Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH EKONOMI MAKRO

Pengertian Ekonomi Makro


Dosen pengampu : Siti Ngatikoh, S.E.,M.M

Disusun Oleh:

Ardi Saputra (2021223)

M Taufiq Hidayat (2021225)

Ekonomi Syariah Ekstensi Semester IV


IAINU KEBUMEN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kita pada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya pada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Shalawat serta salam tak lupa pula saya haturkan pada junjungan kita nabi besar
Muhammad saw yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju

alam yang penuh dengan  cahaya, seperti  yang kita rasakan sekarang.

Kami juga berterima kasih kepada bapak/ibu dosen mata kuliah Ekonomi makro ibu Siti
Ngatikoh, S.E., M.M. yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, bahkan jauh dari
kesempurnaan untuk itu kami selalu mengharapkan kritik dan saran dari segenap pembaca
pemakainya agar tercipta makalah yang lebih baik dari sebelumnya.

Kebumen,03 maret 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB 1 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

B. Rumusan masalah

C. Tujuan

BAB II 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekonomi Makro

B. Permasalahan yang terjadi pada Ekonomi Makro

C. Kebijakan Ekonomi Makro

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sejak manusia mengenal hidup bergaul tumbuhlah suatu kajian yang harus diselesaikan
bersama-sama, yakni bagaimana setiap manusia memenuhi kebutuhan hidup mereka masing-
masing? Karena kebutuhan seseorang tidak mungkin dapat dipenuhi oleh dirinya sendiri.Makin
luas pergaulan mereka maka bertambah kuatlah ketergantungan satu sama lain untuk
memenuhi kebutuhannya.

 Peribahasa pada zaman yunani purbakala mengatakan bahwa manusia adalah “makhluk yang
sukar bergaul” (zoon politikon). Peribahasa ini mengambarkan bagaimana eratnya pergaulan
antara seorang manusia dengan manusia lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Tugas pengendalian makro adalah juga mengusahakan agar perekonomian bisa bekerja dan
tumbuh secara seimbang, terhindar dan keadaan-keadaan yang bisa mengganggu
keseimbangan umum tadi.Pengelolaan yang lebih khusus atas masing-masing sektor
perekonomian bukan bagian dan tugas pengendalian makro, meskipun menjaga keseimbangan
antara masing-masing sektor termasuk di dalam tugas tersebut.

Teori ekonomi dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu mikro ekonomi dan makro
ekonomi. Mikroekonomi merupakan teori ekonomi yang berhubungan dengan bagaimana
rumah tangga dan perusahaan membuat keputusan dan cara mereka berinteraksi dengan pasar
meliputi bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian, seperti kegiatan seorang
konsumen, suatu perusahaan atau suatu pasar.

Selain itu, mikro ekonomi menitik beratkan analisisnya untuk mewujudkan efisiensi dalam
penggunaan resource yang ada dan mencapai kepuasan yang maksimum. Makro ekonomi
mempelajari perekonomian sebagai suatu kesatuan seperti tindakan konsumen secara
keseluruhan, kegiatan keseluruhan pengusaha atau perubahan keseluruhan kegiatan ekonomi.

Titik berat analisa makro ekonomi terletak pada bagaimana segi permintaan dan penawaran
menentukan tingkat kegiatan dalam perekonomian, masalah utama yang selalu dihadapi setiap
perekonomian dan peranan kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mengatasi
masalah ekonomi yang dihadapi.Dalam buku ini diharapkan mahasiswa dapat tentang 
mengetahui tentang berbagai permasalahan ekonomi makro dimana subyeknya adalah
masyarakat secara umum sebagai salah

satu pelaku ekonomi dari segala sudut pandang serta aspek masalah yang menyertainya. Tentu
masih banyak kekurangan pada edisi pertama ini.

Dimana sudah sekian tahun terpendam dalam tumpukan file yang belum sempat saya
terbitkan, sehingga sebagai sebuah langkah awal terbitnya buku ini sebagai bahan ajar
dikalangan mahasiswa yang saya bina pada mata kuliah pengantar teori ekonomi makro, bisa
digunakan dengan sebaik-baiknya.

Rumusan masalah

1. Apa itu Ekonomi Makro?


2. Apa permasalahan dari Ekonomi Makro
3. Apa saja kebijakan-kebijakan Ekonomi Makro?

Tujuan masalah

1. Untuk mengetahui apa itu pengertian Ekonomi Makro


2. Mengetahui permasalahan Ekonomi Makro
3. Mengetahui kebijakan kebijakan Ekonomi Makro

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian ekonomi makro
Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan.[1]
Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak masyarakat,
perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk
memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga,
tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.Meskipun
ekonomi makro merupakan bidang pembelajaran yang luas. Ada dua area penelitian yang
menjadi ciri khas disiplin ini: kegiatan untuk mempelajari sebab dan akibat dari fluktuasi
penerimaan negara jangka pendek (siklus bisnis), dan kegiatan untuk mempelajari faktor
penentu dari pertumbuhan ekonomi jangka panjang (peningkatan pendapatan nasional). Model
makroekonomi yang ada dan prediksi-prediksi yang ada jamak digunakan oleh pemerintah dan
korporasi besar untuk membantu pengembangan dan evaluasi kebijakan ekonomi dan strategi
bisnis.

Pengertian Ekonomi Makro Menurut Para Ahli

Beberapa pakar ilmu ekonomi telah menjelaskan pengertian ekonomi makro, diantaranya
adalah:

Sadono Sukirno (2000)

Sadono Sukirno mendefinisikan ekonomi makro (macroeconomics) adalah sebuah cabang ilmu
ekonomi yang mempelajari tentang kegiatan utama perekonomian secara komprehensif atau
menyeluruh terhadap berbagai masalah pertumbuhan ekonomi. Masalah-masalah yang
dimaksud adalah:

Kegiatan ekonomi yang tidak stabil.

* Inflasi.
 Tingkat Pengangguran.
 Neraca perdagangan serta pembayaran.

Adam Smith

Adam Smith menuliskan pengertian ekonomi makro adalah bentuk analisa tentang keadaan
atau penyebab kekayaan negara dengan menggunakan penelitian yang di pandang secara
menyeluruh dari kegiatan ekonomi.

Robert S. Pindyck dan Daniel L. Rubinfeld (2009)

Robert S. Pindyck dan Daniel L. Rubinfeld menuliskan bahwa definisi ekonomi makro adalah
sebuah ilmu ekonomi yang menangani variabel agregat ekonomi, seperti:

 Tingkat dan rata-rata pertumbuhan produksi nasional


 Angka pengangguran
 Suku bunga
 Inflasi

Tujuan Ekonomi Makro

Mengimplementasi ekonomi makro, tentu saja akan ada beberapa kebijakan ekonomi makro
yang bisa digunakan untuk mengatas berbagai macama masalah di sebuah negara yang
berkaitan dengan perekonomian nasional. Berikut beberapa tujuan dari ekonomi makro:

a. Menjaga stabilitas perekonomian


b. Menciptakan lapangan pekerjaan
c. Neraca pembayaran seimbang
d. Membantu meningkatkan pendapatan nasional suatu negara
e. Mengontrol laju inflasi
f. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara
g. Meningkatkan kapasitas produksi dan kapasistas ekspor
h. Menciptakan Lapangan Pekerjaan
i. Membantu pemerataan distribusi pendapatan

B. Masalah Ekonomi Makro

Objek pembahasan ekonomi makro, di antaranya pertumbuhan ekonomi, masalah


ketidakstabilan kegiatan ekonomi, masalah penganggurang, inflasi, dan neraca pembayaran.

1. Pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu kondisi perkembangan dalam kegiatan perekonomian


yang menyebabkan kapasitas barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat meningkat.
pertumbuhan ekonomi biasanya berhubungan dengan perubahan teknologi.

Contohnya, pengenalan internet dan teknologi dalam industri Amerika Serikat yang secara
keseluruhan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi AS.

Selain teknologi, faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, di antaranya sumber
daya manusia, SDA, ilmu pengetahuan, budaya, dan modal. Pertumbuhan ekonomi tidak hanya
sebagai peningkatan kapasitas produksi, namun juga sebagai perbaikan kualitas hidup
masyarakat.
2. Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi

Dalam sistem ekonomi bebas atau ekonomi pasar, kegiatan ekonomi sering kali pasang surut.
Kadang pertumbuhan ekonomi berjalan cepat, lambat, atau bahkan merosot. Pergerakan naik
turunnya kegiatan perusahaan-perusahaan demi mencapai kemajuan ekonomi dalam jangka
panjang disebut konjungtur atau siklus kegiatan perusahaan.

Siklus dalam suatu periode konjungtur berbeda dengan keadaan konjungtur pada periode lain.
Akan tetapi, tidak ada perbedaan terhadap sifat-sifat dasar setiap siklus.

3. Masalah pengangguran

Pengangguran merupakan kondisi ketika seseorang yang dikategorikan dalam golongan


angkatan kerja belum memperoleh pekerjaan. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor, di
antaranya:

 Ingin meninggalkan pekerjaan lama untuk mendapat pekerjaan baru yang lebih baik.
 Kekurangan pengeluaran agregat.
 Perusahaan mengganti tenaga kerja manusia dengan teknologi canggih.
 Ketidaksesuaian keterampilan pencari kerja dengan yang dibutuhkan industri.

4. Inflasi

Inflasi adalah kondisi di mana harga naik secara umum dan terus-menerus. Terdapat empat
golongan inflasi, yaitu ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Pada inflasi ringan kenaikan harga
berkisar di bawah 10%. Sedangkan, pada hiperinflasi atau inflasi tak terkendali, kenaikan harga
berada di atas 100% setahun.

Inflasi dapat terjadi karena beberapa hal, seperti ketidakseimbangan pengeluaran agregat
dibandingkan dengan kemampuan perusahaan menyediakan barang-barang, tuntutan kenaikan
upah oleh pekerja, kenaikan harga-harga barang yang diimpor, hingga kekacauan politik dan
ekonomi.

Cara mengatasi inflasi:

Dalam buku Pengantar Ekonomi Makro Kontemporer (2021) karya Ichsannudin dan Hery
Purnomo, disebutkan bahwa ada dua cara untuk mengatasi inflasi, yakni dengan kebijakan
moneter dan kebijakan fiskal.

Kebijakan moneter dilakukan dengan menambah atau mengurangi jumlah peredaran uang.
Contohnya penerapan kebijakan suku bunga dan kebijakan operasi pasar terbuka.
Sementara itu, kebijakan fiskal dilakukan dengan memengaruhi penerimaan serta pengeluaran
pemerintah. Contohnya menghemat pengeluaran pemerintah, melakukan pinjaman, dan
menaikkan tarif pajak.

5. Masalah neraca perdagangan dan pembayaran

Neraca perdagangan merupakan ikhtisar yang menunjukan selisih antara nilai transaksi ekspor
dan impor suatu negara dalam jangka waktu tertentu. Neraca perdagangan positif menunjukan
surplus perdagangan, sedangkan neraca negatif mencerminkan defisit perdagangan.

Sementara itu, neraca pembayaran merupakan gambaran yang menunjukan aliran pembayaran
yang dilakukan dari negara-negara lain ke dalam negeri dan dari dalam negeri ke negera lain
dalam satu tahun tertentu. aliran tersebut mencakup:

 Aliran penerimaan ekspor serta pembayaran impor barang dan jasa.


 Aliran penanaman modal asing dan pembayaran penanaman modal asing.
 Aliran keluar masuk modal jangka pendek seperti deposito di luar negeri.

Neraca pembayaran dikatakan bermasalah ketika pembayaran mengalami defisit. Artinya,


pembayaran ke luar negeri melebihi penerimaan yang diperoleh. Hal ini dapat disebabkan oleh
impor lebih besar daripada ekspor dan aliran modal terlalu banyak ke luar negeri.

Cara mengatasi ketimpangan neraca pembayaran:

Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan menjaga nilai ekspor dan impor
agar seimbang. Nilai ekspor tidak boleh lebih tinggi dibanding nilai impor. Begitu pula nilai
impor yang harus tetap terkendali dan tidak boleh lebih tinggi dibanding ekspor.

C. Kebijakan-kebijakan makro ekonomi dibedakan menjadi tiga bentuk kebijakan :

1. Kebijakan fiskal
2. Kebijakan moneter
3. Kebijakan segi penawaran

1). Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal meliputi langkah-langkah pemerintah membuat perubahan dalam bidang


perpajakan dan pengeluaran pemerintah dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran
agregat dalam perekonomian.
Menurut pandangan Keynes, kebijakan fiskal adalah sangat penting untuk mengatasi
pengangguran yang relatif serius. Melalui kebijakan fiskal pengeluaran agregat dapat ditambah
dan langkah ini akan menaikkan pendapatan nasional dan tingkat penggunaan tenaga kerja. Di
bidang perpajakan langkah yang perlu dilaksanakan adalah mengurangi pajak pendapatan.

Pengurangan pajak tersebut akan menambah kemampuan masyarakat untuk membeli barang
dan jasa dan akan meningkatkan pengeluaran agregat. Seterusnya pengeluaran agregat dapat
lebih ditingkatkan lagi dengan cara menaikkan pengeluaran pemerintah untuk membeli barang
dan jasa yang diperlukannya maupun untuk menambah investasi pemerintah.

Dalam masa inflasi atau pada ketika kegiatan ekonomi telah mencapai tingkat penggunaan
tenaga kerja penuh dan kenaikan harga-harga sudah semakin pesat, langkah sebaliknya harus
dijalankan, yaitu pajak dinaikkan dan pengeluaran pemerintah dikurangi. Langkah ini akan
menurunkan pengeluaran agregat dan tekanan inflasi dapat dikurangi.

2). Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter meliputi langkah-langkah pemerintah yang dilaksanakan oleh Bank


Indonesia untuk mempengaruhi (mengubah) penawaran uang dalam perekonomian atau
mengubah suku bunga, dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agregat.

Salah satu komponen dari pengeluaran agregat adalah penanaman modal (investasi) oleh
perusahaan-perusahaan. Suku bunga yang tinggi akan mengurangi penanaman modal dan
apabila suku bunga rendah lebih banyak penawaran modal akan dilakukan. Dengan demikian
salah satu cara yang dapat dijalankan pemerintah untuk mempengaruhi pengeluaran agregat
ialah dengan mempengaruhi penanaman modal.

Apabila pengangguran berlaku dalam perekonomian, pengeluaran agregat perlu ditambah


untuk mengurangi pengangguran. Menurunkan suku bunga untuk menggalakkan pertambahan
penanaman modal adalah salah satu cara untu mencapai tujuan tersebut. Tujuan ini dapat
dicapai pemerintah dengan menjalankan kebijakan moneter.

Menurut pandangan Keynes suku bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang.
Bank Sentral (di Indonesia adalah Bank Indonesia) dapat mempengaruhi penawaran uang.
Melalui alat-alat dalam kebijakan moneter pemerintah dapat menambah penawaran uang.
Ceteris paribus, pertambahan ini akan menurunkan suku bunga. Dengan penurunan suku bunga
tersebut diharapkan penanaman modal akan bertambah dan ini akan meningkatkan
pengeluaran agregat. Sebagai implikasi dari perubahan ini kegiatan ekonomi akan meningkat
dan pengangguran menurun. Dalam masa inflasi langkah sebaliknya perlu dilakukan, yaitu
penawaran uang dikurangi untuk menaikkan suku bunga.
Diharapkan langkah tersebut akan menurunkan investasi dan seterusnya pengeluaran agregat
akan menurun. Hal ini akan mengurangi tekanan inflasi.

Baca juga: Sebelum Membeli, Ini Panduan Komprehensif Software Akuntansi

3). Kebijakan Segi Penawaran

Kebijakan-kebijakan fiskal dan moneter seperti yang diterangkan sebelum ini dapat dipandang
sebagai kebijakan yang mempengaruhi pengeluaran agregat. Dengan demikian kebijakan fiskal
dan moneter tersebut dapat dipandang sebagai kebijakan dari segi permintaan. Disamping
melalui permintaan, kegiatan perekonomian Negara dapat pula dipengaruhi melalui segi
penawaran. Kebijakan segi penawaran bertujuan untuk mempertinggi efisiensi kegiatan
perusahaan-perusahaan sehingga dapat menawarkan barang-barangnya dengan harga yang
lebih murah atau dengan mutu yang lebih baik.

Salah satu kebijakan segi penawaran adalah kebijakan pendapatan (incomes policy), yaitu
langkah pemerintah yang bertujuan mengendalikan tuntutan kenaikan pendapatan pekerja.
Tujuan ini dilaksanakan dengan berusaha mencegah kenaikan pendapatan yang berlebihan.
Pemerintah akan melarang tuntutan kenaikan upah yang melebihi kenaikan produktivitas
pekerja. Kebijakan seperti itu akan menghindari kenaikan biaya produksi yang berlebihan.

Kebijakan segi penawaran yang lain lebih menekankan kepada,

Meningkatkan kegairahan tenaga kerja untuk bekerja

Meningkatkan usaha para pengusaha untuk mempertinggi efisiensi kegiatan memproduksinya.

Kebijakan segi penawaran dapat dijalankan dengan cara mengembangkan infrastruktur dan
peningkatan pelayanan pemerintah dalam mengembangkan kegiatan usaha sektor swasta.
Infrastruktur yang lebih baik dan peraturan pemerintah yang kondusif kepada pengembangan
sektor swasta sangat penting peranannya dalam mengembangkan kegiatan usaha swasta dan
meningkatkan efisiensi kegiatan tersebut.

Tujuan-tujuan kebijakan ekonomi makro dapat dibedakan kepada empat aspek berikut:

1) menstabilkan kegiatan ekonomi / price level stability;


2) mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi / high employment level;

3) menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh / long-term economic growth. Pertumbuhan


ekonomi yang ideal adalah : (a) berlangsung terus menerus, (b) disertai dengan terciptanya
lapangan kerja, (c) tidak merusak lingkungan, (d) lebih tinggi daripada laju pertumbuhan
penduduk, (e) disertai dengan distribusi pendapatan yang adil, (f) kontribusi sektoral yang
merata, (g) tidak meninggalkan sektor pertanian, (h) kenaikannya riil, (i) penyumbang terbesar
PDB adalah warga domestik, bukan asing; dan

4) Kestabilan nilai tukar / exchange rate stability. Nilai tukar merupakan nilai uang secara
eksternal, yang tinggi rendahnya berdampak pada berbagai aspek ekonomi dan sosial lainnya,
misalnya : (a) impor dan ekspor, (b) APBN dan APBD,(c) kesehatan dan pendidikan, (d)
transportasi, (e) industri dalam negeri, (6) politik, (7) daya beli masyarakat, (8) dunia
perbankan, (9) sektor pertanian, kelautan, peternakan, sektor properti , dan sebagainya.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan.
Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak masyarakat,
perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk
memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga,
tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.Meskipun
ekonomi makro merupakan bidang pembelajaran yang luas.

Objek pembahasan ekonomi makro, di antaranya pertumbuhan ekonomi, masalah


ketidakstabilan kegiatan ekonomi, masalah penganggurang, inflasi, dan neraca
pembayaran.Kebijakan-kebijakan makro ekonomi dibedakan menjadi tiga bentuk kebijakan :

Kebijakan fiskal

Kebijakan moneter

Kebijakan segi penawaran


Daftar pustaka

[1] Abdullah Zakiy Al-Kaaf, Ekonomi Dalam Perspektif Islam, (Bandung:CV Pustaka Setia, 2002),
hal.11.

[2] http://bayu96ekonomos.wordpress.com, pemgantar-Teori-Ekonomi-Makro, diakses tgl: 03-


3-2022, 20.35pm

http://menzour.blogspot.com/2018/05/makalah-pengertian-ekonomi-makro-dan.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_makro

https://sis.binus.ac.id/2020/11/02/mengenal-ekonomi-makro/

https://www.kompas.com/skola/read/2021/10/18/130000669/5-permasalahan-ekonomi-
makro-dan-penyelesaiannya

https://www.kompas.com/skola/read/2021/10/18/130000669/5-permasalahan-ekonomi-
makro-dan-penyelesaiannya?
amp=1&page=2&jxconn=1*12c2909*other_jxampid*UHdZQjVZZkFac1dZcnYyaVhXVzNSRy1ycz
Zlc1A3ZEpOQ1pXZlFxd0hYOGtwaXMyUWFDTGJKdnFIUEc3RGxqTQ..)

https://katadata.co.id/safrezi/berita/61556ef24c63b/masalah-ekonomi-mikro-dan-makro-
beserta-pemicunya

https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jep/article/download/4919/2666#:~:text=Kebijakan
%20makroekonomi%20adalah%20bentuk%20kebijakan,masalah%2Dmasalah%20ekonomi
%20yang%20dihadapi.
https://www.mas-software.com/blog/3-bentuk-kebijakan-makroekonomi

Anda mungkin juga menyukai