KELAS B2
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan paper mengenai “Variabel Ekonomi
Makro dan Pendapatan Nasional Keseimbangan”. Paper ini bertujuan untuk
memenuhi penugasan kelompok dari mata kuliah Ekonomi Makro Lanjutan.
Dengan penulisan paper ini penulis berharap pembaca dapat memiliki rasa
ingin tahu yang lebih tinggi mengenai variabel ekonomi makro dan pendapatan
nasional keseimbangan melalui paper ini serta sumber lain yang tersedia baik di
buku, internet, maupun sumber lainnya.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu dalam menyusun paper ini serta sumber-sumber pendidikan yang
memberikan andil besar dalam penyusunan paper ini. Kami menyadari bahwa
paper ini masih jauh dari kata sempurna. Maka penulis mengharapkan kritik dan
saran untuk menyempurnakan penulisan paper ini. Semoga paper ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua dalam dunia pendidikan
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekonomi makro adalah studi mengenai perekonomian secara menyeluruh
yang meliputi analisis perilaku perekonomian secara agregat, seperti
perubahan pendapatan agregat, perubahan harga secara umum, dan tingkat
pengangguran tanpa terlalu menaruh banyak perhatian pada hal-hal yang
bersifat rinci. Perilaku agregat mengacu pada perilaku semua rumah tangga
dan perusahaan sekaligus.
1
1.3 Tujuan
Tujuan yang penulis ingin capai dari penulisan paper ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui variabel ekonomi makro
2. Untuk mengetahui pendapatan nasional keseimbangan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Tingkat Kesempatan Kerja adalah perbandingan antara jumlah
penduduk yang bekerja dengan jumlah penduduk yang termasuk
angkatan kerja dan biasanya di nyatakan dengan persen.
d. Tingkat Saving
Tabungan nasional (national savings) adalah total tabungan
sektor swasta dan tabungan sektor publik. Itu mewakili total dana
pinjaman (loanable funds) yang disediakan oleh perekonomian
domestik.
Dalam ekonomi makro, tabungan sama dengan investasi dalam
sebuah perekonomian tertutup. Tabungan mewakili sisi pasokan dana
pinjaman domestik. Sedangkan, investasi mewakili sisi permintaan.
Pasokan-permintaan dana bertemu di pasar keuangan.
e. Investasi
Investasi merupakan pembelian barang yang akan digunakan di
masa depan untuk menghasilkan lebih banyak barang dan jasa. Bagian
investasi adalah jumlah pembelian peralatan, bahan baku (inventaris),
dan struktur. Investasi dalam struktur termasuk dalam pengeluaran
untuk perumahan baru. Berkat kesepakatan umum, pembelian rumah
baru merupakan investasi, dan bukan termasuk konsumsi
f. Jumlah Uang Beredar
Menurut Mankiw (2010) Jumlah uang beredar adalah jumlah
uang yang dipegang oleh publik dan dikendalikan oleh Bank Sentral
4
sebagai otoritas moneter. Mengingat bahwa jumlah uang beredar
mencakup mata uang di tangan masyarakat dan simpanan di bank yang
dapat digunakan oleh rumah tangga untuk transaksi, seperti deposito
giro. Yaitu, dengan M menyatakan jumlah yang beredarberedar, mata
uang C, dan Sumpanan Giro D sehingga dapat ditulis
g. Tingkat Harga
Kotler dan Armstrong (2012) mengemukakan, tingkat harga
adalah rate yaitu angka yang menunjukkan nilai, harga, kecepatan
perkembangan, dan produksi bedasarkan satuan ukur tertentu, biaya
premi, asuransi ataupunn beban biaya.
h. Tingkat Bunga
Menurut teori Keynes tingkat bunga merupakan suatu
fenomena moneter. Artinya tingkat bunga ditentukan oleh penawaran
dan permintaan akan uang (ditentukan di pasar uang). Suku bunga
adalah harga dana yang dapat dipinjamkan besarnya ditentukan
oleh preferensi dan sumber pinjaman berbagai pelaku ekonomi di
pasar.
