Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sekolah merupakan tempat seorang siswa untuk mendapatkan ilmu pengetahuan,
ketrampilan dan tata krama/sikap. Setiap mata pelajaran yang diajarkan memiliki banyak
konsep bukan hanya teori namun aplikasi dalam kehidupan. Sesuai dengan ketentuan
Kemendikbud tahun 2014 bahwa setiap sekolah sudah diwajibkan mengunakan kurikulum
2013. Maka seluruh proses pembelajaran terpusat kepada siswa, guru hanya sebagai
fasilitator. Penggunaan kurikulum 2013 memiliki perbedaan dengan kurikulum sebelumnya
seperti sistem penilaian. Penilaian dapat disebut sebagai proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar Peserta Didik (Permendikbud No. 66
Tahun 2013). Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,
dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan. Penilaian dapat dilakukan selama pembelajaran berlangsung
(penilaian proses) dan setelah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil/produk).
Dalam kurikulum 2013 sistem nilai terbagi dalam tiga ranah yaitu pengetahuan, ketrampilan
dan sikap. Ketiga ranah tersebut masih banyak aspek yang harus dinilai. Salah satunya di
SMP Negeri 1 Jaten yang menerapkan kurikulum 2013 dengan penilaian sesuai modul yang
telah ada dan tertulis dalam laporan belajar/rapor.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana langkah-langkah penilaian pada ranah pengetahuan/KI 3 di SMP N 1 Jaten
?
2. Bagaimana langkah-langkah penilaian pada ranah sikap sistem kurtilas di SMP N 1
Jaten?
3. Bagaimana langkah-langkah penilaian pada ranah keterampilam sistem kurtilas di
SMP N 1 Jaten?
4. Bagaimana langkah-langkah evaluasi penilaian dan analisis penilaian di SMPN 1
Jaten?
5. Apakah ada hambatan dalam sistem penilaian Kurikulum 2013 yang diterapkan di
SMPN 1 Jaten?

Sistem Penilaian Kurikulum 2013 SMP N 1 Jaten

Ruang Lingkup
Dalam penilaian sistem kurikulum 2013 dibagi menjadi tiga tehnik yaitu, penilaian
kompetensi berdasarkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penulis mengambil satu
sampel mengenai sistem penerapan kurikulum 2013 di SMP N 1 Jaten. Sekolah ini
menerapkan sistem penilaian berdasarkan
1. Teknik Penilaian sikap
Dilakaukan dengan observasi oleh guru matapelajaran, bk, dan guru wali kelas.
2. Teknik penilaian pengetahuan
Dilakukan dengan menggunakan tes tertulis, lisan, dan tugas.
3. Teknik penilaian keterampilan

dilakukan dengan kinerja kelompok, proyek atau

portofolio.
Tujuan Makalah
Mengetahui dan memahami setiap pengetahuan dan informasi mengenai Sistem
Penilaian Kurikulum 2013 serta mengetahui hambatan, dampak, dan efek terhadap sistem
penilaian kurikulum 2013 yang akan menjadi bahan evaluasi penulis. Tujuan makalah ini
juga untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Evaluasi Pengajaran yang diampu
oleh Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd.
Manfaat Makalah
Penulis memberikan sumbangan pemikiran dan ilmu terhadap sistem penilaian
kurikilum 2013 yang diterapkan di SMAN 1 Jaten untuk kalangan akademis dan para
pembaca makalah ini. Selain itu, penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan
menjadi bahan evaluasi bagi kalangan akademis dan pembaca untuk mengkritisi dan
menanggapi dalam pembuatan makalah ini.

Sistem Penilaian Kurikulum 2013 SMP N 1 Jaten

BAB II
PEMBAHASAN

PROFIL SMP

A.

Nama Sekolah

: SMP N 1 JATEN

NPSN

: 20312058

NSS

: 201031311054

Bentuk Pendidikan

: SMP

Alamat

: Jl. Lawu Jaten Karanganyar

Kecamatan

: Kec. Jaten

Kabupaten/Kota

: Kab. Karanganyar

Propinsi

: Prop. Jawa Tengah

Kode Pos

: 57771

Status Sekolah

: Negeri

Status Kepemilikan

: Pemerintah Daerah

No Telp

276 825726

Tehnik Penilaian Sikap


Penilaian sikap adalah kegiatan untuk mengetahui kecenderungan perilaku spiritual

