Anda di halaman 1dari 13

STANDAR PROSES DAN

STANDAR PENILAIAN
K13

Kelompok 2 :
1. Animah Dwi Rahmadani (2120303082)
2. Mirza Suci Mubarokah (2120303040)
3. Rifa Zahida Listiani (2140303110)
Standar Proses dalam Pembelajaran IPA
● Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi
Kelulusan dan Standar Isi. SKL memberikan isi kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran
yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan
pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.

● Karakteristik proses pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik kompetensi. Pembelajaran


tematik terpadu di SMP/MTs/SMPLB/Paket B disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta
didik. Proses pembelajaran di SMP/MTs/SMPLB/Paket B disesuaikan dengan karakteristik
kompetensi yang mulai memperkenalkan mata pelajaran dengan mempertahankan tematik terpadu
pada IPA dan IPS.

● Persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran

- Alokasi Waktu Jam Tatap Muka Pembelajaran di SMP/MTs yaitu 40 menit.

- Rombongan Belajar

Satuan Pendidikan Jlh rombongan Jlh maksimum


siswa
SMP/MTs 3-33 32
Pengelolaan Kelas dan Laboratorium

a. Guru wajib menjadi teladan yang baik bagi peserta didik dalam menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya serta mewujudkan kerukunan dalam kehidupan bersama.
b. Guru wajib menjadi teladan bagi peserta didik dalam menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
c. Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik dan sumber daya lain sesuai dengan tujuan dan karakteristik
proses pembelajaran.
d. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik.
e. Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah dimengerti oleh peserta didik.
f. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik.
g. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan dalam menyelenggarakan proses
pembelajaran.
h. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama proses
pembelajaran berlangsung.
i. Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan mengemukakan pendapat.
j. Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi.
k. Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus mata pelajaran; dan
l. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.
Pelaksanaan Pembelajaran
Pemilihan pendekatan tematik dan /atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan
penyingkapan dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah disesuaikan
dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.
a. Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi mulai dari
menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan.
b. Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteritik aktivititas belajar dalam domain pengetahuan ini memiliki
perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain keterampilan. Untuk memperkuat
pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan belajar berbasis
penyingkapan/penelitian . Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif.
c. Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan
mencipta. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan
modus belajar berbasis penyingkapan/penelitian dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis
pemecahan masalah .
Standar Penilaian dalam Pembelajaran IPA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK


INDONESIA TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN.

Pengertian Dalam Peraturan Menteri Standar Penilaian Pendidikan Bab I Ketentuan


Umum ayat 1

Standar Penilaian adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip,


mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang
digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan
dasar dan pendidikan menengah.

Penilaian dapat dilakukan dengan mempertimbangkan ketika siswa pembelajaran,


ulangan, ujian sekolah, dan masuk tidaknya nilai dari standar KKM sekolah.
Menurut Bab II Lingkup Penilaian
Penilaian pendidikan pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah terdiri atas:
a. penilaian hasil belajar oleh pendidik;
b. penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan
c. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
(Pasal 2)

Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah
meliputi aspek:
d. sikap;
e. pengetahuan; dan
f. keterampilan.
( Pasal 3 )
Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi proses,
kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
Penilaian tersebut juga bertujuan agar memenuhi Standar Kompetensi Kelulusan.
Prinsip penilaian yaitu :
A. Sahih
B. Objektif
C. Adil
D. Terpadu
E. Terbuka
F. Menyeluruh dan berkesinambungan
G. Sistematis
H. Beracun kriteria
I. Akuntabel
Mekanisme dalam penilaian pembelajaran dibedakan menjadi 3 yaitu :

1. Mekanisme penilaian dalam belajar oleh pendidik. Penilaian yang dilakukan oleh
pendidik yaitu menekankan pada RPP yang telah dibuat oleh pendidik tersebut.
2. Mekanisme penilaian dalam belajar oleh satuan belajar. Penilaian yang dilakukan pada
satuan belajar lebih menekankan pada ada nilai standar KKM yang ada dalam
sekolah.
3. Mekanisme penilaian dalam belajar oleh pemerintah. Penilaian yang dilakukan oleh
pemerintah lebih menekankan pada ada nilai hasil Ujian Nasional.
PROSEDUR PENILAIAN
1. Prosedur penilaian proses belajar dan hasil belajar oleh pendidik dilakukan dengan
urutan: menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah disusun;
menyusun kisi-kisi penilaian; membuat instrumen penilaian berikut pedoman penilaian;
melakukan analisis kualitas instrument; melakukan penilaian; mengolah, menganalisis,
dan menginterpretasikan
2. Prosedur penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan dengan
mengkoordinasikan kegiatan dengan urutan:
menetapkan KKM; menyusun kisi-kisi penilaian mata pelajaran; menyusun instrumen
penilaian dan pedoman penskorannya; melakukan analisis kualitas instrument;
melakukan penilaian; mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian;
melaporkan hasil penilaian; dan memanfaatkan laporan hasil penilaian
3. Prosedur penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dengan urutan:
Menyusun kisi-kisi penilaian; menyusun instrumen penilaian dan pedoman
penskorannya; melakukan analisis kualitas instrumen; melakukan penilaian; mengolah,
menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian; melaporkan hasil penilaian;
dan memanfaatkan laporan hasil penilaian.
INTRUMEN PENILAIAN

Instrumen penilaian yang digunakan oleh pendidik dalam bentuk penilaian berupa
tes, pengamatan, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang
sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.
Sementara untuk satuan pendidikan dalam bentuk penilaian akhir dan/atau ujian
sekolah/madrasah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, serta
memiliki bukti validitas empirik. Lalu oleh pemerintah digunakan sebagai bentuk
UN guna memenuhi persyaratan substansi,Instruksi, bahasa, dan memiliki bukti
validitas empirik serta menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan antarsekolah,
antardaerah, dan antartahun.
Analisis Keterlaksanaan standar proses dan standar
penilaian dalam K13 di lapangan berdasarkan referensi
Standar Proses

Analisis pelaksanaan :
1. Analisis perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP)

- Berdasarkan angket guru, pembelajaran k13 di SMP Al-Ulum Medan diketahui bahwa persentase ketercapaian sebesar
90,87%. Hal ini menunjukkan bahwa guru SMP Al-Ulum Medan sudah merencanakan pembelajaran K13 sesuai dengan
pedoman.
- Berdasarkan telaah RPP, aspek perencanaan sebesar 75%. Hal ini menunjukkan ketidaksesuaian ketercapaian
pembelajaran. Karena indikator pembelajaran belum dirinci. Berdasarkan Permendikbud No.22 Tahun 2016, pada
pendahuluan guru harus memberi motivasi belajar siswa secara konstektual. Lalu pada langkah inti, guru tidak
menguraikan langkah langkah yang mencerminkan pendekatan saintifik dan spesifik.

2. Analisis pelaksanaan pembelajaran


- Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran IPA pada dua orang guru IPA diperoleh persentase ketercapaian
aspek pelaksanaan pembelajaran K13 di SMP Al-Ulum berdasarkan observasi adalah 83,9%. Hal ini menunjukkan
bahwasannya guru dan murid sudah dapat melaksanakan pembelajaran sesuai pedoman K13. Salah satu faktor yang
menentukan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran adalah kreativitas guru dalam menguasai pembelajaran.
Standar Penilaian

Tahap Perencanaan :
● Perencanaan merupakan fondasi awal. Penilaian pada K13 relatif kompleks dan rumit, sehingga guru harus
merancang dan mengembangkan instrumen penilaian berdasarkan kompetensi yang dicapai. Aspek pertama
aktivitas guru dalam melakukan analisis terhadap butir soal yang disusun. Sedikit yang melakukan analisis
instrumen penilaian pada US yaitu 34%, selain itu guru yang menganalisis instrumen hasil belajar 31%. Hal
kedua adalah aktivitas guru dalam menyusun pedoman penskoran. Dari hasil angket, diketahui bahwa guru
banyak menggunakan tes uraian untuk mengukur kemampuan siswa. Fakta lapangan menunjukkan bahwa
sebagian besar guru tidak membuat kisi kisi terlebih dahulu.

Tahap Pelaksanaan :
● Merupakan tahap implementasi berdasarkan perencanaan yang sudah dibuat guru. Hasil angket menunjukkan
bahwa penilaian sikap yang dilakukan guru di kelas relatif sedikit. Pada jenjang SMP, baru separuhnya guru
yang melakukan penilaian kompetensi sikap observasi 52%, yang melakukan kompetensi sikap dengan
lembar penilaian diri 46%, penilaian dengan antarteman 44%, penilaian jurnal 43%.

Tahap Pelaporan :
● Hasil FGD menunjukkan banyak guru mengalami hambatan dalam penggunaan rentang nilai 1-4. guru
terbiasa menggunakan rentang nilai 0-100. Dalam pembuatan raport guru juga mengalami hambatan
pembuatan deskripsi penilaian.
—SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai