Anda di halaman 1dari 32

PENENTUAN CACAH

RADIASI NUKLIR
Nama Kelompok :
1. Bhirawa Perdana Kartika
2. Ersa Chika P.A
3. Rina Oktafianti
TUJUAN
1. Menentukan counting rate (cacah radiasi) dari bahan
radioaktif.
2. Menentukan penyerapan radioaktif dari bahan pelindung.
DASAR TEORI

Proton dan neutron merupakan struktut pembentuk inti pada atom. Inti atom
dapat dikatakan stabil saat jumlah neutron terhadap proton sesuai dan dapat dikatakan
tidak stabil ketika memiliki neutron yang tidak seimbang. Apabila inti atom tidak stabil
maka inti atom akan mengalami tegang dan memiliki energy lebih dan inti tersebut
akan melepaskan kelebihan energy tersebut. Inti atom yang tidak stabil mengakibatkan
inti atom menjadi zat radioaktif.

Radioaktif merupakan proses peluruhan inti atom secara spontan dan diiringi
dengan radiasi dengan bentuk gelombang elektromagnetik agar inti atom mengalami
kestabilan. Radiasi merupakan perambatan energy ke lingkungan tanpa membutuhkan
suatu bahan ataupun penghantar.
Alat atau sensor yang digunakan pada percobaan ini adalah detector Geiger-Muller
dan Counternya. Alat ini dianggap sebagai dasar alat pencacah radiasi yang menggunakan
ionisasi dari suatu medium sebagai proses deteksi dasarnya. Pengukuran cacah radiasi nuklir
ini bertujuan untuk menentukan cacah radiasi dari bahan radioaktif dan menentukan
penyerapan radioaktif dari bahan pelindung.

Prinsip kerjanya yaitu bahan yang akan dikontrol ketebalannya diletakkan diantara
sumber radiasi dan detektor. Karena adanya bahan maka tidak seluruh radiasi yang
memancar akan ditangkap oleh detektor tersebut. Sebagiannya bahan akan menyerapnya.
Bila tebal bahannya tetap makan cacah radiasi yang muncul akan tetap nilainya. Begitu juga
jika tebal bahan berubah. Alat ini digunakan pada industri plat logam, kertas, dan plastik
(Sukandar, 2018:196).
Pada percobaan ini menelaah radiasi nuklir suatu bahan radioaktif. Radiasi nuklir
memiliki karakteristik, yaitu tidak dapat dirasakan langsung oleh panca indra manusia.
Partikel-partikel radiokatif tidak dapat dilihat oleh mata dan berbahaya. Untuk
mendeteksi keberadaan radiasi nuklir diperlukan alat pendeteksi yang berupa sensor.

Sensor yang banyak digunakan untuk pengukuran cacah cacah radiasi nuklir ini
adalah Detektor Geiger-Muller. Pencacah Geiger adalah bentuk umum dari kamar ion
yang digunakan untuk mendeteksi radioaktivitas. Pemecah Geiger terdiri atas seutas
electrode kawat tipis yang dihubungkan di sepanjang sumbu pusat sebuah tabung logam
berbentuk silinder (tabung ini telah diisi dengan gas bertekanan rendah). Kawat tersebut
akan menjaga potensial listrik positif tinggi relative terhadap tabung.
Ketika energy partikel tinggi memasuki tabung melalui lubang kecil yang
berada di ujung tabung, sebagian gas didalamnya akan terionisasi. Electron-elektron
yang dihilangkan dari atom tersebut akan mengalami gaya tarik ke kawat electrode,
dan dalam proses ini electron akan mengionisasi atom lainnya di sepanjang lintasan
yang dilaluinya. Ionisasi berurutan akan menyebabkan longsoran electron yang
menghasilkan pulsa arus. Setelah pulsa diperkuat, pulsa dapat digunakan sebagai
pencacah elektronik atau dikirimkan dari suatu pengeras suara akan berdetak setiap
kali suatu partikel terdeteksi.

