Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL BOOK REPORT

“TELAAH KURIKULUM”

NAMA : SENDARI FELIDA NABABAN


NIM : 7223343015
PRODI : PENDIDIKAN BISNIS
DOSEN PENGAMPU : NOVITA INDAH HASIBUAN S.Pd,M.Pd

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BISNIS


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2O23
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatNya sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Telaah Kurikulum yang
berjudul "Critical Book Report". Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saya minta maaf jika ada
kesalahan dalam penulisan dan saya juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun
guna kesempurnaan tugas ini. Akhir kata saya ucapkan terima kasih semoga dapat
bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan,April 2023

Sendari Felida Nababan


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
Latar Belakang ..............................................................................................................
Tujuan............................................................................................................................
Manfaat .........................................................................................................................
Identitas buku................................................................................................................

BAB II RINGKASAN BUKU...........................................................................................


BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................
Kelebihan buku.............................................................................................................
Kelemahan buku............................................................................................................
BAB IV PENUTUP...........................................................................................................
Kesimpulan....................................................................................................................
Saran .............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Rasionalisasi Pentingnya CBR Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita
baca dan pahami. Terkadang kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan kita.
Misalnya dari segi analisis bahasa, pembahasan penerapan pasal-pasal yang mengatur tentang
Telaah kurikulum di perguruan tinggi, oleh karena itu penulis membuat Critical Book Report
ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih referensi.

TUJUAN
Tujuan pembuatan critical book report ini adalah :
1. Memenuhi tugas wajib mata Telaah kurikulum
2. Menanggapi atau mengkritisi isi buku
3. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku

MANFAAT
Manfaat pembuatan critical book report ini adalah :
1. Menambah wawasan pembaca tentang telaah kurikulum
2. Menambah pengetahuan penyusun dan pembaca tentang critical book report
3. Untuk mengetahui materi apa saja yang dibahas untuk buku Bahasa Indonesia

IDENTITAS BUKU
a.Buku Utama
Judul : Telaah Kurikulum dan Aplikasinya dalam Belajar Mengajar
Penulis :Yulianti,S.Pd I M.Pd dan Nury Yuniasih M.pd
Edisi :Pertama
Jumlah Halaman : 99 Halaman
Penerbit : CV Media Sutra Atiga
ISBN : 978-602-74882-4-3
Tahun terbit : 2016

b.Buku Pembanding
Judul : Buku Ajar Pengembang Kurikulum
Penulis : Dr. Baneriah M.Ag
Edisi : Pertama
Jumlah Halaman : 122
Penerbit : Lembaga Penerbit Kampus IAIN Palopo
ISBN : 978-602-8497-64-0
Tahun terbit : 2018

BAB II
ISI RINGKASAN
a.Buku Utama
Sejarah perkembangan kurikulum di Indonesia Kurikulum di Indonesia mengalami 10 kali
perubahan sesuai dengan kebijakan Menteri Pendidikan. Mutu pendidikan Indonesia hingga
kini belum memenuhi standar mutu yang jelas. Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945,
kurikulum pendidikan nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952,
1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006, 2013 (10 kali perubahan). Perubahan kurikulum
terjadi karena konsekuensi politik, sosial budaya, ekonomi, dan IPTEK dalam masyarakat
berbangsa dan bernegara. Kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu
dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di
masyarakat. Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu
pancasila dan UUD 1945, perbedaannya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta
pendekatan dalam merealisasikannya. Berikut ini akan diuraikan perubahan kurikulum di
Indonesia
 Rencana Pelajaran 1947

Kurikulum pertama yang lahir pada masa kemerdekaan memakai istilah “leer plan”. Dalam
bahasa Belanda, artinya rencana pelajaran, lebih popular ketimbang curriculum (bahasa
Inggris). Perubahan kisi-kisi pendidikan lebih besifat politis: dari orientasi pendidikan
Belanda ke kepentingan Nasional. Asas pendidikan ditetapkan Pancasila. Rencana Pelajaran
1947 baru dilaksanakan sekolah- sekolah pada 1950. Sejumlah kalangan menyebut sejarah
perkembangan kurikulum diawali dari kurikulum 1950. Bentuknya memuat dua hal pokok:
daftar mata pelajaran dan jam pengajarannya, dan garis-garis besar pengajaran. Rencana
pelajaran 1947 mengurangi pendidikan pikiran, mengutamakan pendidikan watak, kesadaan
bernegara dan bermasyarakat. Materi pelajaran dihubungan dengan kejadian sehari- hari,
perhatian terhadap kesenian dan pendidikan jasmani.
 Rencana Pelajaran Terurai 1952

Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran yang disebut Rencana Pelajaran Terurai
1952. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. Ciri kurikulum
ini adalah setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan
dengan kehidupan sehari-hari. Di penghujung era Presiden Soekarno, muncul Rencana 1964
atau Kurikulum 1964. Fokusnya pada pengembangan daya, cipta, rasa, karsa, karya, dan
moral (Pancawardhana). Mata pelajaran diklafikasikan dalam lima kelompok bidang studi:
moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan (keterampilan), dan jasmaniah. Pendidikan
dasar lebih menekankan pada pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis

 Kurikulum 1968

Setelah tahun 1952, menjelang tahun 1964, pemerintah kembali menyempurnakan sistem
kurikulum di Indonesia. Kali ini diberi nama Rencana Pendidikan 1964. Pokok-pokok pikiran
kurikulum 1964 yang menjadi ciri dari kurikulun ini adalah: bahwa pemerintah mempunyai
keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD,
sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana (Hamalik, 2004), yaitu
pengembangan moral, kecerdasan, emosional/artistik, kaprigelan, dan jasmani. Kurikulum
1968 merupakan pembaharuan dari kurikulum 1964, yaitu dilakukannya perubahan struktur
kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi pambinaan jiwa pancasila, pengetahuan
dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan
orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.

 Kurikulum 1975

Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efisien dan efektif.
Kurikulum ini dilatar belakangi oleh MBO (Mangement by Objective). Metode, materi, dan
tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Zaman
ini dikenal istilah "satuan pembelajaran". yaitu rencana pembelajaran setiap satuan bahasan.
Setiap satuan pelajaran dirinci lagi: petunjuk umum, Tujuan Instuktuksional Khusus (TIK),
materi pelajaran, alat pelajaran kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi. Kurikulum 1975
menuai banyak kritik karena guru diminta menulis rincian apa yang akan dicapai dari setiap
kegitan pembelajaran.
 Kurikulum 1984

Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski mengutamakan pendekatan


proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering disebut "Kurikulum 1975
yang disempurnakan". Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari mengamati
sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara
Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Leaning (SAL)

 Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999

Kurikulum 1994 bergulir lebih pada upaya memadukan kurikulum-kurikulum sebelumnya.


Kurikulum ini mengombinasikan antara Kurikulum 1975 dan Kurikulum 1984, antara tujuan
dan proses. Lantaran beban belajar siswa dinilai terlalu berat dari muatan nasiona hingga
lokal. Materi muatan lokal disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing, misalnya
bahasa daerah kesenian, keterampilan daerah, dan lain-lain. Berbagai kepentingan kelompok-
kelompok masyarakat juga mendesakan isu-isu tertentu masuk dalam kurikulum. Sehingga,
Kurikulum 1994 menjelma menjadi kurikulum super padat. Diikuti dengan rezim Soeharto
pada 1998 dan kehadiran Suplemen Kurikulum 1999. Tapi perubahannya lebih pada
menyempurnakan sejumlah materi

 Kurikulum 2004

Kurikulum 2004 dikenal dengan nama Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Setiap
pelajaran diurai berdasarkan kompetensi apakah yang mesti dicapai siswa. Tetapi kerancuan
muncul bila dikaitkan dengan alat ukur kompetensi siswa, yakni ujian. Ujian akhir sekolah
maupun nasional masih berupa soal pilihan ganda. Bila terdapat target kompetensi yang ingin
dicapai, evaluasinya tentu lebih banyak pada praktik atau soal uraian yang mampu mengukur
seberapa besar pemahaman dan kompetensi siswa. Melalui uji coba di sejumlah sekolah di
Pulau Jawa, kota besar di luar Pulau Jawa telah menerapkan KBK, hasilnya kurang
memuaskan. Guru-guru belum paham apa sebenarnya kompetensi yang ingin dicapai dalam
Kurikulum Berbasis Kompetensi.

 KTSP 2006

Awal 2006 uji coba KBK dihentikan. Munculah Kurikulum Tingkat Satuant Pendidikan.
Penerapan KTSP masih tersendat, tinjauan dari segi isi dan proses pencapaian target
kompetensi pelajaran oleh siswa hingga teknis evaluasi tidaklah. banyak perbedaan dengan
Kurikulum 2004. Perbedaan yang paling menonjol adalah guru lebih diberikan kebebasan
untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi
sekolah berada. Hal ini disebabkan Karangka Dasar (KD), Standar Kompetensi Lulusan
(SKL), Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) setiap mata pelajaran untuk
setiap satuan. pendidikan telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Jadi
pengembangan perangkat pembelajaran, seperti silabus dan sistem penilaian merupakan
kewenangan satuan pendidikan (sekolah) di bawah koordinasi dan supervisi pemerintah
Kabupaten/Kota.

 Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 merupakan hasil kajian dari kurikulum berbasis kompetensi
dan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Pengembangan kurikulum 2013 dilakukan seiring
dengan perkembangan zaman dan ada beberapa kelemahan dari KTSP 2006. Salah satu
kelemahan KTSP 2006 adalah kurikulum belum mengembangkan kompetensi secara utuh
sesuai dengan visi, misi dan tujuan pendidikan nasional. Adanya pola baru dalam
mengembangkan kurikulum, pada kurikulum KBK 2004 dan KTSP 2006 kompetensi
diturunkan dari mata pelajaran, sedangkan pada kurikulum 2013 mata pelajaran diturunkan
dari kompetensi yang ingin dicapai. Selain itu, kurikulum 2013 ini tidak jauh berbeda dengan
KBK dan KTSP yaitu sama-sama berbasis kompetensi. Akan tetapi, bila kompetensi pada
KBK dan KTSP terpisah antar mata pelajaran, sedangkan kompetensi pada kurikulum

Membandingkan Kurikulum yang berlaku dari Masa ke Masa Secara umum, perubahan dan
penyempurnaan kurikulum dilakukan setiap diadakannya pengembangan tujuan pendidikan
nasional ataupun kendala dari pelaksanaan kurikulum sebelumnya. Perubahan kurikulum
tersebut dilakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, perkembangan IPTEK, visi, misi
dan tujuan pendidikan nasional. Kurikulum 1947 sampai kurikulum 2013 menunjukkan
bahwa kurikulum memiliki dasar yang kuat dalam meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia. Kurikulum bukan hanya kebijakan yang harus dilaksanakan oleh pendidik maupun
peserta didik, akan tetapi sebuah perangkat untuk mewujudkan cita-cita negara dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa
b. Buku pembanding
Perkembangan Kurikulum di Indonesia Perkembangan kurikulum di Indonesia seiring
dengan perkembangan sistem pendidikan yang ada di Indonesia. Sejarah mencatat bahwa
Kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia yakni kurikulum 1947 sampai kurikulum 2013,
kurikulum tersebut mengalami pembaruan-pembaruan mengikuti perkembangan dunia
pendidikan yang semakin modern dan tentunya karena faktor perkembangan zaman. Berikut
kurikulum dari dulu sampai sekarang.
 Kurikulum 1947 (Rentjana Pelajaran 1947)
Kurikulum pertama yang lahir pada masa kemerdekaan memakai istilah dalam bahasa
Belanda leer plan artinya rencana pelajaran, istilah ini lebih popular dibanding istilah
curriculum (bahasa Inggris). Perubahan arah pendidikan lebih bersifat politis, dari orientasi
pendidikan Belanda ke kepentingan nasional. Saat itu mulai ditetapkan asas pendidikan
ditetapkan Pancasila. Kurikulum ini sebutan Rentjana Pelajaran 1947, dan baru dilaksanakan
pada 1950. Fokus Rencana Pelajaran 1947 tidak menekankan pendidikan pikiran, melainkan
hanya pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat.
 Kurikulum 1952 (Rentjana Pelajaran Terurai 1952)

Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. Yang paling
menonjol dan sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus
memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari- hari, "Silabus
mata pelajarannya jelas sekali, seorang guru mengajar satu mata pelajaran," (Ahmad,
Direktur Pendidikan Dasar Depdiknas periode 1991-1995). Salah satu menjadi tolak ukur
perubahan kurikulum 1947 ke kurikulum 1952 yaitu sekolah khusus bagi lulusan Sekolah
Rendah 6 tahun yang tidak melanjutkan ke SMP. Kelas masyarakat mengajarkan
keterampilan, seperti pertanian, pertukangan, dan perikanan tujuannya agar anak tak
mampu sekolah ke jenjang SMP, bisa langsung bekerja

 Kurikulum 1964 (Rentjana Pendidikan 1964).

Pemerintah kembali menyempurnakan sistem kurikulum pada 1964, namanya Rentjana


Pendidikan 1964. Pokok-pokok pikiran kurikulum 1964 yang menjadi ciri dari kurikulum ini
adalah bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan
akademik untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada
program Pancawardhana.Panca wardhana berfokus pada pengembangan daya cipta, rasa,
karsa, karya, dan moral. Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi:
moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan (keterampilan), dan jasmaniah (Hamalik,
2004)
 Kurikulum 1968 Kurikulum ini merupakan perwujudan perubahan orientasi pada pelaksanaan
UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Kelahiran Kurikulum 1968 bersifat politis yaitu
mengganti Rencana Pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai produk Orde Lama.
Kurikulum 1968 menekankan pendekatan organisasi materi pelajaran: kelompok pembinaan
Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Jumlah pelajarannya 9. Kurikulum
1968 sebagai kurikulum bulat. "Hanya memuat mata pelajaran pokok-pokok saja," katanya.
Muatan materi pelajaran bersifat teoritis, tak mengaitkan dengan permasalahan faktual di
lapangan. Titik beratnya pada materi apa saja yang tepat diberikan kepada siswa di setiap
jenjang pendidikan (Djauzak).
 Kurikulum 1975
Penyempurnaan kurikulum 1968 yang melahirkan kurikulum 1975 menekankan pendidikan
lebih efektif dan efisien. kurikulum ini lahir karena pengaruh konsep di bidang manajemen
MBO (management by objective). Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam
Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI), dikenal dengan istilah satuan pelajaran,
yaitu rencana pelajaran setiap satuan bahasan (Drs. Mudjito, Ak, MSi, Direktur Pembinaan
TK dan SD. Depdiknas).
 Kurikulum 1984
Kurikulum ini juga sering disebut Kurikulum 1975 yang disempurnakan dengan
memposisikan siswa sebagai subjek belajar, mengamati sesuatu, mengelompokkan,
mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau
Student Active Leaming (SAL). Konsep CBSA yang elok secara teoritis dan bagus hasilnya
di sekolah-sekolah yang diujicobakan, mengalami banyak deviasi dan reduksi saat diterapkan
secara nasional (Profesor Dr. Conny R. Semiawan, Kepala Pusat Kurikulum Depdiknas
periode 1980-1986).
 Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999
Berdasarkan Undang-Undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pemerintah memperbarui kurikulum sebagai upaya memadukan kurikulum-kurikulum
sebelumnya. Pada kurikulum 1994 perpaduan tujuan dan proses belum berhasil karena beban
belajar siswa dinilai terlalu berat. Materi muatan lokal disesuaikan dengan kebutuhan daerah
masing-masing, misalnya bahasa daerah kesenian, keterampilan daerah, dan lain-lain.
Berbagai kepentingan kelompok-kelompok masyarakat juga mendesakkan agar isu-isu
tertentu masuk dalam kurikulum.
 Kurikulum 2004, KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
Pada 2004 diluncurkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sebagai pengganti Kurikulum
1994. Suatu program pendidikan berbasis kompetensi harus mengandung tiga unsur pokok,
yaitu pemilihan kompetensi sesuai, spesifikasi indikator-indikator evaluasi untuk menentukan
keberhasilan pencapaian kompetensi, dan pengembangan pembelajaran
 Kurikulum Periode KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran) 2006 Kurikulum ini hampir
mirip dengan Kurikulum 2004. Perbedaan menonjol terletak pada kewenangan dalam
penyusunannya, yaitu mengacu pada jiwa dari desentralisasi sistem pendidikan. Pada
Kurikulum 2006, pemerintah pusat menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Guru dituntut mampu mengembangkan sendiri silabus dan penilaian sesuai kondisi sekolah
dan daerahnya Hasil pengembangan dari semua mata pelajaran dihimpun menjadi sebuah
perangkat dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
 Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan, modivikasi dan pemutakhiran dari kurikulum
sebelumnya. Kurikulum ini adalah pengganti kurikulum KTSP. Kurikulum 2013 memiliki
tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap dan
perilaku

BAB III
PEMBAHASAN
Kelebihan dan kekurangan buku utama
Kelebihan
-Setiap bab buku utama disusun dengan rapi dan ditandainya judul degan huruf besar dan
ditebali sehingga memudahkan untuk pembaca mencari materi setiap bab nya
-Di materi perkembangan kurikulum di Indonesia buku ini menyajikan kopetensi dan
indikastor pencapaian kopetensi, gambaran umummateri, dan relevansi terhadap pengetahuan
mahasiswa, bidang kerja dll sehingga mahasiswa bukan hanya belajar materi saja
-Buku ini juga memaparkan lengkap materi, sumber materi yang jelas, kata asing yang di gars
miringkan dan susunan kata rapi
-Setiap bab terdapat evaluasi schingga mahasiswa dapat berlatih menguji kemampuannya

Kelemahan
-Cover buku ini terlihat kurang menarik, bahkan warna buku juga sanagt kurang
-Pada daftar pusataka buku ini hanya memaparkan judul materi, dan tidak ada bagian-bagian
materinya sehingga pembaca suluh untuk memcari sub materi yang inggin dicari

Kelebihan dan Kelemahan buku Pembanding


Kelebihan
-Buku ini menjelaskan sejarah perkembangan kurikulum di inadonesia dengan lengkap
disertai sumber yang jelas
-Setiap materinya juga diberikan tahun pembaharuan kurikulum sehingga mahasiswa mudah
memahami kurikulum tersebut pada tahun berapa
Kelemahan
-Pada buku ini saat bab baru tidak ditandai dengan huruf kapital
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari kedua buku yang di review ini tentunya memiliki kelemahan dan kelebihan di masing-
masing buku dari penampilan dan tata letak fonts buku utama mungkin lebih unggul namun
pepatah mengatahan jangan melihat buku dari sampulnya yang menandakan bahwa buku
pembanding lebih lengakap pada materi bahkan tahun setiap materinya walaupun tata letak
dan ukuran fount judul kurang sesuai dengan penyususnan buku yang lainnya.

SARAN
Dari kelemahan dan kelebihan buku bahwa kita tau buku yang lebih diperuntuhkan untuk
belajar mungkin untuk buku pembanding karna di buku tersebut lebih lengkap materi nya
sesuai dengan rps.
DAFTAR PUSTAKA
[20.27, 27/4/2023] Sendari Felida: https://core.ac.uk/download/pdf/198238859.pdf
https://repository.unikama.ac.id/931/1/isi%20buku%20ajar%20_revisi.pdf
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Frepository.unikama.ac.id
%2F9 31%2F&psig=AOvVaw3yT68Edp- 15
[20.27, 27/4/2023] Sendari Felida:
w412fWPFSVI8i&ust=1633340213711000&source=images&cd=vfe&ved=0CAkQj
RxqE woTCNCC014tMCFQAAAAAAAAAABAD https://www.google.com/url?
sa=i&url=https%3A%2F%2F123doku.com%2Fdocument% 2F7e4 buku-ajar-
pengembangan-kurikulum-
core.html&psig=AOvVaw2y6jvhhqTNPPWTHSROTdd&ust=1633340498390000&s
our ce-images&cd-
vfe&ved=0CAkQjRxqFwoTCODvigjortMCFQAAAAAAAAAABAD

Anda mungkin juga menyukai