Abstrak:
Dari delapan standar pendidikan, ada dua standar yang merupakan tugas
pokok bagi guru, yakni standar proses pembelajaran dan standar penilaian. Salah
satu pembeda kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya adalah proses
penilaian. Kurikulum 2013 mengisyaratkan ada tiga ranah yang harus dinilai oleh
guru pada peserta didiknya, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Untuk
menilai ketiga ranah tersebut, kurikulum 2013 merekomendasikan lima
karakteristik penilaian, yaitu: Belajar Tuntas, Autentik, Berkesinambungan,
Berdasarkan acuan kriteria, Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi. Untuk
menilai domain Sikap digunakan teknik: Observasi (langsung atau tidak langsung),
Penilaian Diri, Penilaian teman sejawat, Jurnal. Untuk menilai domain Pengetahuan
digunakan teknik: Tes Tulis, Tes Lisan, Penugasan. Sedang untuk menilai domain
keterampilan digunakan teknik: Tes Praktik, Projek, Portofolio. Dalam makalah ini
akan dibahas lebih rinci karakteristik penilaian, teknik penilaian, dan contoh-contoh
rubrik penilaian terkait kurikulum 2013.
Kata Kunci: Penilaian, Autentik, pengetahuan, sikap, keterampilan
1
Sistem Penilaian Dalam Kurikulum 13
PENDAHULUAN
Pada tahun pelajaran 2014/2015 telah mulai diberlakukan Kurikulum
2013 di seluruh Indonesia yang merupakan pembaharuan dan penyempurnaan
Kurikulum 2006. Karakteristik dasar Kurikulum 2013 adalah terletak pada
pendekatan yang digunakan dalam pengembangan kurikulum tersebut.
Kurikulum 2013 menekankan pendekatan saintifik pada jenjang pendidikan
dasar hingga menengah. Implementasi memiliki tujuan untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan daya saing bangsa seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Penerapan
Kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang
produktif, kreatif inovatif dan afektif, melalui penguatan kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Untuk mencapai tujuan tersebut, kurikulum
menekankan pada proses pembelajaran saintifik yang menganut paradigma
konstruktivisme. Dengan demikian maka siswa diharapkan dapat memahami
konsep sehingga hasil proses pembelajaran dapat masuk dalam longterm
memory dan siswa dapat memahami esensi belajar. (Hari setiadi, 2016)
Salah satu hal yang mengalami perubahan dan perkembangan dari
kurikulum sebelumnya menjadi kurikulum 2013 adalah pada sistem penilaian.
Perbedaan mendasar yang terjadi pada sistem penilaian kurikulum 2013 dan
kurikulum sebelumnya adalah pada KTSP 2006 standar penilaian lebih
dominan pada aspek pengetahuan dan penilaian menganut prinsip penilaian
berkelanjutan dan komprehensif guna mendukung upaya memandirikan siswa
untuk belajar, bekerja sama dan menilai diri sendiri, karena itu penilaian
dilaksanakan dalam kerangka penilaian berbasis kelas (PBK). Sedangkan pada
kurikulum 2013 sistem penilaian yang digunakan adalah penilaian autentik.
Penilaian autentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas
hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan dan pengetahuan
secara terpadu. (Zulian Vina Kurnia Kastina, 2017)
Implementasi Kurikulum 2013, untuk semua tingkat satuan pendidikan
berimplikasi pada proses penilaian pencapaian kompetensi peserta didik.
Penilaian pencapaian kompetensi oleh pendidik dilakukan untuk memantau
proses, kemajuan, perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik sesuai
dengan potensi yang dimiliki dan kemampuan yang diharapkan secara
berkesinambungan. Penilaian juga dapat memberikan umpan balik kepada
pendidik agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses pembelajaran
(Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian Pendidikan).
Data yang diperoleh pendidik selama pembelajaran berlangsung dijaring
dan dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan
kompetensi atau indikator yang akan dinilai. Melalui proses tersebut, diperoleh
potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah kompetensi
inti dan kompetensi dasar yang dirumuskan dalam kurikulum masing-masing
satuan pendidikan.
Penilaian oleh pendidik merupakan suatu proses yang dilakukan melalui
langkahlangkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan
informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian kompetensi
METODE PENELITIAN
Bagian ini berisi ringkasan metode penelitian, meliputi jenis dan metode
penelitian, subjek penelitian (populasi dan sampel), teknik pengumpulan data,
alat pengumpulan data serta teknik analisis data (kualitatif). Untuk penelitian
kuantitatif hindari penulisan rumus-rumus statistik secara berlebihan. Untuk
penelitian kajian teori uraikan secara ringkas alur jalannya penelitian (Kwon,
2002). Metode penelitian yang digunakan harus ditulis sesuai dengan cara
ilmiah, yaitu rasional, empiris dan sistematis. Sebaiknya disebutkan waktu dan
tempat penelitian secara jelas.
A. Pengertian Penilaian
D. Prinsip-prinsip Penilaian
1. Shahih
Penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur.
2. Objektif
Penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,
tidak dipengaruhi oleh subjektivitas penilai.
3. Adil
Penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta
didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar
belakang agama, suku, adat istiadat, status sosial ekonomi
dan gender.
4. Terpadu
Penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen
yang tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
Penilaian dapatb dijadikan sebuah dasar dalam proses
pembelajaran. Jika hasil penilaian yang digunakan
menunjukkkan peserta didik banyak yang gagal,
sedangkan instrumen penilaian yang digunakan sudah
sesuai dengan persyaratan secara kualitatif, artinya proses
pembelajaran yang dilakukan kurang baik. Untuk itu guru
perlu memperbaiki dan merancang ulang pelaksanaan
pembelajaran.
5. Terbuka
Prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang
berkepentingan.
6. Menyeluruh dan berkesinambungan
Penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik
penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan
kemampuan peserta didik.
7. Sistematis
Penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah – langkah baku.
8. Beracuan kriteria
Penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi
yang ditetapkan.
9. Akuntabel
Penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi
teknik, prosedur, maupun hasilnya.
SIMPULAN
REFERENSI