Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


atas segala rahmat dan karunai-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Alat Elektronika yang menggunakan magnet ini.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Fisika Dasar . Penyusunan makalah ini berdasarkan format yang telah
diberikan. Namun demikian, saya menyadari keterbatasan yang dimiliki
dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini menjadi lebih baik.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Hasdari selaku dosen
pengajar dan pembimbing dalam penyusunan makalah ini. Saya
mengharapkan agar makalah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan
juga dapat bermanfaat untuk proses pembelajaran.

Medan, 5 Januari 2014

Penyusun

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................
1
1.1 Sejarah Loadspeaker .......................................................................
1
1.2 Maksud dan Tujuan..........................................................................
1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................


2
2.1 Pengertian Loadspeaker..................................................
2
2.2 Cara Kerja Loadspeaker.................................................................
3
2.3 Jenis komponen...............................................................................
5
2.4 Simbol komponen...........................................................................
5
2.5 Cara Membaca Nilai Pada Loadspeaker ............................................
5
2.6 Cara Menghitung dan Mengukur Komponen..................................
6
2.7 Contoh soal.......................................................................................
6

BAB III PENUTUP............................................................................................


7
3.1 Kesimpulan.....................................................................................
7
3.2 Saran ...............................................................................................
7
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
8

Bab. I
Pendahuluan
1.1 Sejarah
Alexander Graham Bell mematenkan sebuah loudspeaker elektrik
yang pertama kalinya pada tahun 1876 yang terpasang pada telepon
miliknya. Ernst Siemens memperbaikinya pada tahun 1877. Ernst W.
Siemens adalah yang pertama untuk menggambarkan transduser kumparan
dinamis atau bergerak, dengan kumparan kawat melingkar dalam medan
magnet dan didukung sehingga bisa bergerak secara aksial. Ia mengajukan
nya U. S. paten aplikasi untuk Aparatur listrik Magneto untuk mendapatkan
gerakan mekanis dari suatu kumparan listrik dengan arus listrik
ditransmisikan melalui itu diberikan paten No.149797 pada tanggal 14 April
1874.
Nikola Tesla menyatakan bahwa dirinya telah membuat sebuah
perangkat yang sama pada tahun 1881 tetapi tidak mendapat hak paten.
Ternyata selama ini Thomas Edison telah mengisukan bahwa di inggris
mematenkan sebuah system yang menggunakan kompresor udara sebagai
mekanisme untuk cylinder phonograps permulaan, namun ia akhirnya
menggunakan logam yang didorong oleh selaput yang melekat pada stylus.
Pada tahun 1898, Horace Short mengumumkan sebuah design speaker yang
menggunakan kompresor udara yang kemudian menjualnya pada Charles
Parsons. Yang kemudian mendapat beberapa tambahan hak paten di inggris
sebelum 1910.
Beberapa perusahaan, termasuk Victor Talking Machine Company and
Pathe memproduksi records players yang menggunakan compressed air
loudspeaker. Tetapi, desain ini kurang signifikan karena rendahnya kualitas
suara dan tidak dapat menambahkan volume. Varian/jenis yang biasa
dipakai oleh aplikasi umum, dan banyak lagi jenis lain yang akhir-akhir ini
digunakan dalam percobaan alat-alat pertahanan luar angkasa yang memiliki
suara keras dan getaran yang sama dengan getaran pada saat peluncuran

roket. Desain modern dari moving coil drivers yang dibuat oleh Oliver Lodge
pada tahun 1889, Oliver mengajukan paten Inggris No.9712 pada April 27,
1898, untuk loudspeaker ditingkatkan dengan spACer bukan magnetik untuk
menjaga celah udara antara kutub dalam dan luar transduser kumparan
bergerak. Ini adalah tahun yang sama ia diterapkan untuk paten pada radio
tuner terkenal.

Aplikasi praktis yang untuk pertama kalinya dari moving coil


loudspeakers yang dibuat oleh Peter L. Jensen dan Edwin Pridham di
Napa, California. Jensen ditolak dalam mematenkan temuannya karena
gagal dalam menjual produkanya kepada beberapa perusahaan telepon pada
tahun 1915. Mereka mengganti strategi dengan menamai produknya dengan
Magnavox. Jensen menjadi pemilik The Magnavox Company setelah
penemuan tersebut.Prinsip dari The Moving Coil sama dengan yang dipakai
Direct Radiators yang mendapat hak paten pada tahun 1924 oleh Chester W.
Rice dan Edward W. Kellogg. Perbedaan petunjuk sebelumnya dan hak paten
dari Chester W. Rice dan Edward W. Kellogg adalah penyesuaian parameter
getaran pokok akibat perpindahan system yang terjadi pada frekuensi yang
lebih rendah dibandingkan dengan The Cone's Radiation Impedance yang
telah seragam. Dimasa yang sama Dr Walter H. Schottky menemukan pita
loudspeaker pertama. Untuk pertama kalinya speaker menggunakan
electromagnet sehingga suara yang dihasilkan sangat keras. Namun pada
waktu itu speaker yang menggunakan magnet jarang sekali digunakan ini
dikarenakan harganya yang mahal. Lilitan dari sebuah electromagnet disebut
bidang lilitan atau dasar lilitan. yang sekarang oleh energized melalui kedua
pasang yang disambungan ke driver. Belokan ini biasa disediakan pada
sebuah dual role dan juga berperan sebagai filter listrik dari amplifier
loudspeaker yang terhubung dengan listrik. Reaksi AC telah dilemahkan oleh
lilitan penghambat listrik. Tetapi frekuensi AC cenderung memodulasi sinyal
audio yang dikirim ke lilitan suara sehingga terdengar dengungan yang
berkekuatan besar dari sebuah audio device.Pada 1930an, loudspeaker
produsen mulai menggabungkan dua dan tiga bandpasses senilai driver
untuk meningkatkan frekuensi respon dan tingkat tekanan suara. Pada
Tahun 1937, film pertama standar industri sistem loudspeaker, "The Horn
Sistem Shearer untuk Teater" (dua arah sistem) telah diperkenalkan oleh
Metro-Goldwyn-Mayer. Ini digunakan empat 15 Inch frekuensi rendah driver,
crossover jaringan untuk mengatur 375 Hz dan satu sektor dengan dua
tanduk kompresi driver menyediakan frekuensi tinggi. John Kenneth Hilliard,
James Bullough Lansing dan Douglas Shearer semua diputar peran dalam
menciptakan sistem. Pada 1939 New York World's Fair, yang sangat besar
dua arah publik alamat sistem terpasang pada menara di Flushing Meadows.
The delapan 27 Inch rendah frekuensi driver dirancang oleh Rudy Bozak
dalam perannya sebagai chief engineer untuk Cinaudagraph. Driver frekuensi
tinggi yang mungkin dibuat oleh Western Electric

1.2 Tujuan dan Manfaat


1. mengetahui dan memahami Fungsi dari pada speaker
2. mengetahui dan memahami komponen penyusun speaker
3. mengetahui dan memahami prinsip kerja pada speaker

Bab. II
ISI
2.1 Mengenal Magnet
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu
medan magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magntis
lthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di
Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di
wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak
zaman dulu di wilayah tersebut. Suatu magnet adalah suatu materi yang
mempunyai suatu medan magnet. Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu:
kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S). Walaupun magnet itu
dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua
kutub. Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik
lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam
mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua
contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet.
Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik
yang rendah oleh magnet.
Setiap magnet mempunyai sifat (ciri) sebagai berikut :
1. Dapat menarik benda logam tertentu.
2. Gaya tarik terbesar berada di kutubnya.
3. Selalu menunjukkan arah utara dan selatan bila digantung bebas.
4. Memiliki dua kutub.
5. Tarik menarik bila tak sejenis.
6. Tolak menolak bila sejenis.
Medan Magnet

Gejala kemagnetan dan kelistrikan berkaitan sangat erat. Sifat


kemagnetan tidak hanya ditimbulkan oleh bahan magnetik, tetapi juga arus
listrik. Pada tahun 1819 Oersted (Hans Christian Oersted, Denmark,1777
1851) menemukan bahwa disekitar arus listrik terdapat medan (induksi)
magnet. Arah penyimpangan kutub Utara magnet jarum pada percobaan
Oersted ditentukan dengan kaidah tangan kanan Ampere, Yaitu: Jika
penghantar yang berarus listrik dibentangkan antara magnet jarum dan
tangan kanan, sedangkan arus listrik mengalir dari pergelangan ke ujung jari
maka kutub Utara magnet jarum menyimpang searah ibu jari. Ada beberapa
cara membuat magnet, yaitu:
a.

Cara Induksi

Pembuatan magnet secara induksi sangat mudah dilakukan. Akan tetapi, sifat
kemagnetan hasil induksi ini bersifat sementara. Caranya dengan
menempelkan benda-benda yang terbuat dari logam (besi atau baja) dengan
magnet. Benda yang terbuat dari logam ini akan menjadi bersifat magnet.
Namun, jika magnet dilepaskan, sifat kemagnetan benda tersebut juga akan
hilang.
b. Cara Gosokan
Magnet yang digosokkan ke suatu batang besi atau baja dapat menyebabkan
batang besi atau baja mempunyai sifat kemagnetan. Semakin lama waktu
penggosokan, semakin lama pula sifat kemagnetan bertahan di dalam batang
besi atau baja tersebut.
c. Dialiri Arus Listrik
Magnet dapat dibuat dengan cara mengalirkan arus listrik searah ke dalam
suatu penghantar. Magnet yang ditimbulkan disebut elektromagnet.
Elektromagnet pertama kali ditemukan oleh Hans Christian Oersted pada
tahun 1819. Elektromagnet bersifat sementara. Artinya, jika arus listrik
diputus, sifat magnet itu akan hilang. Kita dapat membuat elektromagnet
mempunyai kekuatan lebih besar dengan menambah jumlah baterai dan
menambah jumlah lilitan.

Jenis Magnet
1.

Magnet tetap

Magnet tetap tidak memerlukan tenaga atau bantuan dari luar untuk
menghasilkan daya magnet (berelektromagnetik)
2.

Magnet tidak tetap

Magnet tidak tetap (remanen) tergantung pada medan listrik untuk


menghasilkan medan magnet. Contoh magnet tidak tetap adalah
elektromagnet.

Induksi Elektromagnetik
Kumparan yang dialiri arus listrik berubah menjadi magnet disebut
Elektromagnet. Misalnya Induksi Elektromagnetik pada lilitan kawat di
penghantar Kompas bergerak karena dipengaruhi oleh medan magnet. Ini
berarti bahwa gerakan kompas seperti pada percobaan di atas adalah akibat
adanya medan magnet yang dihasilkan oleh gerakan elektron pada kawat
penghantar

2.2 Rangkaian dan Komponen Speaker

Pada gambar diatas, dapat kita lihat bahwa pada dasarnya Speaker
terdiri dari beberapa komponen utama yaitu
1. Conus/cone (sekat rongga). Fungsinya menghasilkan gelombang tekanan
akibat gerakan udara di sekitarnya yang disebabkan oleh gerakan kumparan.
Gelombang inilah yang kita dengar sebagai bunyi.
2. Diafragma (Membran). Fungsinya menerima induksi dari magnet
sehingga menghasilkan suara sebagai akibat dari getarannya.
3. Magnet. Fungsinya untuk menginduksi membran dan menghasilkan
medan magnet.
4. Voice coil/kumparan. Merupakan kumparan yang melekat pada
diafragma Fungsinya untuk mengalirkan energi gerak kepada conus.
Perubahan medan magnet di dalam speaker akan menyebabkan kumparan
bergerak melalui celah udara antara potongan-potongan kawat karena
sebagai akibat interaksi dengan medan konstan magnet tertentu yang terkait
dengan arus audio-frekuensi yang mengalir melalui kumparan suara
5. Suspension atau surround. merupakan ratusan material yang fleksibel
yang menggerakkan cone, dan mengenai bingkai logam pada drivers, disebut
basket. Ujung panah pada cone berfungsi menghubungkan cone ke voice coil.
Coil tersebut didempetkan pada basket oleh spider, yang merupakan sebuah
cincin dari material yang fleksibel. Spider menahan coil pada posisinya
sambil mendorongnya bergerak kembali dengan bebas dan begitu
seterusnya.

2.2 Cara kerja speaker

Speaker adalah transduser yang mengubah sinyal listrik (elektri) ke


frekuensi audio (suara) dengan cara menggetarkan komponennya yang
berbentuk selaput sehingga dapat kita dengar sebagai suatu bunyi. Bunyi
pada speaker dihasilkan dari sebuah magnet, kumparan, dan membran
(selaput) yang akan bergetar seiring dengan sinyal elektrik yang melewati
sebuah kumparan didalamnya Transduser adalah sebuah alat yang
mengubah satu bentuk daya menjadi bentuk daya lainnya untuk berbagai
tujuan termasuk pengubahan ukuran atau informasi (misalnya, sensor
tekanan). Transduser bisa berupa peralatan listrik, elektronik,
elektromekanik, elektromagnetik, fotonik, atau fotovoltaik. Dalam pengertian
yang lebih luas, transduser kadang-kadang juga didefinisikan sebagai suatu
peralatan yang mengubah suatu bentuk sinyal menjadi bentuk sinyal lainnya.
Yang dimaksud dengan Suara sebenarnya adalah Frekuensi yang
dapat didengar oleh Telinga Manusia yaitu Frekuensi yang berkisar di antara
20Hz 20.000Hz. Timbulnya suara dikarenakan adanya fluktuasi tekanan
udara yang disebabkan oleh gerakan atau getaran suatu obyek tertentu.
Ketika Obyek tersebut bergerak atau bergetar, Obyek tersebut akan
mengirimkan Energi Kinetik untuk partikel udara disekitarnya. Hal ini dapat
di-anologi-kan seperti terjadinya gelombang pada air. Sedangkan yang
dimaksud dengan Frekuensi adalah jumlah getaran yang terjadi dalam kurun
waktu satu detik. Frekuensi dipengaruhi oleh kecepatan getaran pada obyek
yang menimbulkan suara, semakin cepat getarannya makin tinggi pula
frekuensinya.
Pada dasarnya prinsip kerja speaker adalah kebalikan dari mikrofon.
Speaker sebagai perangkat output yang merubah sinyal elektrik menjadi
suara melalui getaran membran sedangkan microfon sebagai perangkat input

yang merubah suara menjadi sinyal elektrik. Speaker membawa sinyal


elektrik dan mengubahnya kembali menjadi getaran untuk membuat
gelombang suara. Speaker menghasilkan getaran yang hampir sama dengan
getaran yang dihasilkan oleh mikrofon yang direkam dan dikodekan pada
tape, CD, LP, dan lain-lain.
Speaker tradisional melakukan proses ini dengan menggunakan satu
drivers atau lebih. Sebuah drivers memproduksi gelombang suara dengan
menggetarkan cone yang fleksibel atau diafragma secara cepat. Cone tersebut
biasanya terbuat dari kertas, plastik ataupun logam, yang berdempetan pada
ujung yang lebih besar pada suspension. Suspension atau surround,
merupakan ratusan material yang fleksibel yang menggerakkan cone, dan
mengenai bingkai logam pada drivers, yang disebut basket. Ujung panah pada
cone berfungsi menghubungkan cone ke voice coil. Dalam rangka
menterjemahkan sinyal listrik menjadi suara yang dapat didengar, Speaker
memiliki komponen Elektromagnetik yang terdiri dari Kumparan yang
disebut dengan Voice Coil untuk membangkitkan medan magnet dan
berinteraksi dengan Magnet Permanen sehingga menggerakan Cone Speaker
maju dan mundur. Voice Coil adalah bagian yang bergerak sedangkan Magnet
Permanen adalah bagian Speaker yang tetap Coil tersebut didempetkan pada
basket oleh spider, yang merupakan sebuah cincin dari material yang
fleksibel. Spider menahan coil pada posisinya sambil mendorongnya
bergerak kembali dengan bebas dan begitu seterusnya. Proses speaker coil
bergerak kembali ke posisi semula dan seterusnya karena adanya interaksi
dengan magnet sebagai berikut, adalah elektromagnet diposisikan pada
suatu bidang magnet yang konstan yang diciptakan oleh sebuah magnet
permanen. Kedua magnet tersebut, yaitu elektromagnet dan magnet
permanen, berinteraksi satu sama lain seperti dua magnet yang berhubungan
pada umumnya. Kutub positif pada elektromagnet tertarik oleh kutub negatif
pada bidang magnet permanen dan kutub negatif pada elektromagnet ditolak
oleh kutub negatif magnet permanen. Ketika orientasi kutub elektromagnet
bertukar, bertukar pula arah dan gaya tarik-menariknya. Dengan cara seperti
ini, arus bolak-balik secara konstan membalikkan dorongan magnet antara
voice coil dan magnet permanen. Proses inilah yang mendorong coil kembali
dan begitu seterusnya dengan cepat. Sewaktu coil bergerak, ia mendorong
dan menarik speaker cone. Hal tersebut menggetarkan udara di depan
speaker, membentuk gelombang suara. . Sinyal audio elektrik juga dapat
diinterpretasikan sebagai sebuah gelombang. Frekuensi dan amplitudo dari
gelombang ini, yang merepresentasikan gelombang suara asli, mendikte
tingkat dan jarak pergerakan voice coil. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
frekuensi dan amplitudo dari gelombag suara diproduksi oleh diafragma.
Speaker tradisional memproduksi suara dengan cara mendorong dan
menarik elektromagnet yang menyerang cone yang fleksibel.

2.3 . Fungsi speaker


Fungsi speaker secara keseluruhan adalah mengubah gelombang
listrik dari perangkat penguat audio menjadi gelombang suara atau getaran.
Proses pengubahan gelombang elektromagnetik menjadi gelombang bunyi
tersebut dapat terjadi karena aliran listrik dari penguat audio dialirkan
kedalam kumparan dan terkena pengaruh gaya magnet pada speaker, sesuai
dengan kuat lemahnya arus listrik yang diterima, maka getaran yang
dihasilkan pada membran akan mengikuti dan jadilah gelombang bunyi yang
dapat kita dengarkan.

Penutup
Kesimpulan :
Pengertian,
Komponen,
kerja magnet

Saran

Anda mungkin juga menyukai