dan sosial siswa dalam kehidupan sehari-hari di dalam dan di luar kelas sebagai hasil
pendidikan.
Teknik penilaian sikap dibagi menjadi tiga yaitu
1) Penilaian observasi,
Lembar observasi atau jurnal tersebut berisi kolom catatan perilaku yang diisi oleh
guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru BK berdasarkan pengamatan dari perilaku siswa
yang muncul secara alami selama satu semester. Perilaku siswa yang dicatat di dalam jurnal
pada dasarnya adalah perilaku yang sangat baik dan/atau kurang baik yang berkaitan dengan
indikator dari sikap spiritual dan sikap sosial. Setiap catatan memuat deskripsi perilaku yang
dilengkapi dengan waktu dan tempat teramatinya perilaku tersebut. Catatan tersebut disusun
berdasarkan waktu kejadian. (Lampiram 1 menyajikan contoh Lembar Penilaian Sikap
Observasi)
2) Penilaian terhadap diri sendiri,

Sistem Penilaian Kurikulum 2013 SMP N 1 Jaten

Penilaian diri dalam penilaian sikap merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri
(siswa) dengan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan sikapnya dalam berperilaku.
Hasil penilaian diri siswa dapat digunakan sebagai data konfirmasi perkembangan sikap
siswa. Selain itu penilaian diri siswa juga dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai
kejujuran dan meningkatkan kemampuan refleksi atau mawas diri. (Lampiran II menyajikan
contoh Lembar Penilaian Diri Sendiri
3) Penilaian antar teman sebaya
Penilaian antarteman merupakan teknik penilaianyang dilakukan oleh seorang siswa
(penilai) terhadap siswa yang lain terkait dengan sikap/perilaku siswa yang dinilai.
Sebagaimana penilaian diri, hasil penilaian antarteman dapat digunakan sebagai data
konfirmasi. Selain itu penilaian antarteman juga dapat digunakan untuk menumbuhkan
beberapa nilai seperti kejujuran, tenggang rasa, dan saling menghargai.
(Lampiran III menyajikan contoh Lembar Penilaian Antarteman Sebaya)
Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan teknik observasi oleh guru mata
pelajaran (selama proses pembelajaran pada jam pelajaran), guru bimbingan konseling (BK),
wali kelas, penilaian antar teman satu kelas (menggunakan angket) dengan beberapa indikator
dan skala penilaian A-D, setelah itu dirata-rata sebagai nilai sikap siswa yang ditunjuk.
Penilaian ini dilakukan setiap sebulan sekali. Biasanya guru memberikan perintah lisan
dengan indikator apakah teman yang dinilai memperhatikan atau tidak saat pembelajaran,
suka mencontek atau tidak saat ujian, sopan santun saat bergaul, dan lain-lain. Nilai sikap
juga menentukan kenaikan, penilain sikap yang harus dicapai minimal B.
B.

Tehnik Penilaian Pengetahuan


Penilaian pengetahuan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui penguasaan

siswa yang meliputi pengetahuan faktual, konseptual, maupun prosedural serta kecakapan
berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan berbagai
teknik penilaian. Guru memilih teknik penilaian yang sesuai dengan karakteristik kompetensi
yang akan dinilai. Penilaian dimulai dengan perencanaan yang dilakukan pada saat menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
a. Tes Tertulis
Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawaban disajikan secara tertulis berupa pilihan
ganda, isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.

Sistem Penilaian Kurikulum 2013 SMP N 1 Jaten

Teknik
Tes Tertulis

Tes Lisan

Penugasan

Bentuk Instrumen
Tujuan
Pilihan
Ganda, Mengetahui
penguasaan
Menjodohkan, Isian, uraian pengetahuan siswa untuk
perbaikan
proses
pembelajaran dan atau
pengambilan nilai
Tanya Jawab
Mengecek
pemahaman
siswa untuk perbaikan
proses pembelajaran
Tugas
yang
dilakukan Memfalisitasi penguasaan
secara
individu
atau pengetahuan
(bila
kelompok
diberikan selama proses
pembelajaran)
atau
mengetahui
penguasaan
pengetahuan
(bila
diberikan
pada
akhir
pembelajaran)

Penilaian ujian ulangan harian , nilai tugas, nilai UTS, nilai UAS. Untuk skala
penilaian adalah 0-100 yang terbaru per tema/ sub tema sesuai guru yang melaksanakan
penilaian. Untuk pengetahuan yang terpenting melampaui KKM. KKM untuk mata pelajaran
IPS di SMP Negeri 1 Jaten adalah 77. Contoh pada nilai ulangan harian mendapat (76 + 80)/2
= 78, sudah melampaui KKM, untuk mengetahui presentase ketuntasan dalam kelas dapat
dilakukan penilaian analisa.
Soal dibuat dari tema yang telah diajarkan maka akan dilakukan ulangan harian
apabila sub tema banyak maka dapat dijadikan 2 3 kali ulangan harian dan ada pertemuan
yang digunakan untuk ulangan dengan bahan 1 tema. Untuk soal UTS semester gasal
biasanya terdiri dari 1 tema besar atau sesuai jumlah temanya. Saat ujian guru tidak
memberikan kisi-kisi soal kepada siswa. (Lampiran IV menyajikan contoh lembar penilaian
pengetahuan tertulis)
b. Tes Lisan
Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara lisan dan siswa
merespon pertanyaan tersebut secara lisan. Selain bertujuan mengecek penguasaan
pengetahuan untuk perbaikan pembelajaran, tes lisan dapat menumbuhkan sikap berani
berpendapat, percaya diri, dan kemampuan berkomunikasi secara efektif. Dengan demikian,
tes lisan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Tes lisan

juga dapat

digunakan untuk melihat ketertarikan siswa terhadap pengetahuan yang diajarkan dan
motivasi siswa dalam belajar. (Lampiran V menyajikan contoh lembar penilaian lisan).
Sistem Penilaian Kurikulum 2013 SMP N 1 Jaten

c. Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas kepada siswa untuk mengukur dan/atau memfasilitasi
siswa memperoleh atau meningkatkan pengetahuan. Penugasan untuk mengukur pengetahuan
dapat dilakukan setelah proses pembelajaran (assessment of learning). Sedangkan penugasan
untuk meningkatkan pengetahuan diberikan sebelum dan/atau selama proses pembelajaran
(assessment for learning). Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok
sesuai karakteristik tugas yang diberika. (Lammpiran VI menyajikan contoh lembar penilaian
penugasan).
C.

Teknik Penilaian ketrampilan


Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan untuk melakukan tugas tertentu di dalam
berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian
keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik, antara lain
a) penilaian kinerja/unjuk kerja : Penilaian kinerja adalah penilaian untuk
mengukur capaian pembelajaran yang berupa keterampilan proses dan/atau
hasil (produk). Dengan demikian, aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja
adalah kualitas proses mengerjakan/melakukan suatu tugas atau kulaitas
produknya

atau

kedua-duanya.

Contoh

keterampilan

proses

adalah

keterampilan melakukan tugas/tindakan dengan menggunakan alat dan/atau


bahan dengan prosedur kerja kerja tertentu, sementara produk adalah sesuatu
(bisanya barang) yang dihasilkan dari penyelesaian sebuah tugas (Lampiran
VII menyajikan lembar penilaian keterampilan unjuk kerja)
b) penilaian proyek : Penilaian proyek adalah suatu kegiatan untuk mengetahui
kemampuan

siswa

dalam

mengaplikasikan

pengetahuannya

melalui

penyelesaian suatu tugas dalam periode/waktu tertentu. Penilaian proyek dapat


dilakukan untuk mengukur satu atau beberapa KD dalam satu atau beberapa
mata pelajaran.Tugas tersebut berupa rangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan, pengumpulan data,

pengorganisasian data, pengolahan dan

penyajian data, serta pelaporan. (Lampiran VIII menyajikan lembar penilaian


keterampilan proyek)
c) penilaian portofolio : Seperti pada penilaian pengetahuan, portofolio untuk
penilaian keterampilan merupakan kumpulan sampel karya terbaik dari KD
pada KI-4. Portofolio setiap siswa disimpan dalam suatu folder (map) dan
Sistem Penilaian Kurikulum 2013 SMP N 1 Jaten

diberi tanggal pengumpulan oleh guru. Portofolio dapat disimpan dalam


bentuk cetakan dan/atau elektronik. Pada akhir suatu semester kumpulan
sampel

karya

tersebut

digunakan

sebagai

sebagian

bahan

untuk

mendeskripsikan pencapaian keterampilan secara deskriptif. Portofolio


keterampilan tidak diskor lagi dengan angka. (Lampiran IX menyajikan
lembar penilaian portofolio)
Untuk teknik penilaian keterampilan dilakukan seperti pemangtan maka harus benarbenar mengamati dan pasti tuntas. Ketrampilan unjuk kerja misalkan diminta membuat peta
wilayah jawa,

untuk proyek misalkan kunjungan ke balai desa,

dan untuk penilaian

portofolio misalkan tugas terstruktur.


Namun permasalahannya siswa malas untuk segera mengerjakan, misalnya
dikumpulkan dalam waktu satu minggu dan siswa belum menyelesaikan sehingga menambah
waktu satu minggu lagi. Untuk nilai yang mengumpulkan sesuai ketentuan bisa mendapat 90,
namun yang mundur maka mendapat nilai 80. Adapaun siswa yang melakukan observasi
dengan mengarang sendiri, tanpa terjun lansung, maka guru yang mengajar melakuan
pengulangan obeservasi kembali.
D.

Evaluasi Penilaian dan Analisis

a. Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial dan pengayaan dilaksanakan untuk kompetensi pengetahuan
dan keterampilan. Pembelajaran remedial diberikan kepada siswa yang belum mencapai
KBM/KKM, sementara pengayaan diberikan kepada siswa yang telah mencapai atau
melampaui KBM/KKM. Pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan cara.
Evaluasi penilaian apabila ada nilai dibawah KKM, akan dilalukan remidial ujian
dengan soal yang lebih mudah karena kemampuan berbeda, maksimal 3 kali remidial, dan
apabila masih nilai dibawah KKM maka soal akan dijawab ulang beserta jawaban yang telah
dibahas sebelumnya, dengan ketentuan nilai remidial sama dengan batas KKM yaitu 77.
Remidial penggulangan materi juga dilakukan saat guru mengajar dan apabila masih banyak
siswa yang belum jelas dapat diulang kembali. Soal juga dianalisa untuk mengetahui yang
belum dikuasai siswa dibagian yang mana melalui tabel analisis hasil belajar. Tabel analisis
hasil belajar adalah salah satu perangkat administrasi pendidikan yang dibuat oleh guru
bidang studi pasca dilakukanya tes. Lewat tabel ini guru dapat menganilisis soal-soal nomor
berapa saja yang dijawab dengan benar oleh setiap siswa. (Lampiran X menyajikan lembar
Kriteria ketutantasan mimimal dan analisis soal)
Sistem Penilaian Kurikulum 2013 SMP N 1 Jaten

b. Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada siswa yang telah mencapai atau melampaui KBM/KKM.
Pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan cara: 1) pemberian pembelajaran ulang
dengan metode dan media yang berbeda, menyesuaikan dengan gaya belajar siswa; 2)
pemberian bimbingan secara perorangan; 3)pemberian tugas-tugas atau latihan secara khusus,
dimulai dengan tugas-tugas atau latihan sesuai dengan kemampuannya; 4) pemanfaatan tutor
sebaya, yaitu siswa dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai KBM/KKM.
c. Rapor
Penilaian oleh guru digunakan untuk mengetahui pencapaian kompetensi siswa
sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan bahan penyusunan laporan hasil
belajar (rapor) siswa.
Hasil penilaian oleh guru meliputi pencapaian siswa pada ranah sikap (sikap spiritual
dan sikap sosial), pengetahuan, dan keterampilan. Nilai sikap dalam rapor berupa deskripsi
dalam rumusan kalimat singkat yang bersifat memotivasi, sedangkan. Nilai pengetahuan dan
keterampilan dilaporkan dalam bentuk bilangan bulat (skala 0 100), predikat, dan deskripsi
singkat. (Lampiran XI menyajikan lembar contoh rapor)
E.

Hambatan dalam sistem Penilaian Kurikulum 2013


Dalam penerapan kurikulum 2013 pasti guru mengalami suatu hambatan atau

keluhan. Utuk guru yang diobervasi mengalami hambatan yaitu dan mengimput nilai. Untuk
pengimputan nilai membutuhkan waktu yang lama bukan seperti yang peneran KTSP
sebelumya. Perlu adanya pengamatan yang membutuhkan waktu yang lama. Guru yang
mengajar bidang studi ini lebih memilih untuk melakukan penilaian berdasarkan KTSP dulu
daripada penerapan K-13 tetapi dia lebih memilih sistem pembelajaran dengan penerapan K13 yang membuat siswa lebih aktif,terampil, dan kreatif.

Sistem Penilaian Kurikulum 2013 SMP N 1 Jaten

Anda mungkin juga menyukai