Sistem pencacah radiasi nuklir ini tersusun dari rangkaian tegangan tinggi
sebagai daya detektor Geiger-Muller (GM), rangkaian pembentuk pulsanya berasal dari
detektor GM menjadi sinyal pulsa standar Transitor Logic, rangkaian pencacah dan
pewaktunya terbentuk dari penggunaan komponen PIT (Gayani,2000:121).
Gambar Peristiwa Avalanche

Elektron-elektron hasil ionisasi disebut elektron sekunder dan dipercepat


lagi, sehingga terjadi arus ion positif dan elektron akan memiliki nilai lebih besar. Jadi
ion positif dan elektron sekunder terjadi secara bercabang yang terkumpul di anoda
sejumlah N jauh lebih besar daripada jumlah elektron primer dengan persamaan
sebagai berikut N = M n. Dimana M faktor multifikasi atau perkalian yang besarnya
M≫1. Peristiwa ionisasi dalam tabung disebut Avalanche.
Deteksi dari radiasi dengan intensitas yang tinggi diperlukan pengkoreksian dengan
adanya dead time counter τ, jika counting rate yang diberikan oleh counter = N, maka
waktu Nτ counter mengalami keadaan mati. Apabila counting rate yang sebenarnya = n,
maka akan hilang countnya selama selang waktu Nτ adalah N.τ.n. Jadi N = n – Nτ = n (1 –
Nτ), atau dengan persamaan matematisnya
𝑁
𝑛=
1−𝑁𝜏

Untuk N yang tinggi, maka koreksi adanya dead time (sebesar faktor 1/(1-Nτ))
penting untuk menghitung. Koreksi ini hanya bisa dilaksanakan bila dari counter diketahui.
Dead time τ dapat ditentukan dengan metode dua sumber. Pada metode ini masing-masing
sumber memberikan counting rate teramati senilai N1 dan N2 dan bila dua sumber radiasi
tersebut memberikan N12, maka n1 dan n2 adalah counting rate yang sebenarnya dari kedua
sumber tersebut, sehingga persamaan matematis untuk nilai n1 dan n2 serta n1 + n2 adalah
𝑁1 𝑁2 𝑁12
𝑛1 = ;𝑛 = ; 𝑑𝑎𝑛 𝑛1 + 𝑛2 =
1 − 𝑁1 𝜏 2 1 − 𝑁2 𝜏 1 − 𝑁12 𝜏

dengan pendekatan diperoleh hasil:


𝑁1 +𝑁2 −𝑁12
𝜏=
𝑁12 2 −𝑁1 2 −𝑁2 2
Alat dan Bahan

Pada percobaan Efek Hall alat yang digunakan adalah :


1. Satu set GM Counter beserta counter
2. Sumber radioaktif (Amersium, Barium dan kaos lampu)
3. Kabel penghubung
4. Aluminium foil
5. Timah hitam
6. Stopwatch

Gambar Rancangan Alat


Percobaan pengukuran cacah radiasi dilakukan sebanyak 2 kali. Percobaan
pertama menghitung cacah radiasi sumber radioaktif dan percobaan kedua menentukan
penyerapan radioaktif dari bahan pelindung.

