Anda di halaman 1dari 6

N0 4 hal 1

KERJA DAN ENERGI


4.1. KERJA OLEH GAYA TETAP
Bila ada gaya yang bekerja pada benda dan pada waktu yang sama benda itu bergerak, dikatakan gaya telah
melakukan kerja.
Perhatikan gambar ( 4 1 ) dibawah ini :
Gambar ( 4 1 ) Gaya F menyebabkan benda bergerak
Jika benda bergerak sejauh x akibat gaya F yang bekerja padanya, maka kerja didefinisikan sebagai hasil
kali pergeseran dengan komponen gaya dalam arah pergeserannya, secara matematika dinyatakan :
(41)
dimana F cos q adalah komponen gaya pada arah perpindahan.
Dari persamaan ( 4 1 ) , bahwa W = 0 , bila gaya yang bekerja pada benda tegak lurus terhadap arah
pergeseran.
Satuan kerja dalam SI adalah Newton-meter dan disebut Joule ( J ), dan dalam sistem cgs disebut dynecentimeter, disebut erg.

4.2. KERJA DAN ENERGI KINETIK


Perhatikan Gambar ( 4 2 ) dibawah ini :
Gambar ( 4 2 ). Gaya F yang bekerja pada Sebuah Benda
Berdasarkan Hukum Newton II :
(32)
dapat ditulis sebagai :
atau
(42)
Ruas kiri dari persamaan ( 4 2 ) adalah kerja yang dilakukan gaya F yang berpindah sejauh x , sedangkan ruas
kanan dari persamaan ( 4 2 ) menghasilkan
(43)
Persamaan ( 4 3 ) disebut sebagai perubahan energi kinetik . Sehingga persamaan
( 4 2 ) dapat ditulis
sebagai :
(44)
Dengan kata lain, kerja yang dilakukan oleh gaya resultan yang bekerja pada sebuah benda yang bergerak
sama dengan perubahan energi kinetiknya. Persamaan ini disebut juga sebagai teorema kerja-energi.

4.3. KERJA DAN ENERGI POTENSIAL

1.

Dari teorema kerja-energi dapat diartikan bahwa energi merupakan kemampuan untuk melakukan kerja. Satu
bentuk lain dari energi yang menyatakan kemampuan melakukan kerja karena posisi atau letak benda adalah
energi potensial.
Energi Potensial Grafitasi
Perhatikan gambar dibawah ini :
Gambar ( 4 3 ). Benda yang berpindah posisinya
Dari persamaan ( 4 2 ) dan dari gambar ( 4 3 ) didapatkan :

1.

(43)
(44)
Ruas kanan dari persamaan ( 4 4 ) disebut sebagai perubahan energi potensial gravitasi , sehingga :
(45)
Dengan kata lain, kerja yang dilakukan oleh gaya gravitasi bumi ( berat benda ) yang bekerja pada benda yang
berpindah ketinggiannya sama dengan perubahan energi potensial gravitasinya.
Energi Potensial Elastisitas
Perhatikan gambar ( 4 4 ) dibawah ini :
Gambar ( 4 4 ). Sistem Pegas Massa sederhana
Dimana :K = Konstanta pegas
F = Gaya Hooke = kx
diperoleh
:
(46)
Ruas kanan dari persamaan ( 4 6 ) disebut sebagai perubahan energi potensial elastisitas, sehingga :
(47)
Dengan kata lain, kerja yang dilakukan oleh gaya pegas (gaya Hooke ) yang bekerja pada benda sama dengan
perubahan energi potensial elastisitasnya.

4.4. GAYA KONSERVATIF DAN GAYA TIDAK KONSERVATIF


1.
1.
2.
1.

a. Gaya konservatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :


Bila kerja yang dilakukan pada benda dalam menempuh lintasan tertutup sama dengan nol.
Gambar ( 4 5 ) WABI = - WBA2
Tidak tergantung pada lintasan yang ditempuhnya melainkan hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir
dari kedua titik tersebut.
Bersifat reversible ( bisa bolak balik )
Gaya Tidak konservatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1.

1. Bila kerja yang dilakukan pada benda dalam menempuh lintasan tertutup tidak sama dengan nol
Bila kerja yang dilakukan selama gerakan dari dua titik yang tetap tergantung pada lintasan yang
ditempuh.Contoh gaya tidak konservatif adalah gaya gesek.

4.5. HUKUM KEKEKALAN ENERGI


Kerja yang dilakukan oleh gaya konservatif , berlaku hubungan :
(48)
Artinya kenaikan energi kinetik selalu disertai oleh penurunan energi potensialnya atau sebaliknya.
Bila persamaan ( 4 4 ) dan ( 4 5 ) digabungkan dengan persamaan
( 4 8 ) didapat :
(49)
atau
dengan
disebut energi mekanik
( 4 10 )
Persamaan ( 4 9 ) dikenal sebagai hukum kekekalan energi mekanik.
Jika gaya-gaya yang bekerja pada suatu sistem tidak hanya gaya konservatif saja, sehingga energi mekaniknya
tidak tetap maka hukum kekekalan energi mekanik tidak berlaku lagi.
Bila dalam suatu sistem benda berpindah tingginya, berubah kecepatannya, memendekkan pegas dan dalam
perubahan-perubahan ini terdapat gaya gesek, maka usaha/kerja yang diberikan pada sistem adalah :
W = DEp + DEk + DEpe + H
( 4 11 )
Dimana : H = Usaha melawan gaya gesek = f. Ds = mk . N . Ds
Persamaan ( 4 9 ) dan ( 4 11 ) dapat digunakan untuk memudahkan perhitungan dalam mencari hubungan
antara kecepatan benda dan dan panjang suatu lintasan.

4.6. DAYA
Daya didefinisikan sebagai laju usaha yang dilakukan terhadap waktu .Bila sejumlah kerja DW dilakukan
dalam selang waktu Dt, daya rata-ratanya adalah :
( 4 12 )
dan daya sesaatnya :
( 4 13 )
Dari hubungan persamaan ( 4 2 ) dan ( 4 13 ) diperoleh :
( 4 14 )
Satuan daya dalam SI adalah J/dt atau watt, dalam sistem British engineering adalah daya kuda ( horse power
/ hp ).

1.
1.
2.
3.
4.
1.
1.
2.
1.
1.
2.
1.
1.
1.
2.

Soal- soal

Sebuah balok yang massanya 2,5 kg didorong ke atas pada sebuah bidang miring yang kasar dengan sudut
30odan koef. gesek 0,4.
Jika benda bergeser sejauh 2 m, hitung kerja yang dilakukan oleh gaya grafitasi
Jika gaya yang bekerja 18 N, hitunglah kerja yang dilakukan oleh gaya tersebut
Hitung kerja yang dilakukan oleh gaya gesek
Hitung kerja totalnya.
Sebuah balok yang massanya 2 kg meluncur pada bidang miring dengan sudut 30o.
Hitung kecepatan balok setelah meluncur 20 m
Jika bidang luncur kasar dengan mk = 0,1 hitung kecepatan balok setelah meluncur 20 m
Sebuah gaya bekerja pada sebuah benda yang massanya 54 kg, sehingga posisi benda dinyatakan dengan
persamaan : x = 6t + bt2 + 2t3( mks ). Tentukan :
Usaha yang dilakukan oleh gaya itu selama 3 detik pertama
Usaha setiap detik yang dilakukan oleh gaya itu pada partikel saat t = 2 detik
Berapa kerja yang diperlukan untuk mempercepat sebuah mobil dengan massa 1500 kg dari 20 km/jam sampai
50 km/jam.
Jantung manusia merupakan sebuah pompa yang sangat kuat dan sangat dapat diandalkan. Setiap hari jantung
memompa 7500 L darah. Anggap kerja yang dilakukan oleh jantung sama dengan kerja yang dibutuhkan untuk
menaikkan sejumlah darah setinggi orang dewasa rata-rata ( 165 cm ). Hitung :
Besar kerja yang dilakukan oleh jantung setiap harinya (rdarah = 1,05 x 103 kg/m3 )
Berapa daya output jantung dalam watt
7.
6.

9. Sebuah motor yang kecil digunakan


untuk memberi daya pada sebuah lift
yang menaikkan beban bata yang
beratnya 800 N sampai ketinggian 10 m
dalam 20 detik. Berapa daya minimum
yang harus disediakan motor tersebut.

1.
1.
1.
2.

8.
Air mengalir di Victoria Falls, yang tingginya 100 m, dengan laju massa rata-rata 1,4 x 106 kg/s. Jika semua
energi potensial air diubah menjadi energi listrik, berapa daya yang dapat dihasilkan air terjun ini ?
Tubuh kita mengubah energi kimia internal menjadi usaha dan panas dengan laju sekitar 100 W, yang
dinamakan laju metabolik.
berapa banyak energi kimia internal yang kita pakai selama 24 jam
Energi berasal dari makanan yang kita santap dan biasanya diukur dalam kilokalori ( 1 Kkal = 4,184 k J ).
Berapa kilokalori energi makanan yang harus kita makan tiap hari jika laju metabilik kita adalah 100 W
13.
Benda 3 kg dilepaskan dari diam pada ketinggian 5 m pada jalan landai licin yang melengkung. Di ujung jalan
terdapat sebuah pegas dengan k = 400 N/m. Benda bergerak turun menuju pegas, dan menekannya sejauh x
sebelum diam sesaat. Carilah harga x.

Comments Off more...

PUSAT MASSA, IMPULS DAN MOMENTUM LINEAR


Posted by dani.cham.3 in Nov 28, 2012, under FISIKA TEKNIK
BAB V

PUSAT MASSA, IMPULS DAN


MOMENTUM LINEAR

5.1. PUSAT MASSA & TITIK BERAT


Pusat massa adalah suatu titik pada benda ( sistem ) dimana seluruh massa benda terkumpul pada titik
tersebut. Pusat berat ( titik berat ) adalah titik dimana seluruh berat benda dapat dianggap berkumpul
pada satu titik. Bila benda tersebut berada dalam medan gravitasi yang sama/tetap, letak pusat massa
berimpit dengan pusat gravitasi
Perhatikan gambar ( 5 1 ) di bawah ini :
Gambar ( 5 1 ) .Berat W benda merupakan resultan dari sejumlah besar gaya paralel.
Gambar ( 5 1 ) memperlihatkan sebuah benda tipis sembarang bentuk terletak dalam bidang XY, umpamakan
benda itu dibagi-bagi menjadi sejumlah besar partikel yang beratnya w1, w2, dan seterusnya dengan koordinat
partikel-partikel ini ( x1 , y1 ) , ( x2 , y2 ) , dan seterusnya maka berat total W benda itu adalah :
(51)
Misalkan koordinat ( X , Y ) adalah koordinat pusat berat benda tersebut , maka :
Absis ( X ) dari titik berat benda tersebut adalah :
(52)
Ordinat ( Y ) dari titik berat benda tersebut adalah :

(53)
Bila benda terletak dalam ruang, maka koordinat titik berat benda tersebut
( X , Y , Z ), sehingga :
Aplikat ( Z ) dari titik berat benda tersebut adalah :
(54)
Persamaan ( 5 2 ) , ( 5 3 ), dan ( 5 4 ) dapat digunakan dengan menganggap benda terdistribusi oleh massa
yang homogen dan kontinu .
Bila massa benda tidak homogen , maka koordinat pusat massanya dapat dicari dengan persamaan :
(55)

5.2. MOMENTUM LINEAR DAN IMPULS


Gambar ( 5 2 ) Benda bergerak dengan gaya F dari A ke B
Perhatikan gambar ( 5 2 ); sebuah benda bergerak dari A menuju B dengan selang waktu Dt dan
kecepatannya berubah dari v1 di A menjadi v2 di B. Menurut Hukum II Newton berlaku :
(56)
bila pers. ( 5 6 ) diintegralkan :
(57)
Ruas kiri dari pers. ( 5 7 ) merupakan integral gaya terhadap selang waktu
(Dt = t2 t1)
bekerjanya gaya disebut impuls gaya I, atau :
(58)
Sedangkan ruas kanan dari pers. ( 5 7 ) bila diintergarsikan merupakan perubahan momentum benda :
(59)
Dengan kata lain impuls gaya sama dengan perubahan momentum benda. Pernyataan ini dikenal
sebagai teorema impuls-momentum. Satuan impuls sama dengan momentum , dalam SI adalah kg m/dt.
Momentum adalah besaran vektor , sehingga dapat ditulis dalam bentuk komponen-komponen vektornya.

5.3. HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM LINEAR


Perhatikan gambar ( 5 3 ) dibawah ini :
Gambar ( 5 3 ). Tumbukan dua benda
Perubahan momemtum dari benda A selama tumbukan berlangsung :
( 5 10 )
Sedangkan untuk benda B adalah :
( 5 11 )
Bila kedua benda bertumbukan , dan tidak ada gaya lain yang bekerja pada sistem ini maka FB = FA , sehingga
dari persamaan ( 5 10 ) dan ( 5 11 ) diperoleh :
atau
( 5 12 )
dan selanjutnya didapat :
( 5 13 )
Persamaan ( 5 13 ) dikenal dengan hukum kekekalan momentum, yaitu bila rusultan gaya luar yang
bekerja pada sebuah sistem sama dengan nol maka momentum sistem tersebut tetap atau kekal.
Teorema impuls-momentum dapat digunakan untuk memudahkan perhitungan dalam mencari hubungan
antara kecepatan benda dan waktu tempuh benda tersebut selama benda bergerak.

5.4. TUMBUKAN
1.
2.
3.

1.
1.
1.
2.
1.
1.
2.

Peristiwa tumbukan adalah salah satu contoh persoalan momentum. Ada tiga macam tumbukan yang ada ,
yaitu :
Tumbukan elastis sempurna, yang bercirikan momentum total sistem dan energi kinetik total sistem tetap
serta harga dari koefisien tumbukan e = 1.
Tumbukan elastis sebagian, yang bercirikan momemtum total sistem tetap sedangkan energi kinetik total
sistem tidak tetap, serta harga koefisien tumbukan 0 < e < 1.
Tumbukan tidak elastis sama sekali, yang bercirikan momentum total sistem tetap, sedangkan energi kinetik
total sistem setelah tumbukan tidak ada, serta harga koefisien tumbukan e = 0.
Koefisien tumbukan e adalah perbandingan dari selisih kecepatan setelah tumbukan dan sebelum tumbukan ,
secara matematika ditulis :
( 5 14 )
dimana : v1 dan v2 kecepatan benda sebelum bertumbukan
adalah kecepatan benda setelah bertumbukan.

SOAL-SOAL

Tentukan letak pusat massa dari sistem dibawah ini :


Sebuah bola massanya 200 gram dijatuhkan bebas dari ketinggian 3 m di atas lantai. Setelah sampai di lantai
bola dipantulkan kembali dan mencapai ketinggian 2 m. Tentukan :
Momentum bola sebelum dan sesudah mengenai lantai
Gaya rata-rata yang diserahkan oleh lantai kepada bola jika waktu tumbukan 0,01 detik
Dua buah bola massanya m1 = 2 kg dan m2= 4 kg bertumbukan. Kecepatan bola 1 = 10 m/dt arah ke kanan dan
kecepatan bola 2 = 4 m/dt arah ke kiri, jika tumbukan tidak lenting sempurna dengan e = 0,5, tentukan :
Kecepatan masing-masing bola setelah tumbukan
Energi kinetik yang hilang pada saat tumbukan.

1.
1.
1.
1.
1.
2.
3.
4.

Sebuah balok kayu yang massanya 4 kg digantungkan pada seutas tali. Sebuah peluru ditembakkan ke arah
balok hingga bersarang didalamnya, akibatnya balok menyimpang setinggi 50 cm dari pisisi semula. Bila massa
peluru 0,02 kg, hitunglah kecepatan peluru sebelum mengenai balok.
Sebuah mobil 1massanya 2000 kg melaju ke utara dengan kecepatan 30 m/dt bertabrakan dengan mobil 2 yang
massanya 1600 kg melaju ke timur dengan kecepatan 15 m/dt. Jika kedua mobil saling menempel setelah
bertabrakan, tentukan arah dan kecepatannya dari kedua mobil tersebut.
Tentukan pusat massa dari sistem tiga partikel yang massanya masing-masing m1 = 2 kg, m2 = 3 kg dan m3 = 4
kg. Tiap-tiap massa terletak di titik-titik sudut segitiga sama kaki yang panjang alasnya 1 m dan puncaknya
bersudut 120o.
Sebuah peluru massa 15 gram ditembakkan dari sebuah senapan, ternyata mengenai sebuah balok dan masuk
ke dalamnya. Jika massa balok 1 kg terletak di bidang datar licin dan menempel pada ujung pegas yang
konstanta pegasnya 2 N/cm, ternyata pegas tertekan 20 cm. Tentukan :
Energi potensial maksimum pegas
Kecepatan balok tepat sesaat setelah tumbukan dengan peluru
Kecepatan peluru sebelum mengenai balok
Energi yang hilang dalam peristiwa tumbukan tersebut

Comments Off more...

DINAMIKA PARTIKEL

Posted by dani.cham.3 in Nov 28, 2012, under FISIKA TEKNIK


BAB III
DINAMIKA PARTIKEL

3.1. HUKUM I NEWTON


Setiap benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan tetapsepanjang garis
lurus, kecuali bila benda tersebut dipaksa untuk mengubah keadaannya oleh gaya-gaya yang dikerjakan
kepadanya.
Hukum ini disebut juga Hukum Inersia atau Hukum Kelembaman.
Selain itu Hukum Newton I ini juga menyiratkan adanya pengertian bahwa bila tidak ada resultan gaya yang
bekerja pada benda, percepatan benda tersebut adalah nol. Atau secara matetatika ditulis :
(31)
3.2. HUKUM II NEWTON
Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya dan berbanding terbalik
dengan massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya.
Secara matematika pernyataan Hukum Newton II ditulis :
(32)

3.3. HUKUM III NEWTON


Bila sebuah benda melakukan gaya pada benda lain, benda yang dikenai gaya akan melakukan gaya balasan
yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan, sedangkan gaya kerja kedua gaya tersebut berimpit. Gayagaya yang demikian disebut gaya aksi reaksi. Secara matematika Hukum Newton III ditulis :
(33)
Gambar ( 3 1 ) . Gaya aksi reaksi
3.4. Berat dan Massa
Berat suatu benda adalah gaya yang bekerja pada benda tersebut yang disebabkan oleh gaya tarik bumi, yang
disebut gaya gravitasi bumi, yang ditulis secara matematika :

(34)
dimana : W = gaya berat benda, m = massa benda dan g = percepatan gravitasi bumi.
3.5. Gaya Gesek

Bila permukaan dua buah benda bergesekan satu sama lain, masing-masing benda akan melakukan gaya
gesekan yang arahnya berlawanan dengan arah geraknya.
Gaya gesekan antara dua permukaan benda dalam keadaan diam relatif satu terhadap yang lain disebut gaya
gesek statik , sedangkan gaya gesekan antara dua permukaan benda yang bergerak relatif satu terhadap yang
lain disebut gaya gesek kinetik. Gaya gesek statik maksimum sama dengan gaya terkecil yang dibutuhkan
benda untuk mulai bergerak.
Gaya gesek tidak tergantung pada luas permukaan yang saling bergesekan sedangkan besarnya sebanding
dengan gaya normal benda dan secara matematika ditulis :
(35)
dan
(36)
dimana :
fs = gaya gesek statik
fk = gaya gesek kinetik
ms = koefisien gesek statik
mk = koefisien gesek kinetik
N = gaya normal
Koefisien gesek statik m dan koefisien gesek kinetik mk , besarnya tergantung pada sifat kedua permukaan
yang saling bergesekan.
Gambar ( 3 2 ) . Diagram gaya pada bidang datar
Gambar ( 3 3 ) . Diagram gaya pada bidang miring

Soal-soal :
1.
1.
1.
1.
1.
2.
3.

Jika sistem dalam keadaan seimbang, tentukan besar tegangan masing-masing tali untuk benda yang digantung
bermassa 10 kg.
Sebuah balok bermassa 2 kg mulai bergerak naik dengan kecepatan 12 m/dt pada suatu bidang yang
mempunyai sudut kemiringan 30o. Jika koefisien gesekan antara balok dengan bidang miring adalah 0,1,
tentukan jarak tempuh balok tersebut sampai berhenti.
Sebuah balok yang bermassa m1 = 30 slug terletak diatas bidang miring licin yang sudut miringnya 30 . Balok
ini dihubungkan oleh seutas tali melalui katrol tanpa gesekan dengan balok kedua yang bergantung dan
bermassa 2 slug. Tentukan tegangan tali dan percepatan sisten tersebut.
Suatu kotak kayu 4 kg diletakkan diam diatas bidang horizontal . Kotak tersebut kemudian bergerak setelah
dikenai gaya horizontal sebesar F = 4t2 + 60t + 10
( mks ). Bila koefisien gesekan kinetik antar benda dan
bidang 0,25 , hitunglah kecepatan dan jarak yang telah ditempuh pada saat t = 2 detik.
Sebuah balok bermassa 0,5 kg bergerak dengan kecepatan awal 10 m/dt pada suatu permukaan es yang
mempunyai koefisien gesekan kinetik mk . Ternyata balok tersebut berhenti setelah menempuh jarak 20 m.
Tentukan :
Besar gaya gesek antara benda dan permukaan es.
Hitung koefisien gesek kinetik tersebut
6.
Benda A , B dan C mempunyai massa 10 kg , 15 kg , dan 20 kg. Suatu gaya
F = 50 N dikerjakan pada benda
C. Jika lantai licin sempurna, tentukan Percepatan sistem dan tegangan tali masing-masing benda.
7. Sebuah mobil mempunyai massa 1500 kg dan berkecepatan awal 60 km/jam Apabila pada mobil tersebut
dikenakan gaya F yang menimbulkan perlambatan secara tetap dan mobil berhenti setelah 1,2 menit.
Tentukan besar gaya yang dikenakan pada mobil.
8.
9.
10.
12. Sebuah palu bermassa 2 kg dan berkecepatan 20 m/dt menghantam sebuah paku, sehingga paku ini masuk
sedalam 5 cm dalam kayu. Hitung besar gaya tahan yang disebabkan kayu ini.
13. Sebuah kotak dengan massa 10 kg berada dalam keadaan diam di A. Karena pengaruh gaya tetap f = 75 N,
kotak tadi bergerak dari A ke C. Jarak AB = 250 m dan kasar dengan koef. Gesek kinetik 0,25, sedangkan BC
licin. Hitung jarak yang ditempuh kotak selama 12 detik pertama.
1.

Dua benda masing-masing 15 kg dan 10 kg dihubungkan oleh tali melalui sebuah katrok tanpa gesekan,
mula-mula kedua benda dalam keadaan diam dan sama tinggi. Setelah bergerak selama 8 detik tali
putus, berapa lama benda yang 10 kg akan melalui posisi awalnya ?

Anda mungkin juga menyukai