Anda di halaman 1dari 22

KURIKULUM 2013

Kelebihan:

1. Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang
mereka hadapi di sekolah
2. Adanya penilaian dari semua aspek. Penentuan nilai bagi siswa bukan hanya didapat dari
nilai ujian saja tetapi juga didapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain-lain.
3. Banyak kompetensi yang dibutuhkan sesuai perkembangan seperti pendidikan karakter,
metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan.
4. Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional
5. Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holistic domain sikap, keterampilan,
dan pengetahuan
6. Meningkatkan motivasi mengajar dengan meningkatkan kompetensi profesi, pedagogi,
sosial dan personal
7. Guru berperan sebagai fasilitator
8. Efisiensi dalam manajemen sekolah contohnya dalam pengadaan buku, dimana buku sudah
disiapkan dari pusat
9. Pembelajaran berpusat kepada siswa dan kontekstual dengan metode pembelajaran yang
lebih bervariasi
10. Ekstrakurikuler wajib Pramuka meningkatkan karakter sisw terutama dalam kedisiplinan,
kerjasama, saling menghargai, cinta tanah air dan lain-lain.
Kekurangan:
1. Banyak guru yang berangapan dengan kurikulum 2013 guru tidak perlu menjelaskan
materi kepada ssiwa di kelas, padahal banyak mata pelajaran yang harus tetap ada
penjelasan dari guru
2. Guru-guru belum siap secara mental dengan kurikulum 2013 ini, karena kurikulum ini
menuntut guru lebih kreatif, pada kenyataannya sangat sedikit para guru yang seperti itu,
sehingga membutuhkan waktu yang panjnag agar bisa membuka cakrawala berfikir guru
3. Kurangnya pemahaman guru dengan konsep pendekatan scientific
4. Guru tidak dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013, karena
pemerintah cenderung melihat guru dan siswa mempunyai kapasitas yang sama
5. Tidak adanya keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam
kurikulum 2013 karena UN masih menjadi faktor penghambat
6. Penguasaan teknologi dan informasi untuk pembelajaran masih terbatas
7. Kurangnya kemampuan guru dalam proses penilaian sikap, keterampilan dan pengetahuan
secar holistic
8. Tugas menganalisis SKL, KI, KD buku siswa dan buku guru belum sepenuhnya
dikerjakan oleh guru
9. Tingkat keaktifan siswa belum merata
10. Pramuka menjadi beban bagi siwa yang tidak menyukai Pramuka, sehingga ada unsur
keterpaksaan
Capaian Pemebelajaran Kurikulum 2013
1. Penilaian Pencapaian Kompetensi Pengetahuan
Penilaian pencapaian kompetensi peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk
menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.
Adapun penilaian pengetahuan dapat diartikan sebagai penilaian potensi intelektual yang
mencakup pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognisi. Jenjang kognitif pesrta
didik yang dinilai adalah: mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi
dan mencipta. Seseorang pendidik perlu melakukan penilaian untuk mengetahui pencapaian
kompetensi pengetahuan peserta didik. Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat
dilakukan melalaui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Kegiatan penilaian terhadap pengetahuan
tersebut dapat juga digunakan sebagai pemetaan kesulitan belajar peserta didik dan perbaikan
proses pembelajaran. Pedoman penilaian kompetensi pengetahuan ini dikembangkan sebagai
rujukan teknis bagi pendidik untuk melakukan penilaian sebagaimana dikehendaki dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013.
2. Penilaian Pencapaian Kompetensi Sikap
Sikap bermula dari perasaan yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam
merespon sesuatu/objek Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang
dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perilaku atau tindakan yang
diinginkan. Kompetensi sikap yang dimaksud dalam pandauan ini adalah ekpresi dari nilai-nilai
atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang dan diwujudkan dalam perilaku.
Penilaian kompetensi siakp dalam pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang
dirancang untuk mengukur siakp peserta didik sebagai hasil dari suatu program pembelajaran.
Penilaian sikap juga merupakan aplikasi suatu standar atau sistem pengambilan keputusan
terhadap sikap. Kegunaan utama penilaian sikap sebagai bagian dari pembelajaran adalah
refleksi (cerminan) pemahamandan kemajuan sikap peserta didik secara individual. Cakupan
penilaian sikap dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Penilaian sikap spiritual Menghargai dan manghayati ajaran agama


yang dianut
Penilaian sikap sosial Jujur, disiplin, tanggung jawab, toleransi,
gotong royong, santun, percaya diri
Pada akhir semester, guru mata pelajaran dan wali kelas berkewajiban melaporkan hasil
penilaian sikap, baik sikap spiritual dan sikap sosial secara integratif. Laporan penilaian sikap
dalam bentuk nilai kualitatif dan deskripsi dari sikap peserta didik untuk mata pelajaran yang
bersangkutan dan antar mata pelajaran. Niali kualitatif menggambarkan posisi relatif peserta
didik terhadap kriteria yang ditentukan. Kriteria penilaian kualitatif dikategorikan menjadi 4
kategori, yaitu Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), Kurang (K).
3. Penilaian Pencapaian Kompetensi Keterampilan
Penilaian pencapaian kompetensi keterampilan merupakan penilaian yang dilakukan
terhadap peserta didik untuk menilai sejauh mana pencapaian SKL, KI, dan KD khusus dalam
dimensi keterampilan. Cakupan penilaian dimensi keterampilan meliputi keterampilan dalam
ranah konkret mencakup aktivitas menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat. Sedangkan dalam ranah abstrak, keterampilan ini mencakup aktivitas menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang.
Pada setiap akhir tahun pelajaran, sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
kompetensi inti keterampilan (KI-4), yang menjadi tagihan di masing-masing kelas adalah
sesuai dengan satuan pendidikan. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran. Ranah keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba,
menalar, menyaji, dan mencipta.
Perubahan yang Ada Dalam Kurikulum 2013 Dari Kurikulum Sebelumnya
1. Perubahan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Penyempurnaan SKL memperhatikan pengembangan nilai, pengetahuan, dan keterampilan
secara terpadu dengan fokus pada pencapaian kompetensi. Pada setiap jenjang pendidikan
rumusan empat kompetensi inti (penghayatan dan pengamatan agama, sikap keterampilan, dan
pengetahuan) menjadi landasan pengembangan kompetensi dasar pada setiap kelas.
2. Perubahan Standar Isi
Perubahan standar isi dari kurikulum sebelumnya yang mengembangkan kompetensi dari
mata pelajaran menjadi fokus pada kompetensi yang dikembangkan menjadi mata pelajaran
melalui pendekatan tematik integrative.
3. Perubahan Standar Proses
Perubahan pada Standar Proses berarti perubahan strategi pembelajaran. Guru wajib
merancang dan mengelola proses pembelajaran aktif yang menyenangkan. Peserta didik
difasilitasi untuk mengamati, menanya, mengolah, menyajikan, menyimpulkan dan mencipta.
4. Perubahan Standar Evaluasi
Penilaian otentik yang mengukur kompetensi sikap, keterampilan, serta pengetahuan
berdasarkan hsil dan proses. Sebelumnya penilaian hanya mengukur hasil kompetensi. Beberapa
konsekuensi akibat perubahan substansi tersebut adalah:
 Penambahan jumlah jam belajar SD yang sebelumnya 26 jam/minggu menjadi 32
jam/minggu. Dari 10 mata pelajaran dipangkas menjadi 6 mata pelajaran yaitu Bahasa
Indonesia, PPKN, Agama, Matematika, Sosial Budaya dan Olah Raga. Pelajaran IPA dan IPS
ditiadakan dan diintegrasikan ke mata pelajaran lain.
 Penambahan jumlah jam belajar SMP yang sebelumnya 32 jam/minggu menjadi 38
jam/minggu. Kalau belajarnya 5 hari berarti setiap hari anak belajar 8 jam setiap hari.
 Mata pelajaran IPA diintegrasikan dalam Mapel Bahasa Indonesia.
 Jumlah mata pelajaran dikurangi tapi jumlah jam belajar ditambah.
5. Kriteria Buku dalam Kurikulum2013
 Dalam kurikulum 2013, buku ditulis mengacu kepada konsep kurikulum (KI, KD, Silabus)
 Dalam mengajar ada dua jenis buku (Buku Siswa dan Buku Guru)
 Buku Siswa lebih ditekankan pada activity base bukan merupakan bahan bacaan
 Setiap buku memuat model pembelajaran dan project yang akan dilakukan oleh siswa
 Buku Guru memuat panduan bagi guru dalam mengajarkan materi kepada siswa
6. Proses Pembelajaran
Setiap pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik untuk meningkatkan kreativitas
peserta didik, contohnya:
 Mengamati
 Menanya
 Mencoba
 Menalar
 Mencipta
 Mengkomunikasikan
7. Proses Penilaian
Proses penilaian guru yang dapat membuat peserta didik berperilaku kreatif melalui:
 Tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban yang benar
 Mentolerir jawaban yang nyeleneh
 Menekankan pada proses bukan hanya hasil saja
 Memberanikan peserta didik untuk mencoba, menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap
iformasi, memiliki interpretasi sendiri terkait pengetahuan/kejadian
 Memberikan keseimbangan antara kegiatan terstruktur dan spontan/ekspresif
Tantangan Dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013
1. Siswa dituntut mempunyai kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap agar dapat
bersaing di masa depan tanpa meninggalkan nilai-nilai religi maupun nilai spsial
2. Bagaimana totalitas guru dalam upaya peningkatan kompetensi guru
3. Guru harus lebih banyak meluangkan waktu untuk membaca buku maupun informasi di
internet
4. Bagaimana guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan standar proses dan standar
penilaian pada kurikulum 2013
Solusi Menghadapi Tantangan Dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013
Guru secara pribadi dan sekolah secara kelembagaan harus memfasilitasi guru untuk
mengupdate pengetahuannya melalui kegiatan pelatihan, seminar atau kegiatan akademis lain
guna menunjang peningkatan pengetahuan dan keterampilan pembelajaran.Kegiatan
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) perlu dioptimalkan untuk melahirkan ide-ide
kreatif, dan inovasi-inovasi dalam pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, guru harus
membuat perencanaan dan melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik melalui
kegiatan mengamati, menanya, mencoba atau menalar, mengasosiasi dan mengkomunikasi.
Sistem penilaian pada kurikulum 2013 menggunakan sistem penilaian autentik. Kemajuan
hasil belajar siswa diukur dari perkembangan siswa itu sendiri dan tidak boleh dibandingkan
perkembangan siswa yang satu dengan siswa yang lain. Oleh karena itu, penilaian autentik
tidak mengenal peringkat atau ranking karena peringkat hanya mengakui eksistensi siswa
tertentu saja, sedangkan siswa yang lain tidak. Dengan tidak adanya peringkat maka setiap
siswa bisa menjadi juara.
Kurikulum 2013 diharapkan mampu mewujudkan sistem pendidikan yang lebih baik.
Lahirnya kurikulum 2013 diharapkan mampu menjawab berbagai permasalahan pendidikan
di Indonesia dan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Terintegrasinya penilaian sikap
(sosial dan religius) diharapkan dapat mengatasi masalah kemerosotan moral pelajar seperti
tawuran antar pelajar, pemakaian narkoba pada remaja, kriminalitas pelajar maupun seks
bebas. Hal ini membawa harapan baru bagi masyarakat bahwa pelaksanaan kurikulum 2013
akan melahirkan generasi baru yang berkarakter, berlandaskan ilmu, iman dan etika.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

Satuan Pendidikan :-
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/ Semester : X/1(satu)
Tema : Hukum-Hukum dasar Kimia
Sub Tema : Konsep Mol
Pembelajaran ke 2
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)


3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metaPengetahuan
sesuai dengan bidang dan lingkup kajianKimiapada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi

KOMPETENSI INDIKATOR PENCAPAIAN


NO
DASAR KOMPETENSI
1 Kompetensi Pengetahuan
3.5.Menerapkan hukum-hukum 3.5.1. Menerapkan mol dalam

dasar kimia dalam perhitungan


konsep perhitungan
kimia.
kimia.
2 Kompetensi Keterampilan 4.5.1. Menuliskan persamaan reaksi
4.5. Menggunakan hukum-hukum setara.
dasar kimia dalam perhitungan
kimia 4.5.2. Mengaplikasikan konsep mol
dalam perhitungan kimia.

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta mampu:
1. Menentukan massa molekul relatif suatu molekul/senyawa
berdasarkan data massa atom relatifnya dengan benar.
2. Menjelaskan hubungan massa, jumlah partikel, volume pada kondisi standar
dengan mol dalam perhitungan kimia dengan tepat, teliti dan benar
3. Menerapkan konsep mol dalam perhitungan kimia dengan tepat, teliti dan benar
4. Menghitung konsentrasi larutan (molaritas) dengan tepat, teliti dan benar
Karakter yang dikembangkan : Jujur, Bertanggungjawab, kerjasama, dan disiplin

D. Materi Pembelajaran
KONSEP MOL

1. Massa Atom Relatif(Ar)


2. Massa Molekul Relatif(Mr)
3. Mol
3.1 Pengertian Mol
3.2 Mol dengan Jumlah Partikel
3.3 Massa Molar
3.4 VolumMolar
4. Konsentrasi Larutan
4.1. Molaritas (M)
4.2. Pengenceran
4.3. Persen Massa(Kadar)
4.4. PersenVolum
PETA KONSEP MOL

E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran: Discovery Learning
Metode :

1. Tanya jawab
2. Diskusi kelas
3. Observasi
4. penugasan

F. Media Pembelajaran
Lembar Kerja Peserta Didik(LKPD);
Alat tulis:
Laptop danLCD;
Bahantayang
Buku PaketKimia;
Benda yang ada di lingkungan sekitar;
G. Sumber belajar
1. Buku Paket Kimia Teknologi dan Rekayasa Kelas X
2. internet

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke
ALOKASI
TAHAP KEGIATAN
WAKTU
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan  Membuka dengan salam


(persiapan/orientasi )
 Mengkondisikan peserta didik
untuk memulai belajar diawali
dengan berdo’a bersama.
 Menyanyikan lagu Nasional atau
daerah bersama
 Mengecek kehadiran siswa
15 Menit
Apersepsi  Menggali pengetahuan awal
peserta didik tentang jumlah
molekul sesuai hukum Gay
Lussac dan hukum Avogadro

Motivasi  Menyampaikan garis besar


materi dan Guru
menyampaikan tujuan
mempelajari konsep mol dan
konsentrasi larutan

B. Kegiatan Inti

Sintak Model Peserta Didik:


Pembelajaran  Meminta peserta didik
mengamati kumpulan benda-
1. Pemberian
benda ( 1 lusin, 1 rim, 1 kodi)
Stimulus terhadap
 Meminta peserta didik
peserta didik 10 Menit
menyebutkan jumlah dari
masing-masing kumpulan benda
tersebut ( 1 lusin = 12 biji, 1 rim
= 500 lembar, 1 kodi = 20 buah)
 Peserta didik diminta untuk
menimbang kumpulan benda-
benda tersebut

Sintak Model  Memberikan pertanyaan


Pembelajaran tantangan untuk menggali
potensi/pola pikir peserta didik,
2. Identifikasi
seperti :
Masalah
“ Bagimana cara menghitung
10 Menit
jumlah atom/molekul?”
“ Apakah setiap atom memiliki
massa?”
“ Bagaimana cara menentukan
massa dalam suatu molekul?”

Sintak Model  Guru memberikan informasi


Pembelajaran tentang konsep mol dan
konsentrasi larutan
3.PengumpulanData
 Membagikan peta konsep mol
kepada peserta didik
45 Menit
 Berdiskusi tentang peta konsep
mol
 Membagikan LKPD kepada
peserta didik
 Peserta didik berdiskusi untuk
menyelesaikan LKPD tentang
konsep mol
 Guru berkeliling untuk
membantu peserta didik yang
merasa kesulitan mengerjakan
LKPD konsep mol
Sintak Model  Peserta didik mengolah dan
Pembelajaran menganalisis data hasil diskusi
4. Pengolahan Data tentang konsep mol berdasarkan
peta konsep mol yang diberikan.

Sintak Model  Peserta didik berdiskusi tentang


Pembelajaran hasil analisis data
 Meminta peserta didik untuk
5. Pembuktian memeriksa kembali jawaban
hasil diskusi kelompok dan
40 Menit
memverifikasi jawaban dengan
sumber belajar yang lain.
 Mempresentasikan hasil analisis
data tentang konsep mol
berdasarkan hasil diskusi
C. Kegiatan Penutup

 Memperbaiki hasil
presentasi dan membuat
kesimpulan tentang konsep
mol dan konsentrasi larutan
 Melakukan review terhadap
kegiatan pembelajaran yang
telah dilaksanakan 15 Menit
 Mengumumamkan kepada
siswa tentangb ulangan
pada pertemuan yang akan
datang
 Ditutup dengan doa dan
salam
I. Penilaian
a. Teknik Penilaian

1) Sikap
Petunjuk :
Berikan penilaian berdasarkan sikap yang ditunjukkan siswa selama
pembelajaranberlangsung.
Siswa :
Kelas :
Tanggal :

No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan

1 Mensyukuri adanya berbagai zat-zat kimia


yang dapat digunakan untuk menghasilkan
berbagai produk bahan makanan dan
minuman.
2 Memiliki rasa ingin tahu, ulet, teliti, kritis,
dan kreatif dalam melakukan pembuktian
Hukum Lavoisier melalui percobaan.
3 Menunjukkan kerjasama dan peduli
lingkungan dalam melakukan pembuktian
Hukum Lavoisier melalui percobaan.
4 Menunjukkan sikap bijaksana dalam
menghargai pendapat kelompok dan
mengambil kesimpulan ketika melakukan
pembuktian Hukum Lavoisier melalui
percobaan.
5 Menunjukkan perilaku komunikatif dalam
melakukan diskusi secara berkelompok
Rubrik penilaian
Skor Rubrik
No Aspek yang dinilai
aspek
1 Mensyukuri adanya berbagai zat-zat 3 Menunjukkan ekspresi rasa syukur
kimia yang dapat digunakan untuk terhadapadanya berbagai zat-zat
menghasilkan berbagai produk bahan kimia yang dapat digunakan untuk
makanan dan minuman. menghasilkan berbagai produk
bahan makanan dan minuman yang
berguna bagi kehidupan sehari-hari
dan/atau ungkapan verbal yang
menunjukkan rasa syukur terhadap
Tuhan

2 Belum secara eksplisit menunjukkan


ekspresi rasa syukur atau ungkapan
syukur, namun menaruh minat
terhadap adanya berbagai zat-zat
kimia yang dapat digunakan untuk
menghasilkan berbagai produk
bahan makanan dan minuman.

Tidak menaruh minat maupun


menunjukkan ekspresi rasa syukur
atau ungkapan syukur terhadap
adanya berbagai zat-zat kimia yang
dapat digunakan untuk menghasilkan
berbagai produk bahan makanan dan
minuman.

2 Memiliki rasa ingin tahu, ulet, teliti, 3 Menunjukkan rasa ingin tahu, ulet,
teliti, kritis, dan kreatif dalam
kritis, dan kreatif dalam melakukan
kegiatan kelompok
pembuktian Hukum Lavoisier melalui 2 Menunjukkan rasa ingin tahu, ulet,
dan kritis, namun tidak terlalu teliti,
percobaan.
dan baru dapat bertindak kreatif
dalam kegiatan kelompok ketika
disuruh

1 Tidak menunjukkan rasa ingin tahu,


ulet, teliti, kritis, dan kreatif
walaupun telah didorong
3 Menunjukkan kerjasama dan peduli 3 Menunjukkan perilaku kerjasama
lingkungan dalam melakukan dan peduli lingkungan dalam
pembuktian konsep mol melakukan pembuktian Hukum
Lavoisier melalui percobaan secara
berkelompok

Menunjukkan perilaku kerjasama


2 namun tidak peduli lingkungan
dalam melakukan pembuktian
Hukum Lavoisier melalui percobaan
secara berkelompok.

1 Tidak menunjukkan perilaku


kerjasama dan peduli lingkungan
dalam melakukan pembuktian
Hukum Lavoisier melalui percobaan
secara berkelompok

4 Menunjukkan sikap bijaksana dalam 3 Menunjukkan sikap bijaksana untuk


menghargai pendapat kelompok dan menghargai pendapat kelompok dan
mengambil kesimpulan ketika pengambilan kesimpulan.
melakukan pembuktian konsep
Menunjukkan sikap bijaksana untuk
molmelalui percobaan.
2 menghargai pendapat kelompok
tetapi tidak bijaksana dalam
pengambilan kesimpulan.

Tidak menunjukkan sikap bijaksana


untuk menghargai pendapat
1 kelompok dan pengambilan
kesimpulan.

5 Menunjukkanperilaku komunikatif 3 Senantiasa melakukan komunikasi


dalam melakukan diskusi secara antar anggota kelompok dalam
berkelompok melakukan diskusi

Belum melakukan komunikasi

2 namun mendapatkan keputusan


dalam kelompok meskipun secara
sepihak

1 Tidak melakukan komunikasi dan


tidak ada keputusan hasil diskusi
kelompok

I.

1) Keterampilan Unjuk Kerja/ Praktik, Pedoman penskoran:


1 : jika dilakukan dengan tidak benar.
2 :dilakukan dengan benar, tetapi masih terdapat kesalahan dalam melakukan. 3 : dilakukan dengan benar, tetapi masih belum tepat.
4 : dilakukan dengan benar dan tepat.

Skor
No. Rincian Tugas Kerja
1 2 3 4
Mengambil alat dan bahan yang akan diidentifikasi ( 1 lusin = 12
1.
biji, 1 rim = 500 lembar, 1 kodi = 20 buah)
2. Melakukan cara penggunaan alat sesuai dengan instruksi guru
3. Mengembalikan alat pada tempatnya
4. Mencatat alat-alat dan bahan kimia beserta karakteristiknya

2) Pengetahuan LKPD Konsep Mol

1. Tujuan
Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta mampu:
a. Menentukan massa molekul relatif suatu molekul/senyawa berdasarkan datamassaatomrelatifnyadenganbenar.
b. Menjelaskan hubungan massa, jumlah partikel, volume pada kondisi standar dengan mol dalam perhitungankimia
c. Menerapkankonsepmoldalamperhitungankimia
d. Menghitung konsentrasi larutan(molaritas)
2. DasarTeori
Hubungan massa, jumlah partikel, volume pada kondisi standar dengan mol dapat dituliskan secara matematis sebagai berikut:
PETA KONSEP MOL
SILABUS
Nama Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia
Alokasi Waktu : 18 jam pelajaran (untuk UH 2 jam)
Alokasi Sumber/
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Waktu bahan/alat

 perkembangan tabel Membandingkan perkembangan tabel  Jenis tagihan: 2 jam Sumber


1.1. Memahami struktur atom Mengkaji literatur tentang perkembangan tabel - tugas kelompok - buku kimia,
periodik unsur. periodik unsur untuk mengidentifikasi
berdasarkan teori atom periodik unsur dalam kerja kelompok. Presentasi - kuis - tabel
Bohr, sifat- sifat unsur, kelebihan dan kekurangannya. - ulangan
hasil kajian untuk menyimpulkan dasar periodik,
Menjelaskan dasar pengelompokan  Bentuk instrumen - kartu unsur
massa atom relatif, dan pengelompokan unsur-unsur. unsur-unsur. - laporan tertulis  Bahan
sifat- sifat periodik unsur - penilaian sikap - lembar
dalam tabel periodik serta kerja
menyadari
keteraturannya, melalui  struktur atom Mengkaji tabel periodik unsur untuk menentukan Menentukan partikel dasar (proton, 2 jam
pemahaman konfigurasi partikel dasar, konfigurasi elektron, periode dan elektron dan netron)
elektron golongan, massa atom relatif.
Menentukan konfigurasi elektron dan
elektron valensi

Menentukan hubungan konfigurasi


elektron dengan letak unsur dalam
tabel periodik

Menentukan massa atom relatif


berdasarkan tabel periodik
Mengidentifikasi unsur ke dalam isotop, isobar dan
Mengklasifikasikan unsur ke dalam
isoton melalui kerja kelompok.
isotop, isobar dan isoton
Alokasi Sumber/
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Waktu bahan/alat
 sifat fisik dan sifat Mengamati beberapa unsur untuk membedakan 2 jam
kimia unsur sifat logam, non logam dan metaloid. Mengklasifikasikan unsur ke dalam
 sifat keperiodikan Mengkaji keteraturan jari-jari atom, energi logam, non logam dan metaloid.
unsur ionisasi, afinitas elektron dan keelektronegatifan Menganalisis tabel, grafik untuk
unsur-unsur seperiode dan segolongan menentukan keteraturan jari-jari
berdasarkan data atau grafik dan nomor atom atom, energi ionisasi, afinitas
melalui diskusi kelompok. elektron dan keelektronegatifan
Menghubungkan keteraturan sifat jari-jari atom,
energi ionisasi, afinitas elektron dan
keelektronegatifan.

