DIAJUKAN OLEH:
MUIDATUL AZIZAH
181103977
MAGISTER MANAJEMEN
WIDYA WIWAHA
2020
LATAR BELAKANG Usaha Online di
Tahun
Yogyakarta
Pertumbuhan bisnis online di Indonesia < 2010 2,11 %
Menurut BPS 2010 – 2016 33,87 %
2017 – 2018 37,79 %
2019 26,23 %
UMKM harus mampu menjangkau perubahan globalisasi agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan pasar
dengan menggeser pemasaran model offline menjadi online.
RUMUSAN MASALAH
Kerajinan sentra gerabah Kasongan, tahun 2016 mulai memasarkan produk secara online. Namun
mayoritas pengrajin berusia >40 tahunan, sehingga pengetahuan pemasaran online cenderung rendah.
Terdapat beberapa UMKM yang menutup galeri kerajinannya karena tingkat pendapatan yang semakin
menurun. 1
Pertanyaan Penelitian
- Bagaimana pemasaran offline di UMKM di Kasongan Bantul?
- Bagaimana pemasaran online di UMKM di Kasongan Bantul?
- Bagaimana perbedaan pemasaran offline dan online untuk meningkatkan
pendapatan UMKM di Kasongan Bantul?
Tujuan Penelitian
- Mengevaluasi kegiatan pemasaran offline di UMKM di Kasongan Bantul.
- Mengevaluasi kegiatan pemasaran online di UMKM di Kasongan Bantul.
- Mengevaluasi perbedaan pemasaran offline dan online untuk meningkatkan
pendapatan UMKM di Kasongan Bantul.
2
TINJAUAN PUSTAKA Pendapatan
• Pendapatan merupakan
sumber penghasilan
seseorang untuk
memenuhi kebutuhan
sehari-hari yang penting
bagi kelangsungan hidup
• Pendapatan adalah
Pemasaran Offline penerimaan produsen
merupakan proses transaksi dalam bentuk uang yang
penjualan barang dan jasa diperoleh dari hasil
Usaha Mikro Kecil secara langsung dimana penjualan barang atau
dan Menengah produsen dan konsumen balas jasa dari faktor-
merupakan usaha bertemu dalam satu tempat faktor produksi.
produktif yang untuk mewujudkan
berdiri sendiri, terjadinya proses transaksiPemasaran Online ialah
dilakukan oleh orang pemasaran yang
jual beli
perorangan atau dilakukan melalui sistem
badan usaha di komputer online dimana
semua sektor interaktif yang
ekonomi. menghubungkan
pelanggan dengan
Pemasaran penjual secara
UMKM elektronik
3
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif
Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bulan Februari 2020
Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian adalah pelaku UMKM Kasongan Bantul sebanyak 410.
Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria:
Bersedia menjadi responden
Telah menjalankan usahanya selama kurang lebih 5 tahun
Telah memasarkan produknya dengan menggunakan sistem online.
Perhitungan dengan rumus Slovin diperoleh sampel minimal 66 orang
Sumber Data 1. Primer > penyebaran kuesioner
2. Sekunder > Laporan keuangan bulan Desember 2019
Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif
2. Analisis Uji Beda
Hasil Frekuensi Hasil Frekuensi Hasil Frekuensi Pendapatan Bulan Desember 2019
Lama Menggunakan Media Online Media Online yang Digunakan Dengan Menggunakan Media Online
6
PEMBAHASAN Perbedaan pemasaran offline dan online
Pemasaran offline di UMKM untuk meningkatkan pendapatan
di Kasongan Bantul
Hasil uji statistik Mann-Whitney didapatkan nilai
Mayoritas responden telah membuka usaha 6 p-value sebesar 0,001 <0,05 menunjukkan adanya
hingga 10 tahun sebanyak 47,0%. perbedaan signifikan antara pemasaran offline dan
Sebanyak 48,48% telah menjalankan usahanya online untuk meningkatkan pendapatan UMKM di
dengan metode stay di toko, spanduk, kartu Kasongan Bantul.
nama, bahkan telah melakukan kerjasama Sebanyak 36,4% responden yang menggunakan
Tingkat pendapatan pengrajin gerabah Kasongan
media offline memiliki tingkat pendapatan Rp.
sebesar Rp. 4.000.000,- hingga Rp. 6.000.000,-.
4.000.000 - Rp. 6.000.000, dan 4,5% responden
Pemasaran online di UMKM memiliki pendapatan lebih dari Rp. 10.0000.000,-.
di Kasongan Bantul Sedangkan responden yang menggunakan media
online dengan pendapatan Rp. 4.000.000 - Rp.
Sebanyak 36,4% responden menggunakan
media online selama tiga tahun.
6.000.000 mencapai 50,0%, dimana terdapat
Beberapa media online yang digunakan ialah 24,2% responden memiliki pendapatan > Rp.
WhatsApp, Instagram, Tokopedia, 10.000.000,-. Artinya, penggunaan pemasaran
Bukalapak, Facebook, dan Shopee. Terdapat online dapat meningkatkan pendapatan
100,0% responden menggunakan media dibandingkan sebelumnya menggunakan
online berupa WhatsApp. pemasaran offline.
Terdapat 24,2% responden dengan tingkat
pendapatan lebih dari Rp. 10.0000.000,-
menggunakan Tokopedia. 7
KESIMPULAN
Kegiatan Pemasasan Offline Kegiatan Pemasaran Hasil uji statistik
pada UMKM di Kasongan Online pada UMKM di didapatkan nilai p-value
sebanyak 47,0% responden Kasongan sebanyak sebesar 0,001<0,05,
menjalankan usahanya 6 36,4% responden Artinya, “Terdapat
hingga 10 tahun, 48,48% menggunakan media perbedaan yang
responden stay di toko, online selama tiga signifikan pemasaran
menggunakan media tahun, 100,0% offline dan online untuk
spanduk serta kartu nama responden meningkatkan
dan tekah menjalankan menggunakan media pendapatan pada UMKM
perjanjian kerjasama online berupa di Kasongan Bantul”
sebagai media pemasaran WhatsApp. dan
offline, dan sebanyak 36,4% sebanyak 50,0%
responden pada bulan responden memiliki
Desember 2019 menerima pendapatan pada bulan
pendapatan Rp. 4.000.000,- Desember 2019
hingga Rp. 6.000.000,-. sebesar Rp. 4.000.000,-
hingga Rp. 6.000.000,-
8
SARAN Masyarakat UMKM Pengrajin Gerabah di
Kasongan Bantul
1. Para UMKM diharapkan dapat
Pemerintah memperluas jangkauan pasarnya
Daerah Kasongan Bantul dengan berjualan di marketplace.
Contents 2. UMKM diharapkan mempelajari dan
1. Peran pemerintah dalam Contents
menggunakan sistem pemasaran online
menyediakan fasilitas, sarana
dan prasarana internet
2. Memberikan penyuluhan
penggunaan media online yang
tepat Contents
Contents
Peneliti Selanjutnya
diharapkan penelitian selanjutnya dapat memperoleh laporan
pendapatan dalam beberapa bulan untuk kemudian laporan
tersebut dibedakan peningkatannya dari sebelum menggunakan
media online hingga sesudah menggunakan online
9
TERIMAKASIH