Anda di halaman 1dari 8

PENGERTIAN TENTANG KOPERASI :

Koperasi adalah badan hukum yang berdasarkan atas asa kekeluargaan yang
anggotanya terdiri dari orang perorangan atau badan hukum dengan tujuan untuk
mensejahterakan anggotanya. Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh
anggotanya, dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan
yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi biasa disebut sisa hasil usaha atau
SHU biasanya dihitung berdasarkan andil.

FUNGSI KOPERASI

 Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada


khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dan sosialnya;

 Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia
dan masyarakat

 Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan


perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya

 Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang


merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi

TUJUAN KOPERASI

 Tujuan utama Koperasi Indonesia adalah mengembangkan kesejahteraan anggota,


pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya. Koperasi Indonesia adalah
perkumpulan orang-orang, bukan perkumpulan modal sehingga laba bukan
merupakan ukuran utama kesejahteraan anggota. Manfaat yang diterima anggota lebih
diutamakan daripada laba. Meskipun demikian harus diusahakan agar koperasi tidak
menderita rugi. Tujuan ini dicapai dengan karya dan jasa yang disumbangkan pada
masing-masing anggota.

Berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945.

“Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan didasarkan atas kepentingan


bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para anggota ikut, secara aktif
memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakat melalui karya dan jasa yang
disumbangkan. Dalam usahanya, koperasi akan lebih menekankan pada pelayanan
terhadap kepentingan anggota, baik sebagai produsen maupun konsumen. Kegiatan
koperasi akan lebih banyak dilakukan kepada anggota dibandingkan dengan pihak
luar. Oleh karena itu, anggota dalam koperasi, bertindak sebagai pemilik sekaligus
pelanggan.”(SAK,1996:27.1)

Tujuan Dan Nilai Koperasi

Memaksimumkan keuntugan (Maximize profit)

Memaksimumkan nilai perusahaan (Maximize the value of the firm)

Memaksimumkan biaya (minimize profit)

MANFAAT KOPERASI

 Meningkatkan kesejahteraan anggota dan kemakmuran masyarakat, bukan mengejar


keuntungan pribadi

 Menyediakan kebutuhan para anggota

 Mempermudah para anggota untuk memperoleh modal usaha

 Koperasi merupakan dasar untuk memperkokoh perekonomian rakyat

PRINSIP-PRINSIP KOPERASI

 PRINSIP-PRINSIP MUNKNER

 Keanggotaan bersifat sukarela

 Keanggotaan terbuka

 Pengembangan anggota

 Identitas sebagai pemilik dan pelanggan

 Manajemen dan pengawasan dilaksanakan scr demokratis

 Koperasi sbg kumpulan orang-orang


 Modal yang berkaitan dg aspek sosial tidak dibagi

 Efisiensi ekonomi dari perusahaan koperasi

 Perkumpulan dengan sukarela

 Kebebasan dalam pengambilan keputusan dan penetapan tujuan

 Pendistribusian yang adil dan merata akan hasil-hasil ekonomi

 Pendidikan anggota

 PRINSIP ROCHDALE

 Pengawasan secara demokratis

 Keanggotaan yang terbuka

 Bunga atas modal dibatasi

 Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota sebanding dengan jasa masing-
masing

 Anggota

 Penjualan sepenuhnya dengan tunai

 Barang-barang yang dijual harus asli dan tidak yang dipalsukan

 Menyelenggarakan pendidikan kepada anggota dengan prinsip-prinsip anggota


Netral terhadap politik dan agama

SETRUKTUR ORGANISASI DI INDONESIA

Secara umum, struktur dan tatanan manajemen koperasi Indonesia dapat diruntut berdasarkan
perangkat organisasi koperasi, yaitu :

a. Rapat anggota
Merupakan suatu wadah dari para anggota koperasi yang diorganisasikan oleh pengurus
koperasi, untuk membicarakan kepentingan organisasi meupun usaha koperasi, dalam
rangka mengambil keputusan dengan suara terbanyak dari para angota yang hadir.

Rapat anggota sebagai pemegang kuasa tertinggi dalam koperasi karena mempunyai
kedudukan yang sangat menentukan, berwibawa dan menjadi sumber dari segala
keputusan atau tindakan yang dilaksanakan oleh perangkat organisasi koperasi dan pera
pengelola usaha koperasi.

b. Pengurus

adalah perwakilan anggota koperasi yang dipilih melalui rapat anggota, yang bertugas
mengelola organisasi dan usaha. Pasal 29 ayat (2) meyebutkan, bahwa “pengurus
merupakan pemegang kuasa rapat anggota”. Kedudukan pengurus sebagai penerima
mandate dari pemilik koperasi dan memiliki fungsi dan wewenang sebagai pelaksana
keputusan rapat anggota sangat strategis & menentukan maju mundurnya koperasi.

Pengawas

c. adalah perangkat organisasi yang dipilih dari anggota dan diberi mandate untuk
melakukan pengawasan terhadap jalannya roda organisasi dan usaha koperasi.

d. Pengelola

adalah mereka yang diangkat dan diberhentikan oleh pengurus untuk mengembangkan
usaha koperasi secara efisien dan professional. Karena itu kedudukan penglola adalah
sebagai karyawan atau pegawai yang diberikan kuasa dan wewenang oleh pengurus.

Koperasi simpan pinjam adalah suatu lembaga keuangan bukan bank yang memberikan
pelayanan kepada masyarakat, baik itu berupa pinjaman ataupun tempat penyimpanan uang
untuk masyarakat. Usaha koperasi biasanya dikelola oleh para anggotanya dengan
membentuk badan kepengurusan koperasi yang dilakukan melalui rapat anggota yang
pelaksanaannya di dasarkan pada prinsip koperasi.

Pada dasarnya cara pengelolaan koperasi simpan pinjam sama dengan cara dalam mengelola
koperasi pada umumnya, hanya ada beberapa bagian teknis saja yang berbeda. Ruang lingkup
kegiatan usaha dari koperasi simpan pinjam, apabila dilihat secara umum adalah
penghimpunan dan penyaluran dana yang berbetuk pinjaman dari dan untuk anggota.
Meskipun pada perkembanganya koperasi simpan pinjam tidak hanya melayani anggotasaja,
namun juga masyarakat luas.

Apabila dilihat dari sisi pasiva, koperasi simpan pinjam biasanya melakukan kegiatan
penghimpunan dana, baik itu yang berasal dari anggota maupun dari masyarakat umum.
Bentuk penghimpunan dari anggota dapat berupa tabungan ataupun simpanan, sedangan yang
berasal dari masyarakat biasanya berbentuk pinjaman modal. Kegiatan usaha ini merupakan
upaya dari koperasi untuk dapat memperoleh laba yang dilakukan dengan cara
mengalokasikan hasil dari penghimpunan dengan car disalurkan kepada anggota yang bentuk
pijaman.

PENGHIMPUNAN DANA KOPERASI SIMPAN PINJAM

Untuk dapat berjalan, koperasi simpan pinjam harus melakukan penghimpunan dana, baik
dari tabungan, maupun yang berasal simpanan berjangka/pinjaman yang diterima oleh
koperasi simpan pinjam. Sedangkan dana yang bersumber dari kekayaan bersih berasal dari
simpanan wajib serta simpanan sukerela para anggotanya, cadangan umum dan SHU pada
tahun berjalan. Namun, dari keseluruhan sumber dana yang di dapatkan oleh koperasi,
sumber dana utama mereka adalah yang berasal dari simpanan, yaitu:

 Simpanan Pokok

Simpanan pokok merupakan sejumlah uang yang banyaknya atau nilainya sama bagi
setiap anggota koperasi simpan pinjam yang wajib untuk dibayarkan oleh setiap
anggota kepada koperasi ketika masuk menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok ini
tidak bisa diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.

 Simpanan Wajib

Simpanan wajib merupakan sejumlah simpanan yang wajib dibayar oleh anggota
kepada koperasi dalam jangka waktu dan juga kesempatan tertentu. Simpanan wajib
ini tidak bisa diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

 Tabungan Koperasi

Tabungan koperasi merupakan simpanan yang penyetorannya dilakukan dengan cara


diangsur dan penarikannya hanya bisa dilakukan oleh yang bersangkutan atau oleh
kuasanya dengan memakai Buku Tabungan Koperasi.
 Simpanan Berjangka Koperasi

Simpanan berjangka koperasi merupakan simpanan koperasi yang disetorkan hanya


satu kali dalam jangka waktu tertentu yang sesuai dengan perjanjian yang dilakukan
antara penyimpan dengan pihak koperasi simpan pinjam yang bersangkutan dan tidak
dapat diambil sebelum jangka waktunya berakhir. Sebagai imbalannya, penyimpanan
akan memperoleh bunga yang disesuaikan dengan jangka waktu simpanan berjangka
tersebut.

