Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

“EKONOMI MAKRO DAN MASALAH POKOK EKONOMI MAKRO”


Mata Kuliah : Ekonomi Makro
Dosen Pengampu : Sri Astuti,SE.,MM

Disusun Oleh
Kelompok 1
Ika Bella Agustin (101211010146)
Juliyani (101211010060)
Nurma Rizka (101211010054)
Silvia (101211010051)
Pitri Andriani (101211010065)
Nurhidayati (101211010048)
Hendra Setiawan (101211010094)

KELAS IIIB
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI
TAHUN AJARAN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah swt Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“EKONOMI MAKRO DAN MASALAH POKOK EKONOMI MAKRO”.

Makalah karya ilmiah disusun untuk memenuhi tugas pelajaran


Makalah Ekonomi Makro. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah
wawasan tentang Pokok Ekonomi untuk para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu selaku dosen Mata


Kuliah Ekonomi Makro. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis
menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Tembilahan,11 Oktober 2022

Kelompok 1

ii
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR..................................................................................................................... ii
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................................iii
BAB I .......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
A.Latar Belakang ................................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ............................................................................................................. 2
C.Tujuan Masalah.................................................................................................................. 2
BAB II ......................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 3
B.Latar Belakang Ekonomi Makro ......................................................................................... 4
C. Tiga Masalah Pokok Ekonomi Makro ................................................................................ 6
D. Pengangguran .................................................................................................................. 8
E. Inflasi ................................................................................................................................. 9
F.Pertumbuhan Ekonomi .................................................................................................... 11
G. Instrumen Kebijakan....................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Ekonomi makro atau makro-ekonomi adalah studi tentang ekonomi secara
keseluruhan. Makro-ekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang
mempengaruhi banyak masyakarakat, perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro
dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target
kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan
pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.
Meskipun ekonomi makro merupakan bidang pembelajaran yang luas, ada
dua area penelitian yang menjadi ciri khas disiplin ini: kegiatan untuk mempelajari
sebab dan akibat dari fluktuasi penerimaan negara jangka pendek (siklus bisnis),
dan kegiatan untuk mempelajari faktor penentu dari pertumbuhan ekonomi jangka
panjang (peningkatan pendapatan nasional). Model makro-ekonomiyang ada dan
prediksi-prediksi yang ada jamak digunakan oleh pemerintah dan korporasi besar
untuk membantu pengembangan dan evaluasi kebijakan ekonomi dan strategi
bisnis.
B. Rumusan masalah

1.Apa itu ekonomi makro ?


2.apa saja masalah perekonomian makro?
3.apa pengertian pengangguran?
4. apa pengertian tingkat inflasi?
5.apa pengertian pertumbuhan ekonomi?
6.apa pengertian instrument kebijakan?

C.Tujuan Masalah

1.Untuk mengetahui tentang ekonomi makro


2.Untuk mengetahui masalah perekonomian makro
3.Untuk mengetahui tentang pengangguran
4.Untuk mengetahui tentang tingkat inflasi
5.Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi
6.Untuk mengetahui instrument kebijakan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Ekonomi Makro

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), ekonomi adalah ilmu


mengenai asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang atau harta, seperti
keuangan, perdagangan, dan perindustrian. Sedangkan apa itu makro merujuk pada
jumlah atau ukuran yang besar. Maka dari itu, bisa disimpulkan bahwa makro ekonomi
adalah bahasan ilmu ekonomi berskala besar.

Dengan kata lain, ekonomi makro adalah cabang ilmu ekonomi seputar
ekonomi secara keseluruhan, termasuk kinerja, perilaku, hingga proses pengambilan
keputusan. Ini juga masih berkaitan dengan penggunaan faktor produksi secara efisien
agar tercipta kesejahteraan masyarakat yang maksimal.

Menurut bapak ekonomi dunia, Adam Smith, makro ekonomi adalah sebuah
upaya untuk menganalisis suatu fenomena atau peristwa, biasanya guna mengetahui
sebab akibat dari peristiwa tersebut.

Sementara itu, menurut Budiono penulis buku Ekonomi Makro, apa itu
ekonomi makro merujuk pada cabang ilmu untuk mengetahui pertumbuhan
perekonomian suatu negara serta pokok-pokok ekonominya dalam jangka pendek
maupun jangka panjang.

Karena ekonomi makro adalah studi ekonomi secara menyeluruh dan dalam
skala besar, sehingga ini sering dipakai sebagai instrumen analisis untuk merancang
berbagai kebijakan terkait pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja, inflasi, hingga
keseimbangan neraca negara.

3
B.Latar Belakang Ekonomi Makro

Pada dasarnya teori ekonomi makro adalah sebuah teori yang mempelajari dan
mambahas tentang segala peristiwa, fenomena atau masalah-masalah yang terkait
dengan ekonomi secara keseluruhan atau dalam ruang lingkup besar. Ekonomi makro
juga merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang memfokuskan kajian terhadap
mekanisme kerja perekonomian suatu bangsa secara menyeluruh. Ekonomi makro
memiliki tujuan yaitu untuk mengerti dan memahami peristiwa atau kejadian seputar
perekonomian dan berusaha untuk membuat suatu rumusan yang menjadi solusi
memperbaiki kebijakan ekonomi yang ada. Selain itu, dalam ekonomi makro ada
beberapa hubungan yang terjadi. Hubungan yang dibahas di dalamnya meliputi
hubungan antar variabel yang agregatif, adapun hubungan tersebut, antara lain:

a. Tingkat pendapatan nasional

b. Konsumsi yang dilakukan rumah tangga

c. Investasi nasional (pemerintah atau swasta)

d. Tingkat tabungan (institusi atau individu)

e. Belanja pemerintah (APBN atau APBD)

f. Tingkat harga (harga umum atau harga pasar)

g. Jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.

h. Tingkat bunga yang didapat

i. Kesempatan kerja dan lapangan pekerjaan

4
j. Neraca pembayaran

k. Ekspor dan impor

Ekonomi merupakan aspek terpenting di dalam suatu negara. Ekonomi


menjadikan suatu negara mampu untuk memenuhi kebutuhannya dengan
memanfaatkan sumber daya yang terbatas. Dari sumber daya yang terbatas itulah
muncul masalah ekonomi yang disebabkan oleh kebutuan manusia yang tidak terbatas.
Masalah ekonomi adalah masalah What, How many/How Much, How For Whom yang
meliputi masalah produksi, distribusi, dan konsumsi. Pemecahan masalah dapat
dilakukan oleh suatu negara dengan melihat sistem ekonomi yang diterapkannya. Jika
negara bisa memecahkan masalahnya, maka rakyat akan hidup sejahtera. Suatu negara
dipandang berhasil atau tidak dalam memecahkan permasalahan ekonomi negaranya
sendiri dapat dilihat dari ekonomi makro dan mikro negara tersebut.

Ekonomi makro membahas ekonomi nasional secara keseluruhan. Ekonomi


mikro lebih merujuk kepada bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan
perekonomian. Dapat dilihat bahwa ekonomi makro maupun mikro adalah faktor dan
kriteria suatu negara di”cap” berhasil oleh negara lain. Namun terkadang, ada hal-hal
yang menghambat pertumbuhan perekonomian suatu negara di dalam negara tersebut.
Ekonomi makro yang memegang peranan pentingpun acap kali bisa memberikan
dampak yang serius dalam pertumbuhan suatu negara. Tidak hanya sedikit
pengaruhnya, tetapi secara signifikan dapat mempengaruhi pertumbuhan tersebut.
Dapat kita sebutkan satu per satu apa yang menjadi bagian dari ekonomi makro yang
mempengaruhi ekonomi nasional adalah rendahnya pertumbuhan ekonomi,
kemiskinan & pengangguran, inflasi, rendahnya nilai kurs rupiah, krisis energi, defisit
APBN juga ketimpangan neraca perdagangan dan pembayaran menjadi permasalahan
ekonomi nasional dewasa ini.

5
C. Tiga Masalah Pokok Ekonomi Makro

Dalam indikator ekonomi makro terdapat tiga hal utama yang menjadi pokok
permasalahan ekonomi dalam suatu negara, antara lain yakni Pertumbuhan ekonomi,
Inflasi dan Pengangguran. Dalam pertumbuhan ekonomi dapat dilihat, jika angka
pertumbuhan positif dapat dikatakan bahwa perekonomian negara yang berkaitan
cukup baik, namun sebaliknya jika angka pertumbuhan ekonomi negatif maka
perekonomian negara yang bersangkutan dalam keadaan yang tidak cukup baik.
Pembangunan ekonomi pada dasarnya adalah serangkaian usaha kebijaksanaan yang
bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan selalu memperluas
kesempatan kerja dan mengarahkan pembagian pendapatan secara merata.
Pembangunan ekonomi biasa diartikan sebagai upaya mencapai tingkat pertumbuhan
pendapatan per kapita (income per capita) yang berkelanjutan agar negara dapat
memperbanyak output dengan laju yang lebih cepat dibandingkan dengan laju
pertumbuhan penduduk. Dengan ditingkatkannya pendapatan per kapita diharapkan
masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan distribusi
pendapatan yang dihadapi suatu negara dapat terpecahkan (Todaro, 2013).

Pengangguran selalu menjadi masalah yang diperhatikan oleh berbagai negara,


baik negara maju mapun negara berkembang termasuk Indonesia. Menurut Badan
Pusat Statistik (BPS) dalam indikator ketenagakerjaan, pengangguran adalah penduduk
yang tidak bekerja namun sedang mencari pekerjaan atau sedang mempersiapkan suatu
usaha baru atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja
tetapi belum mulai bekerja.

Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam


angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
Untuk mengukur tingkat pengangguran pada suatu wilayah bisa didapat dari prestasi
membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja (Sukirno, 2002:13).

6
Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang secara terus
menerus selama periode tertentu (Nopirin, 1987:25). Inflasi merupakan salah satu
indikator penting dalam perekonomian yang dapat berpengaruh terhadap
perekonomian serta kesejahteraan masyarakat. Inflasi adalah suatu keadaan dimana
harga-harga barang umum mengalami kenaikan secara terus menerus (kontinu) yang
disebabkan oleh beberapa faktor seperti besarnya permintaan barang (berlebihnya
likuiditas/uang sebagai alat tukar), sementara itu produksi dan distribusi barang kurang
(Nopirin, 2004). Dalam perekonomian inflasi yang tinggi dapat menyebabkan
timbulnya ketidakstabilan, menurunkan gairah menabung dan berinvestasi,
menghambat usaha peningkatan ekspor, sehingga menyebabkan melambatnya
pertumbuhan ekonomi dan pada gilirannya akan meningkatkan pengangguran dan
kemiskinan. Pengangguran dan inflasi adalah dua masalah ekonomi utama yang
dihadapi setiap masyarakat. Kedua masalah ekonomi itu dapat mewujudkan beberapa
efek buruk yang bersifat ekonomi, politik, dan sosial (Sukirno, 2008). Inflasi
merupakan salah satu fundamental penting dalam masalah ekonomi yang bersifat
kompleks. Inflasi memiliki hubungan dengan banyak masalah ekonomi yang lain.
Inflasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh masalah-masalah ekonomi lain tersebut.
Salah satu masalah ekonomi yang berhubungan dengan inflasi adalah pengangguran.

7
D. Pengangguran

Pengertian pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan,


sedang mencari pekerjaan, atau sedang mempersiapkan pekerjaan. Umumnya,
penyebab pengangguran adalah ketidakseimbangan laju pertumbuhan penduduk
dengan lapangan kerja yang tersedia. Artinya, jumlah tenaga kerja lebih banyak dari
jumlah lapangan kerja.

Penyebab pengangguran adalah tenaga kerja tidak dapat memenuhi keahlian


yang diinginkan pemberi kerja. Kemudian besaran upah yang ditawarkan pemberi kerja
tidak sesuai dengan keinginan tenaga kerja. Sebab, pemberi kerja tidak mampu dan
tidak bersedia memperkerjakan tenaga kerja dengan tingkat upah yang sesuai. Dari sisi
negara, penyebab pengangguran adalah ketidakstabilan ekonomi dan politik serta pajak
penghasilan yang terlalu tinggi.

Cara mengatasi pengangguran adalah melakukan program perbaikan komposisi


pendidikan agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan pemberi kerja. Pasalnya, selama
ini terjadi ketimpangan program studi yang diajarkan di sekolah menengah dan
perguruan tinggi dengan kebutuhan pasar tenaga kerja yang cukup besar. Selain itu,
cara mengatasi pengangguran seacara umum dari sisi pemerintah, yaitu:

o Meningkatkan mobilitas modal dan lapangan kerja.


o Mengandalkan latihan kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga
kerja.
o Mendirikan industri padat karya.
o Mendongkrak daya beli masyarakat agar industri bisa bergerak.
o Menyukseskan pembangunan proyek umum yang dilakukan
pemerintah.

8
E. Inflasi

Inflasi adalah sebuah keadaan dimana perekonomian suatu negara terjadi


kecenderungan kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dalam waktu yang
berkepanjangan. Inflasi akan dihitung dari berbagai indeks harga pasar yang ada. Jika
hampir keseluruhan dari harga suatu barang ataupun produk terus meningkat maka nilai
inflasi yang terjadi juga semakin tinggi.

Inflasi yang terjadi pada suatu negara tidak akan muncul begitu saja. Ada
beberapa faktor yang bisa memengaruhi terjadinya inflasi yang terus meningkat. Secara
umum, inflasi disebabkan adanya kenaikan dari biaya produksi suatu barang. Harga
barang baku yang meningkat akan membuat biaya produksi menjadi naik dan terus
meningkat.

Selain itu, inflasi juga bisa terjadi karena adanya peningkatan permintaan untuk
jenis barang ataupun jasa yang tertentu. Dalam kasus ini, peningkatan atas barang atau
jasa terjadi secara keseluruhan. Peredaran uang yang terlalu tinggi juga akan
mengakibatkan terjadinya krisis inflasi. Kondisi ini adalah dimana ketika barang yang
ada jumlahnya tetap namun uang yang beredar di masyarakat menjadi lebih banyak
bisa mengakibatkan inflasi pada suatu negara.

Inflasi akan terus terjadi secara alami dan tidak dapat dicegah. Setiap negara
bisa mengalami inflasi dan tidak dapat dihindari. Akan tetapi, inflasi tersebut masih
dapat diperlambat dan diatasi dengan semaksimal mungkin dan akan membutuhkan
penanganan yang serius untuk menghadapinya. Di bawah ini merupakan beberapa cara
mengatasi inflasi:

1. Menghemat Pengeluaran Pemerintah

Cara mengatasi inflasi yang pertama yang bisa diandalkan untuk mengatasi
inflasi adalah dengan menghemat pengeluaran pemerintah. Pemerintah bisa membatasi
untuk melakukan pembelian ataupun permintaan barang dan jasa. Pemerintah juga bisa

9
membatasi anggaran yang dikeluarkan untuk berbagai keperluan yang tidak perlu
seperti melakukan studi banding.

2. Menaikkan Tarif Pajak

Cara mengatasi inflasi adalah untuk menekan inflasi adalah dengan menaikkan
tarif pajak. Naiknya tarif pajak untuk perusahaan dan rumah tangga akan mengurangi
dan membatasi tingkat konsumsi. Pengurangan tingkat konsumsi tersebut akan
berpengaruh terhadap menurunnya harga suatu barang.

3. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka

Agar dapat menambah jumlah barang, pemerintah harus mengeluarkan aturan


untuk meningkatkan jumlah produksi. Hal tersebut dapat dipenuhi dengan memberikan
premi ataupun subsidi pada perusahaan yang dapat memenuhi target kuota tertentu.
Selain itu juga, untuk meningkatkan jumlah barang yang beredar di pasaran pemerintah
bisa melonggarkan keran impor dengan menurunkan bea masuk barang impor.

4. Kebijakan Diskonto

Cara mengatasi inflasi adalah bank sentral dapat mengeluarkan kebijakan


diskonto dengan cara meningkatkan nilai suku bunga. Tujuan utamanya adalah agar
masyarakat semakin terdorong untuk menabung. Dengan demikian, dapat diharapkan
jumlah uang yang beredar dapat berkurang dan nilai inflasi bisa ditekan lebih baik.

5. Menetapkan Harga Maksimum untuk Beberapa Jenis Barang

Cara mengatasi inflasi yang terakhir adalah untuk mengendalikan nilai inflasi
yang terus meningkat, harus terdapat penetapan harga maksimum bagi beberapa jenis
barang. Penetapan harga yang dilakukan oleh pemerintah haruslah realistis untuk
menghindari terjadinya penjualan pada pasar gelap

10
F.Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam


perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam
masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perekonmian Indonesia tidak terlepas dari


permasalahan kesenjangan dalam pengelolaan perekonomian, dimana para pemilik
modal besar selalu mendapatkan kesempatan yang lebih luas dibandingkan dengan
para pengusaha kecil dan menengah yang kekurangan modal. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara umum yaitu:

Faktor produksi, yaitu harus mampu memanfaatkan tenaga kerja yang ada dan
penggunaan bahan baku industri dalam negeri semaksimal mungkin.

Faktor investasi, yaitu dengan membuat kebijakan investasi yang tidak rumit
dan berpihak pada pasar.

Faktor perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran, harus surplus sehingga
mampu meningkatkan cadangan devisa dan menstabilkan nilai rupiah.

Faktor kebijakan moneter dan inflasi, yaitu kebijakan terhadap nilai tukar
rupiah dan tingkat suku bunga ini juga harus di antisipatif dan diterima pasar.

Faktor keuangan negara, yaitu berupa kebijakan fiskal yang konstruktif dan
mampu membiayai pengeluaran pemerintah.

Sedangkan untuk cara mengatasi masalah pertumbuhan & pembangunan ekonomi di


Indonesia seperti di bawah ini :

1. Meningkatkan mutu pendidikan yang layak kepada masyarakat.

2. Pemberantasan Korupsi

3. Membuka usaha mandiri

11
4. Mengatasi pengangguran

5. Mengembangkan NPM Mandiri.

Kebijakan mempercepat pertumbuhan ekonomi yang dilakukan pemerintah adalah:

Kebijakan diversivikasi kegiatan ekonomi, langkah pertama yang perlu


dilakukan adalah memodernkan kegiatan ekonomi yang ada. Sedankan langkah
penting yang harus dilakukan adalah mengembangkan kegiatan ekonomi yang baru
yang dapat mempercepat informasi kegiatan ekonomi yang bersifat tradisional kepada
kegiatan ekonomi yang modern. Mengembangkan infrastruktur, modernisasi
pertumbuhan ekonomi memerlukan infrasturuktur yang modern pula. Berbagai
kegiatan ekonomi memerlukan infrastruktur yang berkembang, seperti jalan, jembatan,
lapangan terbang, pelabuhan, kawasan perindustrian, irigasi dan penyediaan air, listrik
dan jaringan telepon.

Meningkatkan tabungan dan investasi, pendapatan masyarakat yang rendah


menyebabkan tabungan masyarakat rendah. Sedangakan pembangunan memerlukan
tabungan yang besar untuk membiayai investasi yang dilakukan. Kekurangan invesatsi
selalu dinyatakan sebagai salah satu sumber yang dapat menghambat pembangunan
ekonomi. Oleh sebab itu syarat penting yang perlu dilakukan untuk mempercepat
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah meningkatkan tabungan masyarakat.
Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat, dari segi pandangan individu maupun dari
segi secara keseluruhan, pendidikan merupakan satu investasi yang sangat berguna
dalam pembangunan ekonomi. Individu yang memperoleh pendidikan tinggi
cenderung akan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi, jadi semakin tinggi
pendidikan maka semakin tinggi pula pendapatan yang diperoleh.

12
G. Instrumen Kebijakan

Kebijakan makroekonomi adalah bentuk kebijakan yang diambil oleh


pemerintah suatu Negara yang pada prinsipnya bertujuan untuk menstabilkan
perekonomian dan menciptakan pertumbuhan ekonomi ke arah yang positif. Setiap
kebijakan ekonomi bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang
dihadapi.

Tujuan-tujuan kebijakan ekonomi makro dapat dibedakan kepada empat aspek


berikut:

1) menstabilkan kegiatan ekonomi / price level stability;

2) mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi / high employment
level;

3) menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh / long-term economic growth.


Pertumbuhan ekonomi yang ideal adalah : (a) berlangsung terus menerus, (b) disertai
dengan terciptanya lapangan kerja, (c) tidak merusak lingkungan, (d) lebih tinggi
daripada laju pertumbuhan penduduk, (e) disertai dengan distribusi pendapatan yang
adil, (f) kontribusi sektoral yang merata, (g) tidak meninggalkan sektor pertanian, (h)
kenaikannya riil, (i) penyumbang terbesar PDB adalah warga domestik, bukan asing;

4) Kestabilan nilai tukar / exchange rate stability. Nilai tukar merupakan nilai uang
secara eksternal, yang tinggi rendahnya berdampak pada berbagai aspek ekonomi dan
sosial lainnya, misalnya : (a) impor dan ekspor, (b) APBN dan APBD,(c) kesehatan
dan pendidikan, (d) transportasi, (e) industri dalam negeri, (6) politik, (7) daya beli
masyarakat, (8) dunia perbankan, (9) sektor pertanian, kelautan, peternakan, sektor
properti , dan sebagainya.

13
Adapun Kebijakan makroekonomi dibagi menjadi dua bentuk yaitu kebijakan
moneter dan kebijakan fiscal

• Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah kebijakan yang diambil oleh pemerintah, bank sentral
dan otoritas moneter yang pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan
untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas
harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca
pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi
ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca
pembayaran internasional yang seimbang melalui pengaturan jumlah uang beredar dan
suku bunga

Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan cara langsung dan tidak langsung .
Kebijakan moneter langsung adalah kebijakan dimana pemerintah langsung campur
tangan dalam hal peredaran uang atau kredit perbankan sedangkan kebijakan moneter
tidak langsung adalah kebijakan dimana dilakukan oleh Bank sentral dengan cara
mempengaruhi kemampuan bank-bank umum dalam memberikan kredit.

Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah
atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu :

a. Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy, dalah suatu


kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar; dan

b. Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy, adalah suatu


kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan
kebijakan uang ketat (tight money policy).

14
• Kebijakan fiskal

Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan


kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan
dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk
mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih menekankan pada
pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah. Instrumen kebijakan fiskal adalah
penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak.

` Kebijakan fiskal yang ekspansif dilakukan untuk meningkatkan output dengan


cara meningkatkan pengeluaran pemerintah dan menurunkan pajak sedangkan
kebijakan fiskal sebaliknya dengan cara menurunkan pengeluaran pemerintah dan
meningkatkan pajak. Output negara ditentukan oleh empat unsur yaitu konsumsi,
investasi, pengeluaran pemerintah dan transaksi luar negeri (ekspor dan impor).

Kebijakan fiskal yang ekspansif dengan cara meningkatkan pengeluaran


pemerintah mengakibatkan output meningkat, begitu juga apabila dilakukan dengan
penerimaan pajak yang menurun. Hal ini mengakibatkan pendapatan disposibel
perseorangan akan meningkat sehingga konsumsinya juga meningkat. Dengan asumsi
tabungan dianggap tetap, secara agregat hal ini akan meningkatkan konsumsi agregat
dan akan meningkatkan output. Begitu juga sebaliknya dengan kebijakan fiskal yang
kontraktif. Kebijakan fiskal yang kontraktif yaitu dengan cara menaikkan pajak dapat
juga dengan cara menurunkan pengeluaran pemerintah tentunya akan mengurangi
output.

15
PENUTUP
• Kesimpulan

Ilmu Ekonomi Makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mengkhususkan
mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan. Tujuan ilmu
ekonomi makro adalah untuk memahami peristiwa/fenomena ekonomi dan untuk
memperbaiki kebijakan ekonomi. Dari sini diperoleh gambaran bahwa ilmu ekonomi
makro bukanlah alat/doktrin perekonomian akan tetapi metode yang berguna untuk
membantu mengembangkan pemikiran tentang bagaimana cara bekerja dan
memperbaiki kondisi perekonomian. Inflasi, kurs dan suku bunga saling
meempengaruhi dalam perdagangan internasional.

16
DAFTAR PUSTAKA

Ahman, Eeng dan Yana Rohmana. 2009. Konsep-Konsep Dasar Ilmu Ekonomi-
Modul 1. Dalam repository.ut.ac.id

Boediono, (2001), Ekonomi Monete, Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.

Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007


http://duniabirulaut.blogspot.com/2012/02/pemikiran-pemikiran-
keynes.html

Yunisvita. Instrumen Kebijakan Makroekonomi. Jurnal Ekonomi Pembangunan


volume 11,no 2 (2013) : 111 – 128

17

Anda mungkin juga menyukai