EKONOMI MAKRO 1
Disusun oleh :
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan,
serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terimakasih yang besar-besarnya kepada bapak Dr. Nafik Umurul Hadi,
S.E, M.Si. selaku dosen Ekonomi Makro 1 atas bimbingan, pengarahan, dan kemudahan yang
telah diberikan kepada penulis dalam pengerjaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini. Maka
dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI....................................................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN........................................................................................................................... 3
A. Latar Belakang........................................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................4
BAB II..............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................. 5
BAB III.......................................................................................................................................... 19
PENUTUP......................................................................................................................................19
A. Kesimpulan............................................................................................................................19
B. Saran...................................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................... 21
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekonomi makro atau makro ekonomi adalah studi tentang ekonomi secara
keseluruhan.Makro ekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak
dalam rumah tangga (household), perusahaan, dan pasar. Variabel-variabel tersebut antara lain :
pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi,
pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.Struktur pasar dan ekonomi
makro yang terkait dengan korporasi, produktivitas, serta kesejahteraan masyarakat di Indonesia
menjadi salah satu permasalahan yang menarik perhatian banyak pengamat ekonomi.
Karena kondisi perekonomian secara keseluruhan berpengaruh besar, perubahan kondisi
perekonomian dilaporkan secara meluas oleh media statistik tersebut kemungkinan mengukur
pendapatan total semua orang dalam perekonomian (Gross Domestik Products-GDP atau Produk
Domestik Bruto –PDB),tingkat kenaikan harga rata rata (inflasi),presentase tenaga kerja yang
kehilangan pekerjaan (pengangguran)semua staatistik ini tidak memberikan informasi kepada kita
tentang rumah tangga atau perusahaan tertentu ,tetapi tentang perekonomian secara keseluruhan .
Berbagai persoalan yang terjadi merupakan efek domino dari persoalan yang ada
sebelumnya. Hubungan dari ketiganya ini adalah, dengan adanya korporasi yang terjalin antara
Indonesia dengan negara-negara lainnya, diharapkan akan berimbas ke peningkatan produktivitas
nasional. Dengan meningkatnya produktivitas nasional, akan seiring sejalan dengan
meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
Pada materi ini ,kami membahas sejumlah data yang digunakan oleh para ekonom dan
pembuat kebijakan untuk memonitor kinerja perekonomian secara keseluruhan, data ini
mencerminkan perubahan perekonomian yang coba dijelaskan oleh para ahli ilmu ekonomi.
Materi ini mengkaji PDB yang mengukur pendapatan total sebuah negara, PDB merupakan
statistik yang paling banyak dipantau karea dipandang sebagai satu satunya ukuran paling tepat
tentang kesehatan perekonomian suatu masyarakat.
3
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengukur pendapatan dan pengeluaran dalam perekonomian?
2. Bagaimana cara mengukur Produk Domestik Bruto (PDB)?
3. Apa saja komponen - komponen Produk Domestik Bruto (PDB)?
4. Bagaimana komponen PDB sejumlah negara Asia?
5. Bagaimana penjelasan tentang PDB Riil dan PDB Nominal?
6. Bagaimana hubungan antara PDB dan Kesehatan Perekonomian?
7. Bagaimana perbedaan Internasional dalam hal PDB dan Kualitas hidup?
4
BAB II
PEMBAHASAN
Logika yang sama berlaku untuk keseluruhan perekonomian suatu negara. Ketika
menilai apakah perekonomian berlangsung dengan baik atau buruk, maka yang dilihat
adalah total pendapatan yang diperoleh semua orang dalam perekonomian. Inilah tugas
dari PDB (produk domestik bruto).
PDB mengukur dua hal pada saat bersamaan, yaitu total pendapatan semua orang
dalam perekonomian dan total pembelanjaan negara untuk membeli barang dan jasa dari
hasil perekonomian.alasan PDB dapat mengukur pendapatan total dan pengeluaran secara
bersamaan adalah kedua hal ini padsa dasarnya sama saja. Untuk perekonomian secara
keseluruhan, pendapatam total harus sama dengan pengeluaran total.
Cara lain untuk melihat kesetaraan pendapatan dan pengeluaran adalah melalui
diagram arus lingkar pada Figur 1. Diagram ini menjelaskan semua transaksi antara
rumah tangga dan perusahaan dalam sebuah perekonomian sederhana.
5
Dalam perekonomian ini, rumah tangga membeli barang dan jasa dari perusahaan,
berarti pengeluaran ini mengalir melalui pasar barang dan jasa. Perusahaan kemudian
menggunakan uang yang mereka terima dari penjualannya untuk membayar upah pekerja,
sewa tanah dan sisanya menjadi keuntungan pemilik perusahaan.
Dengan kata lain, pendapatan ini mengalir melalui pasar faktor produksi. Jadi,
uang mengalir dari rumah tangga ke perusahaan dan kemudian kembali ke rumah tangga.
Produk domestik bruto adalah nilai pasar dari seluruh barang dan jasa jadi yang
diproduksi di suatu negara pada periode tertentu. definisi ini mungkin terlihat cukup
sederhana namun sebenarnya banyak persoalan rumit yang muncul dalam
perhitungan PDB suatu perekonomian. oleh karena itu Mari kita kaji setiap frase
dalam definisi ini secara seksama.
6
PDB adalah nilai pasar.
Dari Semua,
PDB juga mencakup nilai pasar jasa perumahan yang disediakan oleh stop
Perusahaan dalam perekonomian. Untuk sewa rumah,nilainya dapat dihitung
dengan mudah-harga sewa sama dengan pengeluaran penyewa dan pendapatan
pemilik rumah. Namun, banyak orang memiliki sendiri rumah yang mereka huni
sehingga tidak membayar sewa. Pemerintah memasukkan Perumahan milik
sendiri ini dalam PDB dengan mengestimasi nilai sewanya. Artinya, PDB dibuat
berdasarkan asumsi bahwa pemilik rumah. Pada dasarnya, membayar sewa
kepada dirinya sendiri, sehingga biaya sewa tersebut termasuk baik ke dalam
pengeluaran maupun pendapatan.
7
adalah bagian dari PDB, sedangkan sayuran yang ditanam sendiri di rumah bukan
bagian dari PDB.
Akhir,
Pengecualian penting untuk prinsip ini ini timbul apabila suatu barang
antara diproduksi, bukan digunakan kemudian dimasukkan ke dalam persediaan
barang perusahaan untuk digunakan atau dijual kemudian hari. Dalam kasus ini,
perang antara tersebut untuk sementara dianggap barang “jadi” , dan nilainya
sebagai investasi persediaan dimasukkan ke dalam PDB. Apabila persediaan
barang antara digunakan atau dijual pada kemudian hari maka investasi
persediaan perusahaan dan itu menjadi nol dan PDB pada periode tersebut
berkurang sesuai jumlah barang antara yang digunakan atau dijual tersebut.
8
dokter). Ketika membeli CD band favorite anda, anda membeli barang dan harga
harga pembelian CD tersebut termasuk ke dalam PDB. Ketika anda membayar
tiket konser Band yang sama, anda membeli jasa dan harga tiket itu juga termasuk
ke dalam PDB.
Yang Diproduksi
PDB mencakup barang dan jasa yang sedang diproduksi. PDB tidak
termasuk transaksi yang melibatkan barang barang yang diproduksi pada masa
lalu. Ketika Toyota memproduksi dan menjual sebuah mobil baru,nilai mobil itu
dimasukkan ke dalam PDB. Apabila seseorang menjual mobil bekas kepada orang
lain,nilai mobil bekas itu tidak dimasukkan ke dalam PDB.
9
Selain itu, ketika melaporkan PDB triwulanan,pemerintah menyajikan
data yang telah dimodifikasi melalui suatu prosedur statistik yang disebut sebagai
penyesuaian musiman. Data yang belum disesuaikan memperlihatkan dengan
jelas bahwa perekonomian memproduksi lebih banyak barang dan jasa selama
waktu tertentu pada tahun berjalan daripada waktu lainnya. (Seperti dapat anda
duga, musim belanja hari raya Imlek di sebagian negara Asia merupakan titik
puncak). Ketika memonitor kondisi perekonomian,para ekonom dan pembuat
kebijakan sering ingin melihat lebih dari sekedar perubahan musiman rutin ini.
Oleh karena itu, Badan Statistik negara menyesuaikan data triwulanan dengan
siklus musiman.data PDB Yang dilaporkan oleh berita biasanya adalah data yang
telah disesuaikan.
Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai pasar dari seluruh barang dan jasa jadi
yang diproduksi di suatu negara pada periode tertentu.
Jelas bahwa PDB merupakan pengukuran yang canggih terhadap nilai kegiatan
ekonomi. Dalam perkuliahan ekonomi makro tingkat lanjut, anda akan mempelajari
seluk-beluk perhitungan PDB secara lebih mendalam. Namun, sekarang pun anda dapat
melihat bahwa masing-masing frase dalam definisi PDB syarat terhadap makna.
10
menjadi empat komponen , yaitu konsumsi (C), Belanja pemerintah(G), dan Ekspor
neto(NX):
Y=C+I+G+NX
1. Konsumsi
2. Investasi
3. Belanja Pemerintah
11
Belanja pemerintah (government purchases) meliputi pengeluaran untuk
barang dan jasa yang dilakukan oleh pemerintah. Belanja pemerintah mencakup
upah pegawai negri dan pengeluaran untuk pekerjaan umum.
4. Ekspor Neto
Kata neto dalam istilah “eksspor neto “ berarti bahwa impor dikurangi dari
ekspor. Pengurangan ini dilakukaan karena impor barang dan jasa termasuk ke
dalam komponen PDB lainnyaa. Sebagai contoh, anggap bahwa sebuah rumah
tanggaa membeli mobil dari HYUNDAI (produksi mobil korea) transaksi tersebut
meningkatkan konsumsi dalam jumlaah tertentu karena mobil tersebut merupakan
barang impor.
Dengan kata lain ekspor neto mencakup barang dan jasa yang di produksi
di luar negeri karena barang dan jasa ini termasuk ke dalam konsumsi, investasi,
dan belanja pemerintah. Dengan demikian apabila rumah tangga perusahaan atau
pemerintah membeli barang dan jasa dari luar negeri pembelian tersebut
12
mengurangi ekspor namun karena meningkatkaan konsumsi, investasi, belanja
pemerintah, pembelian itu tidak memengaruhi PDB.
Tabel 1.
Konsumsi berjumlah sekitar 2/5 dari PDB atau US$11.193 per orang. Investasi
berjumlah sebesar US$4.914 per orang. Belanja pemerintah sebesar US$3.003 per orang.
Ekspor neto sebesar US$8.190 per orang. Jumlah ini positif karena penjualan kepada
warga asing lebih besar daripada pengeluaran untuk barang dari luar negeri.
Contoh Numerik
Produksi barang dan jasa yang dinilai pada harga terkini disebut dengan
PDB Nominal ( nominal GDP ). untuk mengetahui ukuran jumlah produksi yang
tidak dipngaruhi oleh perubahan harga, maka yang digunakan adalah PDB riil
( real GDP), yaitu produksi barang dan jasa yang dinilai pada harga tetap.
Penghitungan PDB riil yaitu pertama - tama memilih suatu tahun awbagai tahun
basis. Kemudian menggunakan harga pada tahun basis menjadi dasar
perbandingan kuantitas pata tahun yang beda.
PDB nominal menggunakan harga saat ini untuk menilai produksi barang
dan jasa dalam perekonomian. Sedangkan, PDB riil menggunakan harga tahun
basis untuk menilai produksi barang dan jasa dalam perekonomian. Karena PDB
riil tidak dipengaruhi oleh perubahan harga, perubahan PDB riil hanya
mencerminkan perubahan jumlah yang diproduksi. Oleh karena itu, PDB riil
merupakan ukuran produksi barang dan jasa dalam perekonomian.
14
Deflator PDB.
PDB nominal mencerminkan, baik harga barang dan jasa maupun jumlah
barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian. Sebaliknya, dengan
menetapkan harga pada tingkat tahun basis, PDB riil hanya mencerminkan jumlah
yang diproduksi. Dari kedua statistik ini, dapat dihitung statistik ke 3 yang disebut
deflator PDB yang mencerminkan harga barang dan jasa namun bukan jumlah
yang diproduksi.
PDBNo min al
Deflator PDB = x 100
PDBRiil
15
Tidak ada aturan mutlak untuk mengetahui terjadinya resesi, namun aturan yang
cukup tepat adalah penurunan PDB riil selama 2 triwulan secara berturut. Resesi
tidak hanay dikaitkan dengan merosotnya pendapatan, tetapi juga dengan bentuk
kesulitan ekonomi lainnya, yaitu maraknya pengangguran, merosotnya
keuntungan, dan maraknya kebangkrutan.
PDB tinggi memang membantu dalam menjalani kehidupan yang baik. PDB tidak
mengukur kesehatan anak, namun negara dengan PDB lebih tinggi dapat menyediakan
layanan kesehatan lebih baik bagi anak - anak. PDB tidak mengukur mutu pendidikan,
namun negara dengan PDB lebih tinggi dapat menyediakan sistem pendidikan yang lebih
baik. PDB tidak mengukur keindahan puisi kita, namun negara dengan PDB lebih tinggi
dpat mampu mengajarkan warga untuk membaca dan menikmati puisi. PDB tidak
memperhitungkan kecerdasan, integritas, keberanian, kebijaksanaan, atau bakti kepada
negara, namun seluruh atribut terpuji ini lebih mudah ditanamkan bila orang tidak begitu
khawatir bila tidak dapat menikmati kebutuhan material. Singkatnya, PDB tidak secara
langsung mengukur hal - hal yang membuat hidup berarti, namun PDB mengukur
kemampuan untuk memperoleh sarana yang membuat hidup berarti.
16
memperoleh keuntungan. Kerugian akibat kekurangan waktu luang akan menghapuskan
keuntungan dari produksi dan konsumsi barang dan jasa dalam jumlah yang besar.
Karena menggunakan harga pasar untuk menilai barang dan jasa, PDB
mengecualikan hampir semua kegiatan yang dilakukan duluar pasar. Secara spesifik,
PDB mengabaikan nilai barang dan jasa yang diproduksi dirumah dan di sektor pertanian
di negara miskin bila mkanan diproduksi untuk kebutuhan rumah tangga ( pertanian
substensi ) atau didistribusikan untuk keluarga dan kerabat, namun tidak dijual dipasar
konvensional.
Hal lain yang dikecualikan PDB adalah mutu lingkungan. Bayangkan apabila
pemerintah menghapuskan semua peraturan tentang lingkungan. Perusahaan pun dapat
memproduksi barang dan jasa tanpa memperhitungkan polusi yang ditimbulkan dan PDB
dapat mengalami kenaikan. Namun, kesejahteraan besar kemungkinan tidak akan tercapai.
Penurunan mutu udara dan air akan lebih dari sekadar menghapuskan keuntungan dari
produksi yang lebih besar.
Pada akhirnya, dapat disimpulkan bahwa PDB merupaka ukuran yang baik untuk
kesejahteraan ekonomi sebagian besar, namun tidak semua tujuan. Penting untuk
diperhatikan apa yang termasuk kedalam PDB dan apa yang dikecualikan dari PDB.
17
PDB per kapita yang sangat berbeda. Jika PDB tinggi menyebabkan standar hidup yang
lebih tinggi maka seharusnya dapat diketahui bahwa PDB sangat berkorelasi dengan
ukuran kualitas hidup.
Negara - negara dengan PDB per kapita rendah cenderung memiliki bayi dengan
berat rendah, tingkat kematian bayi yang tinggi, tingkat kematian kaum ibu yang lebih
tinggi, tingkat malnutrisi anak - anak lebih tinggi, dan kurangnya akses bersama terhadap
air yang aman diminum. Di negara dengan PDB perkapita rendah, jumlah anak usia
sekolah yang bersekolah sangat sedikit dan mereka yang bersekolah harus belajar dengan
jumlah guru per siswa yang sedikit. Negara ini cenderung memiliki lebih sedikit televisi,
lebih sedikit telepon, lebih sedikit jalan yang diaspal, dan lebih sedikit rumah tangga
yang memiliki listrik. Data internasioanl menunjukkan bahwa PDB suatu negara terkait
erat dengan standar hidup penduduknya.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karena setiap transaksi melibatkan penjual dan pembeli, pengeluaran total dalam
suatu perekonomian harus sama degngan pendapatan totalnya. Produk Domestik Bruto
(PDB) mengukur pengeluaran total barang dan jasa yang baru diproduksi dalam suatu
perekonomian dan pendapatan total yang diperoleh dari produksi barang dan jasa tersebut.
Lebih spesifik lagi, PDB adalah nilai pasar dari seluruh barang dan jasa jadi yang
diproduksi didalam negeri pada periode tertentu. PDB terdiri dari empat komponen
pengeluaran, yaitu konsumsi, investasi, belanja pemerintah, dan ekspor neto. Konsusmsi
meliputi pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah tangga dengan pengecualian
pembeliaan rumah baru. Investasi meliputi pembelanjaan peralatan dan struktur baru,
termasuk pembelian rumah baru oleh rumah tangga. Belanja pemerintah meliputi
pembelanjaan barang dan jasa oleh pemerintah. Ekspor neto sama dengan nilai barang
dan jasa yang diprodukdi didalam negeri dan dijual di luar negeri (ekspor) dikurangi
dengan nilai barang dan jasa yang diproduksi diluar negeri dan dijual didalam negeri
( impor ).
PDB nominal menggunakan harga saat ini untuk menilai produksi barang dan jasa
dalam perekonomian. PDB menggunakan haraga konstan tahun basis untuk menilai
produksi barang dan jasa dalam perekonomian. Deflator PDB yang dihitung dengan
menggunakan rasio PDB nominal dan PDB riil mengukur tingkat harga dalam
perekonomian. PDB merupakan ukuran kesejahteraan yang tepat karena orang lebih
memilih pendapatan tinggi daripada pendapatan rendah. Namun, PDB bukan ukuran
sempurna untuk kesejahteraan. Contohnya, PDB mengecualikan nilai waktu luang dan
nilai lingkungan yang bersih.
19
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami susun dengan harapan makalah yang kami buat bisa
menjadi sumber pengetahuan dan wawasan bagi pembaca. Mohon maaf apabila terdapat
kesalahan baik kata, bahasa, maupun tulisan dalam makalah ini. Kami menyadari
sepenuhnya bahwa tiada yang sempurna didunia ini kecuali Allah SWT. Dalam
pembuatan makalah ini kami mengharapkan kritik dan saran Bapak / Ibu sebagai bahan
evaluasi untuk kedepannya.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://www.situsekonomi.com/2019/03/pendapatan-dan-pengeluaran-dalam_4.html?m=1
https://www.bps.go.id/subject/11/produk-domestik-bruto--lapangan-usaha-.html
https://studiekonomi.com/ekonomi/makro/pdb-riil-dan-pdb-nominal-pengertian-cara-
menghitung-dan-perbedaannya/
Mankiw, N. G., Quah, E., & Wilson, P. (2014).PENGANTAR EKONOMI MAKRO. (L.
Febriana, Ed.) (Edisi Asia.). Jakarta: Salemba Empat.
Rahardja, P., & Manurung, M. (2008).Teori Ekonomi Makro suatu pengantar (keempat.). Jakarta:
Lembaga Penerit Fakultas Ekonomi UniversitasIndonesia.
21