2 jam
 Perkembangan teori Mengkaji literatur tentang perkembangan teori Menjelaskan perkembangan teori
atom mulai dari atom (di rumah setelah ditugaskan pada atom untuk menunjukkan kelemahan
Dalton sampai dengan pertemuan sebelumnya). dan kelebihan masing-masing teori
teori Atom Modern. atom berdasarkan data percobaan.
Mempresentasikan dan diskusi hasil kajian
Menyimpulkan hasil pembelajaran
 Ikatan Kimia Menentukan unsur yang dapat melepaskan elektron  Menjelaskan kecenderungan Jenis tagihan 4 jam Sumber
1.2. Membandingkan
- kestabilan unsur atau menerima elektron untuk mencapai kestabilan suatu unsur untuk mencapai - kuis - buku kimia
proses pembentukan
dalam diskusi kelompok Menggambarkan susunan kestabilannya. - tugas individu,
ikatan ion, ikatan
elektron valensi Lewis melalui diskusi kelas.  Menggambarkan susunan elektron - tugas kelompok Bahan
kovalen, ikatan kovalen
- struktur Lewis valensi atom gas mulia (duplet dan - ulangan - lembar
koordinasi, dan ikatan
oktet) dan elektron valensi bukan Bentuk instrumen kerja
logam serta
gas mulia (struktur Lewis). - laporan tertulis, - molymood
hubungannya dengan - ikatan ion dan
Membandingkan proses pembentukan ikatan ion  Menjelaskan proses terbentuknya - performans - cairan yang
sifat fisik senyawa yang ikatan kovalen
dan ikatan kovalen dalam diskusi kelas ikatan ion. (kinerja dan sikap) bersifat
terbentuk
 Menjelaskan proses terbentuknya - tes tertulis polar dan
ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, non polar
Membandingkan sifat-sifat senyawa ion dengan dan rangkap tiga. Alat
sifat-sifat senyawa kovalen dalam diskusi kelas  Menjelaskan sifat-sifat senyawa - standar
ion dan sifat-sifat senyawa - buret
kovalen - corong
- gelas kimia
Alokasi Sumber/
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Waktu bahan/alat
 Ikatan kovalen Mendikusikan proses terbentuknya ikatan kovalen  Menjelaskan proses terbentuknya 2 jam - batang
koordinasi koordinasi dari beberapa contoh senyawa ikatan kovalen koordinasi pada polietilen
 Senyawa kovalen sederhana. beberapa senyawa.
polar dan non polar. Merancang dan melakukan percobaan untuk  Menyelidiki kepolaran beberapa
 Ikatan logam menyelidiki kepolaran senyawa di laboratorium. senyawa dan hubungannya dengan
Mengidentifikasi sifat fisik logam dan keelektronegatifan melalui
menghubungkannya dengan proses pembentukan percobaan.
ikatan logam dalam diskusi kelompok di  Mendeskripsikan proses
laboratorium pembentukan ikatan logam dan
hubungannya dengan sifat fisik
logam.
 Menghubungkan sifat fisik materi
dengan jenis ikatannya.
Tujuan dan Alasan Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum2013 merupakan kurikulum terbaru yang diterapkan dalam kegiatan belajar
mengajar di negara ini. Kurikulum 2013 bertujuan memberikan ilmu pengrtahuan secara utuh
kepada siswa dan tidak terpecah-pecah. Kurikulum ini menekankan pada keaktifan siswa
untuk menemukan konsep pelajaran dengan guru berperan sebagai fasilitator.
Alasan yang mendasari pemerintah mengembangkan dan melaksanakan kurikulum
2013 ini adalah untuk menghadapi persaingan global yang semakin maju. Pendidikan di
Indonesia dinilai cukup terbelakang dibandingkan dengan negara lain. Peringkat pendidikan
di Indonesia berada di bawah Thailand dan Malaysia untuk di ASEAN saja. Menghadapi
perkembangan globalisasi yang semakin membumi, pemerintah megembangkan kurikulum
baru dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia dan menciptakan
kualitas penerus bangsa yang bermutu.
Tujuan dan alasan pengembangan kurikulum 2013 oleh pemerintah sebagai berikut:
 Menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan berkomunikasi
 Menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan berpikir kritis dan jernih
 Menciptakan lulusan yang memili,i kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan
 Menciptakan lulusan yang mampu memiliki kemampuan mengerti dan toleran
terhadap pandangan yang berbeda
 Menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan hidup dalam masyarakat yang
mengglobal
 Menciptakan lulusan yang memiliki kecerdasan sesuai dengan minat dan bakatnya
 Menciptakan lulusan yang memiliki kesiapan untuk bekerja
 Menciptakan lulusan yang memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan

Anda mungkin juga menyukai