Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH

"NILAI AKTIVITAS PRODUK DOMESTIK BRUTO "


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teori
Ekonomi Makro

Dosen Pengampu :

Dewi Mariam Widiniarsih, S.E., M.M.

Disusun oleh :

Kelompok 3

1. Anggun Natasya Veronika : 2022306301055


2. Ashabi Witjaksono : 2022306301063
3. Ade Nadila Sulistiowaty : 2022306301058
4. Jhannu Istikomah : 2022306301060

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU

2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadiran Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekan dalam kehidupan sehari-hari.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Ekonomi Makro
pada semester ganjil tahun akademik 2022/2023 yang diampu oleh Ibu Dewi
Mariam Widiniarsih, S.E,.M.M. di Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Lampung.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pringsewu,12 Oktober 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................ I

Kata Pengantar ......................................................................................... II

Daftar Isi ....................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 2
1.3 Tujuan dan manfaat ...................................................................... 3

BAB II ISI

2.1 Pengertian Produk Domestik Bruto .............................................. 4


2.2 Metode dan Komponen Produk Domestik Bruto ......................... 5
2.2.1 Metode Perhitungan Produk Domestik Bruto ( PDB )......... 5
2.2.2 Komponen Perhitungan Produk Domestik Bruto ................ 9
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Bruto .............. 11
2.4 Manfaat Dari Produk Domestik Bruto........................................ 12
2.5 Biaya hidup indeks harga konsumen ........................................... 13
2.5.1 Pengertian hidup indeks harga konsumen .......................... 13
2.5.2 Metode perhitungan indeks harga konsumen .................... 14
2.6 Mengukur tingkat pengangguran ................................................. 17
2.7 pertumbuhan ekonomi ................................................................. 19
2.7.1 Pengertiaan pertumbuhan ekonomi ................................... 19
2.7.2 Faktor-faktor pertumbuhan ekonomi ................................. 19
2.7.3 Cara menghitung pertumbuhan ekonomi ........................... 21

iii
2.8 Pendapatan Nasional.................................................................... 23
2.9 Studi Kasus .................................................................................. 24

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................. 27


3.2 Saran ............................................................................................ 27

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 29

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ekonomi merupakan hal yang penting dalam kehidupan masyarakat


sekarang ini, maka tidak heran jika pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu
indikator penting dalam kesuksesan negara. Hal ini selaras dengan apa yang
disampaikan oleh Sukirno (2011: 49), bahwa dengan mengamati tingkat
pertumbuhan ekonomi yang tercapai dari tahun ke tahun dapatlah dinilai
prestasi dan kesuksesan negara tersebut dalam mengendalikan kegiatan
ekonominya dalam jangka pendek dan usaha mengembangkan
perekonomiannya dalam jangka panjang.
Hal yang penting dalam mengembangkan perekonomian adalah melihat
dengan mengukur tingkat inflasi pada sebuah negara. Sukirno (2011 :9) dalam
bukunya menuliskan bahwa inflasi merupakan salah satu permasalahan utama
dalam perekonomian. Salah satu akibat dari inflasi adalah keterlambatan
pertumbuhan ekonomi (Sukirno, 2011;15). Inflasi jika tidak ditangani dengan
benar maka akan berpengaruh pada kemampuan ekonomi negara tersebut
yang kemudian akan mempengaruhi pertumbuhan perekonomian dan
kesejahteraan masyarakatnya.
Menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi sendiri dapat dihitung
menggunakan pendapatan nasional (Sukirno, 2011:49). Tingkat pertumbuhan
ekonomi secara langsung dihitung dari data pendapatan nasional riil yang
tersedia. Nainggolan dkk (2005:79), menyebutkan bahwa pertumbuhan
ekonomi berkaitan dengan output per kapita yang memperhatikan dua hal,
yaitu output total (Produk Domestik Bruto dan jumlah penduduk), karena
output per kapita adalah output total dibagi dengan jumlah penduduk.
Mankiw (2006:19) menjelaskan perlunya peduli dengan Produk Domestik
Bruto (PDB), yaitu karena negara dengan Produk Domestik Bruto (PDB)

1
lebih besar dapat menyediakan perawatan kesehatan yang lebih baik,
menyediakan sistem pendidikan yang lebih baik, dan dapat mengukur
kemampuan negara untuk mendapatkan hal-hal yang menyusun sebuah hidup
yang berarti.
Produk Domestik Bruto (PDB) sendiri dijelaskan oleh Latumaerissa
(2015:18) adalah jumlah nilai seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh
suatu negara dalam periode tertentu atau satu tahun termasuk barang dan jasa
yang diproduksi oleh perusahaan milik penduduk negara tersebut dan oleh
penduduk negara lain yang tinggal di negara bersangkutan. Manfaat
perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB) yang disebutkan oleh Rahardja
dan Manurung (2008:30) adalah bahwa perhitungan Produk Domestik Bruto
(PDB) akan memberikan gambaran mengenai tingkat kemakmuran negara
dengan cara membaginya dengan jumlah penduduk, perhitungan Produk
Domestik Bruto (PDB) maupun PDB per kapita juga dapat digunakan untuk
menganalisis tingkat kesejahteraan sosial suatu masyarakat, dan angka PDB
per kapita dapat mencerminkan tingkat produktivitas suatu negara. Penelitian
dari Pratiwi (2015) dan Ratnasari (2016) mengenai pengaruh inflasi terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB) diperoleh hasil bahwa inflasi berpengaruh
negatif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Menjadi menarik untuk
melihat peringkat Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia jika disandingkan
dengan negara ASEAN lainnya. Terdapat empat negara yang hampir selalu
menempati posisi teratas dengan besaran Produk Domestik Bruto (PDB)
terbesar. Keempat negara tersebut salah satunya adalah Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Dari Produk Domestik Bruto?


2. Apa Saja Metode dan Komponen Penghitungan Produk Domestik Bruto?
3. Apa Saja Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Bruto?
4. Apa Saja Manfaat Dari Produk Domestik Bruto?
5. Bagaimana Biaya Hidup Indeks Harga Konsumen?

2
6. Bagaimana mengukur tuna karya tingkat pengangguran?
7. Bagaimana pertumbuhan ekonomi?
8. Bagaimana pendapatan nasional?
9. Apa Contoh Studi kasus PDB?

1.3 Manfaat dan Tujuan

1. Untuk Mengetahui Apa Pengertian Dari Produk Domestik Bruto.


2. Untuk Mengetahui Apa Saja Metode dan Komponen Penghitungan Produk
Domestik Bruto.
3. Untuk Mengetahui Apa Saja Faktor Yang Mempengaruhi Produk
Domestik Bruto.
4. Untuk Mengetahui apa saja manfaat dari produk domestik bruto.
5. Untuk mengetahui biaya hidup indeks harga konsumen
6. Untuk mengetahui bagaimana mengukur tingkat pengangguran
7. Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi
8. Untuk mengetahui apa itu pendapatan nasional
9. Untuk Mengetahui Studi kasus Produk Domestik Bruto

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Produk Domestik Bruto ( PDB )

Produk Domestik Bruto (PDB) adalah total produksi (Output) yang


dihasilkan oleh pemerintah. PDB merupakan nilai barang dan jasa yang
diproduksikan di dalam suatu negara pada suatu periode tertentu. Produk
Domestik Bruto merupakan konsep dalam perhitungan pendapatan Nasional.
Dalam analisis makro ekonomi selalu digunakan istilah “Pendapatan
Nasional” atau “National Income” dan biasanya istilah itu dimaksudkan untuk
menyatakan nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara. Dengan
demikian dalam konsep tersebut istilah pendapatan nasional adalah mewakili
arti Produk Domestik Bruto (PDB) atau Produk Nasional Bruto (PNB).
Dalam duni a perekonomian, baik itu di negara berkembang maupun
negara maju, produksi barang dan jasa tidak hanya berasal dari negara
tersebut, tetapi juga berasal dari negara lain. Adanya perusahaan multinasional
yang beroperasi di beberapa negara akan membantu menaikan nilai barang dan
jasa yang dihasilkan oleh negara tersebut. Operasi tersebut merupakan bagian
penting dari kegiatan ekonomi suatu negara. Nilai produksi yang
disumbangkan perlu dihitung dalam pendapatan nasional yang berupa PDB.
Sehingga PDB dapat diartikan sebagai nilai barang dan jasa suatu negara yang
diproduksi milik warga negara tersebut dan negara asing pada negara tersebut
(Sukirno, 2002).
PDB digunakan sebagai indikator untuk mengetahui kondisi
perekonomian suatu negara dalam suatu periode tertentu baik itu atas dasar
harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDB atas dasar berlaku
menjelaskan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung berdasarkan harga
yang berlaku setiap tahunnya, sedangkan PDB atas dasar harga konstan
menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung

4
menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu. PDB atas dasar
harga berlaku dapat digunakan untuk melihat struktur ekonomi dan
pergeserannya, sedangkan untuk PDB atas harga konstan digunakan untuk
mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun (BPS, 2019).

Tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) digunakan


sebagai indikator untuk mentukan pertumbuhan ekonomi. Perekonomian
dikatakan tumbuh yaitu ketika pendapatan riil masyarakat pada tahun tertentu
lebih besar daripada pendapatan riil masyarakat tahun sebelumnya. Jadi,
dapat pula dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan
kegiatan perekonomian suatu negara yang diukur menggunakan Produk
Domestik Bruto ( PDB ).

2.2 Metode dan Komponen Perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB)

2.2.1 Metode Perhitungan Produk Domestik Bruto ( PDB )


Salah satu dari kegunaan penting dari pendapatan nasional
adalah untuk mengetahui tingkat output atau PDB suatu negara dari
tahun ke tahun. Berdasarkan teori ekonomi terdapat tiga metode untuk
menghitung angka pendapatan nasional (PDB) yaitu sebagai berikut
(Arsyad, 1999):
 Metode produksi
Pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan
nilai produksi dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh setiap sektor
produktif dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Sektor-
sektor produktif dibagi menjadi 11 sektor yaitu pertanian, industri
pengolahan pertambangan dan galian, listrik, air dan gas,
bangunan, pengangkutan dan komunikasi, perdagangan, bank dan
lembaga keuangan, sewa rumah, pertanahan, dan jasa-jasa lainnya.

5
Jumlah nilai produksi barang-barang dan jasa-jasa akhir dihasilkan
selama satu tahun fiskal disebut Produk Domestik Bruto (PDB).
Teknis perhitungan pendapatan nasional dengan metode
produksi ini dengan cara menghitung nilai akhir barang dan
menjumlahkan semua nilai tambah (Value Added) dari semua
sector ekonomi selama satu periode tertentu (per tahun). Berikut
rumusnya :

Y = ( P1 X Q1 ) + ( P2 X Q2 ) + ….. + ( Pn X Qn )

Dimana :
Y = Pendapatan Nasional
P = Harga Barang dan Jasa
Q = Kuantitas

Contoh Soal Pendekatan Produksi


Diketahui data harga barang dan jumlah yang diproduksi pada
negara ABC pada tahun 2016 adalah sebagai berikut :

Nama Barang Harga Barang (Rp) Jumlah Barang

Kain Batik Rp. 250.000 Rp. 20.000

Sepatu Rp. 350.000 Rp. 5.000

Beras Rp. 100.000 Rp. 100.000

Berapakah besar pendapatan nasional berdasarkan pendekatan


produksi?
Diketahui :
P1 = 250.000 Q1 = 20.000
P2 = 350.000 Q2 = 5.000

6
P3 = 100.000 Q3 = 100.000

Jawab :

Y = ( P1 X Q1 ) + ( P2 X Q2 ) + ( P3 X Q3 )

Y = ( 250.000 X 20.000 ) + ( 350.000 X 5.000 ) + ( 100.000 X 100.000 )

Y = 16.750.000.000

Jadi, besarnya pendapatan nasional pada negara ABC ada tahun 2016
adalah senilai Rp. 16.750.000.000.

 Metode Pendapatan
Pendapatan nasional menurut metode ini dihitung dengan cara
menjumlahkan keseluruhan yang diterima rumah tangga konsumsi
dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas
faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan. Faktor-
faktor produksi seperti tanah, modal, tenaga dan wiraswasta
(Entrepreneur) yang digunakan diberi balas jasa yang masing-masing
bernama sewa (Rent), bunga (Interest), upah (Wage), dan laba
(Profit). Faktor-faktor produksi tersebut dimiliki oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam masyarakat, maka balas jasanya kembali ke
masyarakat sebagai pendapatan nasional. Berikut rumusnya :

Y=R+W+I+P

Keterangan :
Y = Pendapataan Nasional
R = Sewa
W = Upah
I = Bunga
P = Laba
Contoh Soal Pendekatan Pendapatan
Diketahui data pendapatan sebagai berikut (dalam Milyar Rupiah):

7
Sewa Tanah = Rp. 60.000,00
Upah = Rp. 350.000,00
Bunga Modal = Rp. 50.000,00
Laba Usaha = Rp. 30.000,00
Hitunglah pendapatan nasional menurut pendekatan pendapatan !

Jawab :
Y=R+W+I+P
Y = Rp. 60.000,00 + Rp. 350.000,00 + Rp. 50.000,00 + Rp. 30.000,00
Y = Rp. 490.000,00

 Metode Pengeluaran
Perhitungan pendapatan nasional dengan cara ini yaitu dengan
menjumlahkan seluruh pengeluaran dari lapisan masyarakat.
Pendapatan yang diterima dari semua lapisan masyarakat akan
dibelanjakan pada berbagai barang dan jasa atau di tabung.
Pengeluaran dalam metode ini dibagi ke dalam 4, yaitu :
a) Konsumsi Rumah Tangga/Household Consumption ( C )
b) Konsumsi Pemerintah/Government Consumption ( G )
c) Pengeluaran Investasi/Invesment Expenditure ( I )
d) Ekspor Neto/Net Export ( X-M )

Metode perhitungan PDB berdasarkan pengeluaran adalah nilai


total dari lima jenis pengeluaran tersebut :

Y = C + G + I + ( X-M )

Keterangan :

Y = Pendapatan Nasional

C = Konsumsi Rumah Tangga

8
G = Konsumsi Pemerintah

I = Investasi

X = Eksport

M = Import

Berdasarkan informasi yang diberikan pada soal diperoleh data


berikut:

Pengeluaran Konsumsi = Rp. 250.000.000

Investasi Pengusaha = Rp. 100.000.000

Ekspor = Rp. 170.000.000

Impor = Rp. 70.000.000

Pengeluaran Pemerintah = Rp. 300.000.000

Hitunglah pendapatan nasional menurut pendekatan pengeluaran !

Jawab :

Y = C+I+G+(X–M)

Y = Rp. 250.000.000 + Rp. 100.000.000 + Rp. 300.000.000 + ( Rp.


170.000.000 - Rp. 70.000.000 )

Y = Rp. 750.000.000

Jadi, berdasarkan hasil dari perhitungan pendapatan nasional


dengan metode pendekatan pengeluaran adalah sebesar Rp.
750.000.000.

2.2.2 Komponen Perhitungan Produk Domestik Bruto

9
Adapun komponen dari produk domestik bruto berdasarkan
pengeluaran antara lain :
 Konsumsi Rumah Tangga ( Household Consumption )
Pengeluaran sektor rumah tangga dipakai untuk konsumsi
akhir, baik barang dan jasa yang habis pakai dalam tempo setahun
atau kurang dari setahun (Durable Goods) maupun barang yang
dapat dipakai lebih dari setahun/barang tahan lama (Non-Durable
Goods).

 Konsumsi Pemerintah ( Government Consumption )


Konsumsi pemerintah adalah pengeluaran-pengeluaran
pemerintah yang digunakan untuk membeli barang dan jasa akhir
(Government Expenditure). Sedangkan pengeluaran untuk
tunjangan sosial tidak masuk dalam perhitungan pemerintah. Itulah
sebabnya dalam data statistik PDB, pengeluaran konsumsi
pemerintah nilainya lebih kecil daripada pengeluaran yang tertera
dalam anggaran pemerintah (sisi pengeluaran anggaran negara).

 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto ( PMTDB )


Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto merupakan
pengeluaran sektor dunia usaha. Pengeluaran ini dilakukan untuk
memelihara dan memperbaiki kemampuan meningkatkan nilai
tambah. Yang termasuk dalam PMTDB adalah perubahan stok,
baik berupa barang jadi maupun barang setengah jadi. Untuk
mengetahui berapa potensi produksi, akan lebih akurat apabila
yang dihitung adalah investasi neto (Net Invesment), yaitu investasi
bruto dikurangi penyusutan. Penghitungan PMTDB ini
menunjukkan bahwa pendekatan pengeluaran lebih
mempertimbangkan barang-barang modal yang baru (Newly
Capital Goods). Barang-barang modal tersebut merupakan output
baru, karena itu harus dimasukkan dalam penghitungan PDB.

10
 Ekspor Neto (Net Export)
Ekspor neto atau ekspor bersih adalah selisih antara nilai
ekspor dengan impor. Ekspor neto yang positif menunjukkan
bahwa ekspor lebih besar dari pada impor. Begitu juga sebaliknya.

2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Bruto

Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi produk domestik bruto,


yaitu :
a) Konsumsi Pribadi
Digunakan untuk menghitung besaran konsumsi pribadi atau rumah
tangga untuk beberapa jenis barang, diantaranya :
 Durable Goods
Artinya barang yang tidak mudah rusak. Umumnya dapat digunakan
dalam jangka waktu yang Panjang, seperti lebih dari 3 tahun.
Contohnya, alat elektronik, mesin, kendaraan, kecuali rumah baru.
 Non-Durable Goods
Artinya barang yang nilainya habis setelah dikonsumsi. Contohnya,
makanan dan minuman.
 Service
Artinya konsumsi jasa yang dimanfaatkan. Contohnya, penggunaan
jasa dokter, guru, mekanik, pilot, dan jasa pelayanan public lainnya.
b) Pengeluaran Pemerintah
Pengeluaran pemerintah disebut juga Government Spending,yaitu
komponen biaya untuk menghitung pengeluaran pemerintah secara
keseluruhan. Contohnya, pembangunan sarana dan prasarana umum,
pembayaran gaji PNS/ASN, membeli peralatan militer, dan lainnya.
c) Kegiatan Investasi

11
Kegiatan investasi berupa pengeluaran untuk belanja barang modal.
Contohnya, membeli rumah, pembuatan program baru, pembangunan
pabrik, Gedung baru, dan lainnya.
d) Ekspor Bersih
Ekspor bersih menjadi faktor yang mempengaruhi PDB di suatu
negara. Nilai ekspor bersih diperoleh dari selisih antara nilai ekspor
yang diperoleh dikurangi total inflasi.

2.4 Manfaat Produk Domestik Bruto

Produk Domestik Bruto memberikan sejumlah manfaat dalam


mengetahui kondisi perekonomian di suatu negara. Berikut ini 4 manfaat
PDB secara umum, yaitu :

 Sebagai Indikator Pertumbuhan Ekonomi


Negara mampu memperoleh informasi sebenarnya tentang
kondisi negara melalui perhitungan PDB. Dari sinilah negara dapat
menyimpulkan tingkat pertumbuhan negara. Di sisi lain, negara menjadi
mampu menganalisis faktor apa saja yang dapat ditingkatkan untuk
mendobrak pertumbuhan ekonomi negara.
 Alat Untuk Membandingkan Kemajuan Ekonomi Antar Negara
Setiap negara memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan adanya
alat ukur perekonomian seperti PDB, maka negara mampu
memaksimalkan kelebihan dan mengatasi kekurangan tersebut.
Perhitungan PDB dapat dijadikan indikator untuk menentukan negara
mana yang unggul dan kurang unggul.
 Alat Untuk Membuat Kebijakan
Kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah di suatu negara
tidak lepas dari hasil perhitungan PDB nya melalui data-data yang
diperoleh, pemerintah dimudahkan untuk membuat kebijakan baru atau

12
memperbarui kebijakan yang sudah ada sebelumnya. Alhasil, kondisi
perekonomian negara menjadi lebih baik di waktu mendatang.
 Mengetahui Struktur Ekonomi Di Suatu Negara
Upaya meningkatkan pertumbuhan di suatu negara tidak selalu
berjalan mulus, namun dengan PDB negara mampu mengukur dan
menganalisa faktor apa saja yang perlu diperbaiki maupun ditingkatkan.
Dengan demikian, struktur ekonomi pun akan mengambil perusahaan
dalam rangka mewujudkan perbaikan dan peningkatan tersebut.

2.5 Biaya Hidup Indeks Harga Konsumen

2.5.1 Pengertian Indeks Harga Konsumen

Indeks harga konsumen adalah indeks harga yang mengukur harga


rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga.
Indeks harga konsumen sering digunakan untuk mengukur tingkat
inflasi suatu negara dan juga sebagai pertimbangan untuk penyesuaian
gaji, upah, uang pensiun, dan kontrak lainnya.
Perubahan yang terjadi pada IHK, bisa naik ataupun turun, dapat
menentukan konsumen dalam mengalokasikan pendapatannya. Hal itu
juga bisa dipengaruhi oleh laju inflasi yang terjadi, beserta kebijakan
yang dihasilkannya (kebijakan moneter, fiskal, dan penawaran) dalam
konsep ekonomi makro. Adapun cara yang bisa lakukan untuk
mengetahui dan menghitung IHK (Indeks Harga Konsumen) dalam
mengukur biaya hidup, antara lain:
1. Menentukan isi keranjang untuk menentukan kebutuhan prioritas
dalam harga;
2. Menemukan harga barang atau jasa yang tepat pada setiap waktunya;
3. Menghitung harga isi dari keseluruhan keranjang;

13
4. Memilih tahun dasa dan indeksnya sebagai pembanding di kedua
tahun tersebut;B
5. Menghitung laju inflasi sebagai perubahan persentase indeks harga
sebelumnya.

Setelah mengetahui konsep dari biaya hidup melalui IHK sebagai


salah satu indikator dari cabang ilmu ekonomi makro, maka konsumen
dapat merasakan manfaatnya. Hal itu dapat dibuktikan dari tujuan yang
diharapkan dari kebijakan ekonomi makro ini, sebagai berikut:
1. Menciptakan pertumbuhan ekonomi, konsumen dapat lebih bijak
dalam mengetahui perbedaan harga sehingga berdampak pada
kebutuhan jangka panjang;
2. Meningkatkan pendapatan nasional, semakin tingginya kesadaran
masyarakat maka hal itu dapat membantu memberikan
keseimbangan pada permintaan barang;
3. Mengendalikan inflasi, tujuan dari ekonomi makro sendiri berfungsi
untuk mengendalikan inflasi melalui kebijakan-kebijakannya;
4. Meningkatkan kesempatan kerja, hal ini dapat mendorong
masyarakat untuk lebih produktif dan meningkatkan peluang dalam
berkarier.

2.5.2 Metode perhitungan indeks harga konsumen


Metode ini dibagi menjadi 2 yaitu :

1) Metode Perhitungan Tidak Tertimbang (sederhana)


Pada metode ini, semua harga pada tahun tertentu merupakan
presentasi dari seluruh harga komoditas dalam satu tahun.Dengan
menggunakan metode agregatif sederhana kamu dapat
membandingkan perubahan harga rata-rata pada tahun tertentu
terhadap harga pada tahun sebelumnya.Saat menghitungnya, harga
pada tahun sebelumnya dijadikan sebagai tahun dasar. Keunggulan

14
metode ini terletak pada kesederhanaannya dalam menghitung
indeks harga. Berikut adalah rumus dari indeks harga agregatif tidak
tertimbang:

Keterangan :
IA = Indeks harga agregatif tidak ditimbang
Pn = harga yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Rumus :

IA = (ΣPn/ΣPo) x 100%

Contoh Soal:

Jenis Barang Harga Tahun Harga Tahun 2012


2010 (Po) (Pn)

Tas Rp.150.000 Rp.200.000

Sepatu Rp. 200.000 Rp.250.000

Pakaian Rp. 100.000 Rp.150.000

Berapa besar indeks harga konsumen tahun 2012 dengan


perhitungan metode sederhana jika tahun dasar adalah 2010?
Jawab:
IA = (ΣPn/ΣPo) x 100%
IA = (Σ2012/Σ2010) X 100%
IA=600.000/450.000 X 100%
=133,33%

Jadi besar indeks harga konsumen pada tahun 2010-2012


mengalami kenaikan harga yaitu 33,33%

15
2) Indeks Harga Agregatif Tertimbang
Penghitungan indeks harga agregatif tertimbang berbeda dengan
metode sebelumnya. Agregatif tertimbang merujuk pada perubahan
jumlah barang dan harganya.

Metode Laspeyres (IL)


Indeks Laspeyres adalah indeks harga tertimbang dengan kuantitas
barang pada tahun dasar (Qo) sebagai faktor penimbangnya. IL
dihitung dengan rumus:

IL = (ΣPn x Qo) / (ΣPo x Qo) x 100%

Keterangan:
IL = Angka Indeks Laspeyres
Pn= Harga pada tahun berjalan atau yang dihitung indeksnya
Po= Harga pada tahun dasar
Qo= Kuantitas atau jumlah barang pada tahun dasar
Σ= jumlah keseluruhan

Contohnya:
Diketahui, jumlah keseluruhan harga barang pada 2021 setelah
dikalikan dengan jumlah barang pada tahun dasar yakni 2020 adalah
Rp210.000. Sementara harga dasar dikali jumlah barang pada tahun
2020 yakni Rp200.000.

Maka, IL = (210.000/200.000) x 100% = 105,00%


Jadi, pada tahun 2021 terjadi kenaikan harga sebesar 5%.

Metode Paasche (IP)


Indeks Paasche adalah indeks harga tertimbang dengan kuantitas

16
barang pada tahun yang diukur (Qn) sebagai faktor penimbangnya. IP
dihitung dengan rumus:

IP = Σ(Pn x Qn) / Σ(Po x Qn) x 100%

Keterangan:
IP = Angka Indeks Paasche
Pn = Harga tahun berjalan yang dihitung angka indeksnya
Po = Harga pada tahun dasar
Qn= Kuantitas tahun berjalan atau dihitung angka indeksnya

Contoh: Diketahui, jumlah keseluruhan harga barang pada tahun


berjalan 2021 setelah dikalikan dengan jumlah barang pada tahun yang
sama adalah Rp242.500. Sementara harga dasar pada 2020 dikali
jumlah barang pada tahun berjalan 2021 yakni Rp240.000.

Maka, IP = (242.500/240.000) x 100% = 101,04%

Jadi, pada tahun 2021 terjadi kenaikan harga sebesar 1,04%.

2.6 Mengukur Tuna Karya Tingkat Pengangguran

Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk seseorang yang


sudah memasuki angkatan kerja, yaitu berumur 15-64 tahun yang tidak
bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, sedang menunggu proyek
selanjutnya, sudah menerima pekerjaan namun belum mulai bekerja atau
seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Rendahnya tingkat pengangguran menunjukan semakin sehatnya
perekonomian Negara.hal ini akan berdampak pada besarnya peluang untuk

17
berinvestasi.sedangkan tingginya tingkat pengangguran akan diterjemahkan
sebagai kemunduran kesehatan perekonomian Negara.
Timbulnya pengangguran disebabkan oleh ketidakseimbangan antara
permintaan dengan penawaran tenaga kerja.Laju pertumbuhan permintaan
tenaga kerja lebih lambat dari pada laju penawaranya.Dengan kata
lain,pertumbuhan tenaga kerja lebih cepat dibanding pertumbuhan lapangan
kerja.
Tingkat pengangguran menunjukan persentase individu-individu yang
ingin berkerja namun tidak memiliki pekerjaan.Tingkat pengangguran
dihitung berdasarkan rasio antara jumlah penganggur dengan angkatan kerja
.Seseorang dianggap menganggur jika tidak bekerja namun menunggu untuk
mendapatkan pekerjaan.

Angkatan Kerja = Jumlah Pekerja + Jumlah Pengangguran

Tingkat pengangguran =

Contoh soal perhitungan tingkat pengangguran

Pada suatu Negara diketahui bahwa jumlah penduduk yang berusia kerja
adalah 15.030.071 orang.dari jumlah usia kerja tersebut,hanya sebanyak
10.445.765 orang yang tergolong sebagai angkatan kerja.sedangkan jumlah
pekerja dalam Negara tersebut adalah 9.543.222 orang.hitunglah tingkat
pengangguran Negara tersebut

Keterangan :

UK = Usia kerja

AK = Angkatan Kerja

P = Jumlah Pekerja

Diketahui:

UK = 15.030.071

18
AK =10.445.765

P = 9.543.222

Jawab:

Menghitung jumlah pengangguran suatu Negara

PGR =AK – P

PGR = Jumlah pengangguran

PGR = 10.445.765 – 9.543.222 = 902.543 orang

Jadi jumlah pengangguran yang ada di Negara tersebut adalah 902.543


orang.

Menghitung tingkat pengangguran

TPGR =

TPGR =Tingkat pengangguran

TPGR = = 8,64 %

Jadi tingkat pengangguran Negara tersebut adalah 8,64 %

2.7 Pertumbuhan Ekonomi

2.7.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah proses dari


perubahan kondisi perekonomian yang terjadi di suatu negara secara
berkesinambungan untuk menunjukan keadaan yang dinilai lebih baik
selama jangka waktu terterntu.

19
Pertumbuhan ekonomi juga merupakan peningkatan jumlah
produksi barang dan jasa pada periode tertentu. Hasil produksi barang
dan jasa ini tergambar melalui nilai pendapatan nasional suatu
negara. Pertumbuhan ekonomi ditandai dengan bertambahnya
produksi barang dan jasa, bertambahnya output per kapita, dan
perubahan pada struktur ekonomi.

2.7.2 Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi

Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan sektor


ekonomi suatu negara adalah pendapatan nasional, di mana hal
tersebut dapat ditingkatkan dengan beberapa hal, antara lain:

1. Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber daya manusia atau SDM merupakan salah satu faktor


produksi dalam ilmu ekonomi, di mana meningkatnya SDM akan
mempercepat naiknya pertumbuhan pada sektor ekonomi,
mengurangi angka pengangguran serta mengurangi angka
kemiskinan.

2. Sumber Daya Alam (SDA)

Sumber daya alam suatu negara juga mempengaruhi


pertumbuhan secara langsung. Kenapa? Karena suatu SDA
merupakan juga salah satu faktor produksi yang mampu
meningkatkan pendapatan.Namun keberadaan SDA yang
berlimpah namun tidak diiringi dengan meningkatnya SDM maka
penggunaan dan pemanfaatan SDA akan berujung eksploitasi
berlebihan dan tidak bijak, sehingga sangat penting untuk
memanfaatkan SDA sebijak mungkin untuk masa depan yang lebih
baik.

3. Kemajuan Teknologi

Pemanfaatan kemajuan teknologi akan mempercepat produksi


dengan lebih efisien. Hal ini juga berguna untuk menghemat

20
anggaran yang seharusnya untuk pekerja dapat digunakan untuk
keperluan lain.

4. Tingkat Inflasi

Diketahui ada 2 jenis inflasi yang berpengaruh langsung dalam


bisnis perusahaan yaitu cost-push inflation dan demand-pull
inflation.

a. Cost-push inflation(inflansi dorongan biaya)

Inflasi adalah ukuran tingkat kenaikan harga dalam suatu


perekonomian untuk sekelompok barang dan jasa
tertentu. Inflasi dapat mengikis daya beli konsumen jika upah
tidak cukup meningkat atau mengimbangi kenaikan harga. Jika
biaya produksi suatu perusahaan meningkat, manajemen
eksekutif perusahaan mungkin mencoba membebankan biaya
tambahan tersebut kepada konsumen dengan menaikkan harga
produk mereka. Jika perusahaan tidak menaikkan harga,
sedangkan biaya produksi meningkat maka keuntungan
perusahaan akan menurun.

b. Demand-pull inflation(Inflasi dorongan permintaan)

Inflasi ini terjadi ketika peningkatan pasokan uang dan


kredit merangsang keseluruhan permintaan barang dan jasa
meningkat lebih cepat ketimbang kapasitas produksi
perekonomian. Hal ini meningkatkan permintaan dan
menyebabkan kenaikan harga.

Dengan uang yang lebih banyak tersedia untuk konsumen,


maka permintaan konsumen akan barang dan jasa pun
meningkat. Terjadi kesenjangan antara permintaan dan
penawaran, sehingga pasokan kurang dan harga barang yang
tersedia jadi lebih mahal.

5. Tingkat Suku Bunga


Tingkat suku bunga adalah faktor penting dalam pertumbuhan
ekonomi karena memiliki dampak langsung pada berbagai aspek
aktivitas ekonomi salah satunya terhadap Investasi, tingkat suku bunga
memengaruhi biaya pinjaman dan ketersediaan dana. Suku bunga yang

21
rendah dapat mendorong investasi perusahaan karena biaya pinjaman
lebih terjangkau. Investasi yang kuat dapat meningkatkan produksi dan
menciptakan lapangan kerja, mendukung pertumbuhan ekonomi.

2.7.3 Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi

Nah, bagian selanjutnya dari materi pertumbuhan ekonomi adalah


cara menghitung pertumbuhan ekonomi.
Secara matematis persamaan untuk mencari pertumbuhan ekonomi
adalah sebagai berikut

Dimana,

= PDB tahun t

= Produk Domestik Bruto tahun sebelumnya

tahun t = tahun sekarang atau tahun yang akan dicari nilainya


(berdasarkan harga konstan).

22
2.8 Pendapatan Nasional Untuk Menghitung Tingkat Pertumbuhan

Pendapatan nasional adalah pendapatan yang diterima oleh semua


orang dalam satu negara. Secara lebih terperinci dapat diartikan sebagai
jumlah total nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu
perekonomian dalam periode tertentu.Untuk menghitung tingkat
pertumbuhan kita bisa menggunakan 2 konsep pendapatan:nasional
yaitu Gross Domestic Product (GDP) atau Gross National Product (GNP).

1. Menghitung Pertumbuhan Ekonomi dengan GDP


Gross Dosmetic Product adalah nilai suatu barang atau jasa yang
dihasilkan oleh warga negara yang tinggal di dalam negeri dan warga
asing yang tinggal di dalam negeri.
 Contoh menghitung pertumbuhan ekonomi Dengan GDP:
Jika diketahui GDP negara Thailand tahun 2016 sebesar 50.000
miliar, dan tahun 2017 sebesar 55.000, laju pertumbuhan ekonomi
pada tahun 2017 adalah?
Diketahui:

,jadi laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 adalah 10%

23
2. Menghitung Pertumbuhan Ekonomi dengan GNP

GNP(Gross National Product ). merupakan nilai barang atau jasa


yang dihasilkan oleh warga negara, baik yang tinggal di dalam negeri
maupun luar negeri dalam satu tahun.
 contoh menghitung pertumbuhan ekonomi Dengan GNP:

Jika diketahui GNP negara Australia pada 2018 sebesar 80.000


miliar, dan tahun 2019 sebesar 85.000 miliar, laju pertumbuhan
ekonomi pada tahun 2019 adalah?
Diketahui:

Jadi laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 adalah 6,25%

2.9 Studi Kasus

Pertumbuhan PDB Negara XYZ

Latar Belakang:

24
Negara XYZ adalah ekonomi berkembang yang ingin memahami
pertumbuhan ekonomi mereka selama lima tahun terakhir.
Diketahui;
Tahun 1: PDB Negara XYZ adalah $100 miliar.
Tahun 2: PDB meningkat menjadi $110 miliar.
Tahun 3: PDB mencapai $115 miliar.
Tahun 4: PDB naik menjadi $120 miliar.
Tahun 5: PDB mencapai $125 miliar.
Untuk mengetahui pertumbuhan PDB selama periode lima tahun tersebut
dapat dihitung dengan rumus berikut:

 Pertumbuhan PDB (%) = ((PDB Tahun N - PDB Tahun 1) / PDB Tahun


1) x 100
 Pertumbuhan PDB tahun 2: (($110 miliar - $100 miliar) / $100 miliar) x
100 = 10%
 Pertumbuhan PDB tahun 3: (($115 miliar - $100 miliar) / $100 miliar) x
100 = 15%
 Pertumbuhan PDB tahun 4: (($120 miliar - $100 miliar) / $100 miliar) x
100 = 20%
 Pertumbuhan PDB tahun 5: (($125 miliar - $100 miliar) / $100 miliar) x
100 = 25%
Kesimpulan:
Selama periode lima tahun, Negara XYZ mengalami pertumbuhan PDB
yang positif setiap tahun, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 10%,
15%, 20%, dan 25% dari tahun ke tahun. Ini menunjukkan bahwa ekonomi
Negara XYZ telah tumbuh dengan stabil dan kuat selama periode tersebut.

25
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas ,dapat kita simpulkan bahwa Produk


Domestik Bruto (PDB) adalah total produksi (Output) yang dihasilkan oleh
pemerintah. PDB merupakan nilai barang dan jasa yang diproduksikan di
dalam suatu negara pada suatu periode tertentu. PDB digunakan sebagai
indikator untuk mengetahui kondisi perekonomian suatu negara dalam suatu
periode tertentu baik itu atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga
konstan.Tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) digunakan
sebagai indikator untuk mentukan pertumbuhan ekonomi. sebagai indikator
untuk mentukan pertumbuhan ekonomi.

 Adapun Metode dan Komponen Perhitungan Produk Domestik Bruto


adalah sebagai berikut :
a. Metode produksi
b. Metode pendapatan
c. Metode pengeluaran

 komponen dari produk domestik bruto berdasarkan pengeluaran antara


lain :
a. Konsumsi Rumah Tangga ( Household Consumption )
b. Konsumsi pemerintah ( government consumption)
c. Pembentukan modal tetap dosmetik bruto (PMTDB)
d. Ekspor neto (net export)

 Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Bruto :


a. Konsumen pribadi

26
b. Pengeluaran pemerintah
c. Kegiatan investasi
d. Ekspor bersih
 Produk Domestik Bruto memberikan sejumlah manfaat dalam
mengetahui kondisi perekonomian di suatu negara. Berikut ini 4 manfaat
PDB secara umum, yaitu :
a. Sebagai Indikator Pertumbuhan Ekonomi
b. Alat untuk membandingkan kemajuan ekonomi antar negara
c. Alat untuk membuat kebijakan
d. Mengetahui struktur ekonomi suatu Negara

Adapun pengertian Indeks harga konsumen dalam PDB adalah


indeks harga yang mengukur harga rata-rata dari barang dan jasa yang
dikonsumsi oleh rumah tangga. Indeks harga konsumen sering digunakan
untuk mengukur tingkat inflasi suatu negara dan juga sebagai
pertimbangan untuk penyesuaian gaji, upah, uang pensiun, dan kontrak
lainnya.
Pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah proses dari perubahan
kondisi perekonomian yang trjadi di suatu negara secara
berkesinambungan untuk menunjukan keadaan yang dinilai lebih baik
selama jangka waktu terterntu. Tujuan utama setiap negara melakukan
pembangunan ekonomi adalah untuk memeroleh kemakmuran, baik
kemakmuran bagi negara maupun kemakmuran bagi penduduknya.

3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, makalah ini mempunyai banyak


kekurangan dan jauhnya dari kata sempurna , oleh karena itu segala kritik
dan saran yang bersifat membangun sangatlah penulis harapkan terutama
dari ibu dosen dan rekan pembaca sekalian demi kesempurnaan makalah

27
ini dimasa mendatang, semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua
dan menambah wawasan kita.

28
DAFTAR PUSTAKA

Zenius Education. 2022 ”Rumus GDP Dan GNP”


https://www.zenius.net/blog/rumus-gnp-dan-gdp.Diakses pada 10 Oktober
2023 pukul 10:05

Badan pusat statistik “Produk Domestik Bruto “


.https://www.bps.go.id/subject/11/produk-domestik-bruto--lapangan-
usaha-.html. Diakses pada 12 Oktober 2023 pukul 10:50

Bisnis com 2022.”Manfaat Komponen dan cara menghitung Pdb.”


https://ekonomi.bisnis.com/read/20221103/9/1594402/apa-itu-pdb-ini-
manfaat-komponen-dan-cara-menghitungnya. Diakses pada 12 Oktober
2023 pukul 11:29

AA Yoshanda.”Pendapatan nasional”.
https://core.ac.uk/download/pdf/322959360.pdf Diakses pada 13 Oktober
2023 pukul 20:19

Sadono Sukirno, Makro Ekonomi: Teori Pengantar (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2015), 34

Sadono Sukirno, Makro Ekonomi: Teori Pengantar ( Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada, 2015), 36

Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi:


Mikroekonomi & Makroekonomi (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, 2008), 234.

Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi:


Mikroekonomi & Makroekonomi, 233.

29
Zaini Ibrahim, Pengantar Ekonomi Makro (Serang: Kopsyah Baraka, 2013), 16-
18.

Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi
(Yogyakarta: Ekonisia, 2007), 66.

Rizal Yaya, dkk., Akuntansi Perbankan Syariah (Jakarta: Salemba Empat, 2014),
52.

Ascarya, Akad Dan Produk Bank Syariah (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), 43.

Kementrian Agama RI, Al-qur’an dan Terjemah New Cordova (Bandung: syima,
2012), 87.

Ahmad Ifham, Ini Lho Bank Syariah: Memahami Bank Syariah Dengan Mudah
(Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2015), 65-66.

Abida Muttaqiena,“Analisis Pengaruh PDB, Inflasi, Tingkat Bunga dan Nilai


Tukar Terhadap DPK Perbankan Syariah di Indonesia,” Economic
Development Analysis Journal, Vol. 2, No. 3, (2013), 177-178.

Sadono Sukirno, Makro Ekonomi: Teori Pengantar, 81- 82.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 63 No. 1 Oktober 2018|


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Larasati , Irene Sarah dan Sulasmiyati, Sri, Pengaruh Inflasi, Ekspor, dan Tenaga
Kerja Terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) (Studi Pada Indonesia,
Malaysia, Singapura, dan Thailand), Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB)|Vol. 63 No. 1 Oktober 2018
(administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id)

Mankiw, N. Gregory. 2006. Principal of Macroeconomics:Teori Ekonomi


Makro.Jakarta:Salemba Empat

30
31

Anda mungkin juga menyukai