Anda di halaman 1dari 17

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

LINGKUP VARIABEL MAKRO DALAM SEBUAH


PEREKONOMIAN

Dosen Pengampu

Desak Ayu Sri Bhegawati, SE., M.Si

Disusun oleh Kelompok 1:

Aurelia Novalindani Barus (2102622010103/01)

Dayana Putri Setiawan (2102622010104/02)

Diana Novitasari (2102622010105/03)

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmatNya penulis dapat menyelesaikan sebuah Paper dengan judul “
LINGKUP VARIABEL MAKRO DALAM SEBUAH PEREKONOMIAN ”.
Paper ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan akan Lingkuo Variabel
Makro dalam Sebuah Perekonomian.

Penulis menyadari bahwa apa yang tersurat dalam paper ini masih banyak
kekurangannya, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan dalam penulisan berikutnya. Sebagai akhir kata
semoga paper ini bermanfaat untuk semua pihak untuk membantu menambah
wawasan pengetahuan mengenai variabel makro dalam perekonomian.

Denpasar, 17 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I.......................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang..........................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan Paper.............................................................................5

BAB II......................................................................................................................6

2.1 Ruang Lingkup Ekonomi Makro...............................................................6

2.2 Permasalahan Ekonomi Makro.................................................................6

2.3 Peran Pemerintah di Bidang Ekonomi......................................................8

2.4 Tujuan dan Instrumen Ekonomi Makro....................................................9

2.5 Permintaan dan penawaran Agregate......................................................11

2.6 Siklus aliran pendapatan dan interaksi pasar...........................................11


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ekonomi ialah salah satu ilmu yang mempelajari segala aktivitas manusia
yang berkaitan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa.
Istilah “ekonomi” itu sendiri berasal dari bahasa yunani yaitu “oikos” yang
artinya “keluarga, rumah tangga” dan “nomos” yang berarti “peraturan,
aturan, hukum”. Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai “aturan rumah
tangga” atau “manajemen rumah tangga”. Sementara yang dimaksud ahli
ekonomi atau ekonom ialah orang yang menggunakan konsep ekonomi dalam
bekerja.
Ilmu Ekonomi sering dibedakan menjadi mikro dan makro ekonomi.
Mikro ekonomi adalah bagian dari ilmu ekonomi yang berkenaan dengan
kegiatan-kegiatan ekonomi dari unit-unit individual, sebagai bagian kecil dari
keseluruhan kegiatan ekonomi, seperti kehidupan suatu perusahaan, harga dan
upah, pembagian pendapatan total diantara berbagai industri.
Ekonomi makro dalam buku Konsep Dasar Pembangunan dan
Pertumbuhan Ekonomi (2018) karya Thamrin, ialah ilmu ekonomi yang
mempelajari perekonomian sebuah negara secara komprehensif. Makro
ekonomi dapat digunakan untuk menganalisis target-target kebijaksanaan
seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, tenaga kerja, dan keseimbangan neraca
pembayaran yang bekesinambungan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian diatas, maka adapun rumusan masalah yaitu:
1. Bagaimana Ruang Lingkup Ekonomi Makro
2. Apa saja permasalahan ekonomi makro
3. Bagaimana peran pemerintah di bidang ekonomi
4. Apa saja tujuan dan instrumen ekonomi makro
5. Apa yang dimaksud dengan Permintaan dan Penawaran Agregate
6. Bagaimana siklus aliran pendapatan dan interaksi pasar
7. Bagaimana studi kasus variabel makro dalam sebuah perekonomian.

1.3 Tujuan Penulisan Paper


Ada pun tujuan dari Paper ini adalah;

1. Mampu mendeskripsikan ruang lingkup ekonomi makro


2. Mampu mendeskripsikan permasalahan ekonomi makro
3. Mampu menjelaskan peran pemerintah di bidang ekonomi
4. Mampu menguraikan tujuan dan instrumen ekonomi makro
5. Mampu menjelaskan permintaan dan penawaran agregate
6. Mampu menjelaskan siklus aliran pendapatan dan interaksi pasar
7. Memahami studi kasus variabel makro dalam sebuah perekonomian
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Ruang Lingkup Ekonomi Makro


Teori ekonomi makro mengkaji tentang berbagai hal yang
berkaitan dengan perekonomian secara keseluruhan. Berikut ruang lingkup
kajian ekonomi makro tersebut:

1. Penentuan Tingkat Kegiatan Perekonomian Negara


Teori ekonomi makro menjelaskan mengenai sejauh mana
perekonomian suatu negara atau kawasan dapat menghasilkan produk
dan jasa sebagai kegiatan perekonomian suatu negara/ kawasan. Ruang
ekonomi makro akan memberikan rincian pengeluaran berupa:
pengeluaran dari rumah tangga, pengeluaran pemerintah, pengeluaran.
2. Kebijakan pemerintah
Perekonomian suatu negara sebagai bagian dari kajian ekonomi makro
senantiasa berkaitan dengan permasalahan pengangguran dan inflasi.
Menetapkan kebijakan moneter dan atau menawarkan kebijakan fiskal
merupakan upaya yang dapat mengendalikan situasi perekonomian dan
menyelesaikan permasalahan-permasalahan kesejahteraan secara
makro suatu negara atau kawasan.
3. Pengeluaran Agragate / menyeluruh
Ketika pengeluaran secara Agragate/ menyeluruh tidak mencapai
tingkat yang ideal sebagaimana yang direncanakan maka akan terjadi
masalah pada perekonomian suatu negara secara langsung yang
berimplikasi pada kesejahteraan suatu negara atau kawasan.
Pengeluaran agragate/menyeluruh harus berada pada tingkat yang
dibutuhkan.

2.2 Permasalahan Ekonomi Makro


Secara garis besar terdapat empat masalah pokok pada ekonomi makro,
yaitu:
 Masalah Inflasi
Inflasi ialah kenaikan harga secara umum yang terjadi terus
menerus. Inflasi menjadi masalah karena menyangkut daya beli
masyarakat suatu negara/kawasan. Jika harga umum mengalami
kenaikan (Inflasi) tetapi tidak diimbangi dengan kenaikan
pendapatan per kapita, maka daya tarik masyarakat menjadi
berkurang.
Jika daya tarik masyarakat menurun berarti negara tersebut
menjadi bertambah miskin. Infalsi secara terus menerus akan
mengakibatkan suatu negara menjadi hancur perekonomiannya.
Inflasi selain berpengaruh pada masyarakat menjadi bertambah
miskin, juga berpengaruh pada produsen kesulitan dalam
memproduksi dan menjual barang-barangnya. Inflasi juga
berpengaruh pada tingkat suku bunga perbankan. Jika inflasi
tinggi, maka suku bunga perbankan akan naik, apalagi untuk suku
bunga pinjaman. Sehingga jelas akan menyulitkan semua orang,
baik itu produsen, maupun konsumen. Bila ini terjadi terus
menerus, maka masyarakat akan terperosok ke dalam lingkaran
kemiskinan.
 Masalah Pengangguran
Adanya pengangguran berarti menunjukan perekonomian
suatu negara tidak dalam kondisi full-employment, akan tetapi
untuk mencapai kondisi ini tidak mungkin. Sangat jarang terjadi.
Bahkan Keynes, mengatakan bahwa kondisi perekonomian suatu
negara selalu berada dalam keadaan Under-Employment, Kalau
pun terjadi pada keadaan full-employment itu hanya kebetulan saja.
 Masalah Keseimbangan Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran ialah informasi keadaan keuangan satu
negara secara umum. Jika negara tersebut memiliki kondisi yang
Surplus berarti negara itu memiliki cadangan devisa yang besar.
Semakin besar cadangan devisa suatu negara berarti semakin sehat
engara itu, karena mampu membeli barang lebih banyak.
 Masalah Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari adanya
peningkatan di dalam GDP (Gross Domestic Product) atau GNP
(Gross National Product). Adanya peningkatan dalam GDP berarti
menunjukan adanya peningkatan pendapa tan per kapita.
Pendapatan per kapita merupakan pendapatan masyarakat per
individu.
GDP juga merupakan angka yang menunjukan total
produksi suatu negara. Semakin tinggi GDP berarti total produksi
semakin besar. Hanya saja yang menjadi permasalahan disini yaitu
pembagian pendapatan nasional yang tidak merata. Oleh karena
itu, tidaklah menjadi cerminan sebuah negara yang memiliki GDP
rendah, semua masyarakatnya miskin, dan bila sebuah negara
memiliki GDP besar, semua warga negara masyarakatnya kaya.

