Anda di halaman 1dari 11

EL-DARISA: Jurnal Pendidikan Islam

Volume ... Nomor ... Tahun ...


http://ejournal.staihwduri.ac.id/index.php/eldarisa/index

TEKNIK TES DAN NON TES DALAM EVALUASI


PEMBELAJARAN

Adik Silvia Megi


STAI Hubbulwathan Duri
Email: adiksilvia20003914@gmail.com

Abstrak

Pendidikan tidak lepas dari yang namanya evaluasi karena evaluasi merupakan salah satu komponen
dasar yang sangat penting dalam pendidikan yang harus dilaksanakan secara terencana dan sistematis
tentunya untuk menentukan dan menentukan hasil belajar peserta didik. Evaluasi dibagi menjadi dua
kategori, yaitu tes dan non tes. Bentuk evaluasi tes sering digunakan oleh guru tetapi evaluasi non tes
tidak banyak diminati oleh guru karena instrumennya cukup rumit. Oleh karena itu, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui cara menggunakan evaluasi nontes dan hambatannya dalam
pembelajaran. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan
teknik pengumpulan data melalui wawancara. Dari data yang kami dapatkan, sekolah menggunakan
teknik evaluasi nontes sebagaimana tercantum dalam penilaian pada kurikulum 2013 sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Selain itu, terdapat kendala yang dialami guru dalam penggunaan evaluasi nontes
seperti guru yang kurang terampil dalam menyusun instrumen nontes, siswa yang kurang memahami
pelaksanaan evaluasi nontes, kurangnya waktu dalam pembuatan nontes instrumen. Untuk mengatasi
kendala yang ada, guru harus meningkatkan keterampilan dalam pembuatan instrumen non tes, guru
harus memilih bentuk tes yang ingin digunakan, dan guru harus menyiapkan instrumen evaluasi
sebelum melaksanakan pembelajaran. siswa yang kurang memahami pelaksanaan evaluasi nontes,
kurangnya waktu dalam pembuatan instrumen nontes. Untuk mengatasi kendala yang ada, guru harus
meningkatkan keterampilan dalam pembuatan instrumen non tes, guru harus memilih bentuk tes yang
ingin digunakan, dan guru harus menyiapkan instrumen evaluasi sebelum melaksanakan pembelajaran.
siswa yang kurang memahami pelaksanaan evaluasi nontes, kurangnya waktu dalam pembuatan
instrumen nontes. Untuk mengatasi kendala yang ada, guru harus meningkatkan keterampilan dalam
pembuatan instrumen non tes, guru harus memilih bentuk tes yang ingin digunakan, dan guru harus
menyiapkan instrumen evaluasi sebelum melaksanakan pembelajaran.

PENDAHULUAN

Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka
melaksanakan kegiatan pengukuran yang didalamnya terdapat berbagai
pertanyaan, pertanyaan atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan
atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta
didik .dalam rumusan ini dapat dapat beberapa unsur penting yaitu yang
pertama tes merupakan suatu cara atau teknik yang disusun secara
sistematis digunakan dalam rangka kegiatan pengukuran, di dalam tes
terdapat di dalam tas terdapat terdapat berbagai pertanyaan dan
pernyataan atas serangkaian tugas yang harus dijawab dan dikerjakan
oleh peserta Didik, tes digunakan untuk mengukur suatu aspek perilaku
peserta didik ,hasil tes peserta didik perlu diberi skor dan nilai.
Berdasarkan  hasil penilaian, pendidik dapat mengambil keputusan

1
Teknik Tes Dan Non Tes Dalam Evaluasi Pembelajaran

secara tepat untuk menentukan langkah yang akan diambil


selanjutnya . Hasil penilaian juga dapat memberikan motivasi  kepada
peserta didik untuk berprestasi lebih baik di kemudian hari.Selanjutnya
didalam melakukan evaluasi ada dua teknik evaluasi yang kita kenal
yaitu teknik evaluasi menggunakan tes dan evaluasi dengan teknik non
tes, Teknik non tes pada umumnya memegang peranan penting dalam
rangka mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah sikap
(affective domain) dan ranah keterampilan (Psychomotoric domain),
sedangkan teknik tes lebih banyak digunakan untuk mengevaluasi hasil
belajar peserta didik dari segi ranah proses berfikirnya (cognitif domain).
(Hasan Baharun 2015-16)

METODE PENELITIAN

Ditinjau dari jenisnya penelitian ini bersifat literatur, termasuk pada jenis
penelitian Pustaka (library research ). Penelitian kepustakaan (library research)
yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan dengan menghimpun
data dari berbagai literatur. Literatur yang diteliti tidak terbatas pada buku-
buku tetapi dapat juga berupa jurnal. Penekanan penelitian kepustakaan adalah
ingin menemukan berbagai teori, dimensi dan lain-lain.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknik Tes


Tes adalah suatu metode atau alat untuk melakukan penyelidikan yang
menggunakan soal-soal, pertanyaan-pertanyaan, atau tugas-tugas yang telah
dipilih dengan seksama dan telah distandarisasikan.Ini berarti telah ada standar
tertentu.Dalam bimbingan dan konseling, tes sebagai suatu metode untuk
mendapatkan data mempunyai peran yang cukup penting. Dengan tes, dapat
diperoleh data yang mungkin tidak dapat terungkap dengan metode yang lain.
(Maulia2013)
Teknik tes atau sistem testing merupakan usaha pemahaman murid dengan
menggunakan alat-alat yang bersifat mengungkap atau mengetahui karakter
peseta didik. Sedangkan tes adalah sebagai suatu prosedur yang sistematis
untuk mengobservasi (mengamati) tingkah laku individu melalui skala angka
atau sistem kategori. Selain itu tes mengandung pengertian alat untuk
menentukan atau menguji sesuatu.
Alat tes yang digunakan untuk pengumpulan data ( himpunan data) harus
yang distandarisasikan (standardiest test) dalam arti cara penyelenggaraan tes,
cara pemeriksaannya, dan penentuan norma penafsirannya seragam. Selain itu
harus memiliki validitas dalam arti ada kesesuaian antara apa yang diukur
(diteliti) dalam tes dangan aspek yang direncanakan untuk diukur melalui tes
tersebut. Misalnya tes intelegensi yang memiliki validitas tinggi berarti tes itu
benar-benar mengukur kemampuan untuk mencapai prestasi di sekolah atau
madrasah. Alat tes yang digunakan dalam himpunan data juga harus memiliki

2 El-Darisa: Jurnal Pendidikan Islam ... (...) ...


Adik Silvia Megi

reliabilitas dalam arti ada keajegan dalam hasil yang diperoleh apabila
seseorang mengerjakan suatu tes pada waktu yang berlainan.(arifin2016)
2.Teknik Non Tes
Teknik evaluasi non tes berarti melaksanakan penilaian dengan tidak
menggunakan tes. Teknik penialain ini umunya untuk menilai kaepribadian
anak secara menyeluruh meliputi sikap, tingkah laku,sikap social, ucapan,
riwayat hidup dan lain-lain. Yang berhubungan dengan kegiatan belajar dalam
pendidikan, baik secara individu maupun secara kelompok. Menurut Sudjono
teknik non tes biasanya dilakukan dengan cara wawancara, pengamatan, secara
sistematis, menyebarkan angket, ataupun menilai/mengamati dokumen-
dokumen yang ada.Sependapat dengan Widiyoko dalam Maulia teknik
evaluasi non tes biasanya digunakan untuk mengukur hasil belajar yang
berkenaan dengan soft skill terutama yang berhubungan dengan apa yang
dapat dibuat atau dikerjakan oleh peserta didik. Hal tersebut dapat diperoleh
dari hasil pemahaman yang mereka dapatkan selama proses pembelajaran
berlangsung. Dengan kata lain, instrument ini berhubungan dengan
penampilan yang diamati, dari pada pengetahuan dan proses mental lainnya
yang tidak dapat diamati dengan panca indra.(parnomo,2016)

B. Perbedaan Fungsi Antara Teknik Tes Dan Non Tes

FUNGSI TEKNIK TEST


Secara umum ada dua fungsi tes, yaitu :

 Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hal ini tes
berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang
telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses
belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. (Sugiyono,2012:241).

 Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebab


melalui tes tersebut akan dapat diketahuisudah berapa jauh program
pengajaran yang telah ditentukan, telah dapat dicapai .

FUNGSI TEKNIK NON TEST

Fungsi dari penilaian non tes adalah sebagai berikut:

 . Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional.

 Umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar, perbaikan


mungkin dilakukan dalam hal tujuan instruksional, kegiatan siswa,
strategi mengajar guru.

 Dalam menyususn laporan pengajuan belajar siswa kepada para


orang tuanya. Dalam laporan tersebut dikemukakan kemampuan dan

El-Darisa: Jurnal Pendidikan Islam ... (...) ... 3


Teknik Tes Dan Non Tes Dalam Evaluasi Pembelajaran

kecakapan belajar siswa dalam berbagai bidang studi dalam bentuk


nilai-nilai prestasi yang didapatinya.

 Tidak hanya dapat digunakan untuk menilai berbagai aspek kognitif


tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik.

 Dapat memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak


sekolah kepada pihak lain, karena diperoleh langsung dari proses
belajar siswa baik di kelas, laboratorium, lapangan dan lain-lain.
(Jihad, 2013)

C. Fungsi Penilaian

Penilaian hasil belajar oleh pendidik memiliki fungsi untuk memantau


kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan
perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Berdasarkan
fungsinya penilaian hasil belajar oleh pendidik meliputi :
 Tes seleksi
Tes ini dilaksanakan dalam rangka penerimaan calon siswa baru,
dimana hasil tes digunakan untuk memilih calon peserta didik
yang tergolong paling baik dari sekian banyak calon yang
mengikuti tes.

 Tes awal
Tes jenis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh
manakah materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah
dapat dikuasai oleh peserta didik. Jadi tes awal adalah tes yang
dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada peserta
didik.Contohnya, sebelum murid diberi pelajaran Pendidikan
Agama Islam, terlebih dahulu dites pengetahuan mereka tentang
rukun iman, nama-nama Rasul Allah, dll.

 Tes akhir
Tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah
semua materi pelajaran yang tergolong penting sudah dapat
dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh peserta didik.

 Tes diagnostik
Tes jenis ini dilaksanakan untuk menentukan secara tepat, jenis
kesukaran yang dihadapi oleh para peserta didik dalam suatu
semata pelajaran tertentu.

4 El-Darisa: Jurnal Pendidikan Islam ... (...) ...


Adik Silvia Megi

 Tes formatif
adalah tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui, sejauh
manakah peserta didik telah terbentuk setelah mereka mengikuti
proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Di sekolah-
sekolah tes formatif ini biasa dikenal dengan istilah “ulangan
harian”.

 Tes sumatif
adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan
satuan program pengajaran selesai diberikan. Disekolah tes ini
dikenal dengan istilah “ulangan umum” atau “EBTA”.

D. Macam-Macam Teknik Non Tes


 Pengamatan (Iobservation)
Observasi ialah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data)
yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan
secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang
dijadikan sasaran pengamatan.Observasi sebagai alat evaluasi
banyak digunakan untuk menilai tingkah laku individu atau proses
terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati. Observasi dapat
mengukur atau menilai hasil dan proses belajar, misalnya tingkah
laku peserta didik pada waktu guru menyampaikan pelajaran di
kelas, tingkah laku peserta didik pada jam-jam istirahat, dll.
(irawati2018)

 Wawancara
Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan
yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara
sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang
telah ditentukan.

 Angket (kuesioner)
Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi
oleh orang yang akan diukur (responden). Angket dapat
diberikan langsung kepada peserta didik , dapat pula diberikan
kepada orang tua mereka. Pada umumnya tujuan penggunaan
angket dalam proses pembelajaran terutama adalah untuk
memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik sebagai
salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses
belajar mereka. Disamping itu juga dimaksudkan untuk
memperoleh data sebagai bahan dalam menyusun kurikulum dan
program pembelajaran.Angket atau kuesioner sering digunakan
untuk menilai hasil belajar ranah afektif. Ia dapat berupa
kuesioner bentuk piihan ganda dan dapat pula berbentuk skala
sikap.

El-Darisa: Jurnal Pendidikan Islam ... (...) ... 5


Teknik Tes Dan Non Tes Dalam Evaluasi Pembelajaran

E. PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR TEKNIK TES

Dalam pengembangaan test ada tiga ciri utama tes yang terkandung dalam
definisi di atas (Friedenberg, 1995). Pertama, aneka prosedur spesifik yang
dimaksud meliputi: (1) memilih serangkaian pertanyaan atau tugas untuk
dijadikan item atau butir tes, (2) menentukan berbagai kondisi atau landasan
filosofispersyaratan terkait pengadministrasian atau penyelenggaraan tes yang
dimaksud, meliputi antara lain alokasi waktu pengerjaannya, dan (3)
mengembangkan sistem penskoran dan penginterpretasian jawaban testi (dari
kata Inggris testee) alias subjek atau orang yang dites. Hutapea(2019)

