Pada pelaksanaan pendidikan dilakukan manajemen penilaian yang memiliki
fungsi, tujuan dan hasil akhir belajar, deskripsikan apa fungsi penilaian, tujuan penilaian dan apa saja hasil akhir penilaian tersebut, dan bagaimana implementasinya dimasa pandemi? Fungsi Penilaian Fungsi penilaian pendidikan pada akhir satuan pelajaran ditekankan pada perbaikan proses belajar mengajar yang diselenggarakan berdasarkan satuan pelajaran. Penilaian pada akhir program pengajaran mempunyai fungsi yang berlainan, dimana fungsinya ditekankan pada penentuan keberhasilan belajar setiap murid. Penentuan semacam itu biasanya dilakukan untuk keperluan pemberian nilai rapor, penentuan kenaikan kelas, seleksi dan sebagainya. Fungsi penilaian secara umum ialah: sebagai acuan atau pedoman untuk tenaga pendidik dalam menjalankan penilaian pembelajaran peserta didik, menciptakan penilaian yang transparan, sistematis, dan komprehensif dan menjadi acuan dalam menjalankan prinsip-prinsip penilaian. Sedangkan fungsi penilaian dalam proses pembelajaran ialah: a. Sebagai bahan diagnosis dan pengembangan, hasil penilaian dapat digunakan sebagai bahan dasar mendiagnosis kelemahan dan keunggulan siswa, serta hambatan yang menyertainya, hasil ini juga digunakan sebagai bahan pengembangan kualitas pembelajaran siswa. b. Sebagai bahan seleksi, hasil penilaian digunakan sebagai dasar seleksi penempatan siswa menurut jenis jurusan atau jabatan. c. Sebagai bahan pertimbangan kenaikan kelas, hasil penilaian digunakan sebagai dasar untuk menentukan apakah siswa dapat naik kelas atau tidak berdasarkan nilai dalam rapor. d. Sebaai bahan pertimbangan untuk penempatan, hasil penilaian digunakan sebagai seleksi penempatan siswa berdasarkan kemampuan yang dimiliki. Tujuan Penilaian adalah menciptakan proses penilaian yang mengarah pada tercapainya standar kompetensi lulusan, menguraikan secara teoretik tentang pelaksanaan pengawasan dalam rangka pelaksanaan program pendidikan, menguraikan secara teoretik beberapa segi menyangkut fungsi penilaian program pendidikan, menguraikan secara rinci tentang perangkat kriteria dan instrumen penilaian organisasi, memberikan dorongan atau motivasi kepada siswa, serta mengetahui secara umum pengetahuan siswa terhadap bahan ajar yang sedang dipelajari. Hasil Akhir Penilaian Hasil akhir dari kegiatan penilaian ialah melaporka hasil penilaian kepada orangtua wali dalam bentuk buku laporan pendidikan, dari laporan tersebut kemudian didiskripsikan perkembangan siswa mulai dari pengetahuan dan pemahamannya, sikapnya, ketrampilannya, dan perkembangan jasmaninya, untuk kemudian dijadikan bahan evaluasi, apakah siswa sudah dinyatakan tuntas atau harus mengikuti remedial atau pengayaan. Hasil akhir dari keseluruhan penilaian dapat pula digunakan sebagai pertimbangan dalam pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, pertimbangan dalam menentukan kelulusan peserta didik pada seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, penentu kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan yang kriteria kelulusannya ditetapkan setiap tahun oleh Mendiknas berdasarkan rekomendasi BSNP. Implementasi Manajemen Penilaian Dimasa Pandemi Pelaksanaan penilaian pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 dapat dilakukan dengan penilaian fortofolio yaitu menganalisis tugas-tugas yang diberikan guru karena pada saat pandemi, penilaian yang dilakukan hanya berfokus pada penilaian kognitif peserta didik, sehingga guru memiliki cara dalam melakukan penilaian yaitu dengan mengoreksi tugas yang telah diberikan setiap harinya, penilaian yang dilakukan berdasarkan dari rajinnya peserta didik dalam mengumpulkan tugas yang telah diberikan setiap minggunya dengan didata dibuku rekap tugas yang telah dibuat oleh masing- masing guru, tugas yang diberikan dikumpulkan setiap hari sabtu oleh orang tua peserta didik. Selain itu, strategi yang cukup efektif dalam melaksanakan penilaian pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 ialah merujuk nilai raport semester sebelum masa pandemi Covid-19, raport dijadikan guru sebagai rujukan untuk menentukan nilai peserta didik karena pada masa pandemi sulit untuk mengetahui keseluruhan kemampuan dari peserta didik, maka dari itu raport semester sebelum Covid-19 akan membantu guru dalam menentukan nilai untuk peserta didik. 2. Praktek implementasi manajemen kurikulum dan pembelajaran dilaksanakan pada semua jenjang pendidikan sejak dari PAUD/TK, SD, SMP, SMA, SMK, perguruan tinggi, apapun modelnya. Diskripsikan praktek-praktek implementasi pada tiap jenjang tersebut! a. Praktek implementasi manajemen kurikulum dan pembelajaran jenjang usia dini Usia dini merupakan usia untuk bermain, sehingga pelaksanaan pembelajaran pada jenjang dini berkonsep pada belajar sambil bermain. Implementasi manajemen kurikulum pada pembelajaran jenjang usia din ialah: 1) Perencanaan kurikulum dilakukan secara unik yang dilakukan setiap semester dan di rancang jauh sebelum proses pembelajaran serta evaluasi dengan melibatkan peran orangtua siswa; 2) Pelaksanaan kurikulum tetap mengacu pada kurikulum nasional, hanya saja dalam kurikulumnya harus memiliki ciri khas khusus, seperti penekanan muatan karakter pintar, jujur, berani dan teguh pendirian, dimana dalam setiap pelaksanaan pembelajaran minimal dalam suatu tema pembelajaran harus ada satu penekanan muatan karakter tersebut; 3) Pengembangan kurikulum yang harus kembangkan sesuai dengan kebutuhan anak. Anak yang memiliki kemampuan pemahaman yang cepat di tambah materi pembelajarannya. Kurikulum dari SISDIKNAS tidak serta merta langsung di terapkan dalam pembelajaran tapi harus di analisis dan di evaluasi sesuai dengan kebutuhan anak untuk semester selanjutnya. b. Praktek implementasi manajemen kurikulum dan pembelajaran jenjang sekolah dasar Implementasi manajemen kurikulum pada sekolah dasar merupakan proses memberikan kepastian bahwa proses belajar-mengajar telah memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana prasarana yang diperlukan hingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Secara umum, perencanaan kurikulum di SD dilaksanakan dengan menerapkan konsep MBS dimana ada proses mengkombinasikan antara kurikulum yang ditentukan dari pusat dengan karakteristik yang ada di sekolah. Kurikulum disusun oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan lima koordinator bidang (korbid) yaitu korbid kurikulum, korbid kesiswaan, korbid hubungan masyarakat, korbid iman dan taqwa, dan korbid sarana dan prasarana. Proses penyusunan dilakukan secara bertahap. Mulai dari guru mata pelajaran berlanjut ke koordinator jenjang (korjen), baru dari korjen melanjutkan ke koordinator bidang. Dalam pelaksanaan pembelajaran, ada beberapa komponen yang digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran yaitu perangkat pembelajaran seperti RPP, silabus, sarana dan prasarana, media pembelajaran dan pedoman penilaian. Selain pembelajaran, bentuk dari pelaksanaan kurikulum terwujud dalam kegiatan pengembangan diri yang terdiri dari kegiatan rutin dan kegiatan terprogram. Kegiatan rutin terdiri dari upacara bendera, sholat berjamaah, sholat duha dan sholat Jumat, budaya bersih dan sehat, mengucapkan salam dan berjabat tangan dengan guru. Kegiatan terprogram terdiri dari kegiatan bimbingan karier dan ekstrakurikuler. Selain mengajar guru juga diberikan pelatihan untuk meningkatkan profesionalitasnya, guru diberi pelatihan seperti pelatihan IT, pelatihan K13, workshop peningkatan keahlian guru yang dilakukan rutin oleh sekolah dan pembekalan tentang bagaimana cara memberikan penilaian, dan bagaimana membuat RPP. Penilaian dilakukan setiap hari per pembelajaran dan dicatat pada lembar penilaian harian. Selain itu ada beberapa buku yang digunakan untuk mendapatkan nilai dari peserta didik yaitu buku penghubung, buku harian dan jurnal pembelajaran yang dipegang oleh guru. Hasil dari penilaian dilaporkan dalam bentuk raport. Isi dalam raport terdiri dari deskripsi nilai sikap pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki peserta didik. Selain itu ada juga penilaian tentang muatan lokal dan ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik serta saran yang diberikan untuk perbaikan peserta didik. Perkembangan fisik/kesehatan, kondisi kesehatan dan catatan prestasi peserta didik juga tertulis dalam rapot pada akhir semester. Tindak lanjut dari hasil penilaian, dilakukan remedial pada hari tertentu. c. Praktek implementasi manajemen kurikulum dan pembelajaran jenjang SMP Setiap sekolah memiliki kurikulum acuannya masing-masing, dimana kurikulum yang sering digunakan dewasa ini adalah kurikulum 2013. Dalam implementasi manajemen kurikulum tidak lepas dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. Perencanaan manajemen kurikulum dilakukan dengan menyusun dan melakukan perencanaan kurikulum sebelum tahun ajaran baru dimulai melibatkan Majelis Dikdasmen, Komite Sekolah, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Bapak Ibu Guru, Orang Tua Murid untuk menyusun program dan rencana yang akan dicapai dalam manajemen kurikulum. Sebelum melaksanakan proses pembelajaran guru-guru SMP sudah merencanakan pembelajaran dengan menyiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi RPP, Silabus, Program Tahunan, Program Semesteran dengan sedemikian rupa sehingga guru-guru bukan hanya sebagai fasilitator tetapi betul-betul memahami apa yang dibutuhkan oleh siswa. Dalam pengorganisasian kurikulum SMP perlu membentuk tim kurikulum yang membawahi empat standar berupa standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, dan standar penilaian. Keempat Standar SMP masing-masing memiliki standar capaianya masing-masing. Umumnya, SMP memulai pembelajaran pada pukul 06.45 WIB dan pulang pada pukul 14.00 WIB. SMP juga membuat Program Tahunan, program semesteran, kalender akademik, pembuatan jadwal pelajaran, penyusunan program kegiatan sekolah, melaksanakan penempatan guru dan pegawai, pembagian tugas guru dan pegawai. Sebelum mengajar guru membuat perangkat pembelaran berupa RPP. Pelaksanaan evaluasi kurikulum dapat dilakukan dengan mengundang pengawas sekolah dari luar dan dimintai evaluasinya dari segi standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, dan standar penilaian. Evaluasi kurikulum dilaksanakan di akhir tahun sebelum memasuki ajaran baru menggunakan test tertulis atau lisan. Setelah melaksanakan evaluasi kemudian dianalisis mana yang perlu dikembangkan atau dihapuskan sehingga bermanfaat bagi guru. d. Praktek implementasi manajemen kurikulum dan pembelajaran jenjang SMA/ SMK Sama halnya dengan manajemen pada jenjang SD, perencanaan kurikulum 2013 di SMA dengan melakukan rapat kepala sekolah, tim pengembang, waka kurikulum dan komite sekolah. Perencanaan diambil dari hasil rapat yang telah dilakukan, serta melihat peta rapot dalam tim sebelumnya. Perencanaan dilakukan sebelum pembelajaran tahun ajaran baru dimulai. Sebelumnya tim pengembang mensupervisi terlebih dahulu guru-guru dan siswa untuk mendapatkan dasar-dasar untuk pengembangan kurikulum. Setelah mendapatkan dasar-dasar tersebut, tim pengembang bersama kepala sekolah melakukan rapat terkait manajemen kurikulum 2013. Pada pelaksanaan kurikulum 2013 di SMA terdapat beberapa faktor yang menjadi dasar pelaksanaan kurikulum 2013, yaitu relevan, efektif, efisien, continue, dan fleksibel. Dengan hal itu dapat diketahui apakah pengembangan kurikulum dapat dilanjutkan atau tidak. Pada evaluasi kurikulum 2013 waka kurikulum dan tim pengembang menganalisis hasil perencanaan dan pelaksanaan kurikulum 2013, dengan melihat nilai rapot siswa ataupun melihat lulusan dari SMA. Evaluasinya dilakukan dalam tiga jangka, yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Jangka pendek dilakukan stiap tiga bulan sekali, jangka menengah dilakukan setiap enam bulan sekali, dan jangka panjang dilakukan setiap satu tahun sekali. Dengan evaluasi tersebut dapat diketahui baik atau tidaknya manajemen kurikulum 2013, serta dapat dijadikan dasar untuk pengembangan kurikulum selanjutnya. e. Praktek implementasi manajemen kurikulum dan pembelajaran jenjang perguruan tinggi Setiap perguruan tinggi diberikebebasan untuk mengembangkan kurikulum yang diberlakukan secara nasional. Kebebasan yang diberikan diperguruan tinggi lebih leluasan dibandingkan dengan kebebasan pengembangan kurikulum pada tingkat pendidikan dasar ataupun tingkat pendidikan menengah. Kerangka kualifikasi nasional indonesia merupakan suatu pembaharuan yang dilakukan pemerintah dalam rangka penyetarakan dan pengakuan lulusandalam negeri dengan lulusan dari dan berbagai universitas dunia. Untuk itu, perguruan tinggiv okasional dan perguruan tinggi pada umumnya yang ada di 1ndonesia harus merespon kebijakan tersebut secara positif, salah satunya dengan menyesuaikan kurikulum yang ada dengan standar kerangka kerja 1ndonesia dan standar- standar yang telah ditentukan berbagai perusahaan danlembaga penerima kerja. Tidak dapat dipungkiri bahwa peran kurikulum dalam suatu lembaga pendidikan ibarat jantung, kurikulum sangat berpengaruh dalam menentukan kompetensilulusan, untuk itu kurikulum harus senantiasa dikembangkan secara berkala (continuous quality/ improvement) sehingga mampu mengembangkan SDM 1ndonesia berdaya saing di era global.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional