Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PROJECT

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

DOSEN PENGAMPU : DR. THAMRIN M.si

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 5 :

DARIZ RADYANANDA BARU (7221143011)

ANNISA MUTY NUR AMI (7223343012)

YESSI LAIA (7223343002)

ELMINA KITA GINTING (7223343014)

SENDARI FELIDA NABABAN (7223343015)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas berkat sdan
rahmatnya, sehinnga kelompok kami dapat menyelesaikan tugan PROJECT ini dengan baik
dan tepat waktu. Makalah ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah pengantar ekonomi makro
yang dibingbing oleh Bapak DR.THAMRIN M.si
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,karena masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini.namun demikian, kami telah berusaha
semaksimal mungkin untuk menyelesaikan makalah ini dengan sempurna untuk itu,kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan dari pembaca guna kesempurnaan
penulisan makalah dikemudian hari.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih dan semoga makalah hasil PROJECT ini
bermanfaat dan dapat memberikan tambahan ilmu dan pengetahuan bagi kita semua.

Medan, Mei 2023

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ...................................................................................................... 4


B. TUJUAN PENELITIAN ................................................................................................... 5
C. MANFAAT PENELITIAN .............................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN

MASALAH-MASALAH EKONOMI MAKRO YANG TERJADI DI INDONESIA


SAAT INI BESERTA SOLUSINYA. .............................................................................. 6

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ................................................................................................................. 15
B. SARAN ............................................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Ekonomi makro atau makro-ekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makro-
ekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak masyakarakat,
perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk
memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga
kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan. Meskipun ekonomi makro
merupakan bidang pembelajaran yang luas, ada dua area penelitian yang menjadi ciri khas
disiplin ini: kegiatan untuk mempelajari sebab dan akibat dari fluktuasi penerimaan negara
jangka pendek (siklus bisnis), dan kegiatan untuk mempelajari faktor penentu dari pertumbuhan
ekonomi jangka panjang (peningkatan pendapatan nasional). Model makro-ekonomiyang ada
dan prediksi-prediksi yang ada jamak digunakan oleh pemerintah dan korporasi besar untuk
membantu pengembangan dan evaluasi kebijakan ekonomi dan strategi bisnis

Ekonomi makro yang memegang peranan pentingpun acap kali bisa memberikan
dampak yang serius dalam pertumbuhan suatu negara. Tidak hanya sedikit pengaruhnya, tetapi
secara signifikan dapat mempengaruhi pertumbuhan tersebut. Dapat kita sebutkan satu per satu
apa yang menjadi bagian dari ekonomi makro yang mempengaruhi ekonomi nasional adalah
rendahnya pertumbuhan ekonomi, kemiskinan & pengangguran, inflasi, rendahnya nilai kurs
rupiah, krisis energi, defisit APBN, juga ketimpangan neraca perdagangan dan pembayaran
menjadi permasalahan ekonomi nasional dewasa ini. Pembahasan dan pemecahan masalah diatas
sangat diperlukan saat ini untuk mencapai tujuan negara itu sendiri yaitu mensejahterakan
rakyatnya. Topik ekonomi makro Indonesia tahun 2013 yang diangkat oleh penulis diharapkan
dapat memberikan pemahaman tentang apa itu ekonomi makro, permasalahan, dan pemecahan
masalah yang dilakukan oleh pemerintah terhadap permasalahan ekonomi nasional yang
berdampak bagi kita sebagai bagian dari negara Indonesia.

4
B. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari Penelitian ini adalah
1. Memenuhi tugas mata kuliah pengantar ekonomi makro
2. Untuk memecahkan masalah atau solusi dari persoalan-persoalan ekonomi makro yang
ada di indonesia

C. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari penelitian ini adalah

1. Dapat mengetahui masalah dari persoalan – persoalan ekonomi makro yang ada di
Indonesia.

2. Mengetahui solusi dari persoalan –persoalan ekono mi makro yang ada di Indonesia

5
BAB II

PEMBAHASAN

MASALAH-MASALAH EKONOMI MAKRO YANG TERJADI DI


INDONESIA SAAT INI BESERTA SOLUSINYA.

1. Pertumbuhan Ekonomi Terganggu


Dampak dari permasalahan ekonomi makro yang merasakan dampak adalah kalangan bisnis,
pengusaha dan produksi. Misalnya pabrik besar dan perusahaan maupun usaha bisnis lainnya.
Tidak dapat dipungkiri, jika perusahaan mengalami kesulitan sampai terjadi kebangkrutan,
dampak paling luas pun akan merambah ke pertumbuhan ekonomi.

Ketika pertumbuhan ekonomi terganggu tentu saja akan berdampak pada pertumbuhan sektor
perekonomian yang lain. Contoh kasus yang hangat kita rasakan saat ini. Kasus masker akibat
pandemic corona. Karena virus Covid-19 harga semakin melambung tinggi.

Masyarakat rela berdesak-desakan membeli masker, sekalipun dengan harga yang sangat
tinggi. Pihak penjual pun memanfaatkan momen ini untuk meraup keuntungan tiga bahkan
empat kali lipat dari hari biasa. Sedangkan dari pihak pabrik, tidak bisa memproduksi masker
dengan permintaan sangat tinggi dalam waktu singkat.

Alasannya tentu saja dari segi operator karyawan, tingginya permintaan masker 10 kali lipat
lebih banyak, didukung dengan pembelian bahan pokok untuk memproduksi masker. Skala lebih
kompleks lagi, permasalahan ekonomi makro tentu saja akan mengganggu kelangsungan bisnis
pemula maupun pelaku bisnis lama.

SOLUSI :

Untuk mengatasi masalah pertumbuhan ekonomi yang terganggu di Indonesia, berikut adalah
beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan:

1. Stabilisasi Makroekonomi: Pemerintah perlu menjaga stabilitas makroekonomi dengan


kebijakan fiskal dan moneter yang tepat. Kebijakan yang berfokus pada pengendalian
inflasi, defisit anggaran yang terkendali, dan stabilitas nilai tukar akan menciptakan
lingkungan yang stabil bagi pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

6
2. Reformasi Struktural: Melakukan reformasi struktural penting untuk meningkatkan
efisiensi dan daya saing ekonomi. Pemerintah harus berkomitmen untuk mengurangi
birokrasi, memperbaiki regulasi bisnis, dan memperkuat perlindungan hukum. Reformasi
sektor energi, ketenagakerjaan, dan perpajakan juga perlu dilakukan untuk menciptakan
iklim investasi yang kondusif dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
3. Diversifikasi Ekonomi: Diversifikasi sektor ekonomi dapat mengurangi ketergantungan
terhadap sektor-selktor tertentu yang rentan terhadap gejolak ekonomi global. Pemerintah
perlu mendorong pengembangan sektor-sektor baru yang memiliki potensi pertumbuhan,
seperti industri kreatif, teknologi informasi, dan pariwisata. Ini akan menciptakan
lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing ekonomi.
4. Peningkatan Investasi dan Infrastruktur: Pemerintah perlu meningkatkan investasi dalam
pembangunan infrastruktur yang mencakup transportasi, energi, dan telekomunikasi.
Infrastruktur yang baik akan mempercepat konektivitas antar wilayah, mempermudah
mobilitas barang dan orang, serta mendukung pertumbuhan sektor-sektor ekonomi.
Pemerintah juga dapat mendorong investasi swasta dalam infrastruktur dengan
memberikan insentif yang menarik.
5. Inovasi dan Teknologi: Pemerintah perlu mendorong inovasi dan pengembangan
teknologi di sektor-sektor ekonomi yang ada. Investasi dalam riset dan pengembangan,
serta pembangunan pusat riset dan inovasi, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi
jangka panjang. Pemerintah juga dapat memberikan insentif kepada perusahaan dan
startup yang bergerak di bidang teknologi untuk mendorong inovasi dan kewirausahaan.
6. Peningkatan Akses Keuangan: Memperluas akses keuangan kepada masyarakat dan
usaha kecil dan menengah (UKM) sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi. Pemerintah dapat memperkuat lembaga keuangan mikro, mengembangkan
program pembiayaan yang terjangkau, dan meningkatkan literasi keuangan. Ini akan
membantu masyarakat dan UKM mengakses modal yang dibutuhkan untuk
mengembangkan usaha mereka.
7. Peningkatan Kerjasama Internasional: Kerjasama internasional dapat menjadi kunci
dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah perlu memperkuat hubungan
dagang dengan negara-negara lain, menjalin kemitraan ekonomi, dan memanfaatkan
potensi pasar global. Peningkatan ekspor dan investasi asing langsung akan memberikan
stimulus bagi pertumbuhan ekonomi.

Penting untuk mencatat bahwa implementasi solusi-solusi ini memerlukan kerja sama antara
pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Selain itu, solusi-solusi tersebut harus disesuaikan
dengan kondisi dan tantangan spesifik yang dihadapi oleh Indonesia.

7
2. Tajamnya Angka Pengangguran dan Kemiskinan

Permasalahan ekonomi makro yang tidak dapat dihindari, semakin banyak pengangguran.
Akibat perusahaan yang tidak mampu bersaing dan bertahan, akhirnya bangkrut. Mau tidak mau
harus melakukan PHK karyawan demi bisa berdiri. Harusnya bisa merekrut karyawan baru,
justru menambah angka pengangguran.

Padahal, satu perusahaan anggap saja bisa mempekerjakan 35 karyawan. Jika dikalikan 10
perusahaan sudah berapa karyawan yang diserap? Sedangkan jika 10 perusahaan hanya tersisa 5
perusahaan yang bertahan, sisanya bangkrut, maka akan menyumbang 175 karyawan
menganggur.

Ada satu hal yang perlu kita pahami kenapa terjadi perusahaan atau usaha bisnis yang
mengalami kebangkrutan? Jawabannya sederhana. Karena banyak perusahaan yang menjual
produk barang mereka untuk kalangan masyarakat menengah ke bawah. Sedangkan di masa
sulit, di sektor lain juga banyak yang melakukan pengurangan karyawan (angka pengangguran
meningkat). Baca selengkapnya penyebab terjadinya pengangguran.

Maka hasil perekonomian uang pun juga mengenai dampak. Tingkat jual beli semakin
menurun, karena tidak ada sirkulasi uang. Tentu saja angka kemiskinan pun juga semakin besar.
Banyak masyarakat bawah yang kesulitan makan akibat pekerjaan yang sulit. Realitanya
memang angka kemiskinan di Indonesia lebih tinggi.

SOLUSI :

Tingkat pengangguran yang tinggi di Indonesia adalah masalah serius yang membutuhkan upaya
komprehensif. Berikut adalah beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan untuk mengatasi
masalah ini:

1. Meningkatkan Keterampilan dan Pendidikan: Peningkatan keterampilan dan pendidikan


merupakan faktor penting dalam mengurangi tingkat pengangguran. Pemerintah dapat
memperkuat sistem pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan lulusan yang lebih
sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Program pelatihan vokasional dan pendidikan
kejuruan juga dapat membantu mempersiapkan tenaga kerja untuk industri tertentu.
2. Mendorong Kewirausahaan: Mendorong kewirausahaan dapat menciptakan lapangan
kerja baru. Pemerintah dapat memberikan insentif dan dukungan kepada pengusaha
muda, seperti pembiayaan yang terjangkau, pelatihan bisnis, dan akses ke pasar. Hal ini
dapat mendorong pertumbuhan sektor swasta dan menciptakan peluang kerja bagi
masyarakat.

8
3. Mendorong Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi: Peningkatan investasi dapat
menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menciptakan peluang kerja
baru. Pemerintah perlu menciptakan iklim investasi yang kondusif, menyederhanakan
regulasi, dan memberikan insentif bagi investasi baik dari dalam negeri maupun luar
negeri. Pemerintah juga dapat mengambil langkah-langkah untuk mendorong sektor-
sektor ekonomi yang berpotensi besar dalam menciptakan lapangan kerja, seperti industri
manufaktur, pariwisata, atau sektor pertanian.
4. Meningkatkan Ketersediaan Informasi Lowongan Kerja: Seringkali, kesenjangan antara
permintaan dan penawaran tenaga kerja disebabkan oleh kurangnya informasi tentang
lowongan pekerjaan. Pemerintah dapat memfasilitasi pencocokan antara pencari kerja
dan perusahaan dengan meningkatkan aksesibilitas informasi lowongan kerja melalui
platform online atau layanan pusat penempatan kerja.
5. Penguatan Industri Kecil dan Menengah: Industri kecil dan menengah (IKM) memiliki
potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja. Pemerintah dapat memberikan
dukungan kepada IKM melalui pembiayaan, pelatihan, akses ke pasar, dan
pengembangan teknologi. Peningkatan daya saing IKM akan membantu menciptakan
lapangan kerja baru dan mengurangi pengangguran.
6. Memperluas Infrastruktur: Pengembangan infrastruktur yang lebih luas dapat
menciptakan peluang kerja langsung dalam sektor konstruksi dan sektor terkait lainnya.
Investasi dalam proyek-proyek infrastruktur dapat membuka lapangan kerja baru serta
mendorong pertumbuhan sektor-sektor terkait, seperti transportasi, logistik, dan
pariwisata.

Selain itu, penting juga untuk memastikan koordinasi antara pemerintah, sektor swasta, dan
lembaga pendidikan dalam upaya mengatasi pengangguran. Solusi-solusi ini perlu didukung
semua pihak dalam negara guna mengurangi tingginya tingkat pengangguran di Indonesia.

3. Terjadinya Krisis Nilai Tukar Uang Terhadap Utang Luar Negeri

Seperti yang kamu tahu bahwa Indonesia memiliki permasalahan ekonomi makro. Salah
satunya bentuk utang ke luar negeri. Nah, ketika terjadi permasalahan ekonomi makro, maka
bisa menimbulkan krisis nilai tukar, dimana devisa negara akan mendapatkan dampak terburuk.

Devisa negara salah satu sektor yang akan mendapatkan dampak terburuknya. Selain itu juga,
dampak ini juga akan dirasakan oleh investor maupun perusahaan yang memiliki kerjasama luar
negeri atau menjalankan kerjasama ekspor impor penjualan. Tentu saja mereka akan mengalami
masalah yang sangat serius.

9
Tidak perlu jauh-jauh, contoh sederhana perusahaan yang ada di Indonesia mendapatkan
suntikan dana dari pihak luar. Ketika terjadi permasalahan ekonomi makro, maka suntikan dana
yang sudah diberikan akan ditarik atau dikembalikan. Jika suntikan sedikit mungkin tidak
masalah, bagaimana jika nominalnya banyak? Tentu saja ini bisa berdampak langsung terhadap
keberlangsungan perusahaan sekaligus anak karyawannya.

Belum lagi masalah utang di luar negeri. Tidak hanya utang negara, perusahaan yang
memiliki utang di luar negeri pun akan mendapatkan dampak. Dimana hutang tersebut tidak
mendapatkan perlindungan dari negara. Dampak buruknya, dapat menimbulkan pembengkakan
utang dalam sekali waktu saja.

SOLUSI :

Masalah krisis nilai tukar yang mempengaruhi utang luar negeri di Indonesia adalah masalah
serius yang perlu ditangani dengan hati-hati. Berikut adalah beberapa solusi yang dapat
dipertimbangkan untuk mengatasi masalah ini:

1. Meningkatkan Kebijakan Moneter dan Fiskal: Pemerintah dapat bekerja sama dengan
bank sentral untuk mengadopsi kebijakan moneternya yang tepat guna mengatasi
volatilitas nilai tukar. Kebijakan fiskal yang prudent juga diperlukan untuk
mengendalikan defisit anggaran dan memperkuat posisi fiskal negara. Konsolidasi fiskal
dan pengurangan ketergantungan terhadap utang luar negeri dapat membantu
memperkuat stabilitas ekonomi.
2. Meningkatkan Cadangan Devisa: Pemerintah dapat berupaya meningkatkan cadangan
devisa negara untuk memperkuat ketahanan terhadap fluktuasi nilai tukar dan membayar
utang luar negeri. Langkah-langkah ini meliputi peningkatan ekspor, peningkatan
investasi asing langsung, atau pengembangan instrumen keuangan yang dapat menarik
modal asing.
3. Diversifikasi Sumber Pembiayaan: Untuk mengurangi risiko yang terkait dengan utang
luar negeri, pemerintah dapat mencari sumber pembiayaan alternatif. Diversifikasi
sumber pembiayaan melalui kerjasama dengan lembaga multilateral, penerbitan obligasi
dalam mata uang lokal, atau menjalin kemitraan investasi dapat membantu mengurangi
tekanan pada nilai tukar dan utang luar negeri.
4. Meningkatkan Daya Saing Ekonomi: Peningkatan daya saing ekonomi dapat membantu
mengurangi defisit neraca perdagangan dan memperkuat nilai tukar. Pemerintah dapat
mendorong reformasi struktural untuk meningkatkan iklim investasi, memperbaiki
regulasi bisnis, dan meningkatkan efisiensi sektor-sektor ekonomi yang kritis.
5. Pengelolaan Risiko Valuta Asing: Pemerintah dan perusahaan dapat menggunakan
instrumen keuangan, seperti kontrak berjangka atau opsi valuta asing, untuk melindungi
diri dari risiko perubahan nilai tukar. Ini dapat membantu mengurangi dampak fluktuasi
nilai tukar terhadap utang luar negeri.

10
6. Mengoptimalkan Utang Luar Negeri: Pemerintah perlu memastikan penggunaan utang
luar negeri yang optimal dan produktif. Utang harus digunakan untuk investasi yang
berkelanjutan dan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Pemerintah juga harus memantau dan mengelola utang dengan hati-hati, termasuk
merencanakan jadwal pembayaran utang yang masuk akal dan dapat dipenuhi.
7. Meningkatkan Koordinasi dan Transparansi: Koordinasi yang baik antara pemerintah,
bank sentral, dan lembaga keuangan penting untuk mengatasi masalah krisis nilai tukar.
Transparansi dalam kebijakan fiskal dan moneternya, serta pelaporan yang akurat tentang
posisi utang luar negeri, akan membangun kepercayaan investor dan memperkuat
ketahanan ekonomi.

Solusi-solusi tersebut perlu didukung dengan kebijakan yang konsisten, komitmen


pemerintah yang kuat, serta kerjasama antara berbagai pemangku kepentingan dalam rangka
mengatasi masalah krisis nilai tukar yang mempengaruhi utang luar negeri di Indonesia.

4. Inflasi.
Terjadinya inflasi tinggi akan berpengaruh pada tingginya utang luar negeri yang
mempengaruhi dunia perbankan di Indonesia. Bentuk kesulitan yang paling terasa masalah
likuiditas. Akibatnya terjadi kemacetan di sektor usaha akibat terlalu besar beban utang
negara. Perusahaan swasta maupun non swasta pun juga mendapatkan pengaruhnya. Akibat
terjadinya inflasi, dimana asset-aset yang mereka miliki pun terkuras akibat tidak bisa meminjam
pinjaman bank. Belum lagi dengan UKM yang tidak bisa meminjam uang atau mengawali usaha
lewat hutang bank sebagai modal. Masalah inflasi di Indonesia pernah terjadi di tahun 2004 yang
mencapai 10,5%.

SOLUSI :

Untuk mengatasi inflasi yang terjadi di Indonesia saat ini, berikut adalah beberapa solusi yang
dapat dipertimbangkan:

1. Kebijakan Moneter yang Tepat: Bank sentral perlu mengimplementasikan kebijakan


moneter yang efektif untuk mengendalikan inflasi. Ini dapat dilakukan melalui
pengaturan suku bunga, penggunaan instrumen kebijakan moneter, dan pengawasan
likuiditas di pasar keuangan. Kebijakan ini harus disesuaikan dengan kondisi ekonomi
dan inflasi yang sedang terjadi.
2. Pengendalian Agregat Moneter: Bank sentral dapat mengendalikan agregat moneter,
seperti jumlah uang beredar, untuk mengatur permintaan dan penawaran uang. Ini
melibatkan pengawasan terhadap kredit yang diberikan oleh bank-bank, serta kebijakan
terkait cadangan bank.

11
3. Pengendalian Harga Barang Pokok: Pemerintah dapat melaksanakan kebijakan yang
bertujuan untuk mengendalikan harga barang pokok yang berpotensi meningkatkan
inflasi. Ini dapat melibatkan regulasi harga, intervensi pasar, dan subsidi bagi barang-
barang esensial.
4. Peningkatan Produksi dan Pasokan: Pemerintah perlu mendorong peningkatan produksi
dan pasokan barang dan jasa yang mengalami kenaikan harga. Hal ini melibatkan
stimulasi investasi di sektor-sektor yang terkait, mendorong produktivitas, serta
memperbaiki rantai pasokan dan distribusi.
5. Peningkatan Ketahanan Pangan: Peningkatan ketahanan pangan dapat mengurangi inflasi
karena sebagian besar inflasi di Indonesia disebabkan oleh kenaikan harga bahan pangan.
Pemerintah harus meningkatkan produksi pangan lokal, meningkatkan efisiensi produksi
dan distribusi, serta memperkuat sistem penanganan pasca panen.
6. Pendidikan dan Literasi Keuangan: Peningkatan pendidikan dan literasi keuangan di
masyarakat penting untuk meningkatkan kesadaran akan inflasi dan dampaknya.
Masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang cara mengelola keuangan pribadi,
investasi, dan pengelolaan risiko inflasi.
7. Stabilitas Politik dan Keamanan: Stabilitas politik dan keamanan merupakan faktor
penting dalam mengendalikan inflasi. Pemerintah harus menjaga stabilitas politik,
memperkuat sistem hukum, dan memberikan kepastian kebijakan yang jelas bagi pelaku
usaha.
8. Pengawasan Pasar dan Anti-monopoli: Pemerintah perlu meningkatkan pengawasan dan
pengendalian pasar untuk mencegah praktik monopoli dan manipulasi harga. Dalam hal
ini, lembaga pengawas persaingan usaha perlu diberdayakan untuk menindak
pelanggaran anti-monopoli dan melindungi konsumen.

Penerapan solusi-solusi ini harus dilakukan secara komprehensif dan terintegrasi antara
pemerintah, bank sentral, lembaga pengawas, serta melibatkan partisipasi masyarakat dan sektor
swasta.

12
5. Kekalahan Daya Saing
Dampak yang akan berpengaruh akan mengalami kekalahan daya saing. Tentu saja konteks
daya saing dalam hal ini adalah daya saing melawan perusahaan besar yang memiliki power
besar. Sehingga pasaran secara nasional pun menjadi lesu dan terkesan lamban. Masalah ini akan
semakin parah jika masyarakat memiliki kebiasaan dan rasa bangga membeli akan produk-
produk dari luar. Tentu saja ini akan memperlancar arus ekonomi mereka, dan mematikan
perputaran ekonomi di dalam Negeri. Itu sebabnya di masa pandemic seperti ini, sangat
disarankan untuk membeli produk UKM-UMKM untuk menyeimbangkan perekonomian. Agar
tetap terjadi perputaran perekonomian. Agar ekonomi semakin menguat. Tentu saja cara ini
diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi local daripada pertumbuhan ekonomi
luar. Agar suplai produk domestic tetap terjaga.

Bukan malah justru sebaliknya. Tetap mencari produk luar dalam kondisi susah. Saat
masyarakat membeli produk luar, itu sama artinya membantu dalam memperlambat perputaran
perekonomian dan melemahkan ekonomi di dalam negeri. Memang dari segi kualitas dan bahan,
produk luar lebih baik. Tetapi dalam kondisi inflasi, bukankah seharusnya lebih mementingkan
produk dalam negeri terlebih dulu. Namun ya kembali lagi, semua tergantung dari cara berfikir
masing-masing individu. Itu pun kembali keputusan personal dan hak masyarakat dalam
membeli produk. Jawaban yang pasti, produk dalam negeri harus siap untuk bersaing melawan
produk-produk dari luar untuk merebut perhatian masyarakat lokal dengan produk yang
dihasilkan. Dari beberapa permasalahan ekonomi makro di atas, tentu saja kita menjadi lebih
paham, sekaligus memahami perekonomian luar negeri mampu mempengaruhi perekonomian
lokal. Belum lagi ditambah dengan permasalahan yang sifatnya sangat kompleks dan luas. Tidak
hanya bisa diselesaikan oleh satu dua orang. Tetapi oleh banyak pihak.

SOLUSI :

Untuk mengatasi masalah kekalahan daya saing di Indonesia, berikut adalah beberapa solusi
yang dapat dipertimbangkan:

1. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia: Investasi dalam pendidikan dan pelatihan
yang berkualitas sangat penting untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan tenaga
kerja. Pemerintah perlu fokus pada peningkatan kurikulum pendidikan, pengembangan
program pelatihan vokasional, serta mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi dan
dunia industri. Hal ini akan meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di pasar
global.
2. Reformasi Regulasi dan Birokrasi: Pemerintah perlu melakukan reformasi regulasi dan
birokrasi untuk menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif. Upaya harus dilakukan
untuk menyederhanakan prosedur bisnis, mempercepat perizinan, mengurangi birokrasi
yang berlebihan, dan meningkatkan kepastian hukum.

13
3. Infrastruktur yang Berkualitas: Pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan
terintegrasi sangat penting untuk meningkatkan daya saing ekonomi. Pemerintah harus
meningkatkan investasi dalam transportasi, energi, telekomunikasi, serta pengembangan
teknologi informasi. Dalam hal ini, kolaborasi dengan sektor swasta dan pemanfaatan
teknologi modern dapat mempercepat pembangunan infrastruktur yang efisien dan
berkelanjutan.
4. Peningkatan Inovasi dan Riset: Pemerintah perlu mendorong budaya inovasi dan
penelitian yang kuat di Indonesia. Ini dapat dilakukan dengan memberikan insentif
kepada perusahaan untuk melakukan penelitian dan pengembangan, mendukung
inkubator bisnis dan pusat inovasi, serta memfasilitasi transfer teknologi. Peningkatan
inovasi akan mendorong pertumbuhan sektor-sektor baru dan meningkatkan daya saing
produk dan layanan Indonesia.
5. Promosi Investasi dan Ekspor: Pemerintah harus aktif mempromosikan investasi dan
ekspor Indonesia di pasar global. Ini melibatkan kampanye pemasaran yang efektif,
partisipasi dalam pameran internasional, penyediaan insentif investasi, serta fasilitasi
akses pasar. Pemerintah juga dapat menjalin kemitraan dengan negara-negara tujuan
investasi dan ekspor yang strategis untuk meningkatkan daya saing Indonesia.
6. Pengembangan Klaster Industri dan Pusat Kewirausahaan: Pemerintah dapat mendorong
pengembangan klaster industri dan pusat kewirausahaan di berbagai sektor yang memiliki
keunggulan kompetitif. Ini akan memfasilitasi kolaborasi antara perusahaan, memperkuat
rantai pasokan, dan mendorong inovasi. Klaster industri yang kuat akan meningkatkan
daya saing dan produktivitas sektor-sektor tersebut.
7. Meningkatkan Kualitas Infrastruktur Digital: Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi telah menjadi faktor kunci dalam daya saing ekonomi. Pemerintah harus
berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur digital, akses internet yang luas, dan
literasi digital. Ini akan mendorong pertumbuhan sektor digital, transformasi digital
bisnis, dan konektivitas global.

Implementasi solusi-solusi ini akan membutuhkan komitmen yang kuat dari pemerintah,
kerjasama antara berbagai pemangku kepentingan, dan perubahan dalam kebijakan dan praktik
bisnis di Indonesia.

14
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Untuk mengatasi masalah ekonomi makro di Indonesia, diperlukan langkah-langkah yang


komprehensif, termasuk kebijakan fiskal dan moneter yang bijaksana, reformasi struktural, dan
upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Kolaborasi
antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil juga penting untuk mencapai tujuan
tersebut.

B. SARAN

Penting untuk melibatkan partisipasi aktif masyarakat, termasuk pemuda, dalam proses
pengambilan keputusan dan pelaksanaan kebijakan. Peningkatan pendidikan, penelitian, dan
inovasi juga dapat membantu Indonesia menghadapi tantangan masa depan.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://deepublishstore.com/blog/permasalahan-ekonomi-makro/

16

Anda mungkin juga menyukai