Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENERAPAN INDUKSI MAGNET DAN

GAYA LORENTZ PADA SPEAKER

Disusun Oleh:
Nama : Riski Nor Apriliani
Kelas : XII-MIPA 1
No. Absen : 24

SMA NEGERI 1 JEKULO KUDUS


TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Kata Pengantar
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena anugerah dan rahmat-Nya lah
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Induksi Magnetik dan Gaya Lorentz ini tepat waktu.
Dalam makalah ini dijelaskan tentang pengertian induksi magnetik, penerapan induksi magnetik,
pengertian gaya Lorentz dan penerapan dalam hidup sehari hari. Makalah ini masih jauh dari yang
diharapkan, baik pengetikan, penataan dan sebagainya. Oleh karena itu, saya dengan senang hati
menerima kritik dan saran yang membangun.
Akhir kata saya berharap, semoga makalah ini dapat memberi manfaat.

Kudus, 9 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Contents
Kata Pengantar .............................................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 3
Bab I PENDAHULUAN........................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................................. 5
C. Tujuan ................................................................................................................................................. 5
D. Manfaat ............................................................................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 6
Sejarah Pengeras Suara ( Speaker) ....................................................................................................... 6
Bagian- Bagian Speaker ......................................................................................................................... 7
Prinsip Kerja Speaker ............................................................................................................................ 7
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................................... 9
Kesimpulan .............................................................................................................................................. 9
Saran ........................................................................................................................................................ 9
Daftar Pustaka ............................................................................................................................................. 10
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua magnet baik yang bentuknya batang atau tapal kuda memiliki dua ujung atau muka yang
disebut kutub, dimana efek magnet paling kuat. Jika magnet digantungkan dengan benang, ternyata
satu kutub magnet akan selalu menunjuk ke utara. Merupakan fakta yang telah lama dikenal jika
dua magnet didekatkan, masing-masing akan memberikan gaya pada yang lainnya. Gaya tersebut
bisa berupa gaya tolak menolak atau tarik menarik dan dapat dirasakan bahwa bahkan saat magnet-
magnet tersebut tidak bersentuhan. Jika kutub utara suatu magnet didekatkan ke kutub utara
magnet yang lain maka akan terjadi gaya tolak menolak. Begitu juga jika dua kutub selatan saling
didekatkan maka akan terjadi gaya tolak menolak. Tetapi ketika kutub utara suatu magnet
didekatkan dengan kutub selatan magnet lain maka akan terjadi gaya tarik-menarik antara kedua
kutub tersebut.
Selama abad ke-18, banyak filsuf ilmu alam yang mencoba menemukan hubungan antara listrik
dan magnet. Muatan listrik yang stasioner dan magnet tampak tidak saling mempengaruhi. Tetapi
pada tahun 1820, Hans Cristian Oersted (1777-1851) menemukan bahwa lketika jarum kompas
diletakkan di dekat kawat listrik, jarum akan menyimpang saat kawat dihubungkan ke sumber
tegangan dan arus mengalir. Jarum kompas dapat dibelokkan oleh medan magnet. Apa yang
ditemukan Oersted adalah bahwa arus listrik menghasilkan medan magnet.
Pada tahun 1830 Michael Faraday dan Joseph Henry memperagakan dalam percobaan terpisah
bahwa medan magnet yang berubah aken menghasilkan medan listrik. Pada tahun 1860 James
Clerk Maxwell mengembangkan sebuah teori lengkap tentang listrik dan magnetisme yang
menunjukkan bahwa suatu perubahan medan listrik akan menghasilkan medan magnet.
Sebuah kumparan kawat panjang yang terdiri dari banyak loop disebut solenoida. Solenoida adalah
sebuah kawat panjang yang dililitkan dalam sebuah helix yang terbungkus rapat dan yang
mengangkut sebuah arus I. Medan magnet solenoida merupakan jumlah vektor dari medan-medan
yang ditimbulkan oleh semua lilitanyang membentuk solenoida tersebut. Dengan kata lain setiap
kumparan menghasilkan medan magnet.
Gaya Lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yangbergerak atau oleh arus listrik
yang berada dalam suatu medan magnet (B).Arah gaya ini akan mengikuti arah maju skrup yang
diputar dari vektor arahgerak muatan listrik (v) ke arah medan magnet (B), seperti yang
terlihatdalam rumus berikut:
F=q (v × B) k
Keterangan :
F= gaya (Newton)
B= medan magnet (Tesla)
Q= muatan listrik (Coloumb)
V= arah kecepatan muatan (m/t)
Sebuah partikel bermuatan listrik yang bergerak dalam daerah medan magnet homogen akan
mendapatkan gaya. Gaya ini juga dinamakan gaya Lorentz. Gerak partikel akan menyimpang
searah dengan gaya lorentz yang mempengaruhi. Arah gaya Lorentz pada muatan yang bergerak
dapat juga ditentukan dengan kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz (F) akibat dari arus listrik,
I dalam suatu medan magnet B. Ibu jari, menunjukan arah gaya Lorentz . Jari telunjuk,
menunjukkan arah medan magnet ( B ) . Jari tengah, menunjukkan arah arus listrik ( I ) . Untuk
muatan positif arah gerak searah dengan arah arus, sedang untuk muatan negati arah gerak
berlawanan dengan arah arus.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan sejarah pengeras suara (speaker)
2. Jelaskan bagian-bagian speaker
3. Jelaskan prinsip kerja speaker

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah ditemukanya pengeras suara (speaker)
2. Untuk mengetahui bagian-bagian speaker
3. Untuk mengetahui prinsip kerja speaker
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui sejarah ditemukanya pengeras suara (speaker)
2. Dapat mengetahui bagian-bagian speaker
3. Dapat mengetahui prinsip kerja speaker

BAB II PEMBAHASAN
Sejarah Pengeras Suara ( Speaker)
Pertama kali loudspeaker elektrik dipatenkan oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876
yang terpasang pada telepon miliknya. Kemudian apa yang sudah diciptakan oleh Alexander
Graham Bell diperbaiki oleh Ernst Siemens pada tahun 1877. Pada tahun 1898, Horace Short
mengumumkan sebuah desain speaker menggunakan kompresor udara yg kemudian dijual kepada
Charles Parsons dan mendapat hak paten di Inggris sebelum 1910. Perusahaan Victor Talking
machine Company and Pathe sudah memproduksi records players yang menggunakan compressed
air loudspeaker. Akan tetapi, desain ini masih kurang bagus karena rendahnya kualitas suara
sehingga tidak dapat memperbesar volume suaranya. Pada tahun 1924, Chester W. Rice dan
Edward W. Kellogg mengubah penyesuaian parameter getaran pokok akibatnya perpindahan
sistem yang terjadi pada frekuensi yang lebih rendah dibandingkan dengan yang sebelumnya.
Kemudian ditemukan pita loudspeaker untuk pertama kali oleh Dr Walter H. Schottky dan untuk
pertama kalinya speaker tersebut menggunakan elektromagnet sehingga suara yang dihasilkan
sangat keras.
Namun pada waktu itu speaker yang menggunakan magnet jarang sekali digunakan oleh
kebanyakan orang karena harganya yang mahal. Lilitan dari sebuah elektromagnet disebut bidang
lilitan atau dasar lilitan. Reaksi AC telah dilemahkan oleh lilitan penghambat listrik. Kemudian,
frekuensi AC cenderung memodulasi sinyal audio yang dikirim ke lilitan suara sehingga terdengar
dengungan yang berkekuatan besar dari sebuah audio device

Bagian- Bagian Speaker


1. SUSPENSION
Berfungsi untuk menarik cone supaya tetap berada pada posisi semula setelah bergerak maju
mundur.Suspension juga berfungsi untuk menghubungkan cone ke kerangka speaker. Suspension
memiliki pengaruh yang besar terhadap kualitas suara,dikalangan pemain audio mobil bayak yang
menyebut suspension ini dengan nama spon dan juga bumper.Karena suspension umumnya terbuat
dari kertas , spon dan karet.
2. CONE
Cone bagian speaker yang menggerakkan udara disekitarnya,maka semakin besar ukuran cone
semakin besar udara yang digerakkan/digetarkan.Dikalangan pemain audio cone biasa disebut
dengan daun speaker.Bahan dari cone umumnya terbuat dari kertas dan plastik.
3.VOICE COIL
Voice coil adalah bagian yang menggerakkan cone dan suspension,terjadinya gerakan akibat dari
sinyal listrik yang melewati voice coil hingga terjadi perubahan arah magnet.Posisi Voice coil
tepat berada di tengah magnet, maka” ketika voice coil menerima aliran sinyal listrik akan ada
proses elektromagnetik “Tarik menarik maupun tolak menolak” menyesuaikan dengan aliran
listrik yang diterima voice coil.
Voice coil berupa kumparan , umumnya dengan lilitan kawat tembaga yang halus. Dikalangan
pemain audio Voice coil biasa disebut denga spull speaker.
4. MAGNET
Magnet yang ada pada speaker sifatnya permanen(tidak berubah-ubah) Yang sifatnya berubah-
ubah hanya voice coil ketika dialiri sinyal listrik.

Prinsip Kerja Speaker


Dalam sehari-hari kita dapat mendengarkan suara, baik suara dari televisi, radio, komputer,
maupun lawan bicara kita diponsel. Selain terdapat di berbagai peralatan elektronika, kita juga bisa
mendapatkan speaker yang berdiri sendiri sebagai alat elektronika. Kita dapat membeli speaker
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kita. Semua ini bisa karena adanya komponen elektronika
yang bernama loudspeaker. Loudspeaker atau lebih sering disebut dengan speaker adalah
transduser yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi frekuensi audio (sinyal suara) yang dapat
didengar oleh telinga manusia dengan cara menggetarkan komponen membran pada speaker
tersebut sehingga terjadilah gelombang suara.
Tidak semua suara dapat didengar oleh manusia. Suara yang dapat didengar oleh manusia
adalah bunyi atau suara yang memiliki frekuensi 20 Hz – 20.000 Hz. Suara pada rentang frekuensi
tersebut dikenal dengan suara atau bunyi audiosonik. Timbulnya suara dikarenakan adanya
fluktuasi tekanan udara yang disebabkan oleh gerakan atau getaran suatu obyek tertentu. Ketika
obyek tersebut bergerak atau bergetar, obyek tersebut akan mengirimkan energi kinetik untuk
partikel udara disekitarnya. Hal ini dapat dianologikan seperti terjadinya gelombang pada air.
Sedangkan yang dimaksud dengan frekuensi adalah jumlah getaran yang terjadi dalam kurun
waktu satu detik. Frekuensi dipengaruhi oleh kecepatan getaran pada obyek yang menimbulkan
suara, semakin cepat getarannya makin tinggi pula frekuensinya.

pada gambar diatas dapat kita lihat bahwa pada dasarnya speaker terdiri dari beberapa komponen
utama yaitu cone, suspension, magnet permanen, voice coil dan juga kerangka speaker. Pertama –
tama, dalam menterjemahkan sinyal listrik menjadi suara yang dapat didengar, speaker memiliki
komponen elektromagnetik yang terdiri dari kumparan yang disebut dengan voice coil untuk
membangkitkan medan magnet dan berinteraksi dengan magnet permanen sehingga menggerakan
cone speaker maju dan mundur. Voice coil adalah bagian yang bergerak sedangkan magnet
permanen adalah bagian speaker yang tetap pada posisinya. Lalu, sinyal listrik yang melewati
voice coil akan menyebabkan arah medan magnet berubah secara cepat sehingga terjadi gerakan
“tarik” dan “tolak” dengan magnet permanen. Dengan demikian, terjadilah getaran yang maju dan
mundur pada cone speaker. Cone adalah komponen utama speaker yang bergerak. Pada prinsipnya,
semakin besarnya cone semakin besar pula permukaan yang dapat menggerakan udara sehingga
suara yang dihasilkan speaker juga akan semakin besar. Selain itu, suspension yang terdapat dalam
speaker berfungsi untuk menarik cone ke posisi.
BAB III PENUTUP

Kesimpulan
Dari pembahasan diatas kita tahu bahwa alat alat yang biasa kita pakai salah satunya dari
penerapan gaya Lorentz, yakni gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak atau oleh
arus listrik yang berada dalam suatu medan magnet. Salah satu contoh alat yang sering kita pakai
selai diatas adalah mixee, kipas angina, motor listrik dan masih banyak lagi alat alat yang kita
punya yang berdasarkan prinsip dari gaya Lorentz.

Saran
Demikian yang dapat saya tuliskan mengenai penerapan induksi magnet dan gaya Lorentz
pada speaker,tentunya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penerapanya dalam
kehidupan sehari hari.
Daftar Pustaka
https://www.audioengine.co.id/sejarah-speaker/

https://www.audioengine.co.id/bagaimana-cara-kerja-speaker/

Anda mungkin juga menyukai