Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL JOURNAL REVIEW (CJR)

Skor Nilai :

DOSEN PENGAMPU :

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:

IHSAN KAMAL 5213131001

MUSDALIFAH RANGKUTI 5212131003

RIZKY SYAFRINA 5213331001

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022

1
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dimana atas
berkat dan Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Report ini.
Meskipun banyak rintangan dan hambatan penulis dapat lancar dalam proses
pengerjaannya.Tak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Dosen Pengampu
yaitu Ibu HERA CHAIRUNISA yang telah memberikan tugas untuk memahami dan
membuat makalah Cjr ini.

Penulis sadar bahwa dalam penulisan Critical Journal Report ini masih jauh dari kata
sempurna dan penulis meminta maaf bila terdapat kesalahan dalam penulisan Cjr ini. Penulis
sangat berharap agar pembaca dapat memberikan saran dan kritik terkait hasil Critical Journal
Report ini. Dan semoga tugas ini dapat bermanfaat kepada pembaca terkhusus pada penulis.

Medan, 8 November 2022

KELOMPOK 1

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR (Critical Journal Report).......................................................1
1.2 Tujuan Penulisan CJR (Critical Journal Report)...................................................................1
1.3 Manfaat Penulisan CJR (Critical Journal Report).................................................................1
BAB II RINGKASAN ISI JURNAL.....................................................................................................2
2.1 REVIEW JURNAL UTAMA................................................................................................2
2.2 RINGKASAN JURNAL PEMBANDING............................................................................6
BAB III PEMBAHASAN / PERBANDINGAN.................................................................................12
3.1 KELEBIHAN KEDUA JURNAL....................................................................................12
3.2 Kekurangan Kedua Jurnal....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................13

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR (Critical Journal Report)


Ketererampilan membuat CJR pada penulis yaitu dapat ujian kemampuan dalam
meringkas dan menganalisis sebuah jurnal serta membandingkan jurnal yang dianalisis
dengan jurnal lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang
dianalisis.
Sering kali bingung dalam memilih jurnal referensi untuk kita baca dan pahami,
terkadang kita hanya memilih 1 jurnal untuk dibaca tetapi hasil masih belum memuaskan.
Misalnya, dari segi analisis bahasa atau pembahasan, oleh karena itu penulis membuat CJR
ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih jurnal referensi terkhusus.

1.2 Tujuan Penulisan CJR (Critical Journal Report)


1. Untuk memenuhi salah satu tugas wajib dari mata kuliah Pendidikan Bahasa
Indonesia
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa/I dalam meringkas, menganalisa, dan
membandingkan serta memberi kritik pada jurnal.

1.3 Manfaat Penulisan CJR (Critical Journal Report)


1. Sebagai rujukan bagaimana untuk menyempurnakan sebuah journal dan mencari
sumber bacaan yang relevan.
2. Membuat saya sebagai penulis dan mahasiswa/i lebih terasah dalam mengkritisi
sebuah jurnal.
BAB II RINGKASAN ISI JURNAL

2.1 REVIEW JURNAL UTAMA


Jurnal International Journal of Active Learning
Judul The Teaching Strategy of Bahasa Indonesia in Curriculum
2013
Penulis Wisnu Nugroho Aji & Sri Budiyono
Penerbit Universitas Negeri Semarang
Edisi Terbit 1 Oktober 2018
Volume, No, Hal Vol. 3, No. 2 Hal. 58-64
ISSN 2528-505X
Reviewer Kelompok 1
Download http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/ijal
Abstrak Penelitian
- Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
mendeskripsikan strategi dan model pembelajaran, dan
untuk menjelaskan dan mendeskripsikan implementasi
Kurikulum 2013 dalam Bahasa Indonesia
- Subjek Penelitian Subjek Penelitian ini dilakukan di 5 SMP di sepanjang
Klaten; SMP N 2 Ceper, SMP N 2 Jogonalan, SMP N 1
Karanganom, SMP N 4 Klaten, dan SMP N 5 Klaten.
- Assesment Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah
menggunakan seminar, penggandaan, dan penyampaian
laporan penelitian. .
- Kata Kunci Strategi Pembelajaran, Kurikulum 2013, Mengajar Bahasa
Indonesia
Pendahuluan
- Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan kegiatan yang
terencana dan terarah sehingga memerlukan strategi
pembelajaran dalam pelaksanaannya agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Penelitian yang berjudul
“Implementasi Kurikulum 2013 pada Bahasa Indonesia di

2
Klaten” menghasilkan bahwa salah satu kendala guru
dalam penerapan kurikulum 2013 adalah rencana strategi
pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari kesenjangan antara
indikator dan capaian dalam penilaian proses dan hasil.
Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai garis besar
utama yang diberlakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Strategi dalam pendidikan diartikan sebagai perencanaan
yang memuat tentang rangkaian kegiatan yang dirancang
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Sanjaya,
2007: 126). Dapat disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran adalah suatu rencana tindakan (rangkaian
kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan
berbagai sumber/kekuatan dalam pembelajaran. Strategi
dirumuskan untuk mencapai suatu tujuan tertentu, artinya
arah dari semua keputusan pengambilan strategi adalah
pencapaian tujuan, bahwa penyusunan langkah-langkah
pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber
belajar semuanya diarahkan untuk mencapai tujuan.
Namun, tujuan yang jelas yang keberhasilannya dapat
diukur dengan mudah perlu diatur.
Metode Penelitian
- Langkah Penelitian dilakukan di 5 SMP di sepanjang Klaten; SMP
Penelitian N 2 Ceper, SMP N 2 Jogonalan, SMP N 1 Karanganom,
SMP N 4 Klaten, dan SMP N 5 Klaten. Penelitian ini
dilaksanakan selama sepuluh bulan, terhitung dari bulan
Desember 2016 sampai dengan September 2017. Adapun
rincian kegiatan penelitian saat ini adalah pelaksanaan
(perencanaan, tindakan, monitoring evaluasi, dan refleksi),
penyusunan, penyempurnaan laporan berdasarkan
seminar, penggandaan, dan penyampaian laporan
penelitian. . Metode yang digunakan adalah studi kasus.
Kasus serupa dengan masalah atau fenomena di bawah
perspektif pengetahuan peneliti. Triangulasi data dan

3
metode dilakukan untuk memastikan keabsahan data.
Teknik analisis data menggunakan model Flowing Miles
dan Huberman dengan tiga tahapan yaitu reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
- Hasil Penelitian 1. Konsep Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan dan
pengembangan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) dan Kurikulum Berbasis Sekolah (KTSP). Ini
mencakup aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Beberapa unsur yang berubah dalam pengembangan
Kurikulum 2013 adalah kompetensi lulusan, isi, struktur,
proses pembelajaran, proses penilaian, silabus, dan buku
(Kemendikbud, 2014:24). Beberapa perubahan elemental
ini diharapkan dapat menyeimbangkan hard dan soft skill
berikut: (1) Kompetensi Lulusan, Standar Kompetensi
Lulusan Kurikulum 2013 diturunkan dari tuntutan
mahasiswa. Berbeda dengan Standar Kompetensi Lulusan
KBK dan KTSP yang diturunkan dari standar materi. (2)
Standar bahan, standar isi Kurikulum 2013 diturunkan
dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi
Mata Pelajaran yang bersifat bebas mata pelajaran,
sedangkan dua standar kurikulum sebelumnya dirumuskan
berdasarkan mata pelajaran (Standar Kompetensi
berdasarkan mata pelajaran yang lulus) yang dirinci
menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata
pelajaran, (3) Struktur kurikulum Kurikulum 2013
terdiri dari dua kelompok mata pelajaran wajib yang harus
dipelajari oleh semua siswa dan mata pelajaran khusus
yang sesuai dengan bakat, minat, dan bakatnya.
Kemampuan, (4) Proses belajar, Kurikulum 2013
menitikberatkan pada pendekatan saintifik. Penggunaan
pendekatan saintifik bertujuan untuk meningkatkan
kredibilitas siswa dengan berpikir logis selama proses

4
pembelajaran, (5) Proses penilaian, penilaian kurikulum
2013 bertujuan untuk menilai proses dan hasil. Penilaian
dilakukanterus menerus atau penilaian otentik. Penilaian
mencakup semua aspek: pengetahuan, sikap, dan
keterampilan. Silabus, guru Kurikulum 2013 tidak perlu
membuat (6) silabus Silabus dalam Kurikulum 2013
disiapkan oleh pemerintah.
Pelaksanaan kurikulum dilakukan melalui pembelajaran
yang menyenangkan, efektif, dan bermakna. Ada lima hal
yang perlu diperhatikan terkait penyelenggaraan
pembelajaran dalam implementasi kurikulum 2013:
pelaksanaan pembelajaran, pembentukan dan pembinaan
tenaga ahli, pemanfaatan sumber daya lingkungan dan
masyarakat, serta pengembangan dan pengelolaan
kebijakan pembelajaran (Mulyasa, 2013: 04).
Keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 dapat dinilai
melalui implementasi rencana pembelajaran, proses
pembelajaran, pembentukan kompetensi, dan karakter
peserta didik. Berdasarkan karakteristik dan pendekatan
saintifik, ditemukan beberapa strategi pembelajaran yang
sesuai dengan skema Kurikulum 2013. Yaitu (a) Strategi
Pembelajaran Ekspositori, (b) Pembelajaran Kontekstual
(CTL), (c) Strategi Pembelajaran Inkuiri, dan (d) Strategi
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBLS).
Kesimpulan Kurikulum 2013 adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan ajar serta
metode yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu yang dilaksanakan secara aktif pada tahun 2013.
Pelaksanaan kurikulum dilakukan dengan menyenangkan,
efektif dan efisien. pembelajaran yang bermakna. Lima hal
yang perlu diperhatikan terkait dengan organisasi
pembelajaran untuk pelaksanaan Kurikulum: pelaksanaan

5
pembelajaran, penyediaan dan pembinaan tenaga ahli,
pemanfaatan sumber daya lingkungan dan masyarakat,
dan pengembangan dan pengelolaan kebijakan
pembelajaran. Keberhasilan implementasi Kurikulum
2013 dapat dinilai melalui penerapan perencanaan
pembelajaran, pembelajaran, pembentukan kompetensi,
dan karakter peserta didik. Pemilihan strategi
pembelajaran Kurikulum 2013 harus disesuaikan dengan
karakteristiknya dengan pendekatan saintifik. Beberapa
strategi yang dapat diterapkan adalah: (a) Strategi
Pembelajaran Ekspositori; (b) Contextual teaching and
learning (CTL) (c) Strategi Pembelajaran Inkuiri; dan (d)
Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (PBLS).

2.2 RINGKASAN JURNAL PEMBANDING


Jurnal JURNAL ILMU PENDIDIKAN
Judul Analisis Berpikir Kreatif Mahasiswa dalam Pembelajaran
Daring Bahasa Indonesia
Penulis Teguh Prasetyo, Zulela M.S, & Fahrurrozi
Penerbit Universitas Djuanda Bogor & Universitas Negeri Jakarta,
Edisi Terbit 2021
Volume, No, Hal Vol 3 No 6 Hal. 3617 – 3628
p-ISSN 2656-8063
e-ISSN 2656-8071
Reviewer Kelompok1
Download https://edukatif.org/index.php/edukatif/index
Abstrak Penelitian
- Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemikiran
kreatif mahasiswa dalam pembelajaran daring bahasa
Indonesia.
- Subjek Penelitian 21 mahasiswa semester dua dijadikan sebagai subjek
penelitian
- Assesment Data Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
analisis deskriptif yang dilakukan dengan observasi dan

6
wawancara mendalam dengan responden penelitian
- Kata Kunci Analisis, bahasa Indonesia, berpikir kreatif, pembelajaran
daring
Pendahuluan
- Latar Belakang Berpikir kreatif menjadi salah satu dari empat kompetensi
penting yang harus diajarkan kepada mahasiswa pada
pendidikan abad 21. Kompetensi Berpikir kreatif bersama
dengan berpikir kritis, kolaborasi, dan komunikasi tidak
dapat dipisahkan di dalam pembelajaran di kelas. Bagian
berpikir kreatif menjadi hal penting yang harus
dikembangkan oleh peserta didik dan pendidik baik
ditingkat pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi. Masalahnya tidak semua peserta didik
memiliki kompetensi berpikir kreatif yang sama sehingga
menjadi tantangan bagi pendidik. Lebih lanjut dengan
berpikir kreatif akan muncul ide-ide dan gagasan
orisinalitas dalam pemikiran seseorang terkait dengan apa
yang sedang identifikasi (Moma, 2015). Namun faktanya
peserta didik belum terbiasa dengan pembelajaran yang
mengembangkan berpikir kreatif. Jika pembelajaran tidak
memperhatikan pengembangan berpikir kreatif peserta
didik pada pembelajaran di sekolah maka peserta didik
dapat mengalami kesulitan dalam memecahkan
permasalahan sehari-hari. Permasalahan meningkatkan
berpikir kreatif tidak hanya dialami peserta didik di
sekolah. Namun juga ditemukan permasalahan yang
serupa pada berpikir kreatif mahasiswa ditambah lagi
tantangan pembelajaran abad 21 yang harus dilakukan
oleh mahasiswa. Setiap mahasiswa memiliki potensi untuk
berpikir kreatif dalam pembelajaran. Namun dosen dapat
membangun mood atau gairah belajar mahasiswa sehingga
akan membantu menumbuhkan kemampuan berpikir
kreatif mahasiswa dalam pemecahan masalah (Sumartini,

7
2019). Maka dari itu diperlukan aktivitas pembelajaran
yang menunjang pengembangan berpikir kreatif
mahasiswa. Beberapa metode pembelajaran yang dapat
digunakan untuk meningkatkan berpikir kreatif peserta
didik dan mahasiswa, misalnya dengan penyajian PBL
sebagai model pembelajaran yang dapat mendorong
keterampilan berpikir kreatif (Awang & Ramly, 2008),
model pembelajaran diskoveri merupakan salah satu
pilihan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif
peserta didik (Rahman, 2017), dan pembelajaran berbasis
proyek (PjBL) dapat diterima dengan baik oleh mahasiswa
(Usman & Ratnasari, 2019), serta pelaksanaan pendekatan
blended learning berbantuan google classrooms efektif
terhadap kemampuan berpikir kreatif (Mulyono et al.,
2020). Lebih lanjut pemilihan metode pembelajaran
selama daring harus dipersiapkan sebaik mungkin karena
tidak semua konten pembelajaran dapat dilakukan dengan
secara ekspositori pada pembelajaran daring (Prasetyo &
Zulela, 2021).
Metode Penelitian
- Langkah Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
Penelitian analisis deskriptif. Pengambilan subjek penelitian
dilakukan secara purposive sampling kepada 21 responden
yang merupakan mahasiswa semester dua. 21 responden
pada saat pengambilan data sedang melaksanakan
perkuliahan umum dan wajib Bahasa Indonesia di FKIP
Universitas Djuanda Bogor. Penelitian ini melibatkan
mahasiswa yang dilakukan selama satu semester dengan
proses observasi melalui perangkat aplikasi zoom dan
LMS yang ada di universitas. Teknik pengumpulan data
dilakukan melalui pengamatan dan wawancara terstruktur
kepada 21 responden yang bersedia secara sukarela.
Adapun prosedur analisis data dilakukan dengan aplikasi

8
Nvivo21 untuk memudahkan pengkodean yang dilakukan.
Proses keabsahan data dilakukan dengan triangulasi
sumber, yakni pengamatan selama pembelajaran daring
dengan wawancara. Selain dukungan data yang ada
melalui wawancara kepada responden, peneliti
memanfaatkan artikelartikel yang relevan untuk
mendukung dan mengkaji hasil penelitian ini.
- Hasil Penelitian 1. Pendefinisian Berpikir Kreatif Mahasiswa
Hasil penelitian dan pembahasan dilakukan secara
langsung dengan kajian teori yang relevan dengan topik
analisis berpikir kreatif mahasiswa dalam pembelajaran
daring bahasa Indonesia. Berdasarkan temuan hasil
penelitian, subfokus penelitian berkaitan dengan
pendefinisian berpikir kreatif mahasiswa, berpikir kreatif
mahasiswa dalam pembelajaran daring, dan strategi
berpikir kreatif mahasiswa pembelajaran daring bahasa
Indonesia. Berpikir kreatif berdasarkan analisis persepsi
mahasiswa dapat dimaknai sebagai kemampuan berpikir
individu dalam menciptakan ide dan gagasan baru, cara
baru untuk menghubungkan gagasan yang tidak
berhubungan, dan upaya memecahkan masalah yang
dihadapi individu.
2. Berpikir Kreatif Mahasiswa dalam Pembelajaran
Daring Bahasa Indonesia
Berpikir kreatif mahasiswa dalam pelaksanaan
pembelajaran daring bahasa Indonesia. Mahasiswa
memberikan informasi berpikir kreatif dalam
pembelajaran daring mencakup beberapa hal berikut ini,
yakni berpikir kreatif mahasiswa yang berhubungan
dengan persiapan atau keperluan pembelajaran daring,
aktivitas dalam pembelajaran daring, mencari sumber
referensi belajar lain, dan dukungan pembelajaran dari
dosen.

9
3. Strategi Berpikir Kreatif Mahasiswa dalam
Pembelajaran Daring Bahasa Indonesia
Strategi berpikir kreatif yang dilakukan mahasiswa selama
pembelajaran daring pada bahasa Indonesia hasil analisis
sebagai berikut. Berdasarkan temuan ada tujuh strategi
yang diterapkan mahasiswa dalam berpikir kreatif dalam
pembelajaran daring yaitu :
 Strategi pertama, mahasiswa membaca,
mendengarkan, dan memahami materi belajar yang
telah diberikan dosen dalam pembelajaran daring,
 Strategi kedua, mahasiswa mengerjakan tugas yang
membutuhkan pemikiran kreatif dari mahasiswa.
Pemberian tugas dalam pengajaran yang menekankan
proses pembelajaran berpikir kreatif dapat
memberikan gambaran kualitas kinerja yang
dilakukan mahasiswa (Phetaree et al., 2020).
 Strategi ketiga, mahasiswa mencari sumber belajar
lain. Mahasiswa juga melakukan kegiatan tambahan
seperti mencari materi dan sumber lain seperti buku,
jurnal, internet, youtube dan lain-lain untuk
menambah pengetahuan mahasiswa.
 Strategi keempat, mahasiswa melakukan diskusi baik
dengan teman dan dosen mengenai materi belajar.
Kegiatan diskusi dalam pembelajaran daring dapat
melatih berpikir kreatif mahasiswa misalnya dengan
mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
sesama mahasiswa.
 Strategi kelima, mengatur waktu dalam pembelajaran
daring. Tujuan agar mahasiswa dapat membedakan
kapan waktu untuk belajar dan kapan waktu untuk
istirahat
 Strategi keenam, berpikir imajinatif dan positif
dengan melatih otak agar mampu berpikir kreatif

10
 Strategi ketujuh, berasal dari dosen yang memberikan
tugas dalam menganalisis artikel ilmiah yang dapat
menjadi umpan balik pembelajaran daring
Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa berpikir kreatif mahasiswa merupakan kemampuan
individu dalam mengembangkan ide-ide baru yang orisinal
dan cara berpikir untuk memandang masalah menjadi
peluang serta menjadikan sesuatu pemikiran yang bersifat
menarik. Pada aspek pendefinisian mahasiswa tentang
berpikir kreatif mahasiswa telah menyampaikan tiga hal
penting berpikir kreatif sebagai ide-ide dan gagasan baru
yang orisinal, menghubungkan gagasan, dan mencari
metode pemecahan masalah. Berpikir kreatif mahasiswa
dalam pembelajaran daring dilaksanakan melalui kegiatan
persiapan, aktivitas pembelajaran daring, mencari
referensi tambahan, dan dukungan pembelajaran dosen.
Strategi berpikir kreatif mahasiswa telah dikaji pada hasil
penelitian dan pembahasan yang menekankan bahwa
strategi berpikir kreatif melibatkan perencanaan individu
untuk melatih otak agar menjadi imajinatif melalui banyak
aktivitas dan proses berpikir dalam memecahkan masalah
yang dihadapi. Implikasi penelitian ini mahasiswa harus
mengembangkan dan melatih berpikir kreatif sesuai
dengan gaya belajar dan kebutuhan/tujuan belajar masing-
masing mahasiswa. Penelitian selanjutnya dapat diarahkan
untuk mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi
berpikir kreatif mahasiswa dan strategi dosen dalam
mengembangkan berpikir kreatif mahasiswa.

11
BAB III PEMBAHASAN / PERBANDINGAN

3.1 KELEBIHAN KEDUA JURNAL


Jurnal Utama Jurnal Pembanding
 Ditinjau dari segi bahasa dan  Ditinjau dari segi bahasa yang
penulisan jurnal utama ini digunakan sudah menggunakan
sudah rapi. ejaan dan bahasa indonesia yang
 Tujuan di paparkan cukup jelas, baik.
 Identitas jurnal sudah jelas,  Penggunaan kata yang digunakan
 Sudah memiliki ISSN mudah dipahami
 Tujuan yang dipaparkan cukup
jelas sehingga mudah dipahami
 Di bagian abstrak jurnal tersebut
menyertakan bahasa indonesia dan
bahasa ingris.
 Identitas jurnal sudah jelas,
 Sudah memiliki ISSN

3.2 Kekurangan Kedua Jurnal


Jurnal Utama Jurnal Pembanding
 Di bagian abstrak jurnal  Tidak memiliki kekurangan
tersebut tidak menyertakan
bahasa indonesia,

12
DAFTAR PUSTAKA

Teguh Prasetyo, Z. M. (2021). Analisis Berpikir Kreatif Mahasiswa dalam Pembelajaran


Daring Bahasa Indonesia. JURNAL ILMU PENDIDIKAN , 3 (6), 3617 - 3628.

Wisnu Nugroho Aji, S. B. (2018). The Teaching Strategy of Bahasa Indonesia in Curriculum
2013. International Journal of Active Learning , 3 (2), 58-64.

13

Anda mungkin juga menyukai