EKONOMI MAKRO II
Dosen Pengampu :
Drs. Ec. Wiwin Priana P., M.T
Disusun Oleh :
Heni Niswatin
21011010197
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karenadengan berkah, rahmat, karunia serta hidayah-Nyalah saya dapat menyalesaikan
makalah Ekonomi Makro II.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester
(UTS) mata kuliah Ekonomi Makro II. Untuk itu saya selaku penyusun sangat berterimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada
dosen mata kuliah Ekonomi Makro II yaitu Bapak Drs. Ec. Wiwin Priana P., M.T yang telah
memberikan bimbingannya sehingga makalah ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya.
Selaku penyusun saya sangat mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran yang membangun agar kami dapat menyusunnya
kembali lebih baik dari sebelumnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi saya selaku
penyusun.
Penyusun
Meskipun ekonomi makro merupakan bidang pembelajaran yang luas, ada dua area
penelitian yang menjadi ciri khas disiplin ini: kegiatan untuk mempelajari sebab dan akibat dari
fluktuasi penerimaan negara jangka pendek (siklus bisnis), dan kegiatan untuk mempelajari
faktor penentu dari pertumbuhan ekonomi jangka panjang (peningkatan pendapatan nasional).
Model makro-ekonomiyang ada dan prediksi-prediksi yang ada jamak digunakan oleh
pemerintah dan korporasi besar untuk membantu pengembangan dan evaluasi kebijakan
ekonomi dan strategi bisnis.
Pendapatan nasional adalah suatu bentuk perekonomian yang dipakai menjadi tolak
ukur untuk memperolah gambaran tentang perekonomian yang sudah dicapai dan nilai
pengeluaran yang diproduksi. Singkatnya, pendapatan nasional adalah suatu alat ukur
untuk menentukan tingkat perekonomian suatu negara. nah pada bab ini yakni terhitung
pada pertemuan kesatu atau pertama diperoleh tugas dan soal sebagai berikut :
Pengertian umum dari produk domestik bruto (PDB) adalah nilai pasar dari
seluruh produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan suatu negara dalam suatu
periode tertentu.
Struktur PDB Indonesia menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku
triwulan II-2022 tidak menunjukkan perubahan berarti. Perekonomian Indonesia masih
didominasi oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 17,84 persen; diikuti
oleh Pertambangan dan Penggalian sebesar 13,06 persen; Pertanian, Kehutanan, dan
Struktur PDB Indonesia menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan
II-2022 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Perekonomian Indonesia masih
didominasi oleh Komponen PK-RT yang mencakup lebih dari separuh PDB Indonesia
yaitu sebesar 51,47 persen; diikuti oleh komponen PMTB sebesar 27,31 persen;
Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 24,68 persen; Komponen PK-P sebesar
6,94 persen; Komponen Perubahan Inventori sebesar 2,06 persen; dan Komponen PK-
LNPRT sebesar 1,17 persen. Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa sebagai
faktor pengurang dalam PDB memiliki peran sebesar 20,50 persen.
PDB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan
ekonomi secara keseluruhan atau setipa sektor dari tahun ke tahun.
PDB harga berlaku menurut penggunaan menunjukkan produk barang dan jasa
digunakan untuk tujuan konsumsi, investasi dan diperdagangkan dengan pihak luar negeri.
Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan nilai serta jumlah produksi barang dan
jasa yang dihitung suatu negara dalam suatu kurun waktu tertentu berdasarkan kepada beberapa
indikator misalnya saja naiknya pendapatan nasional, pendapatan perkapita, jumlah tenaga
kerja yang lebih besar dari jumlah pengangguran, serta berkurangnya tingkat kemiskinan. Pada
pertemuan ke-2 dengan pembahasan pertumbuhan ekonomi diperoleh tugas seperti sebagai
berikut :
IMF menilai pelemahan ekonomi global setahun ke depan akan dipengaruhi risiko
penyebaran Covid-19 varian Omicron, gangguan rantai pasokan, volatilitas
harga energi, inflasi, ketegangan geopolitik, serta ancaman bencana
alam terkait perubahan iklim.
Ada juga beberapa negara yang diramalkan mengalami penurunan PDB namun
tetap terhitung cukup kuat di skala global, yaitu China dari 8,1% menjadi 4,8%, Inggris
dari 7,2% menjadi 4,7%, dan Polandia dari 5,4% menjadi 4,6%.
Merupakan alat mengukur kesejahteraan dengan rumus membagi antara PDB dengan
penduduk. Pada bab ini pertemuan ke-3 diperoleh tugas sebagai berikut:
Pendapatan perkapita adalah indikator atau tolak ukur dalam mengukur tingkat
kesejahteraan masyarakat pada suatu negara. Jadi, pendapatan perkapita adalah total
penghasilan negara dibagi jumlah seluruh penduduknya sehingga diketahui pendapatan
rata-rata penduduk tersebut.
Data CEIC menyebutkan Indonesia pada tahun 2021 memiliki pendapatan per
kapita sebesar US$ 4.349,17. Jumlah pendapatan per kapita Indonesia tersebut
meningkat dibandingkan tahun 2020 yang sebesar US$ 3.927,33. Dengan demikian,
sejauh ini Indonesia masih berdada di kelompok negara pendapatan menengah atas.
Nah untuk data 2022 belum diupdate maka dari itu saya menggunakan data 2021.
Pada pertemuan ke-4 ini kita akan membahas mengenai tenaga kerja, lalu akan diperoleh tugas
sebagai berikut:
Menurut Eeng Ahman & Epi Indriani Tenaga kerja ialah seluruh jumlah
penduduk yang dianggap mampu bekerja dan sanggup bekerja bila ada permintaan
kerja.
Tenaga Kerja (manpower) adalah Penduduk dalam usia kerja. Dalam literature
biasanya adalah seluruh penduduk berusia 15-64 tahun. Tetapi kebiasaan yang dipakai
di Indonesia adalah seluruh penduduk berusia 10 tahun ke atas (lihat hasil Sensus
Penduduk tahun 1971 dan 1980).
Tenaga kerja adalah jumlah seluruh penduduk dalam suatu Negara yang dapat
memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka, dan jika
mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.
Tenaga kerja adalah orang yang bekerja atau mengerjakan sesuatu, orang yang
mampu melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja
Sumarsono menyatakan tenaga kerja sebagai semua orang yang bersedia untuk
bekerja. Pengertian tenaga kerja tersebut meliputi mereka yang bekerja untuk dirinya
sendiri ataupun keluarga yang tidak menerima bayaran berupa upah atau mereka yang
bersedia bekerja dan mampu untuk bekerja namun tidak ada kesempatan kerja sehingga
terpaksa menganggur. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat
Menurut Mulyadi, angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang
sesungguhnya terlibat atau berusaha untuk terlibat dalam kegiatan produksi yaitu
produksi barang dan jasa.
Menurut pendapat dari BPS, angkatan kerja ialah penduduk dengan umur
kerja yang ingin bekerja maupun lagi sedang mencari pekerjaan.
Menurut UU No. 20 Tahun 1999 Pasal 2 Ayat 2 adalah penduduk usia kerja
(15 tahun dan lebih) yang bekerja, atau mempunyai pekerjaan. Dengan kata lain
Angkatan kerja adalah kelompok penduduk dalam usia kerja yang bekerja atau sedang
mencari pekerjaan. Angkatan kerja disebut juga dengan kelompok usia produktif.
Bukan angkatan kerja ialah tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang
tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan sedang tidak mencari pekerjaan, yakni
orang-orang yang kegiatannya bersekolah (pelajar, mahasiswa), mengurus rumah
tangga (maksudnya Ibu-Ibu yang bukan wanita karir), serta menerima pendapatan tapi
bukan merupakan imbalan langsung dan jasa kerjanya (pensiun, penderita cacat yang
mendapat sumbangan)
Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau
bekerja, meskipun ada permintaan bekerja. Menurut Undang-undang Tenaga Kerja No.
13 Tahun 2003, mereka adalah penduduk di luar usia, yaitu mereka yang berusia di
Permintaan tenaga kerja dapat diartikan sebagai hubungan antara tingkat upah
atau gaji (dari sudut pandang seorang majikan merupakan harga tenaga kerja) dengan
jumlah tenaga kerja yang dikehendaki oleh seorang majikan untuk dipekerjakan
Keterangan:
DL = Permintaan Tenaga Kerja (demand of Labor)
W = Upah riil
N = Jumlah tenaga
Dari gambar kurva diatas menjelaskan tentang permintaan tenaga kerja, dapat
dilihat bahwa hubungan antara upah dengan tenaga kerja yang diminta adalah negatif.