2.3 Peran Pemerintah di Bidang Ekonomi


Ada tiga peran pemerintah dalam perekonomian yaitu:

1. Alokasi
Yaitu menyediakan barang dan jasa yang tidak disediakan pasar sesuai
dengan standar pelayanannya. Pada dasarnya sumber daya yang
dimiliki suatu negara adalah terbatas. Pemerintah harus menentukan
seberapa besar dari sumber daya yang dimiliki akan dipergunakan
untuk memproduksi barang-barang publik, dan seberapa besar akan
digunakan untuk memproduksi barang-barang individu.
2. Distribusi
Yaitu pemerataan pelayanan barang dan jasa. Disamping pemerintah
harus membuat kebijakan-kebijakan agar alokasi sumber daya
ekonomi dilaksanakan secara efisien.
3. Stabilisasi
Stabilisasi harga barang dan jasa. Pada pemerintahan modern ini
hampir semua negara menyerahkan roda perekonomian kepada pihak
swasta/ perusahaan.

2.4 Tujuan dan Instrumen Ekonomi Makro


Keadaan politik, sosial dan militer suatu bangsa atau negara sangat
bergantung pada keberhasilan perekonomian negara itu sendiri terutama
diukur dari kinerja makroekonominya. Negara seperti jepang tumbuh pesat
berkat keberhasilan merebut pasar-pasar internasional bagi produk
ekspornya, kesuksesan ekspornya merupakan keberhasilan
makroekonominya. Sebaliknya ekonomi seperti tingginya inflasi, defisit
perdagangan yang sangat besar, serta tekanan utang luar negeri yang
tinggi.

Tujuan

Untuk mengevaluasi keberhasilan suatu perekonomian secara menyeruluh,


para ekonom memandangnya dari 4 bidang yaitu: output, kesempatan kerja,
stabilitas harga dalam pasar bebas, perdagangan luar negeri.

1. Output
Output merupakan tujuan akhir dari kegiatan ekonomi yaitu menghasilkan
berbagai barang dan jasa yang dibutuhakan masyarakat. Ukuran
keseluruhan output dari suatu perekonomian yang paling komprehensif
adalah produk nasional bruto/ gross national product ( nilai pasar atas
semua produk akhir barang dan jasa selama satu tahun).
2. Kesempatan kerja tinggi, pengangguran rendah
Tingkat pengangguran cenderung bergerak berlawanan dengan siklus
usaha. Bila output merosot, maka permintaan terhadap tenaga kerja juga
berkurang sehingga pengangguran meningkat.
3. Stabilitas harga
Tujuan ini adalah mencegah pemerosotan dan kenaikan tingkat harga
dengan cepat
4. Perdagangan internasional
Sebagian besar negra berpartisipasi dalam perdagangan internasional yang
menjanjikan keuntungan dalam rangka meningkatkan standar kehidupan
masyarakatnya. Tujuan pengembangan perdagangan internasional semakin
penting karena seluruh dunia telah menyaksikan manfaatnya berupa
peningkatan efisiensi dan pertumbuhan ekonomi.
Instrumen-instrumen kebijakan
1. Kebijakan fiskal
Kebijakan ini berisi 2 instrumen pokok yaitu: belanja negara
(Government Expenditure) dan sistem perpajakan. Belanja negara
adalah seluruh pembelian atau pembayaran barang dan jasa untuk
kepentingan nasional, misalnya pembelian senjata, pembangunan jalan,
dan bendungan, gaji pegawai negeri, dll. Instrumen ini merupakan
pengukur seberapa besar peran sektor pemerintah dan sektor swasta,
artinya berapa besar GNP dikonsumsi secara kolektif ketimbang
perorangan ( swasta ). Yang kedua yaitu pajak berpengaruh pada harga
pasar, sehingga akan mempengaruhi perilaku dan insentif masyarakat.
2. Kebijakan moneter
Melalui kebijakan ini pemerintah melakukan pengetatan terhadap uang
beredar nasional, kredit serta sistem perbankan.
3. Kebijakan ekonomi internasional
Perangkat kebijakan ekonomi internasional terbagi menjadi dua
kategori, yang pertama kebijakan perdagangan yang terdiri dari tarif,
kuota dan kebijakan lainnya yang membatasi atau mendorong ekspor
impor. Yang kedua pengelolaan pasar valuta asing, setiap negara
menerapkan sistem yang berbeda untuk mengatur pasar kurs valuta
singnya.
4. Kebijakan pendapatan
Kebijakan pendapatan ini merupakan kebijakan makroekonomi yang
paling kontroversial. Hasil yang didapat dari kebijakan semacam itu
lebih banyak menuai dampak yang negatif seperti mengganggu
mekanisme pasar bebas, mengacaukan harga yang relatif otonom.

