Anda di halaman 1dari 42

Sejarah Kepramukaan Dunia

SEJARAH SINGKAT GERAKAN PRAMUKA SEDUNIA


Untuk dapat memahami hakekat kepramukaan, kita perlu mempelajari sejarah
berdirinya dan berkembangnya gerakan pramuka sedunia.kalau kita pelajari sejarah
tersebut,kita tidak terlepas dari riwayat hidup pendiri kepramukaan sedunia
yaitu“ROBERT STEVENSON SMYTH LORD BADEN POWELL OF
GILWELL”.Pengalaman hidup beliau tercetus untuk mengeluarkan gagasanmengenai
pembinaan para remaja di NegeriInggris.Baden powell lahir pada tanggal 22
Februari 1857 di London.nama sebenarnya adalah ROBERT
STEVENSONSMYTH,sedangkan ayah beliau seorang fropesor geometri
di Universitas Oxford yang meninggal ketika Stevenson masihkecil.pengalaman-
pengalaman beliau ditulis dan dibukukan menjadi sebuah buku dengan judul “ AIDS
TO SCOUTING” yang sebenarnya memberi petunjuk kepada tentara muda Inggris
agar dapat melakukan tugas penyelidik dengan baik.Tuan William Smyth sebagai
salah seorang pimpinan Boys Brigade di Inggrisminta agar Baden Powell melatih
anggotanya,lalu dipanggil lahsebanyak 21 orang pemuda dari Boys Brigade
diberbagai wilayah negeri Inggris diajak berkemah dan berlatih di
pulau“BROWNSEA” pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.Tahun 1910 Baden
powell minta pensiun dari Tentara dengan pangkat terakhir Letjen.beliau mendapat
titel Lord dari RajaGeorge pada tahun 1929.Baden powell menikah dengan
“OLAVEST CLAIR SOAMES” pada tahun 1912 dan dianugerahi 3 orang anak yang
bernama : “FITTER’HEATER’BETTY”. Baden powell meninggal pada tanggal 8
January 1941 di Nyeri,Kenya,Afrika.

KEPRAMUKAAN SEDUNIA

1. Pada awal tahun 1908 Baden powell selalu menulis cerita pengalamanya


sabagai bungkus acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. kumpulan
tulisanya itu kemudian terbit sebagai buku “SCOUTING FOR BOYS”
buku ini cepat tersebar keseluruh Negeri Inggris. bahkan di Negara-negara
lainya dan berdirilah di mana-mana. organisasi Kepramukaan yang semula
hanya untuk anak laki-laki berusia Penggalang yang di sebut “BOYS
SCOUT”.
2. Kemudian disusul berdirinya organisasi kepramukaan putri yang di beri nama
“GIRL GUIDES” atas bantuan adik Perempuan nya yang
bernama AGNES dan kemudian diteruskan oleh Nyonya Baden powell.
3. Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia Siaga yang disebut “CUB” (anak
serigala) dengan buku “THE JUNGGLEBOOK” berisi cerita tentang
“MOWGLI” anak didikan rimba (anak yang dipelihara dihutan oleh induk
serigala) karangan “RUDYARD KIPLING” sebagai cerita pembungkus CUB
tersebut.
4. Tahun1918 Baden powell membentuk “ROVER SCOUT” pramuka usia
Penegak untuk menampung mereka yang sudah lewat usia 17 tahun,tetapi
masih senang giat dibidang kepramukaan.tahun 1922 Baden
powell menerbitkan buku “ROVERING TO SUCCESS” mengembara
menuju bahagia yang berisi petunjuk bagi para pramuka penegak dalam
menghadapi hidupnya,agar mencapai kebahagiaan.

Sejarah Kepramukaan Indonesia

Gerakan Pramuka di Indonesia merupakan bagian dari sejarah perjuangan


kemerdekaan Indonesia. Gerakan Pramuka di Indonesia diawali dengan didirikannya
gerakan Kepanduan penjajah Belanda di Indonesia yang bernama NIPV (Nederland
Indische padvinders Vereenigning = Persatuan Pandu-pandu Hindia Belanda). Pada
saat yang sama, para pejuang kemerdekaan Indonesia ikut mendirikan gerakan
kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi
kader pergerakan nasional. Kemudian muncul bermacam-macam organisasi
Kepanduan, antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie), JJP (Jong Java
Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvinders), HW (Hisbul Wathan) dan
lain-lain.

Pada akhirnya Belanda mencurigai gerakan-gerakan Kepanduan tersebut, sehingga


Belanda melarang gerakan Kepanduan yang menggunakan istilah padvinders. Dengan
adanya larangan tersebut, K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau
Kepanduan untuk mengganti nama Padvinders. Setelah itu organisasi Kepanduan di
Indonesia yang menggunakan istilah Padvinders  mengubahnya menjadi Pandu atau
Kepanduan, seperti KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia), BPPKI (Badan Pusat
Persaudaraan Kepanduan Indonesia), dan lain-lain.

Nama Pandu masih digunakan hingga masa kemerdekaan karena banyaknya gerakan
Kepanduan di Indonesia, presiden Soekarno menyatukan Gerakan Kepanduan
tersebut dalam satu wadah, yaitu Gerakan Pramuka. Keputusan ini ditetapkan melalui
Keppres No. 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20
Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs. Presiden RI Ir. Juanda, karena Presiden Soekarno
sedang berkunjung ke Jepang. Di dalam Keppres ini Gerakan Pramuka oleh
pemerintah ditetapkan sebagi satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang
diperkenankan menyelenggerakan pendidikan Kepramukaan, sehingga organisasi lain
yang menyerupai dan sama sifatnya dengan Gerakan Pramuka dilarang
keberadaannya.

Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa Bapak Pramuka Dunia adalah Baden Powell,
orang yang menjadi perintis gerakan pramuka di dunia. Sedangkan Bapak Pramuka
Indonesia adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX (lahir di Sompilan, Ngasem,
Yogyakarta, 12 April 1912, dan wafat di Washington DC, Amerika Serikat, 1
Oktober 1988). 

Beliau adalah seorang Raja Kasultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah


Istimewa Yogyakarta. Beliau juga Wakil Presiden Republik Indonesia yang kedua
antara tahun 1973-1978. Beliau juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan
pernah menjabat sebagai ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (1961-1974).

Sejarah Arscouti

Sejarah Arscouti Arscouti merupakan singkatan dari Arek Scout SMAN 1 Maospati
dan Arscouti merupakan nama yang dipakai gerakan pramuka pangkalan SMAN 1
Maospati. Sejarah Arscouti ini berawal sekitar pertengahan tahun 1990-an, yaitu
muncullah sebuah ide dari pengurus ambalan SMAN 1 Maospati untuk mengubah
sebutan atau nama ambalan SMAN 1 Maospati menjadi Arscouti. Kemudian hal ini
yang menjadikan pramuka di SMAN 1 Maospati menjadi lebih maju dan berkembang

Sandi Morse

Huruf

A .-
B -...
C -.-.
D -..
E . 
F ..-.
G --.
H .... 
I ..
J .---
K -.-
L .-..
M --
N -.
O ---
P .--.
Q --.-
R .-.
S ...
T -
U ..-
V ...-
W .--
X -..-
Y -.--
Z --.. 

Angka

1 .---
2 ..---
3 ...--
4 ....-
5 .....
6 -....
7 --...
8 ---..
9 ----.
0 -----
Sandi Rumput

Sandi Rumput adalah sistem representasi huruf, angka, dan tanda baca yang dibuat
berdasarkan prinsip Kode Morse. Perbedaan antara keduanya hanya terletak pada cara
penulisan, di mana titik dan garis pada kode morse diganti dengan rumput kecil dan
rumput besar.

Contoh: abjad = "A" morse = .-

Kunci :

1. Strip (-) dianti rumput panjang " "

2. Titik (.) diganti rumput pendek " "


3. Pemisahan antar huruf menggunakan tanda strip tidur "_" dan tetap
disambung.
4. Pemisahan antar kata menggunakan tanda [spasi]

Contoh : AKU

Sandi Kotak 1

Sandi ini terdiri dari palang-palang/kotak dan sudut-sudut dengan kunci. Untuk
membedakan antara kedua huruf tiap kotak, maka huruf kedua diberi tanda titik.

Sehingga dari "Kunci Sandi Kotak I" di atas jika diuraikan satu persatu,
masing-masing lambang dan hurufnya adalah sebagai berikut :
Dari Kunci Sandi Kotak I itulah kita bisa langsung memecahkan (membaca)
soal sandi yang ada. Jika pun dalam soal tidak disertakan gambar Kunci Sandi Kotak
I, kita bisa membuat atau menggambar sendiri Kunci Sandi Kotak I sebagai pedoman
dalam membaca soal sandi.
Berikut contoh huruf-hurufnya:

      Sandi Kotak 2


Sandi ini terdiri dari kotak-kotak saja tanpa sudut-sudut dengan kunci sebagai
berikut:
Sama seperti sandi kotak I, untuk membedakan ketiga huruf tiap kotak maka
diberi titik. Berikut contoh-contohnya:

Semaphore
PBB
1.      Pengertian Baris Berbaris
Suatu wujud fisik yang diperlukan untuk menanamkan kebiasaan tata cara hidup
suatu organisasi masyarakat yang diarahkan kepada terbentuknya perwatakan
tertentu.

2.      Maksud Dan Tujuan


Maksud dari PBB dibagi dua yaitu :
a.       Maksud Umum adalah suatu latihan awal membela negara dan dapat membedakan
hak dan kewajiban
b.      Maksud Khusus adalah menanamkan rasa disiplin, mempertebal rasa semangat
kebersamaan

Tujuan dari PBB adalah :


menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin
sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas diatas
kepentingan individu, dan secara tak langsung juga menanamkan rasa tanggung
jawab. Menumbuhkan adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan
untuk tugas pokok tersebut sampai dengan sempurna. Rasa persatuan adalah rasa
senasib sepenanggungan serta adanya ikatan batin yang sangat diperlukan dalam
menjalankan tugas.
Disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu yang
hakikatnya tidak lain dari pada keihklasan, penyisihan/menyisihkan pilihan hati
sendiri.

3.      Aba - Aba


a.       Pengertian
Suatu perintah yang di berikan oleh seorang Komandan kepada pasukannya, untuk
dilaksanakan secara serentak atau berturut-turut.
b.      Macam aba-aba
1)      Aba-aba petunjuk
Di gunakan bila perlu untuk menegaskan maksud dari aba-aba peringatan /
pelaksanaan.
2)      Aba-aba peringatan
Inti perintah yang cukup jelas untuk dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
3)      Aba-aba pelaksanaan
Ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba petunjuk / peringatan dengan
serentak atau berturut-turut.
Aba-aba pelaksanaan yang di pakai :
a)      GERAK
Untuk gerak-gerakan tanpa meninggalkan tempat menggunakan kaki atau anggota
tubuh lain baik dalam berhenti maupun berjalan.
b)      JALAN
Untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat. Catatan :
Bila gerakan meninggalkan tempat itu tidak terbatas jaraknya, maka di dahului
dengan aba-aba peringatan ” maju ”.
c)      MULAI
Untuk pelaksanaan perintah yang harus di kerjakan berturut-turut.

4.      Gerakan Perorangan Tanpa Senjata / Gerakan Dasar


a.       Sikap Sempurna
b.      Aba –aba : ” Siap – GERAK ”
c.       Pelaksanaan :
1)      Badan / tubuh berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua kaki merupakan sudut 60o
2)      Lutut lurus, paha rapat, berat badan di kedua kaki.
3)      Perut di tari sedikit, dada di busungkan, pundak di tarik ke belakang dan tidak di
naikan.
4)      Lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari tangan menggenggam
tidak terpaksa, rapat di paha.
5)      Ibu jari segaris dengan jahitan celana.
6)      Leher lurus, dagu di tarik, mulut di tutup, gigi rapat, mata lurus ke depan, bernafas
wajar.
7)      Istirahat
8)      Aba-aba : ” Istirahat Ditempat – GERAK ”
Pelaksanaan :
a)      Kaki kiri di pindahkan kesamping kiri, sepanjang telapak kaki ( ± 30 cm ).
b)      Kedua belah lengan dibawa ke belakang di bawah pinggang, punggung tangan
kanan di atas telapak tangan kiri, tangan kanan di kepalkan dengan di lepaskan,
tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk serta
kedua lengangan di lemaskan.
c)      Dapat bergerak.

5.      Lencang Kanan / Kiri


a.       Hanya dalam bentuk bersaf.
b.      Aba-aba : ” Lencang kana / kiri – GERAK ”
c.       Pelaksanaan :
1)      Mengangkat tangan kanan / kiri ke samping, jari-jari tangan kanan / kiri
2)      Menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas.
3)      Bersamaan dengan ini kepala di palingkan ke kanan / kiri, kecuali penjuru kana /
kiri.
4)      Masing-masing meluruskan diri, hingga dapat melihat dada orang di sebelah
kanan / kiri-nya.
5)      Jari-jari menyentuh bahu orang yang di sebelah kanan / kirinya.

            Catatan :
1)      Bila bersaf tiga, saf tengah belakang, kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan,
ikut pula memalingkan muka ke samping dengan tidak mengangkat tangan.
2)      Penjuru saf tengah dan belakang, mengambil antara kedepan setelah lurus
menurunkan tangan.
3)      Pada aba-aba : ” Tegak GERAK ”, semua dengan serentak menurunkan lengan dan
memalingkan muka kembali ke depan.

6.      Setengah Lencang Kanan / Kiri


a.       Aba-aba : ” Setengah Lengan Lencang Kanan – GERAK ”
b.      Pelaksanaan :
1)      Seperti pelaksanaan lencang kanan, tetapi tangan kanan / kiri di pinggang ( bertolak
pinggang ) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri di sebelahnya.
2)      Pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang dan empat jari lainnya rapat
satu sama lain di sebelah depan.
3)      Pada aba-aba ” Tegak Gerak ” = Seperti pada aba-aba lencang kanan.
7.      Lencang Depan
a.       Hanya dalam bentuk banjar.
b.      Aba-aba : ” Lencang Depan - GERAK ”
c.       Pelaksanaan :
1)      Penjuru tetap sikap sempurna.
2)      Nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan ke
depan.
3)      Lengan kanan lurus, tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas,
mengambil jarak atau satu lengan dan di tambah dua kepal.
4)      Pada aba-aba ”Tegak Gerak ”, semua dengan serentak menurunkan tangan kembali
ke sikap sempurna.

8.      Berhitung
a.         Aba-aba : ”Hitung - MULAI ”
b.         Pelaksanaan :
1)      Jika bersaf,penjuru tetap melihat ke depan, saf depan memalingkan muka ke kanan.
2)      Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut mulai dari penjuru menyebut nomor,
sambil memalingkan muka ke depan.
3)      Jika berbanjar, semua dalam keadaan sikap sempurna.
4)      Pada aba-aba pelaksanaan, mulai penjuru  kanan depan berturut-turut ke belakang.
5)      Penyebutan nomor di ucapkan penuh.
6)      Perubahan Arah

9.      Hadap kanan / kiri


a.       Aba-aba : Hadap kanan / kiri - GERAK
b.      Pelaksanaan :
1)      Kaki kanan / kiri melintang di depan kaki kanan / kiri, lekuk kaki kanan / kiri
berada di ujung kaki kanan / kiri, berat badan berpindah ke kaki kanan / kiri.
2)      Tumit kaki kanan / kiri dengan badan di putar ke kanan 90o.
3)      Kaki kanan / kiri di rapatkan kembali seperti sikap sempurna.
10.  Hadap serong kanan / kiri
a.       Aba-aba : ” Hadap serong kanan / kiri - GERAK ”.
b.      Pelaksanaan :
1)      Kaki kanan / kiri di ajukan ke depan, sejajar dengan kaki kanan / kiri.
2)      Berputar arah 45o ke kanan / kiri.
3)      Kaki kanan / kiri di rapatkan kembali ke kaki kanan / kiri.

11.  Balik kanan


a.       Aba-aba : ” Balik kanan - GERAK ”
b.      Pelaksanaan :
1)      Kaki kiri di ajukan melintang ( lebih dalam dari hadap kanan ) di depan kaki kanan.
2)      Tumit kaki kanan beserta badan di putar ke kanan 180o.
3)      Kaki kiri di rapatkan pada kaki kanan.

12.  Membuka / Menutup Barisan


a.       Buka barisan
1)      Aba –aba : ” Buka Barisan - JALAN ”
2)      Pelaksanaan :
Regu kanan dan kiri, masing-masing kembali membuat satu langkah ke
sampan
kanan / kiri, sedangkan regu tengah tetap.

13.  Bubar
a.       Aba-aba : ” Bubar jalan ”
b.      Pelaksanaan :
1)      Memalingkan muka ke arah komandan dan memberi hormat ( sesuai PPM )
2)      Setelah di balas, kembali bersikap sempurna, balik kanan,menghitung dua hitungan
dalam hati, mengayuhkan kaki kiri ke depan dengan hentakan bersamaan dengan itu
lengan kanan di ayun setinggi pundak kemudian bubar.
13.  Berhimpun
a.       Aba-aba : ” Berkumpul - MULAI ”
b.      Pelaksanaan :
1)      Semua anggota datang di depan Komandan dengan berdiri bebas,dengan jarak tiga
langkah
2)      Bentuk mengikat, jumlah saf tidak mengikat.

14.  Berkumpul
Berkumpul bersaf
a.       Aba-aba : ” Bersaf kumpul - MULAI ”
b.      Pelaksanan :
1)      Pelatih menunjuk seorang anggota sebagai penjuru,untuk berdiri kurang lebih 4
langkah di depannya.
2)      Anggota lainnya berdiri di samping kiri penjuru dan berturut-turut meluruskan diri
( lencang kanan )
3)      Penjuru melihat ke kiri, setelah lurus, memberi isyarat dengan perkataan ” Lurus ”
4)      Pada isyarat ini semua anggota menurunkan tangan dan kembali bersikap sempurna
5)      Bila bersenjata, sebelum meluruskan, letakan senjata di pundak kiri terlebih dahulu.

Berkumpul Berbanjar
a.       Aba- aba : ” Berbanjar kumpul MULAI ”
b.      Pelaksanaan :
1)      Pelatih menunjuk seorang anggota sebagai penjuru, untuk berdiri kurang lebih 4
langkah di depannya.
2)      Anggota lainya berdiri di belakang penjuru dan berturut-turut meluruskan diri.
3)      Anggota yang paling belakang, melihat ke depan setelah lurus memberi isyarat
dengan perkataan ” Lurus ”.
4)      Pada isyarat ini semua anggota menurunkan lengannya dan kembali ke sikap
sempurna.
5)      Bila bersenjata sebelum meluruskan, letakan senjata di pundak kiri terlebih dahulu.

15.  Meninggalkan Barisan


a.    Bila pelatih memberikan perintah kepada anggota dalam barisan
1)      Terlebih dahulu anggota tersebut di panggil keluar dari barisan
2)      Perintah di berikan bila anggota telah berdiri dalam sikap sempurna.
3)      Yang menerima perintah harus mengulangi perintah tersebut.
b.    Bila anggota yang akan minta izin
1)      Mengambil sikap sempurna dahulu
2)      Mengangkat tangan kanannya ke atas ( tangan di buka jari-jari dirapatkan )
3)      Menyampaikan maksudnya.
4)      Setelah mendapat izin, ia keluar dari barisan tanpa menunggu anggota lainnya.

16.  Panjang, Tempo Dan Macam Langkah


Langkah dapat di bedakan sbb :
a.       Macam Langkah Panjang Tempo
1)      Langkah biasa 70 cm 96 menit
2)      Langkah tegap 70 cm 96 menit
3)      Langkah perlahan 40 cm 30 menit
4)      Langkah ke samping 40 cm 70 menit
5)      Langkah ke belakang 40 cm 70 menit
6)      Langkah ke depan 60 cm 70 menit
7)      Langkah di waktu lari 80 cm 165 menit
b.      Panjang langkah di ukur dari tumit ke tumit

17.  Maju Jalan


Dari sikap sempurna
a.    Aba-aba : ” Maju Jalan ”
b.    Pelakasanaan :
1)      Kaki kiri di ayun ke depan, lutut lurus telapak kaki diangkat sejajar dengan tanah
setinggi 15 cm kemudian di hentakan ke tanah dengan jarak setengah langkah,
selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.
2)      Langkah pertama di lakukan dengan melenggangkan lengan kanan ke depan
90ᵒlengan kiri 30ᵒ
3)      Langkah-langkah selanjutnya lengan atas dan bawah di lenggangkan ke depan 45ᵒ
dan ke belakang 30ᵒ
4)      Dilarang keras berbicara, melihat ke kanan / kiri.

18.  Langkah Biasa


a.    Pada waktu berjalan kepala dan badan seperti sikap sempurna.
b.    Waktu mengayunkan kaki ke depan, lutut di bengkokan sedikit ( kaki tidak di
seret ).
c.    Di letakan sesuai dengan jarak yang di tentukan.
d.   Langkah kaki seperti jalan biasa.
e.    Pertama tumit di letakan di tanah selanjutnya seluruh kaki.
f.     Lengan berlenggang wajar, lurus ke depan dan belakang.
g.    Jari-jari tangan menggenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap
ke atas.

19.  Langkah Tegap


Dari sikap sempurna
a.       Aba-aba : ” Langkah Tegap Maju JALAN ”
b.      Pelaksanaan :
1)      Mulai berjalan dengan kaki kiri setengah langkah,selanjutnya seperti jalan biasa
dengan cara kaki di hentakan terus menerus.
2)      Telapak kaki rapat / sejajar dengan tanah, lutut lurus, kaki tidak boleh dianggat
tinggi.
3)      Bersamaan dengan langkah pertama, genggaman tangan di buka, hingga jari-jari
lurus dan rapat.
4)      Lenggang tangan ke depan 900, ke belakang 300.

Dari Langkah Biasa


a.       Aba-aba : ” Langkah Tegap JALAN ”
b.      Pelaksanaan :
1)      Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah
2)      Perubahan tangan dari menggenggam ke terbuka di lakukan bersamaan dengan
hentakan kaki.

Kembali ke langkah biasa


a.       Aba-aba : ” Langkah Biasa JALAN ”
b.      Pelaksanaan :
1)      Di berikan pada waktu kaki kiri / kanan jatuh di tanah di tambah satu langkah.
2)      Langkah pertama di hentakan,bersamaan dengan itu tangan kembali menggenggam.
Catatan : Dalam keadaan berjalan, cukup menggunakan aba-aba peringatan : Langkah
tegap / biasa jalan pada perubahan langkah.

20.  Langkah Perlahan


Untuk berkabung ( mengantar jenazah ) dalam upacara kemiliteran.
a.         Aba-aba : ” Langkah perlahan maju JALAN ”
b.         Pelaksanaan :
1)      Kaki kiri di langkahkan ke depan, setelah kaki kiri menapak tanah di susul dengan
kaki kanan di tarik ke depan dan di tahan sebentar di sebelah mata kaki kiri,
kemudian di lanjutkan di tapakan di depan kaki kiri.
2)      Tapak kaki pada saat melangkah ( menginjak tanah ) tidak di hentikan.

Berhenti dari langkah perlahan


a.       Aba-aba : ” Henti GERAK ”
b.      Pelaksanaan :
1)      Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah.
2)      Selanjutnya kaki kanan / kiri di rapatkan pada kaki kanan / kiri menurut irama
langkah biasa dan kembali sikap sempurna. Pionering
Pionering (Pioneering dalam bahasa Inggris) adalah salah satu teknik pramuka dalam
penggunaan peralatan tongkat dan tali yang dirangkai menjadi sebuah model suatu
objek,seperti menara kaki tiga,menara kaki empat,tandu,rak sepatu,dan masih banyak
lagi. Dalam hal pionering kita sering menggunakan simpul dan ikatan.
Adapun pengertian Simpul adalah hubungan antara tali dengan tali,sedangkan ikatan
adalah hubungan antara tali dengan benda lain.

Setelah mengetahui apa itu pionering,selanjutnya kita akan menguraikan macam


macam simpul dan kegunaannya:
1.Simpul Hidup
      Kegunaan : Untuk mengikat tiang dan mudah dibuka lagi
      

  2.Simpul Mati
    Kegunaan : Untuk menyambung 2 buah tali yang sama besar dan tidak licin
(kering)
      
3.Simpul Anyam 
      Kegunaan : Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya
dan dalam keadaan kering.
4.Simpul Anyam Berganda :
      Kegunaan : Gunnanya untuk menyambung dua utas tali yang ukurannya tidak
sama besar yang basah dan tidak licin.
5.Simpul Inggris

1. Sejajarkan dua buah utas tali

2. Buatlah simpul hidup pada utas tali pertama dengan badan tali kedua berada
di tengah sosoknya.

3. Buatlah simpul hidup pada utas tali kedua dengan badan tali pertama berada
di tengah sosoknya.

4. Tarik kedua utas tali sehingga kedua simpul hidup menjadi erat dan rapat.
Tandu Kaki Tiga
1. Mulailah dengan simpul pangkal
2. Masukkan tali di secara bergantian disela-sela stok
3. Bila dirasa sudah cukup belitkan tali ke arah stok lalu tarik, kemudian belitkan
kembali dan tarik
4. Putar tali ke stok berikutnya lalu belitkan kembali dan tarik, lakukan sampai 3
x atau lebih tergantung panjang tali dan ukuran stok yang di gunakan
5. Akhiri dengan simpul pangkal
Seragam Pramuka dan Atributnya
Organisasi Gudep

STRUKTUR ORGANISASI GUGUS DEPAN

Sebagaimana terlampiran pada Keputusan Kwartir Nasional Gerakan


Pramuka Nomor 231 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugus Depan
Gerakan Pramuka, Struktur Gugus Depan terdiri atas beberapa komponen yang di
antaranya adalah sebagai berikut :

1.    Majelis Pembimbing Gugus Depan


a.    Majelis Pembimbing Gugus Depan (disingkat Mabigus), adalah suatu badan dalam
Gudep yang memberi bimbingan, bantuan moril, organisatoris, material dan finansial,
serta konsultasi kepada gudep yang bersangkutan. 
b.    Mabigus terdiri atas unsur-unsur orang tua peserta didik, tokoh-tokoh masyarakat di
lingkungan gugus Depan yang memiliki perhatian dan rasa tanggung jawab terhadap
Gerakan Pramuka.
c.    Mabigus terdiri atas :
·         Seorang Ketua
·         Seorang Wakil Ketua
·         Seorang Sekretaris
·         Seorang Ketua Harian (apabila diperlukan)
·         Beberapa orang anggota
d.    Ketua Gudep secara ex-officio anggota Mabigus
e.    Ketua Mabigus dipilih diantara anggota Mabigus yang ada.
f.     Mabigus bersidang sekurang-kurangnya sekali dalam enam bulan.
g.    Rapat koordinasi dan konsultasi antara Mabigus dengan Pembina Gugus Depan
diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam empat bulan.

2.    Ketua Gugus Depan


Ketua Gudep dipilih dari salah satu Pembina Pramuka yang ada dalam gugus Depan
yang bersangkutan. Pemilihannya dilakukan saat Musyawarah Gugus Depan.

3.    Pembina Gugus Depan


Pembina Gugus Depan (disingkat Pembina Gudep), terdiri atas Ketua Gudep dibantu
oleh Pembina Satuan dan Pembantu Pembina Satuan yang dimiliki gudep tersebut.

4.    Tim Pembina Satuan


·         Tim Pembina Satuan terdiri atas Tim Pembina Perindukan Siaga, Pasukan
Penggalang, Ambalan Penegak, dan Racana Pandega
·         Tim Pembina Perindukan Siaga (disingkat Tim Pembina Siaga) terdiri atas satu
orang Pembina Siaga dibantu oleh tiga orang Pembantu Pembina Siaga.
·         Tim Pembina Pasukan Penggalang (disingkat Tim Pembina Penggalang) terdiri
atas satu orang Pembina Penggalang dibantu oleh tiga orang Pembantu Pembina
Penggalang.
·         Tim Pembina Ambalan Penegak (disingkat Tim Pembina Penegak) terdiri atas satu
orang Pembina Penegak yang dipilih oleh Majelis Penegak dibantu satu atau dua
orang Pembantu Pembina Penegak.
·         Racana Pandega dibina oleh seorang Pembina Pandega dan bila perlu dapat
dibantu oleh satu orang Pembantu Pembina Pandega atau lebih sebagai konsultan dan
narasumber ahli.

5.    Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan Pandega, dan Racana


Pandega
Sebuah gugus Depan bisa jadi memiliki Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang,
Ambalan Penegak, dan Racana Pandega sekaligus. Gudep seperti itu disebut gugus
Depan lengkap. Namun ada pula yang hanya memiliki beberapa atau bahkan satu
saja, semisal hanya memiliki Perindukan Siaga dan Pasukan Penggalang, atau bahkan
hanya memiliki Pasukan Penggalang saja. Gudep seperti itu disebut gudep tidak
lengkap.
·         Perindukan Siaga idealnya terdiri atas 18-24 anggota Pramuka Siaga. Anggota
tersebut dibagi menjadi 3-4 Barung. Jumlah anggota ideal untuk setiap barung adalah
6 Pramuka Siaga. Jika jumlahnya melebihi, dapat dibentuk perindukan baru.
·         Pasukan Penggalang idealnya terdiri atas 24-32 anggota Pramuka Penggalang.
Anggota tersebut dibagi dalam 3-4 Regu. Jumlah anggota ideal untuk setiap regu
adalah 6-8 Pramuka Penggalang. Jika jumlahnya melebihi, dapat dibentuk pasukan
baru.
·         Ambalan Penegak idealnya terdiri atas 12-32 anggota Pramuka Penegak. Anggota
tersebut dibagi dalam 3-4 Sangga. Jumlah anggota ideal untuk setiap sangga adalah 4-
8 Pramuka Penegak. Jika jumlahnya melebihi, dapat dibentuk ambalan baru.
·         Racana Pandega paling banyak terdiri atas 30 Pramuka Pandega. Anggota tersebut
tidak dibagi dalam kelompok kecil.
6.    Dewan Kehormatan Gudep
·         Dewan Kehormatan Gugus Depan merupakan badan tetap yang dibentuk oleh
Pembina Gudep sebagai badan yang menetapkan pemberian anugerah, penghargaan
dan sanksi.
·         Dewan Kehormatan beranggotakan lima orang yang terdiri atas unsur Anggota
Majelis Pembimbing Gugus Depan Ketua Gudep, dua orang Pembina Satuan, dan
Dewan Penegak atau Dewan Pandega apabila diperlukan.
·         Susunan Dewan Kehormatan Gugus Depan terdiri atas Ketua Dewan Kehormatan
(otomatis dijabat oleh Ketua Gudep),  Wakil Ketua, Sekretaris, dan dua orang
anggota.

7.    Badan Pemeriksa Keuangan Gudep


·         Badan Pemeriksa Keuangan Gugus Depan adalah badan independen yang dibentuk
Musyawarah Gugus Depan dan bertanggung jawab kepada Musyawarah Gugus
Depan. 

·         Susunan Badan Pemeriksa Keuangan Gugus Depan meliputi Ketua, Wakil Ketua,
Sekretaris, dan beberapa orang anggota.

AD/ART

PENGERTIAN DAN FUNGSI AD/ART GERAKAN PRAMUKA


 PENGERTIAN
1. AD/ART merupakan ketentuan dasar dan ketentuan operasional bagi suatu
organisasi yg mencerminkan aspirasi, visi dan misi Gerakan Pramuka Indonesia
2. Pengikat persatuan dan kesatuan Gerakan Pramuka dalam prinsip, idealisme,
tindaklaku, baik organisatoris, sosial, maupun budaya
3. Suluh & landasan gerak organisasi Gerakan Pramuka dalam mencapai
tujuannya
4. Landasan manajemen & pemberdayaan sumberdaya Gerakan Pramuka
 FUNGSI
AD/ART merupakan landasan kerja dan landasan gerak Gerakan Pramuka dalam
mewujudkan visi dan misinya.
LANDASAN HUKUM GERAKAN PRAMUKA
 KEPPRES No 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka, dengan
pertimbangan:
1. anak-anak dan pemuda Indonesia perlu dididik untuk menjadi manusia dan
warga Negara Ind. Yg berkepribadian dan berwatak luhur dst.
2. untuk mencapai maksud dan tujuan tsb harus dilakukan dilingkungan anak-
anak dan pemuda di samping lingkungan kel. dan sek.
3. sesuai Tap MPRS No I/MPRS/1960 ttg GBHN dan Tap MPRS No
II/MPRS/1960 ttg Garis-garis Besar Pola Pembangunan Nasional Semesta
Berencana Tahapan Pertama ’61-’69 mengenai pendidikan pada umumnya dan
pendidikan kepanduan pada khususnya, perlu menetapkan suatu organisasi
gerakan pendidikan kepanduan tunggal untuk diberi tugas melaksanakan
pendidikan tersebut di atas.
SEJARAH SINGKAT AD/ART GERAKAN PRAMUKA
 Keppres No 12 Tahun 1971
 Keppres No 46 Tahun 1984
 Keppres No 57 Tahun 1988
 Keppres No 34 Tahun 1999
 Keppres No 104 Tahun 2004
POKOK-POKOK PENTING AD/ART GERAKAN PRAMUKA
 Pembukaan memuat dasar filosofis dan historis ketentuan dalam AD GP.
 Eksistensi: Nama, Status dan tempat
 Asas, Tujuan, Tugas Pokok dan Fungsi
 Sistem among, PDK, KH, MK, M dan Kiasan dasar
 Organisasi: anggota, jenjang organisasi, kepengurusan, Saka, DK, Lemdik,
Bimbingan, Pemerikasaan keuangan
 Musyawarah dan Referendum
 Pendapatan, kekayaan
 Atribut GP: bendera, panji, himne dan pakaian seragam serta tanda-tanda
 ART, Pembubaran dan perubahan AD.
TUJUAN GERAKAN PRAMUKA
Anggaran Dasar Gerakan Pramuka 2004 pasal 4 …. Dan dijabarkan dalam Anggaran
Rumah Tangga Gerakan Pramuka 2004 pasal 4 …. Melalui Kepramukaan :
1. … Membentuk kader bangsa dan sekaligus kader pembangunan yang beriman
dan bertaqwa serta berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi…”
2. … Membentuk sikap dan perilaku yang positif, menguasai keterampilan dan
kecakapan serta memiliki kecerdasan emosional sehingga dapat menjadi
manusia yang berkepribadian Indonesia, yang percaya kepada kemampuan
sendiri, sanggup dan mampu membangun dirinya sendiri serta bersama-sama
bertanggungjawab atas pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara…”
ALASAN PENYEMPURNAAN AD GP
 AD merupakan landasan kerja GP
 GP dihadapkan pada lingkungan yg berubah serta tantangan baru
 Perkembangan kepanduan di seluruh dunia
 Perlu penyesuaian dengan UU No 22 th 1999, UU No 25 th 1999 dan UU No
23 th 2002 serta UU Sisdiknas.
PERMASALAHAN
 Penggolongan usia peserta didik
 Keberadaan kelompok usia Pandega-kaderisasi
 Otonomi daerah
 Pembinaan Gudep Berpangkalan di Sekolah/Kampus dan gudep wilayah serta
serta tersedianya pembina yg berkualitas
 Sistem among
 Pengembangan Saka Pramuka
HARAPAN
 Dengan organisasi yang lincah didukung SDM berkualitas yang menjalankan
tugas sesuai prinsip dan metode kepramukaan, GP hadir dan siap untuk
mendidik kader-kader pembangunan yang trampil serta memiliki watak dan
kepribadian mulia.
PENYEMPURNAAN BERDASARKAN KEPUTUSAN MUNAS 2003
 Alinea 3 Pembukaan, menyesuaikan dgn paradigma baru yg menyertakan
kaum muda.
 Alinea 5 Pembukaan, SISTEM AMONG tidak hanya ditempatkan sbg bagian
dari metode kepramukaan krn ia merupakan sisdiknas.
KETENTUAN YANG DISEMPURNAKAN
 PASAL 4 AD, penegasan formulasi tujuan dengan menambahkan …guna
mengembangkan dstnya…
 PASAL 5 AD, ditambahkan rumusannya shg menjadi…..serta membangun
dunia yg lebih baik.
 PASAL 8 AD, selain mengatur upaya ditambahkan jg usaha yg dilakukan GP
 Pasal 9, Sistem Among
 Pasal 16, Pandega masuk dalam kualifikasi anggota dewasa muda
 Pasal 18, (a) anggota muda dan angota dewasa……
 Pasal 20, (5) Pergantian pengurus…..terdiri dari unsurpengurus lama dan
pengurus baru
 Pasal 21, SAKA tambah 1 ayat.
 Pasal 22, Dewan Kerja
 Pasal 24, Bimbingan ayat (4)…..Mabiran yg diketuai oleh Camat/Kepala
Distrik
 Pasal 25, BPK ayat (3) ada 2 butir
 Pasal 26, Musyawarah ayat (1) butir c ttg acara pokok Munas
LIMA UNSUR TERPADU DALAM KEPRAMUKAAN
1. Prinsip Dasar Kepramukaan
2. Metode Kepramukaan
3. Kode Kehormatan Pramuka
4. Motto Gerakan Pramuka
5. Kiasan Dasar Kepramukaan
PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN DAN METODE KEPRAMUKAAN
1. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan ciri khas
yang membedakan Kepramukaan dari pendidikan lain
2. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan dua unsur
proses pendidikan terpadu yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan.
3. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan dilaksanakan sesuai
dengan kepentingan, kebutuhan, situasi dan kondisi masyarakat.
(AD Gerakan Pramuka 2004 Pasal 10).
PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN
PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN adalah :
1. Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
3. Peduli terhadap diri pribadinya;
4. Taat Kode Kehormatan Pramuka.
PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN BERFUNGSI :
1. Norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka
2. Landasarn Kode Etik Gerakan Pramuka
3. Landasan Sistem Nilai Gerakan Pramuka
4. Pedoman dan Arah Pembinaan Kaum Muda
5. Landasan Gerak dan Kegiatan Pramuka mencapai sasaran dan tujuannya
(AD Gerakan Pramuka 2004 pasal 11)
METODE KEPRAMUKAAN
Merupakan cara belajar interaktif progresif melalui :
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
2. Belajar sambil melakukan
3. Sistem berkelompok
4. Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang
sesuai dengan perkembangan rokhani dan jasmani peserta didik
5. Kegiatan di alam terbuka
6. Sistem Tanda Kecakapan
7. Sistem satuan terpisah untuk Putera dan Puteri
8. Kiasaan dasar
(AD Gerakan Pramuka 2004 pasal 12)
MOTTO GERAKAN PRAMUKA
1. Merupakan bagian terpadu proses Pendidikan untuk mengingatkan setiap
anggota Gerakan Pramuka bahwa setiap mengikuti kegiatan berarti
mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode kehormatan Pramuka
2. Motto Gerakan Pramuka : “SATYAKU KUDARMAKAN, DARMAKU
KUBAKTIKAN”
3. Merupakan Motto tetap dan tunggal bagi Gerakan Pramuka, sebagai bagian
terpadu proses pendidikan, disosialisasikan baik di dalam maupun di luar
Gerakan Pramuka.

Materi Kepemimpinan (Leadership)


A.  PENGERTIAN PEMIMPIN DAN KEPEMIMPIANAN
Pemimpin adalah orang yang mendorong dan menggerakan orang lain agar mau
bekerja sama mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Fungsi penting sebab bagaimanapun juga baiknya perencanaan, tertibnya
organisasi dan tepetnya penempatan orang dalam organisasi, belum bearti menjamin
geraknya organisasi menuju sasaran dan tujuannya. Untuk itu diperlukan kecakapan,
keuletan, pengalaman dan kesabaran.
Kemampuan untuk mempengaruhi dan mengerakkan orang lain guna mencapai
tujuan tertentu disebut kepemimpinan atau sering disebut juga leadership.
Kepemimpinan sangat menentukan keberhasilan atas manajemen dan lebih dari itu
adalah menentukan keberhasilan administrasi.
Ini berarti bahwa kepemimpinan akan menentukan tercapainya tujuan atau
tidaknya suatu tujuan organisasi.
Dalam menggerakan orang lain kita perlu dan harus ingat pada empat faktor
berikut :
1.  Kepemimpinan, yaitu kemampuan seseorang untuk mempengaruhi serta menggiatkan
orang lain bekerja sama dalam usaha mencapai tujuan.
2.   Komunikasi, yaitu cara dan media menyampaikan pesan.
3.   Instruksi, yaitu perintah atau petunjuk kerja yang jelas, tegas, terarah, jelas
bagaimana jalan peleksanaanya dll.
4.   Fasilitas, yaitu kemudahan yang menyebabkan pekerjaan menjadi mudah di
laksanakan.

B. TIPE KEPEMIMPINAN
1.      Secara ilmiah orang membedakan tipe kepemipinan sebagai berikut :
a.    Kepemimpinan Pribadi ( Personal Leadership )
b.    Kepemimpinan Non Pribadi ( Non Personal Leadership )
c.    Kepemimpinan Otoriter
d.    Kepemimpinan yang Demokratis
e.    Kepemimpinan Paternalitis/Kebapakan
f.     Kepemimpinan Laissez Faire ( Bebas apa maunya )
g.    Kepemimpinan Militer
2.      Untuk dapat melaksanakan tigasnya, seorang pemimpin harus memiliki dua aspek
yaitu :
a.    Aspek internal, yaitu pemimpan harus mengetahui keadaan organisasi, gerak dan
tujuannya.
b.    Aspek eksternal, yaitu pemimpin harus mengatahui perkembangan organisasi lainnya
serta mengetahui perkembangan situasi masyarakat di luar oarganisasi.
C. SIFAT KEPEMIMPINAN
Sifat-sifat yang baik selalu ditutut oleh seorang pemimpin agar selalu dapat
memberikan kepemimpanannya. Sifat-sifat itu adalah sebagai berikut :
1. Kelebihan rohaniah atau akhlak.
2. Kelebihan jasmani.
3. Kelebihan penggunaan nalar ( rasio )
Dalam Gerkan Pramuka terutama suatu satuan karya pramuka sifat pemimpin
itu secara singkat disebut :
1. Seorang pemimpin adalah aorang yang dapat memipin dan dapat dipimpin.
2. Seorang pemimpin harus dapat menjadi contoh teldan bagi anggotanya dalam
sikap, ketrampilan, perkataan dan perbutan atau singkatnya pemimpin harus
mengunakan sistem among.
D. ASAS KEPEMIMPINAN
Menurut Bapak Presiden Soeharto yang menyinggung kepemimpinan berdasar
Pancasila maka asas kepemimpinan terdiri dari :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Inga ngarso sun tulodho.
3. Ing madya mangun karso.
4. Tut wuri handayani.
5. Waspodo purbo waseso.
6. Prasja.
7. Setya.
8. Ambeg paramo arta
9. Hemat.
10. Sifat terbuka.
11. Pewarisan/ahli generasi.
E.  TUGAS PEMIMPIN
Seorang pemimpin mempunyai tugas-tugas sebagai berikut :
1. Mengantarkan atau mengarahkan.
2. Mengetuai.
3. Mempelopori atau merintis.
4. Memberi petunjuk, nasehat dan petuah.
5. Memberi bimbingan.
6. Membina untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggotanya.
7. Menggerakkan.
F.  TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Dalam Gerakan Pramuka pembinaan kepemimpinan di rahkan pada membentuk
pemimpin yang bertanggung jawab kepada :
1. Diri sendiri,
2. Keluarga,
3. Masyarakat,
4. Bangsa dan negara,
5. Tuhan Yanga Maha Esa.
Pelaksanaan kepemimpinan dalam Gerakan Pramuka ini lebih banyak dilakukan
dengan praktik dan memberi contoh oleh para pemimpinnya, disamping memberi
motivasi.

G. PELAKSANAAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan ini dalam Gerakan Pramuka penerapannya berdasarkan sistem
among atau kepemimpinan pamong, yaitu Inga Ngarso Sun Tulodho, Ing Madya
Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.
Pembinaan Pramuka SIAGA lebih menitik beratkan pada Inga Ngarso Sun
Tulodho di samping Madya Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani.
Pembinaan Pramuka PENGGALANG lebih menitik beratkan pada Ing Madya
Mangun Karso di samping yaitu Inga Ngarso Sun Tulodho dan Tut Wuri Handayani.
Pembinaan Pramuka  PENEGAK DAN PENDEGA lebih mrnitik beratkan pada
Tu Wuri Handayani, di samping Inga Ngarso Sun Tulodho, dan Ing Madya Mangun
Karso.
Pramuka SIAGA dilatih menjadi pemimpin barung, Pramuka PENGGALANG
dilatih menjadi pemimpin regu dan Pramuka PENEGAK dan PANDEGA menjadi
pemimpin sangga atau racana. Dengan demikian kepemimpinan dalam Gerakan
Pramuka lebih menitik beratkan pada penanaman kesadaran dan keyakinan serta
tanggung jawab yang dibebankan pada seorang pemimpin.

H. MENGENAL LINGKUNGAN
Sebagai seorang pemimpin harus mengenal perubahan lingkungan, baik
lingkungan masyarakat maupun lingkungan hidup. sebagai pemimin suatau organisasi
kita perlu memperhatikan masyarakat di lingkungannya. Usaha Gerakan Pramuka di
Indonesia dalam hal menanggulangai pengaruh positif itu adalah dengan memperkuat
keyakinan beragama, mental dan moral, disampng memberi kegiatan dan kesibukan
yang berpengaruh positif bagi dirinya.
Tidak kurang pula  pentingnya bagi kehidupan masyarakat, yaitu masalah
lingkungan hidup di Indonesia yang terdiri atas beribu-ribu pulau yang penuh hutan,
yang berisi barbagai macam tanaman dan binatang, kini mengalami kekhawatiran
akan punahnya berbagai macam tanaman dan binatang akibat perusakan hutan. Dan
tidak hanya itu perubahan iklim yang menyebabkan Global Warming.

BIVAK ( TENDA DARURAT)

Bivak yaitu suatu tempat dimana kita bisa berlindung sifatnya sementara (darurat)
gunanya untuk melindungi kita dari cuaca buruk serta dapat memberikan rasa aman.
Mendirikan bivak adalah teknik penting yang harus dikuasai jika hendak berkemah .
Materi penunjang pembuatan bivak adalah :
1. Dari bahan alam seperti pepohonan (dahan, ranting dan daun) batu- batu, gua dan
sebagainya.

2. Dari bahan yang sudah jadi/ada seperti jas hujan, ponco, fly sheet atau parasut
Yang perlu diperhatikan sewaktu pembuatan bivak :

1. Pemilihan tempat yang baik dan menguntungkan, seperti terhindar dari hembusan
angin, mudah dilihat dari tempat yang jauh (jika kita sedang tersesat tim pencari akan
mudah menemukan kita)

2. Factor keamanan bivak, baik dari bahaya pohon tumbang, tanah longsor, banjir
dan sebagainya.

3. Kesehatan yang memenuhi syarat. Beberapa jenis bivak antara lain :

1. Taching

2. Mob (Somali) biasa dibuat suku di Afrika

3. Cagak (shelter)

4. Para-para (dibuat diatas pohon/theehouse)

5. Teepee (tenda seperti yang digunakan bangsa Indian)

6. Zulu dan sebagainya Berbagai bivak yang dibuat dari batang kayu, dahan, ranting
dan dedaunan   Memilih dimana tempat berkemah dan mengetahui bagaimana cara
membuat tempat berteduh/beristirahat (Shelter) yang baik adalah salah satu
keterampilan Pramuka, membuat bivak yang besar untuk waktu yang lama
membutuhkan teknik khusus. Shelter pada umumnya dibuat untuk berteduh dari
panasnya matahari, tiupan angin kencang dan dingin serta deraan air hujan, terutama
dalam keadaan darurat bivak sangatlah penting. Jenis-jenis bivak ( Shelter) Tipe
bivak yang dibuat tergantung pada kondisi medan atau daerah serta bahan-bahan yang
ada, jika tidak ada bahan-bahan untuk dibuat bivak carilah apa saja yang dapat
dipergunakan untuk melindungi tubuh kita missal : tonjolan batu, tebing,yang
menggantung, gua, tetapi tetap perhatikan factor-faktor bahayanya, ditempat yang
benar-benar terbuka, duduklah dengan punggung terlindung kearah angin (letakan
barang-barang apa saja yang dapat memecah angin) Tife-tife Bivak adalah :

1. Bough shelter, patahkan sebuah dahan pohon hingga ketanah pastikan dahan itu
tidak akan menimpa kita (ikatlah dengan kuat) tutupilah dengan dedaunan.

2. Root shelter, jika ada akar pohon yang besar berada diatas tanah dan menghalangi
angin, kita dapat memakainya sebagai bivak dengan menambah dahan dan dedaunan
untuk menahan angin

3. Fallen Trunks sebuah batang kayu atau pohon yang tumbang dapat digunakan
tempat berlindung sementara, ditambah sedikit galian dan atap ranting dan dedaunan

4. Stone Barriers, tumpukan batu juga bisa dapat dipergunakan untuk tempat
berlindung seperti yang dilakukan oleh orang Eskimo selama didaerah yang dingin
Selain itu kita juga dapat membuat bivak dengan menggunakan jas hujan atau poncho
dapat lebih mudah dan cepat. Tife-tife shelter sheet ( bivak dengan lembaran poncho)
adalah : 1. Natural shelter 2. Triangular shelter 3. Curl shhhelter 4. Double shelter

Tenda

Tenda adalah tempat pelindung yang terdiri dari lembaran kain atau bahan lainnya
menutupi yang melekat pada kerangka tiang atau menempel pada tali pendukung.
Beberapa tenda tidak perlu berdiri diatas tanah karena ada beberapa model tenda yang
menggantung di pohon.

Tenda banyak digunakan oleh tentara maupun sebagai tempat pempunagn korban
bencana alam dan secara umum tenda digunakan untuk tujuan rekreasi. Tenda
merupakan rumah bagi pendaki gunung, tempat kita melepas lelah setelah menempuh
beberapa lama perjalanan mendaki suatu gunung, tenda juga melindungi kita dari
cuaca yang kadang ektrim sekalipun.

 
API UNGGUN

 Api unggun adalah api di luar ruang yang didapat dari sengaja menyalakan kayu


bakar, potongan kayu, atau kumpulan dahan, ranting, jerami, atau daun-daun
kering. Pramuka, pecinta alam, atau peminat kegiatan alam bebas sering membuat api
unggun sewaktu berkemah atau melakukan kegiatan di alam terbuka.(Penjelasan
Umum).

         Potongan kayu atau ranting disusun ke atas dengan memberi ruang di antara
susunan kayu agar api cukup mendapat oksigen, dan api unggun bisa menyala hingga
kayu habis. Angin kencang, kabut, kondisi kayu yang basah, udara yang sangat
lembap, dan lokasi yang tipis oksigen merupakan penyebab api unggun sulit menyala.

        Api unggun  memiliki fungsi yang sangat banyak baik dalam kepramukaan atau
upacara pramuka maupun untuk umum sperti pendaki gunung, camping dan masih
banyak lagi. membuat api unggun tentunya memiliki tujuan penting tertentu bukan
sekedar untuk penerang kegelapan, Cara membuat atu menyusun api unggun pun
tidak sembrangan.

Fungsi dan kegunaan penting api unggun

1. Penghangat.
2. Menghindari serangan binatang buas.
3. Memasak.
4. Sebagai alat untuk membuat sandi morse dengan asapnya.
5. Penerang.

          Api unggun dinyalakan dengan maksud untuk menjaga diri dari binatang buas,
menghangatkan diri, isyarat keadaan bahaya, atau sebagai perapian untuk memasak
makanan. Sewaktu berkemah, orang sering berkumpul di sekitar api unggun untuk
menyanyi, menari, atau bermain kembang api. Bahan makanan seperti ubi
jalar, singkong, atau jagung bisa dimasak dengan cara dibakar dengan api unggun.
Makanan juga bisa ditusuk dengan ranting kayu atau tongkat besi sebelum
dipanggang. Alat masak seperti panci dan wajan juga bisa digunakan di atas perapian
dengan bantuan penumpu dari batu atau kayu.

         Dalam acara tersebut, semua yang hadir dalam Malam Renungan Apu Unggun
diajak untuk menyanyikan lagu Bagimu Negeri yang menggambarkan janji untuk
mengabdi pada negeri bermakna menghambakan diri untuk kepentingan negeri.
Bekerja, berpikir dan berupaya untuk negerinya, menjadikan diri sebagai hamba yang
mengabdi dan menjadikan negeri sebagai alamat tempat pengabdian. Para peserta
kemudian memberikan penghormatan dan mencium bendera merah putih sebagai
simbol rasa hormat dan cinta kepada tanah air Indonesia.

Upacara Pembukaan dan Penutupan


1) Upacara Pembukaan Latihan Ambalan Penegak
Upacara Pembukaan Latihan di Ambalan Penegak diatur sebagai berikut :
a. Kerapihan setiap anggota ambalan.
b. Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara
c. Pradana mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf.
d. Laporan Pemimpin Sangga kepada Pradana.
e. Pada waktu Pemimpin Sangga meninggalkan tempat, Wakil Pemimpin Sangga
pindah ke tempat Pemimpin Sangga.
f. Para Pemimpin Sangga sesudah laporan mengambil tempat di sebelah kanan
barisan.
g. Pradana menjemput Pembina dan mengantarnya ke sebelah kanan para pemimpin
Sangga.
h. Pradana mengambil tempat di depan barisan, sesuai dengan adat ambalan yang
berlaku.
i. Petugas bendera mengibarkan Sang Merah Putih, Pradana memimpin
penghormatannya.
j. Pembacaan Dasadarma oleh petugas.
k. Pembina Penegak atau Pembina Upacara membaca Pancasila diikuti oleh anggota
ambalan.
l. Pengumuman dari Pradana/Pembina.
m. Pradana memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
n. Barisan dibubarkan oleh Pradana dilanjutkan dengan acara latihan.

2) Upacara Penutupan Latihan Ambalan Penegak

Jalannya Upacara Penutupan Latihan Pasukan Penegak adalah sebagai berikut :


a. Kerapihan setiap anggota ambalan.
b. Pradana mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf.
c. Pemimpin Sangga mengambil tempat di sebelah kanan barisan.
d. Wakil Pemimpin Sangga pindah ke tempat Pemimpin Sangga.
e. Pradana menjemput Pembina Penegak dan mengantarkannya ke sebelah kanan
barisan.
f. Pradana mengambil tempat di depan barisan sesuai dengan adat ambalan yang
berlaku.
g. Petugas bendera menurunkan Sang Merah Putih untuk disimpan.
h. Pembacaan renungan atau sandi ambalan oleh petugas.
i. Pengumuman tentang sangga kerja untuk latihan yang akan datang, dan lain-lain.
j. Pradana memimpin berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
k. Laporan Pradana kepada Pembina Penegak.

l. Pradana membubarkan barisan.

Anda mungkin juga menyukai