Anda di halaman 1dari 22

TUGAS RESUME INDIVIDU

DISUSUN

O L E H

NAMA : MUTIA DEWI RAHMAT


NIM : 09954
KELAS : KEBIDANAN IV / B
DOSEN : PAK RUSLAN DABI DABI, SKM, M. Kes
BAB I

PENDAHULUAN

“FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS KESEHATAN”

Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu

berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam

yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia

untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen

terbesar dari tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan

jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan

sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat akanterwujud

apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.

Pengetahuan tentang hubungan antara jenis lingkungan sangat penting agar dapat

menanggulangi permasalahan lingkungan secara terpada dan tuntas. Dewasa ini lingkungan

hidup sedang menjadi perhatian utama masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia

umumnya.

Interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan suatu proses yang wajar

dan terlaksana sejak manusia itu dilahirkan sampai akhir hidupnya. Hal ini membutuhkan

daya dukung lingkungan untuk kelangsungan hidupnya.

Masalah lingkungan hidup sebenarnya sudah ada sejak dahulu, masalah lingkungan

hidup bukanlah masalah yang hanya dimiliki atau dihadapi oleh negaranegara maju ataupun

negara-negara miskin, tapi masalah lingkungan hidup adalah sudah merupakan masalah dunia

dan masalah kita semua.


Keadaan ini ternyata menyebabkan kita berpikir bahwa pengetahuan tentang

hubungan antara jenis lingkungan ini sangat penting agar dapat menanggulangi permasalahan

lingkungan secara terpadu dan tuntas.

Masalah lingkungan hidup merupakan kenyataan yang harus dihadapi, kegiatan

pembangunan terutama di bidang industri yang banyak menimbulkan dampak negatif

merugikan masyarakat. Masalah lingkungan hidup adalah merupakan masalah yang komplek

dan harus diselesaikan dengan berbagai pendekatan multidisipliner.

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber

daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di

atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia

seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.

Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala

yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan

komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia

dan mikro-organisme (virus dan bakteri).

Kemampuan manusia untuk mengubah atau memoditifikasi kualitas lingkungannya

tergantung sekali pada taraf sosial budayanya. Masyarakat yang masih primitif hanya

mampu membuka hutan secukupnya untuk memberi perlindungan pada masyarakat.

Sebaliknya, masyarakat yang sudah maju sosial budayanya dapat mengubah

lingkungan hidup sampai taraf yang irreversible. Perilaku masyarakat ini menentukan gaya

hidup tersendiri yang akan menciptakan lingkungan yang sesuai dengan yang diinginkannya

mengakibatkan timbulnya penyakit juga sesuai dengan prilakunya tadi.


Lingkungan, di Indonesia sering juga disebut "lingkungan hidup". Misalnya dalam

Undang-Undang no. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, definisi

Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk

hidup, termasuk manusia, dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan

dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

Dengan demikian eratlah hubungan antara kesehatan dengan sumber daya sosial

ekonomi. WHO menyatakan “Kesehatan adalah suatu keadaan sehat yang utuh secara fisik,

mental dan sosial serta bukan hanya merupakan bebas dari penyakit”.

Dalam Undang Undang No. 9 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Kesehatan. Dalam Bab

1, Pasal 2 dinyatakan bahwa “Kesehatan adalah meliputi kesehatan badan (somatik), rohani

(jiwa) dan sosial dan bukan hanya deadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan”.

Definisi ini memberi arti yang sangat luas pada kata kesehatan.

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan

setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Salah satu tujuan kesehatan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangsa, yang

berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan,

kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup.Tujuan pembangunan kesehatan adalah

tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk

terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat

Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama.

Masyarakat adalah terdiri dari individu-individu manusia yang merupakan makhluk

biologis dan makhluk sosial didalam suatu lingkungan hidup (biosfir). Sehingga untuk
memahami masyarakat perlu mempelajari kehidupan biologis bentuk interaksi sosial dan

lingkungan hidup.

Dengan demikian permasalahan kesehatan masyarakat merupakan hal yang kompleks

dan usaha pemecahan masalah kesehatan masyarakat merupakan upaya menghilangkan

penyebab-penyebab secara rasional, sistematis dan berkelanjutan.

