Anda di halaman 1dari 5

PERTEMUAN KE 3

TATACARA PENDIRIAN BADAN USAHA KOPERASI

A. PENDAHULUAN

Orang-orang yang akan mendirikan koperasi terlebih dahulu mendapatkan penerangan


dan penyuluhan agar memperoleh pengertian dan kejelasan mengenai maksud dan tujuan
mendirikan koperasi termasuk struktur organisasi manajemen serta kegiatan usaha koperasi.
Persyaratan pendirian koperasi atau Pembentukan koperasi dilakukan dengan akta pendirian
yang memuat anggaran dasar. Koperasi yang dibentuk harus berkedudukan diwilayah negara
Republik Indonesia. Untuk membentuk koperasi primer minimal memiliki anggota 20 orang,
sedangkan untuk koperasi sekunder minimal dibentuk dari 3 koperasi primer yang sudah
berbadan hukum. Hal-hal yang dimuat dalam Anggaran Dasar koperasi antara lain :
a. Daftar nama pendiiri
b. Nama dan tempat kedudukan
c. Maksud dan tujuan serta bidang usaha yang digeluti
d. Ketentuan mengenai keanggotaan
e. Ketentuan mengenai rapat anggota
f. Ketentuan mengenai pengelolaan
g. Ketentuan mengenai permodalan
h. Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya
i. Ketentuan mengenai sisa hasil usaha
j. Ketentuan mengenai sangsi.

B. LANGKAH-LANGKAH MENDIRIKAN KOPERASI


a. Dasar pembentukan.
Orang yang mendirikan koperasi atau menjadi anggota koperasi harus mempunyai
kegiatan dan kepentingan ekonomi yang sama selain itu usaha yang digeluti harus layak
secara ekonomi yang dikelola secara efisien dan mampu menghasilkan keuntungan usaha
dengan memperhatikan faktor-faktor tenaga kerja ,modal,dan teknologi.Kepengurusan dan
manajemen serta modal sendiri harus tersedia dengan tidak menutup kemungkinan
memperoleh bantuan /pinjaman dari pihak luar.

b.Persiapan Pembentukan

Pemrakarsa menghubungi Kantor Koperasi Kabupaten/Kota agar mendapat


penerangan dan penyuluhan seluas-luasnya terutama mengenai landasan ,prinsip dasar
koperasi ,keanggotaan dan kepengurusannya.Jika dirasakan cukup serta dilandasi keyakinan
dan kesadaran mereka sendiiri tanpa ada unsur paksaan ,maka mereka dapat mengadakan
rapat pembentukan koperasi.

c.Rapat Pembetukan Koperasi


Rapat sekurang-kurangnya dihadiri 20 (dua puluh) orang peminat ( bakal menjadi
anggota) yang dipimpin oleh seorang atau beberapa penggagas.Disarankan mengundang
pejabat atau petugas yang memahami seluk beluk perkoperasian.Adapun hal-hal yang
dibahas /dibicarakan dalam rapat adalah :
1. Tujuan mendirikan koperasi
2. Kegiatan usaha yang hendak dijalankan
3. Persyaratan menjadi anggota
4. Menetapkan modal yang akan disetor kepada koperasi diantaranya dari simpanan
pokok dan simpanan wajib.
5. Memilih nama-nama pendiri koperasi
6. Memilih nama-nama dan menetapkan pengurus dan pengawas koperasi
7. Menyusun dan menetapkan anggaran dasar

d. Teknis Penyusunan Anggaran Dasar

Ada beberapa cara dalam menyusun Anggaran Dasar Koperasi,mengigat pentingnya


sebuah anggaran dasar dalam sebuah perkumpulan koperasi karena anggaran dasar koperasi
menjadi pedoman bagi semua pihak yang terkait dengan koperasi, maka anggaran disusun
secara komprehensip dan disusun serta dibahas secara bersama-sama pada saat pembentukan
koperasi.Teknisnya sebagai berikut :
1. Draff lengkap Anggaran Dasar dibuat oleh penggagas dan disampaikan kepada calon
anggota bersama-sama undangan rapat pembentukan koperasi.Undangan rapat
beserta draf anggran dasar harus sudah sampai ketangan calon perserta rapat paling
tidak seminggu sebelum hari Hnya.( hari/tanggal pelaksanaan rapat pembentukan..
Tujuannya adalahsupaya peserta rapat sudah mempelajari isi Anggaran Dasar.
Sehingga pada saat pembahasan Anggaran dasar dapat dibahas secara berurutan yaitu
pasal demi pasal dan ayat demi ayat dan jika sudah disepakati/disetujui maka
langsung bisa ditetapkan dan disakan.Dengan demikian semua anggota /pendiri
koperasi ikut terlibat dalam penyusunan Anggaran dasar.
2. Apabila penyusunan anggaran dasar tidak mungkin disusun bersama-sama seluruh
peserta rapat, dapat ditempuh dengan:
a) Membentuk tim perumus penyusun anggaran dasar dengan tugas menyusun
draf anggaran dasar yang bersifat umum dan hasilnya dilaporkan kepada
pendirian koperasi untuk dimintakan pengesahan kepada kepada seluruh
anggota.
b) Hal-hal khusus yang perlu dibahas oleh seluruh peserta (tidak diserahkan
kepada tim perumus) diantaranya :

1) Nama dan tempat kedudukan koperasi


2) Persyaratan menjadi anggota
3) Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib
4) Nama-nama pendiri, pengurus dan pengawas
5) Kegiatan usaha
6) Ketentuan mengenai penggunaan sisa hasil usaha
7) Ketentuan mengenai sanksi

Isi Anggaran Dasar minimal memuat tentang :


a.) Daftar nama pendiri
b). Nama dan tempat kedudukan koperasi
c). Ketentuan mengenai keanggotaan
d). Maksud dan tujuan serta bidang usaha
e). Ketentuan mengenai rapat anggota
f). Ketentuan mengenai pengelolaan
g). Ketentuan mengenai permodalan
h) Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya koperasi
i) Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha
j) Ketentuan mengenai sangsi

C. PENGAJUAN PERMOHONAN PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI


Setelah terbentuk pengurus dalam rapat pendirian koperasi, maka untuk mendapatkan
badan hukum koperasi, pengurus/pendiri/kuasa pendiri harus mengajukan permohonan badan
hukum kepada pejabat terkait, sebagai berikut :
1. Para pendiri atau kuasa pendiri koperasi terlebih dulu mengajukan   permohonan
pengesahan akta pendirian secara tertulis kepada diajukan   kepada Kepala Dinas
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, dengan  melampirkan :

a) Anggaran Dasar Koperasi yang sudah ditandatangani pengurus rangkap dua, aslinya
bermaterai
b) Berita acara rapat pendirian koperasi.
c) Surat undangan rapat pembentukan koperasi
d) Daftar hadir rapat.
e) Daftar alamat lengkap pendiri koperasi.
f) Daftar susunan pengurus, dilengkapi photo copy KTP (untuk KSP/USP dilengkapi
riwayat hidup).
g) Rencana awal kegiatan usaha koperasi.
h) Neraca permulaan dan tanda setor modal minimal Rp.5.000.000 (lima juta rupiah)
bagi koperasi primer dan Rp.15.000.000 (lima belas juta rupiah) bagi koperasi
sekunder yang berasal dari simpanan pokok, wajib, hibah.
i) Khusus untuk KSP/USP disertai lampiran surat bukti penyetoran modal sendiri
minimal Rp. 15.000.000 (lima belas juta rupiah) bagi koperasi primer
dan Rp.50.000.000 (lima puluh juta rupiah) bagi koperasi sekunder yang berupa
deposito pada bank pemerintah.
j) Mengisi formulir isian data koperasi.
k) Surat keterangan dari desa yang diketahui oleh camat.
l) Membayar tarif pendaftaran pengesahan akta pendirian koperasi sebesar Rp. 100.000
(seratus ribu rupiah).
m) Apabila permintaan pengesahaan akta pendirian koperasi telah dilakukan sesuai
dengan ketentuan di atas kepada pendiri atau kuasa pendiri diberikan bukti
penerimaan.
n) Pejabat koperasi, yaitu Kepala Dinas Koperasi dan UKM akan memberikan
pengesahaan terhadap akta koperasi apabila ternyata setelah diadakan penelitian
Anggaran dasar koperasi.:
- Tidak bertentangan dengan UU No.25 th.1992 tentang perkoperasian dan
Tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan kesusilaan.
2. Pejabat selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan terhitung  sejak penerimaan permohonan
pengesahan badan hukum dari koperasi yang bersangkutan harus telah memberikan
jawaban pengesahannya. Tetapi biasanya proses pengesahan di dinas koperasi
dapat selesai hanya dalam waktu 3 (tiga) minggu.
3. Bila Pejabat berpendapat bahwa Akte Pendirian/Anggaran Dasar tersebut tidak
bertentangan dengan ketentuan Undang-undang koperasi dan peraturan
pelaksananya serta kegiatannya sesuai dengan tujuan, maka akte pendirian di daftar
dengan nomor urut dalam Buku Daftar Umum. Kedua buah Akte Pendirian/
Dasar tersebut dibubuhi tanggal, nomor pendaftaran tentang tanda pengesahan oleh
pejabat atas nama Menteri.
4. Tanggal pendaftaran akte Pendirian berlaku sebagai tanggal sesuai berdirinya
koperasi yang mempunyai badan hukum, kemudian Pejabat  mengumumkan
pengesahan akta pendirian di dalam Berita Negara Republik Indonesia
5. Buku Daftar Umum serta Akte-Akte salinan/petikan ART/AD Koperasi dapat
diperoleh oleh pengurus koperasi dengan mengganti biaya fotocopy dan harus
dilegalisir oleh Pejabat Koperasi yang bersangkutan. Biaya yang dikenakan untuk hal
di atas adalah Rp. 25.000.
6. Dalam hal permintaan pengesahan akta pendirian ditolak, alasan penolakan
diberitahukan oleh pejabat kepada para pendiri secara tertulis dalam waktu paling
lambat 3 (tiga) bulan setelah diterimanya permintaan.
7. Terhadap penolakan pengesahan akta pendirian para pendiri dapat mengajukan
permintaan ulang dalam waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya
penolakan.
8. Keputusan terhadap pengajuan permintaan ulang diberikan dalam jangka waktu
paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya pengajuan permintaan ulang.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Koperasi dan UKM
Republik Indonesia dengan Ikatan Notaris Indonesia pada tanggal 4 Mei 2004 dan Keputusan
Menteri Koperasi dan UKM RI Nomor : 98/KEP/M.KUKM/IX/2004 tentang Notaris Sebagai
Pembuat Akta Koperasi membuat perubahan dalam prosedur pendirian koperasi yaitu proses
pembuatan akta pendirian, perubahan anggaran dasar, dan akta-akta lain berkaitan dengan
koperasi sebagai badan hukum maka hal tersebut dilakukan dihadapan notaris. Hal ini
dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pelayanan hukum kepada masyarakat.

