Narasumber : “Adaa, lumayan mendingan dri pada dulu waktu masih warung ini masih
sama mertua saya.”
Narasumber : “Bapak ahmad zaidin, usianya berapa mas? 28 th. Sudah 2,5 th lebih
jualannya”
Narasumber : “Sebelum ada jalan ini sudah jualan mbak tapi bukan saya, saya hanya
menggantikan disini. Sudah sekitar 4 tahun berdirinya warung ini mbak. Dulu ini
warung pada pertama kali sebelum adanya jalan yang bagus seperti ini hanya pakai
payung mbak. Trus lama kelamaan usaha ini diwariskan pada saya dan istri saya, jadi
saya berniatan untuk pinjam modal mbak, biar gubuk ini lebih baik lagi hingga akhirnya
bisa jadi warung ini sekarang.”
Pewawancara : “Tapi sejak ada jalan, ada pabrik. banyak wisata to pak sekarang ini, ada
pengaruh nggak pak,?”
Narasumber : “Luamayan mbak, rame lah karna banyak orang lewat. Tapi kebanyakan
malah orang Genteng yang lewat sini mbak“
Pewawancara: “Rumahnya jauh pak dari sini?
Narasumber : “Iya jauhh mbak, Dulu jualannya hanya pakai payung, cuma jualan
gorengan sama kopi seingatku. Mertua memberikan warung ini, lalu saya pinjm uang ke
bank untuk memperbaiki ini warung. Setelah warung ini seperti ini, alhamdulillah setaip
hrinya ada lah orangg yang mamper kesini, meskipun ga banyak-banyak amat tapi
alkhamdulillah mbak, ya karena disini juga banyak juga to mbak sainggannya, banyak
yang jualan sekranag ini dari sini sampai ujung sana ada lumayan kalau dihitung. Kalau
dulu hanya warung ini yang jualan”
Narasumber : “Yang banyak kalau dari pabrik itu ya orang pekerja yang mampir kesini
ada juga wisata yang dari genteng itu”
Pewawancara : “Kalau dari perumahan orang yg bekerja didalam pabrik gimana pak?”
Narasumber : “Ya adaa.. tapi ga semua, paling paling ya 2-3 harian sekali”
Narasumber : “Ya gak banyak sih, bisanya teman dari pabrik yang sering kesini
Narasumber : “Enggak Mbk, saya asli madura. Cuma saya merantau bekerja di Glenmore
8th lalu sekarang menetap wes disini sama istri”
Narasumber : “ya lumayan tpi ya gak semua pekerja beli, alhamdulillah dri pelanggan
stiap harinya ada”
Pewawancara : “Berarti untuk dampak postif dari adanya pabrik ada peningkatan fasilitas
dan penambah penghasilan ya pak”
Narasumber : “Ada, dulu pada tahun 2018 sempat trjdi konflik adanya limbah,
Pewawancara : disungai ini pak?”
Narasumber : “Iya disungai ini, tapi sekarang ini sudah diatasi oleh pabrik air limbahnya
diolah dan dijadikan air yang dapat digunakan sehari-hari.’”
Pewawancara : “Permisi bu, maaf menggangu waktunya panjenengan, Saya Alfina Mu’is
S.p dari Unviersitas Jember izin untuk mewawancarai ibuk, boleh nggih?”
Pewawancara : “Tasik umur 54 ibu heheh, blum sampai 56. Asli mriki nopo pundi bu?”
Narasumber : “Asli sumberbaru, karna saya anggota tetap jadi mengikuti persel, Saya
ikut ibu saya jadi rumah ini ya dulu punya orang tua saya, tapi orang tua saya sudah
meninggal”
Narasumber : “Saya sempet merantau ke Jakarta selama 27 tahun , jadi skrg pulang lagi.
Orang tua sudah tidak ada semua, saya nggak sampai ke orang tua. Pulang dri jkt 2011.
Makanya itu saya ga sampai ketemu orang tua, sudah meninggal semua’”
Pewawancara : “Prumahan ini sbelum adanya pabrik apa sudah ada bu?”
Narasumber : “Ya prkebunan, dulu awal coklat trus ganti karet terus skrg ini tebu
Pewawancara : “Na pas adanya tebu ini makasnya dibangun pabrik gula itu ya bu?”
Narasumber : “Heem,”
Narasumber : “Wong saya pulang dr sini 2011 itu sudah mbangun disini, lagii bangunnn
pabrik sudahan.”
Narasumber : “Ya kebun pemerintah ituu, milik pemerintah afdiling (Afd. Sidodadi)”
Pewawancara : “Nggih nggih bu, kalau adanya pabrik ini kerjaannya sekarang apa bu?’”
Narasumber : “Ya ngriwus tebu, kadang ya nebang, habis panen ya nanem, ya nyulam
tebu, nyilam tebu itu yang sudah diangkut trek itu kan rusak ladangnya. Habis di injek
trek itu kan rusah tebunya. Jadi ya disulam. Klo kemarin lagi mupuk itu, karna skrg hujan
jadi libur saya ga mupuk. Pkok dipersil itu segala pekerjaan ya dikerjain, klo ga kerja ya
gimana mau dapat uangnya”.
Pewawancara : “Maaf bu, kalau bekerja itu dibayar brpa nggih bu sama kebun?”
Narasumber : “Untuk seharinya saya diberi 40rb, Ga sampe stngah bulan kdang udah
habis mbak gajiannya, Kalau skrg ini banyak liburnya.”
Pewawancara : “Kan dulu karet sama coklat nggih bu, eskarang tebu. Untuk
pnghasilannya besaran mana nggih bu? ‘’
Narasumber : “Ya besaran pas sebelum tebu, karena sekrang pekerjaannya gantian sama
yang lainnya itu, kalau dulu setiap hari kerja ga pernah prai,”
Pewawancara : “Kalau sedang libur gitu ga ada pekerjaan lainya bu yg bisa dikerjain
disini?’’
Narasumber : “Ya ga ada mbak, kalau saya nanggur gitu nyari pakis mbak. Nantj saya
jual sikatnya 2000, mbak segini ini “
Pewawancara : “Kalau faktor yg paling dominan dri adanya pabrik sama sblum pabrik
pemkerjaannya sama saja ya bu dikebun sama brrti ya bu?”
Narasumber : “Ya engga, lebih banyakan sbelum ada pabrik, dulu waktu panen ya orang
ikut panen mbak. Kalau skrrg sering gantian jadi ga setiap hari kerja.”
Pewawancara : “Untuk lingkungan dampak e dari pabrik ke perumahan ini ada nggak
bu?”
Narasumber : “Enggak ada mbak, mungkin kalau asapnya larinya ke daerah Blokagung
itu mbak kan kebawa angin ke seletan. Limbahnya bauu, Klau disini kalau ga ada angin
pling ya bau. Tapi asepnya tidak ada.”
Pewawancara : “Sblum adanya pabrik itu apa ga ada izin dari masyarakat itu bu?”
Narasumber : “Ya izin mbak, tapi saya gatau. Mungkin ya izin ke atasan kebun. Berpa
hektar ituu sudah, banyak.”
Pewawancara : “Dulu itu juga kebun kan ya bu sbelum adanya pabrik apa ya bu
lahnnya?”
Narasumber : “Iyaa itu kebun karet dulu, terus coklat sekarang ini tebu”
Pewawancara : “Berrrti ini untuk penghasilan banyak sebelum adanya pabrik ya bu,
Narasumber : “Iyaa,”
Pewawancara : “Tapi dampak postif dari adanya pabrik itu ya bu jalannya menjadi lebih
bagus”
Narasumber : “Iya, kalau mau buka usaha disana jual bensin bisa itu. Ga ada modal kalau
sini mau jualnn mbak “
Pewawancara : “Enggih-enggih bu, kalau bekerja dipabrik itu berapa lama nggih bu?”
Narasumber : “Setengah hari mbak, biasanya jam 05.00 saya sudah brngkat nanti jam
12.00 saya pulang,”
Narasumber : “Ya ada, waktu sarapan itu jam stengah spuluh makan trus jam 10 lanjut
lagi sampe jam 12”
Narasumber : “Iya libur mbak, nyari kerja lain yang bisa buat makan. Nyari pakis itu
tadi” “
Pewawancara : “Kalau untuk pekerjanya berti cuma orang dri prumahan ini ya bu yang
kerja?”
Narasumber : “Orang luar boleh mbak kerja disni meskipun ga ada perunahan disini,
mbantu lah kerja seperti buruh itu. Biasanya dri desa karangharjo sana dari glenmore
gakpapa kerja kesini nanti dibayar sama pemerintah.”
Pewawancara : “Oo enggih-enggih bu, terimakasih banyak nggih bu atas waktunya, Maaf
menggangu waktunya panjenengan”
Wawancara 3, Bapak Rian (30 th) Penjual Cilok jalan utama PT Industri Gula Glenmore
Narasumber : “Em kalau jualannya kurang lebih 7 tahun. Tapi sekitar 5th nan mbak
disini, dari 2015.”
Pewawancara : “Sekarang sudah disini terus nggeh pak? Banyak orang sliwar-sliwer gini
rame nggih pak yang beli. Oh nggih, bapak asli mana nggih?”
Pewawancara : “Kok jauh sekali pak jajag, tapi ngekos apa ngontrak pak?”
Pewawancara : “Klau orang beli kebanyakan dari orang perumahan sini apa orang luar
wisatawan pak?”
Pewawancara : “Oh nggih-enggih pak, berarti dari adanya pabrik membantu nggih pak
untuk membuka dagangan disini? Karna jalan yang sudah bagus juga ya pak jadi lebih
mendorong usaha juga”
(karena bapak sedikit sibuk menjalani daganganya karena banyak yang beli, jadi hanya
sedikit informasi yang bisa saya ambil. Bapaknya juga tidak mau direkam ataupun diajak
foto)