Anda di halaman 1dari 4

 maksud dan tujuan

 keanggotaan koperasi
 perangkat organisasi koperasi
 modal koperasi
 besarnya jumlah setoran simpanan pokok dan simpanan wajib
 bidang dan kegiatan usaha koperasi
 pengelolaan
 pembagian sisa hasil usaha
 perubahan anggaran dasar
 ketentuan mengenai pembubaran dan penyelesaiannya, serta hapusnya status badan hukum
 sanksi
 peraturan khusus

Hasil rapat pendirian koperasi ini dibuat dalam berita acara rapat untuk dituangkan dalam rancangan anggaran
dasar. Kesepakatan tentang pokok-pokok hasil pembahasan dalam rapat ini harus dicatat oleh notaris untuk
kemudian dirumuskan dalam akta pendirian.
SYARAT PEMBUATAN AKTA

1. Melampirkan Berita Acara Rapat pembentukan Koperasi


2. Melampirkan Daftar Hadir Rapat Pembentukan Koperasi
3. Melampirkan Daftar Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan Simpanan Koperasi lainnya.
4. Melampirkan Neraca awal Koperasi
5. Melampirkan program kerja koperasi selama 3 th
6. Melampirkan Buku daftar anggota koperasi lengkap dengan foto 2×3, cap ibu jari kiri, tanda tangan
anggota dan diketahui ketua koperasi
7. Melampirkan daftar susunan pengurus koperasi lengkap dgn foto 2×3, cap ibu jari kiri, tanda tangan
anggota dan diketahui ketua koperasi
8. Melampirkan daftar Badan Pengawas Koperasi lengkap dengan foto 2×3, cap ibu jari kiri, tandatangan
anggota dan diketahui ketua koperasi
9. Fotocopy KTP model legalisir
10. Melampirkan anggaran dasar koperasi
11. Melampirkan Daftar nama pendiri Koperasi
12. Melampirkan susunan pengurus koperasi diketahui oleh Dinas
13. Membuat surat permohonan pembuatan akta koprasi ke notaris
14. melampirkan surat pengantar dari kelurahan/instansi/perusahaan yang bersangkutan.

Anggaran Dasar Koperasi sekurang-kurangnya memuat:


nama dan tempat kedudukan;
wilayah keanggotaan;
tujuan, kegiatan usaha, dan jenis Koperasi;
jangka waktu berdirinya Koperasi;
ketentuan mengenai modal Koperasi;
tata cara pengangkatan, pemberhentian, dan penggantian Pengawas dan Pengurus;
hak dan kewajiban Anggota, Pengawas, dan Pengurus;
ketentuan mengenai syarat keanggotaan;
ketentuan mengenai Rapat Anggota;
ketentuan mengenai penggunaan Selisih Hasil Usaha;
ketentuan mengenai perubahan Anggaran Dasar;
ketentuan mengenai pembubaran;
ketentuan mengenai sanksi; dan
ketentuan mengenai tanggungan Anggota

Mengajukan pengesahan akta pendirian koperasi

Langkah selanjutnya adalah mengajukan permohonan pengesahan akta pendirian koperasi secara tertulis
atau online kepada Menteri Koperasi dan UKM dengan menggunakan layanan SISMINBHKOP (Sistem
Administrasi Layanan Badan Hukum Koperasi).
Permintaan tersebut diajukan dengan melampirkan:

 dua rangkap akta pendirian koperasi, satu di antaranya bermaterai cukup;


 berita acara rapat pendirian koperasi, termasuk pemberian kuasa untuk mengajukan permohonan
pengesahan apabila ada.
Berita acara ini dilengkapi dengan daftar hadir rapat pendirian, fotokopi KTP para pendiri, surat kuasa
pendiri, dan surat rekomendasi dari instansi terkait dengan bidang usaha yang akan dijalani.
 surat bukti penyetoran modal, paling sedikit sebesar simpanan pokok;
 rencana awal kegiatan usaha koperasi.

Untuk pendirian koperasi sekunder harus ditambah beberapa dokumen, yaitu:

 hasil berita acara rapat pendirian dan surat kuasa koperasi primer dan/atau koperasi sekunder untuk
pendirian koperasi sekunder;
 keputusan pengesahan badan hukum koperasi primer dan/atau sekunder calon anggota koperasi
sekunder;
 lampiran Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) aktif dari koperasi primer dan/ atau sekunder calon
anggota.

Verifikasi dan pengesahan akta pendirian koperasi


Permohonan pengesahan akta pendirian koperasi yang diajukan harus dilengkapi lampiran persyaratan dan
berkas dokumen pendukung.

Dokumen permohonan yang telah disampaikan akan diperiksa dan diteliti oleh pejabat yang berwenang.

Menteri Koperasi dan UKM kemudian akan menerbitkan keputusan pengesahan akta pendirian koperasi
dalam waktu paling lama tujuh hari sejak permohonan dan dokumen yang diajukan dinyatakan lengkap, benar
dan memenuhi persyaratan.

Keputusan pengesahan akta pendirian koperasi ini akan dicatat dalam buku daftar umum koperasi
Kementerian Koperasi dan UKM dan salinannya akan diberikan kepada dinas provinsi/kabupaten/kota sesuai
tempat koperasi.

tugas pengurus koperasi, yaitu:


mengelola koperasi dan usahanya;
mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja
koperasi;
menyelenggarakan rapat anggota;
mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib;
memelihara daftar buku anggota dan pengurus.

wewenang pengurus koperasi meliputi:


mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan;
memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan
ketentuan dalam anggaran dasar;
melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggung
jawabnya dan keputusan rapat anggota.

Tugas dan wewenang pengawas koperasi


Pengawas adalah perangkat yang dipilih oleh anggota dan diberi mandat untuk melakukan pengawasan
terhadap jalannya roda organisasi dan usaha koperasi. Sama seperti pengurus, pengawas juga dipilih dari dan
oleh anggota koperasi dalam rapat anggota berdasarkan syarat yang telah ditentukan.
Tugas pengawas koperasi terdiri dari:
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi;
membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.

wewenang pengawas koperasi, yakni:


meneliti catatan yang ada pada koperasi;
mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.

PROGRAM KERJA KOPERASI


KOPERASI KELOMPOK TANI (KKT)

I. PENDAHULUAN
1. Landasan
Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasar asas kekeluargaan.
Sebagai landasan operasionalnya adalah UU No. 25 tahun 1992 dan peraturan pelaksanaannya,
anggaran dasar,amggran rumah tangga, peraturan khusus serta keputusan rapat anggota “KOPERASI
KELOMPOK TANI KARYO UTOMO”.
2. Tujuan
a. Meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
b. Meningkatkan peran serta koperasi kelompok tani dalam mensukseskan pemerintah dibidang
perkoperasian.

II. PROGRAM KERJA


A. Bidang Organisasi
1. Keanggotaan
a. Menambah Anggota
b. Meningkatkan pengetahuan anggota
c. Meningkatkan kedisiplinan anggota atas kewajibannya
d. Memberikan pelayanan kepada anggota sebaik-baiknya

2. Pengurus
a. Mengupayakan tugas dan kerja pengurus semaksimal mungkin demi kemajuan koperasi.
b. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pengurus melalui pendidikan dan atau study banding.
c. Mengadakan bimbingan dan petunjuk pelaksanaan kerja dibidang usaha kepada manajer dan
karyawan.
d. Mengadakan pengawasan terhadap hasil kerja manajer dan karyawannya.

3. Rapat-rapat
a. Mengadakan rapat pengurus dan rapat karyawan.
b. Menyelenggarakan RAT tepat waktu
c. Berpartisipasi aktif pada rapat/pembinaan yang diselenggarakan oleh instansi terkait.

4. Administrasi
a. Mengadakan penataan administrasi organisasiusaha dan keuangan.
b. Penyediaan sarana administrasi untuk meningkatkan pelayanan kepada anggota.

5. Inventaris.
a. Pemeliharaan barang-barang inventaris
b. Menyimpan dan merawat barang-barang inventaris.

III. BIDANG PERMODALAN, USAHA,dan KEUANGAN


A. Permodalan
1. Menghimpun Modal dari anggota
a. Simpanan Pokok Rp 2.186.000 (Terlampir)
b. Simpanan Wajib Rp 314.260 (Terlampir)
c. Simpanan Sukarela Rp 166.000 (Terlampir)
2. Mengupayakan tambahan modal dari luar
3. SHU tahun 2006 dan 2007 tidak dibagi untuk menambah modal
B. BIDANG USAHA
1. Meningkatkan Usaha
2. Merintis unit usaha simpan pinjam
3. Menangani unit lain dan atau kerja sama dengan pihak lain yang menguntungkan koperasi

II. PENUTUP

Demikian program kerja tahun 2008 koperasi kelompok Tani “KARYO UTOMO” yang
disampaikan pada RAT, Untuk selanjutnya ditanggapi dan mendapat pengesahan.

Pengurus Koperasi
“KKT KARYO UTOMO”
Ketua Sekretaris

MOH. USTMAN MUSYAFA’

Anda mungkin juga menyukai