PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan
menengah
Seiring perkembangan budaya,ilmu pengetahuan dan teknologi, tantangan terhadap
keprofesionalan guru semakin berat. Oleh karena itu penting bagi guru untuk terus
meningkatkan kompetensinya melalui kegiatan yang terprogram dan berkelanjutan.
Salah satu kegiatan yang diharapkan dapat meningkatkan keprofesionalan guru
adalah kegiatan pengembangan diri. Selain itu kegiatan pengembangan diri juga
merupakan sub unsur yang dipersyaratkan bagi guru PNS dalam memenuhi angka
kreditnya. Oleh karena itu guru harus melakukan kegiatan pengembangan diri.
C. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan pengembangan diri ini diantaranya adalah:
1. Meningkatnya kompetensi sebagai guru baik kompetensi pedagogik, kompetensi
profesional mupun kompetensi sosial.
2. Terkumpulnya bahan untuk memenuhi komponen PKB yang dipersyaratkan dalam
pengusulan kenaikan pangkat/jabatan guru.
3. Meningkatnya mutu pembelajaran sebagai implikasi logis dari peningkatan
kompetensi guru.
1
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Dalam kurun waktu satu tahun mulai 1 Januari 2013 hingga 31 Desember 2013 penulis
telah mengikuti 3 (tiga) kegiatan pengembangan diri dengan rincian sebagai berikut ;
No Nama Kegiatan Waktu Jenis Kegiatan Penyelenggara
1 Pelatihan Kurikulum Agustus 2013 Diklat Fungsional LPMP Provinsi
2013 Guru Sasaran Jawa Tengah
SMP
2. Musyawarah Guru Agustus 2012 s.d Kegiatan Kolektif MGMP Kluster
Mata Pelajaran Juli 2013 Guru 12 Sokaraja
(MGMP) Matematika
3. Pengembangan KTSP September 2013 Kegiatan Kolektif SMP Negeri 2
dan Implementasi Guru Sokaraja
Kurikulum 2013
A. PENGEMBANGAN DIRI I
MENGIKUTI PELATIHAN KURIKULUM 2013 GURU SASARAN SMP PROVINSI
JAWA TENGAH
3
Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dari tahun 2013 – 2015
Pengembangan buku siswa dan buku pegangan guru dari tahun 2012 – 2014
Pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan
pengembangan budaya sekolah (budaya kerja guru) terutama untuk SMA dan
SMK, dimulai dari bulan Januari – Desember 2013
Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan
kesulitan dan masalah implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013 –
2016
d. Konsep Pendekatan saintifik
Proses Pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah. Karena itu
Kurikulum 2013 mengamanatkan eensi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran.
Pendekatan ilmiah semua mata pelajaran meliputi menggali informasi melalui
pengamatan,bertanya, percobaan, mengolah informasi melalui penalaran
menyimpulkan dan mengkomunikasikan
Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan
dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan,
legenda, atau dongeng semata.
Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari
prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang
menyimpang dari alur berpikir logis.
Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat
dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan
mengaplikasikan materi pembelajaran.
e. Model pembelajaran
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup
pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi
untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki
lintasan perolehan yang berbeda. .Karaktersitik kompetensi beserta
perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar
proses. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu
(tematik antarmata pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran)
perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian
(discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik
untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok
maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah(project based learning).
f. Konsep Penilaian Autentik pada proses dan hasil belajar
4
Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah pengukuran yang bermakna
secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan,
dan pengetahuan
Prinsip-prinsip penilaian otentik berikut yang perlu dipahami dalam
pelaksanaan penilaian pembelajaran berbasis kurikulum 2013 :
1) Proses penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
proses pembelajaran, bukan bagian terpisah dari proses
2) Penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata bukan masalah
dunia sekolah
3) Penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metoda, dan kriteria
yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar;
g. Analisis Buku Guru dan Buku Siswa
Pada sesi ini peserta bekerja berkelompok untuk menganalisis buku Guru dan
Buku siswa dengan paduan Lembar Kerja Analisis Buku Guru dan Siswa.
Aspek yang dianalisis meliputi Kesesuaian dengan SKL, KI, KD, dan
topikPKecukupan materi, Kedalaman materi, penerapan pendekatan autentik dan
ketersediaan penilaian autentik dalam buku tersebut
h. Penyusunan RPP
RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik
dalam upaya mencapai KD.
1. Identitas Sekolah 8. Alokasi waktu
2. Identitas mata pelajaran 9. Metode Pembelajaran
3. Kelas/ semester 10. Media Pembelajaran
4. Materi Pokok 11. Sumber belajar
5. Alokasi Waktu 12.Langkah-langkah pembelajaran
6. Tujuan pembelajaran 13. Penilaian pembelajaran
7. Kompetensi dasar dan
Indikator Pencapaian Kompetensi
5. Tindak lanjut
Tindak lanjut yang telah penulis lakukan setelah mengikuti pelatihan ini adalah
menyusun RPP yang sesuai dengan pendekatan pada kurikulum 2013. Selain itu
penulis juga telah mendiseminasikan hasil pelatihan kepada rekan sejawat dalam
satu unit kerja maupun di forum MGMP.
6. Dampak
Dampak yang penulis rasakan setelah mengikuti kegiatan ini diantaranya adalah:
a. Meingkatnya pemahaman penulis tentang rasional dan elemen perubahan pada
kurikulum 2013.
5
b. Memiliki gambaran yag lebih jelas tentag implementasi pendekatan saintifik
dalam pembelajaran.
c. Meningkatnya kepercayaan diri untuk melaksanakan penilaian autentik dalam
pembelajaran.
d. Menigkatnya minat dan partisipasi siswa dalam pembelajaran
B. PENGEMBANGAN DIRI II
MENGIKUTI KEGIATAN MGMP MATEMATIKA PROGRAM BERMUTU 2012
1. Waktu dan tempat pelaksanaan
Kegiatan MGMP Program BERMUTU terdiri atas dua tahap yaitu
a. In Service dan On Service
Kegiatan In Service secara dilaksanakan secara serentak dan terpadu bersama
MGMP Klaster 1 dan 3 selama satu hari pada tanggal Oktober 2012 di SMP
Negeri 5 Purwokerto.
b. Kegiatan On service dilaksanakan dalam bentuk pertemuan rutin sebanyak 16
kali dalam rentang waktu mulai Oktober 2012 sampai Juli 2013 bertempat di
SMP Negeri 1 sokaraja sebagai sekretariat.
2. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini di antaranya adalah :
a. Meningkatkan kompetensi dan kinerja guru anggota MGMP dalam
mengembangkan keprofesionalannya
b. Meningkatkan mutu proses pembelajaran dan mutu pendidikan yang tercermin
dari peningkatan hasil belajar peserta didik.
c. Memfasilitasi guru untuk memenuhi salah satu komponen utama dalam
pengusulan angka kredit untuk kenaikan pangkat dan jabatan guru
3. Nara sumber
Nara sumber pada kegiatan ini adalah ;
a. Unsur dinas pendidikan kabupaten banyumas : Amin Hidayat,MpD
b. Widya iswara LPMP J^awa Tengah : Dr Mulyadi HP
c. Pengawas Sekolah : Drs. Sujiranto, Mpd
4. Uraian Materi
a. Kebijakan Dinas pendidikan
Guru hendaknya memanfaatkan Program BERMUTU sebagai sebagai
kesempatan untuk meningkatkan kompetensinya dengan cara aktiv hadir dan
berpartisipasi dalam kegiatan yang ada.
Beberapa Komponen Program BERMUTU adalah :
1) Mereformasi penidikan bagi calon guru
6
2) Memperkuat upaya peningkatan mutu guru berkelanjutan pada tingkat
kabupaten dan sekolah
3) Memperbaharui sistem akuntabilitas dan insentif untuk meningkatkan
kinerja dan karir guru
4) Meningkatkan monitoring dan evaluasi mutu guru dan prestasi belajar
siswa
b. Penilaian Kinerja Guru
PK Guru dilaksanakan untuk memberi kontribusi langsung bagi peningkatan
karir guru oleh karena itu PK Guru harus sewajarnya, apa adanya sesuai
kondisi nyata
Untuk melaksanakan PKG dengan baik Penilai maupun yang dinilai harus
memahami
1) Pedoman PKG
2) Konsep PKG
3) Prosedur PKG
4) Instrumen PKG
5) Tugas dan tanggungjawab assesor dan guru
c. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) adalah pengembangan
kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, secara bertahap,
berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitas guru
PKB dilaksanakan agar guru dapat memelihara, meningkatkan, dan
memperluas pengetahuan dan keterampilannya untuk melaksanakan proses
pembelajaran secara ectoryal. Pembelajaran yang berkualitas diharapkan
mampu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik
Tujuan umum pelaksanaan PKB adalah untuk meningkatkan kualitas
layanan pendidikan di sekolah/madrasah dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan.
d. Program Induksi Guru Pemula
Program induksi guru Pemula adalah kegiatan orientasi, pelatihan di tempat
kerja, pengembangan praktik pemecahan maslah dalam proses pembelajaran
bagi guru pemula pada sekolah/ madrasah tempat tugasnya
Peserta program induksi Guru pemula meliputi
1) CPNS yang ditugaskan di sekolah/madrasah yang Pemerintah atau
PEMDA,
2) guru pemula berstatus PNS pindahan dari jabatan lain ,
7
3) guru pemula bukan PNS yang ditugaskan pada sekolah/madrasah yang
diselenggarakan oleh masyarakat.
Tujuan program induksi guru pemula agar guru pemula segera dapat
beradaptasi dengan iklim kerja dan budaya sekolah/madrasah serta
melaksanakan pekerjaannya sebagai guru profesional di sekolah/madrasah
e. KTSP, Silabus,RPP
Merevew Silabus dan RPP yang telah disusun guru untuk disesuaikan dengan
format silabus dan RPP yang diterima oleh guru pemandu saat TOT yang
terkini
f. Teknologi informasi
Memanfaatkan program pengolah kata Ms word dan program pengolah angka
Ms Excel untuk menyusun administrasi pembelajaran
g. Penelitian Tindakan Kelas
Pelatihan penelitian Tindakan kelas dilaksanakan dalam 5 pertemuan. Dengan
agenda sebgai berikut ;
Pertemuan I membahas cara menulis BAB I
Pertemuan II membahas cara menulis BAB II
6. Dampak
Dampak yang penulis rasakan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah :
a. Meningkatnya rasa percaya diri dan kemampuan penulis dalam mengelola
kegiatan pembelajaran di dalam kelas
b. Terjalin kerja sama yang cukup baik antara sesama guru matematika terutama
dalam hal penyusunan perangkat pembelajaran ,pengembangan bahan ajar,
8
bertukar informasi, pengetahuan dan ketramplan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
c. Terbangun budaya belajar yang berkelanjutan sehingga berdampak positif
bagi peningkatan kinerja sekolah
9
c. Guru dapat menjelaskan rasional dan elemen perubahan, konsep pendekatan
saintifik dan penilaian autentik pada kurikulum 2013
3. Nara Sumber
Nara sumber dalam kegiatan ini adalah :
a. Pengawas Sekolah : Drs. Aribowo MpD
b. Kepala sekolah : Drs Supardjo
c. Guru Pemandu : Puji Warsiti,S.Pd, Yuni Ekawati,S.Pd
4. Uraian materi
a. Pengembangan KTSP
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat
satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan,
kalender pendidikan, dan silabus
KTSP SMP N 2 Sokaraja tahun pelajaran 2013/2014 terdiri atas 5 bab yaitu
BAB I Pendahuluan
BAB II Tujuan
BAB III Struktur dan Muatan kurikulum
BAB IV Kalender Pendidikan
BAB V Penutup
10
pencapaian dan penguasaan peserta didik terhadap tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan
d. Rasional dan Elemen Perubahan
Tantangan internal yaitu tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 Standar
Nasional Pendidikan yang meliputi Standar Pengelolaan, Standar Biaya, Standar
Sarana Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Isi,
Standar Proses, Standar Penilaian, dan Standar Kompetensi Lulusan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan faktor perkembangan penduduk
Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif.
Tantangan Eksternal
• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA
• Masalah lingkungan hidup.
• Kemajuan teknologi informasi.
• Konvergensi ilmu dan teknologi.
• Ekonomi berbasis pengetahuan.
• Kebangkitan ectory kreatif dan budaya.
• Pergeseran kekuatan ekonomi dunia.
• Pengaruh dan imbas teknosains.
• Mutu, investasi dan transformasi pada ector pendidikan.
• Materi TIMSS dan PISA.
i. Konsep Pendekatan saintifik
Proses Pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah. Karena itu
Kurikulum 2013 mengamanatkan eensi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran.
Pendekatan ilmiah semua mata pelajaran meliputi menggali informasi melalui
pengamatan,bertanya, percobaan, mengolah informasi melalui penalaran
menyimpulkan dan mengkomunikasikan
Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan
dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan,
legenda, atau dongeng semata.
Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari
prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang
menyimpang dari alur berpikir logis.
Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat
dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan
mengaplikasikan materi pembelajaran.
j. Model pembelajaran
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup
11
pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi
untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki
lintasan perolehan yang berbeda. .Karaktersitik kompetensi beserta
perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar
proses. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu
(tematik antarmata pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran)
perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian
(discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik
untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok
maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah(project based learning).
k. Konsep Penilaian Autentik pada proses dan hasil belajar
Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah pengukuran yang bermakna
secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan,
dan pengetahuan
Prinsip-prinsip penilaian otentik berikut yang perlu dipahami dalam
pelaksanaan penilaian pembelajaran berbasis kurikulum 2013 :
1) Proses penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
proses pembelajaran, bukan bagian terpisah dari proses pembelajaran
2) Penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata bukan masalah dunia
sekolah
3) Penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metoda, dan kriteria
yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar;
5. Tindak lanjut
Tindak lanjut yang telah penulis lakukan setelah mengikuti pelatihan ini adalah
menyusun RPP yang sesuai dengan pendekatan pada kurikulum 2013. Selain itu
penulis juga telah mendiseminasikan hasil pelatihan kepada rekan sejawat dalam
satu unit kerja maupun di forum MGMP.
6. Dampak
Dampak yang penulis rasakan setelah mengikuti kegiatan ini diantaranya adalah:
a. Meningkatnya pemahaman penulis tentang rasional dan elemen perubahan pada
kurikulum 2013.
b. Memiliki gambaran yag lebih jelas tentag implementasi pendekatan saintifik
dalam pembelajaran.
c. Meningkatnya kepercayaan diri untuk melaksanakan penilaian autentik dalam
pembelajaran.
12
d. Menigkatnya minat dan partisipasi siswa dalam pembelajaran sebagai akibat dari
penerapan berbagai model pembelajaran.
;
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mengikuti kegiatan pengembangan diri merupakan tuntutan yang wajib dipenuhi
oleh guru profesional untuk meningkatkan kompetensi dan untuk memenuhi
persyaratan usulan penetapan angka kredit kenaikan jabatan guru.
Banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan pengembangan diri, namun semua
manfaat tersebut hendaknya bermuara pada peningkatan mutu pendidikan
B. Saran
Mengingat pentingnya kegiatan pengembangan diri penulis menyarankan bagi
rekan- rekan guru untuk menjadikan kegiatan pengembangan diri sebagai kegiatan
yang terprogram dan terencana.
Sekolah wajib menyediakan kesempatan kepada setiap guru untuk mengikuti
program PKB. Oleh karena itu diharapkan sekolah dapat menyelenggarakan
kegiatan kolektif guru secara berkala dan terprogram sesuai dengan kebutuhan guru.
13
14
Lampiran
15
16
1. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini di antaranya adalah :
a. Meningkatkan kompetensi dan kinerja guru anggota MGMP dalam
mengembangkan keprofesionalannya
b. Meningkatkan mutu proses pembelajaran dan mutu pendidikan yang
tercermin dari peningkatan hasil belajar peserta didik.
c. Memfasilitasi guru untuk memenuhi salah satu komponen utama dalam
pengusulan angka kredit untuk kenaikan pangkat dan jabatan guru
17
2. Nara sumber
Nara sumber pada kegiatan ini adalah ;
d. Pengawas Sekolah : Drs. Aribowo MpD
e. Kepala sekolah : Drs Supardjo
f. Guru Pemandu : Drs. Sujiranto, Mpd
18
19
20
1. Tujuan workshop implementasi pengembangan keprofesian berkelanjutan dalam
Materi utama yang disajikan dalam workshop ini adalah tata cara membuat laporan
kegiatan PKB komponen pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif
B. Tindak Lanjut
1. Mulai menyusun laporan kegiatan PKB yang telah dilaksanakan sejak 1 Januari
C. Dampak Kegiatan
dan berkelanjutan
2. Meningkatnya rasa percaya diri dan optimism penulis dalam menyusun laporan
I. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
penilaian kinerja guru ini perlu dilaksanakan lagi dengan mengundang peserta
yang berbeda agar materi yang disajikan bisa diterima oleh lebih banyak guru.
23