BENTUK HUKUM
DAN KERAHASIAAN BANK
TUJUAN UMUM
1. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskaan tentang Bentuk Hukum
2. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan tentang Kerahasiaan
Bank
Materi:
1. Izin Pendirian
2. Bentuk Badan Hukum Bank
3. Pembinaan dan Pengawasan
4. Rahasia Bank
5. Sanksi Administrati
HASIL BELAJAR 3
Setelah mempelajari bagian ini, mahasiswa diharapkan dapat menyebutkan dan
menjelaskan Izin Pendirian, Bentuk Badan Hukum Bank, Pembinaan dan
Pengawasan Bank, Rahasia Bank, Sanksi Administrasi
1. Ijin Pendirian Bank
A. Bank Umum
Bank umum dapat didirikan, dan dalam menjalankan usahanya wajib terlebih dahulu
memperoleh izin usaha dari pimpinan BI. Bank hanya dapat didirikan dan/dimiliki
oleh:
a. WNI dan/badan hukum Indonesia;
b. WNI dan/ badan hukum Indonesia dengan WNA dan/badan hukum asing secara
kemitraan.
Pendirian Bank Umum Konvensional Diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 11/
1 /PBI/2009 tentang Bank Umum
2. Izin usaha, yaitu izin yang diberikan untuk melakukan kegiatan usaha Bank
setelah persiapan pendirian bank selesai dilakukan yang terdiri dari:
3. Rancangan akta pendirian badan hukum.
2. Data kepemilikan
3. Daftar susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi
4. bukti pelunasan modal disetor minimum
5. bukti kesiapan operasional
6. surat pernyataan dari calon pemegang saham bahwa setoran modal tidak berasal
dari pinjaman atau fasilitas pembiayaan dalam bentuk apapun dari Bank dan tidak
berasal dari dan untuk tujuan pencucian uang (money laundering).
7. surat pernyataan dari anggota Dewan Komisaris bahwa yang bersangkutan tidak
merangkap jabatan
8. surat pernyataan dari anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi bahwa yang
bersangkutan tidak mempunyai hubungan keluarga
9. surat pernyataan dari anggota Direksi bahwa yang bersangkutan baik secara
sendiri-sendiri maupun bersama-sama tidak memiliki saham melebihi 25% dari
modal disetor pada suatu perusahaan lain
Setiap pemohon ijin usaha BPR wajib memenuhi persyaratan yang menyangkut :
1. Susunan Organisasi dan kepengurusan
2. Permodalan
3. Kepemilikan
4. Keahlian di bidang perbankan
5. Kelayakan rencana kerja
Ijin usaha diajukan ke Gubernur BI disertai dengan:
1. Rancangan akta pendirian badan hukum.
2. data kepemilikan
3. daftar calon anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi
4. Rencana struktur organisasi, serta personalia
5. Analisis atas potensi dan kelayakan pendirian BPR
6. Rencana sistem dan prosedur kerja;
7. bukti setoran modal paling kurang 30% dari modal disetor minimum
8. surat pernyataan dari calon pemegang saham bahwa setoran modal tidak berasal
dari pinjaman atau fasilitas pembiayaan dalam bentuk apapun dari Bank dan tidak
berasal dari dan untuk tujuan pencucian uang .
9. Bukti kesiapan operasional, antara lain :
a. Daftar aktiva tetap dan inventaris
b. Bukti penguasaan gedung
c. Foto gedung dan tata letak ruangan
d. Contoh formulir yang akan digunakan untuk operasional bank
e. NPWP
Ketentuan Ijin Usaha BPR adalah:
1. BI dalam jangka waktu selama-lamanya 60 hari setelah dokumen permohonan
diterima secara lengkap wajib memberikan pernyataan apakah permohonan izin usaha
disetujui atau ditolak.
2. Bank yang telah mendapat izin usaha dari BI wajib melakukan kegiatan usahanya
selama2nya 60 hari sejak izin usaha diterbitkan
3. Apabila dalam jangka waktu tersebut BPR belum melakukan kegiatan usahanya, maka
BI berhak membatalkan izin usaha yang dikeluarkannya
b. Yang dimaksud Nasabah Penyimpan adalah nasabah yang menempatkan dananya di Bank
dalam bentuk simpanan berdasarkan perjanjian Bank dengan nasabah yang bersangkutan
c. Yang dimaksud dengan Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada
Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk Giro, Deposito, Sertifikat
Deposito, Tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu (Pasal 1
angka (5) UU No.10 Tahun 1998).
B. Sifat Rahasia Bank
Mengenai sifat Rahasia Bank, ada dua teori yang dapat dikemukakan, yaitu:
1. Teori Mutlak (Absolute Theory)
Menurut teori ini, Rahasia Bank bersifat mutlak. Semua keterangan mengenai nasabah
dan keuangannya yang tercatat di bank wajib dirahasiakan tanpa pengecualian dan
pembatasan. Dengan alasan apapun dan oleh siapapun kerahasiaan mengenai nasabah dan
keuangannya tidak boleh dibuka (diungkapkan). Apabila terjadi pelanggaran terhadap
kerahasiaan tersebut, Bank yang bersangkutan harus bertanggung jawab atas segala akibat
yang ditimbulkannya.