Disusun Oleh :
Muhammad Arief Bin Masran
NPM : 231026201017
Dosen Pengampu :
Jaenuddin, S.Pd., M.Pd
NIDN : 8879450017
Setiap muatan positif (proton) maupun negatif (elektron) yang masih terpengaruh gaya listrik
disebut medan listrik. Sementara benda bermuatan yang menghasilkan medan listrik disebut
muatan sumber.
Satuan medan listrik yaitu N/C (Newton/Coulomb). Untuk menggambarkan medan listrik perlu
menggunakan garis-garis gaya listrik yang disebut gaya khayal dimana berawal dari benda
bermuatan positif dan selesai di benda bermuatan negatif.
Medan listrik memiliki nilai dan arah tergantung pada jenis muatan listrik. Berikut panduan arah
medan listrik:
1. Apabila muatan listrik positif, maka arah medan listrik ke luar muatan
2. Apabila muatan listrik negatif, maka arah medan listrik ke dalam muatan
Kamu dapat mengamati medan listrik dengan mendekatkan penggaris plastik ke potongan kertas
kecil. Beberapa potongan kertas terlihat menempel di penggaris. Hal ini menunjukkan adanya
wilayah sekitar plastik yang masih terpengaruh gaya listrik.
Dari pengertian tersebut, medan listrik tersusun dari beberapa komponen, di antaranya sebagai
berikut :
Arah medan listrik yaitu poros yang melalui partikel bermuatan listrik dan titik dalam
ruang yang berinteraksi pada muatan
Intensitas atau magnitude yaitu ukuran vektor yang mewakilkan suatu bidang
Garis medan listrik (garis khayal) yaitu garis yang terbentuk dan mengarah pada titik
yang serupa dengan arah medan.
Di gambar (a) dapat kita lihat gaya listrik yang bekerja pada muatan yang terletak di dalam
ruangan muatan sumber A. Sementara pada gambar (b) terdapat garis khayal medan listrik
dimana arah gaya listrik dengan muatan positif ke luar dan muatan negatif ke dalam.
Untuk menentukan nilai dari suatu medan listrik, kita dapat menggunakan rumus medan listrik
sebagai berikut:
Definisi kuat medan listrik: kuat medan listrik adalah intensitas gaya per satuan muatan positif.
Setiap partikel bermuatan menciptakan medan listrik di sekelilingnya, dan jika sebuah partikel
bermuatan berada di sekitar partikel lain, interaksi akan terjadi.
Gambar 1. Setiap partikel bermuatan menghasilkan medan listrik yang dapat digambarkan
dengan garis.
Umumnya garis medan listrik mengarah ke muatan negatif dan menjauhi muatan positif.
Perbedaan lain medan listrik dengan medan gravitasi adalah medan listrik dapat mempunyai arah
positif atau negatif. Sebaliknya, medan gravitasi hanya mempunyai arah positif . Ini adalah cara
mudah untuk menghitung arah suatu bidang kapan saja di ruang bebas.
Gambar 2. Garis medan partikel bermuatan positif (kiri) dan partikel bermuatan negatif (kanan).
Semakin padat garis medannya, semakin kuat medannya. Garis medan juga berguna jika banyak
muatan yang berinteraksi satu sama lain. Gambar 3 adalah contoh dipol listrik, karena
muatannya berlawanan.
Gambar 3. Muatan sejenis saling tolak menolak, ditunjukkan dengan garis medan kedua muatan
positif.
RUMUS KUAT MEDAN LISTRIK
Kita dapat mengukur medan listrik yang dihasilkan melalui muatan titik dengan
menghitung kuat medan listriknya . Kuat medan listrik adalah gaya yang dilakukan oleh
muatan +1 C (muatan uji) ketika ditempatkan dalam medan listrik.
Di sini, E adalah kuat medan listrik yang diukur dalam Newton/Coulomb , F adalah gaya dalam
Newton, dan Q adalah muatan dalam Coulomb.
Kekuatan medan terutama bergantung pada lokasi muatan di lapangan. Jika suatu muatan
terletak di tempat yang garis medannya padat, maka gaya yang dialami akan semakin kuat. Perlu
dicatat bahwa persamaan di atas berlaku untuk bidang linier.
Kita asumsikan muatan sebagai muatan titik, artinya semua muatan terkonsentrasi di pusat
dan mempunyai medan radial.
Gambar 4. Muatan titik q 1 , q 2 , dan q 3 dalam medan listrik dan gaya-gaya yang bekerja
padanya.
Dalam medan listrik radial, kuat medan listrik dapat direpresentasikan sebagai:
Di Sini:
E adalah kuat medan listrik yang diukur dalam Newton per Coulomb.
K c adalah konstanta Coulomb dengan nilai 8,99⋅10 9 .
Q adalah muatan titik dalam Coulomb.
r adalah jarak dari titik muatan dalam meter.
Kuat medan listrik mengikuti hukum kuadrat terbalik: jika jarak dari Q bertambah , kuat medan
berkurang.