Ilmu Public Health Menurut Winslow adalah ilmu atau seni yang bertujuan untuk

mencegah penyakit, memperpanjang umur, dan meningkatkan efisiensi hidup masyarakat

melalui upaya kelompok - kelompok masyarakat yang terkoordinasi, perbaikan kesehatan

lingkungan, mencegah dan memberantas penyakit menular, dan melakukan pendidikan

kesehatan untuk masyarakat / perorangan. Jadi, kesehatan masyarakat yaitu upaya

memperbaiki dan meningkatkan sanitasi lingkungan merupakan kegiatan kesehatan

masyarakat.

Ada dua pendapat yang berbeda yang dikemukakan oleh Hedrik L. Blum dan Prof.

Sutidjo Natoadmodjo mengenai susunan faktor – faktor yang mempengaruhi status

kesehatan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Menurut Hedrik L. Blum

Menurut Hedrik L. Blum ada 4 faktor yang mempengaruhi status kesehatan derajat

kesehatan masyarakat atau perorangan. Status kesehatan yang dikatakan oleh

Hedrik L. Blum, yaitu :

1) Faktor Lingkungan (Enviroment)

2) Faktor Perilaku (Behavior)

3) Faktor Pelayanan Kesehatan (Health Care)

4) Faktor Keturunan (Heredity)

Dalam hal ini, Blum mengatakan bahwa factor lingkungan / environment mempunyai

konstibusi terbesar pertama dalam masalah status kesehatan, selanjutnya diikuti

factor perilaku, pelayanan kesehatan dan factor keturunan.

Lingkungan (Enviroment)

STATUS
Keturunan (Heredity) Perilaku (Behavior)
KESEHATAN

Pelayanan Kesehatan (Health Care)


Dijelaskan bahwa lebarnya dari tanda panah menunjukkan besarnya peranan dan

kepentingan dari berbagai factor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat atau

perorangan.

 Lingkungan sangat bervariasi umumnya digolongkan menjadi 2 kategori, yaitu :

1) Lingkungan yang berhubungan dengan aspek fisik, misalnya :

- Sampah,

- Air,

- Udara,

- Tanah,

- Iklim/cuaca,

- Perumahan dan sebagainya.

2) Lingkungan yang berhubungan dengan aspek social merupakan hasil interaksi

antara manusia dengan manusia yang lainnya, seperti :

- Kebudayaan,

- Pendidikan,

- Ekonomi dan sebagainya.

 Factor Perilaku

Perilaku merupakan faktor kedua yang mempengaruhi derajat kesehatan

masyarakat, karena sehat atau tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu,

keluarga dan masyarakat sangat tergantung pada perilaku manusia itu sendiri,

disamping itu juga dipengaruhi oleh kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan,

pendidikan, sosial ekonomi dan perilaku – perilaku lainnya yang melekat pada dirinya.

 Factor Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi derajat

kesehatan masyarakat, karena keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan


dalam pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan terhadap penyakit, pengobatan

dan perawatan serta kelompok dan masyarakat yang memerlukan pelayanan

kesehatan. Ketersediaan fasilitas sangat dipengaruhi oleh lokasi.

 Pelayanan Kesehatan Masyarakat :

1) Tenaga pelaksananya terutama ahli kesehatan masyarakat

2) Perhatian utamanya pada pencegahan penyakit

3) Sasaran utamanya adalah masyarakat secara keseluruhan

4) Selalu berupaya mencari cara yang efisien

5) Dapat manarik perhatian masyarakat misalnya dengan penyuluhan kesehatan

6) Tenaga pelaksananya terutama ahli kesehatan masyarakat

7) Penghasilan berupa gaji dari pemerintah

8) Bertanggung jawab kepada seluruh masyarakat

9) Dapat memonopoli upaya kesehatan

10) Menghadapi berbagai persoalan kepemimpinan

 Faktor Keturunan

Faktor keturunan (genetik) merupakan factor yang telah ada dalam diri manusia yang

di bawa sejak lahir, misalnya dari golongan penyakit keturunan, diantaranya diabetes

melitus, asma bronchial dan sebagainya.

Keempat faktor tersebut merupakan faktor-faktor yang menunjang dan saling

mempengaruhi satu dengan yang lainnya, sehingga berdampak buruk terhadap status

kesehatan individu, keluarga dan kelompok masyarakat secara keseluruhan.


1. Konsep Lingkungan Dan Kesehatan dalam Masyarakat Serta Masalah - Masalah

Kesehatan Lingkungan

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber

daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang

tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi

ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik

tersebut.

 Keadaan kesehatan lingkungan di Indonesia masih merupakan hal yang perlu

mendapat perhatian, karena menyebabkan status kesehatan masyarakat berubah

seperti :

a) Peledakan penduduk,

b) penyediaan air bersih,

c) pengolalaan sampah,

d) pembuangan air limbah penggunaan pestisida,

e) masalah gizi, masalah pemukiman, pelayanan kesehatan,

f) ketersediaan obat,

g) populasi udara,

h) abrasi pantai,

i) penggundulan hutan dan banyak lagi permasalahan yang dapat menimbulkan

satu model penyakit.

Jumlah penduduk yang sangat besar 19.000 juta harus benar - benar ditangani.

Masalah pemukiman sangat penting diperhatikan.

 Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di sungai, laut,

tanah dan hutan yaitu sebagai berikut :


1) Pencemaran Sungai dan laut

Sungai dan laut dapat tercemar dari kegiatan manusia seperti penggunaan bahan

logam berat, pembuangan limbah cair kapal dan pemanfaatan air panas. Secara

biologis, fisik dan kimia senyawa seperti logam tidak dapat dihancurkan. Di

berbagai sektor industri dan rumah tangga seperti pemakaian bahan-bahan dari

plastik.

2) Pencemaran Tanah

Tanah bisa dapat tercemar apabila penggunaan secara berlebihan terhadap

pupuk dan bahan pestisida. Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu adanya

perubahan tanah menjadi kering dan keras, hal ini disebabkan oleh jumlah

kandungan garam yang sangat besar yang terdapat di dalam tanah. Selain itu,

pencemara tanah juga dapat disebabkan oleh sampah plastik karena pada

umumnya sampah plastik tidak mengalami proses penghancuran secara sempurna.

3) Pencemaran Hutan

Hutan juga bisa mengalami kerusakan apabila dalam pemanfaatannya tidak

terkendali dengan baik. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang

dapat diperbaharui. Salah satu contoh pencemaran atau kerusakan hutan adalah

adanya penebangan secara liar. Jika kegiatan tersebut dilakukan secara terus-

menerus maka dapat mengakibatkan penggundulan hutanMenurut paragdima Blum

tentang kesehatan dari lima faktor itu lingkungan mempunyai pengaruh dominan.

Faktor lingkungan yang mempengaruhi status kesehatan seseorang itu dapat

berasal dari lingkungan pemukiman, lingkungan sosial, linkungan rekreasi,

lingkungan kerja.
 Dalam lingkungan hidup di Indonesia, ada beberapa masalah yang cukup banyak

terjadi di lingkungan masyarakat selain yang sudah disebut diatas sebagai berikut :

1) Perumahan/Pemukiman

Pada saat ini pembangunan di sektor perumahan sangat berkembang, karena

kebutuhan yang utama bagi masyarakat. Perumahan juga harus memenuhi syarat

bagi kesehatan baik ditinjau dari segi bangungan, drainase, pengadaan air bersih,

pengolalaan sampah domestik uang dapat menimbulkan penyakit infeksi dan

ventilasi untuk pembangunan asap dapur.

2) Gizi masyarakat

Perilaku pola makanan juga mengubah pola penyakit yang timbul dimasyarakat.

Gizi masyarakat yang sering menjadi topik pembicaraan kita kekurangan

karbohidrat, kekurangan protein, kekurangan vitamin A dan kekurangan Iodium.

Di Indonesia sebagian besar penyakit yang didapat berhubungan dengan

kekurangan gizi. Ada yang kekurangan kuantitas makanan saja (Maramus), tapi

seringkali juga kualitas kurang (Kwashiorkor). Sebagian besar penyakit yang

didapat berhubungan dengan kekurangan gizi terutama terdapat pada anak-anak.

3) Masalah Industrialisasi

Industrialisasi pada saat ini akan menimbulkan masalah yang baru, kalau tidak

dengan segera ditanggulangi saat ini dengan cepat. Lingkungan industri

merupakan salah satu contoh lingkungan kerja. Walaupun seorang karyawan hanya

menggunakan sepertiga dari waktu hariannya untuk melakukan pekerjaan di

lingkungan industri, tetapi pemaparan dirinya di lingkungan itu memungkinkan

timbulnya gangguan kesehatan dengan resiko trauma fisik gangguan kesehatan

morbiditas, disabilitas dan mortalitas.


4) Masalah Air Bersih, Persampahan dan Sanitasi

Salah satu kebutuhan penting akan kesehatan lingkungan adalah masalah air

bersih, persampahan dan sanitasi, yaitu kebutuhan akan air bersih, pengelolaan

sampah yang setiap hari diproduksi oleh masyarakat serta pembuangan air limbah

yang langsung dialirkan pada saluran / sungai. Hal tersebut menyebabkan

pandangkalan saluran / sungai, tersumbatnya saluran / sungai karena sampah.

Pada saat musim penghujan selalu terjadi banjir dan menimbulkan penyakit.

Pengaruh air terhadap kesehatan dapat menyebabkan penyakit menular dan tidak

menular. Perkembangan epidemiologi menggambarkan secara spesifik peran

lingkungan dalam terjadinya penyakit dan wabah. Lingkungan berpengaruh pada

terjadinya penyakit penyakit umpama penyakit malaria karena udara jelek dan

tinggal disekitar rawa-rawa. Orang beranggapan bahwa penyakit malaria terjadi

karena tinggal pada rawa - rawa padahal nyamuk yang bersarang di rawa

menyebabkan penyakit malaria.

Mungkin ini yang belum pernah terpikirkan oleh sebagian besar masyarakat pedesaan

kita yaitu kesehatan BAB dan Jambannya pun sangat penting untuk diperhatikan. Penyakit

yang timbul akibat BAB dan jamban tidak sehat. Jamban sendiri merupakan tempat

penampung kotoran manusia yang sengaja dibuat untuk mengamankannya, dengan tujuan :

 Mencegah terjadinya penyebaran langsung bahan-bahan yang berbahaya bagi

manusia akibat pembuangan kotoran manusia.

 Mencegah vektor pembawa untuk menyebarkan penyakit pada pemakai dan

lingkungan sekitarnya

Lalat yang hinggap disampah dan dipermukaan air limbah atau tikus selokan yang

masuk kedalam saluran air limbah dapat membawa sejumlah kuman penyebab penyakit. Bila

lalat atau tikus tersebut menyentuh makanan atau minuman maka besar kemungkinan orang
yang menelan makanan dan minuman tersebut akan menderita salah satu penyakit seperti

yang tersebut diatas. Demikian pula dengan anak-anak kecil yang bermain atau orang

dewasa yang bekerja didekat atau mengalami kontak langsung dengan air limbah dan sampah

dapat terkena penyakit seperti yang tersebut diatas, terutama bila tidak membersihkan

anggota badan terlebih dahulu.

 Air limbah dapat dikelompokkan kedalam 2 bagian, yaitu :

 Air bekas yang berasal dari bak atau lantai cuci piring atau peralatan rumah

tangga, lantai cuci pakaian dan kamar mandi

 Lumpur tinja yang berasal dari jamban atau water closet (WC)

Tangki septic atau unit pengolahan air limbah terpusat diperlukan guna mengolah air

limbah sebelum dibuang kesuatu badan air. Disamping untuk mencegah pencemaran

termasuk diantaranya organisme penyebab penyakit, pengolahan air limbah dimaksudkan

untuk mengurangi beban pencemaran atau menguraikan pencemar sehingga memenuhi

persyaratan standar kualitas ketika dibuang kesuatu badan air penerima.

Sampah dan air limbah mengandung berbagai macam unsur seperti gas-gas terlarut,

zat-zat padat terlarut, minyak dan lemak serta mikroorganisme. Mikroorganisme yang

terkandung dalam sampah dan air limbah dapat berupa organisme pengurai dan penyebab

penyakit.

 Penanganan sampah dan air limbah yang kurang baik seperti:

 Pengaliran air limbah ke dalam saluran terbuka

 Dinding dan dasar saluran yang rusak karena kurang terpelihara

Pembuangan kotoran dan sampah kedalam saluran yang menyebabkan penyumbatan

dan timbulnya genangan akan mempercepat berkembangbiaknya mikroorganisme atau


kuman-kuman penyebab penyakit, serangga dan mamalia penyebar penyakit seperti lalat dan

tikus.

Suatu badan air seperti sungai atau laut mempunyai kapasitas penguraian tertentu.

Bila air limbah langsung dimasukkan begitu saja kedalam badan air tanpa dilakukan suatu

proses pengolahan, maka suatu saat dapat menimbulkan terjadinya pencemaran lingkungan.

Pencemaran tersebut berlangsung bila kapasitas penguraian limbah yang terdapat dalam

badan air dilampaui sehingga badan air tersebut tidak mampu lagi melakukan proses

pengolahan atau penguraian secara alamiah.

 Kondisi yang demikian dinamakan kondisi septik atau tercemar yang ditandai oleh:

 Timbulnya bau busuk

 Warna air yang gelap dan pekat

 Banyaknya ikan dan organisme air lainnya yang mati atau mengapung.

Dipandang dari segi lingkungan kesehatan, penyakit terjadi karena interaksi antara

manusia dan lingkungan. Manusia memerlukan daya dukung unsur-unsur lingkungan untuk

kelangsungan hidupnya. Udara, air, makanan, sandang, papan dan seluruh kebutuhan manusia

harus diambil dari lingkungannya.

Akan tetapi proses interaksi manusia dan lingkungannya ini tidak selalu mendapat

untung, kadang-kadang merugikan. Begitu juga apabila makanan atau minuman mengandung

zat-zat berbahaya bagi kesehatan. Zat tersebut dapat berupa racun asli ataupun

kontamunasi dengan mikroba patogen atau atau bahan kimia sehingga terjadinya penyakit

atau keracunan.

Hal ini merupakan hubungan timbal balik antara aktivitas manusia dengan

lingkungannya. Jadi dialam ini terdapat faktor yang menguntungkan manusia (eugenik) dan
yang merugikan (disgenik). Usaha-usaha dibidang kesehatan lingkungan ditujukan untuk

meningkatkan daya guna faktor eugenik dan mengurangi peran atau mengendalikan faktor

disgenik. Secara naluriah manusia memang tidak dapat menerima kehadiran faktor disgenik

didalam lingkungan hidupnya, oleh karena itu kita selalu berusaha memperbaiki keadaan

sekitarnya sesuai dengan kemampuannya.

Sejalan dengan perkembangan ilmu dan tehnologi, lingkungan hidup akan berubah

pula kualitasnya. Perubahan kualitas lingkungan akan selalu terjadi sehingga lingkungan

selalu berada dalam keadaan dinamis. Hal ini disertai dengan meningkatnya pertumbuhan

industri disegala bidang. Perubahan kualitas lingkungan yang cepat ini merupakan tantangan

bagi manusia untuk menjaga fungsi lingkungan hidup agar tetap normal sehingga daya

dukung kelangsungan hidup di bumi ini tetap lestari dan kesehatan masyarakat tetap

terjamin.

 Oleh karenanya perlu ditumbuhkan strategi baru untuk dapat meningkatkan dan

memelihara kesehatan masyarakat yakni setiap aktivitas harus:

a) Didasarkan atas kebutuhan manusia.

b) Ditujukan pada kehendak masyarakat.

c) Direncanakan oleh semua pihak yang berkepentingan.

d) Didasarkan atas prinsip-prinsip ilmiah.

e) Dilaksanakan secara manusiawi.

2. Dampak Masalah Kesehatan Lingkungan

Dampak masalah lingkungan adalah perubahan lingkungan yang sangat mendasar yang

diakibatkan oleh adanya masalah pada suatu kegiatan. Perubahan mendasar ini

meliputi tiga kelompok besar, yaitu :

(1) Perubahan akibat suatu kegiatan yang (secara kumulatif) menghilangkan identitas

rona lingkungan awal secara nyata.


(2) Perubahan akibat suatu kegiatan yang menimbulkan ekses nyata pada kegiatan

lain di sekitarnya

(3) Perubahan akibat suatu kegiatan yang menyebabkan suatu rencana tata ruang

(SDA) tidak dapat dilaksanakan secara konsisten lagi.

 Cara penentuan Dampak lingkungan adalah:

a) Berdasarkan pengalaman empiris profesional (expert judgement)

b) Perubahan dibandingkan dengan baku mutu lingkungan

c) Perubahan dibandingkan dengan sistem nilai, fasilitas, pelayanan sosial dan

sumberdaya yang diperlukan.

