Anda di halaman 1dari 12

PERBANKAN DASAR

KD : 3.2 MENGANALISIS PERSYARATAN DAN PENDIRIAN BENTUK BADAN


HUKUM BANK

By : DJULFIKAR CAHYA PURNAMA


BENTUK BADAN HUKUM BANK
Ada tiga badan hukum yang diperbolehkan mendirikan bank, antara lain : perseroan
terbatas, koperasi, dan entitas/perusahaan daerah.
1. PT (PERSERO)
Kita mengenal dua macam PT, yaitu PT (Persero) dan Perseroan Terbatas (PT).
a. PT (Persero)
PT (Persero) adalah BUMN berbentuk perseroan terbatas yang mayoritas sahamnya
dimiliki negara. Dari sudut akuntansi ekuitas, tidak ada perbedaan antara suatu PT
(Persero) dengan Perseroan Terbatas.
b. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT) adalah entitas/perusahaan yang ekuitasnya terdiri atas
saham. Tanggung jawab persero terbatas pada jumlah ekuitas saham yang disetor
apabila PT telah disahkan Menteri Keuangan.
Modal saham meliputi saham preferen, saham biasa, dan akun Tambahan Modal
Disetor. Pos modal lainnya yang berasal dari sumbangan dapat disajikan sebagai
bagian dari tambahan modal disetor.
2. Koperasi
• Koperasi adalah badan hukum Ekuitas Koperasi adalah
simpanan pokok anggota, mirip saham atas nama, tidak dapat
dipindahtangankan, dan dapat diambil kembali jika anggota
keluar dari keanggotaan koperasi.
• Ekuitas atau kekayaan bersih koperasi adalah simpanan pokok,
simpanan lain, pinjaman-pinjaman, dan penyisihan hasil usaha
termasuk cadangan, serta ekuitas donasi.
• Menurut UU perkoperasian No. 25 Tahun 1992, koperasi adalah
badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar atas kekeluargaan.
Nilai yang mendasari kegiatan koperasi, diantaranya :
a. Kekluargaan
b. Menolong diri sendiri
c. Bertanggung Jawab
d. Demokrasi
e. Persamaan
f. Berkeadilan
g. Kemandirian
Nilai yang diyakini anggota koperasi, diantaranya :
h. Kejujuran
i. Keterbukaan
j. Tanggung jawab
k. Kepedulian terhadap orang lain
3. Entitas/Perusahaan Daerah (PD)
Entitas/Perusahaan Daerah adalah entitas/perusahaan
yang ekuitasnya adalah kekayaan yang terpisah dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
PERSYARATAN DAN PROSEDUR PENDIRIAN
BANK

1. Pendirian Bank Umum


Bank umum dapat didirikan dan menjalankan usahanya dengan
izin Bank Indonesia selaku Bank Sentral. Pemberian izin
dilakukan melalui 2 tahap :
Pertama : tahap persetujuan untuk melakukan persiapan
pendirian bank yang bersangkutan.
Kedua : pemberian izin usaha, yakni izin yang diberikan untuk
melakukan kegiatan usaha setelah persiapan selesai
dilakukan.
2. Persyaratan Umum
Pendirian bank umum dijabarkan dalam SK Direksi BI No:
32/33/Kep/Dir, tentang Bank Umum tanggal 12 Mei 1999
Pasal 3 :
a. Bank hanya dapat didirikan dan melakukan kegiatan usaha
dengan izin Direksi Bank Indonesia.
1) Bank haya dapat didirika oleh :
- WNI dan/atau Badan Hukum Indonesia Atau
- WNI dan/atau Badan Hukum Indonesia dengan WNA
dan/atau Badan Hukum Asing secara kemitraan.
b. Pasal 4 :
1) Modal disetor untuk mendirikan Bank ditetapkan sekurang-
kurangnya sebesar Rp. 3.000.000.000 (tiga Triliun Rupiah).
2) Modal disetor bagi bank yang berbentuk hukum Koperasi
adalah simpanan pokok, simpanan wajib, dan hibah
sebagaimana diatur dalam undang-undang tentang
Perkoperasian.
3) Modal disetor yang berasal dari warga negara asing dan/atau
badan hukum asing, sebagaimana dimaksud dalam pasal 3
angka (2) huruf b setinggi-tingginya sebesar 99% (sembilan
puluh sembilan persen) dari modal disetor bank.
3. Persetujuan Prinsip
Pasal 6 :
a. Permohonan untuk mendapatkan persetujuan prinsip sebagaimana
dimaksud dalam pasal 5 huruf (a) diajukan sekurang-kurangnya oleh
seorang calon pemilik kepada direksi Bank Indonesia sesuai dengan
format dalam lampiran I dan wajib dilampiri dengan :
b. Rancangan akta pendirian badan hukum, termasuk rancangan
anggaran dasar yang sekurang-kurangnya memuat :
1) Nama dan tempat kedudukan
2) Kegiatan usaha sebagai bank
3) Permodalan
4) Kepemilikan
5) Wewenang, tanggung jawab, dan masa jabatan dewan komisaris
serta direksi.
c. Data kepemilikan berupa :
1) Daftar calon pemegang saham berikut rincian besarnya masing-
masing kepemilikan saham bagi bank yang berbentuk hukum
Perseroan Terbatas/Perusahaan Daerah.
2) Daftar calon anggota berikut rincian jumlah simpanan pokok dan
simpanan wajib, serta daftar hibah bagi bank yang berbentuk
hukum Koperasi
3) Daftar calon anggota dewan Komisaris dan anggota Direksi
disertai dengan :
a) Fotokopi tanda pengenal yang dapat berupa KTP atau paspor
b) Riwayat Hidup
c) Surat pernyataan pribadi (personal Statemen) yang
menyatakan tidak pernah melakukan tindakan tercela di
bidang perbankan,keuangan, dan usaha lainnya.
d). Surat keterangan atau bukti tertulis dari bank tempat bekerja
sebelumnya mengenai pengalaman operasional di bidang
perbankan bagi calon Direksi yang telah berpengalaman.
e). Surat keterangan dari lembaga pendidikan mengenai
pendidikan perbankan yang pernah diikuti .

d. Rencana susunan organisasi


e. Rencana kerja untuk tahun pertama yang sekurang-kurangnya
memuat :
1) Hasil panelahan mengenai peluang pasar dan potensi ekonomi
2) Rencana kegiatan usaha yang mencakup penghipunan dan
penyaluran dana serta langkah-langkah kegiatan yang akan
dilakukan dalam mewujudkan rencana yang dimaksud.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai