PENILAIAN PEMBELAJARAN
Disusun Untuk memenuhi Tugas mata kuliah Telaah kurikulum dan Perencanaan Pembelajaran Paud
Disusun Oleh :
2023
PEMBAHASAN
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan menilai pencapaian Standar
Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran dengan mempertimbangkan hasil penilaian
peserta didik oleh pendidik. Penilaian hasil belajar pada Kurikulum 2013 ini dilakukan oleh
pendidik dan satuan pendidik melalui tahapan mengkaji silabus sebagai acuan perencanaan
penilaian, pembuatan kisi-kisi instrumen dan penetapan kriteria penilaian, pelaksanaan penilaian
dalam proses pembelajaran, menganalisis hasil penilaian dan memberi tindak lanjut atas
penilaian yang dilakukan oleh pendidik, menyusun laporan hasil penilaian dalam bentuk
deskripsi pencapaian kompetensi dan deskripsi sikap.
Hal yang memberikan perbedaan mencolok antara Kurikulum 2013 dengan kurikulum
sebelumnya adalah penekanan ranah pembelajaran. Kurikulum 2013 menekankan pada proses
pendidikan yang holistik sehingga menyentuh pada cakupan yang lebih luas yaitu ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor. Kurikulum 2013 mengklasifikasikannya dalam empat kompetensi inti
yaitu kompetensi sikap sosial, sikap spiritual, pengetahuan, dan keterampilan. Dengan demikian,
maka potensi siswa selain dari domain kognitif juga dapat terpantau dan dikembangkan.
Penilaian merupakan salah satu aspek penting pada proses pendidikan. Penilaian merupakan
langkah untuk menghimpun berbagai informasi yang digunakan untuk penentuan kebijakan
proses pembelajaran (Sudjana).
Pengelolaan kurikulum merupakan salah satu dari kata kelola yang dapat diartikan
“manajemen” yang berarti keterlaksaan sebuah pimpinan. Dapat kita ketahui bahwasanya
pengelolaan adalah sebuah pengadministrasian, pengaturan maupun penataan suatu kegiatan.
Pengelolaan pembelajaran ialah proses penyelenggaraan interaksi antara peserta didik, pendidik
dan sumber belajaran pada suatu lingkungan belajara.
Penegertian kurikulum bisa dijadikan sebagai sebuah pedoman dalam kegiatan mendidik
yang dilakukan dengan kegiatan belajar mengajar. Pengertian pengelolaan kurikulum berkaitan
dengan pengelolaan pengalaman belajar yang membutuhkan strategi dan itu dpat menghasilkan
sebuah produktivitas belajar bagi anak, dalam pengelolaan kurikulum harus diarahkan agar
proses pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan baik mutlak ukur dari pencapaian tujuan
anak dalam pendidikan dapat tercapai dengan baik.
a) Perencanaan Kurikulum
c) Penilaian Kurikulum
Penilaian kurikulum merupakan proses dari pembuatan dan pertimbangan yang dapat di
dasarkan pada kriteria dan disepakati dan dapat di pertanggung jawabkan dengan membuat
keputusan mengenai suatu kurikulum. Prinsip-prinsip penilaian kurikulum :
a. Tujuan tertentu dalam program penilaian kurikulum tearah serta mencapai tujuan yang
ditentukam dengan jelas
b. Tujuan tertentu dalam program penilaian kurikulum terarah serta mencapai tujuan yang
ditentukam dengan secaa jelas
c. Bersifat objektif dengan berpijak pada sesuatu keadaan yang sebernarnya dan bersumber
dari data nyata dan akurat
d) Perbaikan Kurikulum
2) Tahap Pelaksanan. Dimana tugas utama kepala sekolah adalah melakukan supervise, dengan
tujuan untuk membantu guru menemukan dan mengatasi sebuah kesulitan yang dihadapi
disebuah lembaga.
Tahap suatu pengendalian, pada tahap ini, paling tidak ada 2 aspek yang perlu diperhatikan, yaitu:
a) Jenis evaluasi dikaitkan dengan tujuannya.
b) Pemanfaatan hasil evaluasi.
g) Kurikulum pendidikan Anak usia dini
Hasan (2009:15) menurutnya kurikulum pendidikan anak usia dini ini dasarnya tidak
berbeda dengan kurikulum pembelajaran yang jenjang pendidikan sekolah dasar, menengah,
maupun atas, dan dapat disesuaikan dengan kondisi anak usia balita dan terdiri dari bahan ajar
yang telah dirumuskan sebagai suatu pedoman yang pelaksanaannya dengan kegiatan
pembelajaran.
Dalam sebuah sistem pendidikan kurikulum selalu bersifat dinamis dan selalu dilakukan
perubahan dan perkembangannya , agar dapat mengikuti perkembangan dan tunutan zaman.
sebelumnya kurikulum pendidikan di Indonesia telah mengalami perubahan dan perkembangan
sesuai zaman seperti kurikulum KBS 2004 yang telah di kembangkan menjadi kurikulum
KTSPDan yang terjadi sekarang kurikulum KTSP akan dikembangkan menjadi kurikulum 2013.
Disamping beberapa kelemahan tersebut perubahan dan perkembangan kurikulum diperlukan
karena adanya kesenjangan kurikulum yang berlaku sebelumnya (KTSP). Dapat dilihat konsep
KTSP pengelolaan kurikulum, dan satuan pendidikan mempunyai pembebasan dalam
mengelolaan kurikulum, masih banyak terdapat kecenderungan satuan pendidikan menyusun
tanpa mempertimbangkankonsisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik dan potensi daerah,
serta pemerintah hanya menyiapkan sampai standar isi mata pelajaran.
Pengertian Penilaian
Penilaian merupakan proses pengukuran terhadap hasil dari kegiatan belajar anak.
Penilaian kegiatan belajar di PAUD menggunakan pendekatan penilaian otentik. Penilaian
otentik merupakan penilaian proses dan hasil belajar untuk mengukur tingkat pencapaian
kompetensi sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan fakta yang
sesungguhnya. Penilaian dilakukan secara sistematis,ter ukur, berkelanjutan, dan menyeluruh
yang mencakup pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun
waktu ter tentu.
Observasi
Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan guru secara langsung dan alamiah
untuk mendapatkan data atau informasi tentang perkembangan dan permasalahan anak dalam
berbagai situasi dan kegiatan yang dilakukan. Observasi dapat dilakukan dengan cara mengamati
berbagai perilaku atau perubahan yang terjadi yang ditunjukkan anak selama kurun waktu
tertentu.
Pencatatan
Pada proses pengamatan, guru juga melakukan pencatatan sebagai bukti sekaligus
pengingat terhadap segala hal yang diamatinya. Teknik yang digunakan dalam melakukan
pencatatan, berupa :
1. Hasil Karya
Hasil karya adalah hasil kerja anak didik setelah melakukan suatu kegiatan dapat berupa
pekerjaan tangan, karya seni atau tampilan anak. Misalnya: gambar, lukisan, melipat, kolase,
hasil guntingan, tulisan/coretan-coretan, hasil roncean, bangunan balok, tari, dll.
Catatan anekdot (anecdotal records) Adalah suatu teknik pengumpulan data yang bersifat
pengamatan, akan tetapi teknik penilaian ini jarang dilakukan oleh guru karena belum
memahami dalam mengamati anak didik dan kesulitan dalam mencatat peristiwa yang betul-
betul bermakna. Contoh Catatan Anekdot:
3. Catatan Harian
Catatan harian dilakukan guru selama melakukan observasi disaat anak bermain. Jika anak
cukup banyak sebaiknya guru memfokuskan pada beberapa anak di setiap harinya secara bergilir,
sehingga dalam satu minggu (sub tema) semua anak sudah teramati dan tercatat
perkembangannya dalam catatan harian.
Semua data ceklis harian anak (yang terkumpul setiap minggu) dimasukkan dalam Ceklis
Bulanan. Setelah memiliki Ceklis Bulanan untuk setiap bulan dalam satu semester, maka capaian
akhir bulan pada Ceklis Bulanan dapat dimasukkan pada Ceklis Akhir Semester.
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan mencapai sumber daya manusia yang
bermutu sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan, maka perlu dilakukan penilaian
proses dan hasil belajar secara sistematis dan berkelanjutan.
Sudjana, N. (2010). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sujiono,Y.N.2012. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Cetakan ke 5.Jakarta: Indek