Pertama menyiapkan alat bahan yang digunakan sesuai dengan gambar diatas
dan menset alat seperti gambar. Dengan keterangan gambar (1) detector radiasi, (2)
sumber radiasi, (3) counter, (4) statif. Setelah sudah menset alat dengan benar, kami
menyalakan Geiger counter dan detector. Selanjutnya meletakkan bahan radioaktif tanpa
pelindung di bawah detector yang diletakkan di timah hitam. Setelah GM counter dapat
mendeteksi, maka mengarahkan tombol counter ke arah atas, tetapi hal yang perlu
diperhatikan adalah angka pada counter harus nol saat ingin mendeteksi cacah radiasi
sumber radioaktif. Setelah dirasa tepat, mengoperasikan alat pencacah radiasi bersamaan
dengan stopwatch. Lalu mencatat cacah radiasi selama selang waktu 1 menit. Melakukan
percobaan hingga percobaan ke 10. Setelah bahan radioaktif pertama selesai, dilanjutkan
dengan bahan radioaktif yang kedua dan ketiga.
Percobaan kedua sama halnya dengan percobaan pertama, tetapi
menggunakan bahan atau sumber radioaktif barium yang dibungkus dengan
alumunium foil yang berperan sebagai bahan pelindung atau bahan
penghambat paparan radiasi. Prosedur percobaan kedua yaitu menset
peralatan seperti di gambar. Meletakkan sumber radioaktif. Kemudian
melakukan cacah radiasi selama 1 menit dan mencatat cacah radiasi selang
waktu 1 menit dengan memberikan 4 lapis aluminium foil berurutan.
PROSEDUR PERCOBAAN
Persiapan
Percobaan 1 menentukan counting rate (cacah radiasi) dari bahan radioaktif.
1. Menyiapkan alat-alat yang digunakan dalam percobaan dan sekalian di-set seperti
dalam Gambar rancangan alat
2. Menyalakan Geiger Counter dan detector
3. Meletakkan bahan radioaktif (Barium) tanpa pelindung didekat detector
4. Mengoperasikan alat pencacah radiasi bersamaan dengan pencatat waktu
5. Mencatat cacah radiasi selama selang waktu satu menit.
Percobaan 2

Percobaan 2 Menentukan penyerapan radioaktif dari bahan pelindung :


1. Menset-up peralatan seperti pada Gambar rancangan alat.
2. Meletakkan sumber radioaktif barium, kemudian lakukan cacah
radiasi dalam waktu satu menit.
3. Membungkus bahan radioaktif dengan aluminum foil atau timah
hitam.
4. Mencatat cacah radiasi selama selang waktu satu menit.
DATA PENGAMATAN
Tabel 1. Menentukan Cacah Radiasi dari Bahan Radiokatif
Cacah Radiasi Nuklir/Menit (N)
𝑪𝒂𝒎𝒑𝒖𝒓𝒂𝒏
𝑩𝒂𝒓𝒊𝒖𝒎 𝑨𝒎𝒆𝒓𝒔𝒊𝒖𝒎 𝑲𝒂𝒐𝒔 𝑳𝒂𝒎𝒑𝒖
NO (𝑩𝒂𝒓𝒊𝒖𝒎 𝒅𝒂𝒏 𝑨𝒎𝒆𝒓𝒔𝒊𝒖𝒎)
1 𝟐𝟕 117 20 44
2 𝟏𝟖 121 19 46
3 𝟐𝟎 111 14 44
4 𝟏𝟗 105 16 39
5 𝟏𝟖 118 14 34
6 𝟐𝟑 120 11 40
7 𝟐𝟐 97 15 51
8 𝟐𝟒 101 13 30
9 𝟏𝟒 105 10 35
10 𝟑𝟑 122 15 41

Nst GM Counter : 1 Bq
Tabel 2. Menentukan Cacah Penyerapan Radioaktif dari Suatu Bahan Pelindung

Cacah
Radiasi
No. 𝑺𝒖𝒎𝒃𝒆𝒓 𝑹𝒂𝒅𝒊𝒂𝒔𝒊 𝑩𝒂𝒉𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒍𝒊𝒏𝒅𝒖𝒏𝒈
Nuklir/Menit
(N)
1. 1 lapis aluminum foil 23
2. 2 lapis aluminum foil 22
Barium
3. 3 lapis aluminum foil 19
4. 4 lapis aluminum foil 15
ANALISIS DATA
Percobaan pertama
1. Mengukur rata-rata nilai cacah radiasi suatu sumber radioaktif :
σ 𝑁1 σ(𝑁1 −𝑁1 )2
𝑁1 = 𝑛
dan Simpangan Baku ∆𝑁1 = 𝑛(𝑛−1)

2. Menghitung dead time


𝑁1 +𝑁2 +𝑁3 −𝑁123
Г= (𝑁123 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎)2−(𝑁1𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 )2−(𝑁2𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎) 2−(𝑁3𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎) 2
dan
𝜕г 2 𝜕г 2 𝜕г 2 𝜕г 2
Δг = ∆𝑁1 + ∆𝑁2 + ∆𝑁3 + ∆𝑁123
𝜕𝑁1 𝜕𝑁2 𝜕𝑁3 𝜕𝑁123

3. Menghitung cacah radiasi yang sebenarnya :


2 2
𝑁 𝜕𝑛1 𝜕𝑛1 2
n= 1−𝑁 dan Δn1 = ∆𝑁1 + ∆г
г 𝜕𝑁1 𝜕г 3
Percobaan kedua (ralat kuadrat terkecil)

𝑛 σ 𝑥𝑦− σ 𝑦 σ 𝑥
M=
𝑛 σ 𝑥2−(σ 𝑥)2

σ x2 σ 𝑦− σ x σ xy
n= )
𝑛 σ x2−(σ x 2

1 2 2
𝑛
𝑛 σ y +(σ y)
Sy = −
𝑛 1

𝑛 )
Sm = Sy 2
x 2
𝑛 σ 𝑥 −(σ

𝑆𝑚
Rm = × 100%
𝑚
Sajian Hasil

Percobaan 1

Menghitung cacah radiasi

Cacah
Cacah Simpangan
Bahan Radiasi/ Ralat Nilai Ketidakpastian
radiasi/detik Baku
Menit
Barium 21,8 0,363333 Bq 0,028306 Bq 7,79 % (3AP) 0,363±0,028 Bq
Amersium 111,7 1,8617 Bq 0,0481 Bq 2,58 % (3AP) 1,86±0,05 Bq
Kaos lampu 14,7 0,245 Bq 0,0165 Bq 6,73 % (3AP) 0,245±0,016 Bq
Campuran 40,4 0,6733 Bq 0,0329 Bq 4,88 % (3AP) 0,673 ±0,033 Bq
Menghitung dead time

Г = 0,5650677 s dan ∆Г = 0,55676 dan besar nilainya (0,56 ±


0.56) s dengan ralat 9,93% (3AP).

Bahan radioaktif Nilai Г

Barium 0,363333

Amersium 1,8617

Kaos lampu 0,245

Ketiga bahan (123) 0,6733


Menentukan Cacah Radiasi Sebenarnya

Cacah Simpangan
Nilai
Bahan Radiasi/Detik Baku Ralat
Ketidakpastian

Barium 0,363333 Bq 0,032197 Bq 8,861% (3AP) 0,363±0,032 Bq

Amersium 1,8617 Bq 0,405675 Bq 21,79% (2AP) 1,9±0,4 Bq

Kaos lampu 0,245 Bq 0,017905 Bq 7,308% (3AP) 0,245±0,018 Bq

Campuran 0,6733 Bq 0,062114 Bq 9,225% (3AP) 0,673 ±0,062 Bq


Percobaan 2

Pelindung Cacah
No. X2 Y2 XY
(x) radiasi (y)

1. 1 23 1 529 23
2. 2 22 4 484 44
3. 3 19 9 361 57
4. 4 15 16 225 60
∑ 10 79 30 1599 184

σ𝟐 100 6241 900 2556801 33856


Hubungan AntaraTebalnya Pelindung Dengan Cacah Radiasi

Nilai m sebesar m (2,7± 0,8) dengan ralat sebesar 16,56%. (2AP)

Jadi, nilai n sebesar n = (26,5 ±2,2) dengan ralat sebesar 8,305%. (3AP)

Jadi total cacah radiasi dapat digunakan dengan y = mx + n sehingga


persamaannya menjadi y= 2,7x + 26,5.
PEMBAHASAN

Proton dan neutron merupakan struktut pembentuk inti pada atom. Inti atom
dapat dikatakan stabil saat jumlah neutron terhadap proton sesuai dan dapat dikatakan
tidak stabil ketika memiliki neutron yang tidak seimbang. Apabila inti atom tidak stabil
maka inti atom akan mengalami tegang dan memiliki energy lebih dan inti tersebut akan
melepaskan kelebihan energy tersebut. Inti atom yang tidak stabil mengakibatkan inti
atom menjadi zat radioaktif.

Radioaktif merupakan proses peluruhan inti atom secara spontan dan diiringi
dengan radiasi dengan bentuk gelombang elektromagnetik agar inti atom mengalami
kestabilan. Pada percobaan ini menelaah radiasi nuklir suatu bahan radioaktif. Radiasi
nuklir memiliki karakteristik, yaitu tidak dapat dirasakan langsung oleh panca indra
manusia. Partikel-partikel radiokatif tidak dapat dilihat oleh mata dan berbahaya. Untuk
mendeteksi keberadaan radiasi nuklir diperlukan alat pendeteksi yang berupa sensor.
Sensor yang banyak digunakan untuk pengukuran cacah cacah radiasi nuklir
ini adalah Detektor Geiger-Muller. Pencacah Geiger adalah bentuk umum dari kamar
ion yang digunakan untuk mendeteksi radioaktivitas. Pemecah Geiger terdiri atas
seutas electrode kawat tipis yang dihubungkan di sepanjang sumbu pusat sebuah
tabung logam berbentuk silinder (tabung ini telah diisi dengan gas bertekanan
rendah). Kawat tersebut akan menjaga potensial listrik positif tinggi relative terhadap
tabung.

Ketika energy partikel tinggi memasuki tabung melalui lubang kecil yang
berada di ujung tabung, sebagian gas didalamnya akan terionisasi. Electron-elektron
yang dihilangkan dari atom tersebut akan mengalami gaya tarik ke kawat electrode,
dan dalam proses ini electron akan mengionisasi atom lainnya di sepanjang lintasan
yang dilaluinya. Ionisasi berurutan akan menyebabkan longsoran electron yang
menghasilkan pulsa arus. Setelah pulsa diperkuat, pulsa dapat digunakan sebagai
pencacah elektronik atau dikirimkan dari suatu pengeras suara akan berdetak setiap
kali suatu partikel terdeteksi
Pada percobaan ini bertujuan untuk menentukan cacah radiasi yang mana telah
terlampir pada lampiran dan analisis untuk hasil perhitungan dan hitungannya.
Adapun percobaan 1 dengan tugas dan hasil diskusi
a) Menghitung cacah radiasi :

Cacah Cacah Simpangan Nilai


Bahan Ralat
Radiasi/Menit radiasi/detik Baku Ketidakpastian

Barium 21,8 0,363333 Bq 0,028306 Bq 7,79 % (3AP) 0,363±0,028 Bq

Amersium 111,7 1,8617 Bq 0,0481 Bq 2,58 % (3AP) 1,86±0,05 Bq

Kaos lampu 14,7 0,245 Bq 0,0165 Bq 6,73 % (3AP) 0,245±0,016 Bq

Campuran 40,4 0,6733 Bq 0,0329 Bq 4,88 % (3AP) 0,673 ±0,033 Bq


b) Menghitung dead time

Г = 0,5650677 s dan ∆Г = 0,55676 dan besar nilainya (0,56 ± 0.56) s dengan ralat
relatif sebesar 9,93% (3AP).

c) Menentukan cacah radiasi yang sebenarnya (n)

Cacah Simpangan Nilai


Bahan Ralat
Radiasi/Detik Baku Ketidakpastian

Barium 0,363333 Bq 0,032197 Bq 8,861% (3AP) 0,363±0,032 Bq

Amersium 1,8617 Bq 0,405675 Bq 21,79% (2AP) 1,9±0,4 Bq

Kaos lampu 0,245 Bq 0,017905 Bq 7,308% (3AP) 0,245±0,018 Bq

Campuran 0,6733 Bq 0,062114 Bq 9,225% (3AP) 0,673 ±0,062 Bq


Didapatkan keseuaian antara nilai cacah radiasi amersium dimana
lebih besar daripada barium dan kaos lampu. Berdasarkan teori pada
perbandingan laporan hasil praktikum menyatakan bahwa nilai cacah radiasi
amerisum lebih besar, karena pada barium memiliki sifat radioaktifitas yang
rendah sedangkan pada bahan kaos lampu bukanlah bahan radioaktif.

d) Pada percobaan 2 terdapat hubungan antara tebalnya pelindung dengan


cacah radiasi. Didapatkan persamaan sebagai berikut y= 2,7x + 26,5., dengan
m (2,7± 0,8) dengan ralat sebesar 16,56% (2AP). n sebesar n = (26,5 ±2,2)
dengan ralat sebesar 8,305% (3AP).
e) Grafik hubungan antara tebal bahan pelindung dengan cacah radiasi

Hubungan Tebalnya Pelindung Dengan


Besar Cacah Radiasi Nuklir
23
22

Cacah Radiasi Nuklir/Menit


19

15

1 2 3 4
Tebalnya Pelindung
Kesimpulan dari percobaan 2 yaitu semakin tebal lapisan bahan
pelindung yaitu aluminium foil, maka semakin sedikit pula cacah radiasi dari
bahan radioaktif, karena bahan pelindung menyerap banyaknya radiasi.

Pada percobaan ini terdapat kesalahan-kesalahan yang terjadi seperti


halnya pada percobaan 1 saat mengukur nilai cacah radiasi. Hal itu terjadi
dikarenakan kurang tepatnya saat memulai mengukur dengan bersamaan
memulai counter dengan stopwatch. Lalu kurang tepatnya pada saat menentukan
cacah radiasi dalam selang waktu 1 menit.
KESIMPULAN
Pengukuran cacah radiasi nuklir memiliki tujuan menentukan cacah radiasi
nuklir dari bahan radioaktif dengan menggunakan alat yang bernama detektor
Geiger-Muller dengan mencari rata-rata dari masing bahan radioaktif. Dilakukan 10
kali percobaan setiap 1 bahan radioaktif. Mengukur cacah radiasi per menit dan per
detik.

Dan didapatkan hasil sebagai berikut :


1) Barium (N1) =(0,363±0,032)𝐵𝑞 dengan ralat relatif sebesar 8,861% (3AP)
2) Amersium (N2) = (1,9±0,4) Bq dengan ralat relatif sebesar 21,79% (2AP)
3) Kaos Lampu (N3) = (0,245±0,018) Bq dengan ralat relatif sebesar 7,308% (3AP)
4) Campuran (Barium dan Amersium) = (0,673 ±0,062) Bq dengan ralat relatif
sebesar 9,225% (3AP)
Terdapat peritungan dead time dan nilai cacah radiasi yang sebenarnya
didapatkan Г = 0,5650677 s dan ∆Г = 0,55676 s dan besar nilainya (0,56 ± 0.56) s
dengan ralat relatif sebesar 9,93% (3AP).

Tujuan yang kedua adalah menetukan penyerapan radioaktif dari bahan


pelindung. Dipercobaan ini bahan pelindung pada bahan radioaktif adalah
aluminium foil. Alumnium memiliki sifat untuk menangkal radiasi yang
menyerap. Percobaan ini hanya menggunakan Barium sebagai bahan
radioaktifnya dan dilapisi sebanyak 4 lapis aluminium foil selama selang waktu 1
menit. Diketahui melalui grafik pada lampiran yaitu semakin tebal lapisan pada
bahan pelindung yaitu aluminium foil, maka semakin sedikit pula cacah radiasi
dari bahan radioaktif, karena bahan pelindung menyerap banyaknya radiasi.

Anda mungkin juga menyukai