DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3 A
1. Helmalia Ayuslikha N H 22080554020
2. Ardhita Eko Ginanjar 22080554029
3. Abelia Paramista 22080554037
4. Vika Wapa Putri Dimis 22080554038
5. Novita Sari Dwi Fatmawati 22080554082
6. Aldora Intania Wulansari 22080554092
Pada kesempatan ini kami tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Terima kasih kepada :
1. Drs. Norida Canda Sakti, M.Si., selaku dosen pengampu mata kuliah pembelajaran
Ekonomi Makro.
2. Orang tua kami yang banyak memberikan dukungan baik moril maupun materil.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu,
kami selalu menantikan kritik dan saran yang membangun demi menyempurnakan makalah
yang akan kami buat di masa mendatang. Semoga makalah ini dapat digunakan sesuai
mestinya dan berguna bagi kami khususnya dan bermanfaat untuk semua orang.
Ketua Kelompok,
NIM. 22080554029
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan.........................................................................................................2
1.4. Manfaat Penulisan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
1.1. Pengertian Perekonomian 3 Sektor.............................................................................3
1.2. Pengertian keseimbangan Perekonomian 3 Sektor......................................................4
1.3. Syarat Keseimbangan Perekonomian tiga Sektor........................................................4
1.4. Keseimbangan Pendapatan Nasional dalam Perekonomian........................................7
1.5. Arus GNP 3 Sektor....................................................................................................10
1.6. Faktor yang mempengaruhi Keseimbangan GNP 3 Sektor.......................................11
BAB III PENUTUP................................................................................................................13
1.1. Kesimpulan................................................................................................................13
1.2. Saran..........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Digram GNP 3 Sektor...........................................................................................3
Gambar 2. 2 Kurva Keseimbangan Pendapatan setelah Pajak Tetap.........................................9
Gambar 2. 3 Kurva Keseimbangan setelah Pajak Proporsional...............................................10
Gambar 2. 4 Circular Flow GNP 3 Sektor...............................................................................10
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Keseimbangan setelah Pajak Tetap...........................................................................8
Tabel 2. 2 Keseimbangan Setelah Pajak Proporsional...............................................................9
i
BAB I PENDAHULUAN
1
Sari, Bida. 2021. “Keseimbangan Perekonomian 3 Sektor”, https://dosen.yai.ac.id, diakses pada 28 Oktober
2022 pukul 12.30 WIB
1
1.3. Tujuan Penulisan
A. Mengetahui dan memahami perekonomian 3 sektor\
B. Mengetahui dan memahami keseimbangan perekonomian 3 sektor
C. Mengetahui syarat keseimbangan perekonomian 3 sektor
D. Mengetahui dan memahami keseimbangan pendapatan nasional
dalam perekonomian
E. Memahami GNP 3 Sektor
F. Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi keseimbangan GNP 3 Sektor
2
BAB II PEMBAHASAN
Dalam perekonomian tiga sektor ini, kegiatan warga negara baik individu atau
perusahaan hanya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Mereka bertindak sebagai
produsen sekaligus konsumen. Dalam menganalisis perekonomian tiga sektor pada
hakikatnya akan diperhatikan peranan dan pengaruh pemerintah atas kegiatan dalam
suatu perekonomian. Campur tangan pemerintah dalam perekonomian menimbulkan
dua perubahan penting dalam proses penentuan keseimbangan pendapatan nasional,
yaitu:
a. Pungutan pajak yang dilakukan pemerintah akan mengurangi pengeluaran agregat
melalui pengurangan atas konsumsi rumah tangga.
b. Pajak memungkinkan pemerintah melakukan perbelanjaan dan ini akan
menaikkan perbelanjaan-perbelanjaan agregat.
Adanya unsur pemerintah menimbulkan dua konsekuensi perhitungan
pendapatan nasional yaitu dari sudut pengeluaran memunculkan pengeluaran
3
pemerintah(government expenditure) dan dari sudut penerimaan memunculka
komponen pajak(tax). Sisi pengeluaran dalam perekonomian ini terdiri dari
pengeluaran rumah tangga, pengeluaran perusahaan, dan pengeluaran dari sektor
pemerintah. Kemudian dari sisi pendapatan menggambarkan pendistribusian
pendapatan oleh rumah tangga untuk pengeluaran konsumsi, pengeluaran untuk
membayar pajak pada sektor pemerintah dan sisanya ditabung.
Apabila pemerintah memberikan subsidi atau tunjangan lainnya pada sektor
rumah tangga, maka subsidi atau tunjangan lainnya ini ditambahkan kepada
masyarakat, dengan kata lain pendapatan masyarakat akan bertambah apabila
terdapat subsidi atau tunjangan lainnya yang diberikan oleh pemerintah.
4
Dalam perekonomian tiga sektor I dan G adalah bocoran dari sirkulasi aliran
pendapatan, sedangkan S dan T adalah suntikan, jadi dalam keseimbangan ini juga
berlaku keadaan bocoran = suntikan, kesimpulan perekonomian tiga sektor yang
mencapai keseimbangan akan berlaku keadaan Y = C + I + G atau I + G = S + T.
Ekspor adalah suntilkan (Injection atau J) kedalam aliran pendapatan. Impor adalah
bocoran (withdrawal atau W).
Keterangan :
I = Io, yaitu investasi nilainya tetap
G = Go, yaitu pengeluaran pemerintah nilainya tetap
T = To (nilai tetap) atau T = tY(pajak proposional)
X = Xo, yaitu ekspor nilainya tetap
M = mY, atau M = Mo + mY
A. Jenis pajak
a. Pajak langsung
Jenis pungutan pemerintah secara langsung dikumpulkan dari pihak yang
wajib membayar pajak. Setiap individu yang bekerja, dan perusahaan yang
menjalankan kegiatan dan memperoleh keuntungan wajib membayar pajak.
Pajak yang dipungut dan dikenakan atas pendapatan mereka dinamakan pajak
langsung.
b. Pajak tak langsung
Pajak yang bebannya boleh dipindah-pinahkan kepada pihak lain,
misalnya pajak atas barang impor, pada waktu importir mengimpor barang
pajak dibayar olehnya, tapi waktu barang itu dijual kekonsumen beban pajak
yang telah dibayarkan dibebankan kepada harga jual barang tersebut, misalnya
pajak penjualan
5
B. Pajak berdasarkan penggolongannya.
a. Pajak regresif
Sistem pajak yang persentasenya pungutan pajak menurun apabila
pendapatan yang dikenakan pajak menjadi bertambah tinggi. Nilai pajak yang
sama besarnya tanpa memperhatikan pendapatan seseorang digolongkan
sebagai pajak regresif, misalnya pajak impor, pajak penjualan, pembayaran
fiscal untuk orang yang bepergian keluar negeri.
b. Pajak proporsional
Persentase pungutan pajak yang tetap besarnya pada berbagai tingkat
pendapatan yaitu dari pendapatan yang rendah kepada pendapatan yang tinggi.
Dalam pembayaran pajak ini tidak dibedakan antara perorangan atau
perusahaan. Makin tinggi pendapatan atau kekayaan, makin tinggi pula jumlah
pajak yang akan dibayar.
c. Pajak progresif
Sistem pajak yang persentasenya bertambah apabila pendapatan
semakin meningkat. Pajak progresif menyebabkan pertambahan nominal pajak
yang dibayarkan akan menjadi semakin cepat apabila pendapatan semakin
tinggi. Tujuan utama pajak ini untuk memperoleh pendapatan pajak lebih
banyak dan untuk lebih meratakan pendapatan.
C. Pengaruh pajak atas konsumsi dan tabungan.
Dalam perekonomain dua sektor pendapatan nasional sama dengan
pendapatan disposibel, sebagai akibat adanya pajak, dalam perekonomian tiga
sektor pendapatan disposibel telah menjadi lebih kecil dari pendapatan nasional.
Dalam perekonomian yang mengenakan pajak, hubungan antara pendapatan
disposibel dan pendapatan nasional dinyatakan dalam persamaan ; Yd = Y – T.
Dimana pendapatan disposibel (Yd) sama dengan pendapatan nasional dikurangi
pajak, sehingga :
Pajak yang dipungut akan mengurangi pendapatan disposibel sebanyak pajak
yang dipungut tersebut. Dalam persamaan Yd = Y – T.
Penurunan Yd menyebabkan pengeluaran konsumsi dan tabungan rumah
tangga akan berkurang pada berbagai tingkat pendapatan.
Pengaruh dua bentuk pajak atas konsumsi dan tabungan berdasarkan analisis
diatas sebagai berikut :
Pengaruh pajak tetap (yaitu jumlahnya sama pada berbagai tingkat pendapatan
nasional) atas pengeluaran konsumsi dan tabungan.
Pengaruh pajak proporsional atas pengeluaran konsumsi dan
tabungan. Misalkan : fungsi konsumsi dan tabungan sebagai berikut :
C = 90 + 0,75 Y atau C = 90 + 0,75 Yd
S = -90 + 0,25 Y atau S = -90 + 0,25 Yd
Dalam persamaan diatas C sebagai fungsi Y sama dengan C sebagai fungsi
Yd. Dan S sebagai fungsi Y sama dengan S sebagai fungsi Yd. Kesamaan
tersebut disebabkan karena pemerintah belum memungut pajak, jadi Y sama
dengan Yd.
6
Dalam perekonomian tiga sektor di mana pada perekonomian terdapat campur
tangan pemerintah. Dengan demikian dalam perekonomian terdiri dari sektor rumah
tangga, sektor perusahaan dan sektor pemerintah. Dengan demikian sisi pengeluaran
terdiri dari pengeluaran dari sektor rumah tangga, pengeluaran dari perusahaan dan
penaeluaran dari sektor pemerintah. Kemudian untuk sisi pendapatan di mana
pendapatan masyarakat didistribusikan untuk pengeluaran konsumsi, pengeluaran
untuk membayar pajak rumah tangga kepada sektor pemerintah, dan sisanya
ditabung. Apabila sektor pemerintah memberikan subsidi atau tunjangan lainnya
kepada sektor rumah tangga; maka ditambahkan pada pendapatan masyarakat. Atau
dengan kata lain pendapatan masyarakat akan bertambah apabila terdapat subsidi
atau tunjangan lainnya oleh sektor pemerintah.
7
Keseimbangan pendapatan salah satunya dapat terjadi ketika semua sirkulasi
pendapatan dan pengeluaran di perekonomian 3 sektor berjalan dengan seimbang.
Kegiatan sektor perusahaan memproduksi barang dan jasa akan mewujudkan aliran
pendapatan. Dalam keseimbangan berlaku persamaan :
Y=C+S+T
Y= Pendapatan Nasional
S= Tabungan
T= Pajak
Dari tabel diatas, keseimbangan pendapatan tyang terjadi ada pada kolom ke
enam karena Y sesuai dengan AE
8
Gambar 2. 2 Kurva Keseimbangan Pendapatan setelah Pajak Tetap
B. Pengaruh pajak proporsional terhadap C dan Y secara aljabar, tabel dan grafik
Diketahui C = 90 + 0.6 yd, I= 0,6y dan G = 240
Maka , Y = 90 + 0,6yd+48Y + 240
Y = 1200
Tabel 2. 2 Keseimbangan Setelah Pajak Proporsional
Keseimbangan terjadi ketika Y = AE. Hal ini terjadi karena jumlah pendapatan
harus sesuai dengan konsumsi, tabungan dan belanja pemerintah.
9
Gambar 2. 3 Kurva Keseimbangan setelah Pajak Proporsional
Dari kurva ini dapat diketahui bahwa kurva C bergeser ke atas yang menandakan
semakin besar pajak, maka semakin besar pengeluaran. Kenaikan tiap kurva akan
selalu bertambah karena pajak proporsional.
1
Dari gambar diagram diatas dapat di jelaskan
1. Rumah Tangga Konsumen menyerahkan faktor produksinya ke Rumah
Tangga Produsen. Contohnya tanah, tenaga kerja, dan lainnya.
2. Alur uang yang dimana Rumah tangga Produsen memberikan balasan jasa
atau timbal balik kepada rumah tangga konsumen berupa range, Wage,
interest, profit (sewa, upah, bunga modal, keuntungan)
3. Rumah tangga Produsen memberikan barang atau jasa kepada output untuk
bisa diperdagangkan atau dijual kepada masyarakat rumah tangga konsumen.
4. Selanjutnya ada balas jasa dari rumah tangga konsumen yaitu melakukan
pembayaran di pasar output yang nantinya akan sampai kepada rumah tangga
Produsen.
5. Peran pemerintah di pasar input : Pemerintah juga memerlukan faktor
produksi dari masyarakat. Rumah tangga konsumen menyediakan faktor
produksinya untuk pemerintah, kemudian timbal baliknya pemerintah akan
memberikan balas jasanya berupa uang kepada rumah tangga konsumen.
Peran pemerintah dipasar output : pemerintah berperan sebagai produsen,
karena menyediakan barang yang berkaitan untuk kebutuhan masyarakat
umum contoh jalan tol, jembatan, rumah sakit, PLN, Pertamina.. Kemudian
ada timbal baliknya baik dari rumah tangga Produsen maupun rumah tangga
konsumen ke pemerintah yaitu pembayaran berupa uang.
6. Pemerintah tidak hanya berperan sebagai produsen penghasil barang atau jasa
untuk kebutuhan umum masyarakat, pemerintah juga berperan sebagai
konsumen. Pemerintah memerlukan barang atau jas dari rumah tangga
Produsen seperti peralatan kantor, mobil dinas dan lain-lain dari pasar output
yang masuk ke pemerintah. Kemudian pemerintah melakukan pembayaran
atas balas jasa atau timbal balik dari produk yang sudah di dapat.
7. Di arus no 5 pemerintah berperan sebagai pengatur kebijakan memberikan
subsidi baik itu untuk rumah tangga Produsen maupun rumah tangga
konsumen.
8. Di arus no 6 terjadinya timbal balik rumah tangga konsumen dan produsen
melakukan balas jasa kepada pemerintah berupa pembayaran pajak. Jadi di
setiap kegiatan ekonomi antar pelaku ada sebuah timbal baliknya.
1
pemerintah adalah meramalkan jumlah pajak. Maksudnya, dalam menyusun sebuah
anggara pendapatan belanja pemerintah harus terlebih dahulu melakukan proyeksi
terhadap jumlah pajak yang akan diterimanya. Semakin banyak jumlah pajak yang di
kumpulkan, maka semakin banyak pula pembelanjaan pemerintah yang hatus
dilakukan. Selanjutnya adalah tujuan- Tujuan Ekonomi yang ingin dicapai
Pemerintah berperan penting dalam perekonomian. Kegiatan yang dilakukan dapat
memanipulasi atau mengatur kegiatan ekonomi yang
diinginkan .
beberapa tujuan yang penting dari kegiatan pemerintah
adalah mengatasi masalah pengangguran, menghindari inflasi dan mempercepat
pembangunan ekonomi dalam jangka waktu yang panjang. Untuk memenuhi tujuan-
tujuan tersebut,pemerintah membelanjakan uang yang jauh lebih besar dari
pendapatan yang diperoleh dari pajak. Untukk mengatasi pengangguran dan
pertumbuhan ekonomi yang lambat. Misalnya, pemerintah perlu membiayai
pembangunan infrastruktur, pelabuhan, dan mengembangkan
pendidikan.
Yang terakhir adalah Pertimbangan Politik dan Keamanan. Pertimbangan
politik dan keamanan negara selalu menjadi salah satu tujuan penting dalam
menyusun anggaran belanja pemerintah. Kekacauan politik, perselisihan di antara
berbagai golongan masyarakat dan daerah seringkali terjadi di berbagai negara di
dunia. Keadaan tersebut akan menyebabkan kenaikan pembelanjaan pemerintah yang
sangat besar, terutama apabila operasi militer perlu dilakukan.
1
BAB III PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Berasarka uraian di atas, dapat kami ambil kesimpulan bahwa keseimbangan GNP
tiga sektor tercapai apabila penawaran agregat adalah sama dengan pengeluaran agregat
dengan faktor yang mempengaruhinya adalah rumah tangga, perusahaan dan pemerintah
(tertutup) Ketiga komponen ini saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam
keseimbangan tiga sektor pihak pemerintah memiliki andil besar yaitu dalam penetapan
pajak. Keseimbangan perekonomian tiga sektor dapat dilakukan dengan menghitung
dengan analisis aljabar, melalui tabel maupun grafik keseimbangan.
1.2. Saran
Dari berbagai penjelasan di atas, berikut adalah kami sampaikan beberapa saran
untuk berbagai pihak.
1. Pemahaman generasi muda tentang pentingnya perhitungan
pendapatan nasional dan cara mengetahuinya perlu ditingakatkan agar
lebih memahami sektor ekonomi potensial di Indonesia,
2. Bagi pemerintah, hendaknya selalu menjaga dan menjalin kerja sama yang
baik antar komponen perekonomian negeri.
3. Peran masyarakat seharusnya lebih dioptimalkan untuk
meningkatkan pendapatan negara supaya terjadi stabilitas
perekonomian.
4. Bagi mahasiswa, penting untuk mengetahui kondisi perekonomian di
lapangan, untuk mengoreksi berbagai kesalahan yang ada dan
menyumbang solusi.
1
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Waluyo, Dwi Eko. Uci Yuliati. (2019). Ekonomika Makro. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang
Herispon. (2009). Ekonomi Makro (ed II). Pekanbaru: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Riau.
Tersedia dari www.researchgate.net
Sumber Internet