 Kriteria penentuan dampak penting adalah:

1) Jumlah penduduk yang terkena dampak lingkungan

2) Luas wilayah persebaran dampak lingkungan

3) Lamanya dampak lingkungan berlangsung

4) Intensitas dampak lingkungan

5) Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak lingkungan

6) Sifat kumulatif dampak lingkungan

7) Reversibilitas /irreversibilitas akibat dampak lingkungan.

 Dampak Masalah Lingkungan :

a. Dampak pada lingkungan

 Kehancuran alam.

 Iklim mulai tidak stabil.

 Peningkatan permukaan laut.

 Suhu global cenderung meningkat.

 Gangguan ekologis.

 Terjadinya bencana alam.


b. Dampak sosial dan politik

 Munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke)

dan kematian.

 Gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi.

 Menurunkan sistem pertahanan tubuh normal

c. Dampak pada tanaman

 Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi

dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit.

 klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan

tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.

 Ada 2 (dua) pengaruh lingkungan terhadapt kesehatan, yaitu pengaruh tidak

langsung dan pengaruh langsung terhadap kesehatan.

a. Pengaruh Tidak Langsung Terhadap Kesehatan

Pengaruh lingkungan terhadap kesehatan ada dua cara positif dan negatif.

Pengaruh positif, karena didapat elemen yang menguntungkan hidup manusia

seperti bahan makanan, sumber daya hayati yang diperlukan untuk meningkatkan

kesejahteraannya seperti bahan baku untuk papan, pangan, sandang, industi,

mikroba dan serangga yang berguna dan lain-lainnya. Adapula elemen yang

merugikan seperti mikroba patogen, hewan dan tanaman beracun, hewan

berbahaya secara fisik, vektor penyakit dan reservoir penyebab dan penyebar

penyakit.
Secara tidak langsung pengaruhnya disebabkan elemen-elemen didalam biosfir

banyak dimanfaatkan manusia untuk meningkatkan kesejahteraanya. Semakin

sejahtera manusia, diharapkan semakin naik pula derajat kesehatannya. Dalam

hal ini, lingkungan digunakan sebagai sumber bahan mentah untuk berbagai

kegiatan industri kayu, industri meubel, rotan, obat-obatan, papan, pangan,

fermentasi dan lain-lainnya.

b. Pengaruh Langsung Terhadap Kesehatan

Pengaruh langsung terhadap kesehatan disebabkan :

1) Manusia membutuhkan sumber energi yang diambil dari lingkungannya yakni

makanan. Makanan yang harus tersedia sangat besar untuk kebutuhan manusia di

dunia disamping masalah distribusi.

2) Adanya elemen yang langsung membahayakan kesehatan secara fisik seperti

beruang, harimau, ular dan lain-lain.

3) Adanya elemen mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit (patogen).

Mikroba ini digolongkan kedalam berbagai jenis seperti virus, ricketssia, bakteri,

protozoa, fungi dan metazoa.

4) Adanya vektor yakni serangga penyebar penyebab penyakit dan reservoir agent

penyakit. Vektor penyakit yang memegang peranan penting dalam penyebaran

penyakit nyamuk, lalat, kutu, pinyal dan tungau.

3. Respons Masyarakat Terhadap Perubahan Lingkungan

Walaupun banyak minat tentang lingkungan hidup manusia yang memuncak dalam

konferensi internasional tentang Lingkungan Hidup manusia tahun 1972 di Stockholm

masih relatif baru, namun sebenarnya telah berlangsung sejarah yang panjang

tentang respons praktis terhadap berbagai macam gangguan-gangguan lingkungan

hidup. Meskipun sebagian masya rakat perta¬nian kuno tampaknya telah mengalami

penderitaan yang diakibatkan oleh masalah erosi dan salinisasi, namun yang lainnya
telah berhasil mengem¬bangkan pertanian berterras yang sangat produktif.

Penterasan, pengo¬lahan menurut garis kontur dan banyak praktek budidaya lainnya

telah diadopsi dalam waktu yang lama untuk melestarikan sumber daya tanah dan air.

 Pengelolaan lingkungan hidup pada hakekatnya merupakan upaya terpadu dalam

hal-hal:

1) Pemanfaatan

2) Pengaturan

3) Pemeliharaan

4) Pengawasan

5) Pengendalian

6) Penyelamatan, dan

7) Pengembangan, lingkungan hidup.

 Pengelolaan lingkungna hidup merupakan suatu kesatuan mental dan upaya

manusia untuk:

1) Mengidentifikasi

2) Mengorganisasi

3) Mengklasifikasi

4) Menganalisis, dan

5) Mengevaluasi, sumberdaya alam dan lingkungan hidup guna mengambil

keputusan berbuat paling tepat bagi manfaat manusia yang

berkesinambungan.

4. Penanggulangan Terhadap Masalah Lingkungan

a. Menanam minimal 1 pohon perindang di halaman rumah.

b. Tidak menggunakan kendaraan bermotor jika bepergian dekat. Kita bisa

menggunakan sepeda.
c. Masyarakat harus ikut serta dalam memberantas pembalakan liar dan megawasi

lingkungan sekitar agar tidak ada yang merusaknya

d. Tidak membuang sampah sembarangan.

e. Melakukan daur ulang untuk barang-barang plastic atau kalengan untuk

memperkecil terjadinya polusi tanah.

f. Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara

kendaraan angkutan massal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak.

g. Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu

dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan,

terutama yang kurang terawat, semakin besar potensi untuk memberi kontribusi

polutan udara

 Pertanyaan :

1) Dalam pelayanan kesehatan, selalu berupaya mencari cara yang efesien. Cara

efesien itu seperti apa ?

2) Kenapa masalah pemukiman sangat penting diperhatikan ?

3) Jelaskan pengaruh positif pd pengaruh tidak langsung terhadap kesehatan ?


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Lingkungan yang perlu dilestarikan supaya diperoleh keadaan yang seimbang antara

manusia. Begitu banyak dampak yang ditimbulkan jika kita tidak memperhatikan

keseimbangan alam yang digunakan sebagai tempat kehidupan.

Dampak negatif yang muncul berupa penyakit yang merugikan pada manusia seperti

penyakit pernafasan, diare, kholera, thyphus, dysentri, polio, ascariasis dan lain - lain.

Dampak positif lingkungan terhadap kesehatan memperoleh sumber energi untuk

kebutuhan hidup. Untuk pencegahan penyakit perlu dilakukan sanitasi terhadap

lingkungan air, udara dan tanah, khususnya pengelolaan air minum dan air buangan

secara terpadu.

B. Saran

1. Kita harus menyadari akan pentingnya lingkungan bagi kelangsungan hidup kita.

Mulai dari diri kita sendiri, lingkungan kita, dan akhirnya seluruh masyarakat akan

menyadarinya.

2. Kita harus mengajak semua generasi muda untuk melestarikan lingkungan sejak

dini karena pelajaran yang mereka dapat sekarang akan mereka bawa sampai

mereka dewasa dan merekapun akan mengajarkan pada generasi muda berikutnya

untuk selalu melestariikan lingkungan. Lingkungan sangat penting bagi seluruh

makhluk hidup.

3. Kita harus tahu apa yang kita lakukan berdampak baik atau buruk bagi lingkungan

kita agar lingkungan kita tetap terjaga dan terhindar dari berbagai masalah

lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

 Mubarak, Wahid Iqbal dan Nurul Chayatin. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat :

Teori dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika.

 http://malikmakassar.wordpress.com/2008/10/05/dampak-pencemaran-lingkungan-

terhadap-kesehatan/

 http://www.irwanreyes77.co.cc/2010/07/dampak-pencemaran-lingkungan-

terhadap.html rwanreyes77

 http://malikmakassar.wordpress.com/2008/10/05/dampak-pencemaran-lingkungan-

terhadap-kesehatan/

 http://www.dimsum.its.ac.id/id/?page_id=6

 http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/makalah-masalah-lingkungan-hidup-

putri-juniarti/

 http://irwandykapalawi.wordpress.com/2008/03/01/mengenal-ilmu-kesehatan-

masyarakat/

 Diposkan oleh SAFARILA COLLECTION di Selasa, Januari 12, 2010

 http://hafifahparwaningtyas.blogspot.com/2011/02/masalah-dan-dampak-

kesehatan-lingkungan.html

Anda mungkin juga menyukai