PENDIRIAN KOPERASI

Dasar Hukum Koperasi

 Undang-undang No. 25 Tahun 1992

 Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1994

 Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 1994

 Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995

 Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1998

SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI

Ada dua sumber modal yang dapat dijadiakn modal usaha koperasi yaitu :
a. Secara Langsung
Dalam mendapatkan modal secara langsung ini ada tiga cara klasik yang dapat dilakukan
oleh para pengurus koperasi,yaitu :
 Mengaktifkan simpanan wajib anggota sesuai dengan besar kecil penggunaan volume
penggunaan jasa pelayanan koperasi yang dimanfaatkan oleh anggota tersebut.
 mengaktifkan pengumpulan tabungan para anggota
 mencari pinjaman dari pihak bank atau non-bank dalam menunjang kelancaran
operasional koperasi.
b. secara tidak langsung
Modal yang didapat dari cara ini bukan merupakan modal yang langsung digunakan oleh
koperasi tetapi mengambil manfaat dari kemampuan koperasi itu sendiri dalam rangka
menekan biaya,caranya antara lain :
 Menunda Pembayaran yang seharusnya dikeluarkan
 Memupuk dana cadangan
 Melakukan Kerja Sama-Usaha
 Mendirikan Badan-Badan Bersubsidi

Sumber-Sumber Modal Koperasi (UU NO.12/1967)


 Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib disetorkan ke dalam kas koperasi
oleh para pendiri atau anggota koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan
pokok tidak dapat ditarik kembali oleh anggota koperasi tersebut selama yang
bersangkutan masih tercatat menjadi anggota koperasi.

 Simpanan Wajib
Konsekwensi dari simpanan ini adalah harus dilakukan oleh semua anggota koperasi
yang dapat disesuaikan besar kecilnya dengan tujuan usaha koperasi dan kebutuhan
dana yang hendak dikumpulkan, arena itu akumulasi simpanan wajib para anggota
harus diarahkan mencapai jumlah tertentu agar dapat menunjang kebutuhan dana yang
akan digunakan menjalankan usaha koperasi.

 Simpanan SukaRela
Adalah simpanan yang besarnya tidak di tentukan, tetapi bergantung kepada
kemampuan anggota.Simpanan sukarela dapat di setorkan dan diambil setiap saat.

 Modal sendiri
Adalah modal yang berasal dari dana simpanan pokok,simpanan wajib, dan dana
cadangan. Dana cadangan ialah sejumlah uang yang diperoleh dari sebagian hasil
usaha yang tidak dibagikan kepada anggota. tujuannya adalah untuk memupuk modal
sendiri yang dapat digunakan sewaktu-waktu apabila koperasi membutuhkan dana
secara mendadak atau menutup kerugian dalam usaha. Fungsi cadangan: Menjaga
Kemungkinan rugi dan memperkuat kedudukan finansial koperasi terhadap pihak luar
(kreditor).

Sumber-Sumber Modal Koperasi (UU No.25/1992)


 Modal Sendiri (Equity Capital)
Terdiri dari modal anggota, baik yang bersumber dari simpanan pokok, simpanan
wajib, simpanan-simpanan lain yang memiliki karakteristik yang sama dengan
simpanan pokok atau simpanan wajib, modal penyertaan, modal sumbangan, dana
cadangan, dan SHU yang belum dibagi.

Modal Pinjaman (Debt capital)


 Pinjaman dari Anggota
Pinjaman yang diperoleh dari anggota koperasi dapat disamakan dengan simpanan
sukarela anggota. Kalau dalam simpanan sukarela, maka besar kecil dari nilai yang
disimpan tergantung dari kerelaan anggota. sebaliknya dalam pinjaman, koperasi
meminjam senilai uang atau yang dapat dinilai dengan uang yang berasal dari
anggota.

 Pinjaman dari Koperasi Lain


Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang dibuat oleh sesama badan
usaha koperasi untuk saling membantu dalam bidang kebutuhan modal. Bentuk dan
lingkup kerja sama yang dibuat bisa dalam lingkup yang luas atau dalam lingkup
yang sempit; tergantung dari kebutuhan modal yang diperlukan.

 Pinjaman dari Lembaga Keuangan


Pinjaman komersial dari lembaga keuangan untuk badan usaha koperasi mendapat
prioritas dalam persyaratan. Prioritas tersebut diberikan kepada koperasi sebetulnya
merupakan komitmen pemerintah dari negara-negara yang bersangkutan untuk
mengangkat kemampuan ekonomi rakyat khususnya usaha koperasi.

 Obligasi dan Surat Utang


Untuk menambah modal koperasi juga dapat menjual obligasi atau surat utang
kepada masyarakat investor untuk mencari dana segar dari masyarakat umum
diluar anggota koperasi. Mengenai persyaratan untuk menjual obligasi dan surat
utang tersebut diatur dalam ketentuan otoritas pasar modal yang ada.

 Sumber Keuangan Lain


Semua sumber keuangan, kecuali sumber keuangan yang berasal dari dana yang
tidak sah dapat dijadikan tempat untuk meminjam modal.

Anda mungkin juga menyukai