2.5 Permintaan dan penawaran Agregate


Permintaan agregate ialah seluruh permintaan terhadap barang dan
jasa yang terjadi dalam suatu perekonomian, baik dari dalam maupun dari
luar negeri. Dalam permintaan agregate akan dibahas bagaimana
perubahan harga dapat mempengaruhi lingkat pendapatan nasional.

Penawaran Agregate menunjukkan kemampuan masyarakat suatu


negara menawarkan produk/ jasa secara agregate. Kurva penawaran
agregate dibentuk dengan menghubungkan antara fungsi produksi, fungsi
permintaan dan penawaran faktor produksi ( tenaga kerja, modal, tanah).
Dalam jangka pendek, tanah dan modal dianggap tetap sehingga output
tergantung pada jumlah input tenaga kerja.

2.6 Siklus aliran pendapatan dan interaksi pasar


Siklus aliran pendapatan ( circular flow ) seperti diagram dibawah adalah
model yang menggambarkan bagaimana interaksi antarpara pelaku
ekonomi menghasilkan pendapatan yang digunakan sebagai pengeluaran
dalam upaya memaksimalkan nilai kegunaan (utility) masing-masing
pelaku ekonomi.
1. Sektor rumah tangga
Sektor rumah tangga memiliki faktor – faktor produksi yang
dibutuhkan untuk proses produksi barang dan jasa privat ( sektor
perusahaan ) maupun barang dan jasa publik ( sektor pemerintah). Faktor-
faktor produksi tersebut ialah kesediaan untuk bekerja, barang modal,
uang, dan kesediaan untuk menanggung risiko yang dihadapi oleh
perusahaan dengan membeli saham. Untuk faktor produksi yang diberikan
tersebut, sektor perusahaan memberikan gaji untuk kesediaan bekerja,
pendapatan bunga untuk kesediaan meminjamkan uang, pendapatan sewa
untuk kesediaan memberikan barang modal dan pembagian keuntungan
(dividen) untuk kesediaan menanggung risiko. Semuanya itu (garis 1)
merupakan aliran pendapatan bagi seekor rumah tangga yang berasal dari
sektor perusahaan.
Selain dari sektor perusahaan, sektor rumah tangga juga
memperoleh pendapatan dari sektor pemerintah. Pendapatan tersebut bisa
karena balas jasa atas faktor produksi yang diberikan (pendapatan upah
dan pendapatan bunga ). Pendapatan bunga diperoleh jika individu
bersedia meminjamkan uangnya kepada pemerintah dengan membeli
obligasi pemerintah. Tetapi ada juga pendapatan yang diperoleh dari
sektor pemerintah yang bukan merupakan balas jasa atas faktor produksi.
Pendapatan ini disebut juga pendapatan nonbalas jasa disingkat PNBJ,
atau transfer payment. Contoh PNBJ dalam konteks negara maju ialah
tunjangan sosial bagi kelompok masyarakat kurang mampu ataupun yang
sedang menganggur (garis 2).
Jika bagi masyarakat yang kurang mampu pemerintah memberikan
tunjangan-tunjangan, maka bagi yang mampu pemerintah menarik pajak
(garis 3). Tentu saja pajak ini mengurangi total pendapatan sektor rumah
tangga. Pendapatan (garis 1 + garis 2) dikurangi pajak (garis 3)
merupakan pendapatan yang dapat dibelanjakan (diposable income).
Pendapatan inilah yang digunakan untuk konsumsi barang dan jasa yang
diproduksi sektor perusahaan (garis 4) maupun yang diimpor dari luar
negeri ( garis 8 ).
2. Sektor perusahaan
Aliran pengeluaran sektor rumah tangga (garis 4 ) merupakan aliran
pendapatan sektor perusahaan. Selain dari sektor rumah tangga,
perusahaan memperoleh pendapatan dari sektor pemerintahan (garis 5)
yang merupakan konsumsi pemerintah, dan dari permintaan sektor luar
negeri yang merupakan ekspor sektor perusahaan (garis 7). Selain
melakukan pembayaran untuk sektor rumah tangga (garis 1), perusahaan
juga membayar pajak kepada pemerintah (garis 6).
3. Sektor pemerintahan
Fungsi utama pemerintah adalah menyediakan barang publik. Untuk
menjalankan fungsinya, pemerintah melakukan pengeluaran berupa
pembelian barang dan jasa dari sektor perusahaan (garis 5 ) dan
pengeluaran-pengeluaran untuk sektor rumah tangga (garis 2). Karena
barang publik tidak dapat disediakan sepenuhnya lewat mekanisme pasar,
pemerintah harus menarik pajak dari sektor rumah tangga (garis 3) dan
sektor perusahaan (garis 6).
4. Sektor luar negeri
Perekonomian dikatakan tertutup, jika tidak melakukan interaksi dengan
sektor luar negeri. Interaksi dengan sektor luar negeri dalam perekonomian
terbuka disederhanakan dengan mekanisme ekspor (garis 7) dan impor
(garis 8). Ekspor merupakan aliran pendapatan dari sektor luar negeri ke
perekonomian domestik sedangkan impor merupakan aliran pengeluaran
dari perekonomian domestik ke sektor luar negeri.

2.7 Studi Kasus Variabel Makro Dalam Sebuah Perekonomian


Gak tau aku cok
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teori ekonomi makro menjelaskan mengenai sejauh mana
perekonomian suatu negara atau kawasan dapat menghasilkan produk dan
jasa sebagai kegiatan perekonomian suatu negara/ kawasan. Ketika
pengeluaran secara Agraget tidak mencapai tingkat yang ideal
sebagaimana yang direncanakan maka akan terjadi masalah pada
perekonomian suatu negara secara langsung yang berimplikasi pada
kesejahteraan suatu negara atau kawasan.

3.2 Saran
Aku gtw mau nyaranin apaan hihihi
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, R. (2020). Modul Pengantar Ekonomi Makro. Makassar: Sekolah Tinggi


Ilmu Ekonomi Wira Bhakti Makassar.

Curatman, A. (2010). Teori Ekonomi Makro. Yogyakarta: Swagati Press. Hämtat


frånhttps://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=LPo5DAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=permasalahan+
ekonomi+makro&ots=oLvjKT8-
VN&sig=rO5xF_Sinpm8Q_VjuFDXavwaw&redir_esc=y#v=onepage&q
&f=true

Natalia, A. (den 28 Januari 2020). Definisi Ekonomi Makro serta Variabel-


Variabel di Dalamnya. Hämtat från Ajaib: https://ajaib.co.id/definisi-
ekonomi-makro-serta-variabel-variabel-di-dalamnya/

Pratama, N. (den 03 may 2021). Siklus Aliran Pendapatan dan Interaksi Pasar.
Hämtat från Scrib: https://id.scribd.com/document/505952201/Siklus-
Aliran-Pendapatan-dan-Interaksi-Pasar

Suleman, A. R., Ahdiyat, M., & Nainggolan, L. E. (2020). Ekonomi Makro (1


uppl.). Yayasan Kita Menulis. Hämtat från
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=Ib_yDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR5&dq=ruang+
+lingkup+ekonomi+makro&ots=KoajLJkw0N&sig=oVSvcG6zDLVvpdi5
tnHu79qwtME&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

Swandewi, A. (u.d.). Makalah Ruang Lingkup Ekonomi Makro. Hämtat från


Scribd: https://id.scribd.com/document/403620017/Makalah-Ruang-
LIngkup-Ekonomi-Makro#

Wahab, H. (Bulukumba). Pengantar Ekonomi Makro.

Anda mungkin juga menyukai