Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM 2

A. Tujuan
Menganalisis medan listrik yang muncul disekitar muatan listrik

B. Kajian Teori
1. Apa yang dimaksud dengan medan listrik! Jelaskan!
Jawaban:
Medan listrik adalah area di sekitar partikel bermuatan yang dikenai gaya listrik (gaya
Coulomb). Arah medan listrik sedemikian rupa sehingga muatan positif menjauhi
muatan sumber. Ketika muatan negatif bergerak ke dalam. Pengisi daya yang
menghasilkan listrik disebut muatan sumber. Pada saat yang sama, beban lain yang
ditempatkan di bawah pengaruh medan listrik dari beban sumber disebut beban uji.
Berikut rumusnya: E=k Q/r2 atau E=F/q Keterangan: E = kuat medan listrik (N/C) F
= gaya coulomb (N) r = jarak dari muatan uji ke sumber muatan (m) Q = muatan
sumber (C) q = muatan uji (C).

2. Mengapa medan listrik dapat muncul?


Jawaban:
Medan listrik adalah gaya listrik yang mempengaruhi ruang di sekeliling muatan
listrik. Penyebab timbulnya medan listrik adalah keberadaan muatan listrik yang
berjenis positif dan negatif. Medan listrik dapat digambarkan sebagai garis gaya atau
garis medan.[1] Medan listrik memiliki satuan N/C atau dibaca Newton/coulomb.
Medan listrik umumnya dipelajari dalam bidang fisika dan bidang-bidang terkait, dan
secara tak langsung juga di bidang elektronika yang telah memanfaatkan medan listrik
ini dalam kawat konduktor (kabel). Menurut persamaan ini, gaya pada salah satu titik
muatan berbanding lurus dengan besar muatannya. Medan listrik didefinisikan
sebagai suatu konstan perbandingan antara muatan dan gaya. Maka, medan listrik
bergantung pada posisi. Suatu medan, merupakan sebuah vektor yang bergantung
pada vektor lainnya. Medan listrik dapat dianggap sebagai gradien dari potensial
listrik. Jika beberapa muatan yang disebarkan menghasilkan potensial listrik, gradien
potensial listrik dapat ditentukan.
3. Gambarkan arah medan listrik dari sebuah muatan positif dan sebuah muatan
negatif?
Jawaban:
Muatan listrik dapat bernilai positif, nol (tidak terdapat muatan atau jumlah satuan
muatan positif dan negatif sama) dan negatif. Nilai muatan ini akan memengaruhi
perhitungan medan listrik dalam hal tandanya, yaitu positif atau negatif (atau nol).
Apabila pada setiap titik di sekitar sebuah (atau beberapa) muatan dihitung medan
listriknya dan digambarkan vektor-vektornya, akan terlihat garis-garis yang saling
berhubungan, yang disebut sebagai garis-garis medan listrik. Tanda muatan
menentukan apakah garis-garis medan listrik yang disebabkannya berasal darinya atau
menuju darinya. Telah ditentukan (berdasarkan gaya yang dialami oleh muatan uji
positif), bahwa
 muatan positif (+) akan menyebabkan garis-garis medan listrik berarah dari padanya
menuju keluar,
 muatan negatif (-) akan menyebabkan garis-garis medan listrik berarah menuju masuk
padanya.
 muatan nol ( ) tidak menyebabkan adanya garis-garis medan listrik.

C. Peralatan yang Digunakan


1. Buka link berikut!
https://phet.colorado.edu/sims/html/charges-and-fields/latest/charges-and-
fields_en.html
2. Gambarkan 7 buah posisi muatan yang berbeda dengan menggunakan minimal
4 muatan yang berbeda jenisnya!
a. Gambar posisi 1:

b. Gambar posisi 2:

c. Gambar posisi 3:
d. Gambar posisi 4:

e. Gambar posisi 5:

f. Gambar posisi 6

g. Gambar posisi 7

D. Data Hasil Pengamatan


Dari ketujuh posisi tersebut, gambarkan bentuk medan listriknya!

E. Pembahasan
Untuk setiap posisi, jelaskan mengapa medan listrik muncul dengan arah tersebut!
a. Posisi 1

b. Posisi 2
c. Posisi 3

d. Posisi 4

e. Posisi 5

f. Posisi 6

g. Posisi 7
F. Kesimpulan
Bagaimana arah medan listrik dalam interaksi antar muatan listrik? Jelaskan!
Garis medan listrik ini digunakan untuk menyatakan adanya medan listrik yang arahnya
dari muatan positif (proton) ke negatif (elektron). Jadi, untuk muatan positif, arah garis
medan listriknya mengarah keluar dari muatannya, sedangkan untuk muatan negatif arah
garis medan listriknay mengarah masuk ke muatannya.

Medan listrik dipengaruhi juga oleh jarak (r), semakin jauh jarak suatu titik dari suatu
muatan sumber (Q), maka medan listrik (E) yang dirasakan di titik itu akan semakin
lemah. Begitupun sebaliknya. Sehingga, kuat medan listrik (E) pada suatu titik di sekitar
sebuah muatan akan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak (r) antara titik dengan
muatannya, atau dapat dituliskan juga E~1/r2. Sedangkan semakin besar muatan
sumber (Q) maka semakin besar pula medan listriknya (E) atau dapat ditulis E~Q.

Medan listrik itu area/ruang di sekitar muatan listrik, baik itu muatan positif (proton)
maupun muatan negatif (elektron) yang masih dipengaruhi gaya listrik. Garis itu disebut
juga garis-garis medan listrik atau garis-garis gaya listrik. Garis ini akan menunjukkan
arah dari medan listrik suatu muatan. Bahkan garisnya memiliki aturan atau sifat
tersendiri, yaitu : 1. Arah garisnya akan keluar dari muatan positif dan akan masuk ke
dalam muatan negatif (Gambar a) Garis medan listrik ini digunakan untuk menyatakan
adanya medan listrik yang arahnya dari muatan positif (proton) ke negatif (elektron). Jadi,
untuk muatan positif, arah garis medan listriknya mengarah keluar dari muatannya,
sedangkan untuk muatan negatif arah garis medan listriknay mengarah masuk ke
muatannya. 2. Garis-garisnya tidak boleh saling berpotongan (Gambar b) Setiap garis
memiliki jalur lintasnya masing-masing, jadi gak boleh tuh yang namanya nyelip-nyelip
di jalur orang lain. 3. Semakin rapat garisnya, maka menunjukkan medan listriknya
semakin kuat (Gambar c) Kuat lemahnya medan listrik suatu muatan listrik dapat kita
tunjukkan atau kita gambarkan dengan rapat tidaknya garis medan listrik. Jadi, untuk
medan listrik yang kuat, kita gambarkan dengan garis medan listrik yang semakin rapat,
sedangkan untuk medan listrik yang lemah, kita gambarkan dengan garis medan listrik
yang renggang.

Anda mungkin juga menyukai