 tes bersifat mengkuantifi kasikan jawaban dengan cara mengonversikan


atau mengubah jawaban testi menjadi bilangan atau skor. Tes bertujuan
mengukur berbagai atribut atau aspek kemampuan atau aspek
kepribadian dari testi dengan cara menera masing-masing atribut
dengan nilai numerik atau bilangan.
 setiap tes harus dipandang sebagai a sample of behavior atau sebuah
sampel atau contoh perilaku. Jawaban atas pertanyaanpertanyaan dan
hasil pelaksanaan tugas-tugas dalam tes merupakan sampel atau contoh
dari pengetahuan, ketrampilan, atau sifat kepribadian testi. Maka,
kualitas sebuah tes akan sangat ditentukan oleh pemilihan pertanyaan-
pertanyaan atau tugas-tugas yang menjadi item-item atau butir-butirnya.
Tes yang baik harus mampu berperan sebagai sampel perilaku yang
representatif, yaitu mengandung itemitem yang benar-benar
mencerminkan pengetahuan, ketrampilan, atau sifat kepribadian sebagai
hasil belajar yang hendak diukur atau diungkap dari testi.

Dari segi penyusunnya, tes bisa digolongkan ke dalam: (1) tes baku
(standardized tests) yang disusun oleh pakar pengukuran umum maupun
pakar pengukuran berbagai bidang studi, meliputi antara lain tes inteligenskin,
tes minat, tes kepribadian, dan tes baku hasil belajar berbagai bidang studi
seperti Matematika, IPA, bahasa,dan (2) tes buatan guru (teacher made tests),
meliputi tes hasil belajar berbagai bidang pelajaran yang disusun sendiri oleh
guru untuk keperluan pengajaran. Kita hanya akan berfokus pada jenis tes hasil
belajar mata pelajaran buatan guru.

6 El-Darisa: Jurnal Pendidikan Islam ... (...) ...


Adik Silvia Megi

Jadi, baik berdasarkan pemahaman kita tentang taksonomi tujuan pengajaran


versi baru sebagaimana diuraikan di bagian sebelumnya maupun berdasarkan
pemahaman kita tentang makna tes yang sesungguhnya, kiranya tidak bisa
serta merta kita katakan bahwa tes merupakan alat yang cocok untuk
melakukan asesmen aneka kemampuan dalam ranah kognitif sedangkan nontes
merupakan alat paling cocok untuk melakukan asesmen aneka kemampuan
dalam ranah afektif, sebagaimana beredar di kalangan yang cukup luas hingga
kini.

F. Pengembangan Evaluasi Belajar Teknik Non tes

Sebenarnya, pembedaan alat asesmen atau penilaian hasil belajar secara


hitam-putih antara tes dan nontes sama menyesatkannya dengan pembedaan
membabi-buta bahwa tes lebih cocok untuk mengumpulkan data hasil belajar
ranah kognitif sedangkan nontes lebih cocok untuk mengumpulkan data hasil
belajar ranah afektif, sebagaimana lazim berlangsung di kalangan guru di
semua jenjang pendidikan sekolah bahkan juga di kalangan dosen di perguruan
tinggi. Dalam kenyataan terjadi tumpang-tindih yang wajar antara tes dan
nontes, sesuai sifat dan kompleksitas ranah hasil belajar yang hendak dinilai,
baik kognitif, afektif, psikomotorik secara terpisah maupun sebagai kombinasi
antara ketiganya. Untuk membahas alat asesmen nontes, kita akan meminjam
sebuah sistematika cukup logis yang dikembangkan oleh Chatterji (2003).
Pakar penilaian ini mengklasifi kasikan jenis-jenis alat asesmen berdasarkan
mode of response atau jenis respon yang dituntut dari murid. Pembagian ini
dengan sendirinya tidak secara eksklusif hanya berlaku bagi jenis alat nontes,
namun kita memang hanya akan berfokus pada jenis alat itu sesuai tema
pembahasan kita. Chatterji (2003) membedakan lima modes of response atau
cara memberikan respon yang lazim diterapkan dalam pengerjaan tugas-tugas
dalam rangka penilaian hasil belajar, yaitu: (1) respon tertulis(2) respon berupa
tingkah laku atau proses, (3) respon berupa produk, (4) respon wawancara, dan
(5) respon berupa portofolio. Berdasarkan lima jenis cara respon tersebut, dia
membedakan lima jenis penilaian hasil belajar nontes sebagaimana diuraikan di
bawah ini.

 Penilaian Tertulis : Di sini murid harus mengerjakan tugas-tugas


secara tertulis,baik dalam format paper and pencil atau manual, maupun
dengan menggunakan komputer. Ciri utama jenis penilaian ini adalah
sifat tertulisnya, jadi harus mengandalkan kemampuan verbal atau
berbahasa, khususnya membaca dan menulis.
 Penilaian Berbasis Perilak Di sini murid dituntut mendemonstrasikan
aneka tingkah laku atau aneka proses sebagai hasil belajarnya, yang bisa
diamati secara langsung.

El-Darisa: Jurnal Pendidikan Islam ... (...) ... 7


Teknik Tes Dan Non Tes Dalam Evaluasi Pembelajaran

 Penilaian Berbasis Produk metode penilaian ini menuntut murid


menciptakan atau mengonstruksikan produk atau hasil karya tertentu.
Produk atau hasil karya ini selanjutnya dipakai sebagai dasar
pengukuran dan penilaian. Beberapa contoh produk atau hasil karya
misalnya adalah buku harian, makalah atau karangan, laporan
eksperimen di laboratorium, laporan pengerjaan tugas IPA, karya seni
atau kerajinan, dan sebagainya.

G. Teknik Instrumen Dalam Teknik Non Tes

Instrumen penilaian teknik Non tes adalah alat yang digunakan


olleh guru )/penilai untuk menilai hasil belajar siswa dengan
menguji melainkan dengan teknik lainnnya misalnya yang sudah
tertera dalam tabel yakni:(esty2018)

N Pertanyaan Ss S Ts Sts
o
1. Saya √
sampai
kesekolah
sebelum
pukul
07:00wib
2. Saya sangat √
suka
bercanda
ketika
proses
pembelajar
an
3. Saya sudah √
mempersia
pkan buku
ketika guru
memasukin
kelas
Keterangan
Ss:sangat setuju S : setuju Ts: Tidak setuju Sts:sangat tidak setuju

8 El-Darisa: Jurnal Pendidikan Islam ... (...) ...


Adik Silvia Megi

H. Teknik Istrumen Teknik Tes

Teknik tes adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk melatih kecerdasan
para peserta didik dengan memberikan lembaran pilihan ganda yang mana
akan menjadi bahan pertimbangan oleh guru nya yakni:

Soal Jawaban
.Ada berapa kriteria dalam ........................
sistem jaringan halal
A. 7 kriteria b. 8kriteria
C. 5 kriteria d. 11 kriteria

Pilih lah jawaban yang benar A. B. C dan D

i. KMA 183 Tahun 2019 Tentang Pedoman Implementasi Kurikulum

Penilaian hasil belajar adalah proses pengumpulan informasi/data tentang


capaian kompetensi peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan dan
aspek keterampilan. Oleh karena itu kegiatan penilaian harus dilakukan oleh
pendidik dan satuan pendidikan secara terencana dan sistematis yang meliputi
aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek ketrampilan.

1.Teknik Penilaian Sikap


Observasi
Observasi dalam penilaian sikap peserta didik merupakan teknik yang
dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku.Asumsinya
setiap peserta didik pada dasarnya berperilaku balk sehingga yang perlu
dicatat hanya perilaku yang sangat balk (positif) atau kurang baik (negatif)
yang muncul dari peserta didik. Catatan hal-hal sangat balk (positif) digunakan
untuk menguatkan perilaku positif, sedangkan perilaku kurang balk (negatif)
digunakan untuk pembinaan. Hasil observasi dicatat dalam jurnal yang dibuat
selama satu semester oleh guru mata pelajaran dan wall kelas. Jurnal memuat
catatan sikap atau perilaku peserta didik yang sangat balk atau kurang balk,
dilengkapi dengan waktu terjadinya perilaku tersebut, dan butir-butir sikap.
Berdasarkan jurnal dari semua guru dibahas dalam rapat dewan guru, wall
kelas membuat predikat dan deskripsi penilaian sikap peserta didik selama satu
semester.

2.Penilaian diri
Penilaian diri dilakukan dengan cara meminta peserta didik untuk

El-Darisa: Jurnal Pendidikan Islam ... (...) ... 9


Teknik Tes Dan Non Tes Dalam Evaluasi Pembelajaran

mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam berperilaku. Selain


itu, penilaian diri juga dapat digunakan untuk membentuk sikap peserta didik
terhadap mata pelajaran. Hasil penilaian diri peserta didik dapat digunakan
sebagai data konfirmasi.

3.Penilaian Pengetahuan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan dengan memilih salah satu atau
Iebih jenis tes yang cocok untuk KD tersebut melalui tes tulis, tes lisan,dan/atau
penugasan

4.Penilaian Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu
penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi
tertentu dengan menggunakan tes praktik, proy ek, dan penilaian portofolio.
Pendidik dapat memilih salah satu atau Iebih penilaian kinerja sesuai dengan
karakteristik KD. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala
penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik

Kesimpulan
Teknik evaluasi tes merupakan suatu alat penilaian dalam bentuk tulisan
untuk mencatat atau mengamati prestasi siswa yang sejalan dengan target
penilaian. Jawaban yang diharapkan Dalam teks menurut menurut sudjana dan
Ibrahim 2001 dapat secara tertulis, lisan, atau perbuatan Zainul dan Nasution
2001, tes identifikasi sebagai pertanyaan atau Tugas atau seperangkat tugas
yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang suatu atribut
pendidikan atas suatu atribut psikologis tertentu. Setiap butir pertanyaan atau
tugas tersebut mempunyai jawaban ketentuan yang dianggap benar titik
Dengan demikian apabila suatu tugas atau pernyataan menuntut harus
dikerjakan oleh seseorang.
Teknik evaluasi non tes berarti melaksanakan penilaian dengan tidak
menggunakan tes. Teknik penialain ini umunya untuk menilai kaepribadian
anak secara menyeluruh meliputi sikap, tingkah laku,sikap social, ucapan,
riwayat hidup dan lain-lain. Yang berhubungan dengan kegiatan belajar dalam
pendidikan, baik secara individu maupun secara kelompok.jadi berdasarkan
uraian diatas penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
suatu teknik atau cara yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan
pengukuran, yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau
serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk
mengukur aspek perilaku peserta didik.
non tes lebih bersifat kualitatif karena mengukur ranah sikap dan
keterampilan peserta didik. Adapun tes lebih bersifat kuantitatif karena sering
digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah
berpikirnya. adapun fungsi teknik tes Sebagai alat pengukur terhadap peserta
didik. Dalam hal ini tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau

10 El-Darisa: Jurnal Pendidikan Islam ... (...) ...


Adik Silvia Megi

kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh
proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. Alat untuk mengetahui
tercapai tidaknya tujuan instruksional. Umpan balik bagi perbaikan proses
belajar mengajar, perbaikan mungkin dilakukan dalam hal tujuan instruksional,
kegiatan siswa, strategi mengajar guru. Penggolongan tes berdasarkan
fungsinya sebagai alat pengukur perkembangan/kemajuan belajar peserta
didik tes awal dan tes seleksi,adapun macam macam non tes yaitu wawancara,
pengamatan dan Angket

Referensi
Arifin,Zainal.(2016).Evaluasi Pembelajaran :prinsip,teknik
dan prosedur ,Bandung :Remaja Rosdakarya .

Hutapea.(2019). Instrumen evaluasi tes dalam penilaian


hasil belajar ranah afektif dan psikomotorik. Jurnal teologi
dan pendidikan vol 2 no 2

Hasan Baharun. ( 2015).Panduan evaluasi pembelajaran


Kegiatan belajar, yogyakarta:DIVA Press

Irawati Hani . (2018). Pengembangan instrumen tes dalam


rangka menyiapkan penilaian autentik pada kurikulum 2013
dismpn)/mts muhammadiyah sekabupaten bantul,. Jurnal
pembelajaran Publikasi pengabdian kepada masyarakat vol.
1 No. 2

Jihad . (2013). Fungsi penilaian dengan teknik non tes


disekolah dasar jurnal sosial humaniora v. 6 n. 2

Maulia. (2013). Teknik evaluasi pembelajaran tes kota


semarang Universitas Negeri semarang

Sujana. (2013). Penilaian hasil proses belajar mengajar


Bandung: Remaja Rosdakarya

Esty Aryani Safithry, Asesmen teknik tes dan non tes


puwokerto:CV IRDH

El-Darisa: Jurnal Pendidikan Islam ... (...) ... 11

Anda mungkin juga menyukai