Anda di halaman 1dari 15

Dalam penelitian kuantitatif masalah yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas.

Setelah masalah dibatasi diidentifikasikan, dan dibatasi maka selanjutnya masalah


tersebut dirumuskan. Bentuk rumusan masalah berupa kalimat pertanyaan.
Berdasarkan rumusan masalah tersebut peneliti menjawabnya dengan teori.
Jawaban awal terhadap rumusan masalah yang menggunakan teori tersebut
dinamakan hipotesis.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji lapangan dengan melakukan
pengumpulan data secara empiris. Data yang telah terkumpul selanjutnya
dianalisis dengan pengarahan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis
yang diajukan.

Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistic. Statistic yang


digunakan dapat berupa statistic deskriptif dan inferensial/induktif. Data hasil analisis
selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Setelah hasil penelitian diberikan
penjelasan, maka selanjutnya dapat disimpulkan.
Kesimpulan berisi jawaban singkat setiap rumusan masalah berdasar data yang
telah terkumpul.
Pada dasarnya penelitian dilakuakan untuk tujuan mendapatkan data yang
digunakan untuk memecahkan masalah. Baik peneliti murini maupun terapan,
semua berangkat dari masalah, hanya untuk peneliti terapan, hasilnya
langsung dapat digunakan untuk membuat keputusan.

B. Masalah Sumber masalah


Stonner (1982) mengemukakakn bahwa masalah-masalah dapat
diketahui atau dicari apabila terdapat penyimpangan antara
pengalaman dengan kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan
kenyataan, adanya pengaduan, dan kompetisi.
a. Terdapat penyimapangan antara pengalaman dengan kenyataan.
b. Terdapat penyimapangan antara apa yang telah direncanakan dengan
kenyataan.
c. Ada pengaduan.
d. Ada kompetisi.
Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang dicarikan
jawabannyamelalui pengumpulan data.

1. Rumusan 2. Rumusan
masalah masalah
deskriptif komparatif

3. Rumusan
masalah
asosiatif
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemuadian ditarik kesimpulannya. Dapat
disimpulkan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai
dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti unyuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Variabel Independent

Variabel Dependen
Variabel Kontrol
Paradigme penelitian dapat diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan
hubungan antara variabel yang akan diteliti. Bentuk-bentuk paradigme atau
model penelitian kuantitatif khususnya untuk penelitian survey sebagai berikut :

1. Paradigma Sederhana
Paradigma penelitian ini terdiri atas satu variabel independen dan
dependen
Berdasarkan paradigma tersebut dapat ditentukan:
Jumlah rumusan masalah deskriptif ada dua, dan asosiatif ada satu yaitu:
1) Rumusan masalah deskriptif (dua)
a. Bagaimana X (kualitas guru)
b. Bagaimana Y (prestasi belajar murid)
2) Rumusan masalah asosiatif / hubungan (satu)
Bagaimana pengaruh kualitas guru terhadap kualitas lulusan yang
dihasilkan.
Teori yang digunakan ada dua, yaitu: (1) teori tentang media
pendidikan dan (2) teori tentang prestasi belajar.
2. Paradigme sederhana berurutan
Dalam paradigma ini terdapat lebih dari dua variabel, tetapi
hubungannya masih sederhana.

X1 = kualitas input
X2 = kualitas proses
X3 = kualitas output
3. Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen dan Satu
Dependen
Paradigma ini terdiri atas dua variabel independen dan satu variabel
dependen. Dalam paradigma ini terdapat 3 rumusan masalah deskriptif, dan 4
rumusan masalah asosiatif (3 korelasi sederhana dan 1 korelasi ganda).
4. Paradigma Ganda dengan Tiga Variabel Independen dan Satu
Depanden
Paradigma ini terdiri atas tiga variabel independen (X1, X2, dan X3) dan
satu variabel dependen (Y). Rumusan masalah deskriptif ada 4 dan rumusan
masalah asosiatif untuk yang sederhana ada 6 dan yang ganda minimal 1.

Misal:
X1 = kualitas mesin produksi; X3 = etos belajar;
X2 = pengalaman kerja; Y = produktivitas kerja.
5. Paradigma ganda dengan satu variabel independen dan dua
independen

Misal:
X

= tingkat pendidikan; Y1 =
karir di tempat kerja; Y2 =
disiplin kerja.
Keterangan:
Untuk mencari besarnya hubungan antara X dengan Y1, dan X dengan Y2
digunakan teknik korelasi sederhana. Demikian juga untuk Y1 dengan Y2.
6. Paradigma ganda dengan Dua Variabel Independen dan Dua
Dependen
Paradigma ini terdiri atas dua variabel independen (X1, X2) dan dua
dependen (Y1, Y2). Terdapat 4 rumusan masalah deskriptif, dan 6 rumusan
masalah hubungan sederhana. Korelasi dan regresi ganda juga dapat digunakan
untuk menganalisis hubungan antar variabel secara simultan.

Misal:
X1 = keindahan kampus; Y1 = jumlah pendaftar
X2 = pelayanan sekolah; Y2 = kepuasan pelayanan
7. Paradigma Jalur

Misal:
X1 = Status social ekonomi; X2 = IQ;
X3 = Motivasi berprestasi; Y = Prestasi belajar (achievement)
(n ach)
Untuk menentukan masalah dapat dilakukan dengan cara
F. melakukan analisis masalah,yaitu dengan bantuan menyusun ke
Menentukan dalam pohon masalah. Dengan analisis masalah, maka
Masalah permasalahan dapat diketahui mana masalah yang penting,
yang kurang penting,dan yang tidak penting.

Anda mungkin juga menyukai