Apabila tingkat upah (harga tenaga kerja) tinggi yaitu pada titik W’, maka permintaan
akan tenaga kerja hanya sedikit yaitu hanya sebanyak DL’, sedangkan ketika tingkat
upah (harga tenaga kerja) rendah yaitu pada tingkat W, maka dengan demikian
permintaan tenaga kerja akan meningkat yaitu sebanyak DL.
kurva Permintaan TK
Upah
10
5
50 150
Pada kurva diatasa jika (W/P) naik (agar laba yang diperoleh maximal) maka
permintaan terhadap N (Dn) akan turun, dan sebaliknya. Jadi:DN = f (W/P) DIMANA
dN/d(W/P)<0
Penawaran TK
UPAH
Tenaga Kerja
Jelaskan Penawaran TK
Jumlah tenaga kerja yang disediakan oleh pemilik tenaga kerja pada setiap
kemungkinan upah dalam jangka waktu tertentu disebut penawaran tenaga kerja.
suku bunga bank diartikan sebagai balas jasa yang diberikan bank kepada nasabah yang
membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus
dibayarkan oleh bank kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dan harga yang harus dibayar
oleh nasabah kepada bank (jika nasabah yang memperoleh fasilitas pinjaman). Pada pertemuan
ke-5 ini kita akan membahas mengenai suku bunga, lalu akan diperoleh tugas sebagai berikut:
Tingkat suku bunga pinjaman adalah biaya investasi yang paling menentukan.
Semakin tinggi tingkat bunga pinjaman, biaya investasi semakin mahal. Akibatnya,
minat atau permintaan masyarakat untuk berinvestasi akan menurun.
2.6 Investasi
Investasi adalah penanaman modal baik oleh orang Indonesia atau perusahaan asing.
Investasi akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pada pertemuan ke-6 ini kita akan
membahas mengenai investasi, lalu akan diperoleh tugas sebagai berikut:
2.6.1 Pengertian
Kehadiran penanaman modal asing di Negara kita bukan merupakan sesuatu yang
baru bagi Negara dan masyarakat Indonesia. Penanaman modal asing secara langsung
sempat menjadu primadona dalam mitra pembangunan saat Negara kita melaju pada
tingkat percepatan pertumbuhan ekonomi yang tinggi di atas 7 % per tahun. saat belum
krisis perekonomian terjadi. Bersama dengan investasi masyarakat dan PMDN,
penenemen modal secara keseluruhan telah tumbuh rata-rata sekitar 10 % per tahun pada
periode 1991-1996 dengan kontribusi hamper mencapai 30 % terhadap Produk Domestik
Bruto.
1. Persaingan kebijakan investasi yang dilakukan oleh Negara pesaing seperti China,
Vietnam, Thailand dan Malaysia.
2. Masih rendahnya kapasitas hukum, karena berlarutnya RUU Penanaman Modal
3. Kualitas SDM yang rendah dan terbatasnya infrastruktur
4. Biaya ekonomi yang tinggi yang berakibat pada lemahnya insentif investasi
5. Tidak adanya kebijakan yang jelas untuk mendorong pengalihan teknologi dari
PMA.
6. Masih tingginya biaya ekonomi karena tingginya kasus korupsi, keamanan dan
penyalah gunaan wewenang.
7. Meningkatnya nilai tukar rill efek rupiah
8. Belum optimal pemberian insentif dan fasilitas
Tantangan dan kendala di atas lambat laun mulai dapat diatasi oleh Pemerintah pada
beberapa tahun terakhir ini. Pemerintah bertekad dalam program pembangunan yang sedang
berjalan untuk mewujudkan iklim infestasi yang sehat. Restrukturisasi lembaga pemerintahan
segera dilakukan dengan menuntaskan sinkronisasi peraturan antar sector dan antar pusat
daerah. Peningkatan efisieni pelayanan ekspor impor ke pelabuhan, kepabeanan dan
administrasi ekspor dan import telah menjadi prioritas penanganan oleh Instansi Pemerintah
terkait. Pemangkasan prosedur perijinanpun telah dilakukan sekaligus dengan dikeluarkannya
berbagai paket insentif investasi pada tahun 2006 ini.