Anda di halaman 1dari 28

TUGAS ULANGAN TENGAH SEMESTER

EKONOMI MAKRO II

Dosen Pengampu :
Drs. Ec. Wiwin Priana P., M.T

Disusun Oleh :
Heni Niswatin
21011010197

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karenadengan berkah, rahmat, karunia serta hidayah-Nyalah saya dapat menyalesaikan
makalah Ekonomi Makro II.

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester
(UTS) mata kuliah Ekonomi Makro II. Untuk itu saya selaku penyusun sangat berterimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada
dosen mata kuliah Ekonomi Makro II yaitu Bapak Drs. Ec. Wiwin Priana P., M.T yang telah
memberikan bimbingannya sehingga makalah ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya.

Selaku penyusun saya sangat mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran yang membangun agar kami dapat menyusunnya
kembali lebih baik dari sebelumnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi saya selaku
penyusun.

Surabaya, 11 Oktober 2022

Penyusun

Tugas Akhir Ekonomi Makro II i


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
BAB II ............................................................................................................................................. 2
2.1 Pendapatan Nasional .................................................................................................... 2
2.1.1 Apa yang dimaksud PDB? ...................................................................................... 2
2.1.2 Bagaimana PDB Indonesia? .................................................................................... 3
2.1.3 Digunakan untuk apa saja PDB tersebut? .............................................................. 5
2.2 Pertumbuhan Ekonomi ................................................................................................ 5
2.2.1 Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi ................................... 5
2.2.2 Cari pertumbuhan ekonomi 10 negara di dunia ..................................................... 8
2.3 Pendapatan Perkapita .................................................................................................. 9
2.3.1 Apa yang dimaksud dengan pendapatan perkapita? .............................................. 9
2.3.2 Cari pendapatan perkapita 10 negara tertinggi! ................................................... 10
2.3.3 Berapa Pendapatan Perkapita Indonesia? ............................................................. 11
2.4 Tenaga Kerja................................................................................................................ 11
2.4.1 Pengertian tenaga kerja.......................................................................................... 11
2.4.2 Pengertian angkatan tenaga kerja.......................................................................... 13
2.4.3 Pengertian bukan tenaga kerja .............................................................................. 14
2.4.4 Permintaan tenaga kerja ........................................................................................ 15
2.5 Suku Bunga .................................................................................................................. 17
2.5.1 Buat kurva investasi yang dipengaruhi tingkat bunga ......................................... 17
2.6 Investasi......................................................................................................................... 19
2.6.1 Pengertian ............................................................................................................... 19
2.6.2 Macam-Macam Investasi ...................................................................................... 20
2.6.3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi investasi ....................................................... 23
2.6.4 Dampak investasi melalui PMA ........................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 25

Tugas Akhir Ekonomi Makro II ii


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekonomi makro atau makro-ekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan.
Makro-ekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak masyakarakat,
perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk
memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga,
tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.

Meskipun ekonomi makro merupakan bidang pembelajaran yang luas, ada dua area
penelitian yang menjadi ciri khas disiplin ini: kegiatan untuk mempelajari sebab dan akibat dari
fluktuasi penerimaan negara jangka pendek (siklus bisnis), dan kegiatan untuk mempelajari
faktor penentu dari pertumbuhan ekonomi jangka panjang (peningkatan pendapatan nasional).
Model makro-ekonomiyang ada dan prediksi-prediksi yang ada jamak digunakan oleh
pemerintah dan korporasi besar untuk membantu pengembangan dan evaluasi kebijakan
ekonomi dan strategi bisnis.

Tugas Akhir Ekonomi Makro II 1


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah suatu bentuk perekonomian yang dipakai menjadi tolak
ukur untuk memperolah gambaran tentang perekonomian yang sudah dicapai dan nilai
pengeluaran yang diproduksi. Singkatnya, pendapatan nasional adalah suatu alat ukur
untuk menentukan tingkat perekonomian suatu negara. nah pada bab ini yakni terhitung
pada pertemuan kesatu atau pertama diperoleh tugas dan soal sebagai berikut :

2.1.1 Apa yang dimaksud PDB?

Produk Domestik Bruto


Konsep ekonomi makro dikenal istilah Produk Domestik Bruto (PDB),
yaitu indikator ekonomi yang mengukur total pendapatan dan pengeluaran yang
terjadi dalam suatu perekonomian pada periode tertentu. Perubahan nilai PDB
suatu negara mengindikasikan terjadinya perubahan nilai ekonomi yang terbentuk
di negara yang bersangkutan. Pembahan mengenai PBD dan pengukuran
pendapatan nasional dengan berlaku dan harga tetap akan dibahas lebih lengkap
berikut ini.
Pengertian Produksi Domestik Bruto
Produk Domestik Bruto (PDB) atau GNP (Gross National Product)
merupakan salah satu indikator yang digunakan oleh negara di dunia untuk
mengetahui kinerja perekonomian negaranya, sehingga PDB mendapat perhatian
yang sangat serius dalam pembahasan ilmu ekonomi makro. Adapun Pengertian
Produk Domestik Bruto (PDB) dapat diperinci sebagai berikut:
• Produk : adalah jumlah produkbarang dan jasa yang dihasilkan suatu negara.
• Domestik : adalah batas wilayah suatu negara, termasuk perusahaan negara.
• Bruto : yang hitung termasuk penyusutan barangbarang modal.

Pengertian umum dari produk domestik bruto (PDB) adalah nilai pasar dari
seluruh produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan suatu negara dalam suatu
periode tertentu.

Analisis ekonomi makro menggunakan istilah “pendapatan nasional” atau


“national income”untuk menggantikan istilah Produk Domestik Bruto (PDB).

Tugas Akhir Ekonomi Makro II 2


Istilah ini digunakan untuk menyatakan nilai barang dan jasa yang dihasilkan suatu
negara. Konsep ini digunakan kepada produk domestik bruto atau produk nasional
dengan metode perhitungan akan dijelaskan berikut.

2.1.2 Bagaimana PDB Indonesia?

Kondisi PDB di Indonesia dibagi menjadi 2 jenis yakni :

A. PDB menurut lapangan usaha


Ekonomi Indonesia triwulan II-2022 dibanding triwulan I-2022 (q-to-q)
mengalami pertumbuhan sebesar 3,72 persen. Pertumbuhan terjadi pada hampir semua
lapangan usaha, kecuali Konstruksi yang terkontraksi sebesar 6,05 persen. Lapangan
usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan sebesar 13,15 persen dan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan
Jaminan Sosial Wajib sebesar 9,28 persen. Sementara itu, Lapangan Usaha
Pertambangan dan Penggalian; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor; serta Industri Pengolahan yang memiliki peran dominan juga
mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 3,56 persen; 2,17 persen; dan 0,04
persen. Sementara itu, beberapa lapangan usaha lainnya yang tumbuh tinggi di
antaranya Jasa Pendidikan sebesar 7,43 persen; Transportasi dan Pergudangan sebesar
6,78 persen; dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 4,94 persen.

Struktur PDB Indonesia menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku
triwulan II-2022 tidak menunjukkan perubahan berarti. Perekonomian Indonesia masih
didominasi oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 17,84 persen; diikuti
oleh Pertambangan dan Penggalian sebesar 13,06 persen; Pertanian, Kehutanan, dan

Tugas Akhir Ekonomi Makro II 3


Perikanan sebesar 12,98 persen; dan Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor sebesar 12,71 persen. Peranan keempat lapangan usaha tersebut
dalam perekonomian Indonesia mencapai 56,59 persen.
B. PDB menurut pengeluaran
Ekonomi Indonesia triwulan II-2022 dibanding triwulan I-2022 tumbuh sebesar
3,72 persen (q-to-q). Pertumbuhan terjadi pada hampir semua Komponen Pengeluaran,
kecuali Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang terkontraksi
sebesar 3,66 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen PK-P sebesar 32,00
persen; diikuti Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 9,14 persen; Komponen
Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-
LNPRT) sebesar 6,19 persen; dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
(PK-RT) sebesar 2,42 persen. Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa (yang
merupakan faktor pengurang dalam PDB menurut pengeluaran) tumbuh sebesar 3,14
persen.

Struktur PDB Indonesia menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan
II-2022 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Perekonomian Indonesia masih
didominasi oleh Komponen PK-RT yang mencakup lebih dari separuh PDB Indonesia
yaitu sebesar 51,47 persen; diikuti oleh komponen PMTB sebesar 27,31 persen;
Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 24,68 persen; Komponen PK-P sebesar
6,94 persen; Komponen Perubahan Inventori sebesar 2,06 persen; dan Komponen PK-
LNPRT sebesar 1,17 persen. Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa sebagai
faktor pengurang dalam PDB memiliki peran sebesar 20,50 persen.

Tugas Akhir Ekonomi Makro II 4


2.1.3 Digunakan untuk apa saja PDB tersebut?

PDB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan
ekonomi secara keseluruhan atau setipa sektor dari tahun ke tahun.

Distribusi PDB harga berlaku menurut sektor menunjukkan struktur perekonomian


atau peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu negara. Sektor-sektor ekonomi yang
mempunyai peran besar menunjukkan basis perekonomian suatu negara.

PDB harga berlaku menurut penggunaan menunjukkan produk barang dan jasa
digunakan untuk tujuan konsumsi, investasi dan diperdagangkan dengan pihak luar negeri.

2.2 Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan nilai serta jumlah produksi barang dan
jasa yang dihitung suatu negara dalam suatu kurun waktu tertentu berdasarkan kepada beberapa
indikator misalnya saja naiknya pendapatan nasional, pendapatan perkapita, jumlah tenaga
kerja yang lebih besar dari jumlah pengangguran, serta berkurangnya tingkat kemiskinan. Pada
pertemuan ke-2 dengan pembahasan pertumbuhan ekonomi diperoleh tugas seperti sebagai
berikut :

2.2.1 Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi memiliki sifat yang


dinamis, karena faktor-faktor tersebut bisa berlaku dan tidak berlaku jika diterapkan
pada kondisi perekonomian yang berbeda. Namun secara garis besar, faktor-faktor
tersebut turut memberi pengaruh terhadap perkembangan aktivitas perekonomian
dan dapat dijadikan acuan bagi negara lain untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
a. Sumber-sumber Daya Alam
Kekayaan alam suatu negara berbeda dengan negara lainnya, yang dimaksud
dengan sumber-sumber daya alam meliputi, luas dan kesuburan tanah, hasil
produksi apa yang dapat dihasilkan dari atas tanah seperti hutan, hasil pertanian dll
serta hasil produksi dari apa yang dapat dihasilkan dari dalam laut seperti ikan dll,
dan jumlah jenis barang tambang yang dihasilkan. Pada awal tahap pembangunan
suatu negara, akan banyak menemukan kesulitan dalam mencapai tingkat
pertumbuhan ekonomi yang optimal dan hanya dapat mengandalkan kegiatan
ekonomi pada sektor pertanian dan pertambangan. Kekurangan modal, tenaga ahli

Tugas Akhir Ekonomi Makro II 5


dan kekurangan kreativitas dalam pengembangan ke arah ekonomi yang lebih
modern menjadi masalah yang sangat mendasar pada tahap ini. Kegiatan
perekonomian yang bersektor pada pertanian dan pertambangan pun masih
menggunakan alatalat yang tradisional.
Namun, jika pemerintah mampu mengatasi hambatan-hambatan tersebut
maka akan lebih mudah mencapai pertumbuhan ekonomi yang optimal. Selain
pertumbuhan ekonomi yang optimal juga akan banyak menarik investor baik asing
maupun domestik untuk menanamkan modalnya pada sektor-sektor yang produktif
sehingga menghasilkan output produksi yang lebih besar dari sebelumnya. Bukan
hanya dapat menghasilkan output produksi yang lebih besar, namun juga dapat
meningkatkan dan memperluas hasil produksi untuk diperdagangkan dalam lingkup
yang lebih besar yaitu dengan ekspor. Keuntungan yang didapat akan menjadi lebih
besar dan hal tersebut merupakan bukti nyata bahwa kekayaan sumber daya alam
jika dapat digunakan dan dimanfaatkan sebaik mungkin dapat mempercepat laju
pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Walaupun kekayaan sumber daya alam memiliki peranan penting dalam
pertumbuhan ekonomi, tidak semua negara menggantungkan aktivitas
perekonomian pada eksplorasi sumber daya alam, seperti pada negara Jepang,
Korea, bahkan Norwegia dapat membuktikan bahwa negara tersebut dapat
mencapai pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat dari faktor penentu lainnya.
b. Kualitas Sumber Daya Manusia
Di banyak negara berkembang, meningkatnya jumlah penduduk yang sangat
cepat dapat menjadi berkah dan ancaman. Dapat menjadi berkah jika jumlah
penduduk tersebut dapat terserap menjadi tenaga kerja dan mendapat pelatihan
kerja, pendampingan, dan pendidikan sehingga dapat meningkatkan kapasitas
produksi dan dapat mengeksplorasi sektor-sektor perekonomian menjadi lebih
produktif. Tugas pemerintah terhadap kualitas sumber daya manusia diatas, lebih
kepada meningkatkan pangsa pasar, kebijakan yang tepat untuk membantu tenaga
kerja yang terserap menjadi lebih efisien dan unggul serta memberikan kemudahan
akses permodalan, sehingga aktivitas perekonomian menjadi lebih cepat berputar.
Jika yang terjadi sebaliknya, maka peningkatan jumlah penduduk dapat
menjadi ancaman serius bagi negara. Karena akan terjadi peningkatan
pengangguran, kemiskinan dan akan terjadi banyak masalah sosial lainnya yang
terjadi ditengah masyarakat. Dengan kualitas sumber daya manusia tersebut, tugas

Tugas Akhir Ekonomi Makro II 6


pemerintah menjadi lebih berat karena harus dapat menciptakan manusia yang
unggul dengan memberikan pendampingan dan pelatihan kerja, mengurangi
masalah sosial dengan memberikan banyak bantuan sosial bagi masyarakat.
Mengatasi hal tersebut akan membutuhkan biaya yang lebih besar bagi pemerintah
dan itu sudah menjadi tanggungjawab pemerintah agar dapat menyediakan
lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya untuk keberlangsungan aktivitas
perekonomian suatu negara.
c. Akumulasi Kapital dan Penerapan Teknologi
Peranan barang-barang modal sangat penting baik bagi negara maju maupun
negara berkembang. Negara yang menggandalkan aktivitas perekonomian pada
sektor pertanian pun sangat membutuhkan peranan barang modal tersebut. Tidak
bisa dibayangkan jika petani saat ini masih menggunakan alat-alat yang sangat
tradisional untuk bercocok tanam ataupun saat panen. Tuntunan perekonomian saat
ini jauh lebih berkembang dari pada tahun-tahun sebelumnya. Sehingga peranan
barang modal harus selalu diikuti dengan penerapan teknologi yang modern agar
produksi menjadi lebih efisien dan berkualitas sehingga dapat bersaing dengan hasil
produksi dari negara lainnya.
Apabila barang-barang modal saja yang bertambah tidak diikuti dengan
penerapan teknologi yang lebih modern, maka akan tercipta inefisiensi, dan tidak
dapat mencapai tingkat produktivitas yang optimal.
Penerapan teknologi sangat penting untuk dapat mengeksplorasi dari
sumber-sumber daya alam yang bersifat tidak dapat diperbaharui, hal ini akan
membantu masyarakat dapat beralih ke energi yang terbarukan. Hal itu dapat
dicapai dengan penerapan teknologi modern dalam menunjang aktivitas
perekonomian bagi masyarakat. Jika barang-barang modal berjalan secara
bersamasama dengan penerapan teknologi yang modern akan menciptakan efisiensi
dan produktivitas yang optimal.
d. Kondisi Sosial Masyarakat
Kondisi sosial masyarakat dapat menentukan seberapa cepat pertumbuhan
ekonomi dapat dicapai. Di beberapa tempat masih banyak masyarakat yang
memegang teguh adat istiadat dari leluhurnya hingga sekarang, seperti masyarakat
petani yang masih menggunakan alat tradisional untuk keseimbangan alam, tanah
yang dimiliki oleh beberapa tuan tanah sehingga pembebasannya menyangkut

Tugas Akhir Ekonomi Makro II 7


banyak pihak dll. Kondisi tersebut dapat menghambat akselerasi pertumbuhan
ekonomi berjalan lebih cepat.
Pemerintah wajib hadir dalam menghadapi hambatan yang terjadi di tengah
kondisi masyarakat tersebut, dengan pertimbangan bahwa pembangunan tersebut
dapat dimanfaatkan dan demi kesejahteraan rakyat. Salah satu langkah penting
lainnya bahwa pemerintah juga harus menghadirkan pendidikan bagi masyarakat
dengan kondisi sosial seperti diatas, agar keterbukaan wawasan dan kemajuan
teknologi dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya bagi masyarakat tersebut

2.2.2 Cari pertumbuhan ekonomi 10 negara di dunia

International Monetary Fund (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi global


akan melemah dari 5,9% di tahun 2021 menjadi 4,4% di tahun 2022. Prediksi ini
disampaikan IMF dalam laporan terbarunya World Economic Outlook Update edisi Januari
2022.

IMF menilai pelemahan ekonomi global setahun ke depan akan dipengaruhi risiko
penyebaran Covid-19 varian Omicron, gangguan rantai pasokan, volatilitas
harga energi, inflasi, ketegangan geopolitik, serta ancaman bencana
alam terkait perubahan iklim.

Tugas Akhir Ekonomi Makro II 8


Kendati demikian, IMF meramalkan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara
akan tetap stabil bahkan meningkat cukup signifikan dari tahun sebelumnya.

Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) India tahun 2022 diproyeksikan


stabil seperti tahun 2021, yakni di level 9%. Filipina diproyeksikan tumbuh dari 4,6%
menjadi 6,3%, Spanyol tumbuh dari 4,9% menjadi 5,8%, Malaysia tumbuh dari 3,5%
menjadi 5,7%, Mesir tumbuh dari 3,3% menjadi 5,6%, Indonesia tumbuh dari 3,3%
menjadi 5,6%, dan Arab Saudi tumbuh dari 2,9% menjadi 4,8%.

Ada juga beberapa negara yang diramalkan mengalami penurunan PDB namun
tetap terhitung cukup kuat di skala global, yaitu China dari 8,1% menjadi 4,8%, Inggris
dari 7,2% menjadi 4,7%, dan Polandia dari 5,4% menjadi 4,6%.

Untuk menghadapi tantangan ekonomi tahun 2022, IMF mendorong negara-negara


untuk memperkuat kebijakan penanganan pandemi, menggencarkan vaksinasi Covid-19,
memperkuat kebijakan moneter untuk mengendalikan inflasi, meningkatkan investasi
untuk antisipasi bencana perubahan iklim, serta menjaga likuiditas melalui kerja sama
internasional.

2.3 Pendapatan Perkapita

Merupakan alat mengukur kesejahteraan dengan rumus membagi antara PDB dengan
penduduk. Pada bab ini pertemuan ke-3 diperoleh tugas sebagai berikut:

2.3.1 Apa yang dimaksud dengan pendapatan perkapita?


Pendapatan perkapita menurut Sukirno (2004) mengatakan bawa
pendapatan rata-rata penduduk suatu negara atau daerah pada suatu periode tertentu
yang biasanya satu tahun. pendapatan perkapita dihitung berdasrkan pendapatan daerah
dibagi dengan jumlah penduduk. Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai
ukuran kemakmuran dan tingkat pembangunan suatu negara maupun daerah.
Menurut Patta Rapanna dan Zulfikry Sukarno dalam buku Ekonomi
Pembangunan (2017), pendapatan per kapita merupakan rata-rata pendapatan yang
diperoleh penduduk di suatu daerah atau negara.
Menurut Tristanto (2013) dkk, Pendapatan perkapita (PPK) adalah besarnya
pendapatan dan jumlah penduduk di wilayah atau di suatu negara. Rumus atau cara
menghitung pendapatan perkapita adalah membagi pendapatan nasional suatu negara
dengan penduduknya selama periode waktu tertentu.

Tugas Akhir Ekonomi Makro II 9


Menurut Todaro (2003), pendapatan perkapita adalah metrik kemajuan
pembangunan. Tujuan pembangunan yaitu meningkatkan penghasilan masyarakat
sehingga pertumbuhan pendapatan menjadi standar kemajuan pembangunan.

Pendapatan perkapita adalah indikator atau tolak ukur dalam mengukur tingkat
kesejahteraan masyarakat pada suatu negara. Jadi, pendapatan perkapita adalah total
penghasilan negara dibagi jumlah seluruh penduduknya sehingga diketahui pendapatan
rata-rata penduduk tersebut.

Semakin tinggi nilai pendapatan perkapita suatu negara, artinya masyarakat


tersebut semakin makmur. Contoh, pendapatan perkapita Indonesia masih tergolong
rendah jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura

2.3.2 Cari pendapatan perkapita 10 negara tertinggi!

Dikutip dari tradingeconomics.com berikut merupakan urutan negara dengan


pendapatan perkapita tertinggi, akan tetapi data yang tersedia merupakan data tahun
2021 bulan Desember

Negara Terakhir Sebelum Ini Referensi Satuan

Swiss 88224 85685 2021-12 USD

Singapura 66176 58982 2021-12 USD

Amerika Serikat 61280 58060 2021-12 USD

Australia 58780 58030 2021-12 USD

Belanda 48424 46345 2021-12 USD

Inggris Raya 46209 43166 2021-12 USD

Kanada 43946 42259 2021-12 USD

Jerman 42527 41315 2021-12 USD

Prancis 38210 35786 2021-12 USD

Kawasan Euro 36352 34476 2021-12 USD

Tugas Akhir Ekonomi Makro II 10


2.3.3 Berapa Pendapatan Perkapita Indonesia?

Data CEIC menyebutkan Indonesia pada tahun 2021 memiliki pendapatan per
kapita sebesar US$ 4.349,17. Jumlah pendapatan per kapita Indonesia tersebut
meningkat dibandingkan tahun 2020 yang sebesar US$ 3.927,33. Dengan demikian,
sejauh ini Indonesia masih berdada di kelompok negara pendapatan menengah atas.
Nah untuk data 2022 belum diupdate maka dari itu saya menggunakan data 2021.

2.4 Tenaga Kerja

Pada pertemuan ke-4 ini kita akan membahas mengenai tenaga kerja, lalu akan diperoleh tugas
sebagai berikut:

2.4.1 Pengertian tenaga kerja


Menurut Undang-Undang Nomor. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap
orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik
untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Sedangkan dalam
kamus besar bahasa Indonesia tenaga kerja adalah orang yang bekerja atau mengerjakan
sesuatu, orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar
hubungan kerja.
Menurut Menurut Dumairy (1997) yang tergolong sebagai tenaga kerja
adalah penduduk yang mempunyai umur didalam batas usia kerja. Tujuan dari
pemilihan batas umur tersebut, supaya definisi yang diberikan sedapat mungkin
menggambarkan kenyataan yang sebenarnya
Menurut Dr. A. Hamzah SH Tenaga kerja meliputi tenaga kerja yang bekerja
di dalam maupun di luar hubungan kerja dengan alat produksi utamanya dalam proser
produksi tenaga kerja itu sendiri, baik tenaga fisik maupun pikiran.

Menurut Eeng Ahman & Epi Indriani Tenaga kerja ialah seluruh jumlah
penduduk yang dianggap mampu bekerja dan sanggup bekerja bila ada permintaan
kerja.

Menurut Simanjuntak, tenaga kerja mencakup penduduk yang sudah atau


sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan dan yang melakukan kegiatan lain
seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga. Pencari kerja, bersekolah, dan

Tugas Akhir Ekonomi Makro II 11


mengurus rumah tangga walaupun tidak bekerja, tetapi secara fisik mampu dan
sewaktu-waktu dapat ikut bekerja.
Menurut Alam (2014) tenaga kerja adalah penduduk dengan usia antara 17
tahun sampai 60 tahun yang bekerja untuk menghasilkan uang sendiri. Dan menurut
Hamzah (2014), tenaga kerja adalah tenaga yang bekerja didalam maupun luar
hubungan kerja dengan alat produksi utama dalam proses produksi baik fisik maupun
pikiran.
Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep
- 224/Men/2003 yang mengatur undang-undang ketenagakerjaan, antara lain:
a. Pasal 5 Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
memberikan perlindungan bahwa “Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan
yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan.”
b. Pasal 6 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 ditentukan bahwa “Setiap
pekerja/buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi
dari pengusaha.”

Tenaga Kerja (manpower) adalah Penduduk dalam usia kerja. Dalam literature
biasanya adalah seluruh penduduk berusia 15-64 tahun. Tetapi kebiasaan yang dipakai
di Indonesia adalah seluruh penduduk berusia 10 tahun ke atas (lihat hasil Sensus
Penduduk tahun 1971 dan 1980).

Tenaga kerja adalah jumlah seluruh penduduk dalam suatu Negara yang dapat
memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka, dan jika
mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.

BPS (Badan Pusat Statistik) membagi tenaga kerja (employed) menjadi


beberapa jenis, yaitu:

a) Tenaga kerja penuh (full employed), adalah tenaga kerja yang


mempunyai jumlah jam kerja > 35 jam dalam seminggu dengan hasil
kerja tertentu sesuai dengan uraian tugas.
b) Tenaga kerja tidak penuh atau setengah pengangguran (under
employed), adalah tenaga kerja dengan jam kerja < 35 jam seminggu.
c) Tenaga kerja yang belum bekerja atau sementara tidak bekerja
(unemployed), adalah tenaga kerja dengan jam kerja 0 > 1 jam
perminggu.

Tugas Akhir Ekonomi Makro II 12


2.4.2 Pengertian angkatan tenaga kerja

Tenaga kerja adalah orang yang bekerja atau mengerjakan sesuatu, orang yang
mampu melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja

Sumarsono menyatakan tenaga kerja sebagai semua orang yang bersedia untuk
bekerja. Pengertian tenaga kerja tersebut meliputi mereka yang bekerja untuk dirinya
sendiri ataupun keluarga yang tidak menerima bayaran berupa upah atau mereka yang
bersedia bekerja dan mampu untuk bekerja namun tidak ada kesempatan kerja sehingga
terpaksa menganggur. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat

Menurut Mulyadi, angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang
sesungguhnya terlibat atau berusaha untuk terlibat dalam kegiatan produksi yaitu
produksi barang dan jasa.

Menurut pendapat dari BPS, angkatan kerja ialah penduduk dengan umur
kerja yang ingin bekerja maupun lagi sedang mencari pekerjaan.

Menurut UU No. 20 Tahun 1999 Pasal 2 Ayat 2 adalah penduduk usia kerja
(15 tahun dan lebih) yang bekerja, atau mempunyai pekerjaan. Dengan kata lain
Angkatan kerja adalah kelompok penduduk dalam usia kerja yang bekerja atau sedang
mencari pekerjaan. Angkatan kerja disebut juga dengan kelompok usia produktif.

Menurut Prof. Soemitro Djojohadikusumo mendefinisikan angkatan kerja


(labor force) sebagai bagian dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau
yang sedang mencari kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang produktif.

Menurut Soeroto angkatan kerja dapat didefinisikan sebagai berikut: Sebagian


dari jumlah penduduk dalam usia kerja yang mempunyai dan yang tidak mempunyai
pekerjaan yang telah mampu dalam arti sehat fisik dan mental secara yuridis tidak
kehilangan kebebasannya untuk memilih dan melakukan pekerjaan tanpa ada unsur
paksaan.

Menurut Payman Simanjuntak yang dimaksud dengan angkatan kerja


adalah: Penduduk yang berusia 15 tahun ke atas yang mempunyai pekerjaan tertentu

Tugas Akhir Ekonomi Makro II 13


dalam suatu kegiatan ekonomi dan mereka yang tidak bekerja tetapi sedang mencari
pekerjaan.

Kelompok Angkatan Kerja yang digolongkan bekerja adalah:


a) Mereka yang selama seminggu sebelum pencacahan melakukan pekerjaan
dengan memperoleh penghasilan/keuntungan dan lamanya bekerja minimal dua
hari.
b) Mereka yang selama seminggu sebelum pencacahan tidak melakukan pekerjaan
atau bekerja kurang dari dua hari, tetapi mereka adalah:
• Pekerja tetap, seperti: pegawai-pegawai pemerintah atau swasta yang
sedang tidak masuk kerja karena cuti, sakit, mogok, mangkir, dll).
• Petani-petani yang mengusahakan tanah pertanian yang tidak bekerja
karena menunggu panenan atau menunggu hujan untuk menggarap
sawah dan sebagainya.
• Orang-orang yang bekerja dalam bidang keahlian seperti dokter, tukang
cukur, dll
c) Yang digolongkan mencari pekerjaan (Menganggur) adalah:
• Mereka yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha
mencari/mendapatkan pekerjaan.
• Mereka yang bekerja, pada saat pencacahan sedang menganggur dan
berusahan mendapatkan pekerjaan.
• Mereka yang dibebastugaskan dan sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan.

2.4.3 Pengertian bukan tenaga kerja

Bukan angkatan kerja ialah tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang
tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan sedang tidak mencari pekerjaan, yakni
orang-orang yang kegiatannya bersekolah (pelajar, mahasiswa), mengurus rumah
tangga (maksudnya Ibu-Ibu yang bukan wanita karir), serta menerima pendapatan tapi
bukan merupakan imbalan langsung dan jasa kerjanya (pensiun, penderita cacat yang
mendapat sumbangan)

Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau
bekerja, meskipun ada permintaan bekerja. Menurut Undang-undang Tenaga Kerja No.
13 Tahun 2003, mereka adalah penduduk di luar usia, yaitu mereka yang berusia di

Tugas Akhir Ekonomi Makro II 14


bawah 15 tahun dan berusia di atas 64 tahun. Contoh kelompok ini adalah para
pensiunan, para lansia (lanjut usia) dan anak-anak.

2.4.4 Permintaan tenaga kerja

Permintaan tenaga kerja dapat diartikan sebagai hubungan antara tingkat upah
atau gaji (dari sudut pandang seorang majikan merupakan harga tenaga kerja) dengan
jumlah tenaga kerja yang dikehendaki oleh seorang majikan untuk dipekerjakan

Keterangan:
DL = Permintaan Tenaga Kerja (demand of Labor)
W = Upah riil
N = Jumlah tenaga
Dari gambar kurva diatas menjelaskan tentang permintaan tenaga kerja, dapat
dilihat bahwa hubungan antara upah dengan tenaga kerja yang diminta adalah negatif.
Apabila tingkat upah (harga tenaga kerja) tinggi yaitu pada titik W’, maka permintaan
akan tenaga kerja hanya sedikit yaitu hanya sebanyak DL’, sedangkan ketika tingkat
upah (harga tenaga kerja) rendah yaitu pada tingkat W, maka dengan demikian
permintaan tenaga kerja akan meningkat yaitu sebanyak DL.

kurva Permintaan TK
Upah

10
5

50 150

Tugas Akhir Ekonomi Makro II 15


Penempatan
Jelaskan Permintaan TK
Permintaan tenaga kerja adalah hubungan antara upah dan jumlah pekerja yang akan di
pekerjakan oleh para pengusaha. Definisi dari permintaan tenaga kerja yaitu sebagai jumlah
tenaga kerja yang dipekerjakan seorang pengusaha di setiap kemungkinan tingkat upah dalam
kurun waktu tertentu.

Pada kurva diatasa jika (W/P) naik (agar laba yang diperoleh maximal) maka
permintaan terhadap N (Dn) akan turun, dan sebaliknya. Jadi:DN = f (W/P) DIMANA
dN/d(W/P)<0

Penawaran TK
UPAH

Tenaga Kerja
Jelaskan Penawaran TK
Jumlah tenaga kerja yang disediakan oleh pemilik tenaga kerja pada setiap
kemungkinan upah dalam jangka waktu tertentu disebut penawaran tenaga kerja.

Kurva diatas menunjukan pergeseran dalam Penawaran Tenaga Kerja. Ketika


penawaran tenaga kerja me ningkat dari S, menjadi S2, misalnya karena arus irnigran yang
mencari pekerjaan, maka upah ekuilibrium akan turun dari W, menjadi W2. Dengan upah yang
lebih murah ini, perusahaan-perusahaan akan merekrut lebih banyak tenaga kerja, sehingga
penyerapan tenaga kerja pun meningkat dari L, menjadi L2. Perubahan upah mencerminkan

Tugas Akhir Ekonomi Makro II 16


adanya perubahan nilai produk marjinal tenaga kerja: Dengan adanya lebih banyak pekerja,
tambahan output yang dihasilkan setiap adanya penambahan pekerja menjadi lebih kecil

2.5 Suku Bunga

suku bunga bank diartikan sebagai balas jasa yang diberikan bank kepada nasabah yang
membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus
dibayarkan oleh bank kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dan harga yang harus dibayar
oleh nasabah kepada bank (jika nasabah yang memperoleh fasilitas pinjaman). Pada pertemuan
ke-5 ini kita akan membahas mengenai suku bunga, lalu akan diperoleh tugas sebagai berikut:

2.5.1 Buat kurva investasi yang dipengaruhi tingkat bunga

Fungsi investasi menggambarkan hubungan antara tambahan investasi dan


tingkat keuntungan yang diharapkan. Fungsi investasi dapat digambarkan melalui
kurva MEC (Marginal Eficiency of Capital). MEC atau efisiensi modal marjinal adalah
tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return) dari setiap tambahan
barang modal. Konsep MEC merupakan konsep yang pertama kali diperkenalkan oleh
John Maynard Keynes dalam bukunya General Theory (1936). Fungsi investasi
dipandang sejenis dengan kurva permintaan. Semakin rendah tingkat bunga (biaya
investasi), semakin besar tambahan barang modal (investasi). Sebaliknya, semakin
tinggi tingkat bunga (biaya peminjaman), semakin kecil tambahan barang modal. Jika
tingkat pengembalian yang diharapkan lebih besar dari tingkat suku bunga, permintaan
investasi akan meningkat.
Sebaliknya, jika tingkat pengembalian yang diharapkan lebih rendah dari
tingkat suku bunga, tingkat investasi akan menurun. Istilah MEC kemudian diganti
dengan nama MEI (Marginal Eficiency of Investment) karena yang dimaksud bukan
jumlah modal, tetapi kenaikan atau tambahan modal. Marginal diartikan sebagai
tambahan investasi baru, dan eficiency berarti dapat menghasilkan keuntungan yang
diharapkan. Dengan menggunakan konsep marginal eficiency dari investasi tersebut,
dapat diketahui bahwa terdapat hubungan berbanding terbalik (korelasi negatif) antara
tingkat suku bunga dan jumlah investasi (permintaan investasi) yang akan dilakukan
pada suatu periode tertentu. Hal tersebut dapat dilihat dalam Kurva berikut :

Tugas Akhir Ekonomi Makro II 17


Titik A menggambarkan pada suku bunga r0 sebanyak I0 investasi akan
dilakukan perusahaan-perusahaan dalam perekonomian. Hal tersebut menunjukkan
bahwa pada waktu yang sama, nilai investasi untuk melaksanakan suatu proyek yang
memberikan tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) setidak-tidaknya
sama dan melebihi r0 adalah I0. Pada titik B menunjukkan bahwa pengurangan suku
bunga dari r0 menjadi r1 menyebabkan investasi perusahaan dalam perekonomian
meningkat dari I0 menjadi I1. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada waktu yang sama,
nilai investasi untuk melaksanakan suatu proyek yang memberikan tingkat
pengembalian yang diharapkan (expected return) setidak-tidaknya sama dan
melebihi r1 adalah I1.
Terdapat dua faktor utama yang memengaruhi tingkat investasi, yaitu tingkat
suku bunga dan tingkat pengembalian yang diharapkan.

Tingkat Suku Bunga

Tingkat suku bunga pinjaman adalah biaya investasi yang paling menentukan.
Semakin tinggi tingkat bunga pinjaman, biaya investasi semakin mahal. Akibatnya,
minat atau permintaan masyarakat untuk berinvestasi akan menurun.

Berdasarkan uraian tersebut, perhatikanlah kurva dibawah ini yang menjelaskan


tingkat pengembalian yang diharapkan hasil investasi.

Tugas Akhir Ekonomi Makro II 18


Kurva diatas menunjukan tingkat suku bunga dapat memengaruhi investasi.
Misalnya ketika suku bunga pinjaman 10% tingkat investasi akan cenderung turun
karena bunga pinjaman lebih tinggi dari hasil investasi yang diharapkan. Namun, ketika
suku bunga pinjaman turun minat investasi akan naik atau bertambah karena tingkat
bunga yang berlaku lebih rendah dari hasil investasi yang diharapkan. Berdasarkan
kurva diatas keseimbangan akan tercapai pada saat tingkat suku bunga 8% dan jumlah
investasi sebesar Rp200 miliar.

2.6 Investasi

Investasi adalah penanaman modal baik oleh orang Indonesia atau perusahaan asing.
Investasi akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pada pertemuan ke-6 ini kita akan
membahas mengenai investasi, lalu akan diperoleh tugas sebagai berikut:

2.6.1 Pengertian

investasi secara sederhana adalah penanaman modal untuk kepentingan


produksi sektor ekonomi. Tetapi ada pengertian investasi menurut para pakar ekonomi
yaitu seperti:

a. Prof Robinson berpendapat bahwa nvestasi merupakan penambahan barang-barang


modal baru (new capital formation)
b. Sadono sukirni berpendapat investasi adalah pengeluaran penanam-penanam modal
untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk
menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam
perekonomian

Tugas Akhir Ekonomi Makro II 19


c. Keynes berpendapat investasi merupakan keputusan investasi diambil dengan
membandingkan Marginal Efficiency of Capital atau MEC dengan tingkat bunga riil.
Marginal Efficiency of Capital adalah keuntungan yang akan diperoleh dengan
ditanamnya modal. Semakin tinggi tingkat bunga, maka semakin menurun investas

2.6.2 Macam-Macam Investasi

Secara umum di dalam pembangunan ekonomi terdapat 4 macam investasi, yaitu :

1) Autonomus investment (Investasi Otonom)


Investasi otonom adalah investasi yang bebas dilakukan tanpa terpengaruh atau
terdorong oleh faktor lainnya. Umumnya jenis investasi ini dilakukan oleh Pemerintah
dengan maksud sebagai landasan pertumbuhan ekonomi berikutnya, misalnya investasi
untuk pembuatan jalan, jembatan dan infrastruktur lainnya
2) Publick investment dan private investment
Public investment adalah investasi atau penanaman modal yang dilakukan oleh
pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dan sifatnya resmi.
Sedangkan private investment adalah investasi yang dilakukan oleh pihak swasta.
Perbedaan antara investasi pemerintah dan investasi swasta adalah bahwa dalam
investasi swasta keuntungan menjadi prioritas utama, sedangkan investasi pemerintah
adalah untuk melayani dan menciptakan kesejahteraan bagi rakyat banyak
3) Domestik investment dan foreign investment
Domestic investment adalah penanaman modal dalam negeri. Yang dimaksud
dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN) berdasarkan Undang-undang No. 6
Tahun 1968 jo.No.12 Tahun 1970 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri adalah
penanaman modal dalam negeri secara langsung yang dilakukan menurut atau
berdasarkan ketentuanketentuan Undang-undang di Indonesia, dalam arti bahwa
pemilik modal secara langsung, menanggung resiko dari penanaman modal tersebut
Pengertian dari modal dalam negeri adalah bagian dari pada kekayaan
masyarakat Indonesia, termasuk hak-hak dan benda-benda, baik yang dimiliki oleh
Negara maupun swasta nasional atau swasta asing yang berdomisilli di Indonesia, yang
disisihkan/disediakan guna menjalankan sesuatu usaha sepanjang modal tersebut tidak
diatur oleh ketentuan-ketentuan pasal 2 Undang-undang no.1 tahun 1967 tentang
penanaman modal asing.
Penanaman modal dalam negeri dapat dilakukan dalam bentuk :

Tugas Akhir Ekonomi Makro II 20


1. Penanaman Modal Dalam Negeri Langsung (Domestic Direct Investment,
DDI), yakni penanaman modal oleh pemiliknya sendiri. 2.
2. Penanaman Modal Dalam Negeri Tidak Langsung ( Domestic Indirect
Investment, DII), yakni melalui pembelian obligasi-obligasi, suratsurat
kertas perbendaharaan negara, emisi-emisi lainnya (sahamsaham) yang
dikeluarkan oleh Perusahaan, serta deposito dan tabungan yang berjangka
sekurang-kurangnya satu tahun.
Sedangkan berdasarkan Undang-undang No. 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal, adalah sebagai berikut : “Penanam Modal Dalam Negeri adalah
kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di Wilayah Negara Republik
Indonesia yang dilakukan oleh penanam dalam negeri dengan menggunakan modal
dalam negeri.”
Berdasarkan definisi yang telah dikemukankan diatas, maka pengertian dari
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada dasarnya sama yaitu suatu kegiatan
menanam modal yang dilakukan oleh pihak dalam negeri untuk melakukan usaha di
wilayah Negara Republik Indonesia.
Sedangkan foreign investment adalah penanaman modal asing. Menurut
Undang-undang PMA No. 1 tahun 1967 menjelaskan bahwa pengertian penanaman
modal hanya meliputi penanaman asing secara langsung yang dilakukan berdasarkan
ketentuan perundang-undangan dan pemilik modal secara langsung menanggung
resiko. Pengertian PMA pada UU no. 1 tahun 1967 adalah sebagai berikut :
a. UU PMA memberikan kemungkinan bagi perusahaan untuk dijalankan
dengan modal asing sepenuhnya (direct investment), joint venture atau joint
enterprise.
b. Direct investment bukan hanya modal namun juga kekuasaan pengambilan
keputusan dilakukan oleh pihak asing dengan persetujuan Pemerintah
Indonesia dan tidak melanggar hukum.
c. Joint venture merupakan kerja sama antara pemilik modal asing dengan
pemilik modal dalam negeri.
d. Joint enterprise merupakan bentuk kerja sama antara perusahaan nasional
dengan perusahaan asing.
Upaya pemerintah untuk meningkatkan persaingan dalam menarik investor
asing ke Indonesia, diberlakukan deregulasi di bidang PMA dengan menetapkan

Tugas Akhir Ekonomi Makro II 21


Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1994. Keluarnya Peraturan Pemerintah ini
bermaksud untuk meliberalisasikan PMA di Indonesia.
Modal asing membantu mengatasi kekurangan tabungan domestik melalui
pemasukan peralatan modal dan bahan mentah. Penggunaan modal asing pada suatu
industri dapat mendorong perusahaan setempat dengan mengurangi biaya pada
industri-industri lain yang dapat mengarah pada perluasan mata rantai industri terkait
lainnya, modal asing membantu mengindustrialisasikan perekonomian. Semuanya
menunjukkan bahwa modal asing cenderung meningkatkan tingkat produktivitas
pendapatan dan pekerjaan nasional yang pada gilirannya mengarah pada upah riil buruh
yang semakin tinggi, menurunnya harga bagi konsumen dan naiknya standar kehidupan
mereka.
Arus modal swasta asing dapat berbentuk, seperti halnya :
1. Investasi asing langsung (foreign direct investment) merupakan investasi
yang dilakukan oleh pihak swasta asing atau perusahaan multinasional yang
diinvestasikan di negara-negara sedang berkembang. Investasi asing
langsung tersebut berwujud kontrol secara penuh atau sebagian oleh
perusahaan asing
2. Investasi portfolio (portfolio investment), yaitu pembelian obligasi atau
saham dalam negeri (host country) oleh orang asing tanpa kontrol
manajerial. Investasi dalam bentuk ini, waktu dan laba telah ditentukan
sebelumnya dan motivasinya berdasarkan atas dasarnya bunga yang
diperoleh
3. Pinjaman dari bank komersial, adalah pinjaman pemerintah dan perusahaan
di negara-negara sedang berkembang dari bank komersial
4. Kredit ekspor merupakan penundaan pembayaran untuk impor. Kredit
ekspor merupakan pembiayaan muka dari barang-barang yang ditawarkan
oleh negara pengekspor dan bank-bank komersial ke negara-negara
pengimpor sebagai salah satu cara promosi penjualan.
4) Gros Investment dan Net Investment
Gross investment adalah total seluruh investasi yang dilakukan pada suatu
waktu, baik itu autonomous maupun induced atau private maupun public. Artinya
seluruh investasi yang dilakukan di sutu negara (daerah) pada atau selama sesuatu
periode waktu tertentu dinamakan gross investment.

Tugas Akhir Ekonomi Makro II 22


Sedangkan net investment adalah selisih antara investasi bruto dengan
penyusutan. Apabila misalnya investasi bruto tahun ini adalah 25 juta sedangkan
penyusutan yang terjadi selama tahun yang lalu adalah sebesar 10 juta maka investasi
nettonya adalah sebesar 15 juta.
Dalam penelitian ini yang dilihat adalah investasi dari dalam negeri dan
investasi dari luar negeri yang terjadi Indonesia dengan objek penelitian berada di
Propinsi Nusa Tenggara Timur

2.6.3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi investasi

a. Ramalan masa akan datang


Apabila diramalkan kondisi ekonomi di masa yang akan datang menggairahkan
dan memiliki prospek yang menguntungkan, maka akan mendorong pertumbuhan
investasi. Pertumbuhan yang tinggi dan tingkat harga yang stabil menjadi pemicu laju
investasi. Semakin baik kondisi perekonomian akan meningkatkan tingkat keuntungan
para pengusaha.
b. Tingkat bunga
Investasi merupakan fungsi dari tingkat suku bunga. Hubungan antara investasi
dengan suku bunga adalah negatif. Bila suku bunga tinggi, maka jumlah investasi
menurun. Begitu pula sebaliknya, jumlah investasi akan semakin banyak pada saat
tingkat suku bunga relative rendah.
c. Perubahan dan perkembangan pendapatan
Sejarah perkembangan ekonomi dunia menunjukkan bahwa akhir ini berbagai
penemuan dan pembaharuan sangat besar peranannya. Kenyataan yang ada
menggambarkan bahwa hubungan antara pendapatan nasional dan investasi
merupakan cenderung untuk mencapai tingkat yang lebih besar apabila pendapatan
nasional semakin besar jumlahnya. Demikian pula sebaliknya, apabila pendapatan
nasional rendah biasanya nilai investasinya juga rendah.
d. Keuntungan dicapai perusahaan
Setiap perusahaan yang sangat berkembang salah satu faktor penting yang dapat
menentukan untuk kegiatan atau pengembangan investasi adalah keuntungan yang
diperolehnya. Apabila perusahaan-perusahaan itu melakukan investasi dengan
menggunakan tabungannya atau modal kas, maka perusahaan yang harus dibayar
untuk jangka waktu berikutnya. Ini berarti di samping mengurangi biaya investasi yang

Tugas Akhir Ekonomi Makro II 23


akan di lakukan secara otomatis akan menambah modal atau keuntungan perusahaan-
perusahaan yang bersangkutan.

2.6.4 Dampak investasi melalui PMA

Kehadiran penanaman modal asing di Negara kita bukan merupakan sesuatu yang
baru bagi Negara dan masyarakat Indonesia. Penanaman modal asing secara langsung
sempat menjadu primadona dalam mitra pembangunan saat Negara kita melaju pada
tingkat percepatan pertumbuhan ekonomi yang tinggi di atas 7 % per tahun. saat belum
krisis perekonomian terjadi. Bersama dengan investasi masyarakat dan PMDN,
penenemen modal secara keseluruhan telah tumbuh rata-rata sekitar 10 % per tahun pada
periode 1991-1996 dengan kontribusi hamper mencapai 30 % terhadap Produk Domestik
Bruto.

1. Persaingan kebijakan investasi yang dilakukan oleh Negara pesaing seperti China,
Vietnam, Thailand dan Malaysia.
2. Masih rendahnya kapasitas hukum, karena berlarutnya RUU Penanaman Modal
3. Kualitas SDM yang rendah dan terbatasnya infrastruktur
4. Biaya ekonomi yang tinggi yang berakibat pada lemahnya insentif investasi
5. Tidak adanya kebijakan yang jelas untuk mendorong pengalihan teknologi dari
PMA.
6. Masih tingginya biaya ekonomi karena tingginya kasus korupsi, keamanan dan
penyalah gunaan wewenang.
7. Meningkatnya nilai tukar rill efek rupiah
8. Belum optimal pemberian insentif dan fasilitas

Tantangan dan kendala di atas lambat laun mulai dapat diatasi oleh Pemerintah pada
beberapa tahun terakhir ini. Pemerintah bertekad dalam program pembangunan yang sedang
berjalan untuk mewujudkan iklim infestasi yang sehat. Restrukturisasi lembaga pemerintahan
segera dilakukan dengan menuntaskan sinkronisasi peraturan antar sector dan antar pusat
daerah. Peningkatan efisieni pelayanan ekspor impor ke pelabuhan, kepabeanan dan
administrasi ekspor dan import telah menjadi prioritas penanganan oleh Instansi Pemerintah
terkait. Pemangkasan prosedur perijinanpun telah dilakukan sekaligus dengan dikeluarkannya
berbagai paket insentif investasi pada tahun 2006 ini.

Tugas Akhir Ekonomi Makro II 24


DAFTAR PUSTAKA

Boediono. (2001). Ekonomi Moneter. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.


Curatman, A. (2010). Teori Ekonomi Makro. Yogyakarta: Swagati Press.
Dombush, R. (1992). Makro Ekonomi. Erlangga.
Sukirno, S. (2011). Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
T, G. ( 2004). Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Yogyakarta: Kanisiun.
Yanuar. (2016). Ekonomi Makro. Retrieved from Suatu Analisis Konteks Indonesia:
https://doi.org/10.17605/OSF.IO/CTMGP

Tugas Akhir Ekonomi Makro II 25

Anda mungkin juga menyukai