Disusun Oleh
Kelompok 1
Ika Bella Agustin (101211010146)
Juliyani (101211010060)
Nurma Rizka (101211010054)
Silvia (101211010051)
Pitri Andriani (101211010065)
Nurhidayati (101211010048)
Hendra Setiawan (101211010094)
KELAS IIIB
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI
TAHUN AJARAN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah swt Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“EKONOMI MAKRO DAN MASALAH POKOK EKONOMI MAKRO”.
Kelompok 1
ii
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR..................................................................................................................... ii
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................................iii
BAB I .......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
A.Latar Belakang ................................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ............................................................................................................. 2
C.Tujuan Masalah.................................................................................................................. 2
BAB II ......................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 3
B.Latar Belakang Ekonomi Makro ......................................................................................... 4
C. Tiga Masalah Pokok Ekonomi Makro ................................................................................ 6
D. Pengangguran .................................................................................................................. 8
E. Inflasi ................................................................................................................................. 9
F.Pertumbuhan Ekonomi .................................................................................................... 11
G. Instrumen Kebijakan....................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Ekonomi makro atau makro-ekonomi adalah studi tentang ekonomi secara
keseluruhan. Makro-ekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang
mempengaruhi banyak masyakarakat, perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro
dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target
kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan
pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.
Meskipun ekonomi makro merupakan bidang pembelajaran yang luas, ada
dua area penelitian yang menjadi ciri khas disiplin ini: kegiatan untuk mempelajari
sebab dan akibat dari fluktuasi penerimaan negara jangka pendek (siklus bisnis),
dan kegiatan untuk mempelajari faktor penentu dari pertumbuhan ekonomi jangka
panjang (peningkatan pendapatan nasional). Model makro-ekonomiyang ada dan
prediksi-prediksi yang ada jamak digunakan oleh pemerintah dan korporasi besar
untuk membantu pengembangan dan evaluasi kebijakan ekonomi dan strategi
bisnis.
B. Rumusan masalah
C.Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dengan kata lain, ekonomi makro adalah cabang ilmu ekonomi seputar
ekonomi secara keseluruhan, termasuk kinerja, perilaku, hingga proses pengambilan
keputusan. Ini juga masih berkaitan dengan penggunaan faktor produksi secara efisien
agar tercipta kesejahteraan masyarakat yang maksimal.
Menurut bapak ekonomi dunia, Adam Smith, makro ekonomi adalah sebuah
upaya untuk menganalisis suatu fenomena atau peristwa, biasanya guna mengetahui
sebab akibat dari peristiwa tersebut.
Sementara itu, menurut Budiono penulis buku Ekonomi Makro, apa itu
ekonomi makro merujuk pada cabang ilmu untuk mengetahui pertumbuhan
perekonomian suatu negara serta pokok-pokok ekonominya dalam jangka pendek
maupun jangka panjang.
Karena ekonomi makro adalah studi ekonomi secara menyeluruh dan dalam
skala besar, sehingga ini sering dipakai sebagai instrumen analisis untuk merancang
berbagai kebijakan terkait pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja, inflasi, hingga
keseimbangan neraca negara.
3
B.Latar Belakang Ekonomi Makro
Pada dasarnya teori ekonomi makro adalah sebuah teori yang mempelajari dan
mambahas tentang segala peristiwa, fenomena atau masalah-masalah yang terkait
dengan ekonomi secara keseluruhan atau dalam ruang lingkup besar. Ekonomi makro
juga merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang memfokuskan kajian terhadap
mekanisme kerja perekonomian suatu bangsa secara menyeluruh. Ekonomi makro
memiliki tujuan yaitu untuk mengerti dan memahami peristiwa atau kejadian seputar
perekonomian dan berusaha untuk membuat suatu rumusan yang menjadi solusi
memperbaiki kebijakan ekonomi yang ada. Selain itu, dalam ekonomi makro ada
beberapa hubungan yang terjadi. Hubungan yang dibahas di dalamnya meliputi
hubungan antar variabel yang agregatif, adapun hubungan tersebut, antara lain:
4
j. Neraca pembayaran
5
C. Tiga Masalah Pokok Ekonomi Makro
Dalam indikator ekonomi makro terdapat tiga hal utama yang menjadi pokok
permasalahan ekonomi dalam suatu negara, antara lain yakni Pertumbuhan ekonomi,
Inflasi dan Pengangguran. Dalam pertumbuhan ekonomi dapat dilihat, jika angka
pertumbuhan positif dapat dikatakan bahwa perekonomian negara yang berkaitan
cukup baik, namun sebaliknya jika angka pertumbuhan ekonomi negatif maka
perekonomian negara yang bersangkutan dalam keadaan yang tidak cukup baik.
Pembangunan ekonomi pada dasarnya adalah serangkaian usaha kebijaksanaan yang
bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan selalu memperluas
kesempatan kerja dan mengarahkan pembagian pendapatan secara merata.
Pembangunan ekonomi biasa diartikan sebagai upaya mencapai tingkat pertumbuhan
pendapatan per kapita (income per capita) yang berkelanjutan agar negara dapat
memperbanyak output dengan laju yang lebih cepat dibandingkan dengan laju
pertumbuhan penduduk. Dengan ditingkatkannya pendapatan per kapita diharapkan
masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan distribusi
pendapatan yang dihadapi suatu negara dapat terpecahkan (Todaro, 2013).
6
Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang secara terus
menerus selama periode tertentu (Nopirin, 1987:25). Inflasi merupakan salah satu
indikator penting dalam perekonomian yang dapat berpengaruh terhadap
perekonomian serta kesejahteraan masyarakat. Inflasi adalah suatu keadaan dimana
harga-harga barang umum mengalami kenaikan secara terus menerus (kontinu) yang
disebabkan oleh beberapa faktor seperti besarnya permintaan barang (berlebihnya
likuiditas/uang sebagai alat tukar), sementara itu produksi dan distribusi barang kurang
(Nopirin, 2004). Dalam perekonomian inflasi yang tinggi dapat menyebabkan
timbulnya ketidakstabilan, menurunkan gairah menabung dan berinvestasi,
menghambat usaha peningkatan ekspor, sehingga menyebabkan melambatnya
pertumbuhan ekonomi dan pada gilirannya akan meningkatkan pengangguran dan
kemiskinan. Pengangguran dan inflasi adalah dua masalah ekonomi utama yang
dihadapi setiap masyarakat. Kedua masalah ekonomi itu dapat mewujudkan beberapa
efek buruk yang bersifat ekonomi, politik, dan sosial (Sukirno, 2008). Inflasi
merupakan salah satu fundamental penting dalam masalah ekonomi yang bersifat
kompleks. Inflasi memiliki hubungan dengan banyak masalah ekonomi yang lain.
Inflasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh masalah-masalah ekonomi lain tersebut.
Salah satu masalah ekonomi yang berhubungan dengan inflasi adalah pengangguran.
7
D. Pengangguran
8
E. Inflasi
Inflasi yang terjadi pada suatu negara tidak akan muncul begitu saja. Ada
beberapa faktor yang bisa memengaruhi terjadinya inflasi yang terus meningkat. Secara
umum, inflasi disebabkan adanya kenaikan dari biaya produksi suatu barang. Harga
barang baku yang meningkat akan membuat biaya produksi menjadi naik dan terus
meningkat.
Selain itu, inflasi juga bisa terjadi karena adanya peningkatan permintaan untuk
jenis barang ataupun jasa yang tertentu. Dalam kasus ini, peningkatan atas barang atau
jasa terjadi secara keseluruhan. Peredaran uang yang terlalu tinggi juga akan
mengakibatkan terjadinya krisis inflasi. Kondisi ini adalah dimana ketika barang yang
ada jumlahnya tetap namun uang yang beredar di masyarakat menjadi lebih banyak
bisa mengakibatkan inflasi pada suatu negara.
Inflasi akan terus terjadi secara alami dan tidak dapat dicegah. Setiap negara
bisa mengalami inflasi dan tidak dapat dihindari. Akan tetapi, inflasi tersebut masih
dapat diperlambat dan diatasi dengan semaksimal mungkin dan akan membutuhkan
penanganan yang serius untuk menghadapinya. Di bawah ini merupakan beberapa cara
mengatasi inflasi:
Cara mengatasi inflasi yang pertama yang bisa diandalkan untuk mengatasi
inflasi adalah dengan menghemat pengeluaran pemerintah. Pemerintah bisa membatasi
untuk melakukan pembelian ataupun permintaan barang dan jasa. Pemerintah juga bisa
9
membatasi anggaran yang dikeluarkan untuk berbagai keperluan yang tidak perlu
seperti melakukan studi banding.
Cara mengatasi inflasi adalah untuk menekan inflasi adalah dengan menaikkan
tarif pajak. Naiknya tarif pajak untuk perusahaan dan rumah tangga akan mengurangi
dan membatasi tingkat konsumsi. Pengurangan tingkat konsumsi tersebut akan
berpengaruh terhadap menurunnya harga suatu barang.
4. Kebijakan Diskonto
Cara mengatasi inflasi yang terakhir adalah untuk mengendalikan nilai inflasi
yang terus meningkat, harus terdapat penetapan harga maksimum bagi beberapa jenis
barang. Penetapan harga yang dilakukan oleh pemerintah haruslah realistis untuk
menghindari terjadinya penjualan pada pasar gelap
10
F.Pertumbuhan Ekonomi
Faktor produksi, yaitu harus mampu memanfaatkan tenaga kerja yang ada dan
penggunaan bahan baku industri dalam negeri semaksimal mungkin.
Faktor investasi, yaitu dengan membuat kebijakan investasi yang tidak rumit
dan berpihak pada pasar.
Faktor perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran, harus surplus sehingga
mampu meningkatkan cadangan devisa dan menstabilkan nilai rupiah.
Faktor kebijakan moneter dan inflasi, yaitu kebijakan terhadap nilai tukar
rupiah dan tingkat suku bunga ini juga harus di antisipatif dan diterima pasar.
Faktor keuangan negara, yaitu berupa kebijakan fiskal yang konstruktif dan
mampu membiayai pengeluaran pemerintah.
2. Pemberantasan Korupsi
11
4. Mengatasi pengangguran
12
G. Instrumen Kebijakan
2) mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi / high employment
level;
4) Kestabilan nilai tukar / exchange rate stability. Nilai tukar merupakan nilai uang
secara eksternal, yang tinggi rendahnya berdampak pada berbagai aspek ekonomi dan
sosial lainnya, misalnya : (a) impor dan ekspor, (b) APBN dan APBD,(c) kesehatan
dan pendidikan, (d) transportasi, (e) industri dalam negeri, (6) politik, (7) daya beli
masyarakat, (8) dunia perbankan, (9) sektor pertanian, kelautan, peternakan, sektor
properti , dan sebagainya.
13
Adapun Kebijakan makroekonomi dibagi menjadi dua bentuk yaitu kebijakan
moneter dan kebijakan fiscal
• Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang diambil oleh pemerintah, bank sentral
dan otoritas moneter yang pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan
untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas
harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca
pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi
ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca
pembayaran internasional yang seimbang melalui pengaturan jumlah uang beredar dan
suku bunga
Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan cara langsung dan tidak langsung .
Kebijakan moneter langsung adalah kebijakan dimana pemerintah langsung campur
tangan dalam hal peredaran uang atau kredit perbankan sedangkan kebijakan moneter
tidak langsung adalah kebijakan dimana dilakukan oleh Bank sentral dengan cara
mempengaruhi kemampuan bank-bank umum dalam memberikan kredit.
Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah
atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu :
14
• Kebijakan fiskal
15
PENUTUP
• Kesimpulan
Ilmu Ekonomi Makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mengkhususkan
mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan. Tujuan ilmu
ekonomi makro adalah untuk memahami peristiwa/fenomena ekonomi dan untuk
memperbaiki kebijakan ekonomi. Dari sini diperoleh gambaran bahwa ilmu ekonomi
makro bukanlah alat/doktrin perekonomian akan tetapi metode yang berguna untuk
membantu mengembangkan pemikiran tentang bagaimana cara bekerja dan
memperbaiki kondisi perekonomian. Inflasi, kurs dan suku bunga saling
meempengaruhi dalam perdagangan internasional.
16
DAFTAR PUSTAKA
Ahman, Eeng dan Yana Rohmana. 2009. Konsep-Konsep Dasar Ilmu Ekonomi-
Modul 1. Dalam repository.ut.ac.id
17