Koperasi merupakan sebuah badan usaha yang memiliki anggota dan setiap orangnya
memliki tugas dan tanggung jawab masing-masing yang memiliki prinsip koperasi dan
berdasar pada ekonomi rakyat sesuai dengan asas kekeluargaan yang tercantum pada Undang
Undang Nomor 25 tahun 1992.
Tujuan Koperasi
Tentunya berdirinya koperasi dikarenakan ada tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Dimana tujuan utama koperasi untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya serta turut serta membangun tatanan perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila
dan Undang undang dasar 45.
Bung Hatta, wakil presiden RI pertama, bapak Koperasi Indonesia berpendapat tujuan
koperasi bukan untuk mencari laba sebanyak-banyaknya, akan tetapi untuk melayani
kebutuhan bersama dan sebagai wadah partisipasi pelaku ekonomi skala kecil.
Berikut ini secara khusus tujuan didirikannya koperasi, yang perlu digaris bawahi
Fungsi Koperasi
Fungsi koperasi di Indonesia telah diatur dan dicatat dalam Undang Undang no. 25 th 1992
pasal 4 yang berisikan sebagai berikut :
Koperasi simpan pinjam adalah suatu lembaga keuangan bukan bank yang
memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik itu berupa pinjaman ataupun tempat
penyimpanan uang untuk masyarakat. Usaha koperasi biasanya dikelola oleh para anggotanya
dengan membentuk badan kepengurusan koperasi yang dilakukan melalui rapat anggota yang
pelaksanaannya di dasarkan pada prinsip koperasi.Pada dasarnya cara pengelolaan koperasi
simpan pinjam sama dengan cara dalam mengelola koperasi pada umumnya, hanya ada
beberapa bagian teknis saja yang berbeda. Ruang lingkup kegiatan usaha dari koperasi
simpan pinjam, apabila dilihat secara umum adalah penghimpunan dan penyaluran dana yang
berbetuk pinjaman dari dan untuk anggota. Meskipun pada perkembanganya koperasi simpan
pinjam tidak hanya melayani anggotasaja, namun juga masyarakat luas.
Secara umum ruang lingkup kegiatan usaha koperasi simpan pinjam adalah
penghimpunan dan penyaluran dana yang berbetuk penyaluran pinjaman terutama darai dan
untuk anggota. Pada perkembanganya memang koperasi simpan pinjam melayani tidak saja
anggota tetapi juga masyarakat luas.
Kegiatan dari Sisi pasiva. Koperasi simpan pinjam dilihat dari aspek pasiva melakukan
kegiatan penghimpunan dana baik dari anggota ataupun masyarakat umum. Bentuk
penghimpunan ini bisa berupa tabungan atau simpanan sedangan dari masyarakat bisa
berbentuk pinjaman modal. Kegiatan usaha dari aspek aktiva merupakan upaya dari koperasi
simpasn pinjam atau ksp serta usp untuk memperoleh laba dengan cara mengalokasikan dari
hasil dari penghimpunan yang disalukan kepada anggota dalam bentuk pijaman. Lebih jauh
jika di kerucupkan maka kegiatan koperasi simpan pinjma bisa di rinci sebagai berikut.
1. Koperasi simpan pinjam dituntut mampu melayani penyimpanan dan juga penarikan
dana oleh anggota sesuai dengan ketentuan serta kesepakatan.
2. Koperasi simpan pinjam juga menyalurkan dana yang terkumpul kepada anggota yang
dimasa datang akan diterima kembali secara bertahap.
Dari keseluruhan sumber dana tersebut, sumber dana utama adalah simpanan,
sehingga perlu diberikan penjelasan yang lebih mendalam tentang simpanan. Menurut PP 9
Tahun 1995 simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota, koperasi
lain dan atau anggotanya kepada KSP/USP dalam bentuk tabungan dan simpanan koperasi
berjangka. Pengertian simpanan sebagaimana dinyatakan dalam PP tersebut adalah simpanan
yang merupakan hutang bagi KSP/USP, sementara itu terdapat jenis simpanan lain dari
anggota yang merupakan kekayaan bersih bagi KSP/USP, yaitu simpanan pokok dan
simpanan wajib (bagi KSP). Pembahasan mengenai simpanan di bawah ini, meliputi
simpanan yang merupakan kekayaan bersih, yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib serta
simpanan yang merupakan hutang, Yaitu tabungan dan simpanan berjangka.
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya dan atau sama nilainya
yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi
anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil selama yang bersangkutan menjadi
anggota.
Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama, wajib
dibayar oleh anggota, kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.
Simpanan wajib tidak dapat diambil selama yang bersangkutan menjadi anggota.
