Sedangkan dari segi tingkatan, koperasi dibedakan jadi koperasi primer dan sekunder.
Koperasi primer beranggotakan sejumlah orang (minimal 20). Sementara koperasi
sekunder beranggotakan badan hukum koperasi (minimal 3). Berdasar jenis usaha
atau kepentingan ekonomi anggotanya, lembaga ini dibedakan menjadi koperasi
produsen, koperasi konsumen, koperasi jasa, koperasi simpan-pinjam dan koperasi
pemasaran.
Untuk mendirikan koperasi terdapat sejumlah syarat yang harus dipenuhi, berikut
persyaratannya:
Koperasi primer harus didirikan oleh minimal 20 orang yang punya kegiatan dan
kepentingan ekonomi yang sama. Sedangkan pendiri koperasi sekunder minimal 3
badan hukum Koperasi
Para Pendiri atau kuasa pendiri koperasi mengajukan permintaan pengesahan akta
pendirian koperasi secara tertulis dan/atau secara elektronik kepada Menteri Koperasi
dan UKM.
Berita acara Rapat Pendirian Koperasi harus dilengkapi dengan daftar hadir rapat
pendirian, foto copy KTP pendiri sesuai daftar hadir, surat kuasa pendiri, surat
rekomendasi instansi terkait dengan bidang usaha yang akan dijalani.
Untuk koperasi sekunder harus ditambahkan dokumen: Hasil berita acara rapat
pendirian koperasi dan surat kuasa koperasi primer dan/atau koperasi sekunder untuk
pendirian koperasi sekunder; Keputusan pengesahan badan hukum koperasi primer
dan/atau sekunder calon anggota; Koperasi primer dan/ atau sekunder calon anggota
melampirkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) aktif .
Ada syarat tambahan untuk pendirian koperasi simpan pinjam dan koperasi simpan
pinjam syariah (bisa dilihat di pasal 10 ayat 5 dan 6 Permen Koperasi dan UKM
9/2018).
Tahapan Pendirian Koperasi
Mengenai tahapan dan tata cara pendirian koperasi sesuai diatur Permen Koperasi dan
UKM Nomor 9 Tahun 2018 adalah:
Hasil rapat dibuat dalam notulen rapat dan/atau Berita Acara Rapat .
Untuk mendapatkan pengesahan akta pendirian Koperasi, pendiri atau kuasa para
pendiri mengajukan permintaan pengesahan secara tertulis kepada menteri melalui
Sisminbhkop
Dokumen diserahkan pemohon untuk diperiksa dan diteliti oleh pejabat berwenang
melalui Sisminbhkop
Mekanisme di Sisminbhkop
Notaris bisa langsung mencetak Surat Keputusan Menteri tentang pengesahan Akta
Pendirian Koperasi.
adalah koperasi yang menjalankan usaha simpan pinjam sebagai satu-satunya usaha.
Berbeda dengan badan usaha lain yang didirikan dengan prinsip mencari keuntungan sebesar-
besarnya, koperasi harus menjalankan usahanya sesuai dengan nilai dan prinsip yang dianut,
seperti kekeluargaan, demokrasi, dan persamaan. Selain itu, dalam koperasi siapapun dapat
bergabung menjadi anggota karena prinsip keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
Sama halnya dengan PT, koperasi juga merupakan salah satu badan usaha yang memiliki
status badan hukum sehingga saat didirikan koperasi harus melakukan pemisahan kekayaan
para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha. Koperasi sendiri dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu koperasi primer dan koperasi sekunder. Koperasi primer adalah
koperasi yang didirikan dan beranggotakan oleh paling sedikit 20 orang perseorangan dengan
memisahkan sebagian kekayaan pendiri atau anggota sebagai modal awal koperasi.
Sedangkan koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan
koperasi.
Pendirian koperasi dilakukan dengan akta pendirian koperasi yang dibuat oleh notaris
dalam bahasa Indonesia. Apabila di wilayah kecamatan tempat didirikannya koperasi tidak
terdapat notaris maka akta pendirian dapat dibuat oleh camat yang telah disahkan sebagai
pejabat pembuat akta koperasi oleh menteri. Akta pendirian harus memuat anggaran dasar
dan keterangan lain yang berkaitan dengan pendirian koperasi.
Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, tempat tinggal, dan pekerjaan pendiri
perseorangan atau nama, tempat kedudukan, dan alamat lengkap. Khusus untuk
pendirian koperasi sekunder maka harus dicantumkan pula nomor dan tanggal
pengesahan badan hukum koperasi pendiri.
Susunan, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, tempat tinggal, dan pekerjaan
Pengawasdan Pengurus yang pertama kali diangkat. Karena biasanya koperasi didirikan
oleh lebih dari satu pendiri maka dalam pembuatan akta pendirian seorang pendiri dapat
diwakili oleh pendiri lain berdasarkan surat kuasa. Akta pendirian yang telah dibuat
kemudian diajukan oleh para pendiri secara bersama-sama atau melalui kuasanya kepada
Setelah permohonan pengajuan nama koperasi diterima, pemohon dapat mengajukan
permohonan pengesahan akta pendirian koperasi. Permohonan pengesahan akta
pendirian tersebut harus dimuat atau dinyatakan dalam akta notaris dan diajukan dalam
jangka waktu paling lama 60 hari terhitung sejak tanggal akta pendirian telah
ditandatangani. Pemohon juga harus mengisi formulir serta melengkapi sejumlah
dokumen pendukung. Dokumen yangdimaksudmeliputi
3. Surat bukti penyetoran modal, paling sedikit sebesar simpanan pokok serta
dapa tditambah simpanan wajibdan hibah;
4. Rencana kerja koperasi. Khusus untuk koperasi simpan pinjam dan koperasi
yang memiliki unit usaha simpan pinjam maka terdapat dokumen persyaratan
khusus yang meliputi rencana kerja paling singkat 3 tahun, administrasi dan
pembukuan, nama dan riwayat hidup calon pengelola, serta daftar saran.
Setelah memperoleh pengesahan, koperasi juga harus mengajukan izin usaha dan izin
operasional koperasi. Izin usaha simpan pinjam oleh koperasi yang dimaksud terdiri atas