Abstrak
Pendidikan tidak lepas dari yang namanya evaluasi karena evaluasi merupakan salah satu komponen
dasar yang sangat penting dalam pendidikan yang harus dilaksanakan secara terencana dan sistematis
tentunya untuk menentukan dan menentukan hasil belajar peserta didik. Evaluasi dibagi menjadi dua
kategori, yaitu tes dan non tes. Bentuk evaluasi tes sering digunakan oleh guru tetapi evaluasi non tes
tidak banyak diminati oleh guru karena instrumennya cukup rumit. Oleh karena itu, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui cara menggunakan evaluasi nontes dan hambatannya dalam
pembelajaran. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan
teknik pengumpulan data melalui wawancara. Dari data yang kami dapatkan, sekolah menggunakan
teknik evaluasi nontes sebagaimana tercantum dalam penilaian pada kurikulum 2013 sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Selain itu, terdapat kendala yang dialami guru dalam penggunaan evaluasi nontes
seperti guru yang kurang terampil dalam menyusun instrumen nontes, siswa yang kurang memahami
pelaksanaan evaluasi nontes, kurangnya waktu dalam pembuatan nontes instrumen. Untuk mengatasi
kendala yang ada, guru harus meningkatkan keterampilan dalam pembuatan instrumen non tes, guru
harus memilih bentuk tes yang ingin digunakan, dan guru harus menyiapkan instrumen evaluasi
sebelum melaksanakan pembelajaran. siswa yang kurang memahami pelaksanaan evaluasi nontes,
kurangnya waktu dalam pembuatan instrumen nontes. Untuk mengatasi kendala yang ada, guru harus
meningkatkan keterampilan dalam pembuatan instrumen non tes, guru harus memilih bentuk tes yang
ingin digunakan, dan guru harus menyiapkan instrumen evaluasi sebelum melaksanakan pembelajaran.
siswa yang kurang memahami pelaksanaan evaluasi nontes, kurangnya waktu dalam pembuatan
instrumen nontes. Untuk mengatasi kendala yang ada, guru harus meningkatkan keterampilan dalam
pembuatan instrumen non tes, guru harus memilih bentuk tes yang ingin digunakan, dan guru harus
menyiapkan instrumen evaluasi sebelum melaksanakan pembelajaran.
PENDAHULUAN
Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka
melaksanakan kegiatan pengukuran yang didalamnya terdapat berbagai
pertanyaan, pertanyaan atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan
atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta
didik .dalam rumusan ini dapat dapat beberapa unsur penting yaitu yang
pertama tes merupakan suatu cara atau teknik yang disusun secara
sistematis digunakan dalam rangka kegiatan pengukuran, di dalam tes
terdapat di dalam tas terdapat terdapat berbagai pertanyaan dan
pernyataan atas serangkaian tugas yang harus dijawab dan dikerjakan
oleh peserta Didik, tes digunakan untuk mengukur suatu aspek perilaku
peserta didik ,hasil tes peserta didik perlu diberi skor dan nilai.
Berdasarkan hasil penilaian, pendidik dapat mengambil keputusan
1
Teknik Tes Dan Non Tes Dalam Evaluasi Pembelajaran
METODE PENELITIAN
Ditinjau dari jenisnya penelitian ini bersifat literatur, termasuk pada jenis
penelitian Pustaka (library research ). Penelitian kepustakaan (library research)
yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan dengan menghimpun
data dari berbagai literatur. Literatur yang diteliti tidak terbatas pada buku-
buku tetapi dapat juga berupa jurnal. Penekanan penelitian kepustakaan adalah
ingin menemukan berbagai teori, dimensi dan lain-lain.
reliabilitas dalam arti ada keajegan dalam hasil yang diperoleh apabila
seseorang mengerjakan suatu tes pada waktu yang berlainan.(arifin2016)
2.Teknik Non Tes
Teknik evaluasi non tes berarti melaksanakan penilaian dengan tidak
menggunakan tes. Teknik penialain ini umunya untuk menilai kaepribadian
anak secara menyeluruh meliputi sikap, tingkah laku,sikap social, ucapan,
riwayat hidup dan lain-lain. Yang berhubungan dengan kegiatan belajar dalam
pendidikan, baik secara individu maupun secara kelompok. Menurut Sudjono
teknik non tes biasanya dilakukan dengan cara wawancara, pengamatan, secara
sistematis, menyebarkan angket, ataupun menilai/mengamati dokumen-
dokumen yang ada.Sependapat dengan Widiyoko dalam Maulia teknik
evaluasi non tes biasanya digunakan untuk mengukur hasil belajar yang
berkenaan dengan soft skill terutama yang berhubungan dengan apa yang
dapat dibuat atau dikerjakan oleh peserta didik. Hal tersebut dapat diperoleh
dari hasil pemahaman yang mereka dapatkan selama proses pembelajaran
berlangsung. Dengan kata lain, instrument ini berhubungan dengan
penampilan yang diamati, dari pada pengetahuan dan proses mental lainnya
yang tidak dapat diamati dengan panca indra.(parnomo,2016)
Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hal ini tes
berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang
telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses
belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. (Sugiyono,2012:241).
C. Fungsi Penilaian
Tes awal
Tes jenis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh
manakah materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah
dapat dikuasai oleh peserta didik. Jadi tes awal adalah tes yang
dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada peserta
didik.Contohnya, sebelum murid diberi pelajaran Pendidikan
Agama Islam, terlebih dahulu dites pengetahuan mereka tentang
rukun iman, nama-nama Rasul Allah, dll.
Tes akhir
Tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah
semua materi pelajaran yang tergolong penting sudah dapat
dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh peserta didik.
Tes diagnostik
Tes jenis ini dilaksanakan untuk menentukan secara tepat, jenis
kesukaran yang dihadapi oleh para peserta didik dalam suatu
semata pelajaran tertentu.
Tes formatif
adalah tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui, sejauh
manakah peserta didik telah terbentuk setelah mereka mengikuti
proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Di sekolah-
sekolah tes formatif ini biasa dikenal dengan istilah “ulangan
harian”.
Tes sumatif
adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan
satuan program pengajaran selesai diberikan. Disekolah tes ini
dikenal dengan istilah “ulangan umum” atau “EBTA”.
Wawancara
Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan
yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara
sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang
telah ditentukan.
Angket (kuesioner)
Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi
oleh orang yang akan diukur (responden). Angket dapat
diberikan langsung kepada peserta didik , dapat pula diberikan
kepada orang tua mereka. Pada umumnya tujuan penggunaan
angket dalam proses pembelajaran terutama adalah untuk
memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik sebagai
salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses
belajar mereka. Disamping itu juga dimaksudkan untuk
memperoleh data sebagai bahan dalam menyusun kurikulum dan
program pembelajaran.Angket atau kuesioner sering digunakan
untuk menilai hasil belajar ranah afektif. Ia dapat berupa
kuesioner bentuk piihan ganda dan dapat pula berbentuk skala
sikap.
Dalam pengembangaan test ada tiga ciri utama tes yang terkandung dalam
definisi di atas (Friedenberg, 1995). Pertama, aneka prosedur spesifik yang
dimaksud meliputi: (1) memilih serangkaian pertanyaan atau tugas untuk
dijadikan item atau butir tes, (2) menentukan berbagai kondisi atau landasan
filosofispersyaratan terkait pengadministrasian atau penyelenggaraan tes yang
dimaksud, meliputi antara lain alokasi waktu pengerjaannya, dan (3)
mengembangkan sistem penskoran dan penginterpretasian jawaban testi (dari
kata Inggris testee) alias subjek atau orang yang dites. Hutapea(2019)
Dari segi penyusunnya, tes bisa digolongkan ke dalam: (1) tes baku
(standardized tests) yang disusun oleh pakar pengukuran umum maupun
pakar pengukuran berbagai bidang studi, meliputi antara lain tes inteligenskin,
tes minat, tes kepribadian, dan tes baku hasil belajar berbagai bidang studi
seperti Matematika, IPA, bahasa,dan (2) tes buatan guru (teacher made tests),
meliputi tes hasil belajar berbagai bidang pelajaran yang disusun sendiri oleh
guru untuk keperluan pengajaran. Kita hanya akan berfokus pada jenis tes hasil
belajar mata pelajaran buatan guru.
N Pertanyaan Ss S Ts Sts
o
1. Saya √
sampai
kesekolah
sebelum
pukul
07:00wib
2. Saya sangat √
suka
bercanda
ketika
proses
pembelajar
an
3. Saya sudah √
mempersia
pkan buku
ketika guru
memasukin
kelas
Keterangan
Ss:sangat setuju S : setuju Ts: Tidak setuju Sts:sangat tidak setuju
Teknik tes adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk melatih kecerdasan
para peserta didik dengan memberikan lembaran pilihan ganda yang mana
akan menjadi bahan pertimbangan oleh guru nya yakni:
Soal Jawaban
.Ada berapa kriteria dalam ........................
sistem jaringan halal
A. 7 kriteria b. 8kriteria
C. 5 kriteria d. 11 kriteria
2.Penilaian diri
Penilaian diri dilakukan dengan cara meminta peserta didik untuk
3.Penilaian Pengetahuan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan dengan memilih salah satu atau
Iebih jenis tes yang cocok untuk KD tersebut melalui tes tulis, tes lisan,dan/atau
penugasan
4.Penilaian Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu
penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi
tertentu dengan menggunakan tes praktik, proy ek, dan penilaian portofolio.
Pendidik dapat memilih salah satu atau Iebih penilaian kinerja sesuai dengan
karakteristik KD. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala
penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik
Kesimpulan
Teknik evaluasi tes merupakan suatu alat penilaian dalam bentuk tulisan
untuk mencatat atau mengamati prestasi siswa yang sejalan dengan target
penilaian. Jawaban yang diharapkan Dalam teks menurut menurut sudjana dan
Ibrahim 2001 dapat secara tertulis, lisan, atau perbuatan Zainul dan Nasution
2001, tes identifikasi sebagai pertanyaan atau Tugas atau seperangkat tugas
yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang suatu atribut
pendidikan atas suatu atribut psikologis tertentu. Setiap butir pertanyaan atau
tugas tersebut mempunyai jawaban ketentuan yang dianggap benar titik
Dengan demikian apabila suatu tugas atau pernyataan menuntut harus
dikerjakan oleh seseorang.
Teknik evaluasi non tes berarti melaksanakan penilaian dengan tidak
menggunakan tes. Teknik penialain ini umunya untuk menilai kaepribadian
anak secara menyeluruh meliputi sikap, tingkah laku,sikap social, ucapan,
riwayat hidup dan lain-lain. Yang berhubungan dengan kegiatan belajar dalam
pendidikan, baik secara individu maupun secara kelompok.jadi berdasarkan
uraian diatas penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
suatu teknik atau cara yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan
pengukuran, yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau
serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk
mengukur aspek perilaku peserta didik.
non tes lebih bersifat kualitatif karena mengukur ranah sikap dan
keterampilan peserta didik. Adapun tes lebih bersifat kuantitatif karena sering
digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah
berpikirnya. adapun fungsi teknik tes Sebagai alat pengukur terhadap peserta
didik. Dalam hal ini tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau
kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh
proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. Alat untuk mengetahui
tercapai tidaknya tujuan instruksional. Umpan balik bagi perbaikan proses
belajar mengajar, perbaikan mungkin dilakukan dalam hal tujuan instruksional,
kegiatan siswa, strategi mengajar guru. Penggolongan tes berdasarkan
fungsinya sebagai alat pengukur perkembangan/kemajuan belajar peserta
didik tes awal dan tes seleksi,adapun macam macam non tes yaitu wawancara,
pengamatan dan Angket
Referensi
Arifin,Zainal.(2016).Evaluasi Pembelajaran :prinsip,teknik
dan prosedur ,Bandung :Remaja Rosdakarya .