Anda di halaman 1dari 5

EPIDEMIOLOGI

Selasa, 01 Januari 2008


SCREENING

SCREENING

 Screening atau penyaringan kasus adalah cara untuk mengidentifikasi penyakit yang
belum tampak melalui suatu tes atau pemeriksaan atau prosedur lain yang dapat dengan
cepat memisahkan antara orang yang mungkin menderita penyakit dengan orang yang
mungkin tidak menderita.

TUJUAN SCREENING :

1. Deteksi dini penyakit tanpa gejala atau dengan gejala tidak khas terhadap orang- orang
yang tampak sehat, tetapi mungkin menderita penyakit, yaitu orang yang mempunyai
resiko tinggi terkena penyakit (Population at risk).
2. Dengan ditemukan penderita tanpa gejala dapat dilakukan pengobatan secara tuntas
sehingga tidak membahayakan dirinya atau lingkungan dan tidak menjadi sumber
penularan penyakit.

SASARAN

Sasaran penyaringan adalah penyakit kronis seperti :

 Infeksi Bakteri (Lepra, TBC dll.


 Infeksi Virus (Hepatitis
 Penyakit Non-Infeksi : (Hipertensi, Diabetes mellitus, Jantung Koroner, Ca Serviks, Ca
Prostat, Glaukoma)
 HIV-AIDS

PROSES PENYARINGAN

Proses pelaksanaan sceening adalah :

1. Tahap 1 : melalukan pemeriksaan terhadap kelompok penduduk yang dianggap


mempunyai resiko tinggi menderita penyakit.

 Apabila hasil negatif, dianggap orang tersebut tidak menderita penyakit.


 Apabila hasil positif dilakukan pemeriksaan tahap 2

1. Tahap 2 : pemeriksaan diagnostik

 Hasilnya positif maka dianggap sakit dan mendapat pengobatan.


 Hasilnya negatif maka dianggap tidak sakit (dilakukan pemeriksaan ulang secara
periodik).

SENSITIVITAS

 Sensitivitas (sensitivity) : kemampuan suatu tes untuk mengidentifikasi individu dengan


tepat, dengan hasil tes positif dan benar sakit.
 Sensitivitas = a/a+c

SPESIFISITAS

 Spesifisitas (specificity) : kemampuan suatu tes untuk mengidentifikasi individu dengan


tepat, dengan hasil negatif dan benar tidak sakit.
 Spesivisitas = d/b+d

POSITIVE PREDICTIVE VALUE (PPV)

 Persentase pasien yang menderita sakit dengan hasil test Positive.


 PPV = a/a+b

NEGATIVE PREDICTIVE VALUE (NPV)

 Persentase pasien yang tidak menderita sakit dengan hasil test negative.
 NPV = d/c+d

Diposkan oleh EPIDEMIOLOGI di 18:19


http://epidemiologidkn.blogspot.com/2008/01/screening.html

mmmm

SCREENING

DEFENISI
 Screening adalah proses yang dimaksud untuk mengidentifikasi penyakit-penyakit yang
tidak diketahui/tidak terdeteksi dengan menggunakan berbagai test/uji yang dapat
diterapkan secara tepat dalam sebuah skala yang benar
 Screening atau penyaringan kasus (Uji Tapis) adalah cara untuk mengidentifikasi
penyakit yang belum tampak melalui suatu tes atau pemeriksaan atau prosedur lain yang
dapat dengan cepat memisahkan antara orang yang mungkin menderita penyakit dengan
orang yang mungkin tidak menderita.
 Uji tapis bukan untuk mendiagnosis tapi untuk menentukan apakah yang bersangkutan
memang sakit atau tidak kemudian bagi yang didiagnosisnya positif dilakukan
pengobatan intensif agar tidak menular
 Screening pada umumnya bukan merupakan uji diagnostik dan oleh karenanya
memerlukan penelitian (follow-up) yang cepat dan pengobatan yang tepat pula.

TUJUAN SCREENING :

1. Deteksi dini penyakit tanpa gejala atau dengan gejala tidak khas terhadap orang- orang
yang tampak sehat, tetapi mungkin menderita penyakit, yaitu orang yang mempunyai
resiko tinggi terkena penyakit (Population at risk).
2. Dengan ditemukan penderita tanpa gejala dapat dilakukan pengobatan secara tuntas
sehingga tidak membahayakan dirinya atau lingkungan dan tidak menjadi sumber
penularan penyakit.

SASARAN
Sasaran penyaringan adalah penyakit kronis seperti :

 Infeksi Bakteri (Lepra, TBC dll.)


 Infeksi Virus (Hepatitis)
 Penyakit Non-Infeksi : (Hipertensi, Diabetes Mellitus, Jantung Koroner, Ca Serviks, Ca
Prostat, Glaukoma)
 HIV-AIDS

PROSES PENYARINGAN
Proses pelaksanaan sceening adalah :

1. Tahap 1 : melalukan pemeriksaan terhadap kelompok penduduk yang dianggap


mempunyai resiko tinggi menderita penyakit.

 Apabila hasil negatif, dianggap orang tersebut tidak menderita penyakit.

 Apabila hasil positif dilakukan pemeriksaan tahap 2

2. Tahap 2 : pemeriksaan diagnostik

 Hasilnya positif maka dianggap sakit dan mendapat pengobatan.


 Hasilnya negatif maka dianggap tidak sakit (dilakukan pemeriksaan ulang secara
periodik).

PRINSIF PELAKSANAAN
Pemeriksaan tersebut harus dapat dilakukan:
1. Dengan cepat dapat memilah sasaran untuk pemeriksaan lebih lanjut
2. Tidak mahal
3. Mudah dilakukan oleh petugas kesehatan
4. Tidak membahayakan yang diperiksa maupun yang memeriksa.

MACAM SCREENING
a. Penyaringan Massal (Mass Screening)
b. Penyaringan Multiple
c. Penyaringan yang Ditargetkan
d. Penyaringan Oportunistik
KRITERIA UNTUK MELAKSANAKAN SCREENING
1. Sifat Penyakit
* Serius
* Prevalensi tinggi pada tahap praklinik
* Priode yang panjang diantara tanda-tanda pertama sampai timbulnya penyakit
2. Uji Diagnostik
* Sensitif dan Spesifik
* Sederhana dan murah
* Aman dan dapat diterima
* Reliable
* Fasilitas adekwat
3. Diagnosis dan Pengobatan
* Efektif dan dapat diterima
* Pengobatan yang aman telah tersedia.

Agar hasil pengukuran dari penyaringan /screening itu valid, maka harus diukur dengan
menggunakan sensitivitas & spesifitas.

SENSITIVITAS
Sensitivitas (sensitivity) : kemampuan suatu tes untuk mengidentifikasi individu dengan tepat,
dengan hasil tes positif dan benar sakit.
Sensitivitas = a/a+c

SPESIFISITAS
Spesifisitas (specificity) : kemampuan suatu tes untuk mengidentifikasi individu dengan tepat,
dengan hasil negatif dan benar tidak sakit.
Spesivisitas = d/b+d

POSITIVE PREDICTIVE VALUE (PPV)


Persentase pasien yang menderita sakit dengan hasil test Positive.
PPV = a/a+b

NEGATIVE PREDICTIVE VALUE (NPV)


Persentase pasien yang tidak menderita sakit dengan hasil test negative.
NPV = d/c+d

KRITERIA EVALUASI
A. Validitas : merupakan tes awal baik untuk memberikan indikasi individu mana yang benar
sakit dan mana yang tidak sakit. Doa komponen validitas adalah sensitivitas dan spesifitas
B. Reliabilitas : adalah bila tes yang dilakukan berulang-ulang menunjukkan hasil yang
konsisten
C. Yiel : merupakan jumlah penyakit yang terdiagnosis dan diobati sebagai hasil dari uji tapis.

Beberapa Pertimbangan Pelaksanaan Uji Tapis:

1. 1.Kondisi penyakit yang akan diskrining harus merupakan masalah kesehatan


masyarakat yang sangat penting
2. 2.Harus ada cara pengobatan/ pengawasan untuk penderita yang ditemukan dalam
penyaringan
3. 3.Fasilitas untuk diagnostik dan pengobatan tersedia
4. 4.Harus dikenal stadium simtomatik dini & masa laten
5. Harus ada cara pemeriksaan (test) yang cocok
6. Pemeriksan yang dilakukan harus tidak berbahaya dan dapat diterima masyarakat
7. Pemeriksaan skrining memenuhi syarat untuk tingkat sensitivitas dan spesivitas
8. Sifat perjalanan penyakit diketahui dengan pasti
9. Ada standar yang disepakati tentang mereka yang menderita penyakit
10. Biaya yang digunakan seimbang dengan resiko biaya bila tanpa screening
11. Penemuan kasus harus merupakan program berlanjut
12. Alat yang digunakan, waktu, aplikable, dapat dipertanggung jawabkan serta penderita
mendapat pengobatan dengan alat untuk diagnosis yang tepat.

http://elvizulianisehati.blogspot.com/2011/03/screening.html

kkkkkkkkkkkkk

Anda mungkin juga menyukai