Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH FISIKA TERAPAN

MEDAN LISTRIK

DISUSUN OLEH:

NAMA: SAPARI

NIM: 3202303042

KELAS: 1B LISTRIK

JURUSAN: TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2023

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sebuah muatan listrik dikatakan memiliki medan listrik di sekitarnya. Medan listrikadalah daerah di
sekitar benda bermuatan listrik yang masih mengalami gaya listrik.Medan listrik adalah efek yang
ditimbulkan oleh keberadaan muatan listrik, seperti elektron, ion, atau proton, dalam ruangan yang ada
di sekitarnya. Medan listrik memiliki satuan N/C atau dibaca Newton/coulomb. Medan listrik umumnya
dipelajari dalam bidang fisika dan bidang-bidang terkait, dan secara tak langsung juga di
bidang elektronika yang telah memanfaatkan medan listrik ini dalam kawat konduktor
(kabel).Jikamuatan lain berada di dalam medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik,
muatantersebut akan mengalami gaya listrik berupa gaya tarik atau gaya tolak. Listrik mengalir
darisaluran positif ke saluran negatif.Dengan listrik arus searah jika kita memegang hanya kabel
positif (tapi tidakmemegang kabel negatif), listrik tidak akan mengalir ke tubuh kita (kita tidak
terkenasetrum). Demikian pula jika kita hanya memegang saluran negatif.

1. Tujuan Makalah

Adapun tujuan penulisan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah
Fisika Dasar 2. Selain itu juga makalah ini bertujuan untuk mengetahui lebih tentang medan gaya listrik
serta untuk menambah wawasan kami sebagai Mahasiswa.

1. Masalah

Dalam melakukan tugas makalah ini, saya telah melaksanakannya semaksimal mungkin akan tetapi
karena adanya keterbatasan kemampuan dan pikiran maka kami membatasi masalah tentang medan
listrik.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Medan adalah suatu besaran yang mempunyai harga pada tiap titik dalam ruang. Atau secara matematis,
medan merupakan sesuatu yang merupakan fungsi kontinu dari posisi dalam ruang.

Medan Listrik merupakan daerah atau ruang di sekitar benda yang bermuatan listrik dimana, jika sebuah
benda bermuatan lainnya diletakkan pada daerah itu masih mengalami gaya elektrostatis (disebut juga
gaya coulomb).

Gaya listrik adalah gaya yang dialami oleh obyek bermuatan yang berada dalam medan listrik. Rumusan
gaya listrik kadang sering dipertukarkan dengan hukum Coulomb, padahal gaya listrik bersifat lebih
umum ketimbang hukum tersebut, yang hanya berlaku untuk dua buah muatan titik. Jadi suatu titik
dikatakan berada dalam medan listrik apabila suatu benda yang bermuatan listrik ditempatkan pada titik
tersebut akan mengalami gaya listrik.
Gambar diatas titik B berada didalam daerah medan listrik yang disebabkan oleh benda bermuatan A.

Gaya listrik, sebagaimana umumnya gaya, dilambangkan dengan huruf F atau biasa d iberi indeks kecil di
bawah E (electric) atau L (listrik).

F = qE
Dengan :

q = muatan listrik (coulomb)

E = medan listrik (N/C)

2.2 Sifat – Sifat Listrik

Listrik memberi kenaikan terhadap 4 gaya dasar alami, dan sifatnya yang tetap dalam benda yang dapat
diukur. Dalam kasus ini, frase "jumlah listrik" digunakan juga dengan frase "muatan listrik" dan juga
"jumlah muatan". Ada 2 jenis muatan listrik: positif dan negatif. Melalui eksperimen, muatan-sejenis
saling menolak dan muatan-lawan jenis saling menarik satu sama lain. Besarnya gaya menarik dan
menolak ini ditetapkan oleh hukum Coulomb. Beberapa efek dari listrik didiskusikan dalam fenomena
listrik dan elektromagnetik.

Satuan unit SI dari muatan listrik adalah coulomb, yang memiliki singkatan "C". Simbol Q digunakan
dalam persamaan untuk mewakili kuantitas listrik atau muatan. Contohnya, "Q=0,5 C" berarti "kuantitas
muatan listrik adalah 0,5 coulomb".

Jika listrik mengalir melalui bahan khusus, misalnya dari wolfram dan tungsten, cahaya pijar akan
dipancarkan oleh logam itu. Bahan-bahan seperti itu dipakai dalam bola lampu (bulblamp atau bohlam).

Setiap kali listrik mengalir melalui bahan yang mempunyai hambatan, maka akan dilepaskan panas.
Semakin besar arus listrik, maka panas yang timbul akan berlipat. Sifat ini dipakai pada elemen setrika
dan kompor listrik.

2.3 Garis – garis Medan Listrik


1. Memvisualisasikan pola pola-pola medan listrik adalah dengan menggambarkan garis garis-
garisdalam arah medan listrik listrik.
2. Vector medan listrik di sebuah titik titik, , tangensial-tangensial terhadap garis garis-garismedan
listrik listrik.
3. Jumlah garis garis-garis per satuan luas permukaan yang tegak lurus garis garis-garismedan listrik
listrik, , sebanding dengan medan listrik di daerah tersebut

Arah medan listrik dari suatu benda bermuatan listrik dapat digambarkan menggunakan garis-
garis gaya listrik. Sebuah muatan positif memiliki garis gaya listrikdengan arah keluar dari muatan
tersebut. Adapun, sebuah muatan negatif memiliki garis gayalistrik dengan arah masuk ke muatan
tersebut. Besar medan listrik dari sebuah bendabermuatan listrik dinamakan kuat medan listrik.
Jika sebuah muatan uji q’ diletakkan didalam medan listrik dari sebuah benda bermuatan, kuat medan
listrik E benda tersebut adalahbesar gaya listrik F yang timbul di antara keduanya dibagi besar muatan
uji. Jadi, dituliskan

F = E q’

Kuat medan listrik juga merupakan besaran vektor karena memiliki arah, makapenjumlahan
antara dua medan listrik atau lebih harus menggunakan penjumlahan vektor.

Arah medan listrik dari sebuah muatan positif di suatu titik adalah keluar atau meninggalkanmuatan
tersebut. Adapun, arah medan listrik dari sebuah muatan negatif di suatu titik adalahmasuk atau menuju
ke muatan tersebut.

2.4 Kuat Medan Listrik


Kuat Medan Listrik adalah besaran yang menyatakan gaya coloumb per satuan muatan di suatu titik.

Misalnya di titik P, Lihat gambar.

Jika titik P di beri muatan , maka muatannya dinamakan muatan penguji (q), dan selalu bermuatan positif

Q = Sumber muatan
Arah Kuat Medan Listrik (E), searah dengan arah gaya (F)

Secara matematik kuat medan Listrik dirumuskan :

E=
Karena Besar gaya Columb antara muatan sumber Q dan muatan uji q, maka Rumus Kuat Medan Listrik
adalah sebagai berikut :
Dengan :

E = kuat medan listrik (N/C)

Q = muatan sumber (C)

r = jarak muatan uji terhadap muatan sumber (m)

k = konstanta = =9×109 Nm2/C2

ε0 = permitivitas listrik vakum = 8,85 . 10-12 C2/Nm2

Sekarang untuk kuat medan listrik disuatu titik yang ditimbulkan oleh beberapa muatan yang segaris
dapat dihitung dengan cara menjumlahkannya. Kuat medan listrik yang ditimbulkan oleh masing-masing
muatan dijumlahkan secara vektor, dengan didahului mencari arah medan listrik oleh masing-masing
muatan listrik sesuai dengan jenis muatannya.

Perhatikan gambar diatas , kuat medan listrik dititik P secara vektor adalah: EP = E1- E2+E3

2.5 Energi Medan Listrik

Medan listrik menyimpan energi. Rapat energi suatu medan listrik diberikan oleh :
Dengan :

ϵ adalah permittivitas medium di mana medan listrik terdapat, dalam ruang vakum ϵ = ϵ0.
E adalah vektor medan listrik.

Total energi yang tersimpan pada medan listrik dalam suatu volum V adalah

Dengan dT adalah elemen diferensial volume.

2.6 Hubungan Medan Listrik dan Medan Magnet dengan Kesehatan

Para ahli telah sepakat bahwa medan listrik dan medan magnet yang berasal dari jaringan listrik
digolongkan sebagai frekuensi ekstrim rendah dengan konsekuensi kemampuan memindahkan energi
sangat kecil, sehingga tidak mampu mempengaruhi ikatan kimia pembentuk sel-sel tubuh manusia.

Disamping itu sel tubuh manusia mempunyai kuat medan listrik sekitar 10 juta Volt/m yang jauh lebih
kuat dari medan listrik luar. Medan listrik dan medan magnet dengan frekuensi ekstrim rendah ini juga
tidak mungkin menimbulkan efek panas seperti yang dapat terjadi pada efek medan elektromagnet
gelombang mikro, frekuensi radio, dan frekuensi yang lebih tinggi seperti pada telepon seluler. Adanya
sementara orang yang tinggal dekat dengan jaringan transmisi listrik melaporkan keluhan-keluhan seperti
sakit kepala, pusing, berdebar dan susah tidur serta kelemahan seksual adalah bersifat subyektif, karena
persepsi mereka yang kurang tepat.

Gejala Efek Medan Gaya Listrik:

Sistem saraf. Mengantuk, insomnia, susah berkonsentrasi, mudah lupa, cepat marah, depresi,tegang
leher, sempoyongan, nyeri kepala, kesemutan.
Sistem sirkulasi (jantung dan pembuluh darah). Nyeri dada, jantung berdebar-debar, gangguan irama
jantung, tekanan darah tinggi.
Sistem pencernaan. Sariawan, sakit maag (gastritis), sembelit, mencret, perut kembung.
Sistem penglihatan. Mata mudah lelah, penglihatan kabur.
Sistem pendengaran. Telinga berdenging. Sistem anggota gerak tubuh. Mudah lelah, nyeri otot, kaku
pada persendian.
Sistem anggota gerak tubuh. Mudah lelah, nyeri otot, kaku pada persendian.
Sistem ekskresi (ginjal dan salurannya). Sering kencing, susah kencing.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Gelombang elektromagnet terdiri atas gelombang listrik dan gelombang magnet, yang saling tegak lurus.
Keduanya terletak secara tegak lurus pada arah rambatan gelombang. Dengan demikian dapat dikatakan
pula bahwa kuat medan listrik merupakan besar tegangan yang terinduksi pada penghantar sepanjang 1
meter, kedudukannya sejajar dengan medan listrik dan tegak lurus terhadap rambatan. Kuat medan
listrik juga merupakan besaran vektor karena memiliki arah, maka penjumlahan antara dua medan listrik
atau lebih harus menggunakan penjumlahan vektor. Arah medan listrik dari sebuah muatan positif di
suatu titik adalah keluar atau meninggalkan muatan tersebut.

3.2 Saran

Makalah ini untuk mengetahui lebih jauh tentang medan listrik serta untuk menambah wawasan kita
sebagai Mahasiswa yang mempelajari mata kuliah Fisika Dasar 2 tentang pengertian listrik, medan gaya
listrik, sifat-sifat listrik, kuat medan listrik, dan gejala terjadi medan listrik tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C. 2001. FISIKA, Edisi kelima, Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Supiyanto. 2007. Fisika SMA XII Kurikulum KTSP Standar Isi 2006. Jakarta : Erlangga.

Jatmiko, Budi. 2004. Modul Fis.20.Listrik Statis. Surabaya : Bagian Proyek Pengembangan Kurikulum

Anda mungkin juga menyukai