Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nuraina Purba

Nim : 2005114409
Kelas : 6A PPKn
Mata Kuliah : Penilaian Pembelajaran PKn

PERMASALAHAN – PERMASALAHAN DALAM PENILAIAN PEMBELAJARAN


Dosen Pengampu : Mirza Hardian M.Pd

Latar Belakang

Pendidikan ialah bagian yang tak akan terpisahkan dalam kehidupan pada era
sekarang, di era globalisasi ini tingkat pendidikan sangat mempengaruhi daya saing bagi
seseorang. Belajar adalah bagian dari pendidikan sebab proses belajar mengajar dengan
menjadikan guru dan juga peserta didik sebagai komponen utama merupakan satu instrumen
yang penting dalam menunjang proses pembelajaran itu dimana proses pembelajaran itu
sesuai serta menerapkan kurikulum yang relevan maka pendidikan perlu diselenggarakan
secara optimal untuk bisa menghasilkan peserta didik yang memiliki kualitas serta daya saing

untuk menghadapi tantangan di masa yang akan datang. Karena kurikulum merupakan
elemen penting untuk dapat mengukur sejauh mana siswa memperoleh pemahaman tentang
pembelajaran di sekolah itu, kurikulum diperlukan untuk menetapkan standar penilaian.

Kehadiran kurikulum tidak dapat dipisahkan dari pelaksanaan kegiatan pendidikan.


Guru harus memahami komponen pembelajaran kurikulum, termasuk kurikulum 2013 dan
kurikulum merdeka, karena salah satu komponennya adalah evaluasi yang menunjukkan
seberapa baik siswa mampu mencapai tujuan pembelajaran (Kurniawati & Mawardi, 2021).
Penilaian juga disebut sebagai upaya terarah dalam mengumpulkan informasi sebagai
pertimbangan untuk membuat keputusan (Kunanti,2020). Sementara penilaian dapat
berfungsi sebagai standar untuk efektivitas pelaksanaan pendidikan, proses pengumpulan data
untuk penilaian dapat membantu untuk menentukan perolehan hasil belajar siswa.

Menurut Mardapi dan Widoko (2011),penilaian merupakan salah satu bagian yang
sangat penting dalam kegiatan pembelajaran, dan hasil dari penilaian tersebut niscaya akan
menunjukkan seberapa baik pembelajaran itu dilakukan. Di mana sistem penilaian yang baik
akan mendorong guru untuk menentukan bagaimana suatu strategi mengajar yang baik serta
memotivasi untuk siswa bisa lebih belajar dengan baik di mana dengan secara tidak langsung
berarti guru juga sepatutnya berupaya untuk meningkatkan kualitasnya sendiri. Di mana guru
merupakan sumber daya paling utama dari pembelajaran sehingga evaluasi terhadap guru
termasuk kepada bagian penting dari kegiatan sebuah evaluasi pembelajaran di sekolah sebab
karena guru diyakini memiliki peranan penting untuk bisa meningkatkan keseluruhan kualitas
pendidikan (Riadi,2017).

Standar penilaian dari pendidikan ialah salah satu standar nasional pada standar
pendidikan terdapat tiga jenis penelitian seperti; penilaian oleh pendidik yang dilakukan
secara berkesinambungan guna untuk memantau bagaimana proses kemajuan serta perbaikan
hasil pembelajaran, penilaian oleh satuan pendidikan juga bertujuan untuk menilai sampai
mana pencapaian standar kompetensi lulusan terhadap semua mata pelajaran sesuai
programnya sebagaimana bentuk dari transformasi profesional maupun akuntanbel, penilaian
oleh pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian dari kompetensi lulusan(Permendikbud
No.66 Tahun 2013). Sistem, praktik, dan instrumen penilaian terkait pendidikan, serta hasil
belajar siswa, merupakan kesulitan dalam penilaian, menurut Sari (2015) agar masalah
penilaian ini tidak muncul di kalangan pendidik terhadap anak didik, terlebih dahulu guru
harus menentukan kriteria ketuntasan minimal atau KKM, kebanyakan guru masih belum
paham secara keseluruhan mengenai penilaian pembelajarannya hal ini dapat dilihat dari
salahnya pembuatan rancangan pelaksanaan pembelajaran atau RPP, kurangnya dalam
pemahaman dalam merencanakan penilaian yang nontes, serta kesulitan dalam mengatur
waktu untuk evaluasi pembelajaran. Mengingat semua komponen kompetensi dalam
kurikulum dievaluasi dengan menggunakan berbagai prosedur dan instrumen penilaian,
penilaian harus dimodifikasi dengan pembelajaran yang sedang dilakukan oleh pendidik atau
yang ditetapkan oleh pendidik (Trimawati, et al., 2020).

Sistem penilaian yang digunakan pendidik cenderung masih menggunakan


penilaian tradisional atau memberikan beberapa soal dengan jawaban singkat, soal isian, dan
soal pilihan ganda, serta menilai beberapa tugas terbatas yang tidak sesuai. dengan apa yang
dilakukan selama proses pembelajaran. Namun jika dilihat dalam prakteknya masih banyak
ditemukan kendala sehingga penilaian yang dilakukan oleh pendidik tidak sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai (Sukmasari & Rosana, 2017). Sehingga dapat ditarik beberapa
inti permasalahan penilaian pembelajaran yaitu kurangnya pemahaman dalam merancang
penilaian, kesulitan dalam melaksanakan penilaian proses dalam pembelajaran terutama
dalam mengatur waktu penilaian, kesulitan dalam menyusun pola penilaian yang sesuai
dengan model pembelajaran di abad ke-21.
METODE PENELITIAN
Studi literatur adalah metode investigasi yang digunakan. Sejumlah tugas yang terkait dengan
teknik pengumpulan data perpustakaan membentuk metode studi literatur. mengorganisir
bahan penelitian, membaca, dan mencatat (Zed, 2008:3). Sebelum terjun ke lapangan untuk
mengumpulkan data yang dibutuhkan, peneliti perantara melakukan kajian pustaka setelah
menentukan topik penelitian dan merumuskan masalah (Darmadi, 2011). Pada penelitian ini
mengunakan sumber seperti buku, jurnal dan sumber sumber lain ya yang mendukung
penelitian ini.

PEMBAHASAN
Kurikulum sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan. Menurut Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No. 69 Tahun 2003, Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai
salah satu aturan dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. mampu mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Sehingga kurikulum sangat dibutuhkan untuk menentukan standar
penilaian sebab kurikulum merupakan suatu komponen yang sangat penting untuk bisa
mengukur sejauh mana ketercapaian kurikulum di jenjang sekolah tersebut. Penilaian ialah
salah satu aspek yang paling penting dalam proses pendidikan di mana penilaian merupakan
suatu langkah yang digunakan untuk menentukan kebijakan proses pembelajaran pada skala
kelas ataupun skala nasional.

Penekanan penilaian pada kurikulum 2013 menurut Sunarti (2014:3) adalah pada
aspek keefektifan, kognitif, dan psikomotor pembelajaran sesuai dengan kepribadian siswa
maupun secara profesional dimana metode penilaian saling melengkapi satu sama lain
Kurikulum mutlak diperlukan.Tentunya ketika membicarakan pembelajaran maka tidak akan
lepas dari sebuah penilaian sehingga Menurut Sunarti (2014:11), penilaian dilaksanakan
apabila siswa mampu menjelaskan, mengilustrasikan, dan memahami apa yang diketahuinya
dengan catatan sesuai dengan teknik penilaian guru secara efektif. Hal ini tentu saja
menunjukkan pentingnya penilaian dalam proses pembelajaran, pembelajaran dan nilai terkait
erat dalam hubungan guru-siswa, di mana evaluasi lebih dari sekedar huruf atau angka dan
memiliki makna yang lebih dalam.Guru hanya memberikan penilaian kepada dua aspek
diantaranya yaitu penilaian sikap dan penilaian pengetahuan.

Salah satu standar nasional pendidikan adalah kriteria penilaian pendidikan. Ada
tiga jenis penelitian: evaluasi oleh pendidik, yang terus dilakukan untuk memantau
bagaimana proses berkembang dan meningkatkan hasil belajar; evaluasi oleh satuan
pendidikan, yang juga bertujuan untuk menilai sejauh mana standar kompetensi lulusan
tercapai pada semua mata pelajaran sesuai dengan programnya,sebagai wujud dari
Permendikbud No. 66 tahun 2013 yang profesional dan akuntabel. Di mana standar penilaian
mencakup pada penilaian autentik, penilaian diri, penilaian portofolio, ulangan harian,
ulangan akhir, ujian akhir semester, dan ujian nasional.Di mana sistem penilaian yang baik
akan mendorong guru untuk menentukan bagaimana suatu strategi mengajar yang baik serta
memotivasi untuk siswa bisa lebih belajar dengan baik di mana dengan secara tidak langsung
berarti guru juga sepatutnya berupaya untuk meningkatkan kualitasnya sendiri. Seharusnya
penilaian dilakukan berdasarkan prinsip –prinsip dalam kurikulum 2013 yang ada dalam
Permendikbud Nomor.66 Tahun 2013 dala ( Daryanto,2014 )sebagai berikut
diantaranya:Objektif yang berarti dalam pelaksanaan penilaian berdasarkan ketentuan yang
ada, tanpa ada pengaruh dari unsur luar penilai, terpadu, yaitu pelaksanaan penilaian dengan
cara membuat perencanaan, sistematis, menyeluruh, berkelanjutan,ekonomis yaitu
pelaksanaan penilaian tepat sasaran dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan di
awal, transparan, akuntabel dan juga edukasi.

Mekanisme, praktik, dan alat penilaian, serta hasil belajar siswa, semuanya terkait
dengan masalah penilaian dalam pendidikan, menurut Sari (2015). Sehingga timbul masalah
penilaian antara guru dan siswa, dimana guru merasa kesulitan untuk menetapkan standar
ketuntasan minimal atau KKM, kebanyakan guru masih belum paham secara keseluruhan
mengenai penilaian pembelajarannya hal ini dapat dilihat dari salahnya pembuatan rancangan
pelaksanaan pembelajaran atau RPP. Maka seharusnya guru-guru atau pendidik harus
mengikuti pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai bagaimana sistem
penilaian pada kurikulum 2013 maupun kurikulum merdeka. Oleh sebab itu dalam setiap
pelaksanaan penilaian, pendidik harus benar-benar menerapkan prinsip-prinsip dalam
kurikulum 2013 yang ada dalam Permendikbud Nomor.66 Tahun 2013, agar menemukan
hasil yang valid, memotivasi siswa untuk belajar, memotivasi pendidik untuk melaksanakan
pengajaran dengan baik, meningkatkan suasana kerja yang kondusif, dan meningkatnya mutu
pendidikan.

KESIMPULAN
Kehadiran kurikulum tidak dapat dipisahkan dari pelaksanaan kegiatan pendidikan.
Guru harus memahami komponen pembelajaran kurikulum, termasuk kurikulum 2013 dan
kurikulum merdeka, karena salah satu komponennya adalah evaluasi yang menunjukkan
seberapa baik siswa mampu mencapai tujuan pembelajaran (Kurniawati & Mawardi, 2021).
Penilaian juga disebut sebagai upaya terarah dalam mengumpulkan informasi sebagai
pertimbangan untuk membuat keputusan (Kunanti,2020). Sementara penilaian dapat
berfungsi sebagai standar untuk efektivitas pelaksanaan pendidikan, proses pengumpulan data
untuk penilaian dapat membantu untuk menentukan perolehan hasil belajar siswa.
Di mana proses pengumpulan data dalam penilaian dapat berguna untuk mengetahui
perolehan hasil belajar siswa sebab dengan adanya penilaian dapat menjadi tolak ukur
kualitas pelaksanaan pendidikan.Penilaian disebut juga sebagai salah satu komponen yang
penting pada kegiatan pembelajaran di mana. Menurut Mardapi dan Widoko (2011),penilaian
merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran, dan hasil
dari penilaian tersebut niscaya akan menunjukkan seberapa baik pembelajaran itu dilakukan
Di mana sistem penilaian yang baik akan mendorong guru untuk menentukan bagaimana
suatu strategi mengajar yang baik serta memotivasi untuk siswa bisa lebih belajar dengan
baik di mana dengan secara tidak langsung berarti guru juga sepatutnya berupaya untuk

meningkatkan kualitasnya sendiri Mekanisme, praktik, dan alat penilaian, serta hasil belajar
siswa, semuanya terkait dengan masalah penilaian dalam pendidikan, menurut Sari (2015).
Sehingga timbul masalah penilaian antara guru dan siswa, dimana guru merasa kesulitan
untuk menetapkan standar ketuntasan minimal atau KKM,kebanyakan guru masih belum
paham secara keseluruhan mengenai penilaian pembelajarannya hal ini dapat dilihat dari
salahnya pembuatan rancangan pelaksanaan pembelajaran atau RPP. Mengingat semua
komponen kompetensi dalam kurikulum dievaluasi dengan menggunakan berbagai prosedur
dan instrumen penilaian, penilaian harus dimodifikasi dengan pembelajaran yang sedang
dilakukan oleh pendidik atau yang ditetapkan oleh pendidik (Trimawati, et al., 2020).
Daftar Pustaka

Bakar, Z., Bowo, A. N. A., & Kurnia, H. (2021). Implementasi Kurikulum 2013 Mata
Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMP Negeri Muriabang
Kabupaten Alor. Jurnal PPKn: Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, 9(1), 52-63.
Efendi, I., Prawitasari, M., & Susanto, H. (2021). Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran pada
Mata Pelajaran Sejarah Kurikulum 2013. Prabayaksa: Jurnal Pendidikan Sejarah , 1
(1), 21-25.
Kurniawati, D., & Mawardi, M. (2021). Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap Gotong
Royong dalam Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar. EDUKATIF: JURNAL
ILMU PENDIDIKAN, 3(3). https://doi.org/10.31004/edukatif.v313.387 640-648
Permendikbud .Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan .2013. Jakarta :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Sari,E.N. 2015 . Deskripsi Penilaian Otentik di SMA Negeri Se-Tangerang Selatan pada
konsep Biologi di Semester Ganjil Kelas X Tesis. Jakarta: Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ulfah, M., Hairida, H., Arfiyanti, F., Permasari, N., & Sabila, J. A. (2021). Analisis
Permasalahan Pendidik IPA Dalam Proses Penilaian Pembelajaran. Jurnal IPA &
Pembelajaran IPA, 5(2), 186-196.
Wardhani, S., Markaban, M. S., Yuliawanto, M. S., & Sasongko, C. (2008). Standar
Penilaian Pendidikan. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Matematika.
Wisudaningrum, A., &Risminawati, M. P. (2017). Problematika dalam Penerapan Penilaian
Kurikulum 2013 Bagi Guru di SD Muhammadiyah 24 Surakarta
(Doctoraldissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Anda mungkin juga menyukai