3) Tabungan Koperasi
a. Keamanan dana, dalam arti dapat ditarik kembali oleh pemiliknya sesuai
dengan perjanjian.
b. Menghasilkan nilai tambah dalam bentuk bunga simpanan atau insentif
lainnya dan diterima oleh anggota sesuai dengan perjanjian.
c. Bahwa menabung di KSP/USP merupakan wujud dari partisipasi anggota di
dalam kedudukannya sebagai pengguna jasa, dan karena itu anggota
merasakan adanya kedudukan yang lebih istimewa dibandingkan dengan
menabung di tempat lain. Keistimewaan anggota tersebut antara lain
misalnya karena menerima sisa hasil usaha pada akhir tahun buku, ikut serta
mengambil keputusan koperasi dan lain-lain.
Penyetoran dan pengambilan dapat dilakukan setiap saat pada hari kerja;
Jumlah setoran minimal pertama (saat pembukaan tabungan) dan setoran minimal
selanjutnya;
Jumlah saldo minimal yang harus ada dalam tabungan;
Penyetoran dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak harus pemilik tabungan;
Pengambilan tabungan hanya dapat dilakukan oleh pemilik tabungan atau yang
diberikan kuasa;
Sebagai imbalan, KSP/USP memberikan bunga tabungan kepada penyimpan;
Bunga tabungan dihitung menggunakan metode tertentu misalnya saldo rata-rata
harian, saldo terkecil atau yang lainnya;
Pembayaran bunga dilakukan setiap akhir bulan dengan menambahkannya ke dalam
saldo tabungan;
Penanggung jawab penghitungan bunga adalah bagian pembukuan.
PENDIRIAN KOPERASI
Dasar Hukum
Masyarakat yang akan mendirikan Kopcrasi mengcrti maksud dan tujuan serta
kegiatan yang akan dilaksanakan Koperasi untuk meningkatkan pendapatan dan ada
manfaatnya bagi anggota Koperasi.
1. Kegiatan ekonomi yang sama (memiliki profesi atau usaha yang sama)
2. Kepentingan ekonomi yang sama (memiliki kebutuhan ekonomi yang sama)
3. Usaha yang akan dilaksanakan oleh Koperasi layak secara ekonomi dan minimal
prakoperasinya sudah berjalan
4. Modal sendiri cukup tersedia minimal Rp 15.000.000,- (sesuai Kepmen Nomor : 35 1
/Kop/M/XII/ 1998)
5. Pengurus dan Management disesuaikan dengan kegiatan usahanya.
Rapat Pembentukan
1. Minimal anggotanya 20 (Dua puluh) orang dan hadir dalanl Rapat Pembentukan
Koperasi
2. Dalam rapat Pembentukan Koperasi dihimbau untuk mengundang Pejabat berwenang
yang menangani Koperasi untuk memberikan pengarahan agar masyarakat yang akan
mendirikan Koperasi mengetahui tentang Perkoperasian
Ada dua sumber modal yang dapat dijadiakn modal usaha koperasi yaitu :
a. Secara Langsung
Dalam mendapatkan modal secara langsung ini ada tiga cara klasik yang dapat
dilakukan oleh para pengurus koperasi,yaitu :
Mengaktifkan simpanan wajib anggota sesuai dengan besar kecil penggunaan
volume penggunaan jasa pelayanan koperasi yang dimanfaatkan oleh anggota
tersebut.
mengaktifkan pengumpulan tabungan para anggota
mencari pinjaman dari pihak bank atau non-bank dalam menunjang kelancaran
operasional koperasi.
1. Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib disetorkan ke dalam kas
koperasi oleh para pendiri atau anggota koperasi pada saat masuk menjadi anggota.
Simpanan pokok tidak dapat ditarik kembali oleh anggota koperasi tersebut selama
yang bersangkutan masih tercatat menjadi anggota koperasi.
2. Simpanan Wajib
Konsekwensi dari simpanan ini adalah harus dilakukan oleh semua anggota
koperasi yang dapat disesuaikan besar kecilnya dengan tujuan usaha koperasi dan
kebutuhan dana yang hendak dikumpulkan, arena itu akumulasi simpanan wajib para
anggota harus diarahkan mencapai jumlah tertentu agar dapat menunjang kebutuhan
dana yang akan digunakan menjalankan usaha koperasi.
3. Simpanan SukaRela
Simpanan yang besarnya tidak di tentukan, tetapi bergantung kepada
kemampuan anggota.Simpanan sukarela dapat di setorkan dan diambil setiap saat.
4. Modal sendiri
Modal yang berasal dari dana simpanan pokok,simpanan wajib, dan dana
cadangan. Dana cadangan ialah sejumlah uang yang diperoleh dari sebagian hasil
usaha yang tidak dibagikan kepada anggota. tujuannya adalah untuk memupuk modal
sendiri yang dapat digunakan sewaktu-waktu apabila koperasi membutuhkan dana
secara mendadak atau menutup kerugian dalam usaha. Fungsi cadangan: Menjaga
Kemungkinan rugi dan memperkuat kedudukan finansial koperasi terhadap pihak luar
(kreditor).