Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PRINSIP EKONOMIKA DAN BISNIS

MAKRO EKONOMI

Disusun oleh :

Kelompok 7
Gabriella (225020200111070)
Ario Bagus (225020207111102)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022

1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat-Nya kami dapat
menyusun makalah ini hingga akhir. Kami berterima kasih kepada pihak yang telah
berkontribusi dalam membantu pembuatan makalah ini.

Kami berharap makalah yang disusun dapat menambah ilmu pengetahuan bagi para
pembaca. Kami juga berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dimengerti
dengan sebaik mungkin.

Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah kami. Kami
mengharapkan kritik dan saran agar dapat menjadi bahan perbaikan. Kami berharap dengan
adanya makalah ini dapat membantu dalam menambah wawasan tentang materi makro
ekonomi.

Malang, 01 September 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

MAKALAH PRINSIP EKONOMIKA DAN BISNIS 1


MAKRO EKONOMI 1
Disusun oleh : 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Maksud dan Tujuan 5
BAB II 6
PEMBAHASAN 6
A. Latar belakang munculnya analisis ekonomi makro dalam ilmu ekonomi 6
Konsep penting dalam makro ekonomi
B. Konsep penting dalam makro ekonomi 7
C. Pendapatan dan pengeluaran dalam perekonomian 8
PENUTUP 14
3.1 Kesimpulan 14
DAFTAR PUSTAKA 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ekonomi makro adalah studi yang mencakup seluruh kehidupan perekonomian.


Makro ekonomi mempengaruhi perusahaan, konsumen, dan para tenaga kerja secara
keseluruhan. Pengetahuan mengenai makro ekonomi sangat penting untuk segala bidang
kehidupan.

Banyak manfaat yang akan kita dapatkan jika kita mengetahui mengenai studi makro
ekonomi. Kita dapat mengetahui bagaimana pemerintah mempertahankan perekonomian
negara agar tetap berjalan dengan baik dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan
tertentu, proses terjadinya sistem ekonomi dari waktu ke waktu, cara menghadapi
kondisi-kondisi ekonomi dalam kehidupan sehari-hari, dan lain sebagainya.

Studi makro ekonomi memecahkan banyak masalah perekonomian yang sebelumnya


belum dapat dipecahkan oleh para ekonom. Perkembangan makro ekonomi pada abad ke-
20 merupakan sebuah terobosan besar yang membawa pengertian bagaimana menghadapi
krisis ekonomi dan bagaimana mendorong pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.

Dengan adanya studi makro ekonomi maka setiap kehidupan perekonomian akan
lebih tertata/berjalan dengan sistematis. Solusi yang diberikan pada studi makro ekonomi
memiliki dampak yang besar dalam membangun perekonomian.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana latar belakang munculnya analisis makro ekonomi dalam ilmu ekonomi?
b. Apa saja konsep penting dalam ekonomi makro?
c. Apa itu pendapatan dan pengeluaran dalam perekonomian?
d. Apa saja komponen PDB?
e. Apa saja pengeluaran yang dibutuhkan sebagai biaya hidup?

1.3 Maksud dan Tujuan


4
Maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah:

a. Untuk menambah pengetahuan mengenai konsep makro ekonomi sehingga materi ini
dapat dipahami dan dimengerti dengan lebih baik lagi.
b. Untuk memenuhi kewajiban dalam mengerjakan tugas dalam pelajaran materi
pengantar ekonomi dan bisnis.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar belakang munculnya analisis ekonomi makro dalam ilmu


ekonomi

Kebijakan makro ekonomi dicetuskan oleh John Maynard Keynes (1833-1946) pada tahun
1930. Keynes merupakan orang yang memiliki keahlian di bidang matematika, filsafat, dan
juga sastra. Pada saat itu, ia adalah orang yang memiliki kontribusi besar dalam studi makro
ekonomi. Sebelum munculnya kebijakan makro ekonomi, para ekonom menganggap bahwa
terjadinya kenaikan dan penurunan kegiatan ekonomi adalah sesuatu yang wajar dan tidak
dapat dihindari.

Munculnya kebijakan ekonomi makro diawali dengan depresi ekonomi yang terjadi pada
tahun 1930-an di Amerika Serikat. Pada saat itu, terjadi inflasi yang sangat tinggi yang
mempengaruhi aspek perekonomian di belahan dunia. Menurunnya produksi, berkurangnya
pemakaian tenaga kerja, dan kenaikkan harga membuat peristiwa ini disebut “the Great
Depression.” Hal ini menarik perhatian para ekonom dalam mencari cara untuk mengatasi
hal tersebut. Keynes sebagai salah satu ekonom mencari tahu mekanisme yang berkaitan
dengan terjadinya “the Great Depression” dan menemukan teori mengenai makro ekonomi.
Setelah itu, diadakan pertemuan formal oleh pemerintahan Amerika Serikat untuk
mendiskusikan masalah tersebut. Mereka menyatakan secara langsung bahwa mekanisme
makro ekonomi merupakan tanggung jawab pemerintah. Hal ini menyebabkan
diberlakukannya undang-undang ketenagakerjaan (1946) dikeluarkan oleh pemerintah
Amerika Serikat, yang menyatakan :

Kongres dengan ini menyatakan bahwa kebijakan dan tanggung jawab berkelanjutan dari
pemerintah federal untuk menggunakan semua cara yang dapat diterapkan sesuai dengan
kebutuhan dan kewajibannya serta pertimbangan penting lainnya dari kebijakan nasional
dengan bantuan dan kerjasama industri, pertanian, tenaga kerja, dan pemerintah negara

6
bagian dan lokal, untuk mengkoordinasikan dan memanfaatkan semua rencana, fungsi, dan
sumber dayanya untuk tujuan menciptakan dan memelihara, dengan cara yang
diperhitungkan untuk mendorong dan memajukan perusahaan yang bebas dan kompetitif
serta kesejahteraan umum, kondisi di mana akan tersedia lapangan kerja yang bermanfaat
bagi mereka. mampu, mau, dan mencari pekerjaan, dan untuk mempromosikan pekerjaan,
produksi, dan daya beli yang maksimal.

B. Konsep penting dalam makro ekonomi

1. Mengapa keluaran (output) dan kesempatan kerja dapat menurun, dan bagaimana cara
untuk dapat mengurangi pengangguran?

Seiring dengan berjalannya waktu, beberapa negara di dunia mengalami peristiwa penurunan
kondisi ekonomi dalam rentang waktu yang lama. Hal ini menyebabkan keluaran (output)
menurun dan pengangguran meningkat. Penurunan kondisi perekonomian dapat disebabkan
oleh berbagai faktor/peristiwa seperti terjadinya perang, terjadinya bencana alam dan sosial,
dan lain sebagainya. Studi mengenai makro ekonomi mempelajari mengenai kebijakan fiskal
dan moneter yang dapat mengatasi masalah perekonomian. Contohnya, ketika terjadi inflasi
maka pemerintah akan meningkatkan pajak sehingga jumlah konsumsi/pemakaian terhadap
suatu barang akan berkurang, dengan begitu jumlah uang yang beredar akan kembali stabil.
Jika kondisi perekonomian stabil maka jumlah pengangguran juga akan berkurang.

Perkembangan zaman juga menyebabkan semakin berkembangnya solusi dalam mengatasi


masalah dalam perekonomian. Para ekonom mempelajari setiap gejala dan masalah dalam
perekonomian sehingga nantinya setiap masalah yang sudah diketahui dapat dicari jalan
keluarnya sehingga kinerja pemerintahan dari negara tersebut dapat semakin meningkat.

2. Apa yang menjadi sumber inflasi pada harga, dan bagaimana caranya agar inflasi
dapat tetap terkendali?

Pada perekonomian pasar, harga dijadikan sebagai tolak ukur untuk nilai ekonomi dan
kegiatan bisnis. Ketika terjadi inflasi, harga yang dijadikan sebagai tolak ukur akan
kehilangan nilainya. Inflasi akan menyebabkan daya beli masyarakat berkurang, pajak akan
meningkat, dan lain sebagainya. Sumber inflasi pada harga dapat disebabkan oleh tingginya

7
permintaan, meningkatnya biaya produksi, jumlah uang yang beredar bertambah, kekacauan
ekonomi dan politik, utang negara, dan lain sebagainya.

Kebijakan ekonomi makro akan menahan terjadinya inflasi di luar kendali pemerintah.
Dengan adanya kebijakan fiskal dan moneter, sistem nilai tukar, dan bank sentral yang
mengawasi sistem perekonomian maka kondisi penurunan dalam kegiatan perekonomian
dapat dikendalikan.

3. Bagaimana suatu negara dapat meningkatkan laju perekonomian?

Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah pertumbuhan ekonomi suatu negara
dalam jangka waktu yang panjang. Hal ini juga berkaitan dengan pendapatan per kapita
masyarakat. Dengan meningkatkan pendapatan per kapita maka akan menyebabkan
meningkatnya upah masyarakat serta meningkatnya standar hidup masyarakat. Negara Asia
seperti jepang, korea selatan, dan taiwan dapat meningkatkan standar hidup secara pesat
dalam beberapa tahun terakhir.

Kunci dari meningkatkan perekonomian suatu negara dalam jangka panjang adalah kebijakan
makro ekonomi yang stabil, tingginya tingkat investasi dan tabungan, keterbukaan untuk
menjalankan kegiatan jual beli dalam skala internasional, dan sistem pemerintahan anti
korupsi. Studi mengenai makro ekonomi berperan penting dalam meningkatkan kegiatan
perekonomian suatu negara. Kebijakan yang baik dan sesuai akan menghasilkan hasil yang
maksimal.

C. Pendapatan dan Pengeluaran Perekonomian


1. Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional dapat diartikan menjadi 2 pandang:
I. Pendapatan Nasional berupa uang (earning)
II. Pendapatan Nasional berupa Nyata (rill)

⮚ Pendapatan Nasional berupa uang


Yaitu nilai yang dinyatakan berupa uang daripada barang-barang yang dikonsumsi
pada tahun yang bersangkutan ditambah dengan investasi neto yang dilakukan pada
tahun tersebut. Maka dari itu pendapatan nasional berupa uang, dinyatakan dalam
satuan uang per satuan waktu.

8
⮚ Pendapatan Nasional Nyata
Merupakan suatu arus benda (Flow of goods). Pendapatan ini meliputi jumlah
kesatuan fisik produk, yang pada tahun bersangkutan dihasilkan dalam perekonomian
untuk tujuan konsumsi dan investasi neto.
Adapun hubungan pendapatan nasional berupa uang dan pendapatan nasional nyata
sebagai berikut:

Pendapatan Nasional Nyata = Pendapatan Nasional berupa uang pertingkatan


harga umum

Faktor-faktor dalam negeri yang mempengaruhi Pendapatan Nasional :


a. Jumlah serta kualitas factor-faktor produksi yang tersedia
b. Tingkat pembagian kerja
c. Besarnya perusahaan-perusahaan
d. Metode produksi yang digunakan
e. Pengetahuan ilmiah yang dimiliki oleh penduduk

Konsep-konsep Pendapatan dipandang secara makro:


a. GNP (Gross National Product)
Adalah produksi suatu negara atau output (barang dan jasa) dalam waktu tertentu
(biasanya 1 tahun), yang dihasilkan oleh suatu negara, yang dinilai menurut harga
pasar. Tiga komponen dari GNP :
(C) Consume, barang dan jasa yang dikonsumsi yang dihasilkan guna pembelian
pihak rumah tangga
(I) Investasi, barang-barang Investasi yang dihasilkan guna pembelian pihak swasta
(G) Government, Konsumsi kedua jenis diatas, yang dihasilkan guna pembelian
pemerintah dalam perekonomian yang bersangkutan

b. NNP (Net National Product)


Adalah nilai sebuah barang dan jasa dalam jangka waktu tertentu, setelah dikurangi
penyusutan untuk pemakaian barang-barang modal:
● NI (National Income) yaitu aggregate dari tenaga kerja dan hak milik yang
timbul dari produksi yang berlangsung (current production) barang dan jasa
yang dihasilkan dalam perekonomian
● PPN (Personal Income) mengandung upah dan gaji, yang terdiri dari
pendapatan hak milik serta sewa tanah, dividen dan bunga modal serta transfer
● Yd (Disposable Income) adalah sisa personal income setelah dikurangi pajak
pendapatan perorangan dan ditambah transfer atau dapat dikatakan pendapatan
masyarakat yang siap dibawa pulang yang akan digunakan konsumsi dan
saving, sehingga:
NI-Pajak Netto = Pendapatan Disposable, dimana
Pajak Netto = Pajak Langsung – Transfer (Tr) 9
Pajak Langsung adalah pajak yang langsung dipungut dari wajib pajak dan tidak dapat
dialihkan pada pihak lain, contoh : Pajak pendapatan

Pajak Tidak Langsung adalah pajak yang dipungut dari wajib pajak biasanya dapat dialihkan
kepada pihak lain, contoh : Pajak pertambahan nilai (PPH), pajak penjualan barang mewah

D. Komponen PDB

Produk Domestik Bruto / PDB (Gross Domestic Product/GDP) adalah jumlah total
produksi barang dan jasa yang sanggup dihasilkan oleh suatu negara dalam rentang waktu
tertentu, biasanya dihitung dalam satu tahun. Pada dasarnya PDB adalah indikator yang dapat
digunakan suatu negara untuk mengukur jumlah total produksi. Hal ini bisa menjadi tolak
ukur pertumbuhan ekonomi skala nasional.
GDP hanya menghitung barang jadi atau barang final dan jasa final, dan tidak termasuk
nilai barang setengah jadi seperti kayu dan baja, seperti yang dipakai untuk memproduksi
rumah. GDP ini dipakai sebagai indikator yang baik untuk kehidupan masyarakat. Naiknya
GDP, akan menunjukan terjadi peningkatan pada standar hidup masyarakat yang berarti GDP
mempunyai fungsi sebagai simbol/penunjuk kondisi perekonomian di masyarakat
GDP berdasarkan atas harga patokan yang dipakai, dibagi menjadi 2, yaitu:
a) GDP berdasarkan atas harga yang berlaku
PDB atas dasar harga berlaku ini menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang
dihitung menggunakan harga pada tahun berjalan. PDB menurut harga berlaku
digunakan untuk mengetahui kemampuan sumber daya ekonomi, pergeseran, dan
struktur ekonomi suatu wilayah

b) GDP berdasarkan atas harga konstan


PDB ini menunjukan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung
menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar. PDB
konstan ini digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun
ke tahun atau pertumbuhan ekonomi yang tidak dipengaruhi oleh indeks harga.
PDB juga digunakan untuk mengetahui perubahan harga dengan menghitung deflator PDB
(Perubahan indeks implisit). Indeks harga produksi merupakan rasio antara PDB menurut
harga berlaku dan PDB menurut harga konstan.

Pendekatan Pengeluaran PDB:

● (C) Konsumsi Pribadi/Private Consumption : terdiri dari semua pengeluaran oleh


rumah tangga atau individu untuk beberapa produk seperti:
- Durable Goods, yaitu produk yang tidak cepat rusak atau awet, biasanya memiliki
jangka waktu pemakaian yang relatif lebih Panjang, contoh: Mobil, motor,
Handphone

10
- Non-Durable Goods, yaitu produk yang dikonsumsi langsung dan manfaatnya
segera habis. Contoh: makanan
- Service, umumnya merujuk kepada konsumsi juga seperti : jasa dokter, guru.

● (I) Investasi, Investasi bruto dan pembentukan modal tetap domestik bruto, termasuk
uang yang dihabiskan pada semua pembelian mesin oleh pebisnis, pembangunan
modal, dan perubahan inventaris.

● (G) Pemerintah: mencangkup semua pengeluaran pemerintah dari modal social,


kesejahteraan dan pembayaran jaminan sosial. Contoh PDB dalam aspek ini, yaitu
pembayaran gaji pegawai pemerintah atau PNS, pembangunan infrastruktur,
pembelian perlengkapan militer

● (X) Ekspor bersih : merujuk pada perhitungan nilai semua uang yang dihabiskan
untuk ekspor lalu dikurangi impor

Pendekatan pengeluaran yang dihitung dari pengeluara rumah tangga, perusahaan dan
pemerintah sepanjang tahun dengan menggunakan rumus:

GDP = C + I + G + (X – M)

Dimana:
C = Pengeluaran konsumsi barang dan jasa
I = Investasi
G = Pengeluaran untuk belanja pemerintah baik dari konsumsi dan investasi
X = Mewakili Ekspor
M = Mewakili Impor
(X-M) = Ekspor Bersih

Dalam perhitungan GDP, hanya barang dan jasa yang sudah jadi yang dihitung, sedang
barang setengah jadi tidak dihitung. Hal tersebut digunakan untuk menghindari terjadinya
perhitungan ganda.

Pendekatan Pendapatan

PDB merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta
dalam proses produksi di suatu negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).
Balas jasa yang dimaksud adalah upah gaji, sewa tanah, bunga modal, dan keuntungan yang
semuanya belum dipotong pajak penghasilan serta pajak langsung lainnya. PDB mencakup
penyusutan dan pajak tidak langsung neto (pajak tak langsung dikurangi subsidi).

11
Pendekatan Pendapatan yang dihitung dari pemanfaatan bahwa pengeluaran pada akhirnya
menjadi pendapatan. Pendapatan nasional dapat kemudian dimodifikasi sampai menjadi
GDP. Depresiasi harus ditambahkan ke pendapatan nasional.

Depresiasi adalah penurunan nilai modal dari waktu ke waktu karena proses timbulnya biaya
penyusutan. Depresiasi dikurangi keuntungan perusahaan sebelum perhitungan pendapatan
nasional (NI), sehingga harus juga ditambahkan agar nilai output yang dibutuhkan untuk
mengganti atau memperbaiki bangunan atau mesin yang using.

Pendekatan Produksi

PDB mempunyai unit-unit produksi yang dalam penyajian nya dikelompokkan menjadi 9
lapangan usaha, diantaranya :
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Produksi Pengolahan
4. Listrik, Gas, dan Air bersih
5. Konstruksi
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran
7. Pengangkutan dan Komunikasi
8. Keuangan, real estate, dan Jasa Perusahaan
9. Jasa-Jasa (Termasuk jasa pemerintah)

⮚ Pendapatan Nasional
Adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki
oleh suatu negara, mencakup upah gaji, sewa bangunan atau tanah, tunjangan kerja
dan keuntungan yang diterima untuk penggunaan sumber daya modal

⮚ Penghasilan Pribadi (Private Income/PI)


Adalah pendapatan uang yang diterima oleh individu rumah tangga sebelum dikurangi
pajak pendapatan pribadi dan Disposable Income (DI) adalah pendapatan pribadi
dikurangi pajak pendapatan pribadi.

⮚ Pembayaran Subsidi

⮚ NDP (Net Domestic Product) adalah GDP minus depresiasi. Hal ini menunjukan
berapa banyak output yang tersisa untuk konsumsi dan penambahan modal saham
setelah mengganti modal yang digunakan dalam proses produksi

⮚ Produk Nasional Bruto (PNB)


Adalah PDB ditambah dengan pendapatan neto dari luar negeri

12
⮚ Pendapatan Neto Luar Negeri : adalah pendapatan atas faktor produksi (tenaga kerja
modal) milik penduduk Indonesia yang diterima dari luar negeri dikurangi dengan
pendapatan yang sama miliki penududuk asing yang diperoleh di Indonesia.

⮚ Pajak tidak langsung Neto


Adalah pajak tidak langsung dikurangi dengan subsidi pemerintah. Indeks implisit
PDB merupakan rasio antara PDB harga berlaku dengan PDB harga konstan

⮚ PDB Deflator
Adalah laju pertumbuhan indeks implisit PDB. Ekspor barang dan Impor merupakan
kegiatan transaksi barang dan jasa antara penduduk Indonesia dengan penduduk
negara lain.

⮚ Nominal dan Biaya Riil GDP


GDP nominal adalah cara menghitung harga yang berlaku saat output diproduksi,
yang tidak disesuaikan dengan inflasi. GDP nominal digunakan untuk menghitung
biaya nyata GDP atau GDP riil. GDP riil disesuaikan (meningkat atau menurun)
untuk mencerminkan perubahan tingkat harga.

Rumus untuk mencari GDP Riil

GDP Rill = GDP Nominal (harga yang berlaku) : Indeks Harga


(dalam ratusan)

Kelemahan GDP
● Transaksi Non Pasar : GDP tidak dapat mengukur transaksi yang tidak memiliki
inventaris nyata, seperti pekerja rumah tangga dan sebagai pemilik rumah untuk
bekerja di rumah sendiri, polusi udara, dan tenaga kerja yang juga pemilik usaha
melakukan untuk bisnis mereka sendiri.
● Kesehatan mental atau fisik : GDP tidak dapat mengukur kegiatan untuk
menghilangkan rasa stress atau jenuh, seperti liburan, Latihan, dan tertawa
● Ekonomi menengah kebawah : GDP tidak dapat mengukur kegiatan illegal dan
aktivitas -aktivitas yang tidak dilaporkan.

13
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Studi mengenai ekonomi makro adalah studi mengenai perilaku ekonomi secara keseluruhan.
Makro ekonomi menganalisis mengenai pertumbuhan ekonomi jangka panjang, cara
mengatasi pengangguran dan inflasi, perdagangan internasional, dan keuangan. Hal ini
memiliki perbedaan dengan studi mengenai ekonomi mikro yang mempelajari mengenai
perilaku pasar dalam skala kecil/individual, harga, dan keluaran(output).

Latar belakang munculnya studi mengenai makro ekonomi adalah terjadinya penurunan
kondisi ekonomi dalam skala besar yang disebut “the great depression” pada tahun 1930-an.
Dengan adanya studi mengenai makro ekonomi maka dikeluarkan kebijakan yang dapat
menyelesaikan masalah tersebut. Kebijakan yang penting pada studi makro ekonomi adalah
kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Kebijakan tersebut berguna untuk mengendalikan
sistem perekonomian, seperti mengendalikan tingkat inflasi, menurunkan tingkat
pengangguran, dan juga meningkatkan laju dalam perekonomian suatu negara. Kebijakan
fiskal adalah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah mengenai pengeluaran pemerintah dan
perpajakan, hal ini akan menentukan alokasi sumber daya, mempengaruhi pendapatan dan
pengeluaran masyarakat, mempengaruhi tingkat investasi masyarakat, dan lain sebagainya.
Kebijakan moneter adalah kebijakan penetapan suku bunga yang dilakukan oleh bank sentral
dalam suatu negara. Kebijakan ini akan menentukan suku bunga, kebijakan kredit, harga aset,
nilai tukar, dan lain sebagainya.

Tingkat Pendapatan Nasional yang ikut serta dipengaruhi oleh faktor – faktor Pendapatan
Nasional adalah indikator kondisi perekonomian negara. Demikian juga untuk konsep –
konsep Pendapatan Nasional yang merupakan komponen pendapatan dari suatu negara, baik
itu GNP, NNP, dan penghitungan dari pajak langsung ataupun pajak tidak langsung.
Lalu dari Komponen PDB (Produk Domestik Bruto) yang merupakan penghitungan jumlah
total produksi barang dan jasa oleh suatu negara yang pada dasarnya PDB menjadi sebuah
indikator yang dapat digunakan untuk mengukur jumlah produksi yang berfungsi sebagai
tolak ukur pertumbuhan ekonomi skala nasional sekaligus sebagai simbol/petunjuk kondisi
perekonomian negara karena naik turunnya total jumlah PDB akan menunjukan peningkatan
atau penurunan pada standar hidup di masyarakat. Dari beberapa macam pendekatan yang
ada dalam komponen PDB, Namun tak luput disayangkan karena PDB masih mempunyai
beberapa kelemahan, seperti dalam Transaksi Non Pasar, Kesehatan Mental atau Fisik,
ataupun Ekonomi menengah kebawah.

14
DAFTAR PUSTAKA

Samuelson, P.A. & Nordhaus, William D. (2010). Economics, 19th Edition. McGraw-Hill,
Inc. Dibaca pada 13 September 2022.

Dr. Nur Laily, M. Si. & Drs. Ec. Budiyono Pristyadi,MM. (2013) Teori Ekonomi.
Dibaca pada 14 September 2022.

Paulus Kurniawan & Made Kembar Sri Budhi. (2015) Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro.
Dibaca pada 14 September 2022.

15

Anda mungkin juga menyukai