Oleh:
DRS.SUTRISNO,M.T.
NIP. 131760400
September 2008
Penyusun
halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ......................................................................................... 4
A B C D E
Semester : GANJIL
A. Matakuliah
1. Nama : Dasar-dasar Instrumentasi Fisika
2. Sandi : FBU 414
3. sks/js : 3/3
4. Prasyarat : ……………….
5. Disajikan pada jenjang : Strata satu (S1)
6. Dosen Pembina : Drs. Sutrisno,M.T.
B. Tujuan Pengajaran
⇒ Agar mahasiswa memahami dasar-dasar instrumentasi Fisika: Konsep dasar,
Teori Pengukuran, Analisa sistem Fisis, Piranti pengukuran listrik dasar :
Multimeter, Jembatan Wheatstone, Wattmeter, Cara kerja oskiloscop dan
Penggunaan oskiloskop.
Wajib :
1. Sutrisno, 2006, DASAR-DASAR INSTRUMENTASI FISIKA, Malang,
Universitas Negeri Malang Fakultas MIPA
Jurusan Fisika.
Anjuran:
2. Soedjana Sapiie,Dr & Osamu Nishino,Dr. 1982, PENGUKURAN DAN ALAT-
ALAT UKUR LISTRIK, PT. Pradnya Paramita,Jakarta.
PENDAHULUAN
KERANGKA ISI
TUJUAN PEMBELAJARAN
besaran Fisika
teori pengukuran
Konsep dasar instrumentasi ini sebagai dasar dalam mempelajari alat ukur dan
mempelajari teori pengukuran serta pengukuran dalam besaran Fisika. Untuk itu
langkah awal adalah memahami konsep - konsep dan istilah-istilah yang ada dalam
alat ukur serta teori pengukuran. Diharapkan mahasiswa yang telah memahami
konsep dasar instrumentasi ini, untuk mempelajari lebih lanjut tentang sistem fisis
alat ukur besaran Fisika maupun teori ketidakpastian pada bab berikutnya akan lebih
mudah mengerti.
KATA-KATA KUNCI
B. Teori Pengukuran
Mengukur adalah membandingkan besaran keadaan suatu zat dengan sesuatu
besaran zat standard atau yang telah disepakati sebagai ukurannya. Contoh mengukur
panjang kain, mengukur berat badan dan lain-lain Berdasarkan obyek yang diukur,
maka mengukur dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. Secara kwalitatif.
b. Secara kwantitatif.
Untuk mengukur secara “kwantitatif / kwantita” atau besaran dalam fisika
dikelompokan menjadi:
a. Besaran dasar/pokok.
b. Besaran turunan.
Secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
PENGUKURAN Obyek
KWALITATIF KWANTITATIF
DASAR TURUNAN
bidang-bidng fisika yang ada. Berdasarkan sub-sub bidang studi Fisika, alat-alat ukur
a) Alat ukur Mekanika, yaitu alat ukur yang digunakan untuk kegiatan pengukuran
b) Alat ukur Kalor, yaitu alat ukur yang digunakan untuk kegiatan pengukuran kalor.
c) Alat ukur Getar / bunyi, yaitu alat ukur yang digunakan untuk kegiatan
pengukuran getaran atau bunyi. Misalnya dB-meter (sound level meter), frekuensi
d) Alat ukur listrik, yaitu alat ukur yang digunakan untuk kegiatan pengukuran
e) Alat ukur optik, yaitu alat ukur yang digunakan untuk kegiatan pengukuran optik.
f) Alat ukur radiasi, yaitu alat ukur yang digunakan untuk kegiatan pengukuran
lain-lain.
Alat ukur
Berdasarkan Kalor
Sub bidang Fisika
Alat ukur
Alat ukur Fisika Bunyi/Getar
Alat ukur
Listrik
Alat ukur
Optik
Alat ukur
Radiasi
Contoh Soal
1. Persyaratan apakah yang harus dipenuhi oleh suatu alat ukur? Berikan penjelasan!
Jawab.
Alat ukur dikatakan baik apabila alat ukur itu harus memenuhi persyaratan yaitu 1.
alat ukur itu harus sahih (valid), 2 alatukur itu harus reliabel (ajeg)
Jawab
6. Termasuk dalam klasifikasi alat ukur yang mana masing-masing alat ukur berikut
ini?
a. Gelas ukur
b. Osciloskop
c. Timbangan duduk
d. Hygrometer
(percobaan/eksperimen) ?
8. Ketika mistar digunakan untuk mengukur panjang papan tulis, apakah yang