Berdasarkan Kepmen No.98 tahun 2004, prosedur pendirian koperasi yang


melibatkan notaris di dalamnya, masih mengikuti prosedur yang ada, tetapi ada beberapa
tahapan yang melibatkan notaris yaitu :

Rapat pembentukan koperasi selain mengundang minimal 20 orang calon anggota, pejabat


desa, pejabat dinas koperasi hendaknya mengundang pula notaris yang telah ditunjuk pendiri
koperasi, yaitu notaris yang telah berwenang menjalankan jabatan sesuai dengan jabatan
notaris, berkedudukan di wilayah koperasi itu berada (dalam hal ini berkedudukan di
Kabupaten Bandung), serta memiliki sertifikat tanda bukti telah mengikuti pembekalan di
bidang perkoperasian yang ditandatangani oleh menteri koperasi dan UKM RI.
Notaris yang telah membuat akta pendirian koperasi sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku kemudian membacakan dan menjelaskan isinya kepada para pendiri,
anggota atau kuasanya sebelum menanda-tangani akta tersebut.
Kemudian akta pendirian koperasi yang telah dibuat notaris pembuat akta koperasi
disampaikan kepada pejabat dinas koperasi untuk dimintakan pengesahannya, sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

PENERIMA PERMOHONAN OLEH PEJABAT


Apabila permohonan dimaksud telah lengkap dan benar maka pemerintah memberikan tanda
terima, dan berkasnya segera diproses akan tetapi apabila berkasnya belum lengkap dan
belum benar permohonan dimaksud dikembalikan untuk diperbaiki.

PENELITIAN PERMOHONAN OLEH PEJABAT


1. Secara administratif
2. Penelitian lapangan.

PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI


Dengan Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah yang
ditanda tangani oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KOPERASI
DAN UKM) Kabupaten/Kota

Latihan Soal
1. Jelaskan siapa yang disebut pendiri koperasi!
2. Jelaskan bagaimana cara untuk mendapatkan badan hukum koperasi!
3. Berapa lama pengajuan koperasi untuk mendapatkan pengesahan badan hukum!
4. Apa yang harus kita persiapkan jika kita akan mendirikan sebuah koperasi!
5. Apa Syarat yang harus dipenuhi untuk mendirikan badan usaha bentuk koperasi!

Anda mungkin juga menyukai