Anda di halaman 1dari 19

KESEHATAN DAN RAHASIA

BANK

KELOMPOK4
Nama Kelompok

1. Kadek Liana Widyaswari(2107511002)


2. Putu Yoga Sumakerta(2107511248)
3. Kadek Krisna Dharma Putra (2107511253)
4. Pande Putu Gian Aryasuta(2107511302)
Pengertian Kesehatan Bank
Kesehatanan bank diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional
perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara
yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku
Aturan Kesehatan Bank
Berdasarkan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-
undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, pembinaan dan pengawasan bank
dilakukan oleh Bank Indonesia. Undang-undang tersebut lebih lanjut menetapkan
bahwa :
1. Bank wajib memelihara tingkat kesehatan bank sesuai dengan
ketentuan kecukupan modal, kualitas aset, kualitas manajemen,
likuditas, rentabilitas, dan aspek-aspek lain MARTE
yang berhubungan
dengan usaha bank, dan wajib melakukan kegiatan usaha sesuai
dengan prinsip kehati-hatian.
2. Dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip
syariah dan melakukan kegiatan usaha lainnya, bank wajib
menempuh cara-cara yang tidak merugikan bank dan kepentingan
nasabah yang mempercayakan dananya kepada bank.
3. Bank wajib menyampaikan kepada Bank Indonesia segala
keterangan, dan penjelasan mengenai usahanya menurut tata cara
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
4.Bank atas permintaan Bank Indonesia wajib memberikan kesempatan bagi
pemeriksaan buku-buku dan berkas-berkas yang ada padanya, serta wajib
memberikan bantuan yang diperlukan dalam rangka memperoleh kebenaran
dari segala keterangan, dokumen, dan penjelasan yang dilaporkan oleh bank
yang bersangkutan.
5.Bank Indonesia melakukan pemeriksaan terhaap bank, baik secara berkala
maupun setiap waktu apabila diperlukan.
6.Bank wajib menyampaikan kepada Bank Indonesia neraca, perhitungan laba
rugi tahunan dan penjelasannya, serta laporan berkala lainnya, dalam waktu
dan bentuk yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
7.Bank wajib mengumumkan neraca perhitungan neraca dan perhitungan laba
rugi dalam waktu dan bentuk yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
Sesuai Lampiran dari Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP Tanggal 31 Mei 2004 kepada semua bank
umum yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional perihal setiap penilaian tingkat kesehatan bank
umum. Penilaian tingkat kesehatan bank mencakup penilaian terhadap faktorfaktor CAMELS, yang terdiri dari :

1. Faktor Permodalan (Capital)


2. Faktor Kualitas Aset (Asset Quality)
3. Faktor Manajemen (Management
4. Faktor Rentabilitas (Earning
5. Faktor Likuiditas (Liquidity)
6. Faktor Sensitivitas terhadap Risiko Pasar (Sensitivity to Market Risk)
Pelanggaran Aturan Kesehatan Bank
Apabila terdapat penyimpangan terhadap aturan tentang kesehatan bank, Bank Indonesia dapat mengambil tindakan –
tindakan tertentu dengan tujuan dasar agar bank bersangkutan menjadi sehat dan tidak membahayakan kinerja perbankan
secara umum. Bank Indonesia dapat melakukan tindakan agar :

a. Pemegang saham menambah modal.


b. Pemegang saham mengganti dewan komisaris dan atau direksi bank.
c. Bank melakukan merger atau konsolidasi dengan bank lain.
d. Bank dijual kepada pembeli yang bersedia mengambil alis seluruh kewajiban.
e. Bank menyerahkan pengelolaan seluruh atau sebagian kegiatan bank kepada pihak lain.
f. Bank menjual sebagian atau seluruh harta dan atau kewajiban bank kepada bank atau pihak lain

Apabila tindakan tersebut belum cukup untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi bank, dan atau menurut penilain Bank
Indonesia keadaan suatu bank dapat membahayakan sistem perbankan, maka pimpinan Bank Indonesia dapat mencabut
izin usaha bank dan memerintahkan direksi bank untuk segera menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham guna
membubarkan badan hukum bank dan membentuk tim likuditas
Pengertian dan Tujuan Penerapan Rahasia Bank
Menurut Pasal 1 angka 16 UU No. 7 thn 1992 ttg Perbankan: ” Rahasia bank adalah segala sesuatu yang berhubungan
dengan keuangan, dan hal-hal lain dari nasabah bank yang menurut kelaziman dunia perbankan wajib dirahasiakan”

Tujuan Penerapan Rahasia Bank

Ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap suatu bank. Faktor-faktor
tersebut adalah:
a. Integritas pengurus
b. Pengetahuan dan Kemampuan pengurus baik berupa pengetahuan kemampuan manajerial maupun pengetahuan dan
kemampuan teknis perbankan
c. Kesehatan bank yang bersangkutan
d. Kepatuhan bank terhadap kewajiban rahasia bank
Dasar Hukum Implementasi Rahasia Bank
Dasar Hukum
1. Undang-undang no 7 tahun 1992 tentang perbankan telah mencantumkan aturan tentang
rahasia bank dalam bab 1 pasal 1 butir 16 dan bab VII pasal 40, 41, 42,43,44,45 dan bab VII
pasal 47
2. Aturan mengenai rahasia bank ini kemudian di ubah seperti tercantum dalam undang-
undang nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan atas undang-undang no 7 tahun 1992
3. Penjelasan pasal 40 undang-undang Nomor 10 tahun 1998
AdapunUndang-undang Nomor 7 tahun 1992 dan undangundang Nomor 10 tahun 1998 mengatur rahasia bank sebagai
berikut:
1. Rahasia bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan
simpanannya.
2. Bank wajib merahasiakan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpananannya.
3. 3. Ketentuan tresebut berlaku pula bagi pihak terafiliasi
4. Pihak terafiliasi adalah
● Anggota dewan komisaris, pengawas, direksi, atau kuasanya, pejabat, atau karyawan bank.
● Anggota pengurus, pengawas, pengelola, atau kuasanya, pejabat atau karyawan bank, khusus bagi bank yang
berbentuk hukum koperasi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
● Pihak yang memberikan jasanya kepada bank, antara lain, akuntan publik, penilai, konsultan hukum, dan konsultan
lainnya.
● Pihak yang menurut penilaian BI turut mempengaruhi pengelolaan bank, antara lain, pemegang saham dan
keluarganya, keluarga komisaris, keluarga pengawas, keluarga direksi, keluarga pengurus.
Pengecualian Terhadap Rahasia Bank dan Sanksi
Administratif
Pengecualian terhadap rahasia bank tersebut meliputi:

1. Kepentingan Perpajakan
2. Penyelesaian piutang bank yang diserahkan ke BUPLN atau PUPN
3. Kepentingan peradilan dalam perkara pidana
4. Perkara perdata antara bank dengan nasabahnya
5. Tukar-menukar informasi antar bank
6. Atas permintaan, persetujuan, atau kuasa dari nasabah penyimpan yang dibuat secara
tertulis
7. Dalam hal nasabah penyimpan telah meninggal dunia
Sanksi Administratif

Untuk setiap sanksi pidana pihak pemimpin Bank Indonesia selain dapat mencabut izin
usaha bank yang bersangkutan, Bank Indonesia juga dapat menetapkan atau menambah sanksi
administratif antara lain:
● Denda uang
● Teguran tertulis
● Penurunan tingkat kesehatan bank
● Larangan turut serta dalam kegiatan kiliring
● Pembekuan kegiatan usaha tertentu
● Pemberentian pengurus bank dan mengangkat pengganti sementara
● Pencantuman anggota pengurus, pegawai bank, pemegang saham dalam daftar orang tercela
di bidang perbankan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai