Anda di halaman 1dari 3

Pasal 10 - 17 permohonan Akta Pendirian dalam waktu 30 (tiga puluh)

hari.
SYARAT PENDIRIAN KOPERASI
Apabila setelah melewati 30 (tiga puluh) hari pada proses
Pendirian koperasi harus memenuhi syarat sebagai berikut: pengajuan nama tidak mengajukan permohonan Akta
a. Koperasi Primer didirikan oleh paling sedikit 20 (dua Pendirian, maka persetujuan nama Koperasi melalui
puluh) orang, yang mempunyai kegiatan dan SISMINBHKOP menjadi kadaluarsa dan Koperasi wajib
kepentingan ekonomi yang sama;dan mengajukan usulan nama baru.
b. Koperasi Sekunder didirikan oleh paling sedikit 3 (tiga) PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI
badan hukum Koperasi.
Untuk mendapatkan pengesahan terhadap akta pendirian
TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI Koperasi, para Pendiri atau kuasa pendiri mengajukan
Pendirian Koperasi dilakukan dengan mengadakan rapat permintaan pengesahan akta pendirian koperasi secara
pendirian yang dihadiri para pendiri dan pada saat yang tertulis dan/atau secara elektronik kepada Menteri dengan
sama dapat diadakan penyuluhan tentang perkoperasian melampirkan:
oleh Kementerian Koperasi dan UKM dan/atau Dinas A. dua rangkap akta pendirian Koperasi, satu
Provinsi, Dinas Kabupaten/Kota sesuai wilayah diantaranya bermaterai cukup diperlukan untuk :
keanggotaannya. 1. Notaris Pembuat Akta Koperasi; dan
Rapat pendirian koperasi sebagaimana dimaksud, dihadiri 2. Dihimpun dalam Buku Daftar Umum Koperasi oleh
oleh paling sedikit 20 (dua puluh) orang bagi pendirian Menteri.
koperasi primer, sedangkan rapat pendirian koperasi Notaris membuat salinan Akta Pendirian untuk koperasi
sekunder dihadiri oleh paling sedikit 3 (tiga) badan hukum yang bersangkutan.
koperasi yang diwakili pengurus dan/atau anggota B. berita acara rapat pendirian Koperasi, terdiri sebagai
yangdiberi kuasa berdasarkan keputusan rapat anggota berikut :
koperasi primer yang bersangkutan 1. daftar hadir rapat pendirian;
2. fotocopy KTP para pendiri sesuai daftar hadir;
Rapat pendirian koperasi dipimpin oleh pimpinan rapat 3. surat kuasa pendiri untuk pengajuan permohonan
dan sekretaris yang ditunjuk oleh para pendiri untuk kuasa apabila ada.
membahas pokok-pokok materi rancangan anggaran dasar 4. surat rekomendasi dari instansi terkait dengan
yang meliputi: nama koperasi; nama para pendiri; alamat bidang usaha yang akan dijalani.
tetap atau tempat kedudukan koperasi; jenis koperasi; Untuk koperasi sekunder harus ditambah dokumen:
jangka waktu berdiri; maksud dan tujuan; keanggotaan 1. hasil berita acara rapat pendirian dan surat kuasa
koperasi; perangkat organisasi koperasi; modal koperasi; koperasi primer dan/atau koperasi sekunder untuk
besarnya jumlah setoran simpanan pokok dan Simpanan pendirian koperasi sekunder;
Wajib; bidang dan kegiatan usaha koperasi; pengelolaan; 2. Keputusan pengesahan badan hukum koperasi
pembagian sisa hasil usaha; perubahan anggaran dasar; primer dan/atau sekunder calon anggota koperasi
ketentuan mengenai pembubaran dan penyelesaiannya, sekunder;dan
serta hapusnya status badan hukum; sanksi; dan peraturan 3. Koperasi primer dan/ atau sekunder calon anggota
khusus. melampirkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
aktif.
Hasil rapat pendirian koperasi dibuat dalam notulen rapat
Khusus Koperasi Simpan Pinjam (KSP) melengkapi
dan/ atau Berita Acara Rapat untuk dituangkan dalam
dokumen tambahan:
rancangan Anggaran Dasar, dapat dihadiri oleh Notaris dan
1. bukti penyetoran modal sendiri pada awal
mencatat kesepakatan tentang pokok-pokok hasil
pendirian KSP berupa rekening tabungan pada
pembahasan dalam rapat pendirian untuk dirumuskan
Bank Umum dan dilaksanakan sesuai dengan
dalam akta pendirian.
ketentuan sebagai berikut:
Penetapan nama koperasi sebagai hasil rapat persiapan a. dilengkapi dengan bukti penyetoran dari
pendirian dapat di lakukan konfirmasi oleh Notaris pada anggota kepada koperasinya;
SISMINBHKOP (tata cara sesuai pasal 6, 7, 8, 9 yang dibuat b. dibukukan dalam neraca KSP sebagai harta
pada dokumen tersendiri). Koperasi yang telah kekayaan badan hukum KSP;
memperoleh persetujuan nama, wajib mengajukan
c. tidak boleh diambil, kecuali keluar dari b. surat keterangan berkelakuan baik dari pihak
keanggotaan koperasi dan ada modal pengganti berwenang yang menyatakan bahwa yang
dari anggota baru dan/atau Dana Cadangan bersangkutan tidak pernah melakukan tindakan
koperasi; dan tercela atau dihukum karena terbukti
d. modal awal yang disetor oleh anggota melakukan tindak pidana di bidang keuangan
terdiri dari Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib, atau tindak pidana lainnya;
harus disimpan pada Bank Umum. c. surat pernyataan tidak mempunyai hubungan
2. rencana kerja paling sedikit 3 (tiga) tahun, yang keluarga sedarah dan semenda sampai derajat
menjelaskan hal-hal sebagai berikut: kesatu dengan pengurus lain atau pengawas;
a. rencana permodalan yang meliputi: dan
1) rencana penghimpunan modal sendiri, berasal d. pernyataan Pengelola KSP tentang
dari simpanan pokok, Simpanan Wajib, hibah kesediaannya untuk bekerja secara purna
dan dana cadangan; waktu;
2) rencana modal pinjaman yang berasal dari 5. daftar sarana kerja dilengkapi dengan keterangan
anggota, calon anggota, koperasi lain atau kondisi fisiknya, paling sedikit terdiri atas:
anggotanya, bank dan lembaga keuangan a. kantor;
lainnya, penerbitan obligasi dan surat utang b. meja dan kursi kerja;
lainnya serta sumber lain yang sah; dan c. alat hitung;
3) rencana modal penyertaan; d. tempat menyimpan uang atau brankas;
b. rencana kegiatan usaha yang meliputi: e. tempat menyimpan buku administrasi dan
1) rencana jenis produk;dan pembukuan;
2) rencana pendapatan dan biaya; f. buku pedoman dan Peraturan di bidang simpan
c. rencana bidang organisasi dan sumber daya pinjam koperasi; dan
manusia meliputi: g. papan nama;
1) struktur organisasi;
Khusus untuk Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan
2) uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab;
3) pembinaan calon anggota untuk menjadi Syariah (KSPPS) dilengkapi dengan dokumen tambahan:
Dewan Pengawas Syariah salah satunya wajib memiliki
anggota; dan
4) jumlah karyawan; rekomendasi MUI setempat atau DSN-MUI atau
sertifikat pendidikan dan pelatihan Dewan Pengawas
3. pernyataan kelengkapan administrasi organisasi
dan pembukuan, paling sedikit: Syariah dari DSN-MUI.
a. buku daftar pengurus; C. surat bukti penyetoran modal, paling sedikit sebesar
b. buku daftar pengawas; simpanan pokok;dan
c. buku daftar anggota; 1. Modal Pendirian paling sedikit berasal dari Simpanan
d. buku daftar simpanan anggota; Pokok yang wajib disetorkan oleh anggota kepada
e. buku daftar pinjaman anggota; koperasi pada saat menjadi anggota
f. formulir permohonan menjadi anggota; 2. Modal sebagaimana dimaksud dapat ditambahkan
g. formulir permohonan pengunduran diri sebagai berupa: Simpanan Wajib; dan/atau hibah ( uang;
anggota; dan/atau barang modal yang mempunyai nilai yang
h. formulir tabungan dan simpanan berjangka; dapat diukur dalam satuan mata uang serta
i. formulir administrasi hutang yang diterima; dibuktikan dengan surat pernyataan di atas materai
j. formulir administrasi modal sendiri; dan dan/atau akta hibah.)
k. formulir perjanjian pinjaman; D. rencana awal kegiatan usaha Koperasi
4. nama dan riwayat hidup calon pengelola dengan
melampirkan: VERIFIKASI DOKUMEN PERMOHONAN
a. bukti telah mengikuti pelatihan pengelolaan
Lampiran permohonan Pengesahan Akta Pendirian
usaha simpan pinjam koperasi dan surat
Koperasi yang diajukan oleh pemohon dilengkapi
keterangan telah mengikuti magang usaha
persyaratan dan berkas dokumen pendukung untuk
simpan pinjam pada koperasi atau surat
diperiksa dan diteliti oleh Pejabat yang Berwenang melalui
keterangan berpengalaman bekerja di bidang
SISMINBHKOP. Salah satu pertimbangan setelah diadakan
pengelolaan usaha simpan pinjam koperasi;
penelitian anggaran dasar Koperasi:
a. tidak bertentangan dengan Undang-undang Nomor Keputusan pengesahan Akta Pendirian Koperasi dihimpun
25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian; dan oleh Kementerian Koperasi dan UKM dan dicatat dalam
b. tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan Buku Daftar Umum Koperasi dan dapat dibuat secara
kesusilaan (PP no 4 th 1994) elektronik. Kementerian Koperasi dan UKM wajib
menyampaikan salinan keputusan pengesahan Akta
Pejabat yang Berwenang menerbitkan tanda terima Pendirian Koperasi kepada Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota
kepada pemohon, setelah dokumen dinyatakan lengkap sesuai tempat kedudukan koperasi.
dan memenuhi persyaratan dan disimpan oleh Notaris.

Sistem Administrasi Badan Hukum Koperasi


SISMINBHKOP

Permohonan Pengesahan Akta Pendirian Koperasi


dilakukan secara tertulis dengan cara mengisi Format Isian
Akta Pendirian Koperasi sebagaimana tersedia pada
SISMINBHKOP.

Permohonan Pengesahan Akta Pendirian Koperasi diajukan


pemohon dengan cara memindai dan mengunggah
dokumen kemudian administrator SISMINBHKOP
memeriksa format isian dan dokumen.

Menteri menerbitkan Keputusan pengesahan Akta


Pendirian koperasi dalam jangka waktu paling lama 7
(tujuh) hari terhitung sejak pengisian format isian akta
pendirian dan dokumen yang diunggah dinyatakan telah
dipenuhi secara lengkap dan benar oleh Pejabat yang
berwenang serta disampaikan kepada Pemohon secara
elektronik.

Apabila format isian tidak sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan, Pejabat yang Berwenang
memberitahukan alasan penolakan kepada pemohon
secara elektronik dan dapat dikoreksi atau diperbaiki oleh
pemohon dan selanjutnya disampaikan kembali melalui
SISMINBHKOP.

Terhadap penolakan pengesahan tersebut, para pendiri


atau kuasanya dapat mengajukan permintaan ulang
pengesahan atas akta pendirian Koperasi dalam waktu
paling lama satu bulan terhitung sejak diterimanya
pemberitahuan penolakan. Permintaan ulang tersebut
diajukan secara tertulis dengan memenuhi persyaratan
yang ada. Keputusan Menteri terhadap permintaan ulang
tersebut merupakan putusan terakhir. (pp no 4 th 1994)

Notaris dapat langsung melakukan pencetakan Surat


Keputusan Menteri tentang pengesahan Akta Pendirian
Koperasi, dengan menggunakan kertas berwarna putih
ukuran F4/folio dengan berat 80 (delapan puluh) gram
serta memuat frasa yang menyatakan “Keputusan Menteri
ini dicetak dari SISMINBHKOP”.

Anda mungkin juga menyukai