Anda di halaman 1dari 13

PENDAPATAN NASIONAL

Dosen pengampu:

Dr. Fitrawaty, SP., M. Si.

Disusun oleh :
Gita Febrianti (7221240007)
Hilkia Natasya Br. Ginting (7223540015)
Novita Hotma Uli Sitanggang (7223240026)
Putri Andini Nasution (7221240006)

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas khadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas ini. Adapun yang menjadi judul tugas ini adalah
”PENDAPATAN NASIONAL”.Tujuan kami menulis makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas “PENGANTAR EKONOMI MAKRO”
Dalam penulisan makalah ini kami sadari belum sempurna, masih banyak
terdapat kekurangan dan kelemahan, baik dari segi penulisan maupun materi. Kritik dan
saran pembaca yang bersifat membangun guna dapat menyempurnakan makalah kami
yang akan datang.
Semoga tugas ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan kepada
pembaca.

Medan, 03 Maret 2023

(penyusun)

DAFTAR ISI
BAB I...........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................................5
1.4 Manfaat Penulisan........................................................................................................6
BAB II..........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..........................................................................................................................6
2.1 Pengertian Pedanpatan Nasional...................................................................................6
2.2 Pengukuran PNB..........................................................................................................7
2.3 Hal- Hal Penting Dalam Pengukuran PNB...................................................................8
2.4 PNB dan Pendapatan Disposable..................................................................................8
2.5 Identitas Makro Ekonomi Dasar.................................................................................11
BAB III......................................................................................................................................12
PENUTUP..................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................12
3.2 Saran...........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seorang manusia membutuhkan materi (uang) untuk memenuhi
kebutuhanhidupnya yang begitu banyak. Materi (uang) sangat berkaitan dengan
pendapatan,dalam hal ini materi (uang) merupakan salah satu bentuk
pendapatan. Lalu apa itu pendapatan? Dalam pengertian umum, pendapatan
adalah hasil pencaharian berupa uang atau materi lainnya yang didapat dari
suatu usaha, yang kemudianakan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Jadi, pendapatan memegang peranan penting dalam kehidupan seorang manusia,
dengan pendapatan yang berupa materi mereka dapat membuat peramalan,
perencanaan, dan pengaplikasian yang lebih baik dalam kehidupannya, terutama
yang berkaitandengan kebutuhan hidupnya.
Pendapatan menjadi aspek yang sangat penting dari setiap bentuk
usaha.Di Negara kita ini, berbagai sektor usaha seperti pertanian, perkebunan,
industri, pariwisata, perbankan dan masih banyak sektor yang lain berlomba-
lombamenghasilkan pendapatan yang tinggi guna menghidupi usaha yang
mereka jalaniagar tetap bisa bertahan. Pendapatan nasional adalah ukuran nilai
output berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam periode
tertentu atau jumlahseluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam
suatu Negara dalam satutahun.. Dengan pendapatan nasional, akan terlihat
tingkat kemakmuran suatu Negara, semakin tinggi pendapatan nasional suatu
Negara maka dapat dikatakansemakin tinggi juga tingkat kesejahteraan
rakyatnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian pendapatan nasional?
2. Apa pengertian pengukuran PNB?
3. Bagaimana cara menghitung PNB?
4. Apa saja hal penting dalam pengukuran PNB?
5. Apa pengertian dari disposable income?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian pendapatan nasional
2. Untuk mengetahui pengertian pengukuran PNB
3. Untuk mengetahui cara menghitung PNB
4. Untuk mengetahui hal penting di pengukuran PNB
5. Untuk mengetahui pengertian dari disposable income

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk menambah wawasan
tentang pendapatan nasional dan bagaimana pengukuran PNB di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pedanpatan Nasional


Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh
masyarakat suatu Negara dalam kurun waktu tertentu yang biasanya satu tahun.
Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari
inggris yang berusahan menaksir pendapatan nasional negaranya pada tahun
1665. Namun pendapat tersebut tidak disepakati oleh ahli ekonomi modern
karena menurut ahli ekonomi modern, alat utama untuk mengukur kegiatan
perekonomian adalah suatu jumlah barang atau jasa yang dihasilkan setiap tahun
oleh suatu negara. Oleh karena itu pengertian pendapatan nasional adalah ukuran
dari nilai total barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam kurun
waktu satu tahun yang dinyatakan dalam satuan uang. Salah satu tolak ukur yang
digunakan untuk menilai kondisi perekonomian suatu negara adalah pendapatan
nasional.
Tujuan dari perhitungan pendapatan nasioal adalah untuk memperoleh
gambaran tentang tingkat ekonomi yang sudah dicapai dalam suatu negara. Data
pendapatan nasional yang sudah dicapai dapat digunakan untuk membuat
perkiraan tentang perekonomian negara di masa yang akan datang.

2.2 Pengukuran PNB


Produk Nasional Bruto atau PNB adalah hasil perhitungan dari
pendapatan nasional dengan dasar metode pengeluaran. PNB adalah bagian
konsep national income, di mana perhitungannya dilakukan dengan pendekatan
pengeluaran yang didapat dari penjumlahan semua pengeluaran masyarakat pada
perekonomian, perusahaan atau investasi, sektor konsumen, pemerintah serta
perdagangan luar negeri.PNB ini memperhitungkan output atau produksi yang
dilakukan oleh seluruh masyarakat sebuah negara, baik itu yang beroperasi di
dalam negeri ataupun luar negeri.

Berikut adalah beberapa cara menghitung PNB


PNB = Pendapatan WNI di dalam negeri + Pendapatan WNI di luar negeri
atau;
PNB = PDB + Pendapatan WNI di luar negeri - Pendapatan WNA di dalam
negeri
atau;
PNB = PDB - Pendapatan Neto atas faktor dari luar
Karena dalam cara menghitung PNB, dibutuhkan nilai dari PDB, berikut adalah
rumus atau cara menghitung PDB:
C + I + G + (X - M)
Keterangan:
C adalah Consumption atau konsumsi pihak rumah tangga.
I adalah Investment atau Investasi.
G adalah Government atau konsumsi pemerintah.
X adalah Ekspor.
M adalah Impor.

2.3 Hal- Hal Penting Dalam Pengukuran PNB


Lantas, mengapa PNB ini penting untuk dihitung? Alasannya karena
PNB bisa digunakan untuk menilai tingkat kesejahteraan masyarakat, termasuk
standar hidup serta pendapatannya di sebuah negara. Apabila ada banyak warga
yang bekerja maupun tak sedikit perusahaan nasional yang aktif beroperasi di
negara lain serta memiliki porsi output atau produksi yang signifikan, PNB bisa
menjadi indikator penting untuk dilihat. Meski begitu, perhitungan dari PNB ini
juga memiliki keterbatasan. Berbeda dengan PDB atau Produk Domestik Bruto,
perubahan pada PNB mungkin tak menjalar sampai ke variabel ekonomi yang
lainnya. Sebagai contoh, output dari perusahaan nasional yang aktif beroperasi
di negara lain mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

2.4 PNB dan Pendapatan Disposable


Disposable income adalah pendapatan pribadi yang dapat digunakan
untuk kebutuhan sehari-hari setelah dikurangi pajak langsung, seperti PKB
(Pajak Kendaraan Bermotor), PPh (Pajak Penghasilan), dan PBB (Pajak Bumi
Bangunan). Besar kecilnya disposable income adalah faktor penting penentu
daya beli, kemampuan menabung, bahkan kesejahteraan hidup. Hal ini karena
semakin besar pendapatan bebas pajak seseorang, semakin banyak pula
kebutuhan dan keinginan yang dapat mereka penuhi.
Disposable income memiliki peran penting dalam perekonomian negara
maupun perorangan. Berikut ini beberapa fungsinya.
a. Tolak Ukur Kebijakan Perusahaan
Sama seperti kita, perusahaan merupakan entitas yang wajib membayar
pajak secara rutin. Apabila tingkat disposable income tinggi, maka bisnis
tersebut dapat membeli lebih banyak peralatan dan bahan baku, menambah
karyawan, dan melakukan ekspansi usaha. Sebaliknya, jika tingkat
disposable income-nya rendah, ditambah lagi terjadi penurunan daya beli,
maka perusahaan akan mengurangi produksinya. Hal ini tentu berimbas pada
nasib para pekerja.

b. Memperhitungkan Mekanisme Pasar


Sebagaimana telah disinggung di atas, disposable income adalah salah satu
penentu daya beli. Jika mereka tidak mampu membeli lebih banyak produk,
maka demand-nya pun berkurang. Imbasnya, perusahaan harus mengurangi
produksi, merampingkan jumlah karyawan, dan sebagainya. Oleh karena itu,
disposable income rata-rata masyarakat juga menjadi pertimbangan penting
dalam pengelolaan perusahaan karena berkaitan dengan kebijakan yang
harus diambil.
c. Mengukur Kesehatan Finansial Pribadi
Finansial sehat ditandai dengan dana yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan, pengeluaran tak terduga, dan tabungan masa depan. Nah, tujuan
menghitung disposable income adalah untuk mengetahui apakah kondisi
keuangan Anda sedang sehat atau tidak. Finansial sehat ditandai dengan
dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan, pengeluaran tak terduga, dan
tabungan masa depan. Nah, tujuan menghitung disposable income adalah
untuk mengetahui apakah kondisi keuangan Anda sedang sehat atau tidak.

Disposable income adalah pendapatan bersih yang dipengaruhi oleh tiga


faktor utama yakni sebagai berikut.
a. Pajak Langsung
Sebagaimana telah disinggung di atas, pajak langsung terdiri atas PPh, PKB,
dan PBB. Karena merupakan pengurang penghasilan, maka jika tarif yang
ditetapkan pemerintah turun, akibatnya disposable income akan meningkat.
Dengan demikian, Anda dapat membeli lebih banyak barang maupun jasa.
b. Total Penghasilan Kotor
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi disposable income adalah jumlah
penghasilan. Semakin tinggi gaji bulanan, maka Anda berpeluang untuk
memperoleh pendapatan bersih lebih banyak. Namun hal ini hanya terjadi
apabila nominal jumlah pajak yang ditanggung tidak meningkat. Pada
sebagian orang, kenaikan penghasilan juga membuat jumlah PPh meningkat.
Dengan demikian, disposable income mereka pun stagnan.
c. Kondisi Ekonomi dan Politik
Faktor yang tak kalah menentukan besar kecilnya disposable income adalah
kondisi ekonomi dan politik. Ketika terjadi resesi, umumnya pemerintah
akan mengurangi tarif pajak. Pada fase ini, penghasilan bersih Anda tentu
bisa lebih tinggi dibanding biasanya. Demikian pula ketika kondisi ekonomi
makmur sehingga meningkatkan pendapatan dan daya beli rumah tangga.
Dampaknya, kondisi perusahaan semakin membaik, harga saham meningkat,
dan masyarakat bisa mendapat capital gain lebih besar.
 Cara Menghitung Disposable Income
Setelah mengetahui pengertian dan fungsinya dalam dunia ekonomi,
sebagian dari Anda mungkin tertarik untuk mempelajari cara
perhitungannya. Nah, berikut ini cara menghitung disposable income dengan
benar.
Rumus disposable income:
Disposable income = Penghasilan Tahunan – (Pajak Langsung + pengurangan
lain)
Penghasilan tahunan merupakan penghasilan kotor yang Anda peroleh
selama 1 tahun. Sedangkan pengurangan lain meliputi iuran wajib seperti BPJS
kesehatan. Adapun contoh cara menghitung disposable income adalah sebagai
berikut.
Anda menerima gaji kotor sebesar Rp96 juta per tahun, dengan penghasilan
bulanan Rp8 juta. Pada bulan ini, terdapat kewajiban pembayaran pajak
kendaraan sebesar Rp2 juta. Selain itu, ada iuran BPJS sebesar Rp150 ribu.
Karena terdapat kewajiban pajak bulanan, maka gunakan penghasilan per bulan
Anda ke dalam perhitungan. Dengan demikian, perhitungan disposable income
adalah sebagai berikut.

Disposable income
= Penghasilan – (Pajak Langsung + pengurangan lain)
= Rp8 juta - (Rp2 juta + Rp150 ribu)
= Rp5.850.000

2.5 Identitas Makro Ekonomi Dasar


Makro-ekonomi meliputi berbagai konsep dan variabel, tetapi selalu ada
tiga topik utama untuk penelitian makro-ekonomi. Teori-teori makro-ekonomi
biasanya terhubung dengan fenomena keluaran, pengangguran dan inflasi.
Diluar teori makro-ekonomi, topik-topik tersebut juga sangatlah penting untuk
semua agen ekonomi termasuk pekerja, konsumen dan produsen.
Keluaran ekonomi makro biasanya diukur dengan Produk Domestik
Bruto (PDB) atau salah satu akun nasional. Ekonom yang tertarik dengan
kenaikan keluaran jangka panjang akan mempelajari pertumbuhan ekonomi.
Kemajuan teknologi, akumulasi mesin dan modal lainnya, serta pendidikan yang
lebih baik dan modal manusia semuanya akan berujung pada keluaran ekonomi
lebih besar di selama berjalannya waktu. Tetapi, keluaran tidak selalu naik
secara konsisten. Siklus bisnis bisa menyebabkan penurunan keluaran jangka
pendek yang disebut resesi. Ekonom mencari kebijakan ekonomi makro yang
bisa mencegah ekonomi anjlok ke jurang resesi dan akhirnya bisa memacu
pertumbuhan jangka panjang dengan lebih cepat.
Jumlah pengangguran di sebuah ekonomi diukur dengan angka
pengangguran, yaitu persentase pekerja-pekerja tanpa pekerjaan yang ada di
dalam angkatan kerja. Angkatan kerja hanya memasukan pekerja yang aktif
mencari kerja. Orang-orang pensiunan, mengejar pendidikan atau yang tidak
mendapat dukungan mencari kerja karena ketiadaan prospek kerja, tidaklah
termasuk di dalam angkatan kerja.
Bank Sentral yang mengatur ketersediaan uang suatu negara, selalu
mencoba menghindari adanya perubahan tingkat harga menggunakan kebijakan
moneter. Dengan menaikan tingkat suku bunga atau menurunkan ketersediaan
uang di dalam sebuah ekonomi akan menurunkan inflasi. Inflasi bisa
mengakibatkan bertambahnya ketidakpastian dan konsekuensi negatif lainnya.
Deflasi bisa menurunkan keluaran ekonomi. Bank sentral akan mengusahakan
stabilnya harga untuk melindungi ekonomi dari akibat negatif atas fluktuasi
harga.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan
jasayang dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh
pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu Negara dalam satutahun.
Manfaat penghitungan pendapatan nasional adalah untuk Mengetahuitentang
struktur perekonomian suatu Negara, dapat membandingkankeadaan
perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi, dapat
membandingkan keadaan perekonomian antar Negara,dapat membantu
merumuskan kebijakan pemerintah.

3.2 Saran
Meningkatnya pendapatan nasional memang suatu prestasi yang baik.
Akan tetapi bukan berarti kesejahteraan dan kemakmuran warga masyarakat
mengikuti begitu saja. Untuk itu pemerintah harus lebih memaksimalkan
pemerataan dalam mendistribusikan pendapatan, agar tidak terjadi gap
(kesenjangan) di dalam tingkat kehidupan masyarakat yang berakibat munculnya
suatu ketegangan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.cermati.com/artikel/amp/produk-nasional-bruto-atau-pnb
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/11/18/disposable-income-adalah
http://nengsri.lec.uinjkt.ac.id/news/samplepost

Anda mungkin juga menyukai