Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL JOURNAL REVIEW

“TELAAH KURIKULUM”

NAMA : SENDARI FELIDA NABABAN

NIM : 7223343015

PRODI : PENDIDIKAN BISNIS

DOSEN PENGAMPU : NOVITA INDAH HASIBUAN S.Pd,M.Pd

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2O23
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatNya sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Telaah Kurikulum yang
berjudul "Critical Journal Review". Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saya minta maaf jika ada
kesalahan dalam penulisan dan saya juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan tugas ini. Akhir kata saya ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan,Maret 2023

Sendari Felida
Nababan
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………

BAB I……………………………………………………………………………………………….

PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………

Latar Belakang……………………………………………………………………………...

Rumusan Masalah…………………………………………………………………………..

Tujuan Penulisan……………………………………………………………………………

Identitas Jurnal………………………………………………………………………….......

BAB II………………………………………………………………………………………….......

RINGKASAN JURNAL…………………………………………………………………………..

Ringkasan jurnal 1…………………………………………………………………………

Ringkasan jurnal 2………………………………………………………………………….

BAB III…………………………………………………………………………………………….

PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………..

Kelebihan Jurnal……………………………………………………………………………

Kekurangan Jurnal………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pengembangan Kurikulum 2013 sangat erat berkaitan dengan kurikulum sebelumnya, yaitu
kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum yang menggunakan pendekatan
terpusat pada bidang studi (subject-centered curriculum) ini sejak 2006 telah diterapkan di
sekolah-sekolah seluruh Indonesia. Karakteristik KTSP ialah memilah struktur kurikulum ke
dalam berbagai mata pelajaran yang dipandang perlu untuk peserta didik. Namun saat ini,
kurikulum tersebut oleh pemerintah dipandang kurang mampu memenuhi kompetensi yang
dibutuhkan untuk abad 21 yang dikenal sebagai abad ilmu pengetahuan dan knowledge-based
society. Pada tahun 2013, pemerintah menerbitkan Permendikbud Nomor 65 yang menyatakan
perlunya dilakukan perubahan Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, serta sistem
pembelajaran dan sistem penilaian sebagai implikasi dari perubahan pada standar proses tersebut
(Mendikbud RI, 2013b).

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah nya
adalah, Bagaimana cara para pendidik dapat menjelaskan secara umum tentang implementasi
kurikulum 2013.

TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan akhir dari critical journal review ini adalah setiap guru maupun instruktur yang
berperan dalam hal belajar mengajar harus berperan aktif.
IDENTITAS JURNAL

Jurnal 1

Judul jurnal Implementasi kurikulum 2013 dalam pelaksanan pembelajaran di SMP

Volume Vol.4 No. 1 (2017)

E-ISSN 2460-7177

P-ISSN 2407-0963

Jurnal 2

Judul jurnal Implementasi kurikulum 2013 dalam membentuk karakter anak bangsa

Volume Vol.9 No.1 (2015)

Penulis HM.Zainuddin

BAB II

RINGKASAN JURNAL

Jurnal 1

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan:


(a) perencanaan pembelajaran, (b) pelaksanaan pembelajaran, (c)
pelaksanaan penilaian, dan (d) faktor penghambat dan pendukung
pelaksanaan pembelajaran dalam rangka mengimplementasikan Kurikulum
2013 di SMP N 8 Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan
deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah personel yang berkaitan
dengan implementasi Kurikulum 2013 dalam pelaksanaan pembelajaran di
SMP N 8 Yogyakarta yang terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah
bagian kurikulum, guru, dan siswa. Pengumpulan data dilakukan melalui
observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Keabsahan
data dilakukan dengan cara ketekunan pengamatan, triangulasi data dan
pemeriksaan data. Data penelitian ini dianalisis secara terus-menerus sejak
awal pengumpulan data dan melelaui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian
data, dan pengambilan kesimpulan.
Pendahuluan Tema pembaharuan dan perbaikan pada Kurikulum 2013 yaitu ingin
menciptakan manusia Indonesia yang mampu berpikir kreatif, produktif,
inovatif, proaktif, dan afektif, melalui pengembangan sikap (tahu mengapa),
keterampilan (tahu bagaimana), dan pengetahuan (tahu tentang apa) secara
integratif. Pengintegrasian ini merupakan salah satu upaya untuk
memperbaiki peringkat Indonesia berdasarkan studi TIMSS (Trends in
International Mathematics and Science Study) dan Program for International
Student Assessment (PISA), dimana pada 2011 peserta didik hanya mampu
sampai level 3 dari 6 (enam) level kemampuan kognitif yang berkaitan
dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi (berpikir kritis, berpikir kreatif,
analitis, sistematis dan logis untuk menemukan alternatif pemecahan
masalah melalui eksplorasi data secara empiris dalam rangka menumbuhkan
sikap ilmiah). Begitu juga kemampuan siswa Indonesia dalam memahami
informasi yang kompleks, pemecahan masalah, pemakaian alat, prosedur,
pemecahan masalah dan melakukan investigasi yang masih berada rendah
dan perlu ditingkatkan.
Metode Dalam suatu penelitian diperlukan adanya data sebagai hasil akhir dari
Penelitian penelitian. Pengumpulan data yang kongkrit penulis melaksanakan beberapa
teknik dan instrument pengumpulan data sebagai berikut:
1. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik observasi
partisipasi pasif di mana peneliti datang ke tempat kegiatan, namun tidak
ikut terlibat di dalamnya. Observasi yang dilakukan pada saat proses
pembelajaran berlangsung meliputi kegiatan pra-instruksional sampai
kegiatan penutup. Peneliti juga melakukan observasi terhadap teknik
penilaian yang digunakan oleh guru, serta kemungkinan hambatan dan
upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi hambatan yang ditemui
saat proses pembelajaran berlangsung.
2. Selain menggunakan observasi, peneliti juga menggunakan
wawancara. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan wawancara semi terstruktur. Jenis wawancara ini tergolong
dalam kategori in-dept interview, yaitu dalam pelaksanaannya lebih bebas
bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur.
Hasil Penelitian Proses penelitian di lapangan yang tidak terlalu berjalan dengan mulus dan
tidak mudah karena berbagai faktor, telah sampai pada proses akhir yaitu
penyajian data. Data-data di bawah ini merupakan sekumpulan data yang
diperoleh dari hasil pengamatan, observasi, wawancara dan telaah dokumen.
Data-data di bawah ini tentunya sudah melalui berbagai rangkain kaidah
penelitian seperti, ketekunan, keajegan pengamatan, trianggulasi data, dan
auditing. Langkah-langkah tersebut kemudian dilanjutkan dengan analisis
data dengan menyeleksi, menentukan fokus, menyederhanakan dan
mentransformasikan data yang muncul pada catatan lapangan. Beberapa
poin penting yang dianalisis ialah pada perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan hambatan serta
kendala dalam pelaksanaan pembelajaran.
Dalam hal perencanaan pembelajaran, data-data yang diperoleh adalah
sebagai berikut:
1. Semua guru menyusun RPP untuk mata pelajaran yang diampunya.
Pengembangan RPP dikembangkan atau disusun di setiap awal semester
atau awal tahun pelajaran. Hal ini ditujukan agar RPP telah tersedia terlebih
dahulu dalam setiap awal pelaksanaan pembelajaran.
2. Pengembangan RPP oleh guru,dilakukan secara mandiri dan secara
bersama-sama melalui musyawarah guru mata pelajaran (MGMP).
3. Dalam merumuskan indikator yang di dalamnya terdapat kegiatan
merumuskan indikator pencapaian kompetensi KD pada KI-1, merumuskan
indikator pencapaian kompetensi KD pada KI-2, merumuskan indicator
pencapaian kompetensi KD pada KI-3, dan merumuskan indicator
pencapaian kompetensi KD pada KI-4 dirumuskan bersama dalam
musyawarah guru mata pelajaran (MGMP).

Jurnal 2

Abstrak Dalam dekade terakhir, hati nurani kita terganggu oleh kekerasan yang
meluas yang terjadi di masyarakat. Berbagai bentuk vandalisme dan
kekejaman menjadi fenomena tragis yang sangat mudah dilihat di negara
kita. Kebijaksanaan dan kebesaran hati yang pernah ditinggikan dan
dimuliakan sebagai karakter dan identitas bangsa kita hari ini telah membatu
menjadi ceruk peradaban. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk perubahan
mendasar dalam pendidikan di semua tingkatan, dari taman kanak-kanak ke
sekolah menengah, di mana restrukturisasi kurikulum merupakan salah satu
pilihan. Dalam hal ini, penerapan kurikulum 2013 harus disesuaikan dengan
kebutuhan siswa dan masyarakat. Kurikulum 2013, yang merupakan
pengembangan lebih lanjut dari kurikulum berbasis kompetensi yang
diprakarsai dalam kurikulum 2004 dan 2006 (KTSP), mencakup juga
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara bersamaan. Artikel
ini mencoba untuk memeriksa penerapan kurikulum 2013 (K13) dalam
proses pembelajaran di sekolah.
Pendahuluan Sejatinya, maraknya perilaku anomali sosial di kalangan remaja-pelajar
belakangan ini tidak lahir begitu saja. Perilaku itu lahir di tengah situasi
peradaban yang dinilai jauh dari persoalan-persoalan moral dan budi pekerti.
Dunia pendidikan yang seharusnya menjadi ben teng kokoh bagi para
pelajar dari aksi kekerasan dan vandalisme dinilai mengalami kemandulan.
Pendidikan tidak diarahkan untuk “memanusiakan manusia” secara utuh dan
pari purna, tetapi lebih diorientasikan untuk mem pertahankan jargon dan
kepentingan kekuasaan semata. Pendidikan karakter yang notabene bisa
dioptimalkan sebagai media strategis untuk menanamkan, mengembangk an,
dan menyuburkan nilai-nilai keluhuran budi dan kemanusiaan justru dikebiri
dan disingkirkan melalui proses pendidikan yang serba dogmatis,
indoktrinatif dan instruksional. Selama mengikuti proses pendidikan, anak-
anak bangsa negeri ini hanya sekadar menjadi objek dan “tong sampah” ilmu
pengetahuan sehingga men jadi pendiam dan penurut dan kehilangan daya
kreatif dan sikap kritis mereka.
Hasil Penelitian 1.Pendidikan Karakter
Sesuai dengan Taksonomi Bloom sebagaimana dikutip oleh Zainuddin,
ada tiga aspek dominan yang harus dikembangkan dalam diri setiap
individu: kognitif, afektif, dan psikomotorik.2 Pendidikan karakter akan
mengenalkan nilai-nilai dan norma ke dalam wilayah kognitif individu.
Kemudian, nilai-nilai dan norma tersebut secara bertahap akan diarahkan
untuk dihayati dan diresapi ke dalam wilayah afektif siswa.
Tujuan pendidikan adalah untuk pembentukan karakter yang terwujud dalam
kesatuan esensial si subyek dengan perilaku dan sikap hidup yang
dimilikinya. Menurut Foerster, sebagaimana yang dikutip oleh Zainuddin,
karakter merupakan sesuatu yang mengualifi kasi seorang pribadi. Karakter
menjadi identitas yang mengatasi pengalaman kontingen yang selalu
berubah, dan dari kematangan karakter inilah, kualitas seorang pribadi
diukur.

2. Faktor-faktor Pendukung Pendidikan Karakter


1)Karakter Guru
Selain mempunyai kompetensi pedagogis sebagai pengajar, guru harus
mempunyai beberapa kompetensi utama dalam melakukan proses
pembelajaran pendidikan karakter.
2)Tersedianya Alat Bantu Mengajar Berbasis Karakter
Selain pelatihan (training) yang diberikan, ketersediaan alat bantu mengajar,
seperti modul, kurikulum, lesson plan, permainan edukatif, dan buku-buku
cerita, mutlak diperlukan. Tanpa alat bantu ini, guru sulit untuk bisa
menerapkan ilmu yang telah dipelajarinya. Unt uk mengatasi persoalan ini,
perlu langkah kongkrit, khususnya dalam pengembangan kurikulum 2013
sebagai langkah lanjutan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi
yang dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan ketrampilan secara terpadu.

3.Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 diatur dalam Permen 57 tahun 2014 dan dikembangkan
berdasarkan fak tor-faktor berikut ini:

1)Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dalam
hubungannya dengan tuntutan pendidikan yang mengacu ke pada delapan
Standar Nasional Pendidikan: standar isi, standar proses, standar kompetensi
lulusan, standar pendidik dan tenaga kep endidikan, standar sarana dan
prasarana, stan dar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan. Tantangan internal lainnya adalah perkembangan penduduk
Indo nesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif.

2)Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait de ngan arus globalisasi dan berbagai
isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan
informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan
pendidikan di tingkat internasional.
3)Penyempurnaan Pola Pikir

Menurut Permendikbud Nomor 103 tahun 2014, Kurikulum 2013


dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir berikut:
1.Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta
didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari dan
gaya belajarnya (learning style) untuk memiliki kompetensi yang sama.
2.Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-
masyarakat-lingkun gan alam, sumber/media lainnya).
3.Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba
ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh
melalui internet).
4.Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari
semakin diperkuat dengan pen dekatan pembelajaran).
5.Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim).

4)Penguatan Tata Kelola Kurikulum


Penguatan Kurikulum 2013 dilakukan melalui tata kelola sebagai berikut;
1)Penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif.
2)Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen
kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader).
3)Penguatan sarana dan prasarana un tuk kepentingan manajemen dan proses
pem belajaran.

BAB III

PEMBAHASAN

Kelebihan jurnal dan Kekurangan Jurnal

Kelebihan Jurnal 1 Kelebihan Jurnal 2


1.Juranal tersebut sudah memiliki ISSN serta 1.Judul artikel sesuai dengan pemaparan yang
Volume. disampaikan penulis pada pembahasan.
2.Penjelasan jurnal tersebut sangat rinci 2.Tujuan di paparkan cukup jelas.
3.Pada judul jurnal tersebut,judulnya jelas 3.Penjelasan jurnal tersebut juga sangat rinci
karena mampu memudahkan pembaca untuk
untuk mengetahui inti jurnal tampa harus
membaca keseluruhan dari jurnal tersebut.
4.Di bagian abstrak jurnal tersebut
menyertakan bahasa indonesia dan bahasa
ingris.
Kekurangan jurnal 2
Kekurangan jurnal 1
1.Jurnal tersebut tidak memiliki ISSN
1.Dalam penyajian uraian ada beberapa
pembahasan yang digunakan istilah-istilah
bahasa asing membuat sulit dipahami.
DAFTAR PUSTAKA

http://journal.uny.ac.id/index.php/jitp

zainnuddin.implementasi kurikulum.Malang:Universitas Negeri Malang

Anda mungkin juga menyukai