Anda di halaman 1dari 37

SOSIALISASI

PERKOPERASIAN

Oleh:
Suswantana, SE
DISNAS KOPERASI UMKM DIY
PENGERTIAN KOPERASI
BERDASARKAN UU No. 25 TAHUN 1992

 Koperasi
Adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan
hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar atas asas kekeluargaan.
 Tujuan Koperasi:
Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan Anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya sekaligus sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional
yang demokratis dan berkeadilan
DASAR HUKUM

11. Keputusan Menegkop dan UKM RI No. 91/ Kep/ M.KUKM/ IX/ 2004 ttg
Juklak kegiatan Usaha KJKS.

12. Permen No. 01/PU/M.KUKM/ X

13. Permenkop No.10 /Per/M.KUKM/IX/2015 ttg Kelembagaan Koperasi

14. Permenkop No.02/Per/M.KUKM/II/2017 ttg perubahan atas peraturan


Menteri Koperasi dan UKM No.15/2015 ttg Usaha Simpan Pinjam
Koperasi

15. Permenkop No 11/Per/M.KUKM/XII/2017 ttg Pelaksanaan Kegiatan Usaha


Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah oleh Koperasi.

16. Permenkop No.19/Per/M.KUKM/IX/2015 ttg Penyelenggaraan Rapat


Anggota Koperasi.
DASAR HUKUM

11. Keputusan Menegkop dan UKM RI No. 91/ Kep/ M.KUKM/ IX/ 2004 ttg
Juklak kegiatan Usaha KJKS.

12. Permen No. 01/PU/M.KUKM/ X

13. Permenkop No.10 /Per/M.KUKM/IX/2015 ttg Kelembagaan Koperasi

14. Permenkop No.02/Per/M.KUKM/II/2017 ttg perubahan atas peraturan


Menteri Koperasi dan UKM No.15/2015 ttg Usaha Simpan Pinjam
Koperasi

15. Permenkop No 11/Per/M.KUKM/XII/2017 ttg Pelaksanaan Kegiatan Usaha


Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah oleh Koperasi.

16. Permenkop No.19/Per/M.KUKM/IX/2015 ttg Penyelenggaraan Rapat


Anggota Koperasi.
PRINSIP-PRINSIP KOPERASI

 Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;


 Pengelolaan dilakukan secara demokratis;

 Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara

adil sebanding dengan besarnya jasa usaha


masing-masing anggota;
 Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap

modal;
 Kemandirian.

 Pendidikan perkoperasian;

 Kerja sama antarkoperasi.


PEMBENTUKAN KOPERASI

Pasal 6 UU No. 25 Tahun 1992


Koperasi dapat berbentuk Koperasi Pimer atau Koperasi Sekunder.
• Koperasi Primer dibentuk oleh sekurang- kurangnya 20
(duapuluh)

• Koperasi Sekunder dibentuk oleh sekurang- kurangnya 3


(tiga) Koperasi Primer
(Kop berbadan hukum).
KOPERASI ada 3 TINGKATAN
Badan Hukum tingkat : Kab/Kota, Provinsi, Nasional :
1. Yang menjadi anggota koperasi harus ber
identitas/KTP Kab/Kota/Provinsi/Nasional.
2. Minimal 20 orang harus mengajukan
permintaan penyuluhan kepada
Kab/Kota/Provinsi/Nasional tentang pendirian
koperasi.
3. Memilih NPAK (Notaris Pendirian Akta Koperasi)
yang sudah memiliki Sertifikasi perkoperasian
dan sudah punya jaringan online dengan
Kemenkop.
Pembentukan STRUKTUR
ORGANISASI KOPERASI
RAPAT
ANGGOTA

PENGURUS PENGAWAS

ANGGOTA
KOPERASI

8
JENIS KOPERASI

Jenis Koperasi Menurut Undang-Undang No 25 Tahun 1992

1. Koperasi Produsen.
2. Koperasi Konsumen.
3. Koperasi Simpan Pinjam.
4. Koperasi Jasa.
5. Koperasi Pemasaran.
1. Koperasi Produsen
Beranggotakan orang-orang yang
mempunyai kegiatan produksi.
Misalnya, pengrajin.
Kepentingan anggota koperasi
produsen adalah, mendapatkan
keuntungan yang sebesar-
besarnya dari hasil penjualan
produknya.

10
Fungsi Koperasi Produsen
Menyediakan bahan baku yang lebih murah, mudah, &
bermutu baik. Hal ini dimungkinkan terjadi, karena
melalui wadah koperasi, para produsen melakukan
pembelian bahan baku secara bersama-sama dalam
jumlah yang besar. Dengan berkoperasi, mereka memiliki
daya tawar yang lebih baik dihadapan penyedia bahan
baku, sehingga dapat menekan harga & menetapkan
standar harga yang baik.
Menghimpun produk yang dihasilkan anggota, untuk

dijual kepasar. Dengan cara ini, setiap anggota dapat


mengurangi biaya pemasaran & memperoleh standar
harga yang baik.
Mengupayakan peningkatan pangsa pasar & kualitas

produk anggota.
Bersama-sama memperkuat permodalan.

11
2. Koperasi Konsumen
Beranggotakan orang-orang yang mempunyai kebutuhan
barang konsumsi.
Kepentingan anggota koperasi konsumen adalah memperoleh
barang berkualitas baik dengan harga yang menguntungkan.

Fungsi Koperasi Konsumen adalah :


 Membeli barang secara bersama-sama, sehingga
akan mendapatkan harga yang lebih murah.
 Menjamin persediaan barang, dengan kualitas yang
baik.

15
3. Koperasi Jasa

Beranggotakan orang-orang yang membutuhkan pelayanan jasa


tertentu.
Kepentingan anggota koperasi jasa adalah memperoleh produk jasa
seperti simpan pinjam, asuransi, perawatan kesehatan, transpotasi,
perumahan, tenaga kerja, kelistrikan, komunikasi dll.

Fungsi Koperasi Jasa adalah :


 Menekan ongkos jasa.
 Menyediakan jenis jasa yang dibutuhkan anggota.
 Menyediakan informasi mengenai jasa yang tersedia.

18
4. Koperasi Simpan Pinjam

Beranggotakan orang-orang yang


membutuhkan pelayanan pinjaman untuk
kebutuhan anggotanya, & koperasi
tersebut hanya mempunyai satu jenis
usaha yakni Simpan Pinjam.

20
Pinjaman

Angsuran

Tabungan

Pengambilan
5. Koperasi Pemasaran

Beranggotakan orang-orang yang mempunyai


produk-produk baik pertanian, kerajinan,
perikanan dsb

22
PROSES PEMBENTUKAN
BADAN HUKUM KOPERASI
1. Dasar Hukum :
 Undang-undang No. 25 Tahun 1992

 Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1994 tentang Persyaratan

dan Tata Cara Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan


Anggaran Dasar Koperasi.
 Peraturan Menteri Nomor 01 Tahun 2006 yaitu tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian dan
Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
2. Koperasi sebaiknya dibentuk oleh sekelompok orang/anggota
masyarakat yang mempunyai kegiatan dan kepentingan ekonomi
yang sama.
3. Sebelum mendirikan koperasi, sebaiknya didahului dengan
penyuluhan tentang perkoperasian agar kelompok masyarakat yang
ingin mendirikan koperasi tersebut memahami mengenai
perkoperasian, sehingga anggota koperasi nantinya benar-benar
memahami nilai dan prinsip koperasi dan paham akan hak dan
kewajibannya sebagai anggota koperasi.
4. Perangkat dalam penyuluhan antara lain : Daftar hadir, saund sistem,
LCD Proyektor, dihadiri minimal 20 Orang dan Notulis.
LANJUTAN 1
Proses Peembentukan Badan Hukum Koperasi
4. Rapat awal Pembentukan Koperasi
 dimana untuk Koperasi Primer sekurang-
kurangnya dihadiri oleh 20 orang anggota
pendiri.
 Koperasi Sekunder sekurang-kurangnya dihadiri

oleh 3 (tiga) koperasi melalui wakil-wakilnya.

5. Mengundang dinas koperasi


Rapat pembentukan koperasi tersebut dihadiri oleh
Pejabat Dinas/Instansi/Badan Yang Membidangi
Koperasi setempat (sesuai domisili anggota) dimana
kehadiran pejabat tersebut bertujuan antara lain
untuk : memberi arahan berkenaan dengan
pembentukan koperasi.
6. Dalam Rapat Pembentukan akan mebahas mengenai Anggaran Dasar
Koperasi yang memuat antara lain :
 Nama dan tempat kedudukan
 Maksud dan tujuan
 Bidang usaha : Bisa Kop Produsen, Konsumen, Pemasaran, Jasa
dan KSP
 Keanggotaan (Tk kab/kota, provinsi, nasional)
 Rapat Anggota
 Pengurus dan Pengawas (bisa pengawas syariah/Konven)
 Rapat anggota menunjuk kuasa pendiri sebanyak 3 orang.
 Sisa Hasil Usaha

7. Pengajuan ke notaris mempunyai sertifikasi bidang perkoperasian.


Pembuatan atau penyusunan akta pendirian koperasi tersebut dibuat
dihadapan dan atau oleh Notaris Pembuat Akta Koperasi dimaksud
yang mempunyai jaringan online dengan kemenkop
PERSYARATAN PENGURUS

1. Mempunyai pengetahuan tentang koperasi,


jujur,loyal dan berdedikasi terhadap
koperas.
2. Untuk pengurus ksp harus memenuhi
standart kopetensi. ( sertifikat kopetensi).
3. Mempunyai ketrampilan kerja dan
wawasan usaha.
4. Sudah menjadi anggota koperasi sekurang-
kurangnya 2 Tahun kecuali saat pendirian.
5. Antara pengurus dan pengawas tidak
mempunyai hubungan Sedarah dan
semenda sampai derajat kedua.
6. Tidak pernah melakukan tindakan pidana
apapun dalam organisasi Terlarang.
PERSYARATAN PENGAWAS

1. Mengetahui pengetahuan perkoperasian , pengawasan dan


akuntansi.
2. Memiliki ketrampilan dan wawasan pengawasan dan
pemeriksaan.
3. Jujur dan berdedikasi terhadap koperasi.
4. Pengawas ksp harus memenuhi standart kopetensi
5. Sudah menjadi anggota sekurang-kurangnya 2 Tahun atau saat
pendirian
6. Antara pengurus , pengawas dan pengelola tidak mempunyai
hubungan sedarah dan semenda sampai derajat kedua.
7. Tidak pernah menjadi pengurus atau pengawas koperasi atau
komisaris atau direksi yang menyebabkan koperasi atau
perusahaan dinyatakan pailit
8. Tidak pernah dihukum karna melakukan tindakan pidana di sektor
keungan, koperasi dalam waktu 5 Tahun sebelum pengangkatan.
PENGAWAS ADA 2 JENIS :
1). Pengawas bagi Koperasi konvensional
Hanya dibentuk pengawas yang terdiri min 3 org :
yang ditunjuk sebagai : Ketua, Anggota, Anggota

2). Pengawas Bagi Koperasi Syariah dibentuk


- Ada pengawas min 3 orang dan
- Dewan pengawas syariah minimal 2 orang
adalah ahli dlm
syariat Islam dan mengetahui Fatwa MUI
Minimal 1 org sudah mempunyai sertifikasi dari
MUI.
PERMODALAN KOPERASI

Modal sendiri dapat berasal dari:


a. Simpanan pokok;
b. Smpanan wajib;
c. Dana cadangan;
d. hHbah.
Modal pinjaman dapat berasal dari:
a. anggota;
b. Koperasi lainnya dan/atau anggotanya;
c. bank dan lembaga keuangan lainnya;
d. penerbitan obligasi dan surat hutang
lainnya;
e. sumber lain yang sah.
PROSES PEMBENTUKAN
BADAN HUKUM KOPERASI

1. Dasar Hukum :
 Undang-undang No. 25 Tahun 1992

 Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1994 tentang Persyaratan

dan Tata Cara Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan


Anggaran Dasar Koperasi.
 Peraturan Menteri Nomor 01 Tahun 2006 yaitu tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian dan
Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
2. Koperasi sebaiknya dibentuk oleh sekelompok orang/anggota
masyarakat yang mempunyai kegiatan dan kepentingan ekonomi
yang sama.
3. Sebelum mendirikan koperasi, sebaiknya didahului dengan
penyuluhan tentang perkoperasian agar kelompok masyarakat yang
ingin mendirikan koperasi tersebut memahami mengenai
perkoperasian, sehingga anggota koperasi nantinya benar-benar
memahami nilai dan prinsip koperasi dan paham akan hak dan
kewajibannya sebagai anggota koperasi.
4. Perangkat dalam penyuluhan antara lain : Daftar hadir, saund sistem,
LANJUTAN 1
Proses Peembentukan Badan Hukum Koperasi

4. Rapat awal Pembentukan Koperasi


 dimana untuk Koperasi Primer sekurang-kurangnya dihadiri oleh

20 orang anggota pendiri.


 Koperasi Sekunder sekurang-kurangnya dihadiri oleh 3 (tiga)

koperasi melalui wakil-wakilnya.

5. Mengundang dinas koperasi


Rapat pembentukan koperasi tersebut dihadiri oleh Pejabat
Dinas/Instansi/Badan Yang Membidangi Koperasi setempat (sesuai
domisili anggota) dimana kehadiran pejabat tersebut bertujuan antara
lain untuk : memberi arahan berkenaan dengan pembentukan
koperasi.
6. Dalam Rapat Pembentukan akan dibahas mengenai Anggaran Dasar Koperasi yang
memuat antara lain :
 Nama dan tempat kedudukan
 Maksud dan tujuan
 Bidang usaha
 Keanggotaan
 Rapat Anggota
 Pengurus dan Pengawas
 Rapat anggota menunjuk kuasa pendiri sebanyak 3 orang.
 Sisa Hasil Usaha

7. Pengajuan ke notaris mempunyai sertifikasi bidang koperasi.


Pembuatan atau penyusunan akta pendirian koperasi tersebut dibuat dihadapan
dan atau oleh Notaris Pembuat Akta Koperasi dimaksud.
LAMPIRAN YANG HARUS DIPENUHI DALAM PENDIRIAN KOPERASI

1.Permohonan Pengesahan Akta Pendirian Koperasi


2.Berita Acara Rapat Pembentukan Koperasi (bermaterai)
3.Daftar Hadir Rapat Pembentukan
4.Notulen Rapat
5.Foto Copy KTP Pendiri yg masih berlaku
6.Daftar Susunan Pengurus , Pengawas
7.Daftar Riwayat Hidup Pengurus, Pengawas & Manajer, Karyawan/Pengelola
8.Bukti Setoran Modal Awal (terkait no 1)
9.Neraca
10.Rencana Kerja 3 (tiga) tahun kedepan (terkait no 2)
11.Akta yang disahkan Notaris PPAK dimana koperasi akan didirikan
12.Deposito ke Bank Pemerintah
- khusus KSP Rp 15 Juta Tk Kab/Kota, 75juta Tk.Provinsi KSP/USP
- Sektor riil : dihitung dari kebutuhan dengan jenis usahanya.
13.Surat Kuasa (bermaterai)
14.Data Akta Pendirian yang disahkan oleh Notaris PPAK (bermaterai)
Lanjutan

 15.Status Kantor (Pinjam/Sewa) ada Perjanjian (bermaterai)


16.Status Sarana/ Prasarana (Pinjam/Sewa) ada Perjanjian (bermaterai)
17.Struktur Organisasi Koperasi
18.Buku-Buku Organisasi dan Administrasi Usaha
19.Pengelola Koperasi melampirkan :
a. Kontrak kerja antara Pengurus dengan Pengelola
b. Pengelola sudah pernah mengikuti Pelatihan dibidang
keuangan/sertifikat
c. Pengelola mempunyai SKCK (Surat Keterangan Catatan
Kepolisian)
20.Koperasi Membuat SOP (Standar Operasional Prosedur)
21.Koperasi Membuat SOM (Standar Operasional Manajemen)
22.Antara Pengurus dengan Pengawas Tidak mempunyai hubungan
sedarah semenda sampai derajat ke satu atau ketiga.
23.Bukti SP dan SW
APA KEUNTUNGAN MENJADI ANGGOTA KOPERASI ?
Keuntungan menjadi anggota Koperasi dapat berupa :

1. Keuntungan ekonomi, misalnya :


a. Peningkatan Skala Usaha. Keanggotaan di dalam koperasi memberikan anda
bersama anggota lainnya, kesempatan untuk menyatukan sumberdaya
usaha, agar dapat melakukan kegiatan yang lebih efisien.
b. Pendidikan Teknis. Koperasi dapat membantu meningkatkan produktivitas
melalui pendidikan teknis.
c. Bantuan Pemasaran Pemasaran barang melalui koperasi memungkinkan
untuk mendapatkan harga yang lebih tinggi.
d. Tersedianya Bahan Baku. Pemenuhan kebutuhan bahan baku melalui
koperasi, memungkinkan untuk mendapatkan bahan baku, dalam jumlah &
kualitas yang baik dengan harga yang murah.
e. Fasilitas Kredit. Memperoleh pinjaman dari koperasi, memungkinkan anda
untuk lebih cepat bergerak dalam meningkatkan & memperluas kegiatan
ekonomi.
f. Tersedianya Kebutuhan Sehari-Hari. Melalui koperasi, anggota dapat
memperoleh barang dengan harga wajar & kualitas yang terjamin.
g. Pembagian SHU. Sebagai anggota, akan memperoleh bagian SHU.
Besarnya SHU dihitung berdasarkan transaksi yang telah anda lakukan.
35
2. Keuntungan Sosial, misalnya :

a. Pinjaman Untuk Kebutuhan Mendesak. Anggota dapat memanfaatkan pinjaman


darurat dari koperasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mendesak. Seperti
untuk biaya pengobatan di rumah sakit, biaya sekolah, dll.
b. Pendidikan & Pelatihan. Pendidikan ini dapat meningkatkan wawasan anda
sebagai anggota.
c. Program Sosial Lainnya. Koperasi dapat menyelenggarakan kegiatan seperti
asuransi kelompok, perumahan, jasa medis dll.

3. Keuntungan Berkelompok.

Karena koperasi menghimpun orang dalam jumlah yang banyak, maka dapat
dijadikan sebagai wadah yang mempunyai kekuatan lebih besar dalam mempengaruhi
pengambil keputusan. Kekuatan ini dapat dimanfaatkan, misalnya, untuk mengajukan
saran mengenai masalah perekonomian rakyat kepada pemerintah.

36
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai