Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH FISIKA DASAR II

MEDAN LISTRIK

Oleh
RIZKI RENTISIA MUKTI
1506110389
THP-A

PRODI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Medan Listrik tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan makalah yang berjudul
Medan Listrik ini tidak terlepas dari bantuan,bimbingan dalam informasiinformasi yang sangat bermanfaat, dan bimbingan dalam bentuk saran dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu secara
langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, April 2016

Rizki Rentisia Mukti

Daftar Isi
Kata
Pengantar ...................................................................................................................
1
Daftar
isi..............................................................................................................................2
Pendahuluan...............................................................................................................
.........3
Pembahasan................................................................................................................
.........5
Pengertian Medan Listrik dan Medan
Magnet....................................................................5
Karakteristik Medan Listrik dan Medan
Magnet................................................................7
Pemanfaatan Medan Listrik dan Medan Magnet dalam kehidupan seharihari...................9
Kesimpulan ...............................................................................................................
.........13
Daftar
Pustaka....................................................................................................................1
4

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Listrik merupakan salah satu bentuk energi. Energi listrik telah menjadi
bagian penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya revolusi yang
dilakukan oleh para ilmuwan pada akhir 1700-an, menimbulkan dampak adanya
perubahan manusia, yaitu saat ditemukannya suatu metode pemanfaatan daya
listrik yang kuat. Dengan adanya revolusi tersebut, saat ini kita dapat menikmati
berbagai teknologi karena hampir seluruh peralatan yang digunakan oleh manusia
memanfaatkan bantuan energi listrik Oleh karena itu, pada kehidupan manusia
dewasa ini, peralatan listrik makin banyak digunakan untuk memperoleh
kemudahan maupun sebagai alat alternatif. Peran listrik makin banyak digunakan
dalam berbagai prasarana kehidupan. Sehingga disekitar kita dikelilingi oleh
medan listrik
Sebuah muatan listrik dikatakan memiliki medan listrik di sekitarnya.
Medan listrik adalah daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang masih
mengalami gaya listrik. Jika muatan lain berada di dalam medan listrik dari
sebuah benda bermuatan listrik, muatan tersebut akan mengalami gaya listrik
berupa gaya tarik atau gaya tolak. Listrik pada dasarnya dibedakan menjadi dua
macam, yaitu listrik statis dan listrik dinamis. Listrik statis berkaitan dengan
muatan listrik dalam keadaan diam, sedangkan listrik dinamis berkaitan dengan
muatan listrik dalam keadaan bergerak.Salah satu fenomena dari listrik statis
adalah terjadinya petir. Adanya petir menunjukkan bahwa awan dapat memiliki
muatan listrik. Muatan listrik pada awan ternyata dapat berpindah, baik dari awan
yang satu ke awan yang lain, atau dari awan ke bumi. Fenomena listrik statis
sangat mudah dijumpai dalam kehidupan. Terkait dengan muatan listrik pada
listrik statis dibagi menjadi dua bagian yaitu muatan positif dan negatif. Kedua
jenis muatan tersebut memiliki medan dan garis-garis gaya yang dihasilkannya.
Sehingga dari pernyataan tersebut makalah ini berisikan topik garis-garis listrik
dan hukum gaus pada listrik statis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud

dengan

medan

listrik

serta

seperti

apa

karakteristiknya?
2. Bagaimana garis-garis gaya medan listrik?
3. Bagaimana konsep Hukum Gauss serta penggunaannya
4. Apa saja aplikasi pemanfaatan dari medan listrik dan medan magnet dalam
kehidupan sehari-hari?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dalam mata kuliah Fisika Dasar II. Selain itu juga terdapat tujuan
untuk:
1.
2.
3.
4.

Mempelajari apa itu medan listrik dan bagaimana karakteristiknya


Mempelajari bagaimana garis-garis medan listrik
Mempelajari tentang konsep Hukum Gauss serta penggunaannya
Mempelajari bagaimana aplikasi pemanfaatan dari medan listrik dan
medan magnet dalam kehidupan sehari-hari

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Medan Listrik
2.1.1 Pengertian Medan Listrik
Hubungan listrik dengan partikel bermuatan dapat dirumuskan dengan
menggunakan konsep medan listrik. Untuk menjelaskan pengertian medan listrik,
perlu kiranya difahami dahulu arti medan itu sendiri. Medan adalah suatu besaran
yang mempunyai harga pada tiap titik dalam ruang. Suatu muatan listrik
menghasilkan medan listrik di daerah sekeliling muatan tersebut. Selanjutnya
medan ini mengerjakan gaya pada setiap muatan lainnya yang berada pada daerah
tersebut. Dengan demikian, medan listrik atau medan gaya listrik dapat diartikan
sebagai besaran yang memiliki harga gaya listrik pada tiap titik dalam ruang
tersebut. Selain itu medan listrik juga merupakan daerah atau ruang di sekitar
benda yang bermuatan listrik dimana, jika sebuah benda bermuatan lainnya
diletakkan pada daerah itu masih mengalami gaya elektrostatis (disebut juga gaya
coulomb).
2.1.2 Karakteristik Medan Listrik
Medan listrik adalah suatu medan atau ruangan yang dapat menimbulkan
gaya pada partikel yang di dalam medan tersebut. Medan listrik dapat timbul
karena adanya partikel yang bermuatan listrik, sehingga medan listrik mempunyai
arah sesuai dengan jenis muatan listrik penyebabnya, positif atau negatif. Medan
listrik dari sumber tegangan bolak-balik akan mempunyai arah bolak-balik juga.
Suatu medan listrik, garis medannya mempunyai awal dan akhir, yaitu berawal
dari kawat penghantar yang bertegangan sebagai sumbernya dan berakhir pada
struktur konduktif, misalnya tanah atau permukaan benda-benda yang berada di
atas tanah seperti bangunan, pepohonan dan merupakan titik akhir garis medan
listrik tersebut. Besaran medan dinyatakan dalam kuat medan listrik E dengan
satuan kV/m. Kuat medan listrik tertinggi terdapat pada permukaan kawat
penghantar, sedangkan yang terendah pada permukaan tanah atau benda-benda
yang berada di atas permukaan tanah.

Berikut adalah karakteristik dari medan listrik:


1) Medan listrik berasal dari tegangan listrik. Medan listrik tetap
dapat dihasilkan walaupun tidak ada arus listrik yang mengalir,
sehingga medan listrik tetap ada walaupun alat listrik dalam
keadaan mati.
2) Kekuatan medan listrik diukur berdasarkan satuan volt per meter.
3) Kekuatan medan listrik semakin lemah jika jauh dari sumbernya.
4) Kebanyakan material bangunan dapat menahan medan listrik
dalam kekuatan tertentu.
Arah medan listrik dari suatu benda bermuatan listrik dapat digambarkan
menggunakan garis-garis gaya listrik. Sebuah muatan positif memiliki garis gaya
listrik dengan arah keluar dari muatan tersebut. Adapun, sebuah muatan negatif
memiliki garis gaya listrik dengan arah masuk ke muatan tersebut. Besar medan
listrik dari sebuah benda bermuatan listrik dinamakan kuat medan listrik. Jika
sebuah muatan uji q diletakkan di dalam medan listrik dari sebuah benda
bermuatan, kuat medanlistrik E benda tersebut adalah besar gaya listrik F yang
timbul di antara keduanya dibagi besar muatan uji. Jadi, dituliskan:
F = E q
Kuat medan listrik juga merupakan besaran vektor karena memiliki arah,
maka penjumlahan antara dua medan listrik atau lebih harus menggunakan
penjumlahan vektor. Arah medan listrik dari sebuah muatan positif di suatu titik
adalah keluar atau meninggalkan muatan tersebut. Adapun, arah medan listrik dari
sebuah muatan negatif di suatu titik adalah masuk atau menuju ke muatan
tersebut.
2.2 Garis-garis Gaya Medan Listrik
Konsep garis-garis gaya dibuat oleh Michael faraday (1791-1867) sebagai
pertolongan untuk menggambarkan medan listrik dan medan magnet. Suatu garis
gaya ialah garis khayal yang ditarik sedemikian rupa sehingga arahnya pada
setiap titik sama dengan arah medan pada titik tersebut. Garis-garis gaya biasanya
melengkung.

Muatan q0 dalam medan listrik q1, q2 dan q3

Suatu muatan selalu menghasilkan gaya ke segala arah dalam ruangan.


(pada gambar) menunjukkan sejumlah muatan q1, q2, dan q3 yang terletak
sembarang pada suatu ruang. Muatan qo diletakkan pada suatu titik di sekitar
sistem muatan tersebut. Muatan qo merupakan muatan uji yang cukup kecil
sehingga tidak mengganggu distribusi awal. Interaksi antara muatan qo dan sistem
muatan menghasilkan gaya F. Gaya total

yang dialami muatan qo

merupakan resultan vektor dari masing-masing gaya yang bekerja pada qo. Ruang
yang masih mendapat pengaruh sistem muatan disebut medan listrik.
Medan listrik di sekitar muatan listrik dapat digambarkan dengan garisgaris yang menunjukkan arah medan listrik pada setiap titik. Garis medan listrik
disebut juga sebagai garis gaya listrik, karena garis tersebut menunjukkan
arah gaya pada suatu muatan. Pada setiap titik di sekitar muatan positif, medan
listrik mengarah secara radial menjauhi muatan. Sebaliknya, pada muatan
negatif arah medan listrik menuju muatan.

Gambar diatas menunjukkan garis-garis medan

listrik

antara

dua

muatan. Dari gambar terlihat bahwa arah garis medan listrik adalah dari
muatan

positif

ke

muatan

negatif, dan arah medan pada titik manapun

mengarah secara tangensial sebagaimana ditunjukkan oleh anak panah pada titik
P. Ukuran kekuatan dari medan listrik pada suatu titik, didefinisikan sebagai gaya
per satuan muatan pada muatan listrik yang ditempatkan pada titik tersebut, yang
disebut kuat medan listrik (E ). Jika gaya listrik F dan muatan adalah q, maka
secara matematis kuat medan listrik dirumuskan:

Untuk

muatan

yang

banyak

dan

berdampingan sangat dekat, arah garis


medannya adalah berupa garis-garis sejajar
seperti yang ditunjukan pada gambar
disamping.

Garis

medan

listrik

mempunyai hubungan erat dengan kuat


medan listrik di titik yang dilewatinya.
Jumlah garis
medan listrik per satuan luas daerah yang tegak lurus arah medan,
sebanding dengan jumlah medan listrik di daerah itu. Secara matematis
ditulis:

2.3 Konsep Hukum Gauss


2.3.1 Bunyi Hukum Gauss
Hukum Gauss berbunyi adalah sebagai berikut:

"Jumlah garis-garis gaya listrik yang menembus suatu permukaan


tertutup sebanding dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh
permukaan tertutup tersebut"
Yaitu:

Dimana:

= fluks magnetic

= kuat medan listrik

= luas permukaan tertutup

= jumlah muatan listrik

= permisivitas ruang hampa

2.4.2 Penggunaan Hukum Gauss


Langkah pertama yang kita lakukan adalah membuat permukaan Gauss
melingkupi muatan q. Permukaan Gauss dapat dipilih sembarang, namun
dalam hal ini yang paling mudah adalah permukaan yang berupa bola yang jarijarinya r dan pusatnya pada

muatan tersebut. Keuntungan penggunaan

permukaan ini adalah bahwa dari segi simestri, maka E haruslah tegak lurus
kepada permukaan tersebut dan harus mempunyai besar yang sama untuk
semua titik pada permukaan tersebut.
E
q

Permukaan Gauss berbentuk Bola


Pada gambar diatas E dan dA pada setiap titik permukaan Gauss berarah
keluar didalam arah radial. Sudut antara E dan dA adalah nol, sehingga
kuantitas E. dA akan menjadi E dA saja. Dengan menggunakan hukum Gauss
maka diperoleh

Karena E adalah konstan untuk semua titik bola, maka E dapat


dikeluarkan dari dalam tanda integral yang menghasilkan :

Dimana integral tersebut tiada lain adalah luas bola. Persamaan ini
memberikan :

Persamaan diatas memberikan besarnya gaya medan listrik E pada setiap


titik yang jaraknya r dari sebuah muatan q.
1. Medan Listrik diantara Dua keping sejajar
Dengan menggunakan hukum gauss kita dapat menghitung medan listrik
diantara dua bidang pararel (keping sejajar) yang mempunyai kerapatan muatan
yang

didistribusikan

merata

dan

memiliki

besar

yang

sama

namun

berlawanan arah.

2. Bola Konduktor Bermuatan


Bola konduktor berjari-jari R diberi muatan Q
maka muatan itu akan tersebar pada permukaan bola
seperti pada Gambar di samping.
Arah medan listrik oleh bola bermuatan sama
dengan muatan titik yaitu meninggalkan muatan positif
dan

menuju

muatan

negatif.

Sedangkan

kuat

medan listriknya dapat ditentukan dari hukum Gauss. Dari hukum Gauss dapat

dijelaskan bahwa medan listrik timbul jika ada muatan yang dilingkupinya.
Bagaimana jika titiknya berada di dalam bola? Hal tersebut dapat dilihat pada
gammbar. Luasan yang dibutuhkan titik A tidak melingkupi muatan berarti kuat
medannya nol, E A =0. Untuk titik di permukaan bola dan di luar bola akan
memiliki luasan yangmelingkupi muatan Q tersebut sehingga dapat diturunkan
dengan hukum Gauss sebagai berikut.

2.4 Aplikasi Pemanfaatan Medan Listrik dan Medan Magnet


Medan listrik mempunyai banyak manfaat dan juga aplikasinya dalam
kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah sebagai berikut:
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali ditemui pemanfaatan dari
medan listrik maupun potensial listrik. Salah satu pemanfaatannya adalah pada
penangkal petir. Prinsip kerja dari penangkal petir kurang lebih dengan
memafaatkan medan listrik di sekitar petir dan menariknya ke batang konduktor.
Saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka muatan
listrik positif di tanah akan segera tertarik. Muatan listrik kemudian segera
merambat naik melalui kabel konduktor , menuju ke ujung batang penangkal petir.
Ketika muatan listrik negatif berada cukup dekat di atas atap, daya tarik menarik
antara kedua muatan semakin kuat, muatan positif di ujung-ujung penangkal petir
tertarik ke arah muatan negatif. Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran
listrik. Aliran listrik itu akan mengalir ke dalam tanah, melalui kabel konduktor,
dengan demikian sambaran petir tidak mengenai bangunan. Tetapi sambaran petir
dapat merambat ke dalam bangunan melalui kawat jaringan listrik dan bahayanya
dapat merusak alat-alat elektronik di bangunan yang terhubung ke jaringan listrik
itu, selain itu juga dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan. Untuk mencegah

kerusakan akibat jaringan listrik tersambar petir, biasanya di dalam bangunan


dipasangi alat yang disebut penstabil arus listrik (surge arrestor).
a. Generator Van de Graff
Muatan listrik yang diperoleh melalui cara menggosok.Untuk memperoleh
muatan listrik yang sangat besar digunakan generator Van de Graff. Gesekan
antara pita karet dan roda pemutar menyebabkan pita karet bermuatan listrik.
Muatan listrik ini ditampung pada bola logam.Distribusi muatan listrik ini
terdapat pada permukaan luar bola yang berongga.
b.Penggumpal Asap
Alat ini membersihkan partikel-partikel abu hasil pembakaran gas, sehingga
mengurangi pencemaran udara. Alat penggumpal asap ini terdiri dari kawat dan
pelat logam, kawat dibuat bermuatan negatif, partikel abu ketika melewati kawat
akan bermuatan negatif. Pelat logam dibuat bermuatan positif sehingga akan
menarik partikel abu yang bermuatan negatif. Gumpalan-gumpalan partikel abu
itu kemudian jatuh ke dasar cerbong sehingga mudah dibersihkan. Teknik
penggumpal asap ini sering digunakan dalam pabrik baja, pabrik semen, dan
industri kimia yang banyak mengeluarkan asap.
c. Cat Semprot
Butiran cat dari aerosol menjadi bermuatan ketika bergesekan dengan mulut
pipa semprot dan udara. Bila benda yang dicat diberi muatan berlawanan, maka
butiran cat akan tertarik ke badan benda. Metode ini sangat efektif, efisien, dan
murah.
d. Mesin Fotokopi
Mesin fotokopi menggunakan daya tarik muatan listrik berbeda. Suatu pola
muatan positif pada pelat tadi, mencitrakan bidang hitam yang akan digandakan,
menarik partikel bermuatan negatif dari bubuk hitam halus yang disebut toner,
toner tersebut jadi bermuatan negatif karena berhubungan dengan butir-butir gelas

kecil di baki pengembang. Pola toner dipindahkan ke atas secarik kertas kosong
dan dipanggang di atasnya.
e. Printer Laser
Ketika drum yang bermuatan positif berputar, laser bersinar melintasi
permukaan yang tidak bermuatan. Laser akan menggambar pada kertas yang
bermuatan negatif. Setelah melewati drum yang berputar kertas akan melewati
fuser. Pada bagian fuser ini kertas akan mengalami pemanasan, hal ini yang
menyebabkan kertas terasa panas pada saat keluar dari printer. Printer laser lebih
cepat, lebih akurat, dan lebih ekonomis.

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C, 2002. Fisika Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta : Erlangga
Giancoli, Douglas C. 2001. FISIKA, edisi kelima, jidil 2. Jakarta : Erlangga.
Sutarman, Eddy Supramono. 2003. Fisika Dasar II. Malang: JICA-Universitas
Negeri Malang..
Sari, Suci Permata. 2012. Aplikasi Medan Magnet dan Medan Listrik dalam
Kehidupan

Sehari-hari

[Online].

Diakses

dari

http://sucipermatasari28.blogspot.co.id/2012/10/aplikasi-medan-magnet-danmedan-listrik_1405.html
Widayati, Sri. 2010. IPA : Pengertian Medan Magnet (Garis gaya magnet)
[Online].

Diakses

dari

http://www.g-excess.com/ipa-pengertian-medan-

magnet-garis-gaya-magnet.html
Zahrotul, Aan. 2013. PEMANFAATAN MEDAN LISTRIK DAN MEDAN
MAGNET DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI [Online]. Diakses dari
http://aan-zahrotul.blogspot.co.id/2013/09/pemanfaatan-medan-listrik-danmedan.html

Anda mungkin juga menyukai