5
Pertumbuhan Ekonomi terjadi ketika terjadinya peningkatan
PDB di suatu negara. Faktor yang dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi menurut Mankiw (2010) yaitu:
- Peningkatan Faktor Produksi
Faktor produksi yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
(dalam asumsi tidak ada perubahan tekonologi), antara lain:
peningkatan modal, peningkatan tenaga kerja, dan peningkatan
modal & tenaga kerja.
- Perkembangan Teknologi
Dalam praktiknya, perkembangan teknologi telah membantu
meningkatkan faktor produksi.
2. TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka)
Menurut Badan Pusat Statistik Tingkat Pengangguran Terbuka
adalah persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan
kerja. Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas)
yang bekerja atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja, dan
pengangguran. TPT Mengindikasikan besarnya persentase angkatan
kerja yang termasuk dalam pengangguran. Menunjukkan kemampuan
ekonomi untuk menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap
persediaan (supply) tenaga kerja yang ada.
Rumus TPT:
TPT = PPPAKx100%
TPT : Tingkat pengangguran terbuka (%)
PP : Jumlah pengangguran (orang)
PAK : Jumlah angkatan kerja (orang)
6
4. Indeks Keparahan Kemiskinan
Indeks Keparahan Kemiskinan ( Proverty Severity Index -P2)
memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara
penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi
ketimpangan pengeluaran di antara penduduk
5. Garis Kemiskinan
Garis Kemiskinan (GK) mencerminkan nilai rupiah
pengeluaran minimum yang diperlukan seseorang untuk memenuhi
kebutuhan pokok hidupnya selama sebulan, baik kebutuhan makanan
maupun non-makanan terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM)
dan Garis Kemiskinan Non- Makanan (GKNM).
Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai
pengeluaran minimum untuk kebutuhan makanan yang disetarakan
dengan 2100 kilokalori per kapita per hari. Paket komoditi kebutuhan
dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-
umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-
buahan, minyak dan lemak, dll).
Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM) merupakan nilai
pengeluaran minimum untuk kebutuhan non-makanan berupa
perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Paket komoditi
kebutuhan dasar non-makanan sementara orang-orang lainnya tidak
memiliki apa-apa. Dengan kata lain, Rasio Gini diupayakan agar
mendekati 0 untuk menunjukkan adanya pemerataan distribusi
pendapatan antar penduduk.
7
2.2 Pendapatan Nasional Keseimbangan
2.2.1 Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalyang didefinisikan oleh Lipsey dan Steiner adalah
pendapatan nasional sebagai nilai dari seluruh produk yang dihasilkan oleh
seluruh pelaku ekonomi dalam suatu Negara dalam satu tahun. Dimana nilai
yan dimaksud dalam perhitungan pendapatan nasional adalah nilai jual,
dengan sendirinya termasuk pajak yang timbul atas transaksi penjualan
barang atau jasa tersebut. Pendapatan nasional atau produk nasional adalah
istilah yang menerangkan tentang nilai barang-barang dan jasa-jasa yang
dihasilkan oleh suatu negara dalam suatu tahun tertentu.
Indikator yang digunakan untuk mengukur pendapatan nasional adalah
menggunakan PDB (Produk Domestik Bruto) dan menggunakan PNB (Produk
Nasional Bruto). Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan keseluruhan
produk yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi baik milik warga negara
maupun orang asing dalam suatu negara pada suatu tahun tertentu. Sedangkan
Produk Nasional Bruto (PNB) merupakan keseluruhan produk yang dihasilkan
oleh faktor-faktor produksi milik warga negara dalam suatu tahun tertentu.
Dalam menghitung pendapatan nasional dapat dilakukan dengan
menggunakan tiga pendekatan yaitu pendekatan produksi, pendekatan
pendapatan, dan pendekatan pengeluaran.
1. Pendekatan Produksi
Keterangan:
8
Y = pendapatan nasional
Contoh soal:
Jadi, nilai pakaian jadi adalah Rp. 35.000, atau nilai yang tertera pada nilai
akhir produksi atau penjumlahan nilai tambah dari pakaian jadi yang diwujudkan
oleh keempat kegiatan tersebut.
2. Pendekatan Pendapatan
Y=w+r+i+p
Keterangan:
Y = pendapatan nasional
w = upah r = sewa
9
i = bunga p = keuntungan
Contoh soal :
Y = 4200
3. Pendekatan Pengeluaran
Y = C + I + G + (X-M)
Keterangan :
Y = pendapatan nasional
X = ekspor M = impor
Contoh soal :
10
Jenis Transaksi Jumlah (Triliun Rupiah)
Ekspor 250
Impor 180
Pembahasan :
Y = 720
11
Lingkaran pendapatan nasional keseimbangan tersebut hanya
melibatkan dua sektor ekonomi yaitu antara rumah tangga dan swasta.
Dimana rumah tangga menyediakan tanah, kapital, tenaga kerja, dan
entrepreneurship, sedangkan swasta memberikan upah sewa, bunga, gaji,
dan profit. Selanjutnya swasta menyediakan barang dan jasa kepada rumah
tangga dan rumah tangga melakukan pengeluaran untuk membeli barang
dan jasa.
12
konsumsi. Namun tabungan tidaklah disebut sebagai kebocoran apabila ia
digunakan untuk investasi. Tabungan yang semula mengurangi pendapatan
nasional, apabila digunakan untuk investasi Investasi disebut sebagai
injeksi, karena investasi dapat menambah pendapatan nasional (Sentosa,
2020).
13
Siklus aliran perekonomian 3 sektor memperlihatkan peranan
pemerintah dari adanya pemungutan pajak terhadap sektor rumah tangga
dan swasta. Penerimaan atas pajak ini oleh pemerintah dikeluarkan
kembali ke dalam bentuk pembiayaan pembangunan (G) yang dinikmati
oleh rumah tangga maupun swasta. Dalam analisis injeksi-kebocoran,
pemungutan pajak dikategorikan sebagai kebocoran sementara investasi
dimasukkan ke dalam golongan injeksi. Dalam analisis pendapatan
nasional 3 sektor, keseimbangan pendapatan nasional terjadi pada saat Y =
C + I + G. Keseimbangan pendapatan nasional juga terjadi pada saat S +
Tx = I + G.
14
mendapatkan pendapatan dari perusahaan. Kemudian rumah tangga
mengeluarkannya dalam bentuk konsumsi (C). Sementara itu perusahaan
mendapatkan penghasilan dari menjual barang/jasa di pasar barang (good
market) dan memiliki pengeluaran dalam bentuk investasi maupun
pembayaran pajak. Perusahaan juga mendapatkan uang dari pasar
keuangan (financial market) guna meningkatkan kapasitas produksinya.
Pemerintah memperoleh pendapatan berupa pajak dari perusahaan maupun
rumah tangga. Lalu dikeluarkan dalam bentuk pengeluaran pemerintah
(G). Pemerintah juga dapat memperoleh dana pinjaman dari pasar
keuangan dalam bentuk penjualan obligasi ataupun dengan melakukan
pinjaman luar negeri. Sementara itu sektor luar negeri (rest of the world)
membeli barang dan jasa dari perusahaan baik dan kemudian menjualnya
ke luar negeri (X) dan juga mendatangkan barang dan jasa dari luar negeri
untuk dijual ke dalam negeri (impor =M).
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
16
DAFTAR PUSTAKA
Oktaviani, Rina., Novianti, Tanti. Ekonomi Makro. Diakses pada 5 maret 2023.
Diakses melalui MODUL 1 (ut.ac.id)
17
18