Anda di halaman 1dari 21

SOSIALISASI PERKOPERASIAN

DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN,KOPERASI, USAHA


KECIL DAN MENENGAH PROVINSI DKI JAKARTA
TAHUN 2021
DASAR HUKUM
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tata
Cara Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1994 tentang Pembubaran Koperasi Oleh Pemerintah.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 09 Tahun 1995 tentang pelaksanaan kegiatan
usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi.
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi
Secara Elektronik.
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Kemudahan, Perlindungan, dan
Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor
19/PER/M.KUKM/IX/2015 tentang Penyelenggaraan Rapat Anggota Koperasi

2
Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
Nomor 02/PER/M.KUKM/II/2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 15 PER/M.KUKM/IX/2015
tentang Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi.
Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
Nomor 11/PER/M.KUKM/XII/2017 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan
Pinjam dan Pembiayaan Syariah Oleh Koperasi.
Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
Nomor 09 Tahun 2018 tanggal 29 Juni 2018 tentang Penyelenggaraan dan
Pembinaan Perkoperasian.
Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
Nomor 11 Tahun 2018 Tentang Perizinan Usaha simpan Pinjam Koperasi.
Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
Nomor 05 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2018 Tentang
Perizinan Usaha simpan Pinjam Koperasi.
 Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 14 Tahun 2019 Tentang Pengesahan
Koperasi.
PENGERTIAN KOPERASI
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan atas asas kekeluargaan.

LANDASAN DAN ASAS


Koperasi Berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
serta berdasar atas asas kekelurgaan.
TUJUAN KOPERASI

Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota


pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
PRINSIP KOPERASI

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;


2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis;
3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil
sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-
masing anggota;
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap
modal;
5. Kemandirian.
6. Pendidikan perkoperasian.
7. Kerjasama antar koperasi
SYARAT PEMBENTUKAN

1. Koperasi Primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 9


(sembilan) orang.
2. Koperasi Skunder dibentuk sekurang - kurangnya 3
(tiga) Koperasi.

Persyaratan tersebut di atas dimaksudkan untuk menjaga


kelayakan usaha dan kehidupan koperasi. Orang-seorang
pembentuk koperasi adalah mereka yang memenuhi
persyaratan keanggotaan dan mempunyai kepentingan
ekonomi yang sama.
KEANGGOTAAN

1. Anggota Koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna


jasa Koperasi.
2. Keanggotaan Koperasi dicatat dalam buku daftar
anggota.
3. Yang dapat menjadi anggota Koperasi ialah setiap
warga negara Indonesia yang mampu melakukan
tindakan hukum atau Koperasi yang memenuhi
persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam
Anggaran Dasar.
4. Koperasi dapat memiliki anggota luar biasa yang
persyaratan,hak, dan kewajiban keanggotaannya
ditetapkan dalam Anggaran Dasar.
KEWAJIBAN ANGGOTA

1. Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah


Tangga serta keputusan yang telah disepakati dalam
Rapat Anggota;

2. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang


diselenggarakan oleh Koperasi;

3. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan


berdasar atas asas kekeluargaan.
HAK ANGGOTA
1. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan
suara dalam Rapat Anggota;
2. Memilih dan/atau dipilih menjadi aggota Pengurus
atau Pengawas;
3. Meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan
dalam Anggaran Dasar;
4. Mengemukakan pendapat atau saran kepada
pengurus diluar Rapat Anggota baik diminta maupun
tidak diminta.
5. Memanfaatkan Koperasi dan mendapat pelayanan
yang antara sesama aggota;
6. Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan
Koperasi menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar.
PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI

PEMBINA/ RAPAT
PENASIHAT ANGGOTA

PENGURUS PENGAWAS

MANAJER

UNIT USAHA UNIT USAHA UNIT USAHA


RAPAT ANGGOTA
1. Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi
dalam koperasi.
2. Rapat Anggota dihadiri oleh anggota yang pelaksanaannya
diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga.
3. Rapat Anggota dilakukan paling sedikit sekali dalam 1 (satu)
tahun.
4. Rapat Anggota untuk mengesahkan pertanggung jawaban
Pengurus diselenggarakan paling lambat 6 (enam) bulan
setelah tahun buku lampau.
5. Rapat Anggota dapat dilakukan secara daring dan/atau luring.
6. Ketentuan lebih lanjut mengenai Rapat Anggota diatur dalam
Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga.
PENGURUS
1. Pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam
rapat anggota.
2. Pengurus merupakan pemegang kuasa rapat anggota.
3. Untuk pertama kali, susunan dan nama anggota
Pengurus dicantumkan dalam akta pendirian.
4. Masa jabatan Pengurus paling lama 5 (lima) tahun.
5. Persaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi
anggota Pengurus ditetapkan dalam Anggaran Dasar.
TUGAS PENGURUS
1. Mengelola Koperasi dan usahanya.
2. Mengajukan rancangan rencana kerjaserta rancangan
rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi.
3. Menyelenggarakan Rapat Anggota.
4. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas.
5. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris
secara tertib.
6. Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
PENGAWAS
1. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota Koperasi
dalam Rapat Anggota.
2. Pengawas bertanggung jawab kepada Rapat
Anggota.
3. Persaratan untuk dapat dipilih dan diangkat
sebagai anggota Pengawas ditetapkan dalam
Anggaran Dasar.
TUGAS PENGAWAS

1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan


kebijaksanaan dan pengelola Koperasi;

2. Membuat laporan tertulis tentang hasil


pengawasannya;
PERMODALAN KOPERASI
MODAL KOPERASI TERDIRI DARI MODAL SENDIRI DAN
MODAL PINJAMAN:

 MODAL SENDIRI BERASAL DARI :


1. Simpanan pokok
2. Simpanan wajib
3. Dana cadangan
4. Hibah

 MODAL PINJAMAN BERASAL DARI :


1. Anggota
2. Koperasi lainnya dan/ atau anggotanya
3. Bank dan lembaga keuangan lainnya
4. penerbitan obligasi dan surat utang lainnya
5. Sumber lain yang sah
LAPANGAN USAHA
1. Usaha Koperasi adalah usaha yang berkaitan langsung dengan
kepentingan anggota untuk meningkatkan usaha dan
kesejahteraan anggota.
2. Usaha Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dilaksanakan secara tunggal usaha atau serba usaha.
3. Kelebihan kemampuan pelayanan Koperasi dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang bukan anggota
Koperasi dalam rangka menarik masyarakat menjadi anggota
koperasi.
4. Koperasi menjalankan kegiatan usaha dan berperan utama di
segala bidang kehidupan ekonomi rakyat.
5. Koperasi dapat menghimpun dana dan menyalurkan melalui
kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk;
a. anggota Koperasi yang bersngkutan;
b. Koperasi lain dan/atau anggotanya.
6. Kegiatan usaha simpan pinjam dapat dilaksanakan sebagai salah
satu atau satu-satunya kegiatan usaha Koperasi.
SISA HASIL USAHA

1. Sisa hasil usaha Koperasi merupakan pendapatan


Koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku
dikurangi dengan biaya, penyusutan dan
kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku
yang bersangkutan.

2. Sisa hasil usaha setelah dikurangi dana cadangan,


dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa
usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota
dengan Koperasi, serta digunakan untuk pendidikan
Perkoperesian dan keperluan lain dari Koperasi, sesuai
dengan keputusan Rapat Anggota.
* LOGO KOPERASI INDONESIA

Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Koperasi Indonesia


Nomor : SKEP/03/DEKOPIN-E/I/2015 tentang Perubahan Lambang/Logo Gerakan
Koperasi Indonesia.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia
Nomor : 01/Per/M.KUKM/II/2015 tentang 20
Perubahan Lambang/Logo Gerakan
Koperasi Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai