Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Kelompok 3
2022/2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadiran Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekan dalam kehidupan sehari-hari.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Ekonomi Makro
pada semester ganjil tahun akademik 2022/2023 yang diampu oleh Ibu Dewi
Mariam Widiniarsih, S.E,.M.M. di Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Lampung.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ISI
iii
2.8 Pendapatan Nasional.................................................................... 23
2.9 Studi Kasus .................................................................................. 24
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
lebih besar dapat menyediakan perawatan kesehatan yang lebih baik,
menyediakan sistem pendidikan yang lebih baik, dan dapat mengukur
kemampuan negara untuk mendapatkan hal-hal yang menyusun sebuah hidup
yang berarti.
Produk Domestik Bruto (PDB) sendiri dijelaskan oleh Latumaerissa
(2015:18) adalah jumlah nilai seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh
suatu negara dalam periode tertentu atau satu tahun termasuk barang dan jasa
yang diproduksi oleh perusahaan milik penduduk negara tersebut dan oleh
penduduk negara lain yang tinggal di negara bersangkutan. Manfaat
perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB) yang disebutkan oleh Rahardja
dan Manurung (2008:30) adalah bahwa perhitungan Produk Domestik Bruto
(PDB) akan memberikan gambaran mengenai tingkat kemakmuran negara
dengan cara membaginya dengan jumlah penduduk, perhitungan Produk
Domestik Bruto (PDB) maupun PDB per kapita juga dapat digunakan untuk
menganalisis tingkat kesejahteraan sosial suatu masyarakat, dan angka PDB
per kapita dapat mencerminkan tingkat produktivitas suatu negara. Penelitian
dari Pratiwi (2015) dan Ratnasari (2016) mengenai pengaruh inflasi terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB) diperoleh hasil bahwa inflasi berpengaruh
negatif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Menjadi menarik untuk
melihat peringkat Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia jika disandingkan
dengan negara ASEAN lainnya. Terdapat empat negara yang hampir selalu
menempati posisi teratas dengan besaran Produk Domestik Bruto (PDB)
terbesar. Keempat negara tersebut salah satunya adalah Indonesia.
2
6. Bagaimana mengukur tuna karya tingkat pengangguran?
7. Bagaimana pertumbuhan ekonomi?
8. Bagaimana pendapatan nasional?
9. Apa Contoh Studi kasus PDB?
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu. PDB atas dasar
harga berlaku dapat digunakan untuk melihat struktur ekonomi dan
pergeserannya, sedangkan untuk PDB atas harga konstan digunakan untuk
mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun (BPS, 2019).
5
Jumlah nilai produksi barang-barang dan jasa-jasa akhir dihasilkan
selama satu tahun fiskal disebut Produk Domestik Bruto (PDB).
Teknis perhitungan pendapatan nasional dengan metode
produksi ini dengan cara menghitung nilai akhir barang dan
menjumlahkan semua nilai tambah (Value Added) dari semua
sector ekonomi selama satu periode tertentu (per tahun). Berikut
rumusnya :
Y = ( P1 X Q1 ) + ( P2 X Q2 ) + ….. + ( Pn X Qn )
Dimana :
Y = Pendapatan Nasional
P = Harga Barang dan Jasa
Q = Kuantitas
6
P3 = 100.000 Q3 = 100.000
Jawab :
Y = ( P1 X Q1 ) + ( P2 X Q2 ) + ( P3 X Q3 )
Y = 16.750.000.000
Jadi, besarnya pendapatan nasional pada negara ABC ada tahun 2016
adalah senilai Rp. 16.750.000.000.
Metode Pendapatan
Pendapatan nasional menurut metode ini dihitung dengan cara
menjumlahkan keseluruhan yang diterima rumah tangga konsumsi
dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas
faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan. Faktor-
faktor produksi seperti tanah, modal, tenaga dan wiraswasta
(Entrepreneur) yang digunakan diberi balas jasa yang masing-masing
bernama sewa (Rent), bunga (Interest), upah (Wage), dan laba
(Profit). Faktor-faktor produksi tersebut dimiliki oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam masyarakat, maka balas jasanya kembali ke
masyarakat sebagai pendapatan nasional. Berikut rumusnya :
Y=R+W+I+P
Keterangan :
Y = Pendapataan Nasional
R = Sewa
W = Upah
I = Bunga
P = Laba
Contoh Soal Pendekatan Pendapatan
Diketahui data pendapatan sebagai berikut (dalam Milyar Rupiah):
7
Sewa Tanah = Rp. 60.000,00
Upah = Rp. 350.000,00
Bunga Modal = Rp. 50.000,00
Laba Usaha = Rp. 30.000,00
Hitunglah pendapatan nasional menurut pendekatan pendapatan !
Jawab :
Y=R+W+I+P
Y = Rp. 60.000,00 + Rp. 350.000,00 + Rp. 50.000,00 + Rp. 30.000,00
Y = Rp. 490.000,00
Metode Pengeluaran
Perhitungan pendapatan nasional dengan cara ini yaitu dengan
menjumlahkan seluruh pengeluaran dari lapisan masyarakat.
Pendapatan yang diterima dari semua lapisan masyarakat akan
dibelanjakan pada berbagai barang dan jasa atau di tabung.
Pengeluaran dalam metode ini dibagi ke dalam 4, yaitu :
a) Konsumsi Rumah Tangga/Household Consumption ( C )
b) Konsumsi Pemerintah/Government Consumption ( G )
c) Pengeluaran Investasi/Invesment Expenditure ( I )
d) Ekspor Neto/Net Export ( X-M )
Y = C + G + I + ( X-M )
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
8
G = Konsumsi Pemerintah
I = Investasi
X = Eksport
M = Import
Jawab :
Y = C+I+G+(X–M)
Y = Rp. 750.000.000
9
Adapun komponen dari produk domestik bruto berdasarkan
pengeluaran antara lain :
Konsumsi Rumah Tangga ( Household Consumption )
Pengeluaran sektor rumah tangga dipakai untuk konsumsi
akhir, baik barang dan jasa yang habis pakai dalam tempo setahun
atau kurang dari setahun (Durable Goods) maupun barang yang
dapat dipakai lebih dari setahun/barang tahan lama (Non-Durable
Goods).
10
Ekspor Neto (Net Export)
Ekspor neto atau ekspor bersih adalah selisih antara nilai
ekspor dengan impor. Ekspor neto yang positif menunjukkan
bahwa ekspor lebih besar dari pada impor. Begitu juga sebaliknya.
11
Kegiatan investasi berupa pengeluaran untuk belanja barang modal.
Contohnya, membeli rumah, pembuatan program baru, pembangunan
pabrik, Gedung baru, dan lainnya.
d) Ekspor Bersih
Ekspor bersih menjadi faktor yang mempengaruhi PDB di suatu
negara. Nilai ekspor bersih diperoleh dari selisih antara nilai ekspor
yang diperoleh dikurangi total inflasi.
12
memperbarui kebijakan yang sudah ada sebelumnya. Alhasil, kondisi
perekonomian negara menjadi lebih baik di waktu mendatang.
Mengetahui Struktur Ekonomi Di Suatu Negara
Upaya meningkatkan pertumbuhan di suatu negara tidak selalu
berjalan mulus, namun dengan PDB negara mampu mengukur dan
menganalisa faktor apa saja yang perlu diperbaiki maupun ditingkatkan.
Dengan demikian, struktur ekonomi pun akan mengambil perusahaan
dalam rangka mewujudkan perbaikan dan peningkatan tersebut.
13
4. Memilih tahun dasa dan indeksnya sebagai pembanding di kedua
tahun tersebut;B
5. Menghitung laju inflasi sebagai perubahan persentase indeks harga
sebelumnya.
14
metode ini terletak pada kesederhanaannya dalam menghitung
indeks harga. Berikut adalah rumus dari indeks harga agregatif tidak
tertimbang:
Keterangan :
IA = Indeks harga agregatif tidak ditimbang
Pn = harga yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Rumus :
IA = (ΣPn/ΣPo) x 100%
Contoh Soal:
15
2) Indeks Harga Agregatif Tertimbang
Penghitungan indeks harga agregatif tertimbang berbeda dengan
metode sebelumnya. Agregatif tertimbang merujuk pada perubahan
jumlah barang dan harganya.
Keterangan:
IL = Angka Indeks Laspeyres
Pn= Harga pada tahun berjalan atau yang dihitung indeksnya
Po= Harga pada tahun dasar
Qo= Kuantitas atau jumlah barang pada tahun dasar
Σ= jumlah keseluruhan
Contohnya:
Diketahui, jumlah keseluruhan harga barang pada 2021 setelah
dikalikan dengan jumlah barang pada tahun dasar yakni 2020 adalah
Rp210.000. Sementara harga dasar dikali jumlah barang pada tahun
2020 yakni Rp200.000.
16
barang pada tahun yang diukur (Qn) sebagai faktor penimbangnya. IP
dihitung dengan rumus:
Keterangan:
IP = Angka Indeks Paasche
Pn = Harga tahun berjalan yang dihitung angka indeksnya
Po = Harga pada tahun dasar
Qn= Kuantitas tahun berjalan atau dihitung angka indeksnya
17
berinvestasi.sedangkan tingginya tingkat pengangguran akan diterjemahkan
sebagai kemunduran kesehatan perekonomian Negara.
Timbulnya pengangguran disebabkan oleh ketidakseimbangan antara
permintaan dengan penawaran tenaga kerja.Laju pertumbuhan permintaan
tenaga kerja lebih lambat dari pada laju penawaranya.Dengan kata
lain,pertumbuhan tenaga kerja lebih cepat dibanding pertumbuhan lapangan
kerja.
Tingkat pengangguran menunjukan persentase individu-individu yang
ingin berkerja namun tidak memiliki pekerjaan.Tingkat pengangguran
dihitung berdasarkan rasio antara jumlah penganggur dengan angkatan kerja
.Seseorang dianggap menganggur jika tidak bekerja namun menunggu untuk
mendapatkan pekerjaan.
Tingkat pengangguran =
Pada suatu Negara diketahui bahwa jumlah penduduk yang berusia kerja
adalah 15.030.071 orang.dari jumlah usia kerja tersebut,hanya sebanyak
10.445.765 orang yang tergolong sebagai angkatan kerja.sedangkan jumlah
pekerja dalam Negara tersebut adalah 9.543.222 orang.hitunglah tingkat
pengangguran Negara tersebut
Keterangan :
UK = Usia kerja
AK = Angkatan Kerja
P = Jumlah Pekerja
Diketahui:
UK = 15.030.071
18
AK =10.445.765
P = 9.543.222
Jawab:
PGR =AK – P
TPGR =
TPGR = = 8,64 %
19
Pertumbuhan ekonomi juga merupakan peningkatan jumlah
produksi barang dan jasa pada periode tertentu. Hasil produksi barang
dan jasa ini tergambar melalui nilai pendapatan nasional suatu
negara. Pertumbuhan ekonomi ditandai dengan bertambahnya
produksi barang dan jasa, bertambahnya output per kapita, dan
perubahan pada struktur ekonomi.
3. Kemajuan Teknologi
20
anggaran yang seharusnya untuk pekerja dapat digunakan untuk
keperluan lain.
4. Tingkat Inflasi
21
rendah dapat mendorong investasi perusahaan karena biaya pinjaman
lebih terjangkau. Investasi yang kuat dapat meningkatkan produksi dan
menciptakan lapangan kerja, mendukung pertumbuhan ekonomi.
Dimana,
= PDB tahun t
22
2.8 Pendapatan Nasional Untuk Menghitung Tingkat Pertumbuhan
23
2. Menghitung Pertumbuhan Ekonomi dengan GNP
Latar Belakang:
24
Negara XYZ adalah ekonomi berkembang yang ingin memahami
pertumbuhan ekonomi mereka selama lima tahun terakhir.
Diketahui;
Tahun 1: PDB Negara XYZ adalah $100 miliar.
Tahun 2: PDB meningkat menjadi $110 miliar.
Tahun 3: PDB mencapai $115 miliar.
Tahun 4: PDB naik menjadi $120 miliar.
Tahun 5: PDB mencapai $125 miliar.
Untuk mengetahui pertumbuhan PDB selama periode lima tahun tersebut
dapat dihitung dengan rumus berikut:
25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
26
b. Pengeluaran pemerintah
c. Kegiatan investasi
d. Ekspor bersih
Produk Domestik Bruto memberikan sejumlah manfaat dalam
mengetahui kondisi perekonomian di suatu negara. Berikut ini 4 manfaat
PDB secara umum, yaitu :
a. Sebagai Indikator Pertumbuhan Ekonomi
b. Alat untuk membandingkan kemajuan ekonomi antar negara
c. Alat untuk membuat kebijakan
d. Mengetahui struktur ekonomi suatu Negara
3.2 Saran
27
ini dimasa mendatang, semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua
dan menambah wawasan kita.
28
DAFTAR PUSTAKA
AA Yoshanda.”Pendapatan nasional”.
https://core.ac.uk/download/pdf/322959360.pdf Diakses pada 13 Oktober
2023 pukul 20:19
Sadono Sukirno, Makro Ekonomi: Teori Pengantar (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2015), 34
Sadono Sukirno, Makro Ekonomi: Teori Pengantar ( Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada, 2015), 36
29
Zaini Ibrahim, Pengantar Ekonomi Makro (Serang: Kopsyah Baraka, 2013), 16-
18.
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi
(Yogyakarta: Ekonisia, 2007), 66.
Rizal Yaya, dkk., Akuntansi Perbankan Syariah (Jakarta: Salemba Empat, 2014),
52.
Ascarya, Akad Dan Produk Bank Syariah (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), 43.
Kementrian Agama RI, Al-qur’an dan Terjemah New Cordova (Bandung: syima,
2012), 87.
Ahmad Ifham, Ini Lho Bank Syariah: Memahami Bank Syariah Dengan Mudah
(Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2015), 65-66.
Larasati , Irene Sarah dan Sulasmiyati, Sri, Pengaruh Inflasi, Ekspor, dan Tenaga
Kerja Terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) (Studi Pada Indonesia,
Malaysia, Singapura, dan Thailand), Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB)|Vol. 63 No. 1 Oktober 2018
(administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id)
30
31