Disusun Oleh:
Nama : Riski Nor Apriliani
Kelas : XII-MIPA 1
No. Absen : 24
Penulis
DAFTAR ISI
Contents
Kata Pengantar .............................................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 3
Bab I PENDAHULUAN........................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................................. 5
C. Tujuan ................................................................................................................................................. 5
D. Manfaat ............................................................................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 6
Sejarah Pengeras Suara ( Speaker) ....................................................................................................... 6
Bagian- Bagian Speaker ......................................................................................................................... 7
Prinsip Kerja Speaker ............................................................................................................................ 7
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................................... 9
Kesimpulan .............................................................................................................................................. 9
Saran ........................................................................................................................................................ 9
Daftar Pustaka ............................................................................................................................................. 10
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua magnet baik yang bentuknya batang atau tapal kuda memiliki dua ujung atau muka yang
disebut kutub, dimana efek magnet paling kuat. Jika magnet digantungkan dengan benang, ternyata
satu kutub magnet akan selalu menunjuk ke utara. Merupakan fakta yang telah lama dikenal jika
dua magnet didekatkan, masing-masing akan memberikan gaya pada yang lainnya. Gaya tersebut
bisa berupa gaya tolak menolak atau tarik menarik dan dapat dirasakan bahwa bahkan saat magnet-
magnet tersebut tidak bersentuhan. Jika kutub utara suatu magnet didekatkan ke kutub utara
magnet yang lain maka akan terjadi gaya tolak menolak. Begitu juga jika dua kutub selatan saling
didekatkan maka akan terjadi gaya tolak menolak. Tetapi ketika kutub utara suatu magnet
didekatkan dengan kutub selatan magnet lain maka akan terjadi gaya tarik-menarik antara kedua
kutub tersebut.
Selama abad ke-18, banyak filsuf ilmu alam yang mencoba menemukan hubungan antara listrik
dan magnet. Muatan listrik yang stasioner dan magnet tampak tidak saling mempengaruhi. Tetapi
pada tahun 1820, Hans Cristian Oersted (1777-1851) menemukan bahwa lketika jarum kompas
diletakkan di dekat kawat listrik, jarum akan menyimpang saat kawat dihubungkan ke sumber
tegangan dan arus mengalir. Jarum kompas dapat dibelokkan oleh medan magnet. Apa yang
ditemukan Oersted adalah bahwa arus listrik menghasilkan medan magnet.
Pada tahun 1830 Michael Faraday dan Joseph Henry memperagakan dalam percobaan terpisah
bahwa medan magnet yang berubah aken menghasilkan medan listrik. Pada tahun 1860 James
Clerk Maxwell mengembangkan sebuah teori lengkap tentang listrik dan magnetisme yang
menunjukkan bahwa suatu perubahan medan listrik akan menghasilkan medan magnet.
Sebuah kumparan kawat panjang yang terdiri dari banyak loop disebut solenoida. Solenoida adalah
sebuah kawat panjang yang dililitkan dalam sebuah helix yang terbungkus rapat dan yang
mengangkut sebuah arus I. Medan magnet solenoida merupakan jumlah vektor dari medan-medan
yang ditimbulkan oleh semua lilitanyang membentuk solenoida tersebut. Dengan kata lain setiap
kumparan menghasilkan medan magnet.
Gaya Lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yangbergerak atau oleh arus listrik
yang berada dalam suatu medan magnet (B).Arah gaya ini akan mengikuti arah maju skrup yang
diputar dari vektor arahgerak muatan listrik (v) ke arah medan magnet (B), seperti yang
terlihatdalam rumus berikut:
F=q (v × B) k
Keterangan :
F= gaya (Newton)
B= medan magnet (Tesla)
Q= muatan listrik (Coloumb)
V= arah kecepatan muatan (m/t)
Sebuah partikel bermuatan listrik yang bergerak dalam daerah medan magnet homogen akan
mendapatkan gaya. Gaya ini juga dinamakan gaya Lorentz. Gerak partikel akan menyimpang
searah dengan gaya lorentz yang mempengaruhi. Arah gaya Lorentz pada muatan yang bergerak
dapat juga ditentukan dengan kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz (F) akibat dari arus listrik,
I dalam suatu medan magnet B. Ibu jari, menunjukan arah gaya Lorentz . Jari telunjuk,
menunjukkan arah medan magnet ( B ) . Jari tengah, menunjukkan arah arus listrik ( I ) . Untuk
muatan positif arah gerak searah dengan arah arus, sedang untuk muatan negati arah gerak
berlawanan dengan arah arus.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan sejarah pengeras suara (speaker)
2. Jelaskan bagian-bagian speaker
3. Jelaskan prinsip kerja speaker
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah ditemukanya pengeras suara (speaker)
2. Untuk mengetahui bagian-bagian speaker
3. Untuk mengetahui prinsip kerja speaker
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui sejarah ditemukanya pengeras suara (speaker)
2. Dapat mengetahui bagian-bagian speaker
3. Dapat mengetahui prinsip kerja speaker
BAB II PEMBAHASAN
Sejarah Pengeras Suara ( Speaker)
Pertama kali loudspeaker elektrik dipatenkan oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876
yang terpasang pada telepon miliknya. Kemudian apa yang sudah diciptakan oleh Alexander
Graham Bell diperbaiki oleh Ernst Siemens pada tahun 1877. Pada tahun 1898, Horace Short
mengumumkan sebuah desain speaker menggunakan kompresor udara yg kemudian dijual kepada
Charles Parsons dan mendapat hak paten di Inggris sebelum 1910. Perusahaan Victor Talking
machine Company and Pathe sudah memproduksi records players yang menggunakan compressed
air loudspeaker. Akan tetapi, desain ini masih kurang bagus karena rendahnya kualitas suara
sehingga tidak dapat memperbesar volume suaranya. Pada tahun 1924, Chester W. Rice dan
Edward W. Kellogg mengubah penyesuaian parameter getaran pokok akibatnya perpindahan
sistem yang terjadi pada frekuensi yang lebih rendah dibandingkan dengan yang sebelumnya.
Kemudian ditemukan pita loudspeaker untuk pertama kali oleh Dr Walter H. Schottky dan untuk
pertama kalinya speaker tersebut menggunakan elektromagnet sehingga suara yang dihasilkan
sangat keras.
Namun pada waktu itu speaker yang menggunakan magnet jarang sekali digunakan oleh
kebanyakan orang karena harganya yang mahal. Lilitan dari sebuah elektromagnet disebut bidang
lilitan atau dasar lilitan. Reaksi AC telah dilemahkan oleh lilitan penghambat listrik. Kemudian,
frekuensi AC cenderung memodulasi sinyal audio yang dikirim ke lilitan suara sehingga terdengar
dengungan yang berkekuatan besar dari sebuah audio device
pada gambar diatas dapat kita lihat bahwa pada dasarnya speaker terdiri dari beberapa komponen
utama yaitu cone, suspension, magnet permanen, voice coil dan juga kerangka speaker. Pertama –
tama, dalam menterjemahkan sinyal listrik menjadi suara yang dapat didengar, speaker memiliki
komponen elektromagnetik yang terdiri dari kumparan yang disebut dengan voice coil untuk
membangkitkan medan magnet dan berinteraksi dengan magnet permanen sehingga menggerakan
cone speaker maju dan mundur. Voice coil adalah bagian yang bergerak sedangkan magnet
permanen adalah bagian speaker yang tetap pada posisinya. Lalu, sinyal listrik yang melewati
voice coil akan menyebabkan arah medan magnet berubah secara cepat sehingga terjadi gerakan
“tarik” dan “tolak” dengan magnet permanen. Dengan demikian, terjadilah getaran yang maju dan
mundur pada cone speaker. Cone adalah komponen utama speaker yang bergerak. Pada prinsipnya,
semakin besarnya cone semakin besar pula permukaan yang dapat menggerakan udara sehingga
suara yang dihasilkan speaker juga akan semakin besar. Selain itu, suspension yang terdapat dalam
speaker berfungsi untuk menarik cone ke posisi.
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas kita tahu bahwa alat alat yang biasa kita pakai salah satunya dari
penerapan gaya Lorentz, yakni gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak atau oleh
arus listrik yang berada dalam suatu medan magnet. Salah satu contoh alat yang sering kita pakai
selai diatas adalah mixee, kipas angina, motor listrik dan masih banyak lagi alat alat yang kita
punya yang berdasarkan prinsip dari gaya Lorentz.
Saran
Demikian yang dapat saya tuliskan mengenai penerapan induksi magnet dan gaya Lorentz
pada speaker,tentunya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penerapanya dalam
kehidupan sehari hari.
Daftar Pustaka
https://www.audioengine.co.id/sejarah-speaker/
https://www.audioengine.co.id/bagaimana-cara-kerja-speaker/