Anda di halaman 1dari 4

Tugas mata Kuliah Epidemiologi Pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak

Menular

Kasus:

Suatu penelitian ingin mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit
Thypoid pada anak-anak. Beberapa faktor yang diduga sebagai faktor resiko terjadinya
penyakit Thypoid adalah kebiasaan jajan di sekolah dan kebiasaan cuci tangan sebelum
makan. Jelaskan bagaimana penelitian tersebut akan dilakukan dengan desain penelitian yang
berbeda.

 Case control
 Cohor
 Cross sectional

Pembahasan:

1. Case control

Studi kasus control merupakan studi observasional yang menilai hubungan paparan-penyakit
dengan cara menentukan sekelompok orang-orang berpenyakit (disebut kasus) dan
sekelompok orang-orang tidak berpenyakit (disebut control), lalu membandingkan frekuensi
paparan (atau jika diukur kuantitatif, level paparan) pada kedua kelompok (Last, 2001;
Gordis, 2000; Moy, 1998).

Dalam kasus penyakit Thypoid pada anak sekolah, yang harus kita lakukan adalah :

- Studi kasus control dipilih dari populasi sumber yang sama sehingga memiliki
karakteristik yang sebanding. Yaitu dengan mencari dan menentukan Populasi sumber yaitu
Anak yang sakit Thypoid (+) (sebagai kasus) dan anak yang sehat / anak thypoid (-) (sebagai
control) dengan usia yang sama lalu dikelompokkan.

- Setelah itu diadakan perunutan ke belakang, Apakah mereka mempunyai kebiasaan


yang sama (dalam hal ini Kebiasaan jajan di sekolah dan kebiasaan cuci tangan sebelum
makan).

- Pada anak thypoid (+) sebagai kasus terbagi ke dalam 2 kelompok yaitu kelompok
terpapar dan kelompok tidak terpapar.

 Kelompok terpapar ( E+ )

Merupakan kelompok yang mempunyai kebiasaan jajan di sekolah dan tidak mencuci tangan
sebelum makan.

 Kelompok tidak terpapar ( E- )

Merupakan kelompok yang mempunyai kebiasaan tidak jajan di sekolah dan mencuci tangan
sebelum makan.
- Pada anak thypoid (-) sebagai kontrol terbagi ke dalam 2 kelompok yaitu kelompok
terpapar dan kelompok tidak terpapar

 Kelompok terpapar ( E+ )

Merupakan kelompok yang mempunyai kebiasaan jajan di sekolah dan tidak mencuci tangan
sebelum makan.

 Kelompok tidak terpapar ( E- )

Merupakan kelompok yang mempunyai kebiasaan tidak jajan di sekolah dan mencuci tangan
sebelum makan.

2. Kohor

Studi kohor adalah desain studi observasional yang mempelajari hubungan antara paparan
dan penyakit, dengan memilih dua (atau lebih) kelompok-kelompok studi berdasarkan
perbedaan status paparan, kemudian mengikuti sepanjang suatu periode waktu untuk melihat
berapa banyak subyek dalam masing-masing kelompok mengalami penyakit atau kesudahan
tertentu lainnya (Bhisma, 2003).

Hal yang harus dilakukan untuk melakukan studi kohor dalam kasus di atas adalah sebagai
berikut:

- Membagi dua bagian dalam suatu populasi yaitu kelompok kasus dan kelompok non
kasus.

- Mencari sampel anak yang memiliki kebiasaan jajan di sekolah dan kebiasaan cuci
tangan sebelum makan sebagai kelompok non kasus.

- Menunggu beberapa waktu, untuk mengetahui apakah anak-anak tersebut terkena


Thypoid atau tidak.

- Pada kelompok non kasus dibagi menjadi 2 kelompok yaitu terpapar ( E+ ) dan tidak
terpapar ( E- ). Selanjutnya kedua kelompok tersebut dilakukan follow up.

a. Kelompok terpapar ( E+ ).

>Terpapar berpenyakit ( E+ D+ )

>Terpapar tak berpenyakit ( E+ D- )

b. Kelompok tidak terpapar

>Tak terpapar berpenyakit ( E-D+ )

>Tak terpapar tak berpenyakit ( E-D- )

3. Cross Sectional
Studi Cross Sectional adalah studi epidemiologi yang mempelajari prevalensi, distribusi,
maupun hubungan penyakit dan paparan (faktor penelitian) dengan cara mengamati status
paparan, penyakit, atau karakteristik terkait ke3sehatan lainnya, secara serentak pada
individu-individu dari suatu populasi pada satu saat (Bhisma, 2003).

Untuk melakukan studi Cross sectional yang harus dilakukan adalah :

- Mencari populasi penelitian, populasi yang ditetapkan adalah anak sekolah.

- Melakukan pencuplikan, dapat menggunakan random, fixed exposure, atau dengan


fixed-disease.

- Mengumpulkan informasi dari individu mengenai status penyakit, paparan atau


keduanya. Sehingga didapat 4 kelompok yaitu terpapar berpenyakit ( E+ D+ ), terpapar tak
berpenyakit ( E+ D- ), tak terpapar berpenyakit ( E- D+ ) dan tak terpapar tak berpenyakit ( E-
D- ).

a. Terpapar berpenyakit ( E+ D+ )

>Jajan di sekolah ( E1+ ), mencuci tangan sebelum makan ( E2- ), terkena thypoid ( D+ ).

>Tidak jajan di sekolah ( E1- ), tidak mencuci tangan sebelum makan (E2+ ), terkena thypoid (
D+ ).

>Jajan di sekolah ( E1+ ), tidak mencuci tangan sebelum makan ( E2+ ), terkena thypoid ( D+ ).

b. Terpapar tidak berpenyakit ( E+ D- )

>Jajan di sekolah ( E1+ ), mencuci tangan sebelum makan ( E2- ), tidak terkena thypoid ( D- ).

>Tidak jajan di sekolah ( E1- ), tidak mencuci tangan sebelum makan (E2+ ), tidak terkena
thypoid ( D- ).

>Jajan di sekolah ( E1+ ), tidak mencuci tangan sebelum makan ( E2+ ), tidak terkena thypoid (
D- ).

c. Tidak terpapar berpenyakit ( E- D+ )

>Jajan di sekolah ( E1+ ), mencuci tangan sebelum makan ( E2- ), terkena thypoid ( D+ ).

>Tidak jajan di sekolah ( E1- ), tidak mencuci tangan sebelum makan (E2+ ), terkena thypoid (
D+ ).

>Tidak jajan di sekolah ( E1- ), mencuci tangan sebelum makan ( E2- ), terkena thypoid ( D+ ).

d. Tidak terpapar tidak berpenyakit ( E- D- )

>Jajan di sekolah ( E1+ ), mencuci tangan sebelum makan ( E2- ), tidak terkena thypoid ( D- ).
>Tidak jajan di sekolah ( E1- ), tidak mencuci tangan sebelum makan (E2+ ), tidak terkena
thypoid ( D- ).

>Tidak jajan di sekolah ( E1- ), mencuci tangan sebelum makan ( E2- ), tidak terkena thypoid (
D- ).

Sumber:

Moy CS (1998). Case control designs for clinical research in ophthalmology. Arch
Opthalmol, 116: 661-663 (May).

Murti, Bhisma (2003). Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.

Desain Study Epidemiologi


08 Nov

RIZA SINTA DAMAYANTI

http://sinta.students-blog.undip.ac.id/2010/11/08/desain-study-epidemiologi/

Anda mungkin juga menyukai